You are on page 1of 1

Mengapa perlu integrasi geologi dan keruangan?

Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi
sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Penataan ruang adalah suatu sistem proses
perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Perencanaan wilayah memfokuskan geologi lingkungan sebagai sarana untuk
pengambilan keputusan atau kebijakan mengenai arahan penggunaan lahan sesuai dengan
data-data dan informasi yang lengkap dan akurat berdasarkan aspek-aspek geologi
lingkungan.
Dalam proses perancangan suatu wilayah, perencana harus mempertimbangkan
keadaan-keadaan geologi yang ada di dalam wilayah tersebut. Karena, keadaan geologi
tersebut mencerminkan kekuatan aspek-aspek lingkungan yang ada di wilayah tersebut.
Aspek geologi yang menjadi bahan pertimbangan proses perencanaan adalah aspek fisik atau
lingkungan, yaitu Morfologi (bentuk permukaan bumi), Litologi (tanah dan batuan) Topografi
(relief muka bumi), Klimatologi (iklim), Stratigrafi (lapisan tanah), Hidrogeologi (hubungan
air, batuan, dan tanah), dan Bahaya Geologi.
Informasi geologi dan non geologi diintegrasikan dalam suatu peta gabungan yang
memberikan rekomendasi penggunaan lahan dari sudut pandang geologi tata lingkungan.
Informasi tersebut mencakup air tanah, bahan mineral industri dan bahan bangunan, buangan
limbah, pertanian dan kehutanan, serta daerah rawan bencana. Dalam beberapa kasus ada
daerah-daerah yang tumpang tindih dalam rekomendasi penggunaannya yang mengakibatkan
adanya konflik pemanfaatan, dimana ada pemanfaatan yang mempunyai prioritas dilihat dari
sudut pandang geologi tata lingkungan yang mempertimbangkan aspek pengelolaan
sumberdaya geologi dan kecenderungan pengembangan wilayah yang diterapkan.

You might also like