Professional Documents
Culture Documents
Tutorial Epilepsy
Tutorial Epilepsy
id 524
Artikel Penelitian
1 2 3
Yunike Veronika , Joserizal Serudji , Susila Sastri
Abstrak
Preeklampsia dan eklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi di dunia,
dimana terjadi penurunan albumin serum (hipoalbuminemia) sehingga tekanan hipovolemik intravaskular berkurang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar albumin serum dengan morbiditas dan mortalitas
maternal pasien preeklampsia berat dan eklampsia. Penelitian ini bersifat analitik observasional retrospektif dilakukan
dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh data rekam medis pasien preeklampsia berat
dan eklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Padang periode Januari 2012 – Desember 2012. Sampel ditetapkan dengan
teknik total sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 133 kasus. Pengolahan data dilakukan secara
komputerisasi dan analisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian morbiditas maternal
adalah 33,8%, mortalitas maternal 3,8% dan 3,8% pasien dengan hipoalbuminemia. Dari hasil analisis, tidak terdapat
hubungan yang bermakna antara kadar albumin serum dengan morbiditas dan mortalitas maternal pasien
preeklampsia berat dan eklampsia, dimana nilai p=1 untuk hubungan kadar albumin serum dengan morbiditas
maternal dan p=0,177 untuk hubungan kadar albumin serum dengan mortalitas maternal pasien preeklampsia berat
dan eklampsia (p>0,05).
Kata kunci: preeklampsia berat, eklampsia, albumin serum
Abstract
Preeclampsia and eclampsia are major causes of maternal and fetal morbidity and mortality in the world, in
which serum albumin decreases (hypoalbuminemia) so hypovolemic intravascular pressure will be reduced. The
objective of this study was to determine the relation between serum albumin levels and maternal morbidity and
mortality of severe preeclampsia and eclampsia patients. A retrospective observational analytical research was
conducted with a cross sectional study design. The study population was the entire medical records of severe
preeclampsia and eclampsia patients in RSUP Dr. M. Djamil Padang, period January 2012 – December 2012. The
sample was determined by total sampling technique which obtained a sample of 133 cases. Data processing was
computerized and analyzed by chi-square test. The incidence of maternal morbidity was 33.8%, maternal mortality was
3.8%, and 3.8% patients were with hypoalbuminemia. The analysis result obtained there was no significant correlation
between serum albumin levels and maternal morbidity and mortality of severe preeclampsia and eclampsia patients, in
which p=1 for serum albumin levels correlation with maternal morbidity and p=0.177 for serum albumin levels
correlation with maternal mortality of severe preeclampsia and eclampsia patients (p>0.05).
Keywords: severe preeclampsia, eclampsia, serum albumin
Affiliasi penulis: 1.Pendidikan Dokter FK UNAND (Fakultas Korespondensi: Yunike Veronika, E-mail:
Kedokteran Universitas Andalas Padang), 2. Bagian Obstetri yunikeveronika@ymail.com, Telp: 081276610667
Ginekologi FK UNAND/ RS Dr. M. Djamil Padang, 3. Bagian Biokimia
FK UNAND
penelitian ini adalah seluruh data rekam medis pasien dan Eklampsia
Tabel 4. Hubungan kadar albumin serum dengan serum dengan morbiditas dan mortalitas maternal
morbiditas maternal pasien preeklampsia berat dan eklampsia, dimana
Morbiditas Maternal didapatkan nilai p=1 untuk morbiditas maternal dan
Kadar Total p=0,177 untuk mortalitas maternal (p>0,05).
Albumin Ada Tidak ada p
Maknanya, morbiditas dan mortalitas maternal dapat
Serum
n % n % n % terjadi pada pasien dengan kadar albumin serum
Normal 43 33,59 85 66,41 128 100 normal maupun hipoalbuminemia. Hasil ini sejalan
1 dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari pada
Hipo
2 40 3 60 5 100 tahun 2009 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
albuminemia
didapatkan bahwa tidak ada pengaruh kadar albumin
Tabel 4 menunjukkan proporsi morbiditas serum <3,4 gr/dL terhadap morbiditas dan mortalitas
maternal lebih banyak terjadi pada subjek penelitian maternal pada pasien preeklampsia/eklampsia dengan
10
dengan kadar albumin normal bila dibandingkan nilai p=0,253 dan p=0,702 (p>0,05).
Pada hasil pengolahan data di atas dapat dilihat penanda keparahan klinis pada berbagai kondisi,
bahwa didapatkan nilai p=1 (dimana nilai p yang termasuk preeklampsia dan menunjukkan keterlibatan
dianggap bermakna adalah <0,05), yang artinya tidak ginjal yang penting. Hal ini berhubungan dengan
ada hubungan secara signifikan antara kadar albumin sirkulasi feto-plasenta yang tidak memadai, sebagai
serum dengan morbiditas maternal. Maknanya, akibat dari hipoperfusi multiorgan dan kerusakan
9
morbiditas maternal dapat terjadi pada berbagai kadar endotel secara menyeluruh. Dalam suatu tinjauan
Analisis data penelitian ini didapatkan didapatkan beberapa pasien dengan usia kehamilan
hubungan yang tidak bermakna antara kadar albumin preterm sehingga persalinan tidak dapat segera
morbiditas dan mortalitas maternal pada pasien 12. Bourgeois FJ, Gehric PA, Veljovich DS. Obstetric
preeklampsia/eklampsia di RSUD Dr. Moewardi and gynecology recall. Edisi ke-2. Philadelphia:
Surakarta (skripsi). Surakarta: Fakultas Kedokteran Williams & Wilkins; 2005.
Universitas Sebelas Maret; 2009. 13. Angsar MD. Hipertensi dalam kehamilan. Dalam:
11. Yap FHY, Joynt GM, Buckley TA, Wong ELY. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH,
Association of serum albumin concentration and editor (penyunting). Ilmu Kebidanan Sarwono
mortality risk in critically ill patients. Anaesthesia Prawirohardjo. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
and Intensive Care. 2002;30:202-7. Prawirohardjo; 2010. hlm. 530-61.