You are on page 1of 8

BAHASA INDONESIA

MAKALAH

oleh

Sintya Ayu Puspitasari


NIM. 132310101049

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2014
PERAN PERAWAT DALAM ERA GLOBALISASI

MAKALAH

diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia


dengan dosen Ns. Erthi Ikhtiarini, M.Kep.,Sp.Kep.J.

oleh

Sintya Ayu Puspitasari


NIM. 132310101049

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB I. PEMBUKAAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan adalah hal yang tidak bisa ditawar dalam era globalisasi seperti sekarang ini.
Memang sehat mahal, tetapi kalau sakit lebih mahal lagi. Banyak orang yang acuh tak acuh
terhadap kondisi kesehatannya. Orang di jaman modern ini lebih banyak mengobati
penyakitnya dari pada mencegah penyakitnya. Konsep inilah yang perlu di benahi dalam
masyarakat agar masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan.
Berbicara masalah kesehatan, tenaga medis merupakan tenaga yang paling dekat dengan
masalah kesehatan. Tenaga medis disini adalah Perawat/Nurse. Perawat memegang peranan
penting dalam dunia medis selain dari dokter. Dalam era globalisasi ini, profesionalisme dari
kinerja keperawatan menjadi syarat utama dalam menjalankan tugas dan untuk menjaring
kerjasama dengan pihak-pihak terkait. Profesional berarti sesorang tahu dan sadar tentang
apa, bagaimana,dan kapan melakaukan tindakan terhadap suatu objek dengan merencanakan,
mempertimbangkan, berbuat dan sekaligus bertanggung jawab terhadap perbuatannya itu.
Profesionalisme juga menjadi syarat yang sangat penting dalam mencari pekerjaan, karena
dengan memiliki profesionalisme dalam bidang masing-masing, kita dapat dengan mudah
mencari pekerjaan di era globalisasi ini.
1.2 Rumusan Masalah
Keperawatan di era globalisasi di tuntut profesionalisme dalam bekerja, etika dan moral
juga sangat berperan penting sebagai pendukung dalam menjalankan profesi keperawatan.
Etika mengandung pengertian baik atau buruk suatu tindakan yang kita lakukan dan pantas
atau tidak pantas suatu tindakan yang kita lakukan. Etika dalam keperawatan memberikan
pedoman dalam bertindak agar tidak asal-asalan dalam bertindak karena segala tindakan akan
menimbulkan resiko. Di dalam etika juga terdapat tanggung jawab yang merupakan sikap
yang harus di kembangkan sejak dini bagi calon perawat maupun seorang perawat. Hal ke
dua yang berperan penting sebagai pendukung dalam menjalankan profesi keperawatan
adalah moral. Moral mengandung pengertian yang tidak jauh berbeda dari etika, tetapi di
dalam moral lebih menekankan kepada akhlak dari setiap individu, bagaimana individu
bersikap dalam mentaati tata tertib. Moral dalam keperawatn perlu di pupuk dan di tumbuh
kembangkan sejak dini, karena dengan moral yang baik mencerminkan sikap baik atau buruk
dari seorang perawat.
1.3 Tujuan
Dengan rumusan masalah di atas tujuan penulis untuk menuliskan makalah ini agar
perawat mampu bersaing di era globalisasi. Di era globalisasi ini banyak sekali tuutan yang
harus perawat berikan, perawat harus mempunyai pendidikan yang luas tidak hanya
pendidikan yang ada di dalam lingkup dunia kerja perawat tetapi perawat juga harus lebih
mengetahui trend dan issue yang ada di luar lingkup kerja. Kebanyakan kenapa perawat kalah
di era globalisasi karena perawat kurang mau banyak belajar sehingga mereka tertinggal dari
yang lain. Dengan perkembangan teknologi dan komunikasi seperti internet menjadikan
perawat dapat mengakses informasi seluas-luasnya. Jadi kita sebagai seorang perawat
ataupun petugas kesehatan, harus dan mutlak untuk lebih mengembangkan pendidikan, etika,
moral dan profesionalisme demi menjalankan profesi sebagai perawat ataupun petugas
kesehatan yang berakhlak mulia dan profesional dalam menjalankan tugas.
BAB II. PEMBAHASAN

A.Perawat Profesional (Registered Nurse)


Perawat professional adalah seorang perawat yang telah menyelesaikan pendidikan
keperawatan dan berkompetensi untuk melakukan pelayanan keperawatan klinik yang
dibuktikan dengan sertifikat Registered Nurse (RN) melalui proses akreditasi (IRNI, 2008).
Sejalan dengan berkembangnya profesi keperawatan, berbagai jenis pendidikan yang
menawarkan untuk menjadi Registered Nurse (perawat terdaftar) juga ikut berekembang.
Pada awalnya sekolah-sekolah keperawatan milik rumah sakit dikembangkan untuk mendidik
perawat yang ingin bekerja di rumah sakit tersebut.
Karena keperawatan secara terus-menerus mengembangkan keilmuannya, proses
pendidikan formal dikembangkan untuk menyakinkan konsistensi dari tingkat pendidikan
dalam institusi. Konsistensi tersebut juga dibutuhkan untuk mendapat sertifikasi RN
(Registered Nurse). Di amerika Serikat seorang individu dapat menjadi RN melalui program
Pendidikan tingkat dasar, diploma, atau sarjana. Sedangkan di Canada melalui program
pendidikan dploma dan sarjana (Potter dan Perry, 2005).
B. Persyaratan Menjadi Perawat Profesional yang Mampu Bersaing di Era
Globalisasi
Kebutuhan perawat di Negara maju seperti : Amerika, Canada, Eropa, Australia, Jepang
dan Timur Tengah melonjak dengan drastis sejak tahun 1980. Diperkirakan bahwa kebutuhan
tenaga perawat di Amerika ditahun 1980 sekitar 200.000 perawat, dan kebutuhan ini akan
melonjak menjadi 500.000 perawat ditahun 2020, untuk mendukung kebutuhan pelayanan
kesehatan di Amerika. Untuk seluruh Negara maju diatas kebutuhan perawat diperkirakan
mencapai 1 juta perawat pada tahun 2020 (Rijadi, 2005). Kebutuhan perawat ini dipenuhi
oleh Perawat dari negara berkembang yang mempunyai tenaga keperawatan yang sesuai
dengan standar dunia. Tiga sumber utama tenaga keperawatan dunia ialah dari Phillippine,
India dan China. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di
dunia, seharusnya mampu mengekspor tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan dunia
diatas. Mengapa kita tidak bisa mengirimkan tenaga keperawatan dengan standar dunia
diatas?
Melihat persyaratan yang harus dipenuhi tersebut, kita dapat mengasumsikan bahwa
tenaga perawat yang bekerja di luar negeri tentu merupakan perawat pilihan dan mempunyai
kemampuan yang dapat di andalkan dalam memberikan perawatan yang berkualitas. Untuk
menghasilkan perawat yang professional, tidak lepas dari peran lembaga pendidikan
keperawatan di Indonesia dalam bertanggung jawab mempersiapkan perawat yang
Berkualitas dan mampu bersaing di era pasar global (Hapsari, 2006).
Kendala-kendala tersebut perlu untuk segera ditanggulangi selain faktor-faktor lain yang
belum teridentifikasi dalam tulisan ini. Beranjak dari hal inilah sebenarnya lembaga
pendidikan keperawatan di Indonesia dapat mulai ikut berperan aktif dalam merumuskan
strategi yang tepat dalam mendidik calon perawat. Keberadaan sistem pendidikan tinggi
keperawatan dengan berbagai keluarannya harus dapat memacu proses profesionalisasi
keperawatan yang sedang berlangsung di Indonesia sehingga keperawatan sebagai profesi
dapat berperan sepenuhnya dalam upaya pembangunan kesehatan masyarakat, serta berperan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan (Kusnanto, 2004).

C. Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik


Tenaga pendidik merupakan role model perawat proffesional yang kompeten.
Kompetensi yang dimaksud adalah dalam hal pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dan
kemampuan dalam melakukan praktek keperawatan. Kompetensi tersebut tentunya dimiliki
oleh tenaga pendidik yang telah melaksanakan program pendidikan tinggi keperawatan
minimal S1, mampu melakukan praktik klinik keperawatan. Kemampuan untuk terus belajar,
baik yang terkait dengan ilmu keperawatan maupun disiplin ilmu lain, dan terus
meningkatakan kemampuan berbahasa asing merupakan modal yang perlu di kuasai, karena
di tuntut mampu mengaplikasikan kurikulum berbasis standard International. Pendidik juga
di tuntut untuk mengaolikasikan strategi mengajar yang dapat mengembangkan pola pikir
kritis pada calon perawat sehingga mereka dapat bekerja di komunitas dan budaya yang
beragam. Karena untuk keluar negeri, disamping ketrampilan dalam ilmu keperawatan itu
sendiri, kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan, budaya dan sistem pelayanan
kesehatan yang berbeda, juga sangat di perlukan supaya tidak terjadi shock kultur.
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Simpulan dari makalah di atas adanya peluang untuk bekerja di luar negeri bagi
tenaga perawat Indonesia merupakan hal yang menggembirakan sekaligus dapat dijadikan
momentum untuk meningkatan kualitas perawat Indonesia. Lembaga pendidikan
keperawatan di Indonesia mempunyai peran penting dalam mempersiapkan perawat
berkualitas dan yang mampu bersaing di era pasar global. Untuk mendapatkan perawat yang
berkualitas tinggi juga harus di dukung dengan berbagai fasilitas, sehingga calon perawat
dengn mudah mengakses dunia luar untuk lebih banyak mengetahui persaingan di dunia luar.

3.2 Saran

Banyak sekali perawat di indonesia sudah di berikan fasilitas yang menunjang tetapi
para calon perawaat tidak bisa memberikan yang terbaik. Para calon perawaat haruss sadar
denga persaingan di luar karena dengan di era globalisasi ini perawat sangat banyak di
butuhkan di negara maju ataupun berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Dwi. Elsa, 2006, Menyiapkan Perawat yang Siap Berkompetisi di era Pasar
Globalisasi,

Kusnanto. 2004. Pengantar Profesi dan Praktek Keperawatan Professional, Jakarta:EGC.

You might also like