You are on page 1of 4

KERANGKA PENELITIAN TINDAKAN KELAS

OLEH: WINA KHOIRUL UMMAH


KELAS: A
PRODI: PENDIDIKAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN MEDIA DEMOKNSTRASI STRUKTUR


ORGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IX PADA MATERI POKOK STRUKTUR
ORGAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA DI SMP NEGERI 3 TALANG UBI

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik dengan proses
transfer pengetahuan dari berbagai sumber belajar, meliputi Guru, buku media, dan teknologi serta
menghasilkan perubahan perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut. selama proses
pembelajaran, tentu sja kita dihapakan dengan beberapa kendala diantaranya peserta didik
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran dan memiliki nilai hasil belajar yang masih
belum memenuhi KKM. Kendala seperti ini juga dihadapi dalam pembelajaran IPA. Dalam mengikuti
pembelajaran IPA, peserta dididka diarahkan untuk mencari tahu, memahami alam semesta secara
sistematik dan mengembangkan pemahaman ilmu pengetahuan tentang gejala alam sekitar yang
dituangkan dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, dan hukum yang kebenarannya dapat diuji.

Materi Pelajaran IPA khususnya tentang struktur organ mahluk hidup dirasa sulit dipahami oleh
peserta didik karena peserta didik selama ini banyak dihadapkan dengan kegiatan belajar membaca
dan mendengarkan penjelasan guru sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami
dan mengaktualisasikan pemahaman struktur organ eksresi manusia. Hal ini menyebabkan
Kemampuan peserta didik kelas 9 SMP Negeri 3 Talang Ubi tahun ajaran 2017/ 2018 dalam
menjelaskan sistem eksresi manusia khususnya pada materi pokok struktur organ ekskresi manusia
masih tergolong rendah dan hasil belajar peserta didik pada materi ini juga masih tergolong rendah.

B. JUDUL PENELITIAN: Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning dengan Media


Demoknstrasi Struktur Organ untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta didik Kelas Ix pada Materi
Struktur Organ Sistem Ekskresi Manusia di SMP Negeri 3 Talang Ubi
C. Rumusan Masalah
1. Apakah model pembelajaran Cooperative Learning dengan media demonstrasi struktur organ
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menjelaskan materi struktur organ sistem
ekresi pada Manusia?
2. Apakah model pembelajaran Cooperative Learning dengan media demonstrasi struktur organ
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi struktur organ sistem ekresi pada
Manusia?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menjelaskan materi struktur organ sistem
ekresi pada Manusia dengan model pembelajaran Cooperative Learning dengan media
demonstrasi struktur organ
2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi struktur organ sistem ekresi pada
Manusia dengan model pembelajaran Cooperative Learning dengan media demonstrasi struktur
organ
E. Manfaat Penelitian
1. Peserta didik mendapat pengalaman nyata dalam belajar dengan pengamatan langsung struktur
organ ekskresi manusia dengan cara demonstrasi struktur organ
2. Guru dapat melaksanakan pembelajaran dengan metode Belajar baru untuk meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar peserta didik.
3. Dapat menjalin komukasi edukatif yang baik dengan sesama guru selama proses penelitian
4. memfasilitasi guru untuk mengembangkan pemahaman tentang pedagogi dalam rangka memperbaiki
pemberlajarannya.
5. Hasil penelitian dapat digunakan oleh rekan guru lain sebagai bahan literasi untuk
mengembangkan Penelitian selanjutnya.
F. Subyek Penelitian
Peserta didik kelas IX SMP negeri 3 Talang Ubi kecamatan Talang Ubi kabupaten PALI sebanyak 36
peserta didik pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019
G. Studi literatur
a. Hakikat Pembelajaran
b. Pembelajaran IPA Terpadu
c. Model pembelajaran Cooperative learning
d. Sistem Ekskresi manusia
e. Kemampuan Menjelaskan peserta didik
f. Hasil belajar peserta didik
g. Hasil penelitian yang relevan
H. Instrumen penelitian
a. RPP
b. Silabus
c. Skenario Pembelajaran
d. LKS
e. Soal pretest dan postes
f. Angket
I. Deskripsi Standar Operasional Tindakan PTK Siklus 1
Di awal pembelajaran, Guru memberi Pengarahan tentang model pembelajaran yang akan
dilakukan. Setelah apersepsi guru mengadakan tanya-jawab untuk menggali pengetahuan awal
peserta didik dan kemudian memberikan soal Pretest kepada peserta didik. selanjutny Guru membagi
peserta didik menjadi 6 kelompok yang angootanya heterogen (terdiri dari peserta didik dengan
intelektualitas berbeda dan jenis kelamin berbeda berjumlah 6 peserta didik dalam tiap kelompok).
Guru membagikan Lembae kerja siswa kepada masing-masing kelompok dan Membimbing Peserta
didik mengerjakan LKS setelah peserta didik mengamati Demonstrasi sekaligus mengarahkan pada
solusi soal sambil mengerjakan LKS. Presentasi hasil kerja peserta didik dan diskusi kelas. Seterusnya
diberikan tes formatif (quiz, ulangan harian) dan terakhir guru mengadakan refleksi. Guru memberikan
soal postes.
J. Teknik Analisis Data
Data hasil observasi,hasil pretest dan postes, angket, dan tes (ketuntasan) dianalisis dengan
menggunakan skor dan persentase kemudian disajikan dalam bentuk diagram batang dalam satu siklus
Data kuantitatif dapat dianalisis secara deskriptif, antara lain dengan cara:
Menghitung jumlah, Menghitung rata-rata (rerata), Menghitung nilai persentase, dan Membuat grafik,
Analisis data kuantitatif dapat dilakukan secara sederhana dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis
deskriptif dapat dilakukan dengan memanfaatkan statistika sederhana seperti menghitung rata-rata (mean) dan
menghitung persentase. Menghitung skor rata-rata dapat dengan mudah dilakukan yaitu dengan cara
menjumlahkan semua data kemudian dibagi dengan banyaknya data.

K. Prediksi Dampak Tindakan Penelitian tindakan kelas Siklus 1


a. Masalah pembelajaran di kelas dapat teratasi
b. meningkatkan kualitas profesional guru secara individual

c. Kemampuan peserta didik dalam memahami struktur organ eksresi manusia mengalami
peningkatan
d. Hasil belajar peserta didik pada materi struktur organ eksresi manusia mengalami peningkatan
e. Suasana Belajar IPA lebih menyenangkan
f. Terjalin korelasi dan komunikasi yang baik antar guru di sekolah karena PTK merupakan kegiatan
yang bersifat partisipatif.
L. Daftar Pustaka
Trianto . 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.
https://www.kompasiana.com/nhd70/5528d9d0f17e61590d8b4649/kerangka-penelitian-tindakan-kelas-ptk
DI AKSES HARI SELASA TANGGAL 17 JULI 2018 PUKUL 21.54
https://www.tipsbelajarmatematika.com/2017/03/contoh-kerangka-pikir-ptk-upaya.html DI AKSES HARI
SELASA TANGGAL 17 JULI 2018 PUKUL 21.55
http://kerabat-hera.blogspot.com/2013/03/proposal-penelitian-penelitian-tindakan.html DI AKSES HARI
SELASA TANGGAL 17 JULI 2018 PUKUL 21.57
http://belajarpsikologi.com/proposal-penelitian-tindakan-kelas/ DI AKSES HARI SELASA TANGGAL 17 JULI 2018
PUKUL 22.10
http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/05/cara-menyusun-kerangka-berpikir-ptk.html DI AKSES
HARI SELASA TANGGAL 17 JULI 2018 PUKUL 22.12
https://www.scribd.com/doc/61365482/Contoh-Kerangka-PTK DI AKSES HARI SELASA TANGGAL 17 JULI 2018
PUKUL 22.24

You might also like