You are on page 1of 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Pengetahuan Tentang Kesehatan Lingkungan

Sub Pokok Bahasan : Untuk Mengatahui Tentang Bahaya Membuang Sampah

Diselokan/Kali

Pertemuan : 1 Kali

Hari/Tanggal : Senin 10 Februari 2014

Tempat : Dirumah Tn. Wahidin Jufri Nst

A. Tujuan penyuluhan/kegiatan

1. Tujuan umum

Setelah melakukan penyuluhan, masyarakat mengetahui tentang

Kesehatan Lingkungan.

2. Tujuan khusus

a. Agar masyarakat mengetahui tentang Kesehatan Lingkungan

b. Agar ibu mengetahui dan memahami tentang bahaya membuang

sampah di selokan/kali.
B. Materi (terlampir)

KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Pengertian

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi

kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lainnya.

Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari berbagai masalah

kesehatan sebagai akibat dari hubungan interaksi antara berbagai bahan, kekuatan,

kehidupan, zat, yang memiliki potensi penyebab sakit yang timbul akibat adanya

perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat serta menerapkan upaya

pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya.

B. Faktor-faktor Lingkungan yang mempengaruhi Kesehatan

1. Faktor Biologis : agent biologis penyakit terdiri dari virus, riketsia,

bakteri, jamur, helmintes, parasit yang menginfeksi manusia melalui air

yang tercemar, udara, makanan atau tanah.’ Mis: Nyamuk aegipty dan

anopheles ad/ vektor penyakit deman berdarah dan malaria.


2. Faktor Fisik : Berdampak langsung terhdp kes : radiasi, ionisasi, asbes,

vibrasi Sosial ekonomi : Jumlah penduduk semakin tinggi menyebabkan

sistem sanitasi semakin buruk.

C. Masalah-masalah Kesehatan Lingkungan di Indonesia

1. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari

yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila

telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat

kesehatan dan dapat langsung diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

b. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l,

Kesadahan (maks 500 mg/l)

c. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml

air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan

syarat sebagai berikut :

a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin

memasuki mata air atau sumur


c. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-

benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.

f. Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.

g. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak

mahal.

3. Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi

kriteria sebagai berikut :

a. Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan

ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.

b. Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup,

komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah

c. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni

rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah

rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang

tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan

minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan

yang cukup.

d. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang

timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain


persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh,

tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh

tergelincir.

4. Pembuangan Sampah

Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak

dipakai lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah digunakan lagi

dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang.

1. Sumber-sumber sampah

a. Sampah yg berasal dari pemukiman

1) RT Sampah yg berasal dari tempat umum

2) Pasar, terminal dll Sampah yg berasal dari perkantoran

3) Kertas, plastik, dll Sampah yg berasal dari jalan raya

4) Debu, batu, pasir dll Sampah yg berasal dari industri

5) Logam, plastik, kayu dll Sampah yg berasal dari pertanian

6) Jerami, batang padi dll Sampah yg berasal dari pertambangan

7) Batu-batuan, dll Sampah yg berasal dari peternakan dan

perikanan

b. Jenis-jenis sampah

1) Sampah Organik (busuk)

adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai

dan dibuang oeh pemilik/pemakai. Misalnya : makanan, daun-

daunan, dll.
2) Sampah Anorganik (tidak busuk)

adalah sampah yang terdiri dari bahan-bahan anorganik yang

sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya

membutuhkan waktu yang sangat lama. Misalnya : berupa botol,

botol plastic, tas plastic, dan kaleng.

c. Cara Pengelolaan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik harus

memperhatikan faktor-faktor/unsur :

1) Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi

produksi sampah adalah jumlah penduduk dan kepadatanya,

tingkat aktivitas, pola kehidupan/tingkat sosial ekonomi, letak

geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi.

2) Penyimpanan sampah.

3) Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali.

4) Pengangkutan

5) Pembuangan

5. Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran,

rumah makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin

makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap

santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah

makan/restoran, dan hotel).


Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat

pengelolaan makanan meliputi :

a. Persyaratan lokasi dan bangunan;

b. Persyaratan fasilitas sanitasi;

c. Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan;

d. Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi;

e. Persyaratan pengolahan makanan;

f. Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi;

g. Persyaratan peralatan yang digunakan.

6. Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran

tanah, pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi

indoor air pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution

merupakan problem perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis

kereta api, dll. Masalah ini lebih berpotensi menjadi masalah kesehatan

yang sesungguhnya, mengingat manusia cenderung berada di dalam

ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat pembakaran kayu

bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu faktor

resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai

masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai

analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan.


Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko

dampak pencemaran pada beberapa kelompok resiko tinggi penduduk kota

dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih

besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih

buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian

atau sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya

infeksi saluran pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual

penerbangan, terganggunya ekologi hutan.

D. Penyebab masalah kesehatan lingkungan di Indonesia

1. Pertambahan dan kepadatan penduduk.

2. Keanekaragaman sosial budaya dan adat istiadat dari sebagian besar

penduduk.

3. Belum memadainya pelaksanaan fungsi manajemen.

E. Proses penyuluhan

No Tahapan Kegiatan Waktu


Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan 1. Pemberi salam Mendengarkan 15
2. Pembukaan menit
3. Mengkomunikasikan
topic dan tujuan khusus

2 Penyajian Menjelaskan tentang Mendengarkan 15


kesehatan lingkungan dan menit
memperhatikan
3 Penutup 1. Memberikan kesempatan Bertanya 120
kepada para audiens Menjawab menit
untuk bertanya Salam
2. Menutup penyuluhan
dan memberi salam
F. Metode : ceramah dan tanya jawab

G. Alat/bahan/media : hand out materi

Spidol

H. Evaluasi

Pada tanggal 10 februari 2014

Ibu telah memahami dan mengerti tentang bahaya membuangan

sampah diselokan/kali dan merencanakn untuk membuang sampah pada

tempatnya
Keluarga Binaan II

1. Nama Kepala Keluarga : Maradona Nasution

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Umur : 37 Tahun

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Batak/Indonesia

6. Pendidikan : SMA

7. Penghasilan : Rp. 2.000.000/Bulan

8. Status Pernikahan : Syah

9. Usia Menikah : 30 Tahun

10. Lama Menikah : 7 Tahun

11. Alamat : Desa Sabungan Sipabangun

No Nama Jenis Tgl lahir/ pendidikan Pekerjaan keluarga

kelamin umur

1 Supiatun P 34 tahun SMK IRT Istri

2 Isnan L 6 tahun SD Pelajar Anak

3 Wanda L 4 tahun - - Anak


A. Status keadaan lingkungan

1. Rumah : Papan

2. Sumber Air : Sumur Gali

3. Pembungan Sampah : Keselokan/Kali

4. Pembungan Air Limbah : Parit Got Disekitar Rumah

5. Pencahayaan Rumah : Terang

B. Status kegiatan

Ibu : kurangnya pengetahuan tentang diare

C. Kegiatan sosial

Kegiatan sosial yang diikuti : pengajian


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pengetahuan Tentang Diare

Sub Pokok Bahasan : Faktor-Faktor Penyebab Diare

Sasaran : Ibu Yang Memiliki Balita

Hari/Tanggal : 10 Februari 2014

Tempat : Rumah Tn. Maradona

C. Tujuan penyuluhan/kegiatan

3. Tujuan umum

Setelah melakukan penyuluhan, para ibu yang memiliki balita mengerti

tentang diare

4. Tujuan khusus

c. Agar ibu mengetahui tentang penyakit diare balita

d. Agar ibu mengetahui dan memahami tentang penanganan balita pada

penyakit diare

D. Materi (terlampir)
DIARE

A. Pengertian diare

Diare adalah sindrome penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan

konsistensi tinja melambat sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak

dari biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari.

B. Faktor penyebab diare

1. Faktor Umur Balita

Sebagian besar diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Di dapatkan

bahwa umur balita 12-24 bulan mempunyai resiko terjadi diare 2,23 kali

dibanding anak umur 25-59 bulan.

2. Faktor Lingkungan

Penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan.

Dua faktor yang dominan, yaitu: sarana air bersih dan pembuangan tinja.

Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan prilaku manusia,

maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.

3. Faktor Gizi

Diare menyebabkan gizi kurang dan memperberat diarenya. Hal ini

disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi.


4. Faktor Makanan/minuman yang dikonsumsi

Kontrak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air

minum yang tidak dimasak dapat juga terjadi sewaktu mandi dan

berkumur.

5. Faktor terhadap Laktosa (Susu kaleng)

Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan.

Pada bayi yang tidak diberi ASI resiko untuk menderita diare lebih besar

dari pada bayi yang diberi ASI penuh dan kemungkinan menderita

dehidrasi berat juga lebih besar.

C. Gejala Dan Tanda Klinis

1. Gejala-gejala yang ditunjukkan penderita diare antara lain :

a. Anak cengeng

b. Suhu meningkat

c. Nafsu makan kurang

d. Buang air besar menjadi kehijauan, karena tercampur empedu.

e. Muntah

2. Bila keadaan semakin berat akan terjadi dehidrasi dengan gejala-gejala :

a. Rasa haus

b. Mulut kering

c. Mata cekung

d. Pada anak kelhiangan berat badan normal

e. Bibir kering
f. Nadi cepat dan lemah

3. Tiga Klasifikasi Dihidrasi Pada Anak Dengan Diare :

a. Dehidrasi ringan

1) Gelisah, rewel/mudah marah

2) Mata cekung

3) Haus, minum dengan lahap.

b. Dehidrasi sedang

1) Gelisah, rewel/mudah marah

2) Mata cekung

3) Haus, minum dengan lahap.

4) Cubitan kulit perut kembali lambat

c. Dehidrasi berat

1) Letargis atau tidak sadar

2) Mata cekung

3) Tidak bisa minum atau malas minum.

4) Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat.

D. Penanganan diare

Adapun penangan diare, yaitu :

1. Susu (ASI atau formula yang mengandung lactose rendah).

2. Makanan setengah padat (bubur susu) atau makanan padat (Nasi tim)

untuk anak di atas 1 tahun dengan BB lebih dari 7 kg jenis makanan.

3. Makanan padat atau makanan cair/susu dengan kebiasaan makan di rumah.


E. Proses penyuluhan

No Tahapan Kegiatan Waktu

Penyuluhan Peserta

1 Pembukaan 1. Pemberi salam Mendengarkan 15 menit


2. Pembukaan
3. Mengkomunikasikan
topic dan tujuan khusus

2 penyajian Menjelaskan pengertian Mendengarkan 15 menit

tantang diare dan

memperhatikan

3 penutup 3. Memberikan kesempatan Bertanya 120


kepada para audiens
untuk bertanya Menjawab menit
4. Menutup penyuluhan
dan memberi salam Salam

F. Metode : ceramah dan tanya jawab

G. Alat/bahan/media : hand out materi

LCD

Spidol

H. Evaluasi

1. Prosedur : penyuluhann berjalan dengan baik dan

Lancar serta ibu sudah mengerti tentang

diare

2. Bentuk : ceramah dan tanya jawab


Keluarga binaan II

1. Nama Kepala Keluarga : Maradona Nasution

2. Jenis Kelamin : Laki-Laki

3. Umur : 37 Tahun

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Batak/Indonesia

6. Pendidikan : SMA

7. Penghasilan : Rp. 2.000.000/Bulan

8. Status Pernikahan : Syah

9. Usia Menikah : 30 Tahun

10. Lama Menikah : 7 Tahun

11. Alamat : Desa Sabungan Sipabangun

No Nama Jenis Tgl lahir/ pendidikan Pekerjaan keluarga

kelamin umur

1 Supiatun P 34 tahun SMK IRT Istri

2 Isnan L 6 tahun SD Pelajar Anak

3 Wanda L 4 tahun - - Anak


A. Status kesehatan ibu

Kesehatan ibu dalam masa klimakterium. Ibu merasakan tersinggung,

jantung berdebar-debar dan berhenti haid 4 tahun tarkahir.

Dari data diatas dari analisis/wawancara sederhana yang dilakukan maka

permasalahan yang timbul dalam keluarga Tn. Ombak batubara oleh karena

kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan, khususnya mengenai

menopouse.

B. Status keadaan lingkungan

1. Rumah : Papan

2. Sumber Air : Sumur Gali

3. Pembungan Sampah : Keselokan/Kali

4. Pembungan Air Limbah : Parit Got Disekitar Rumah

5. Pencahayaan Rumah : Terang

C. Status kegiatan sosial

1. Informasi kegiatan yang pernah diperoleh dari petugas kesehatan tidak ada

2. Kegiatan sosial yang diikuti pengajian ibu-ibu

D. Fasilitas data

Fasilitas data ada adalah puskesmas dan di tempuh dengan menggunakan

angkutan
E. Analisis data

Dari data diatas tersebat yang telah dilakukan maka pembahasanya yang

timbul :

1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang tanda gejala menopouse

2. Ibu berumur 50 tahun belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang

menopouse
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : menopouse

Sub pokok bahasan : untuk mengenali tanda-tanda menopouse

Sasaran : ibu-ibu yang berumur 45-55 tahun

Hari/tanggal : 10 februari 2014

Pukul : rumah tn.ombak batubara

A. Tujuan penyuluhan/kegiatan

1. Tujuan umum

Setelah dilaksanakan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti dan

memahami tentang menopouse

2. Tujuan khusus

a. Agar ibu mengetahui tentang menopouse

b. Agar ibu mengetahui dan memahami tentang tanda-tanda menopouse

secara fisiologis

B. Materi (terlampir)
MENOPOUSE

A. Pengertian menopouse

Menopouse adalah berhentinya haid, tetapi sesungguhnya gejala

berhetinya haidnya merupakan suatu gejala atas seluruh peralihan masa

reproduksinya dari yang aktif kemasa pascamenstruasi

B. Tanda-tanda menopouse

1. Perubahan dating bulan, bias berhenti haid, tetapi sesungguhnya gejala

berhentinya secara mendadak selama bertahun-tahun

2. Kadang-kadang kita merasa sangat panas dan berkeringat. Hal ini bai

menyebabkan kita terbangun dimalam hari

3. Vagina terasa lebih kering dan kecil

4. Terjdinya perubahan emosi yang mendadak

Tanda-tanda ini terjadi karena indung telur kita berhenti

menghasilkan sel telur sehingga reproduksi hormone estrogen dan

progesteron berkurang. Juga tanda-tanda ini akan segera menghilang setelah

tubuh terbiasa dengan keadaan yang berkurang estrogen tersebut.

Bagaimana reaksi wanita terhadap berhentinya datang bulan tersebut

sering tergantung bagaimana pengaruh perubahan-perubahan yang terjadi

pada wanita.
C. Kegiatan yang dila

D. Proses penyuluhan

No Tahapan Kegiatan Waktu

Penyuluhan Peserta

1 Pembukaan 4. Pemberi salam Mendengarkan 15 menit


5. Pembukaan
6. Mengkomunikasikan
topic dan tujuan khusus

2 penyajian Menjelaskan pengertian Mendengarkan 15 menit

tantang menopouse dan

memperhatikan

3 penutup 5. Memberikan kesempatan Bertanya 120


kepada para audiens
untuk bertanya Menjawab menit
6. Menutup penyuluhan
dan memberi salam Salam

E. Metode : ceramah dan tanya jawab

F. Alat/bahan/media : hand out materi

LCD

Spidol

G. Evaluasi

3. Prosedur : penyuluhann berjalan dengan baik dan

lancar serta ibu

Sudah mengerti tentang pre menopouse

Bentuk : ceramah dan tanya j

You might also like