You are on page 1of 18

Alur cerita film GIE

PENDAHULUAN
Dalam menjalankan pemerintahannya setiap negara pasti memiliki sistem
politik di negaranya. Sistem politik yang dianut inilah yang mempengaruhi situasi
pemerintahan di negaranya. Sistem politik selalu berubah dari waktu ke waktu
disesuaikan dengan faktor ekonomi, masyarakat, gaya sosial serta faktor eksternal
yang mampu mempengaruhi negaranya.
Sejarah sistem pemerintahan Indonesia dimulai dari Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dengan adanya proklamasi berarti lahirlah suatu
negara baru yang bernama Indonesia dengan segala kepemerintahannya yang
diatur Indonesia sendiri. Seiring berjalannya waktu, ternyata sistem pemerintahan
Indonesia terus mengalami perubahan. Perubahan inilah yang kemudian yang
akan kita kaji sebagai suatu sistem perbandingan. Dari waktu ke waktu, setiap
perubahan itu membawa ciri tersendiri.
Seperti pada masa pemerintahan soekarno banyak mengundang tidak
kepercayaan rakyat karena ajarannya yang mengandung komunis dan syarat akan
pemerintahan yang dictator. Sehingga menimbulkan banyak kontroversi
dikalangan mahasiswa seperti Mahasiswa sastra UI yang bernama Soe Hok Gie
yang kritis dan dengan kecerdasannya mampu membuat banyak pemikiran yang
kadang tak sejalan dengan pemikiran rekan-rekannya , membuat dia harus
berjuang berjuang dan berjuang dalam menegakkan keadilan dan kebenaran.

ISI / SUBSTANSI FILM


Dalam film ini di awali dengan kata-kata yang merupakan inti dari
permasalahan dalam film ini. “ Indonesia di akhir dan di awal 1960 adalah sebuah
Negara yang terjebak diantara Perang Dingin Apakah Indonesia dibawah
pimpinan presiden seumur hidup Soekarno akan mengikuti ideology komunis,
adalah pertanyaan bagi kita semua. Seluruh unsur masyarakat yang ter-politisasi n
seluruh faksi dalam masyarakat, termasuk mahasiswa Indonesia, aktif terlibat
dalam permainan politik yang kemudian ikut menentukan masa depan bangsa
ini.”
Film ini mengambil setting antara tahun 1956-1969 menceritakan seorang
pemuda bernama Soe Hok Gie yang di besarkan di sebuah keluarga yang tidak
begitu kaya, dia pemuda Indonesia keturunan Tionghoa dan berdomisili di
Jakarta.
Soe Hok Gie yang sering di panggil dengan panggilan “ Gie “ dilahirkan
pada tanggal 17 Desember 1942 ketika perang tengah berkecambuk di Pasifik,
pada umur 5 tahun dia masuk sekolah SINWA dia tinggal bersama keluarganya
dia mempunyai dua saudara perempuan dan satu saudara laki-laki. Awal cerita di
mulai dengan kehidupan Gie pada masa kecil bersama teman-temannya, dia
mempunyai teman seperjuangannya yang selalu bersama dia bernama Tan Tjin
Han dan Herman Lantang. Gie selalu membawa buku kemanapun dia pergi buku
catatan kecil berwarna merah yang mirip dengan buku ayahnya. Ayahnya adalah
seorang yang apatis, pasif dan pendiam, dia adalah seorang novelis yang
diperhitungkan pada masa itu.
Gie pada masa sekolah memiliki tampang yang acuh dan jarang sekali
senyum , dia seperti orang yang sedang memiliki tujuan tertentu dan berambisi
untuk meraih tujuan itu. Buku yang dia selalu bawa di peroleh dari sebuah took
buku di daerahnya.
Pada Film ini di ceritakan ketika masa pemerintahan Soekarno pada masa
orde lama , pemerintahan yang dictator dan menetapkan dirinya sebagai presiden
seumur hidup.
Suatu ketika sahabatnya Han tidak bisa ikut bermain dengan dia di
karenakan keluarganya yang kejam kepada dia mungkin factor ekonomi membuat
orang tuanya bertindak jahat kepada dia. Dan akhirnya diapun pergi bersama
temannya Herman Lantang, dia menyusuri jalanan kota. Jalanan kota itu terlihat
seperti jaman dulu dan disana terlihat banyak sekali orang berlalu lalang juga
banyak orang yang berjualan dan bertransaksi antara penjual dan pembeli. Mata
Gie tertuju pada suatu sosok di dekata pohon yang sedang berjalan yang tak lain
adalah ibunya yang sedang menemani ayahnya berjalan dan memperhatikan
sekitar, kemudian ayahnya dan ibunya berjalan berpisah arah. Ayahnya
memperhatikan sekitarnya dan melihat ikan hias yang kemudian dia membelinya.
Dirumahnya terlihat banyak surat dan buku punya ayahnya yang di buang begitu
saja ke tong sampah dan Gie mengambil buku ayahnya yang berwarna merah dan
kemudian dia membaca catatan kecil ayahnya itu .
Gie adalah sosok yang acuh juga bahkan ketika itu dia sering tidak
mempedulikan omongan ibunya, dia selalu membaca membaca dan membaca.
Pada malam hari datang sahabatnya Han kerumahnya dengan badan basah kuyup
dan babak belur karena merasa kasihan Gie menginginkan Han untuk tinggal
dirumahnya sehingga berdebat dengan keluarganya tapi itu tidak terjadi ketika
keluarga Han datang kerumah Gie dan membawa Han pergi dengan paksa.
Di sini terlihat tidak ada keakraban antara Gie dengan kakaknya. Bahkan
ketika pergi kesekolahpun mereka tak pernah saling menyapa mereka hanya
bertatap mata saja. Di sekolahnya Gie adalah sosok yang kritis dan berambisi
yang seakan kata-kata dia selalu benar dan orang harus setuju akan kata-katanya
dan dia sampai berdebat dengan gurunya, namun pada kenyataaannya dunia bukan
hanya milik dia seorang sehingga dia harus hidup dengan pendapat orang lain pula
. dalam sesi ini di ceritakan dengan kata-kata Gie secara monolog. “ Hari ini
adalah hari dimana dendam membatu. Nilai ulanganku delapan tapi oleh guruku
di kurangi tiga aku tidak senang dengan itu “ .
Buah dari keras kepalanya Gie mendapat hukuman dan Sahabatnya Han
tetap setia menunggunya yang sedang di hokum dan akhirnya han menasehati Gie
kenapa dia terus enjadi orang yang terus melawan , tap anggapan gie berbeda
dengan Han. Gie beranggapan bahwa dalam memperjuangkan kebebasan kita
harus melawan dan dia mencontoh dari tokoh-tokoh yang berani melawan dari
kesewenang-wenangan.
“ Dendam yang di simpan di hati mengeras bagai batu sampai hari tu aku
tidak pernah jatuh dalam ulangan. Aku iri karena di kelas hanya menjadi orang
ketiga yang pandai di ulangan tersebut. Aku yakin aku orang yang terpandai di
seluruh kelas”
Konflik di mulai ketika Gie yang kritis akhirnya tidak naik kelas karena dia
selalu melawan dan sombong akan kepintarannya sehingga ibunya kecewa dan
menasehatinya namun Gie tetap pada pendiriannya.
“ Kalau angkaku di tahan oleh guru yang tak tahan kritik, aku akan
mengadakan koreksi habis-habisan aku tidak mau minta maaf. Memang demikian
dia bukan guru pandai tentang karangan saja dia lupa,aku rasa dalam hal sastra
aku lebih pandai. Guru yang tak tahan kritis boleh masuk sampah . Guru bukan
dewa yang selalu benar dan murid bukan kerbau ” dia bermonolog ketika akan
pergi ke rumah gurunya untuk mengeroyok yang pernah berdebat dengan dia
namun dia mengurungkan niatnya ketika melihat keadaan gurunya.
Gie masuk sekolah lagi pada 28 oktober 1957 dan dia merasa bosan dengan
kegiatan sekolahnya dia selalu pergi ke perpustakaan di dekat rumahnya dan
meminjam sebuah buku dan membuat kagum ketika pada umur yang cukup muda
dia sudah membaca buku karya Mahatma Gandhi dan diapun selalu membaca
Koran juga menulis.
Pada suatu hari dia pergi bersama sahabatnya Han ke gunung, sahabatnya
Han sedikit kecewa karena dia ingin pergi ke pantai tapi Gie mengajaknya ke
Gunung . Gie memiliki kebiasaan yaitu diam di atas genting namun pada saat itu
dari atas dia melihat sahabanya Han pergi menggunakan mobil dengan membawa
barang-baranya, entah kemana.
Demokrasi terpimpin yang di anut pada masa itu membuat Gie selalu
memberikan kritik karena menurut dia tidak cocok dengan system pemerintahan
pada saat itu . Akhirnya Gie lulus SMA dan dia sangat saying sekali akan
kenagannya pada masa itu.
Pada kelulusannya dia pergi ke gunung dengan seragam tapi kemudian
berubah menjadi seorang pemuda dewasa yang tampan diapun tidak peri ke
gunung sendiri melainkan pergi bersama sahabat barunya.
Gie menjadi seorang mahasiswa sastra di Universitas Indonesia. Di sana dia
seorang yang pintar dan selalu menjadi ahli bicara diantara teman-temannya,
diapun aktif menulis di surat-surat kabar., sehingga dia di temui oleh seorang
aktifis bernama Ben. Karena kseriusannya membaca sehingga ibunya pun kesal
karena tidak pernah di dengarkan kata-katanya ketika ibunya sedang berbicara.
Pada masa itu atas prakarsa utusan Aceh Presiden soekarno di tetapkan
sebagai Presiden seumur hidup. Gie di panggil untuk menghadap Soekarno
sebagai pemuda yang setuju dengan asimilasi dan Gie pergi dengan jas pinjaman.
Kejelekan presiden soekarno pda masa itu adalah beristri banyak.
Kebiasaan kedua Gie selalu menyukai menontom film bersama mahasiswa
lainnya dan selalu berdiskusi dan mengambil makna dari film tersebut.
Konflik kedua yaitu konflik batin yang dialami Gie ketika dia tidak bisa
menebak hatinya dan bagaimana perasaannya kepada Ira yang tak lain adalah
sahabatnya sendiri sehingga pada suatu ketika dia menemui Ira dan mengajaknya
jalan bersama tanpa dia tahu apa tujuan dia mungkig dengbun karena dia juga
belum pernah merasakan pacaran/
Kebiasan ketiga dia suka pergi naik gunung dan akhirya bergabung dengan
MAPALA ( Mahasiswa Pencinta Alam ) namun pada saat itu Jaka temannya jadi
berubah drastis jadi seseorang yang berani tapi terkesan anarkis dalam melakukan
sesuatu hal dan Gie tidak setuju dengan itu.
Pada saat dewasa ini Gie bertemu dengan Han tapi Han Hok Gie
menemukan bahwa Tan telah terlibat PKI tetapi tidak tahu konsekuensi apa yang
sebenarnya menantinya. Hok Gie mendesak Tan untuk menanggalkan segala
ikatan dengan PKI dan bersembunyi, tetapi Tan tidak menerima desakan tersebut.
Pada saat itu semangat revolusi yang didengung-dengungkan justru
membuat situasi memanas. Dalam lingkup UI saja, bermunculan organisasi-
organisasi yang terbentuk karena kepentingan agama dan golongan, seperti
PMKRI dan HMI. Gie yang seorang katholik, diajak bergabung ke PMKRI oleh
temannya, Jaka. Namun, gie menolak. Dia merasa bahwa politik yang membawa
kepentingan agama dan golongan bukanlah jalan untuk membawa perubahan
hidup bangsa Indonesia. Alih-alih terlibat organisasi, Gie lebih memilih untuk
diskusi dan menulis dalam melawan kelaliman penguasa. Kekritisan Gie dalam
mengkritik pemerintah, disadari oleh seorang aktivis gerakan yang bernama Ben.
Gerakan yang diikuti Ben tersebut dipimpin oleh Sumitro yang memiliki ide-ide
yang sama dengan Gie. Ben pun mengajak Gie untuk bergabung dalam gerakan
ini dan menulis utnuk pamflet gerakan tersebut yang disebarkan secara
underground. Salah satu usaha Gie yang lain adalah ikut dalam senat. Latar
belakang keaktifan Gie semula ketika dia melihat para calon ketua senat yang
berasal dari oraganisasi-organisasi yang membawa kepentingan golongan dan
agama. Gie tidak ingin senat dikuasai oleh orang semacam itu. Gie lalu
mengajukan Herman, sahabatnya, sebagai calon ketua. Gie melihat bahwa
Herman tidak membawa kepentingan agama dan golongan manapun dan inilah
yang akan menjadi kelebihannya.
Konflik keempat yaitu ketika sahabatnya memanggil wanita panggilan
untuk Gie wanita yang sudah di bayar dan sahabatnya itu menyamakan dengan Ira
yang membuat Gie sangat marah.
Gie menilai soekarno sebagai founding father dalam Indonesia tapi di sisi
lain pemerintahan yang dictator menyebabkan soekarno di nilai jelek dan Gie
menginginkan Soekarno jatuh,
Pada saat itu soekarno mengadakan politik kenaikan harga yang sasarannya
jelas yaitu untuk membuat masyarakat panic dan tidak berpikir tentang
penumpasan PKI akan tetapi berpikir tentang perutnya. Dan organisasi KAMI
ingin membubarkan PKI dengan cara berdemo di depan menteri yang pada saat
itu banyak melakukan korupsi dimana-mana. Mahasiswa UI saat itu bersatu,
mereka berusaha meminta hak-hak rakyat dengan cara berdemo secara besara-
besaran. Mahasiswa ini mengajukan tiga tuntutan kepada pemerintah yang dikenal
sebai tritura. Tuntutan mahasiswa ini hingga Februari 1966 belum terpenuhi,
bahkaan Presiden sendiri menegaskan bahwa tidak akan membubarkan PKI.
Setelah sekian lama pergi akhirnya ibunya Gie datang dan melihat keadaan
Gie yang sangat kotor dan Ibunya sangat prihatin melihat keadaan Gie yang
sekarang.
Hasil dari demonstrasi yang mengecewakan membuat mahasiswa terus
melakukan demo demo lagi dan akhirnya baru pada tanggal 11 MAret 1966,
Supersemar seolah menjadi jawaban atas keadaan saat itu. Soekarno
menyerahakan mandatnya kepada panglima angkatan darat Soeharto. Saat itulah
sesungguhnya militer yang sebelumnya bersitegang dengan PKI mendapat
kekuasaan. Para anggota PKI pun diburu, ditangkap, disiksa dan dibantai. Gie
yang bukan ‘kiri’ atau ‘kanan’ tersentil rasa sosialnya untuk menulis kesewenang-
wenangan dan kebiadaban orde baru.
Konflik utama film ini adalah kerusuhan antara pemerintah Indonesia dan
PKI, ini adalah kejadian yang penting di dalam sejarah Indonesia. Konflik ini
mengakhiri demokrasi pemimpinan Soekarno dan memulai dengan yang abru
yaitu kepresidenan Soeharto yang berlangsung selama 32 tahun. Kejadian ini
bermula pada saat Soeharto ingin merubuhkan kepemimpinan Soekarno. Soeharto
yang merupakan pemimpin ABRI mempunyai lebih banyak kekuatan daripada
Soekarno. Melihat hal tersebut, Soekarno mendukung PKI agar mendapat
perlindungan dari Soeharto. Tetapi suatu saat para dewan jendral ingin
menjatuhkan Soekarno dari kepemimpinannya, PKI yang tidak ingin hal itu
terjadi membunuh keenam jendral tersebut.
Pada jaman pemerintahan Soeharto pers dibungkam. Kebebasan
menyampaikan pendapat dipotong sehingga Indonesia tidak seperti negara
Demokratis. Gie sangat merasakan imbas peraturan ini karena banyak karya
artikelnya yang tidak boleh diterbitkan. Keadaan pemerintah yang bobrok sangat
disensor dan walaupun mereka tahu yang sebenarnya, rakyat yang kurang
berpendidikan ini lebih mementingkan penghasilannya. Melihat ini, Soeharto
memanfaatkan keadaan dengan menaikkan harga barang sehingga masyarakat
lebih mementingkan isi perutnya dibandingkan dengan keadaan pemerintahan.
Pada bulan Spetember 1965, terjadi peristiwa G-30 S yaitu Gerakan 30
September PKI sebagai puncak pertentangan antara pihak militer dan Partai
Komunis Indonesia dimana para keenam jendral dibunuh di Lubang Buaya.
Peristiwa ini diikuti dengan demonstrasi yang sangat besar yang dilakukan oleh
mahasiswa Universitas Indonesia termasuk dengan Gie yang menuntut
pengunduran Soekarno sebagai presiden. Setelah kerobohan Soekarno dan
pembrantasan PKI, Soeharto yang mengambil kesempatan untuk meraih posisi
presiden memutuskan untuk menangkap atau membunuh semua warga Indonesia
yang sudah terlibat dengan partai PKI, hal ini mengakibatkan pembrantasan masal
yang menimbulkan korban kira-kira sampai 1 juta orang dan kebanyakan dari
orang-orang yang dibunuh atau ditangkap belum benar benar terbukti dengan
benar-benar sah bahwa mereka terlibat dengan PKI.

Pada saat itu Gie menjadi seorang yang terkenal sebagai seorang penulis
artikel di berbagai Koran sehingga membuat seorang perempuan kaya
menyukainya yang membuat dia berpacaran dengan dia, dia berpacaran dengan
Gie karena menilai Gie tampan dan berwibawa juga terkenal akan tulisan-
tulisannya yang membuat dia bangga menjadi pacarnya.
Sahabatnya Han tiba-tiba menghilang karena di duga dia masih mengikuti
ajaran komunis yang menyebabkan dirinya di bunuh mati oleh militer Indonesia
Jalan film ini selanjutnya memaparkan keberanian untuk terus mengkritik hingga
sampai pada satu titik Gie merasa ‘lelah’ dan terus mendapat reaksi keras dari
orang-orang yang merasa terusik atas ulah Gie..
Pada saat itu pula akhirnya dia putus dengan pacarnya dan meninggalkan
Gie karena banyak yang menentang tentang tulisan Gie itu. Sahabatnya Ira pun
meninggalkan Gie juga dan akhirnya dia benar-benar merasa sendiri dan pergi ke
Gunung Semeru di sana dia menulis puisi , isinya.

Sebuah Tanya
“akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa pada suatu ketika
yang telah lama kita ketahui apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap? sambil membenarkan letak leher
kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu ketika ku dekap kau,
dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua
dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara
ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu
berbeda dalam semua kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang
tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut
pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus membawa kenangan-kenangan dan
harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru”
ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah ada orang
yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza tapi aku ingin habiskan waktuku
di sisimu sayangku
bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
tapi aku ingin mati di sisimu sayangku setelah kita bosan hidup dan terus
bertanya-tanya tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu
mari, sini sayangku kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan
simpati padaku tegakklah ke langit atau awan mendung kita tak pernah
menanamkan apa-apa, kita takkan pernah kehilangan apa-apa”
(Selasa, 11 November 1969)

-Soe Hok Gie-

Puisi itupun akhirnya di sampaikan untuk Ira yang ia sadari bahwa Gie
mencintai dan menyayangi Ira, dan pada saat itulah Gie mati muda pada bulan
Desember 1969. Tidak sedih sebab pada dasarnya Gie merasa beruntung.
Sebelumnya Gie pernah mengatakan bahwa nasib baik adalah tidak dilahirkan dan
mati muda. Gie meninggal dalam usia 27 tahun di Gunung Semeru, di pangkuan
sahabatnya, Herman Lantang. Catatan hariannya di terbitkan pertama kali di tahun
1983, Rezim orde baru di bawah kekuasaan Presiden Soeharto bertahan selama
hamper 32 tahun dan kembali dijatuhkan oleh mahasiswa pada tahun 1998.
Hingga hari ini , harapan Soe Hok Gie tentang pemerintahan Indonesia yang
bersih dari korupsi dan kehidupan politik yang tidak berpihak pada golongan, rasa
tau agama belum terwujud.

Filsafat

Istilah filsafat atau falsafaf memiliki banyak arti. Menurur Socrates, filsafat
merupakan cara berfikir secara radikal dan menyeluruh (holistik) atau cara
berfikir yang mengupas sedalam-dalamnya. Filsafat dalam peranya tidak bertugas
menjawab pertanyaan yang muncul dalam kehidupan, namun mempersoalkan
jawaban yang diberikan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa berfilsafat
adalah befikir radikal sampai ke akar-akar nya, menyeluruh dan mendasar.

Dalam realita nampak bahwa ilmu berasal filsafat, perkembangan ilmu


senantiasa dirintis oleh filsafat. Oleh karena itu memahami ilmu terlebih dahulu
harus memahami filsafat. Dengan filsafat mendorong orang mengetahui apa yang
sudah diketahui dan apa yang belum diketahui.

Ilmu

Ilmu memiliki cakupan yang lebih sempit dari filsafat, namun dalam dan
lebih tuntas. Filasafat ilmu adalah studi sistematik mengenal sifat hakikat ilmu,
khususnya yang berkenaan dengan metodenya dan kedudukannya didalam skema
umum disiplin ilmu.

Menurut The Liang Gie (1999), filsafat ilmu adalah segenap pemikiran
reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan
manusia. Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang
eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling
pengaruh antara filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu ditelaah secara kritis untuk
diarahkan untuk mengkaji ilmu empiris dan juga ilmu rasional, juga untuk
membahas studi-studi bidang etika dan estetika, studi sejarah, antropologi, geologi
dll berhubungan erat dengan anggapan logis dan etimologis. Filsafat mencakup
analisis kritis terhadap “anggapan dasar”, seperti waktu, runag, jumlah/kuantitas,
mutu/kualitas, hukum, serta menelaah keyakinan mengenai penalaran proses-
proses alami.

Hal-hal yang yang menjadi kajian filsafat dalam film Gie :

1. Logika : Logika adalah kajian yang mencari mana yang benar dan salah.

Gie: “Pak, bukankah ada perbedaan antara pengarang dan penerjemah?”

Gurunya: “Dalam hal ini, ia bisa dikatakan pengarang, karena sang


pengarang aslinya tidak dikenal di sini. Jadi dapatlah dikatakan Chairil adalah
pengarang ‘Pulanglah Dia Si Anak Hilang’.”

Gie: “Tidak bisa! Tetap saja kita katakan kalau dia seorang penerjemah,
bukan seorang pengarang. Lagi pula pengarang aslinya, Andre Gide dikenal di
sini.”

Gurunya: “KAMU TAHU! Tapi yang lainnya?”

Gie: “Tukang becak juga tidak mengenal Chairil!”


Chairil Anwar: Penerjemah Andre Gide: Penulis

Kita generasi baru ditugaskan membenratas generasi tua yang


mngancam,kita akan mnjadi hakim dari koruptor-koruptor tua.kita generasi yang
akan memakmurkan indonesia. Yang berkuasa sekarang ini orang-orang yang
berasal dari hindia belanda.Mereka adalah pejuang kemerdekaan ini tapi
merekasendiri telah mengkhianati apa yang mereka perjuangkan selama ini.

2. Etika : Etika adalah kajian yang mencari mana yang baik dan tidak baik.

Etika komunikasi mengenai ilmu yang berhubungan dengan berbagai


macam pengetahuan yang lain. Komunikasi menyentuh berbagai macam bidang
kehidupan manusia.

- Melalui perspektif politik :

Tanggapan Gie mengenai pergulatan militer dengan PKI semakin parah,


harga-harga semakin naik dan kaum kapitalis semakin menyiksa rakyat disaat ini
kaum intelengen harus bertindak dan berbuat sesuatu,bidang seorang sarjana
berfikir dan mencipta yang baru,mereka harus bisa bebas dari alur masyarakat
yang kacau tapi mereka tidak bisa lepas dari fungsi sosialnya yang bertindak.
selain bicara kebenaran harus bisa berani bicara, perlu konsepsi dewasa ini.

- Melalu perspektif dialogis :


Komunikasi adalah proses transaksi diagonal dua arah. Sikap diagonal
adalah sikap setiap partisipan komunikasi yang ditandai oleh kualitas keutamaan,
seperti keterbukaan, kejujuran, kerukunan, intensitas, dan lain-lainnya. Contoh:

Partisipasi Gie : “Saya tekan kan bahwa tidak ada GMNI atau HMI dalam
senat ini,tidak ada golongan apapun, individu-inividu yang terpilih bukan lah
wakil-wakil ormas, melainkan individu yang cakap.

Kita punya pemimpin yang kita anggap sebagai bapak di negeru ini, tapi
bukan dia punya kekuatan absolut untuk memerintah hidup kita, nasib kita.
Apalagi kita sadar ada ketidkadilan,penyelewengan. Kalau kita hanya menunggu
dan menerima nasib, kita tidak pernah tau, kesempatan apa yang kita miliki dalam
hidup ini. Sederhana nya : gw Cuma pgn perubahan sp hdip bs lh baik. Satu2 nya
soekarn harus jatuh.

- Melalui perspektif religius :

Saat Gie berkata : “Hidup adalah penderitaan, kata Buddha, dan manusia
tidak bisa bebas daripadanya”. Ideologi pemikiran manusia akan mempengaruhi
sistem nilai yang dipunyai oleh manusia yang akhirnya mempengaruhi perilaku
dan tindakan konkret, contohnya egoisme. Pemikiran yang etis yang menyatakan
bahwa tindakan atau perbuatan yang paling baik adalah memberikan manfaat bagi
diri sendiri dalam jangka waktu yang diperlukan atau waktu tertentu. Hal yang
baik adalah hal yang memuaskan manusai. Terlihat pada sikap Gie yang tidak
bisa menerima pendapat orang lain saat berdebat mengenai penulis dan
penerjemah dalam buku “Pulanglah Dia Si Anak Hilang” dan tidak mau
mengulang karena beranggpan dia yang paling pintar di kelas dan meminta
dicarikan sekolah yang baru, Gie juga tidak mau meminta maaf.
“ Guru yang tidak bisa tahan kritik boleh masuk keranjang sampah”

“Guru bukan dewa dan selalu benar dan murid bukanlah kerbau”

Deontologis :

Narto :“Jaga mulut saat berbicara, jadinya kamu punya musuh. Gie
soekarno sudah jatuh, perlawanan sudah selesai dan militer berkuasa”

Gie : “Saya sudah menjadi bagian militer yang berkuasa dan apakah saya
harus setia dan senang?”

Gie masih bersikeras dalam mengkritik pemeritahan dengan tulisan-tulisan


bahwa saat turun nya Soekarno dan naik nya pemerintahan Soeharto yang kuat
akan militernya. Tidak sembarangan orang yang berani mengkritik dan Gie tetap
terus berkritik dengan tulisan-tulisan nya.

3. Estetika : Estetika adalah kajian untuk menentukan mana yang indah


dan mana yang tidak indah.

Ilmu budaya dasar atau bahasa asingnya di sebut basic humanities. kata
humanities awalnya berasal dari negara inggris yang berarti dalam bahasa
indonesia adalah sastra. kata humanities berasal dari bahasa latin yang artinya
adalah berbudaya dan halus.

Sastra dalam arti khusus yang kita biasa gunakan dalam kebudayaan adalah
ekspresi dan isi hati dari perasaan manusia yang diungkapkan dalam bentuk
gagasan gagasan cerdas yang dituangkan dalam bentuk sesuatu hal yang
mencerminkan sebuah keindahan, Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari
dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su
berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat
diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk,
maupun isinya.

Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa
yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.Karya sastra pada dasarnya
adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya.
Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang
dikomunikasikan kepada pembaca.

“Hari ini adalah hari ketika dendam membatu” dendam yang disimpan,lalu
turun ke hati, mengeras bagai batu sampai saat itu aku tidak pernah terajatuh
dalam ulangan”

“Guru bukan dewa dan selalu benar dan murid bukan kerbau”

“Cuma pada kebenran kita bisa berharap dan radio masih berteriak-berteriak
menyebarkan kebohongan. Kebenaran cuma ada di langit dan dunia hanyalah
palsu”

“Seoalah semua telah selesai, semua kenang-kenangan yang manis


terbayang kembali. Aku tersadar semua akan dan harus berlalu. Ada perasaan
sayag akan kenagan-kenangan tadi, aku seolah-olah takut akan keterbukaan dan
berhadapan dengan masa kini dan masa lampau.

Jadi, dalam film ini sosok Gie memberikan gagasan melalui karya seni
melalui ungkapan-ungkapan yang selalu dilontarkan nya. Ditujukan sebagai suatu
apresiasi nya terhadap Indonesia pada masa orde lama hingga orde baru sehingga
yang menyimak pesan tersebut dapat memiliki pemahaman mengenai :
1.Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan
yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan
memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang
disajikan.

2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui


pengalaman hidup para tokoh dalam karya.

3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari


gagasan, pemikiran,cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan
dalam karya.

4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra


terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra
dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang
bermanfaat bagi pembacanya.

5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian


tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra
tersebut dalam waktu tertentu.

Tertuju untuk para mahasiswa agar mahasiswa untuk kedepannya bila dalam
mengambil keputusan yang benar dan apa yang diungkapkan atas dasar kebenaran
bukan akan adanya suatu kepentingan individu, organisasi atau sebuah golongan.

4. Metafisika : Metafisika adalah kajian yang termasuk ke dalam teori


tentang ada atau tentang tidak ada, hakikat keberadaan suatu zat, hakikat
pikiran, dan kaitan antara pikiran dan zat.
Bagiku kesadaran sejarah, kesadran akan hdup dan kesia-siaan nilai. Dan
sejarah orang yang harus mengetahui hidup yang lebih berat.

Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan,apakah pemerasan sejarah tidak


ada? Apakah tanpa kesedihan, tanpa penghianatan sejarah tidak akan lahir,seolah-
olah bila kita membagi sejarah maka yang kita jumpai adalah penghianatan
seolah-olah dalam setiap ruang dan waktu kita hidup diatasnya.betapa tragisnya.

5. Politik : Politik adalah kajian mengenai organisasi pemerintahan yang


ideal.

Gie beranggapan saat jatuh nya rezim orde lama, struktur politik Indonesia
sedang kacau dan bangsa Indonesia terpecah menjadi 2 bagian : pro dengan
Soekarno dan pihak yang menentangnya. Pihak yang pro tetap memandang
Soekarno benar, dan tidak mau menerima bahwa Soekarno disalahkan. Kedekatan
Soekarno dan PKI bukan rahasia umum lagi.

Menurut nya revolusi kini adalah agama-agama baru dan semboyan-


semboyan manipol,sosialisme, demokrasi terpimpin.Demokrasi terpimpin bukan
sbnrnya demokrasi. Pers saat ini seperti Indonesia Raya atau harian rakyat,bukan
simpatisan komunis,merayakan demokrasi tetapi memotong lidah2-lidah orang
yang berani mengungkspksn pendapat mereka. Saat itu Gie melihat bahwa
Soekarno dan PKI saling mendukung akibat adanya permianan politik mereka,
yaitu permainan kekuasaan.

Saat itu politik,golongan dan partai sudah masuk kampus.Ormas besar sprti
GMNI/HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan (pmkri) berteriak demi golongan.
Sebagai mahasiswa-mahasiswa harus berasaskan pada prinsip-prinsip, benar akan
bn kslhn akn kslhn. Tidak membenarkan atas agama,ormas tau gol apapun.
- Partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu
atau dibentuk dengan tujuan khusus. Tapi menurut Gie pada zaman pemerintahan
Soekarno, ia beranggapan bahwa plitik Soekarno “Politik adalah barang yang
paling kotor,lumpur-lumpu yang kotor,tapi suatu saat kita tidak dapat menghindar
lagi, maka terjun lah.

You might also like