You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG RESIKO TERJADINYA

KEHAMILAN YANG BERMASALAH DI RUANG BERSALIN (VK)


RUMAH SAKIT DAERAH dr. SOEBANDI JEMBER

Disusun guna memenuhi tugas praktik keperawatan Maternitas

oleh
Sintya Ayu Puspitasari
NIM 132311101049

PROGRAM STUDI PROFESI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan Ibu Pada Masa Nifas


Sasaran : Ibu Postpartum
Waktu/Tanggal :
Tempat : Ruang Bersalin (VK) Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami tanda bahaya pada
masa nifas
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Dengan diadakan penyuluhan tentang “Perawatan Ibu Pada Masa Nifas”
diharapkan bagi ibu postpartum :
1. Mengetahui pengertian masa nifas
2. Mengetahui tanda bahaya pada masa nifas
3. Mengetahui macam – macam tanda bahaya nifas
4. Mengetahui cara mencegah
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab dengan sasaran
D. Media
Leaflet
E. Proses Kegiatan
Tindakan Waktu
Proses
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan dan 1 menit
2. Memperkenalkan menjawab salam
diri Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
umum dan tujuan
khusus
Penyajian 1. Menjelaskan 10 menit
materi tentang: Memberikan pertanyaan
a. Pengertian masa Memperhatikan dan
nifas memberi tanggapan
b. Macam – macam
tanda bahaya masa
nifas
c. Cara penanganan
masa nifas
2. Memberikan
kesempatan
kepada ibu untuk
bertanya
Penutup 1. Menyimpulkan Memberi saran dan 5 menit
materi yang telah Memberi komentar dan
diberikan menjawab pertanyaan
2. Mengevaluasi hasil bersama
pendidikan
kesehatan
3. Salam penutup

F. Evaluasi
Setelah penyampaian materi penyuluhan berlangsung dengan baik, peserta
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan secara lisan dengan bentuk
pertanyaan :
1. Apa saja macam – macam bahaya pada saat masa nifas ?
2. Bagaimana cara penanganannya ?
Materi Penyuluhan
TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS
A. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (Puerperium) adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu (Prawirohardjo, 2010)
Puerperium berlangsung 6 minggu atau 42 hari merupakan waktu yang
diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal, dijumpai dua
kejadian penting pada puerperium, yaitu involusi uterus dan proses laktasi (Manuaba,
2007). Masa nifas dimulai beberapa jam setelah plasenta lahir dan mencakup 6
minggu berikutnya. (APN, 2008)
Jadi masa nifas adalah periode yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan pulih seperti keadaan sebelum hamil yang
lamanya 6 minggu atau 42 hari.
B. Tanda – tanda Bahaya Masa Nifas

Tanda bahaya masa nifas merupakan suatu tanda yang abnormal yang
mengindikasikan adanya bahaya/komplikasi yang dapat terjadi selama masa nifas,
apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes, 2011).

1. Perdarahan Post Partum


a. Tanda dan Gejala
a) Pendarahan Post Partum Primer (Early Post Partum Hemorragie)
yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir. Penyebab utama
adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta dan robekan
jalan lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama.
b) Pendarahan Post Partum Sekunder (Late Post Partum Hemorragie)
yang terjadi setelah 24 jam, biasanya terjadi antara hari ke 5-15 post
partum. Penyebab utama adalah robekan jalan lahir dan sisa
plasenta (Prawirohardjo, 2010)
2. Lochea yang berbau busuk (Bau dari Vagina)
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa
nifas sifat lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran lender waktu
menstruasi dan berbau anyir (Cairan ini berasal dari bekas melekatnya
plasenta).
Lochea dibagi dalam beberapa jenis (Rustam Muchtar, 2008):
a. Lochea rubra (cruenta): Berisi darah segar dan sisa-sisa
selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan
mekonium, selama dua hari pasca persalinan.
b. Lochea Sanguinolenta: Berwarna merah kuning berisi darah
dan lendir hari ke 3-7 pasca persalinan.
c. Lochea Serosa: Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi,
pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
d. Lochea Alba: Cairan putih, setelah 2 minggu.
e. Lochea Purulenta: Terjadi infeksi, cairan seperti nanah berbau
busuk.
f. Lochiostasis: Lochea tidak lancar keluarnya.
3. Pengecilan Rahim yang Terganggu
Involusi adalah keadaan uterus yang mengecil oleh kontraksi rahim dimana
berat rahim dari 1000 gr saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu
kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau terganggu disebut sub-
involusi.
Factor penyebab sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus,
endometritis, adanya mioma uteri
Tanda dan gejala
a. Uterus lebih besar dan lebih lembek dari seharusnya
b. Fundus masih tinggi
c. Lochea banyak dan berbau
d. Pendarahan
4. Nyeri pada Perut dan Panggul
Tanda dan gejala
a. Demam
b. Nyeri perut bagian bawah
c. Suhu meningkat
d. Nadi cepat dan kecil
Penanganan

Lakukan istirahat baring dan apabila nyeri tidak hilang segera periksakan ke
dokter

5. Pusing dan Lemas yang Berlebihan


Pusing dan lemas pada masa nifas dapat disebabkan karena tekanan darah
rendah, anemia, kurang istirahat dan kurangnya asupan kalori sehingga ibu
kelihatan pucat.
Tanda dan Gejala
a. Sakit kepala pada salah satu sisi
b. Kepala terasa berdenyut dan disertai mual dan muntah
c. Lemas
Penanganan
a. Lakukan istirahat
b. Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
c. Makan dengan diet berimbang

C. Hal – hal yang perlu diperhatikan


1. Mobilisasi dan istirahat
Ibu harus tidur terlentang selama 8 jam post partum untuk mencegah
perdarahan post partum, boleh miring kiri dan kekanan pada hari kedua
dapat duduk
2. Diet / makanan
Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang
mengandung cukup protein, banyak cairan, serta banya buah-buahan dan
sayuran
3. Eliminasi
Buang air kecil
Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Normalnya ±1.500cc
dalam 24 jam atau 5-6x buang air kecil dalam 200cc. Bila kandung kemih
penuh dengan wanita sulit untuk BAK sebaiknya dilakukan pemasangan
kateterisasi.
Buang air besar
Buang air besar harus sudah dilakukan 3-4 hari post partum.
4. Personal Hygiene
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada bagian alat kelamin. Membersihkan daerah kelamin
dengan cara membersihkan daerah sekitar kelamin lalu daerah anus.
5. Laktasi
Menyarankan ibu untuk mencoba menyusui bayinya untuk merangsang
timbulnya laktasi, kecuali ada kontraindikasi untuk menyusui bayinya.

DAFTAR PUSTAKA

APN,2008.Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini .Jakarta: JNPK-KR


Manuaba, I.B.G., I.A. Chandranita Manuaba, dan I.B.G. Fajar Manuaba. Pengantar
Kuliah Obstetri. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2007.
Prawirohardjo, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Rustam, Mochtar. 2012. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.
Jakarta: EGC.
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2017/2018

BERITA ACARA

Pada hari ini, , tanggal 2018 jam s/d WIB bertempat di Lingkungan dr
Subandi Ruang Bersalin Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan
penyuluhan tentang perawatan masa nifas. Kegiatan ini diikuti (daftar hadir terlampir)

Jember, 2018

Mengetahui,

Pembimbing Klinik
Ruang Bersalin (VK)
RSD dr. Soebandi Jember

Ikawati Wulandari, S.ST

NIP 19780424 200312 2 008


KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
T.A 2017/2018

DAFTAR HADIR

Kegiatan pendidikan kesehatan pada: Hari , 2018 jam s/d WIB


bertempat di Lingkungan dr Subandi Ruang Bersalin (VK) Kabupaten Jember
Propinsi Jawa Timur
NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jember, 2018

Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Ruang Bersalin (VK)
RSD dr. Soebandi Jember

Ikawati Wulandari, S.ST


NIP 19780424 200312 2 008

You might also like