You are on page 1of 2

Bagaimana menurut pendapatmu?

Betapa besarnya kebahagiaan yang dirasakan seorang mukmin ketika sakaratul maut. Ketika ruhnya dipanggil
“wahai ruh yang suci yang berada di dalam tubuh yang baik keluarlah dalam keadaan terpuji dan
bergembiralah dengan rauh dan rayhaan (kegembiraan dan rizqi) dan tuhan yang tidak murka”?

Bagaimana menurut pendapatmu?


Betapa besarnya kebahagiaan seorang mukmin ketika berada di dalam kuburannya ia dipanggil “Hambaku
benar, maka hamparkanlah hamparan dari surga, pakaikanlah untuknya pakaian surga, bukakanlah baginya
pintu menuju surga!”

Bagaimana menurut pendapatmu?


Betapa besarnya kebahagiaan seorang mukmin (ketika ia di kuburnya) lalu datang kepadanya seorang yang
bagus wajahnya, bagus bajunya, serta wangi baunya. Lantas dia pun berkata : bergembiralah dengan hal yang
akan menyenangkanmu, ini adalah hari yang kamu dijanjikan dengannya. Dia (ruh) bertanya : siapa kamu?
Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kebaikan. Dia menjawab : saya adalah amalanmu yang sholih.

Bagaimana menurut pendapatmu?


Betapa besarnya kebahagiaan, kegembiraan dan suka citanya seorang mukmin ketika ia bertemu dengan
Rabbnya dan diberikan kitab dari sebelah kanannya, dia kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman)
dengan gembira seraya berkata kepada mereka, “Ambillah, bacalah kitabku (ini)”

Bagaimana menurut pendapatmu?


Betapa besarnya kebahagiaan seorang mukmin ketika ia bertemu dengan Allah dan ia merupakan diantara
orang-orang yang dimasukkan ke dalam Surga tanpa hisab dan tanpa Adzab atau di antara orang – orang yang
di tunjukkan kepada mereka kesalahan-kesalahannya lalu Allah berfirman kepada mereka, “Aku dahulu
menutupinya di dunia, maka Aku akan mengampuninya hari ini”

Bagaimana menurut pendapatmu?


Betapa besarnya kebahagiaan seorang mukmin ketika ia berhasil melewati Sirath karena ia dahulu di dunia di
atas jalan yang benar.

Bagaimana menurut pendapatmu?


Betapa besarnya kebahagiaan seorang mukmin ketika ia akan dimasukkan ke dalam Surga bersama para
penghuni Surga di saat itu pintu-pintu surga pada (membludak) karena sebab ramainya orang yang akan
masuk ke dalamnya dan ia berada di antara mereka.

Bagaimana menurut pendapatmu?


Betapa besarnya kebahagiaan seorang mukmin ketika ia masuk ke dalam Surga dan ia melihat kenikmatan-
kenikamatan di dalamnya dan seorang yang memperoleh paling sedikit kenikmatan di Surga adalah seorang
yang Allah berfirman kepadanya “Apakah engkau telah puas jika aku berikan kepadamu kenikmatan seperti
yang dimiliki dan dirasakan oleh seorang raja di antara raja-raja yang dahulu ada di dunia.” Maka ia pun
menjawab, “Aku telah puas ya Allah”. Maka Allah pun berfirman lagi kepadanya, “maka sebesar itulah
kenikmatan untukmu” dan yang seperti itu lagi.. dan yang seperti itu lagi.. dan yang seperti itu lagi.. dan yang
seperti itu lagi.. dan yang seperti itu lagi.. dan ketika saat kelima,.. orang tadi berkata, “Aku telah puas wahai
Rabbku.”
Allah berfirman kepadanya, “Maka bagimu kenikmatan yang seperti itu dan 10 kali lipatnya lagi. Dan bagimu
pula semua apa yang jiwamu inginkan dan yang memuaskan pandanganmu.”
Allahu Akbar!!!

Bagaimana menurut pendapatmu?


Betapa besarnya kebahagiaan seorang mukmin ketika ia dapat melihat Allah -Azza wa Jalla- di Surga yang itu
(nikmat melihat Allah) merupakan tambahan (kenikmatan bagi penghuni Surga) yang tidak ada kenikmatan
melebihi kenikmatan tersebut yang tidak ada kegembiraan melebihi kegembiraan tersebut yang tidak ada
kesenangan melebihi kesenangan tersebut.
Semua kegembiraan tadi bagi seorang mukmin sangat luar biasa besarnya namun semua itu hanya untuk
siapa?
Semua itu hanya untuk orang yang merealisasikan dan menegakkan tauhid dan sunnah, ia ialah yang
menunaikan hak Allah maka ia adalah seorang yang muwahhid, dan ia ialah yang menegakkan hak Rasulullah
SAW maka ia adalah seorang yang muttabi’ serta ia adalah orang yang sangat waspada dan berhati–hati dari
terjatuh ke dalam kesyirikan dengan segala macam bentuknya yang besar mauPun yang kecil, dan dia juga
adalah seorang yang waspada dan menjauhi perkara Bid’ah (perkara-perkara baru dalam agama) dan
berpegang teguh dengan sunnah. Dia tidak akan ber-istighasah (meminta pertolongan) kepada siapapun selain
Allah, diA tidak akan ber-isti’anah (meminta bantuan) kepada siapapun yang tidak dapat dilakukan oleh
siapapun kecuali Allah, hanya kepada Allah SWT. Dia tidak akan ber-nazar kecuali hanya untuk Allah SWT. Dia
tidak akan menyembelih sembelihan kepada selain Allah SWT, serta ia adalah seorang yang menjauhi segala
bentuk yang dapat membinasakannya dari godaan-godaan syahwat yang dapat menggiringnya kepada
perbuatan maksiat dan ia adalah orang yang sabar dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah, sabar dalam
menjauhi perbuatan maksiat kepada Allah, sabar terhadap ketentuan/taqdir Allah

Maka pahala baginya adalah dia akan dapat merasakan kenikmatan dan kegembiraan di atas PADA HARI
KIAMAT!

Di mulai ketika ia mengalami sakaratul maut dan yang paling besar saat ia dapat melihat Allah –Azza wa Jalla-

You might also like