Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
on data of BNPB Year 2017, recorded 2,163 incidents of natural disasters in
Indonesia with details of deaths as many as 264 people, injured as many as 1,018
people and displaced as many as 3,220,739 inhabitants. Natural disasters also
cause damage to public facilities with details of health facilities 99 units, 524 units
of worship facilities and educational facilities 1.146 units. One of the most
effective prevention efforts to reduce the impact of disaster risk is from the
education sector. Education is a conscious and well-planned effort to shape the
character students through the planting of knowledge and skills. Education is
fundamental in shaping the character of the nation's generation. Education can
provide students knowledge and skills in dealing with natural disasters. Disaster
mitigation education is an essential requirement that students need to reduce the
impact of natural disasters both now and in the future. Currently disaster
education materials are still little studied in schools in Indonesia. Although
students have been taught some ways to cope with natural disasters but they are
still lacking. This is due to several factors such as the absence of special subjects to
study natural disasters, less learning time and lack of disaster simulations taught
in schools. Disaster mitigation education can be inserted into several subjects. In
addition disaster education is also into extracurricular activities that exist in
schools. So with these strategies can have a positive impact on the development of
ready-made characters of students.
Keywords: Natural disaster, education, students, school, character.
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang rawan akan terjadinya bencana
alam.Berdasarkan perspektif geografi, geologi, klimatologi, dan demografi,
Indonesia menempati peringkat ke 7 sebagai negara paling rawan akan risiko
bencana alam (UNESCO). Berdasarkan data BNPB Tahun 2017, tercatat 2.163
kejadian bencana alam di Indonesia dengan rincian korban meninggal sebanyak
264 jiwa, korban luka sebanyak 1.018 jiwa dan korban mengungsi sebanyak
3.220.739 jiwa. Bencana alam juga menyebabkan rusaknya fasilitas umum
dengan rincian fasilitas kesehatan 99 unit, fasilitas peribadatan 524 unit dan
fasilitas pendidikan 1.146 unit.Salah satu upaya pencegahan yang paling efektif
untuk mengurangi dampak risiko bencana adalah dari sektor
pendidikan.Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk membentuk
karakter siswa melalui penanaman pengetahuan dan keterampilan.Pendidikan
adalah hal yang fundamental dalam membentuk karakter generasi bangsa.
479
PROSIDING PIT KE-5 RISET KEBENCANAAN IABI
UNIVERSITAS ANDALAS, PADANG 2-4 MEI 2018
1. PENDAHULUAN
480
PROSIDING PIT KE-5 RISET KEBENCANAAN IABI
UNIVERSITAS ANDALAS, PADANG 2-4 MEI 2018
481
PROSIDING PIT KE-5 RISET KEBENCANAAN IABI
UNIVERSITAS ANDALAS, PADANG 2-4 MEI 2018
2. METODOLOGI
Metodologi penulisan karya tulis ini menggunakan metode studi pustaka yang
bersumber dari buku, jurnal ilmiah, karya tulis ilmiah dan berita terpercaya.
Penulisan karya tulis ini menggunakan data sekunder yang bersumber pada
instansi dan lembaga yang terkait dengan kebencanaan. Studi pustaka dan data
sekunder kemudian dianalisis oleh penulis untuk membentuk karya tulis dalam
bidang pendidikan mitigasi bencana yang dapat di implementasikan di sekolah-
sekolah di Indonesia.
482
PROSIDING PIT KE-5 RISET KEBENCANAAN IABI
UNIVERSITAS ANDALAS, PADANG 2-4 MEI 2018
Data diatas menunjukan berbagai macam bencana alam yang sering melanda
Indonesia tahun 2017. Gambar diatas adalah tabel diagram jenis bencana alam
yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2017. Dalam tabel diatas menunjukkan
bahwa bencana banjir merupakan jenis bencana yang sering terjadi di Indonesia
dengan jumlah 729 kejadian. Sedangkan puting beliung berada di peringkat kedua
dengan 645 kejadian dan tanah longsor sebanyak 573 kejadian. Data tersebut
semakin mempertegas bahwa banjir adalah bencana alam yang menjadi ancaman
serius bagi masyarakat Indonesia. Banjir merupakan bencana alam paling sering
terjadi, baik dilihat dari intensitasnya pada suatu tempat maupun jumlah lokasi
kejadian dalam setahun yaitu sekitar 40% diantara bencana alam yang lain
(Darmawan, 2017: 32).
Sumber: umy.co.id
Salah satu sektor esensial dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah pemberian
materi pelajaran yang menyangkut mitigasi bencana. Pasal 1 angka 9 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana mendefinisikan mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Pendidikan mitigasi bencana menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan
kapasitas pengetahuan peserta didik mengenai bencana, jenis-jenis kejadian
bencana, tanda-tanda akan terjadinya bencana, dampak bencana, upaya pra-saat-
pasca bencana, upaya pengurangan risiko bencana serta kerentanan dan
kerawanan bencana di daerahnya.
483
PROSIDING PIT KE-5 RISET KEBENCANAAN IABI
UNIVERSITAS ANDALAS, PADANG 2-4 MEI 2018
484
PROSIDING PIT KE-5 RISET KEBENCANAAN IABI
UNIVERSITAS ANDALAS, PADANG 2-4 MEI 2018
3.3.2 Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi minat dan bakat diluar kemampuan akademik siswa.
Ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah misalnya dibidang olahraga seperti futsal,
volly, dan bulu tangkis. Bidang kesenian seperti tari, musik dan kerajinan tangan.
Kegiatan ekstrakurikuler juga dapat digunakan sebagai implementasi dalam
memberikan penanaman karakter siswa siap siaga bencana. Kegiatan
ekstrakurikuler yang dapat menunjang untuk pembentukan karakter tersebut
seperti kegiatan pelatihan dari Basarnas, kegiatan simulasi Mitigasi Bencana yang
dapat bekerja sama dengan BPBD asal sekolah dan kegiatan penyuluhan tentang
pendidikan mitigasi bencana.
Pelatihan-pelatihan yang diadakan di kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu
siswa dalam meningkatkan keterampilannya dalam menghadapi bencana,
sehingga dengan keterampilan tersebut diharapkan saat terjadi bencana dapat
meminimalisir jumlah korban jiwa.
485
PROSIDING PIT KE-5 RISET KEBENCANAAN IABI
UNIVERSITAS ANDALAS, PADANG 2-4 MEI 2018
4. KESIMPULAN
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
perisitiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,
gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Indonesia
merupakan negara yang rawan bencana karena berbagai faktor geografis
diantaranya merupakan wilayah bertemunya tiga lempengan besar dunia dan
merupakan jalur Ring of Fire. Pendidikan mitigasi bencana perlu diberikan kepada
siswa guna membentuk karakter yang siap siaga terhadap bencana. Mitigasi
adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1
menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.
Pendidikan mitigasi bencana dapat diberikan kepada siswa melalui kegiatan saat
pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan pembelajaran, materi
tentang mitigasi bencana dan diintegrasikan kedalam beberapa mata pelajaran
lain seperti Geografi, Sosiologi, Sejarah, Bahasa Indonesia dan Muatan Lokal
lainnya. Pendidikan mitigasi bencana juga dapat diintegrasikan kedalam kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah tersebut, selain itu juga dapat dilakukan
kegiatan seperti kegiatan simulasi bencana, kegiatan pelatihan SAR, kegiatan
penyuluhan tentang bencana dan sebagainya.
Melalui kegiatan tersebut, upaya untuk menumbuhkan karakter siswa siap siaga
bencana akan efektif. Sehingga diaharapkan para siswa dapat
mengimplementasikan dari pendidikan mitigasi bencana untuk menekan jumlah
korban jiwa.
486
PROSIDING PIT KE-5 RISET KEBENCANAAN IABI
UNIVERSITAS ANDALAS, PADANG 2-4 MEI 2018
Mardiyati, Sofi. 2017. Dasi Sigab (Dalang Siswa Siap Siaga Bencana) : Model
Pendidikan Kebencanaan Sebagai Ekstrakurikuler Berbasis Kearifan Lokal Di
Daerah Rawan Bencana Di Indonesia. UNNES: Semarang.
Nirwansyah, A. W., & Nugroho, A. 2015. Pengembangan Model Pembelajaran Mitigasi
Bencana Gungungapi Slamet Bagi Siswa MI Muhammadiyah Singasari. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP 2015, 36-40.
Panuluh, S., & Fitri, M. R. 2016. Perkembangan Pelaksanaan Sustainable Development
Goals (SDGs) di Indonesia. Jakarta: International NGO Forum on Indonesian
Development.
Pribadi, R. E. 2017. Implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) Dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Papua. eJournal Ilmu Hubungan Internasional,
917-932.
Sardjoko, S. (Sardjoko, Subandi). Pengarusutamaan Kesehatan Dalam Sustainable
Development Goals (SDGs). Konferensi Nasional Ke-7 Promosi Kesehatan. Jakarta:
Kementerian PPN/Bappenas.
Suhardjo, D. 2011. Arti Penting Pendidikan Mitigasi Bencana Dalam Mengurangi Resiko
Bencana. Cakrawala Pendidikan, 174-188.
487