You are on page 1of 20

1.

Analisis pH

pH adalah derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan
yang dimiliki oleh suatu bahan. Yang dimaksudkan keasaman di sini adalah konsentrasi ion
hidrogen (H+) dalam pelarut air. Nilai pH pada buah – buahan berbeda – beda tergantung
jenis dan varietasnya dan juga tingkat kematangan buah tersebut. pH didalam buah berkaitan
dengan kadar asam yang terkandung didalamnya. Makin asam buah tersebut, maka makin
kecil pula nilai pHnya. Pengukuran pH dapat dilakukan dengan menggunakan alat berupa
pHmeter ataupun kertas pH. Pada umumnya pH buah nanas adalah sebesar 3,30 – 3,36,
jambu biji 3,37 – 4,10, jeruk 3,30 – 4,15 dan labu siam sebesar 5-6,5.

Skala pH
Berdasarkan pengertian [H+] dan [OH-], kita dapat mengetahui skala pH. pH adalah logaritma
negatif [H+] atau secara matematika ditulis : pH = -log [H+]
Contoh : [H+] = 10-3 mol/lt
pH = 3
bila yang diketahui [OH-] = 10-2 mol/lt, maka [H+] = 10-12
pH = 12
indikator
indikator asam basa merupakan senyawa yang warnanya dalam larutan asam maupun basa
berbeda. Tidak semua indikator berubah warnanya pada pH yang sama. Beberapa indikator
berubah warnanya pada pH 7, yang lain pH 4,5 atau 6,8 dan seterusnya. Perubahan warna
indikator bergantung pada [H+] dalam larutan, maka indikator asam basa dapat digunakan
untuk memperkirakan keasaman atau kebasaan suatu larutan.
Table. Perubahan warna dengan interval pH dari berbagai indikator yang penting

PH suatu larutan menyatakan derajat atau tingkat keasamanlarutan tersebut. Nilai pH


diperoleh dari –log [H+] dan pOH= -log [OH-]. Air murni yang mengalami ionisasi
menghasilkan ion H+ dan ion OH- dengan jumlah sangat kecil.
H2O(aq) H+(aq) + OH- (aq)
Tetapan keseimbangan air (KW) = [H+] [OH-]
-7 2 -14
= [10 ] = 10
Skala pH : pH larutan bersifat asam berkisar < 7
pH larutan bersifat basa berkisar > 7
pH larutan bersifat netral = 7

Indikator Asam Basa


Indikator asam basa biasanya dibuat dalam bentuk larutan (dalam air,etanol, dan pelarut lain).
Dalam filtrasi asam basa sejumlah kecil larutan indikator ditambah kedalam larutan yang
difiltrasi. Dalam bentuk lain kertas bison direndam dalam larutan indikator, kemudian
dikeringkan. Jika kertas ini dibasahi dengan larutan yang sedang diuji terjadi warna yang
dapat digunakan sebagai penentu pH larutan. Kertas ini lazim disebut kertas pH (lakmus).
Indikator asam basa umumnya digunakan jika dibandingkan dengan penggunaan indikator
pengukur pH yang lebih dapat dilakukan dengan alat pengukur pH (pH meter).
(Petrucci.1987:309)
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Yang dimaksud dengan “keasaman” disini
adalah konsentrasi ion hydrogen (H+) dalam pelarut air. Koefisien aktivitas ion hydrogen
tidak dapat diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan
teoritis. Skala pH bukanlah skala absolute. Ia bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan
standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan internasional.
Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan Denmark, Soren Peder
Lauritz Sorensen pada tahun 1909, yang mendefinisikan pH sebagai log negative dari
konsentrasi ion hydrogen.
pH = -log [H+]
Definisi ini telah lama ditinggalkan dan diganti dengan definisi pH, adalah
mungkin untuk mengukur konsentrasi ion hydrogen secara langsung apabila elektroda yang
digunakan dikalibrasi sesuai dengan konsentrasi ion hydrogen. Salah satu caranya adalah
dengan mentitrasi larutan asam kuat yang konsentrasinya diketahui dengan larutanflr alkali
kuat yang konsentrasinya juga diketahui pada keberadaan konsentrasi elektrolit latar yang
relative tinggi. Oleh karena konsentrasi asam dan alkali diketahui, adalah mudah untuk
menghitung ion hydrogen sehingga potensial yang terukur dapat dikorelasikan dengan
konsentrasi ion.
Tidaklah diketahui dengan pasti Makna singkatan “p” pada “pH”. Beberapa rujukan
mengisyaratkan bahwa p berasal dari singkatan untuk power (pangkat), yang lainnya merujuk
kata bahasa Jerman Potenz (yang juga berarti pangkat), dan ada pula yang merujuk pada kata
potential. Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang
berargumen bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti “logaritma negative.”
Nilai pH berkisar dari 0 hingga 14. Suatu larutan dikatakan netral apabila memiliki
nilai pH = 7. Nilai pH > 7 menunjukkan bahwa larutan memiliki sifat basa, sedangkan nilai
pH < 7 menunjukkan larutan memiliki sifat asam.
Nilai pH = 7 dikatakan netral karena pada air murni ion H+ terlarut dan ion OH-
terlarut (sebagai tanda kebasaan) berada pada jumlah yang sama yaitu 10-7 pada
kesetimbangan.
Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam akan mendesak
kesetimbangan ke kiri (ion OH- akan diikat oleh ion H+ membentuk air). Akibatnya terjadi
kelebihan ion hydrogen dan meningkatkan konsentrasinya.
Umumnya indicator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah
menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah.
Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur dengan pH
meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit / konduktivitas suatu larutan.
Pengukuran nilai pH yang sangat rendah, misalnya pada air tambang yang sangat
asam memerlukan prosedur khusus. Kalibrasi elektroda pada kasus ini dapat diukur
menggunakan larutan standar asam sulfat pekat yang nilai pH-nya dihitung menggunakan
parameter Pitzer untuk menghitung koefisien aktivitas.
Konsentrasi ion hidronium (H+) dalam suatu larutan encer sangat rendah, tetapi
sangat menentukan sifat-sifat dari larutan dalam air. Misalnya kenaikan konsentrasi (H+)
dalam asam lambung sebesar 0,01 M sudah cukup membuat sakit perut. Untuk menghindari
penggunaan angka yang sangat kecil, Sorensen (1868-1939) mengusulkan konsep pH agar
memudahkan para kimiawan dalam mengukur dan mengikuti perubahan konsentrasi ion H+
dalam suatu larutan.

pH
pH merupakan suatu parameter penting untuk menentukan kadar asam/basa dalam air.
Penentuan pH merupakan tes yang paling penting dan paling sering digunakan pada kimia
air. pH digunakan pada penentuan alkalinitas, CO2, serta dalam kesetimbangan asam basa.
Pada temperatur yang diberikan, intensitas asam atau karakter dasar suatu larutan
diindikasikan oleh pH dan aktivitas ion hidrogen. Perubahan pH air dapat menyebabkan
berubahnya bau, rasa, dan warna. Pada proses pengolahan air seperti koagulasi, desinfeksi,
dan pelunakan air, nilai pH harus dijaga sampai rentang dimana organisme partikulat terlibat.

Asam dan basa pada dasarnya dibedakan dari rasanya kemudian dari efek yang
ditimbulkan pada indikator. Reaksi netralisasi dari asam dan basa selalu menghasilkan air.
Ion H+ dan OH- selalu berada pada keseimbangan kimiawi yang dinamis dengan H2O
berdasarkan reaksi

 pH = 7 menunjukkan keadaan netral


 0 < pH < 7 menunjukkan keadaan asam
 7 < pH < 14 menunjukkan keadaan basa (alkalis)
Air minum sebaiknya netral, tidak asam/basa, untuk mencegah terjadinya pelarutan
logam berat dan korosi. Air adalah bahan pelarut yang baik sekali, maka dibantu dengan pH
yang tidak netral, dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang dilaluinya. Berdasarkan SNI
AMDK dan EC rules air yang baik ph-nya antara 6 sampai 8, air mineral 6,5 sampai 8,5 dan
air demineral 5,0 sampai 7,5.

Pengukuran pH dapat dilakukan menggunakan kertas lakmus, kertas pH universal,


larutan indikator universal (metode Colorimeter) dan pHmeter (metode Elektroda
Potensiometri). Pengukuran pH penting untuk mengetahui keadaan larutan sehingga dapat
diketahui kecenderungan reaksi kimia yang terjadi serta pengendapan materi yang
menyangkut reaksi asam basa.

Anonim.2012.Analisis Kuantitatif dan Pengukuran Ph.http://mayouame.blogspot. com/.Access:4 Desember


2012.

Anonim.2012.Larutan Buffer.http://teknikkimiakita.blogspot.com/2011/17/.Access:3 Desember 2012.

Anonim.2012.Titrasi.http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi.Access:4 Desember 2012.

Anonim.2012.Indikator.http://kimiafarmasi.wordpress.com/2010/09/27/indikator/. Access : 4 Desember


2012.

Oxtobi, D. R. (1998).Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 1.Jakarta : Erlangga.

Petrucci, R. H. dan Suminar. (1987). Kimia Dasar (Prinsip dan terapan Modern Edisi keempat jilid 2). Jakarta :
Erlangga.

Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung.

Anonim.2012.Analisis Kuantitatif dan Pengukuran Ph.http://mayouame.blogspot. com/.Access:4 Desember


2012.

Anonim.2012.Larutan Buffer.http://teknikkimiakita.blogspot.com/2011/17/.Access:3 Desember 2012.

Anonim.2012.Titrasi.http://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi.Access:4 Desember 2012.

Anonim.2012.Indikator.http://kimiafarmasi.wordpress.com/2010/09/27/indikator/. Access : 4 Desember


2012.

Oxtobi, D. R. (1998).Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 1.Jakarta : Erlangga.

Petrucci, R. H. dan Suminar. (1987). Kimia Dasar (Prinsip dan terapan Modern Edisi keempat jilid 2). Jakarta :
Erlangga.

Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung.
Awaluddin ihsan
Jumat, 21 November 2014
Makalah pH

BAB I
PENDAHULUAN
pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari
“p” lambang matematika dari negatif logaritma, dan “H” lambang kimia untuk unsur
Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negatif logaritma dari aktivitas ion
Hidrogen.
pH metermerupakan suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk pengukuran
pH (kadar keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan untuk pengukuran pH
unsur semi-solid).Kadar keasaman suatu larutan diaktakan netral apabila bernilai 7. Sealain
pH meter, alat lain yang digunakan untuk mengukur kadar pH antara lain fenolptali dan pH
strip.
Sensor pH berfungsisebagaipenentu derajat keasaman atau kebasaan dari suatu bahan.
Pengukuran dan pengendalian nilai pH adalah sangat penting untuk berbagai studi dalam
bidang kimia dan biologi di laboratorium dan berbagai bidang industri. Metode pengukuran
pH dapat dilakukan secara konvensional yaitu dengan menggunakan kertas lakmus dan
elektroda gelas, namun hal ini memiliki tingkat akurasi hasil pengukuran yang rendah, mudah
pecah dan tidak kompatibel dengan alat ukur/sensor lain. Seiring dengan perkembangan
teknologi, saat ini dimungkinkan untuk membuat sebuah sistem alat ukur yang dapat
mendeteksi berbagai parameter secara simultan, akurat, dan berukuran kecil.
Adapun aplikasi sensor dapatditemui dalam banyak peralatan konsumen,
otomotif,laboratorium, pengelolaaan lingkungan, konservasienergi, pabrikasi, industri,
kedokteran, pertambangan,pertanian, dan sebagainya. Aplikasi sistem sensor inimasih dan
akan terus berkembang sesuai dengankebutuhan. Namun, sensor yang ada saat ini
dipasaranhampir semuanya adalah produksi luar negeri (import).Oleh karena itu penguasaan
teknologi sensor ini sangatdiperlukan mengingat aplikasinya yang terusberkembang dan
pemenuhan kebutuhan sensor di dalamnegeri masih diimpor.
Pada umumnya jenissensor pH yang banyak digunakan terbuat dari bahan
gelas yang memiliki ukuran yang relatif besar, memilikitahanan dalam yang sangat besar
dalam orde Mega-Ohmdan mudah pecah bila terjatuh atau terbentur. Berbagaiusaha telah
dilakukan untuk miniaturisasi sensor pHdengan menggunakan teknologi monolitik dan
teknologifilm tanpa mengubah fungsinya agar dapat lebihmenghemat ruang dan biaya.
pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau
basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+] lebih besar
daripada [OH-], maka material tersebut bersifat asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika
konsentrasi [OH-] lebih besar daripada [H+], maka material tersebut bersifat basa, yaitu
dengan nilai pH lebih dari 7.
Pengukuran pH secara kasar dapat menggunakan kertas indicator pH dengan mengamati
perubahan warna pada level pH yang bervariasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau
sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika,
energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Sebagai contoh adalah kamera
sebagai sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba,
LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan lainnya (Sharma, 1998).
Transduser adalah sebuah alat yang bila digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah
sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam
bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. Transmisi energi ini bisa berupa listrik,
mekanik, kimia, optik (radiasi) atau thermal (panas). Misalnya generator merupakan
transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor adalah transduser yang
merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya. Adapun alat ukur adalah
sesuatu alat yang berfungsi memberikan batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala
atau sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi, seperti voltmeter dan ampermeter untuk
sinyal listrik, tachometer dan speedometer untuk kecepatan gerak mekanik, lux-meter untuk
intensitas cahaya, dan sebagainya. Dalam memilih peralatan sensor dan transduser yang tepat
dan sesuai dengan sistem yang akan disensor maka perlu diperhatikan persyaratan umum
sensor yaitu linearitas, kepekaan, dan tanggapan waktu (Modjahidin, 2006).
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau
kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (HKoefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat diukur secara eksperimental,
sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia
bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan
+
persetujuan internasional ) yang terlarut (Sururi, 1998)
Selama dua dekade terakhir, pengembangan serta aplikasi sensor kimia dan biosensor
tumbuh dengan pesat. Di antara semua sensor, sensor pH telah mendapatkan banyak
perhatian, karena pentingnya pengukuran pH di berbagai bidang penelitian dan aplikasi
praktis. Sensor pH berbasis serat optik kini menjadi alternatif selain elektroda didalam
penggunaannya untuk pengukuran pH dan menawarkan berbagai kelebihan seperti kekebalan
dari gangguan listrik, keakuratan yan lebih baik dan kemungkinan untuk aplikasi
penginderaan jauh (Adil, 2006).
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang
telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal
ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang
ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk
melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat
tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan (Purba, 1995).
Sensor yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah elektroda yang sensitif
terhadap ion atau disebut juga elektroda gelas. Elektroda ini tersusun dari batang elektroda
(terbuat dari gelas yang terisolasi dengan baik) dan membran gelas (yang berdinding tipis dan
sensitif terhadap ion H+ ). Elemen sensor pengukur pH terdapat di tengah-tengah, dilingkupi
oleh larutan perak-perak klorida (Ag-AgCl). Bagian bawah dari elemen sensor ini
berhubungan dengan membran gelas dan berisi larutan perak- perak klorida. Kontak ionik
dari larutan perak-perak klorida terhadap sampel terjadi melalui penghubung keramik.
Penghubung ini bertindak sebagai suatu membran selektif yang hanya meloloskan arus-arus
ionik tertentu, Secara alami, impedansi keluaran elektroda gelas sangat besar (karena proses
kimia yang terjadi pada permukaan elektroda), besarnya antara 50-500 MΩ sehingga pada
alat pengukur diperlukan impedansi masukan yang sangat besar (Coughlin, 1994).
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Prinsip kerja alat pengukur pH


Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang
telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal
ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang
ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk
melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat
tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.
B. Tipe alat pengukur pH
Pengukuran nilai pHdapat dilakukan dengan menggunakansuatu instrument yaitu pH
meter. Alat pH meter terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:
1. Alat Ukur pH Tipe Stick KL-3385
Alat Ukur pH Tipe Stick KL-3385 fitur layar mudah dibaca diterangi, kalibrasi satu
sentuhan, dan Suhu Otomatis Kompensasi (ATC). alat ukur ini mampu mengukur mulai
dari Rentang: 2,1 ~ 10,8, Dengan ketepatan akurasi ± 0.1, Sistem kalibrasi otomatis dan suhu
kompensasi yang juga otomatis.
Alat Ukur pH Tipe Stick KL-3385 mengunakan sumber listrik dari baterai ukuran
1.5v yaitu 3 buah, dengan berat hanya 191gr.
Spesifikasi Teknis:

 Rentang: 2,1 ~ 10,8


 Resolusi: 0.1
 Akurasi: ± 0.1
 Suhu Kompensasi: Otomatis
 Suhu Operasional: 0 – 50 ℃ (32 – 122 F).
 Kalibrasi: Otomatis, 2 titik
 Sumber Listrik: 3 × 1.5V Baterai AA
 Dimensi: 415 x 23mm
 Berat: 191g

2. Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W


Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W merupakan suatu untuk alat mengukur
untuk pH dalam air,bentuk yang mungil ini sangat praktis juga mudah untuk pengukuran
dalam pH air dalam aquarium ataupun kolam.bentuk yang tidak terlalu besar tidak terlalu
kecil dengan bantuan adapter untuk pengaturan dalam air aquarium ataupun kolam yang
diukur.
Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W ini memudahkan pengukuran dalam
pH air untuk kolam ataupun kolam tentang pengukuran dalam ke akuratan, resolusinya
ataupun rentang pengukuran di dalam suhu operasional dan suhu kompensasinya,dengan
layar yg lebar dan penunjukan dalam LCD dengan angka digitalnya yang menunjukan
pengukuran dalam aquarium ataupun kolam tersebut dengan terang juga jelas untuk kita
baca.alat tersebut benar benar tahan di air,dalam beroperasinya hanya dicelupkan air
aquarium ataupun kolam yang akan diukur.

Spesifikasi Alat Ukur pH Air Dalam Aquarium KL-025W:

 Akurasi: ±0.1PH
 Resolusi: 0.1PH
 Suhu Operasional: 0℃~50℃
 Suhu OtomatisKompensasi: 0℃~50℃
 Kalibrasi: 1atau 2poindengan autopenyanggapengakuan
 Power Supply:DC6Vdengan adaptor
 Dimensi: 105mmx26mmx17mm
 Berat:95g

3. Alat Pengukur pH Tanah, Kadar Air, dan suhu AMT300


Alat Pengukur Ph Tanah ini hampir sama seperti instruments ph tanah dengan tipe
Soil PH meter ETP 110, Alat Penguji Ph Meter ini sama persisnya bekerja sebagai alat paling
akurat karena mampu memberikan data pembacaan angka di belakang koma, sedangkan
dengan kertas lakmus atau indikator universal yang hanya bisa menentukan keasaman dan
kebasan serta nilai pH yang bulat saja. Alat ini dapat mengukur 4 hasil pengukuran sekaligus,
mulai dari Cahaya Matahari, Suhu Tanah yang akan di ukur, pH tanah, serta Kadar airnya,
alat yang portabel dengan 4 hasil pengukuran sekaligus dalam 1 alat.
4. Alat Pengukur pH Meter Tipe PH40BNC

Alat Pengukur pH Meter Tipe PH40BNC ini dilengkapi dengan konektor BNC
standar, yang dapat menggunakan setiap elektroda pH dengan BNC konektor .
Fitur :

 Sampai dengan 3 poin push-tombol kalibrasi dengan pengakuan auto – penyangga .


 Standar pH buffer dipilih dan unit suhu.
 Manual Suhu Kompensasi memastikan akurasi tinggi pengukuran .
 Tahan fungsi membeku nilai yang ditampilkan saat ini agar mudah dilihat .
 Fitur auto- power off membantu Anda secara efektif menghemat baterai .
 Menu setup memungkinkan pengguna mengkustomisasi standar pH buffer , poin
kalibrasi , memegang fungsinya untuk memenuhi preferensi pribadi Anda .
 Atur ulang fitur memungkinkan pengguna untuk melanjutkan semua pengaturan
default .
 BNC konektor dapat terhubung ke elektroda pH kombinasi .
 Fitur tahan air untuk menjamin perlindungan lengkap dalam lingkungan yang keras .

Spesifikasi :

 Rentang pH : -1.00 ~ 15.00pH


 pH Akurasi: ± 0.01pH
 Poin Kalibrasi : 1,2 atau 3 poin
 Kompensasi Suhu : 0 ~ 100 ° C , 32 ~ 212 ° F , manual
 Auto- Off : Manual atau Automatic ( 8 menit setelah tombol terakhir ditekan )
 Tahan Fungsi : Manual atau Automatic
 Atur ulang Fungsi : Ya
 Konektor : BNC
 Suhu Operasional : 0 ~ 60 ° C , 32 ~ 140 ° F
 Persyaratan Power: 2 x 1.5V ” AAA ” Baterai
 Battery Life: Sekitar 200 jam
 Dimensi : 185 ( L ) × 40 ( Dia. ) mm
 Berat: 100grams
5. Alat Ukur pH Meter Portable / mV / Temp meter PH-221
Alat Ukur pH Meter Portable / mV / Temp meter PH-221 adalah kinerja tinggi
portabel pH / ORP meter dirancang untuk aplikasi luar ruangan . Meter berisi menu
konfigurasi built-in yang menyediakan banyak pilihan canggih dan berguna untuk
meningkatkan akurasi pengukuran dan menyederhanakan operasi

Fitur Alat Ukur pH Meter Portable / mV / Temp meter PH-221 :

 Selama modus pH , Sampai 5 poin push-tombol kalibrasi dengan pengakuan auto –


penyangga .
 Standar pH buffer dipilih dan unit suhu.
 Secara otomatis menghitung dan menampilkan kemiringan elektroda setelah kalibrasi
.
 Suhu Otomatis Kompensasi ( ATC ) memastikan pengukuran yang sangat akurat atas
seluruh rentang .
 Kalibrasi pengingat karena meminta Anda untuk mengkalibrasi meteran teratur .
 Selama modus ORP , Satu titik diimbangi kalibrasi memungkinkan pengguna
menyesuaikan nilai yang ditampilkan ke standar yang dikenal .
 Mili – volt ( R.mV ) pengukuran absolut atau relatif memberikan pembacaan ORP
akurat
 Fungsi endpoint otomatis membeku nilai diukur stabil untuk membaca mudah dan
pencatatan data .
 Kalibrasi suhu manual memberikan nilai suhu yang akurat .
 Membantu pesan sebagai panduan operasional untuk membantu Anda memahami
cara menggunakan meteran .
 Menu setup memungkinkan pengguna mengkustomisasi standar penyangga , poin
kalibrasi , kondisi stabilitas, resolusi , unit suhu, tanggal dan waktu untuk memenuhi
persyaratan pengukuran .
 Fungsi Reset bisa resume semua pengaturan ke nilai default pabrik .
 Diperluas menyimpan memori dan mengingatkan hingga 500 pembacaan .
 Built -in real-time perangko jam data yang disimpan untuk memenuhi standar GLP .
 Data yang disimpan dapat ditransfer ke komputer melalui komunikasi USB.
Spesifikasi :

 Rentang pH : -2,000 ~ 20.000pH


 pH Akurasi: ± 0.002pH
 Resolusi : 0,001 , 0,01 , 0.1PH , Dipilih
 mV Rentang : -1999,9 ~ 1999.9mV
 mV Akurasi: ± 0.2mV
 Resolusi : 0.1 , 1mV , Dipilih
 Poin Kalibrasi : Hingga 5 poin
 Kalibrasi Solusi : Amerika Serikat ( pH1.68/4.01/7.00/10.01/12.45 ) , NIST (
pH1.68/4.01/6.86/9.18/12.45 ) , DIN ( pH1.09/4.65/6.79/9.23/12.75 )
 Suhu Rentang : 0 ~ 105 ° C , 32 ~ 221 ° F
 Suhu Akurasi: ± 0,5 ° C , ± 0,9 ° F
 Suhu Kalibrasi : Manual
 Kompensasi Suhu : 0 ~ 100 ° C , 32 ~ 212 ° F , Otomatis atau Manual
 Auto- Off : Manual atau Automatic ( 10 , 20 , 30 menit setelah tombol terakhir
ditekan , Dipilih )
 Tahan Fungsi : Manual atau Automatic
 Stabilitas Kondisi : Rendah atau Tinggi , Dipilih
 Kalibrasi karena pengingat : 0 sampai 30 hari
 Atur ulang Fungsi : Ya
 Memori: 500 set data dengan Tanggal / Waktu stamping
 Output: USB Interface Komunikasi
 Konektor : BNC
 Persyaratan Power: 3 x 1.5V ” AA ” Baterai
 Battery Life: Sekitar 150 jam
 Dimensi : 170 ( L ) x 85 ( W ) x 30 ( H ) mm
 Berat: 300grams

6. Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081

Fitur :
 layar LCD ganda
 Kompensasi suhu otomatis
 Elektroda pH Diganti

Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081 ini merupakan alat untuk mengukur pH dengan tingkat
akurasi yang tinggi, cara penggunaannya sangat mudah yaitu hanya dengan cara
mencelupkan ujung pH meter ini ke dalam sampel, pembacaan pH meter ini langsung
ditampilkan bersama-sama dengan suhu sampel pada mudah dibaca pada layar LCD digital
Alat Ukur pH meter jenis pen KL-081 ini,tampilan dalam LCD pH meter ini akan
menunjukan suhu operasional ataupun suhu otomatis kompensasinya juga ke akuratan sampel
dalam pengukuran ini.
Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081 sangat simple juga sangat sederhana dalam
pemakaian juga untuk pengukuran,juga simpel dan nyaman dalam genggaman dengan berat
hanya 200 gram,sangat mudah untuk dibawa juga masuk dalam saku.
Spesifikasi Alat Ukur pH Meter jenis pen KL-081 :

 Mengukurkisaran: 0.00~14.00PH, 0℃~55℃


 Akurasi: ±0.1PH±1℃
 Resolusi: 0.1℃0.01PH
 Suhu Operasional: 0℃~50℃
 Suhu OtomatisKompensasi: 0℃~50℃
 Power Supply:4×1.5V(AG13)
 Dimensi: 175mm×42mm×23mm
 Berat:200g

7. Alat Ukur Portable Hardness Tester MH320

Alat Ukur Portable Hardness Tester MH320 merupakan alat pengukur untuk semua
jenis logam,hasil dalam bekerja ataupun beroperasi alat ukur typ MH320 ini langsung
menampilkan dilayar LCD juga dapat disimpan dalam kapasitas luas dan akan memberi
peringatan jika penyimpanan diluar batas.
keuntungan:

 Volume kecil dengan berat ringan , akan lebih mudah untuk mengambil .
 Dimensi garis nya adalah 212mm × 80mm × 32mm .
 Layar besar ( 128 × 64 dot matrix LCD ) , menampilkan semua fungsi dan parameter .
 Uji di setiap sudut , bahkan terbalik .
 Lebar rentang pengukuran . Hal ini dapat mengukur kekerasan dari semua bahan
logam .
 Layar langsung dari skala kekerasan HRB , HRC , HV , HB , HS , HL , dan tiga jenis
nilai kekuatan segera .
 perangkat dampak Tujuh tersedia untuk aplikasi khusus .
 Secara otomatis mengidentifikasi jenis perangkat dampak.
 kapasitas memori yang besar dapat menyimpan 500 kelompok ( Sehubungan dengan
rata times32 ~ 1 )
 informasi termasuk nilai diukur tunggal , berarti nilai , data uji , dampak arah ,
dampak kali , material dan skala kekerasan dll
 Batas atas dan bawah dapat diatur . Ini akan alarm secara otomatis saat nilai hasil
melebihi batas .
 Informasi baterai menunjukkan kapasitas sisa baterai dan status pengisian .

8. Alat Ukur Ketebalan Lapisan CM-8855


Alat Ukur Ketebalan Lapisan CM-8855 ini merupakan alat pengukuran ketebalan dari bahan
magnetik ataupun non-magnetik,sanagt simpel dalam pemakaian juga sangat mudah untuk
dibawa kemanapun.
Ini memenuhi standar dari kedua ISO2178 dan ISO 2361 serta DIN , ASTM dan BS . Hal ini
dapat digunakan baik di laboratorium dan dalam kondisi lapangan yang keras .

 Display: 4 digit LCD , backlight

 Rentang : 0 ~ 1250μm / 0 ~ 50mil ( rentang lainnya dapat ditentukan )

 Min . area berukuran : 6mm

 Min . Ketebalan sampel : 0.3mm

 Resolusi : 0.1μm ( 0 ~ 99.9μm ) ; 1μm (lebih 100μm )

 Akurasi: ± 1 ~ 3 % n atau 2.5μm atau 0.1mil ( Mana yang semakin besar )

 Kondisi Operasi : Temp . 0 ~ 50 ℃ .


 Kelembaban < 95 % .

 Ukuran : 126x65x35 mm ; 5.0×2.6×1.6 inci

 Berat: sekitar 81g

C. Metode kerja alat pengukur pH


Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature
yaitu suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperature. Antara elektroda pembanding
dengan elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.
Sensor yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah elektroda yang sensitif
terhadap ion atau disebut juga elektroda gelas. Elektroda ini tersusun dari batang elektroda
(terbuat dari gelas yang terisolasi dengan baik) dan membran gelas (yang berdinding tipis dan
sensitif terhadap ion H+ ). Sebuah acuan terdapat pula elektroda acuan. Kedua elektroda ini
ada yang berdiri sendiri-sendiri dan ada juga yang tergabung menjadi satu kesatuan, biasa
disebut elektroda kombinasi. Elemen sensor pengukur pH terdapat di tengah-tengah,
dilingkupi oleh larutan perak-perak klorida (Ag-AgCl). Bagian bawah dari elemen sensor ini
berhubungan dengan membran gelas dan berisi larutan perak- perak klorida. Kontak ionik
dari larutan perak-perak klorida terhadap sampel terjadi melalui penghubung keramik.
Penghubung ini bertindak sebagai suatu membran selektif yang hanya meloloskan arus-arus
ionik tertentu, Secara alami, impedansi keluaran elektroda gelas sangat besar (karena proses
kimia yang terjadi pada permukaan elektroda), besarnya antara 50-500 MΩ sehingga pada
alat pengukur diperlukan impedansi masukan yang sangat besar .
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus,
cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Mikrokontroler adalah
sebuah komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik.
Mikrokontroler itu sejenis mikroprosesor yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya.
Secara harfiahnya adalah "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang
sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan
CMOS dapat direduksi / diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Pada sistem mekanik dipasang sensor yaitu sensor derajat keasaman (PH), sensor derajat
keasaman (PH) akan menentukan nilai PH pada cairan yang tersedia, sedangkan limit switch
akan berfungsi sebagai penentu kapan sensor pH bergerak ke atas-bawah dan bergeser ke
kiri-kanan. Data yang diperoleh dari sensor pH dikirimkan ke mikrokontroller untuk
selanjutnya diubah kedalam bentuk data digital yang kemudian dapat ditampilkan melalui
LCD, kejadian pengukuran kadar keasaman berlangsung secara otomatis dengan adanya
bantuan sistem mekanik.

Sensor pH mengeluarkan output berupa tegangan, semakin basa (nilai pH >7) maka
sensor mengeluarkan tegangan semakin kecil, sebaliknya jika semakin asam maka sensor pH
mengeluarkan tegangan yang semakin besar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. pH metermerupakan suatu instrumen elektronik yang digunakan untuk pengukuran pH
(kadar keasaman) suatu larutan ( meskipun bisa juga digunakan untuk pengukuran pH unsur
semi-solid).
2. Seiring berkembangnya teknologi, alat pengukr pH yang dihasilkan lebih praktis dan dapat
digunakan pada berbagai medan.
3. Alat pengukur pH terbagi menjadi 8 tipe.
4. Alat Ukur pH Meter yang paling banyak digunakan yaitu jenis pen KL-08.
5. Sensor pH yang biasa digunakan untuk mengukur pH adalah elektroda yang sensitif
terhadap ion atau disebut juga elektroda gelas.
6. pH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa
yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen.

B. Saran
Agar semua tujuan pembuatan makalah dapat tercapai, maka diharapkan kepada
dosen pembimbing mata kuliah instrumen dan kontrol agar lebih membatasi indikator
pembahasan tugas. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan yang terdapat dalam makalah
sesuai dengan tujuan pembelajaran mahasiswa teknologi hasil pertanian, yaitu dapat
memahami serta mengetahui cara kerja alat dan dapat mengatasi kerusakan dasar pada alat.
Disamping membahas teori, diharapkan pada dosen pengasuh mata kuliah instrumen
dan kontrol dapat mengaplikasikan langsung ilmu yang telah dibahas pada alat yang dibahas
tiap-tiap kelompok agar mahasiswa dapat lebih mahir dalam mengontrol proses jalannya
suatu alat.

DAFTAR PUSTAKA
Adil, R. 2006. Klasifikasi Kinerja Tingkat Keasaman dan Berat Jenis pada
Ujicoba Susu Hewani Segar Berbasis PC. Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya
Coughlin, F. 1994.Penguat Operasional dan Rangkaian Terpadu Linear.
Erlangga, Jakarta
Kholilah, R. 2008 . Study Awal Fiber Optik sebagai Sensor pH. ITS-press,
Surabaya.
Liliasari. 1995. Kimia 3. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta
Maddu, A. 2006. Sensor pH Serat Optik Berdasarkan Absorpsi Gelombang
Evanescent dengan Menggunakan Cladding Polimer Berdopping Dye Indikator. U-I press,
Jakarta
Modjahidin, K.2006, Pengembangan Probe Sensor Kelembaban Serat Optik Dengan
Cladding Gelatin. Makara, Teknologi, Vol. 10 : 45-50.
Purba, M. 1995. Ilmu Kimia. Erlangga, Jakarta
Sharma, S. 1998, A long-range fiber optic pH sensor prepared by dye doped sol-
gel immobilization technique, Optics. Communications., 154, 282–284.
Sururi, A. B. 1998. Analisa Performansi Sensor Ph Berbasis Fiber Optik
Berdasarkan Pengamatan Kondisi Sol-Gel Pada Optrode. ITS-Press, Surabaya.
Wibisono, L. 2009 .Perancangan Sistem Kuisisi Data Sensor pH Berbasis
Lapisan Silica Sol-Gel. ITS-press, Surabaya.
II.
2. Dasar pengukuran Drajat Keasaman
Asam dan basa adalah besaran yang sering digunakan untuk pengolahan
sesuatu zat, baik di industri maupun kehidupan sehari
-
ha
ri. Pada industri kimia,
keasaman merupakan variabel yang menentukan, mulai dari pengolahan bahan
baku, menentukan kualitas produksi yamg diharapkan sampai pengendalian
limbah industri agar dapat mencegah pencemaran pada lingkungan. Pada bidang
pertanian,
keasaman pada waktu mengelola tanah pertanian perlu diketahui.
Untuk mengetahui dasar pengukuran d
e
rajat keasaman akan diuraikan dahulu
pengertian derajat keasaman itu sendiri.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas
(membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar
elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari
gelembung kaca akan berinteraksi d
engan ion hydrogen yang ukurannya relative
kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektro
kimia
dari ion hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan elektroda
pembanding. Sebagai catatan alat tersebut tidak mengukur ar
us tetapi hanya
mengukur tegangan.

You might also like