Professional Documents
Culture Documents
Laporan Pendahuluan Dermatitis
Laporan Pendahuluan Dermatitis
1, Maret 2015
ABSTRACT
ABSTRAK
Anak dengan retardasi mental mengalami hambatan dan keterbelakangan perkembangan
mental jauh dibawah rata-rata sehingga kesulitan dalam melakukan tugas-tugas akademik,
komunikasi maupun sosial. Pendekatan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
yang dapat diberikan kepada anak retardasi mental diantaranya adalah terapi bermain.
Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan pelajaran berhitung, sosiodrama ataupun
bermain jual beli. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunikasi non verbal
dengan sosiodrama pada anak retardasi mental ringan di SLB X Kota Cirebon. Jenis
penelitian yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan rancangan waktu (time
series design). Jumlah sampel sebanyak 21 siswa dipilih secara purposive random
sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat perbedaan komunikasi non verbal dengan terapi sosiodrama pada
anak retardasi mental ringan {p= 0,001; α= 0,05}. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa
terapi sosiodrama berpengaruh dalam meningkatkan keterampilan komunikasi non verbal
pada anak-anak retardasi mental ringan. Saran agar terapi sosiodrama diaplikasikan
dalam proses kegiatan belajar di sekolah guna meningkatkan kemampuan komunikasi non
verbal anak dengan retardasi mental ringan.
Kata kunci: Komunikasi non verbal, retardasi mental, terapi sosiodrama
12
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
13
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
yang bersekolah di SLB yang tersebar di sejumlah 1000 sikap yang berbeda pula
Jawa Barat tahun 2008/2009 ± 1982 (Niven & Neil, 2000).
orang. Jumlah ini belum termasuk yang
Berdasarkan hasil observasi
tidak bersekolah maupun yang tidak di
yang dilakukan pada anak retardasi
data (Kedaulatan Rakyat, 2009).
mental didapatkan data yang berbeda
Hasil penelitian membuktikan dari setiap anak, masih banyak yang
bahwa pengaruh komunikasi non verbal malu-malu belum ada kontak mata, ada
cukup besar terhadap keberhasilan yang senyum dan masih banyak pula
komunikasi, yaitu 65 -70%. Bahkan yang menunjukkan sikap diam serta
dalam penelitian Ilmu Manajemen bisa menunduk. Hasil wawancara dengan
berpengaruh lebih dari 93% (Birdwhistell, kepala sekolah bahwa di sekolah belum
1983). Menurut Birdwhistell, 30% sampai pernah dilakukan terapi sosiodrama
dengan 35% makna sosial percakapan terhadap siswa didiknya.
atau interaksi dilakukan dengan kata-
METODE PENELITIAN
kata, sisanya dilakukan secara non
verbal. Bahkan Mehrabian Desain penelitian yang digunakan dalam
memperkirakan 93% dampak pesan penelitian ini adalah “quasi eksperiment”
adalah diakibatkan oleh pesan non dengan rancangan Time Series Design.
verbal. Hasil penelitian bahwa makna Populasi penelitian ini adalah seluruh
setiap pesan komunikasi dihasilkan dari siswa-siswi dengan retardasi mental
fungsi-fungsi, 7% pernyataan verbal, ringan di SLB X Kota Cirebon dengan
38% bentuk vokal, 55% ekspresi wajah. jumlah 21 siswa. Instrumen yang
Dengan demikian non verbal merupakan digunakan adalah lembar kuesioner dan
aspek penting dalam komunikasi lembar observasi. Metode analisis data
manusia. Hasil penelitian psikolog univariat untuk mendapatkan distribusi
diperkirakan gerakan dan mimik wajah frekuensi tiap variabel dan analisis
manusia mampu menghasilkan 20.000 bivariat dengan uji parametrik yaitu
ekspresi yang berlainan. Disamping itu menggunakan uji T berpasangan (Paired
7.777 isyarat/gesture yang berbeda dan Sample).
14
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
15
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
16
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
17
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
Tabel 9. Rerata Skor Komunikasi Gestur Sebelum dan Sesudah Iintervensi di SLB X
Kota Cirebon (n=20)
intervensi. Data lebih lengkap disajikan ringan dengan IQ antara 55 -70. Pada
pada tabel 8. kondisi ini anak mampu mempelajari
keterampilan akademik sampai level 6
Berdasarkan tabel 9, hasil
atau mencapai kemampuan membaca
perhitungan dengan menggunakan uji T
sampai kelas 4-6. Ekspektasi pendidikan
Test gesture sesudah intervensi, rata-
dapat mempelajari kemampuan
rata peningkatan gesture sesudah
pendidikan dasar yang diperlukan dalam
intervensi diperoleh p value < α = 0,05,
kehidupan sehari-hari. Mereka
hal ini berarti Ho ditolak. Oleh karena itu
memerlukan pengawasan dan bimbingan
ada perbedaan yang signifikan antara
serta pelatihan dan pendidikan khusus.
seluruh bentuk gesture sebelum dan
sesudah intervensi (p = 0,000 ; α = 0,05). Diantara responden penelitian
ini, ada satu orang (5%) yang masih
PEMBAHASAN
kategori prasekolah, yaitu usia 6 tahun,
Karakteristik Responden namun sudah menduduki kelas I di
Berdasarkan analisis data karakteristik SDLB. Sebaliknya, ada empat
responden dalam penelitian ini, responden (20%) yang kategori usianya
mayoritas responden termasuk kategori termasuk dewasa (lebih dari 18 tahun).
usia remaja (45%). Pada responden usia Usia tertinggi dari responden dalam
remaja yang mengalami retardasi mental penelitian ini adalah 26 tahun.
18
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
19
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
20
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
21
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
merata. Pengaruh negatif dalam rumah, kondisi sebelum dan setelah diberikan
sering mengabaian anak-anak, terapi sosiodrama, dimana ekspresi
kurangnya perangsangan sosial dan wajah dan gesture sebelum terapi
bahasa dapat berperan dalam mayoritas berada pada kategori cukup
perkembangan kasus yang ringan dan setelah terapi mayoritas berada
(Maramis, 2005). pada kategori baik. Kesimpulan akhir
Menurut Bandi (2009) suatu pola adalah terapi sosiodrama berpengaruh
dalam meningkatkan keterampilan
gerak yang bervariasi diyakini dapat
komunikasi non verbal pada anak-anak
menimbulkan potensi peserta didik
dengan kebutuhan khusus pada proses retardasi mental ringan.
(berkaitan dengan pembentukan fisik, REFERENSI
emosi, sosialisasi dan daya nalar).
Abidin, Z. (2006). Tehnik lobi diplomasi
Esensi dari pola gerak mampu untuk insan publik relation. Jakarta:
meningkatkan potensi diri anak dengan
indek kelompok gramedia.
kebutuhan khusus adalah kreativitas.
Anonim. (2008). Retardasi mental.
Kreativitas ini diperlukan dalam
Diakses dari http:/medicofarma,
pembelajaran yang bermuatan pola
tanggal 08 /10/2011.
gerak karena bertujuan untuk
______. (2006), Gangguan jiwa rugikan
mengetahui perkembangan kognitif dan
ekonomi Rp 32 triliun. Diakses dari
kemampuan sosial melalui kegiatan www.pikiran-rakyat.com tanggal
individu maupun dalam kegiatan
19 September 2007.
bersosialisasi. Perkembangan kognitif
Boyd, M.A., & Nihart, M.A. (1998).
dan sosial melalui kreatifitas gerak
Psychiatric nursing contemporary
diharapkan dapat menimbulkan harga
practice, Philadelphia: Lippincott.
diri pada anak yang berkebutuhan
Brockopp, D.Y. & Marie, T.H.T. (1995).
khusus yang kelak berguna bagi
Fundamental of nursing research
kehidupan dirinya. Perkembangan
(Dasar-dasar riset keperawatan).
kognitif dan sosial memerlukan adanya
Boston: Jones & Barlett Publishers.
otot-otot yang kuat dan luntur. Sehingga
Budiarto, E. (2004). Metodologi
melalui pola gerak tertentu
penelitian kedokteran. (Cetakan
memungkinkan otot tubuh dapat dilatih
pertama). Jakarta: FKUI.
untuk dapat kendurkan atau
Chandra. (2005). Diakses dari
diregangkan. Kekuatan otot-otot tersebut http://idonline.org/infoidi-
dapat menunjang persendian tubuh,
isi.php?news_id=766 tanggal 28
memungkinkan gerak optimalisasi otot
Februari 2012.
tubuh, sesuai dengan fungsi setiap
Carson, V.B. (2000). Mental health
anggota tubuh.
nursing: the nurse-patient journey.
KESIMPULAN Philadelphia: WB.Saunders
Berdasarkan hasil penelitian Company.
dapat disimpulkan bahwa mayoritas Danny. (2009). Gangguan komunikasi
responden berusia 13-18 tahu, berjenis pada anak. Diakses dari
kelamin laki-laki, dan berada pada http://www.mizan.com. tanggal
tingkat pendidikan SDLB. Sedangkan 11/08///2012.
untuk komunikasi non verbal Depkes. (1992). Undang-Undang
menunjukkan adanya perubahan dari Republik Indonesia No : 23 Tahun
22
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 10, No.1, Maret 2015
23