Professional Documents
Culture Documents
Analisis pH
pH adalah derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan
yang dimiliki oleh suatu bahan. Yang dimaksudkan keasaman di sini adalah konsentrasi ion
hidrogen (H+) dalam pelarut air. Nilai pH pada buah – buahan berbeda – beda tergantung
jenis dan varietasnya dan juga tingkat kematangan buah tersebut. pH didalam buah berkaitan
dengan kadar asam yang terkandung didalamnya. Makin asam buah tersebut, maka makin
kecil pula nilai pHnya. Pengukuran pH dapat dilakukan dengan menggunakan alat berupa
pHmeter ataupun kertas pH. Pada umumnya pH buah nanas adalah sebesar 3,30 – 3,36,
jambu biji 3,37 – 4,10, jeruk 3,30 – 4,15 dan labu siam sebesar 5-6,5.
Skala pH
Berdasarkan pengertian [H+] dan [OH-], kita dapat mengetahui skala pH. pH adalah logaritma
negatif [H+] atau secara matematika ditulis : pH = -log [H+]
Contoh : [H+] = 10-3 mol/lt
pH = 3
bila yang diketahui [OH-] = 10-2 mol/lt, maka [H+] = 10-12
pH = 12
indikator
indikator asam basa merupakan senyawa yang warnanya dalam larutan asam maupun basa
berbeda. Tidak semua indikator berubah warnanya pada pH yang sama. Beberapa indikator
berubah warnanya pada pH 7, yang lain pH 4,5 atau 6,8 dan seterusnya. Perubahan warna
indikator bergantung pada [H+] dalam larutan, maka indikator asam basa dapat digunakan
untuk memperkirakan keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Table. Perubahan warna dengan interval pH dari berbagai indikator yang penting
pH
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air.
Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering digunakan pada kimia
air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2, serta dalam kesetimbangan asam basa.
Pada temperatur yang diberikan, intensitas asam atau karakter dasar suatu larutan
diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen. Perubahan pH air dapat menyebabkan
berubahnya bau, rasa, dan warna. Pada proses pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi,
dan pelunakan air, nilai pH harus dijaga sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.
Asam dan basa pada dasarnya dibedakan dari rasanya kemudian dari efek yang
ditimbulkan pada indikator. Reaksi netralisasi dari asam dan basa selalu menghasilkan air.
Ion H+ dan OH- selalu berada pada keseimbangan kimiawi yang dinamis dengan H2O
berdasarkan reaksi
Petrucci, R. H. dan Suminar. (1987). Kimia Dasar (Prinsip dan terapan Modern Edisi keempat jilid 2). Jakarta :
Erlangga.
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung.
Petrucci, R. H. dan Suminar. (1987). Kimia Dasar (Prinsip dan terapan Modern Edisi keempat jilid 2). Jakarta :
Erlangga.
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung.
Awaluddin ihsan
Jumat, 21 November 2014
Makalah pH
BAB I
PENDAHULUAN
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari
“p” lambang matematika dari negatif logaritma, dan “H” lambang kimia untuk unsur
Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negatif logaritma dari aktivitas ion
Hidrogen.
pH metermerupakan suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk pengukuran
pH (kadar keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan untuk pengukuran pH
unsur semi-solid).Kadar keasaman suatu larutan diaktakan netral apabila bernilai 7. Sealain
pH meter, alat lain yang digunakan untuk mengukur kadar pH antara lain fenolptali dan pH
strip.
Sensor pH berfungsisebagaipenentu derajat keasaman atau kebasaan dari suatu bahan.
Pengukuran dan pengendalian nilai pH adalah sangat penting untuk berbagai studi dalam
bidang kimia dan biologi di laboratorium dan berbagai bidang industri. Metode pengukuran
pH dapat dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan
elektroda gelas, namun hal ini memiliki tingkat akurasi hasil pengukuran yang rendah, mudah
pecah dan tidak kompatibel dengan alat ukur/sensor lain. Seiring dengan perkembangan
teknologi, saat ini dimungkinkan untuk membuat sebuah sistem alat ukur yang dapat
mendeteksi berbagai parameter secara simultan, akurat, dan berukuran kecil.
Adapun aplikasi sensor dapatditemui dalam banyak peralatan konsumen,
otomotif,laboratorium, pengelolaaan lingkungan, konservasienergi, pabrikasi, industri,
kedokteran, pertambangan,pertanian, dan sebagainya. Aplikasi sistem sensor inimasih dan
akan terus berkembang sesuai dengankebutuhan. Namun, sensor yang ada saat ini
dipasaranhampir semuanya adalah produksi luar negeri (import).Oleh karena itu penguasaan
teknologi sensor ini sangatdiperlukan mengingat aplikasinya yang terusberkembang dan
pemenuhan kebutuhan sensor di dalamnegeri masih diimpor.
Pada umumnya jenissensor pH yang banyak digunakan terbuat dari bahan
gelas yang memiliki ukuran yang relatif besar, memilikitahanan dalam yang sangat besar
dalam orde Mega-Ohmdan mudah pecah bila terjatuh atau terbentur. Berbagaiusaha telah
dilakukan untuk miniaturisasi sensor pHdengan menggunakan teknologi monolitik dan
teknologifilm tanpa mengubah fungsinya agar dapat lebihmenghemat ruang dan biaya.
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau
basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+] lebih besar
daripada [OH-], maka material tersebut bersifat asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika
konsentrasi [OH-] lebih besar daripada [H+], maka material tersebut bersifat basa, yaitu
dengan nilai pH lebih dari 7.
Pengukuran pH secara kasar dapat menggunakan kertas indicator pH dengan mengamati
perubahan warna pada level pH yang bervariasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau
sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika,
energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sebagai contoh adalah kamera
sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba,
LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan lainnya (Sharma, 1998).
Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah
sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam
bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini bisa berupa listrik,
mekanik, kimia, optik (radiasi) atau thermal (panas). Misalnya generator merupakan
transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang
merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya. Adapun alat ukur adalah
sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala
atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi, seperti voltmeter dan ampermeter untuk
sinyal listrik, tachometer dan speedometer untuk kecepatan gerak mekanik, lux-meter untuk
intensitas cahaya, dan sebagainya. Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat
dan sesuai dengan sistem yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum
sensor yaitu linearitas, kepekaan, dan tanggapan waktu (Modjahidin, 2006).
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (HKoefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental,
sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia
bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
+
persetujuan internasional ) yang terlarut (Sururi, 1998)
Selama dua dekade terakhir, pengembangan serta aplikasi sensor kimia dan biosensor
tumbuh dengan pesat. Di antara semua sensor, sensor pH telah mendapatkan banyak
perhatian, karena pentingnya pengukuran pH di berbagai bidang penelitian dan aplikasi
praktis. Sensor pH berbasis serat optik kini menjadi alternatif selain elektroda didalam
penggunaannya untuk pengukuran pH dan menawarkan berbagai kelebihan seperti kekebalan
dari gangguan listrik, keakuratan yan lebih baik dan kemungkinan untuk aplikasi
penginderaan jauh (Adil, 2006).
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang
telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal
ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang
ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk
melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat
tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan (Purba, 1995).
Sensor yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah elektroda yang sensitif
terhadap ion atau disebut juga elektroda gelas. Elektroda ini tersusun dari batang elektroda
(terbuat dari gelas yang terisolasi dengan baik) dan membran gelas (yang berdinding tipis dan
sensitif terhadap ion H+ ). Elemen sensor pengukur pH terdapat di tengah-tengah, dilingkupi
oleh larutan perak-perak klorida (Ag-AgCl). Bagian bawah dari elemen sensor ini
berhubungan dengan membran gelas dan berisi larutan perak- perak klorida. Kontak ionik
dari larutan perak-perak klorida terhadap sampel terjadi melalui penghubung keramik.
Penghubung ini bertindak sebagai suatu membran selektif yang hanya meloloskan arus-arus
ionik tertentu, Secara alami, impedansi keluaran elektroda gelas sangat besar (karena proses
kimia yang terjadi pada permukaan elektroda), besarnya antara 50-500 MΩ sehingga pada
alat pengukur diperlukan impedansi masukan yang sangat besar (Coughlin, 1994).
BAB III
LANDASAN TEORI
Akurasi: ±0.1PH
Resolusi: 0.1PH
Suhu Operasional: 0℃~50℃
Suhu OtomatisKompensasi: 0℃~50℃
Kalibrasi: 1atau 2poindengan autopenyanggapengakuan
Power Supply:DC6Vdengan adaptor
Dimensi: 105mmx26mmx17mm
Berat:95g
Alat Pengukur pH Meter Tipe PH40BNC ini dilengkapi dengan konektor BNC
standar, yang dapat menggunakan setiap elektroda pH dengan BNC konektor .
Fitur :
Spesifikasi :
Fitur :
layar LCD ganda
Kompensasi suhu otomatis
Elektroda pH Diganti
Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081 ini merupakan alat untuk mengukur pH dengan tingkat
akurasi yang tinggi, cara penggunaannya sangat mudah yaitu hanya dengan cara
mencelupkan ujung pH meter ini ke dalam sampel, pembacaan pH meter ini langsung
ditampilkan bersama-sama dengan suhu sampel pada mudah dibaca pada layar LCD digital
Alat Ukur pH meter jenis pen KL-081 ini,tampilan dalam LCD pH meter ini akan
menunjukan suhu operasional ataupun suhu otomatis kompensasinya juga ke akuratan sampel
dalam pengukuran ini.
Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081 sangat simple juga sangat sederhana dalam
pemakaian juga untuk pengukuran,juga simpel dan nyaman dalam genggaman dengan berat
hanya 200 gram,sangat mudah untuk dibawa juga masuk dalam saku.
Spesifikasi Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081 :
Alat Ukur Portable Hardness Tester MH320 merupakan alat pengukur untuk semua
jenis logam,hasil dalam bekerja ataupun beroperasi alat ukur typ MH320 ini langsung
menampilkan dilayar LCD juga dapat disimpan dalam kapasitas luas dan akan memberi
peringatan jika penyimpanan diluar batas.
keuntungan:
Volume kecil dengan berat ringan , akan lebih mudah untuk mengambil .
Dimensi garis nya adalah 212mm × 80mm × 32mm .
Layar besar ( 128 × 64 dot matrix LCD ) , menampilkan semua fungsi dan parameter .
Uji di setiap sudut , bahkan terbalik .
Lebar rentang pengukuran . Hal ini dapat mengukur kekerasan dari semua bahan
logam .
Layar langsung dari skala kekerasan HRB , HRC , HV , HB , HS , HL , dan tiga jenis
nilai kekuatan segera .
perangkat dampak Tujuh tersedia untuk aplikasi khusus .
Secara otomatis mengidentifikasi jenis perangkat dampak.
kapasitas memori yang besar dapat menyimpan 500 kelompok ( Sehubungan dengan
rata times32 ~ 1 )
informasi termasuk nilai diukur tunggal , berarti nilai , data uji , dampak arah ,
dampak kali , material dan skala kekerasan dll
Batas atas dan bawah dapat diatur . Ini akan alarm secara otomatis saat nilai hasil
melebihi batas .
Informasi baterai menunjukkan kapasitas sisa baterai dan status pengisian .
Sensor pH mengeluarkan output berupa tegangan, semakin basa (nilai pH >7) maka
sensor mengeluarkan tegangan semakin kecil, sebaliknya jika semakin asam maka sensor pH
mengeluarkan tegangan yang semakin besar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. pH metermerupakan suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk pengukuran pH
(kadar keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan untuk pengukuran pH unsur
semi-solid).
2. Seiring berkembangnya teknologi, alat pengukr pH yang dihasilkan lebih praktis dan dapat
digunakan pada berbagai medan.
3. Alat pengukur pH terbagi menjadi 8 tipe.
4. Alat Ukur pH Meter yang paling banyak digunakan yaitu jenis pen KL-08.
5. Sensor pH yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah elektroda yang sensitif
terhadap ion atau disebut juga elektroda gelas.
6. pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa
yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen.
B. Saran
Agar semua tujuan pembuatan makalah dapat tercapai, maka diharapkan kepada
dosen pembimbing mata kuliah instrumen dan kontrol agar lebih membatasi indikator
pembahasan tugas. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan yang terdapat dalam makalah
sesuai dengan tujuan pembelajaran mahasiswa teknologi hasil pertanian, yaitu dapat
memahami serta mengetahui cara kerja alat dan dapat mengatasi kerusakan dasar pada alat.
Disamping membahas teori, diharapkan pada dosen pengasuh mata kuliah instrumen
dan kontrol dapat mengaplikasikan langsung ilmu yang telah dibahas pada alat yang dibahas
tiap-tiap kelompok agar mahasiswa dapat lebih mahir dalam mengontrol proses jalannya
suatu alat.
DAFTAR PUSTAKA
Adil, R. 2006. Klasifikasi Kinerja Tingkat Keasaman dan Berat Jenis pada
Ujicoba Susu Hewani Segar Berbasis PC. Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya
Coughlin, F. 1994.Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear.
Erlangga, Jakarta
Kholilah, R. 2008 . Study Awal Fiber Optik sebagai Sensor pH. ITS-press,
Surabaya.
Liliasari. 1995. Kimia 3. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Maddu, A. 2006. Sensor pH Serat Optik Berdasarkan Absorpsi Gelombang
Evanescent dengan Menggunakan Cladding Polimer Berdopping Dye Indikator. U-I press,
Jakarta
Modjahidin, K.2006, Pengembangan Probe Sensor Kelembaban Serat Optik Dengan
Cladding Gelatin. Makara, Teknologi, Vol. 10 : 45-50.
Purba, M. 1995. Ilmu Kimia. Erlangga, Jakarta
Sharma, S. 1998, A long-range fiber optic pH sensor prepared by dye doped sol-
gel immobilization technique, Optics. Communications., 154, 282–284.
Sururi, A. B. 1998. Analisa Performansi Sensor Ph Berbasis Fiber Optik
Berdasarkan Pengamatan Kondisi Sol-Gel Pada Optrode. ITS-Press, Surabaya.
Wibisono, L. 2009 .Perancangan Sistem Kuisisi Data Sensor pH Berbasis
Lapisan Silica Sol-Gel. ITS-press, Surabaya.
II.
2. Dasar pengukuran Drajat Keasaman
Asam dan basa adalah besaran yang sering digunakan untuk pengolahan
sesuatu zat, baik di industri maupun kehidupan sehari
-
ha
ri. Pada industri kimia,
keasaman merupakan variabel yang menentukan, mulai dari pengolahan bahan
baku, menentukan kualitas produksi yamg diharapkan sampai pengendalian
limbah industri agar dapat mencegah pencemaran pada lingkungan. Pada bidang
pertanian,
keasaman pada waktu mengelola tanah pertanian perlu diketahui.
Untuk mengetahui dasar pengukuran d
e
rajat keasaman akan diuraikan dahulu
pengertian derajat keasaman itu sendiri.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas
(membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar
elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi d
engan ion hydrogen yang ukurannya relative
kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektro
kimia
dari ion hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan elektroda
pembanding. Sebagai catatan alat tersebut tidak mengukur ar
us tetapi hanya
mengukur tegangan.