Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
besar di dunia pengauditan khususnya pada regulasi dan standar (Moeller, 2005).
Kasus Enron dan WorldCom merupakan contoh skandal akuntansi dalam skala
besar. Kedua contoh kasus tersebut melibatkan peran auditor. Para auditor yang
pada saat itu bertanggung jawab untuk memberikan jasa assurance terhadap
pengendalian internal didukung dengan jasa yang diberikan oleh auditor internal.
Kualitas jasa assurance dan konsultasi yang diberikan oleh auditor internal akan
acuan bagi auditor internal dalam melaksanakan program audit. Kasus Enron dan
WorldCom menunjukan bahwa fungsi audit internal pada kedua perusahan tersebut
bersikap obyektif.
dan internal. Penelitian yang dilakukan oleh Stewart (2010) menyatakan bahwa
status auditor internal sehingga memberikan dampak terhadap kualitas audit. Secara
fungsi audit internal. Menurut Sarens (2013) karakteristik dari auditor internal
yang sesuai dengan aktifitas yang dijalankan dapat mendukung sikap independensi
auditor internal, antara lain: posisi organisasional komite audit, manajemen sumber
daya manusia dan operasional fungsi audit internal, persepsi anggota perusahaan
penelitian yang dilakukan oleh Goodwin (2001) juga menyatakan salah satu faktor
yang mempengaruhi independensi fungsi audit internal adalah menggunakan
fungsi audit internal adalah hubungan antara fungsi audit internal dengan
aturan baru ketika ada temuan atas lemahnya sistem pengendalian internal. Secara
menjadikan auditor internal sebagai decision maker karena auditor internal diikut
yang pertama melakukan pembenahan ketika adanya temuan atas lemahnya sistem
temuan auditor internal. Expectation gap antara manajemen senior dengan auditor
dan konsultasi.
Namun, penelitian yang dilakukan Sarens (2006) tersebut kontra dengan
pada perbedaan hasil penelitian Sarens (2006) dan Kamau (2014) menjadikan
bahwa fungsi audit internal memiliki hubungan kerja yang intensif dengan
internal tidak perlu terlibat secara intensif dengan manajemen senior untuk menjaga
manajemen, peneliti juga akan menganalisis hubungan antara kondisi fungsi audit
internal dengan persepsi auditor internal terhadap independensi fungsi audit internal
dan regulasi yang berlaku. Selain itu, peneliti juga memasukan unsur persepsi
auditor internal atas keyakinan terhadap laporan keuangan auditan yang bebas dari
salah saji baik disengaja maupun tidak disengaja. Dasar yang digunakan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Swanger (2001) mengenai persepi analis keuangan
internal lebih besar ketika perusahaan menjalankan fungsi audit internal dari staf
internal perusahaan atau outsource dari KAP yang berbeda dengan eksternal auditor
sampel auditor internal yang sedang melakukan penelitian dan pelatihan di Yayasan
juga akan menganalisis perbedaan persepsi atas independensi dan salah saji laporan
keuangan antara auditor internal BUMN dan auditor internal perusahaan swasta.
penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
independensi?
appearance?
auditan perusahaannya?
internalnya dan persepsi atas salah saji laporan keuangan auditan perusahaannya
governance.
1.5 Sistematika Penulisan