You are on page 1of 8

Ayu Desi Indrawati, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap ...

135

PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


DAN KEPUASAN PELANGGAN PADA RUMAH SAKIT SWASTA
DI KOTA DENPASAR

Ayu Desi Indrawati


Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali - Indonesia
Email : desi.indra@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh 1) kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan,
2) kinerja karyawan terhadap kepuasan pelanggan, dan 3) kepuasan kerja terhadap kepuasan pelanggan
melalui kinerja karyawan. Penelitian ini mengambil lokasi di rumah sakit-rumah sakit swasta di Kota
Denpasar dengan menggunakan karyawan dan pasien rumah sakit sebagai responden penelitiannya.
Pembuktian hipotesis penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur (path analysis). Hasil yang diperoleh
dalam penelitian ini 1) kepuasan kerja memiliki pengaruh signifikan yang positif terhadap kinerja karyawan,
2) kinerja karyawan juga berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dan 3) kepuasan
kerja berpengaruh positif secara langsung terhadap dan tidak langsung melalui kinerja karyawan terhadap
kepuasan pelanggan.
Kata kunci : kepuasan kerja, kinerja karyawan, kepuasan pelanggan

ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of job satisfaction on employee performance, employee
performance to customer satisfaction, and job satisfaction on customer satisfaction through employee
performance. This study took place in hospitals-private hospital in Denpasar, sing hospital employees
and patients as research respondents. Proof of this hypothesis using path analysis techniques.The results
obtained in this study that are: 1) job satisfaction have significant positive impact on employee
performance, 2) the performance of the employee significant positive effect on customer satisfaction,
and 3) positively influence job satisfaction directly and indirectly through the employee’s performance to
customer satisfaction.
Keywords : job satisfaction, employee performance, customer satisfaction

PENDAHULUAN yang diberikan oleh SDM/karyawan perusahaan


Setiap organisasi selalu berusaha untuk mencapai kepada konsumennya, dalam hal pasien. Hal ini
tujuannya, sehingga, mereka harus berkonsentrasi pada menunjukkan bahwa peranan SDM (karyawan) untuk
beberapa aspek. Salah satunya adalah sumber daya tetap menjaga kepuasan pelanggan sangat besar.
manusia (SDM) organisasi yang dipandang sebagai Peltier and Dahl (2009) menyatakan bahwa
sumber penting. Organisasi diharapkan untuk selalu karyawan di dalam industri jasa, termasuk RS
menjaga tenaga kerja yang terlatih dengan baik dan mempengaruhi kepuasan konsumen. Salah satu cara
efektif (Nimalathasan, 2012). Apalagi organisasi yang penting untuk melihat bahwa karyawan mempengaruhi
bergerak di bidang jasa, menjaga kinerja karyawan kinerja organisasi adalah interaksinya dengan
merupakan salah satu cara untuk dapat memenuhi pelanggan. Jika karyawan memberikan pelayanan/
kepuasan pelanggan. service yang baik kepada pelanggan, tentu pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah keluaran dari proses akan merasa terpuaskan sehingga nantinya akan loyal
kinerja sebuah perusahaan yang dirasakan oleh seorang pada perusahaan. Sebaliknya, jika karyawan tidak
konsumen, dimana hasilnya sesuai dengan harapan memberikan pelayanan dengan baik, maka pelanggan
konsumen tersebut (Kotler, 2000). Seorang pelanggan tidak merasa puas dan cenderung meninggalkan
akan terpuaskan jika harapannya terpenuhi dan merasa organisasi untuk beralih ke organisasi lain yang
sangat gembira jika harapannya terlampaui. Kepuasan mampu memberikan kepuasan yang optimal.
pelanggan berkaitan erat dengan kualitas, dimana akan Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah
berdampak langsung pada prestasi produk. Jika lembaga penyedia jasa/layanan untuk selalu
dikaitkan dengan industri jasa, seperti rumah sakit (RS) memanjakan konsumen/pelanggan dengan memberikan
maka yang dimaksud dengan produk adalah pelayanan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan mencari produk
136 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 2, Agustus 2013

berupa barang atau jasa perusahaan yang dapat bahwa karyawan yang berinteraksi dengan konsumen/
memberikan pelayanan yang terbaik kepadanya. Oleh pelanggan berada dalam posisi untuk membangun
karena itu, sebuah perusahaan tidak cukup hanya kesadaran dan respon kepada tujuan dan kebutuhan
mengejar kepuasan pelanggan. Perusahaan harus konsumen/pelanggan. Memberi kepuasan kepada
mencari dan menciptakan pelanggan baru serta tetap karyawan memiliki energi yang tinggi dan kemauan
mempertahankan pelanggan-pelanggan setia yang bagi mereka untuk memberikan pelayanan yang baik,
sudah ada. Menurut Ellitan dalam Marianah (2012) sehingga mereka akan memberikan pandangan yang
bahwa memberikan pelayanan-pelayanan unggul positif tentang barang/jasa yang tersedia. Karyawan
merupakan sebuah strategi yang menang karena yang merasa terpuaskan akan memiliki sumber
menghasilkan lebih banyak pelanggan baru, lebih emosional yang cukup untuk menunjukkan empati,
sedikit kehilangan pelanggan, lebih banyak penyekatan pengertian, respek, dan perhatian kepada pelanggan.
dari persaingan harga dan lebih sedikit kesalahan yang Robbins (2006) menyatakan bahwa karyawan
membutuhkan kinerja pelayanan. Pelayanan yang puas akan mampu meningkatkan kepuasan dan
merupakan komponen nilai pokok yang menggerakan kesetiaan pelanggan. Hal ini terjadi karena dalam
setiap perusahaan untuk sukses. organisasi jasa, kesetiaan dan ketidaksetiaan pelanggan
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk sangat tergantung pada cara karyawan berhubungan
memperoleh dan mempertahankan kepuasan dengan pelanggan. Karyawan yang puas lebih ramah,
pelanggan adalah dengan mempertahankan sekaligus ceria, responsif-yang dihargai pelanggan. Karyawan
meningkatkan kinerja karyawan. Mempertahankan yang puas memiliki kemungkinan kecil untuk
sekaligus meningkatkan kinerja karyawan agar tetap mengundurkan diri, sehingga pelanggan lebih sering
baik merupakan pekerjaan yang sulit dilakukan oleh menjumpai wajah-wajah akrab dan menerima layanan
perusahaan jasa. Hal ini terjadi karena yang mereka yang berpengalaman. Ciri-ciri tersebut membangun
jual adalah jasa/pelayanan kepada pelanggan. Jika kepuasan dan kesetiaan pelanggan.
pelanggan tidak merasa terpuaskan, dapat Adanya peningkatan kepuasan kerja pada
menandakan terjadinya penurunan kinerja karyawan. karyawan tentu berdampak pada kinerja yang
Kinerja karyawan diperlukan agar mutu pelayanan ditunjukkannya. Dessler dalam Handoko (2001)
kepada pelanggan tetap tinggi sesuai dengan harapan mengemukakan ada perbedaan antara karyawan yang
perusahaan. Tranggono (2008) dalam penelitiannya memiliki kepuasan kerja dengan yang tidak. Karyawan
memperoleh kesimpulan bahwa kinerja karyawan yang merasakan kepuasan dalam pekerjaannya
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. cenderung memiliki catatan kehadiran dan ketaatan
Semakin baik kinerja karyawan, maka konsumen akan terhadap peraturan lebih baik, namun kurang aktif
semakin terpuaskan. Pelanggan akan menyatakan berpartisipasi dalam kegiatan serikat pekerja.
puas, jika perusahaan yang diwakili karyawan mereka Karyawan ini juga biasanya memiliki prestasi yang
mampu memberikan kinerja layanan sesuai dengan lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak
harapan konsumen. Hal ini akan menyebabkan memiliki kepuasan dalam pekerjaannya.
konsumen melakukan pembelian ulang atas jasa yang Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan
ditawarkan perusahaan. Jadi, kepuasan pelanggan bahwa kepuasan kerja memiliki arti penting bagi
akan terbentuk jika karyawan berkinerja tinggi untuk karyawan maupun perusahaan, khususnya demi
memenuhi kebutuhan pelanggan. Terry and Israel terciptanya keadaan positif di lingkungan kerja.
(2004) menyatakan bahwa faktor yang dapat Robbins (2006) juga menyatakan menganai dampak
mempengaruhi kualitas layanan kepada konsumen kepuasan kerja pada kinerja karyawan. Karyawan yang
sehingga konsumen merasa terpuaskan adalah kinerja merasa puas akan pekerjaannya memiliki kemungkinan
karyawan. yang lebih besar untuk membicarakan hal-hal positif
Namun demikian, tidak semua karyawan dapat tentang organisasinya, membantu yang lain, dan berbuat
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan kinerja pekerjaan mereka melampaui perkiraan normal.
perusahaan. Hal ini berkaitan dengan tingkat kepuasan Riset atau penelitian pada industri jasa, khususnya
karyawan atau yang biasa disebut kepuasan kerja rumah sakit swasta di Kota Denpasar mengenai
terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Apabila keterkaitan peningkatan kepuasan kerja terhadap
seorang karyawan tidak puas dengan pekerjaan yang kinerja karyawan serta dampaknya terhadap kepuasan
diberikan ataupun terhadap kondisi lingkungan pelanggan masih minim dilakukan ataupun dibahas.
perusahaan maka karyawan tersebut tentunya tidak Apalagi kini rumah sakit-rumah sakit swasta tersebut
mampu memberikan pelayanan serta meningkatkan bersaing untuk mendapatkan pelanggan atau bahkan
kepuasan pelanggan. Bulgarella (2005) menyatakan mencari pelanggan baru, sehingga pihak rumah sakit
Ayu Desi Indrawati, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap ... 137

berusaha secara optimal untuk menjaga kepuasan Variabel endogen adalah kepuasan pelanggan (Y2)
pelanggannya. Penelitian ini mencoba untuk yang memiliki indikator-indikator berdasarkan dimensi
menjembatani kesenjangan tersebut dengan kualitas jasa menurut Parasuraman dalam Kotler (1998)
menganalisis bagaimana pengaruh kepuasan kerja meliputi keandalan, daya tanggap, kepastian, empati,
terhadap kepuasan konsumen dengan kinerja dan berwujud. Kinerja karyawan (Y1) sebagai variabel
karyawan sebagai variabel interveningnya. Berdasarkan intervening memiliki indikator-indikator menurut
latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan Grensing-Pohal (2008) meliputi kemampuan teknis
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut pertama, (kualitas kerja, produktivitas, dan daya paham) dan
apakah kepuasan kerja berpengaruh signifikan secara kemampuan interpersonal (inisiatif, kerja sama tim,
positif terhadap kinerja karyawan? Kedua, apakah hubungan dengan pelanggan, perilaku, dan kualitas
kinerja karyawan berpengaruh signifikan secara positif pribadi). Kepuasan pelanggan (Y2) Dalam pengukuran
terhadap kepuasan pelanggan? Ketiga, apakah data variabel-variabel penelitian ini digunakan skala
kepuasan kerja berpengaruh signifikan secara positif Likert dengan interval penilaian mulai dari skor 1
terhadap kepuasan pelanggan ? (sangat tidak setuju/sangat tidak penting) sampai
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dengan skor 5 (sangat setuju/sangat penting).
mengkonfirmasi teori kepuasan pelanggan (manajemen Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh RS
pemasaran) dalam hubungannya dengan manajemen Swasta di Wilayah Kota Denpasar, yang fokus
sumber daya manusia, yaitu kepuasan kerja dan kinerja pelayanan utamanya adalah kepada masyarakat umum.
karyawan. Disamping itu, penelitian ini juga Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun
diharapkan dapat memperkaya bukti empiris pada teori 2011, RS tersebut berjumlah 12 unit, baik yang
manajemen sumber daya manusia dan pemasaran, penyelenggaraannya dalam bentuk yayasan dan ada
khususnya memperkuat konsep pengaruh kepuasan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Dalam
kerja karyawan dan kinerja terhadap kepuasan penelitian ini dilakukan sampling, yaitu dipilih 2 RS
pelanggan. Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat yang berbentuk yayasan dan 3 RS yang berbentuk
memberikan informasi berharga dan cara pandang PT, sehingga ada total 5 RS swasta yang dijadikan
alternatif kepada para pimpinan organisasi, utamanya sampel untuk penelitian ini, yaitu RS Puri Raharja, RS
pimpinan rumah sakit, berkaitan dengan pentingnya Dharma Yadnya, RS Bali Med, RS Surya Husadha,
memberdayakan SDM dengan meningkatkan dan RS Sari Dharma. Adapun yang menjadi responden
kepuasan kerja dan kinerja karyawan guna meningkat penelitian ini adalah karyawan dan pasien rumah sakit
kan kepuasan pelanggan, yang dalam hal ini adalah swasta di Denpasar. Setiap RS akan diambil responden
pasien rumah sakit. penelitian sebanyak 10 orang baik untuk karyawan
maupun pasiennya, sehingga jumlah sampel keseluruhan
METODE menjadi 50 responden untuk karyawan dan 50
Penelitian ini menggunakan lokasi pada lima rumah responden untuk konsumen (pasien).
sakit swasta yang ada di Kota Denpasar. Alasan Teknik analisis inferensial digunakan untuk
pengambilan lokasi penelitian ini karena masih menguji model empiris dan hipotesis yang diusulkan
minimnya riset pada industri jasa, khususnya rumah dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan
sakit swasta di Kota Denpasar mengenai pengaruh adalah analisis jalur (path analysis). Dalam analisis ini
kepuasan kerja dan kinerja karyawan terhadap akan dihasilkan pengaruh langsung maupun tidak
kepuasan pelanggan Apalagi kini rumah sakit-rumah langsung dari variabel kepuasan kerja terhadap kinerja
sakit swasta tersebut bersaing untuk mendapatkan karyawan dan kepuasan konsumen. Dengan
pelanggan atau bahkan mencari pelanggan baru, menggunakan analisis ini akan menjawab hipotesis
sehingga pihak rumah sakit berusaha secara optimal penelitian yaitu bahwa jika kepuasan kerja karyawan
untuk menciptakan dan menjaga kepuasan semakin baik, maka mereka akan menunjukkan kinerja
pelanggannya. yang tinggi, sehingga kepuasan pelanggan akan
Berdasarkan kerangka konseptual penelitian, maka menjadi semakin baik atau meningkat.
variabel-variabel dalam penelitian ini dapat diidentifikasi
sebagai variabel eksogen (independen) dan variabel HASIL DAN PEMBAHASAN
endogen (dependen). Variabel eksogen adalah Pengujian data atau analisis data pada penelitian
kepuasan kerja (X) dengan indikator-indikatornya ini menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis
menurut Hariandja (2002) dan Hasibuan (2003) ini digunakan untuk menguji pola hubungan yang
meliputi sikap atasan, hubungan dengan rekan sekerja, menganalisis pengaruh variabel atau seperangkat
sistem kompensasi, jaminan karir, lingkungan kerja. variabel terhadap variabel lainnya, baik pengaruh
138 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 2, Agustus 2013

langsung maupun pengaruh tidak langsung. Besarnya membuat perhitungan tersendiri. Analisis regresi akan
nilai pengaruh tersebut ditunjukkan dengan koefisien digunakan untuk melakukan pendugaan parameter.
jalur. Pada analisis jalur, pengaruh langsung dinyatakan Hasil pendugaan parameternya dapat dilihat pada
dengan koefisien ñ i, sedangkan pengaruh tidak gambar berikut.
langsung dan pengaruh total dapat dihitung dengan

Kinerja Karyawan (KK)


(Y1) 0,428

Kepuasan
Konsumen/pelanggan
0,562 (KepP)
(Y2)

0,445
Kepuasan Kerja
(KepK)

Gambar 1. Hasil Perhitungan Pendugaan Parameter dalam Model


Sumber : Hasil pengolahan data penelitian

Uji validasi pada setiap jalur untuk pengaruh lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
langsung adalah sama dengan regresi, menggunakan kinerja karyawan berpengaruh signifikan positif
nilai p dari uji t yaitu pengujian koefisien regresi terhadap kepuasan kerja kinerja karyawan dengan nilai
variabel dibakukan secara parsial. Berdasarkan hasil koefisien jalur sebesar 0,428.
uji, diperoleh bahwa masing-masing jalur tersebut Ketiga, pengaruh kepuasan kerja karyawan
berpegaruh signifikan dengan penjelasan sebagai terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil
berikut: pertama, pengaruh kepuasan kerja terhadap analisis diperoleh nilai t hitung sebesar 3,624 dengan
kinerja karyawan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh sig. 0,001. Nilai hitung tersebut ternyata lebih besar
nilai t hitung sebesar 4,187 dengan sig. 0,000. Nilai daripada nilai t tabel sebesar 1,686 dan nilai sig juga
hitung tersebut ternyata lebih besar daripada nilai t lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
tabel sebesar 1,687 dan nilai sig lebih kecil dari 0,05. kepuasan kerja karyawan berpengaruh signifikan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa kepuasan kerja positif terhadap kepuasan kerja kinerja karyawan. Hasil
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja analisis juga menunujkkan bahwa kepuasan kerja
karyawan dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,562. karyawan berpengaruh langsung terhadap kepuasan
Kedua, pengaruh kinerja karyawan terhadap pelanggan serta berpengaruh tidak langsung melalui
kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil analisis kinerja karyawan.
diperoleh nilai t hitung sebesar 3,484 dengan sig. Secara lebih rinci besarnya pengaruh langsung,
0,001. Nilai hitung tersebut ternyata lebih besar tidak langsung, dan pengaruh total dapat dilihat pada
daripada nilai t tabel sebesar 1,686 dan nilai sig juga tabel berikut ini.

Tabel 1. Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung serta Pengaruh


Total Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dan Kepuasan Konsumen
Pengaruh Pengaruh Pengaruh Tidak langsung Pengaruh
Variabel Langsung (melalui Kinerja total
Karyawan)

KepK  KK 0,562 — 0,562


KK KepP 0,428 — 0,428
KepK  KepP 0,445 (0,562 x 0,428) 0,685
Sumber : Hasil pengolahan data penelitian
Ayu Desi Indrawati, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap ... 139

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pengaruh Kinerja Karyawan terhadap Kepuasan
Karyawan Pelanggan
Konstruk kepuasan kerja dibentuk oleh indikator- Konstruk kinerja karyawan dibentuk oleh dua
indikator yaitu sikap atasan, hubungan rekan sekerja, indikator pokok yaitu kemampuan teknis dan
sistem kompensasi, sistem karir, dan lingkungan kerja. kemampuan interpersonal. Keahlian teknis meliputi
Berdasarkan analisis data secara statistik membuktikan penilaian karyawan terhadap kemampuannya untuk
bahwa kepuasan kerja karyawan berpengaruh bekerja dengan akurat, hati-hati, dan konsiten;
siginifikan positif terhadap kinerja karyawan, dengan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan;
nilai koefisien jalurnya 0,562. Hal ini menandakan pemahamannya terhadap esensi pekerjaan yang
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka dilakukannya; adanya tanggung jawab atas pekerjaan
karyawan akan menunjukkan kinerja terbaiknya. Apabila yang dilakukannya. Keahlian interpersonal meliputi
perusahaan senantiasa melaksanakan sistem karir dan penilaian karyawan terhadap kemampuannya bekerja
kompensasinya dengan baik, adanya hubungan yang sama dalam tim; adanya hubungan yang baik dengan
baik antara rekan sekerja, sikap atasan yang selalu pasien; dan adanya sikap antusias, ramah kepada pasien.
memotivasi, serta lingkungan kerja fisik yang kondusif Berdasarkan analisis data secara statistik
akan mengakinatkan karyawan menjadi merasa aman membuktikan bahwa kinerja karyawan berpengaruh
dan nyaman bekerja. Dampaknya adalah, karyawan positif signifikan terhadap kepuasan pelanggan, dalam
akan bekerja dengan sebaik-baiknya dan selalu hal ini pasien, dengan nilai koefisien jalur sebesar 0,428.
berusaha memberikan pelayanan terbaiknya kepada Ini berarti bahwa jika karyawan mampu menunjukkan
pelanggan, dalam hal ini pasien. Hal tersebut kinerja yang tinggi dalam memberikan pelayanan
menunjukkan bahwa kinerja karyawan tersebut tinggi. kepada pengguna jasa rumah sakit, maka para
Hasil penelitian ini mendukung dan memperkuat pelanggan akan merasakan kenyamanan dan tidak
teori dan beberapa hasil penelitian sebelumnya. Hasil mengeluh. Hal tersebut menandakan bahwa pasien
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh merasa puas ketika menggunakan jasa layanan rumah
Parwanto dan Wahyudin (2011), yang mengkaji sakit tersebut. Sebaliknya, jika karyawan bekerja asal-
tentang pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja asalan, tidak ramah, malas, menunjukkan performa
terhadap kinerja karyawan. Penelitian tersebut yang buruk dalam memberikan pelayanan, maka pasien
memperoleh hasil bahwa bahwa faktor kepuasan kerja akan komplain atau mengeluh. Ketika ada komplain
yang meliputi gaji, kepemimpinan, sikap rekan sekerja atau keluhan dari pasien, menandakan bahwa pasien
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja tidak merasa puasa terhadap pelayanan yang diberikan.
karyawan. Pada penelitian ini juga diperoleh hasil Hasil penelitian ini mendukung teori dan penelitian-
bahwa sikap rekan sekerja merupakan faktor yang penelitian sebelumnya yang mengkaji tentang pengaruh
berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. kinerja karyawan terhadap kepuasan pelanggan.
Penelitian lainnya yang memperoleh hasil serupa Tranggono (2008) dalam penelitiannya memperoleh
dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan kesimpulan bahwa kinerja karyawan berpengaruh
oleh Devi (2009). Hasil penelitian yang diperoleh adalah signifikan terhadap kepuasan konsumen. Semakin baik
kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, maka konsumen akan semakin
kinerja karyawan. Jadi semakin terpuaskan karyawan, terpuaskan. Pelanggan akan menyatakan puas, jika
maka karyawan akan semakin menunjukkan kinerja perusahaan yang diwakili karyawan mereka mampu
terbaiknya. Sebaliknya, jika karyawan tidak merasa memberikan kinerja layanan sesuai dengan harapan
puas dalam bekerja, maka dalam dirinya akan timbul konsumen. Hal ini akan menyebabkan konsumen akan
rasa malas, sehingga akan berdampak pada melakukan pembelian ulang atas jasa yang ditawarkan
menurunnya kinerja. Hal ini juga sesuai dengan teori perusahaan. Jadi, kepuasan pelanggan akan terbentuk
yang dikemukakan oleh Robbins (2006) mengenai jika karyawan berkinerja tinggi untuk memenuhi
dampak kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. kebutuhan pelanggan.
Robbins menyatakan bahwa karyawan yang puas Terry and Israel (2004) menyatakan bahwa kinerja
berkemungkinan lebih besar untuk berbicara secara karyawan dapat mempengaruhi kualiatas layanan
positif tentang organisasi, membantu yang lain, dan kepada konsumen, sehingga konsumen merasa
berbuat kinerja pekerjaan mereka melampaui perkiraan terpuaskan. Kinerja karyawan ini adalah kunci untuk
normal. Dengan demikian, hasil penelitian ini sesuai menuju kesuksesan. Hal ini menandakan bahwa ukuran
dengan teori yang digunakan sebagai acuan dan sesuai kinerja karyawan dalam industri jasa, termasuk RS
pula dengan hasil-hasil penelitian yang relevan. dapat dilihat dari seberapa besar tingkat kepuasan
konsumennya. Pelanggan akan menyatakan puas, jika
140 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 2, Agustus 2013

perusahaan yang diwakili karyawan mereka mampu dalam kepuasan pelanggan. Karyawan yang merasa
memberikan kinerja layanan sesuai dengan harapan terpuaskan akan memiliki sumber emosional yang
konsumen. Hal ini akan menyebabkan konsumen akan cukup untuk menunjukkan empati, pengertian, respek,
melakukan pembelian ulang atas jasa yang ditawarka dan perhatian kepada para pelanggan, sehingga nantinya
perusahaan. Jadi, kepuasan pelanggan akan terbentuk ada rasa puas dalam diri karyawan. Marianah (2012)
jika karyawan berkinerja tinggi untuk memenuhi mengungkapkan bahwa bila karyawan merasa tidak
kebutuhan pelanggan. puasa dalam bekerja, maka karyawan tersebut tentu
Hasan dan Subhani (2011) juga melakukan tidak akan mampu menunjukkan kinerja terbaiknya dan
penelitian terkait dengan teknik pengakuan kinerja memberikan pelayanan serta meningkatkan kepuasan
karyawan (penghargaan, bonus, pujian dalam pelanggan.
pertemuan, nominasi untuk diikutkan dalam training Bukti empiris lainnya yang mendukung hasil
dan desain ulang pekerjaan ) dan kepuasan pelanggan. penelitian ini adalah artikel dalam Corporate Leadership
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh teknik Council (2003). Riset tersebut menemukan bahwa
pengakuan kinerja memiliki hubungan yang positif persepsi karyawan terhadap kemampuan dan kepuasan
dengan kepuasan pelanggan yang mencerminkan kerja berkorelasi dengan kepuasan pelanggan.
bahwa berbagai teknik pengakuan kinerja karyawan Kepuasan karyawan mengakibatkan kepuasan
tersebut memiliki peran yang sangat penting dan vital pelanggan. Ketika konsumen internal (karyawan)
untuk membuat pelanggan merasa puas. Dengan kata merasa bahagia/senang, mereka akan memperlakukan
lain, kinerja karyawan merupakan variabel yang konsumen eksternal dengan baik. Pelanggan akan
memegang peranan penting dalam membentuk dan kembali lagi, sehingga akan menumbuhkan hubungan
menjaga kepuasan pelanggan. Dengan demikian, hasil baik dan mengakibatkan loyalitas pelanggan. Hal ini
penelitian ini sesuai dengan teori yang digunakan diperkuat pula oleh teori yang dikemukakan oleh
sebagai acuan dan sesuai pula dengan hasil-hasil Robbins (2006) yang menyatakan karyawan yang puas
penelitian yang relevan. dengan pekerjaaannya akan dapat meningkatkan
kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Hal ini terjadi karena
Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan terhadap dalam organisasi jasa, kesetiaan dan ketidaksetiaan
Kepuasan Pelanggan pelanggan sangat tergantung pada cara karyawan
Konstruk kepuasan pelanggan dibentuk oleh berhubungan dengan pelanggan. Karyawan yang puas
beberapa indikator dimensi kualitas pelayanan, yaitu berkemungkinan lebih besar untuk ramah, ceria,
keandalan, daya tanggap, kepastian, empati, dan responsif- yang dihargai pelanggan. Karyawan yang
berwujud. Berdasarkan analisis data secara statistik puas berkemungkinan kecil untuk mengundurkan diri,
diperoleh hasil kepuasan kerja memiliki pengaruh positif sehingga pelanggan berkemungkinan besar menjumpai
signifikan baik secara langsung dan tidak langsung wajah-wajah akrab dan menerima layanan yang
terhadap kepuasan pelanggan dengan nilai koefisien berpengalaman. Ciri-ciri tersebut membangun
jalurnya masing-masing adalah 0,445 dan 0,240, kepuasan dan kesetiaan pelanggan
sehingga besarnya pengaruh total adalag 0,685. Penelitian ini juga menemukan bahwa
Pengaruh langsung artinya kepuasan kerja berpengaruh kepuasan kerja dapat mempengaruhi kepuasan
secara langsung terhadap kepuasan pelanggan tanpa pelanggan melalui kinerja karyawan. Hal ini berarti jika
ada perantara, sedangkan pengaruh langsung berarti karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja, maka
kepuasan kerja dapat mempengaruhi kepuasan karyawan tersebut akan menunjukkan kemampuan
pelanggan melalui variabel intervening, yang dalam teknis dan interpersonalnya dengan baik, sehingga akan
penelitian ini menggunakan kinerja. Hal ini berarti senantiasa melayani pelanggan dengan sebaik-baiknya.
semakin terpuaskan karyawan dalam bekerja, maka Adanya perlakuan yang baik dan nyaman dari
dengan senang hati mereka akan menunjukkan kinerja karyawan kepada pelanggan, akan menimbulkan
yang tinggi, sehingga akan berdampak pada kepuasan kepuasan dalam dirinya. Hasil temuan dalam penelitian
pelanggan. ini mendukung pernyataan yang disampaikan oleh
Hasil penelitian ini mendukung teori dan penelitian Tranggono (2008). Penelitian tersebut menyimpulkan
sebelumnya yang terkait dengan pengaruh kepuasan bahwa karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang
kerja terhadap kepuasan pelanggan. Bulgarella (2005) tinggi akan menunjukkan kinerja yang positif terhadap
dalam penelitiannya menyarankan bahwa , perubahan pekerjaannya, dan pelanggan akan menyatakan puas
positif dalam sikap karyawan, yang artinya mereka jika karyawan mampu berkinerja melebihi harapan
merasa terpuaskan, mengakibatkan perubahan positif pelanggan, sehingga mereka akan melakukan
pembelian ulang terhadap jasa tersebut.
Ayu Desi Indrawati, Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap ... 141

SIMPULAN DAN SARAN Devi, Eva Kris Diana. 2009. Analisis Pengaruh
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, Kepuasan Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja
maka ada beberapa simpulan yang diuraikan sebagai Karyawan dengan Komitmen Organisasional
berikut pertama, adanya perhatian yang baik terhadap Sebagai Variabel Intervening (Studi pada
kepuasan kerja karyawan akan mampu meningkatkan Karyawan Outsourcing PT Semeru Karya Buana
kinerjanya. Hasil ini menujukkan pelaksanaan sistem Semarang). Tesis. (diakses 7 Februari 2012
kompensasi dan karir yang baik, lingkungan kerja yang Grensing-Pophal, Lin. 2006. Human Resources Book,
kondusif, adanya hubungan yang baik antara rekan Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis.
sekerja dan atasan akan memicu kepuasan kerja Jakarta : Prenada
karyawan, sehingga kemampuan teknis dan interpersonal Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan
nya menjadi baik pula. Jika ada peningkatan kemampuan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta : BPFE.
teknis dan interpersonal, hal tersebut menandakan Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen
adanya peningkatan kinerja. Sumber Daya Manusia. Pengadaan,
Kedua, pengelolaan kinerja karyawan yang baik Pengembangan, Pengkompensasian, dan
terbukti akan mampu meningkatkan kepuasan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta :
pelanggan (pasien) rumah sakit. Karyawan yang Grasindo.
mampu menunjukkan kemampuan teknis maupun Hasan, Syed Akif and Muhammad Imtiaz Subhani.
interpersonalnya dengan baik, akan senantiasa berusaha 2011. Relationship Between Various Employee
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, yang Performance Recognition Techniques and
dalam hal ini adalah pasien rumah sakit. Jika tidak ada Customer Satisfaction: Evidence From The
keluhan atau komplain dari pelanggan (pasien), hal Restaurant Industry Of Pakistan. European
tersebut menandakan bahwa pelanggan (pasein) Journal of Social Sciences Volume 26 Nomor 3
merasakan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan. hal : 318 – 322. (Online). (Diakses 6 Februari
Ketiga, kepuasan kerja karyawan mampu 2012).
meningkatkan kepuasan pelanggan atau dengan kata Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen Sumber
lain kepuasan karyawan mengakibatkan kepuasan Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi
pelanggan. Ketika konsumen internal (karyawan)
Aksara.
merasa bahagia/senang dan puas dalam bekerja,
Kotler, Philip. 1998. Manajemen Pemasaran,
mereka akan memperlakukan konsumen eksternal
Marketing Management, 9e. Analisis,
dengan baik. Adanya perlakuan yang baik dari
Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Edisi
karyawan kepada pelanggan, akan menimbulkan rasa
Bahasa Indonesia, Jilid 2. Jakarta : PT
puas dalam dirinya, sehinggaa akan menumbuhkan Prenhallindo.
hubungan baik dan mengakibatkan loyalitas pelanggan. ____________. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid
Hal yang dapat direkomendasikan bagi peneliti 1. Edisi Millenium. Jakarta : PT Prenhallindo.
mendatang terkait dengan hasil penelitian ini adalah Marianah, Dewi. Kontribusi Kepuasan Kerja Dan
dapat menambah kajiannya dengan memperbanyak Kualitas Jasa terhadap Kepuasan Nasabah (Studi
sampel penelitian, sehingga hasilnya menjadi lebih Kasus Pelayanan Jasa Telemarketing di Sebuah
akurat. Perlu juga dibandingkan antara rumah sakit Bank). Artikel Postgraduate. (Online). (Diakses
swasta dan rumah sakit pemerintah. Penelitian 5 Februari 2012).
selanjutnya barangkali juga bisa mengaplikasikan Nimalathasan, Balasundaram. 2012. Job Satisfaction
kerangka penelitian ini pada sektor bisnis lain. and Employee’s Work Performance : A Case Study
of Peolple’s Bank in Jaffna Penisula, Sri Lanka.
REFERENSI (diakses 12 Januari 2012).
Bulgarella, Caterina C. 2005. Employee Satisfaction Parwanto dan Wahyuddin. 2011. Pengaruh Faktor-
& Customer Satisfaction : Is There a Faktor Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Relationship?. White Paper Guide Star Research Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi Imka Dl
for Better Business Relationships. (Online) Surakarta. Skripsi.(Online) (diakses 7 Februari 2012)
(Diakses 5 Februari 2012) Peltier, Jimmy and Andy Dahl. 2009. The Relationship
Corporate Leadership Council. 2003. Key Findings Between Employee Satisfaction and Hospital
Linking Employee Satisfaction With Productivity, Patient Experiences. Forum For People
Performance, and Customer Satisfaction. Management and Measurement. (Online) (diakses
(Online) (Diakses 7 Februari 2012). 12 Januari 2012).
142 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan Vol. 7, No. 2, Agustus 2013

Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi Tjiptono, Fandy. 2004. Pemasaran Jasa. Malang : Bayu
Kesepuluh, Edisi Lengkap. Jakarta : PT Indeks. Media.
Terry, Bryan D. and Glenn D. Israel. 2004. Agent Tranggono, Jeffry. 2008. Pengaruh Kepuasan Kerja
Performance and Customer Satisfaction. Journal terhadap Kepuasan Konsumen melalui Kinerja
of Extension. Volume 42 No. 6. (Online). Karyawan pada Atlas Sport Club Surabaya.
(Diakses 5 Februari 2012). Skripsi. (Online). (Diakses 5 Februari 2012).

You might also like