Professional Documents
Culture Documents
AGREGAT LANSIA
OLEH:
KELOMPOK III
b. Sampel
Penentuan jumlah sampel lansia di Posyandu Lansia RW VIII Kelurahan Merjosari
Malang yang digunakan yaitu penentuan minimum sampel berdasarkan rumus berikut
(Notoatmodjo, 2010):
N
n = N(d)2 +1
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d : nilai presisi (peran kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir/diinginkan, yaitu sebesar 10% atau 0,1).
𝑁
𝑛=
𝑁(𝑑)2 + 1
20
𝑛=
20(0,1)2 + 1
20
𝑛=
20(0,01) + 1
20
𝑛= 0,2 + 1
20
𝑛= 1,2
𝑛 = 16 𝐿𝑎𝑛𝑠𝑖𝑎
Sampel yang digunakan dalam praktikum komunitas dengan rumus diatas didapatkan
sebanyak 16 lansia di RT 1,2,3,4,5,6,8,9 dengan menggunakan random sampling dan
dilakukan secara door to door.
1.3.2 Tempat
Kegiatan praktikum komunitas ini dilaksanakan di lingkungan komunitas Lansia RW
VIII Kelurahan Merjosari Malang.
1.3.3 Waktu
Persiapan kegiatan ini dilakukan sejak 25 Juni – 21 Juli 2018.
2.1 Definisi
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65 dan 75 tahun.
Jumlah kelompok usia ini meningkat drastis dan ahli demografi memperhitungkan
peningkatan populasi lansia sehat terus meningkat sampai abad selanjutnya (Potter & Perry,
2005).
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan
batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional ada
tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial.
Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang mengalami proses penuaan
secara terus menerus, yang ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin
rentannya terhadap serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Secara
ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada sebagai sumber
daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi memberikan banyak
manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa tua, seringkali
dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga dan masyarakat (Ismayadi, 2004).
Menurut Constantinidies menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara
perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti diri dan
mempertahankan fungsi formalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang diderita. Menurut organisasi dunia (WHO) lanjut usia meliputi
usia pertengahan (middleage) adalah kelompok usia 45-59 tahun, usia lanjut (elderly) adalah
kelompok usia 60-74 tahun, Usia lanjut (old) adalah kelompok usia 75-90 tahun, dan usia
sangat tua (very old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun.
Asuhan keperawatan lansia mengahadapi tantangan khusus karena perbedaan fisiologis,
kognitif, dan kesehatan psikososial. Lansia bervariasi pada. Tingkat kemampuan fungsional.
Mayoritas merupakan anggota komunitas yang aktif, terlibat, dan produktif. Hanya sedikit
yang telah kehilangan kemampuan untuk merawat diri sendiri, bingung atau merusak diri,
dan tidak mampu mebuat keputusan yang berkaitan dengan kebutuhan mereka.
a) Kebutuhan Hidup Orang Lanjut Usia
Setiap orang memiliki kebutuhan hidup. Orang lanjut usia juga memiliki kebutuhan
hidup yang sama agar dapat hidup sejahtera. Kebutuhan hidup orang lanjut usia antara lain
kebutuhan akan makanan bergizi seimbang, pemeriksaan kesehatan secara rutin, perumahan
yang sehat dan kondisi rumah yang tentram dan aman, kebutuhan-kebutuhan sosial seperti
bersosialisasi dengan semua orang dalam segala usia, sehingga mereka mempunyai banyak
teman yang dapat diajak berkomunikasi, membagi pengalaman, memberikan pengarahan
untuk kehidupan yang baik. Kebutuhan tersebut diperlukan oleh lanjut usia agar dapat
mandiri. Kebutuhan tersebut sejalan dengan pendapat Maslow menyatakan bahwa kebutuhan
manusia meliputi (1) Kebutuhan fisik (physiological needs) adalah kebutuhan fisik atau
biologis seperti pangan, sandang, papan, seks dan sebagainya. (2) Kebutuhan ketentraman
(safety needs) adalah kebutuhan akan rasa keamanan dan ketentraman, baik lahiriah maupun
batiniah seperti kebutuhan akan jaminan hari tua, kebebasan, kemandirian dan sebagainya (3)
Kebutuhan sosial (social needs) adalah kebutuhan untuk bermasyarakat atau berkomunikasi
dengan manusia lain melalui paguyuban, organisasi profesi, kesenian, olah raga, kesamaan
hobby dan sebagainya (4) Kebutuhan harga diri (esteem needs) adalah kebutuhan akan harga
diri untuk diakui akan keberadaannya, dan (5) Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization
needs) adalah kebutuhan untuk mengungkapkan kemampuan fisik, rohani maupun daya pikir
berdasar pengalamannya masing-masing, bersemangat untuk hidup, dan berperan dalam
kehidupan. Sejak awal kehidupan sampai berusia lanjut setiap orang memiliki kebutuhan
psikologis dasar (Setiati,2000). Kebutuhan tersebut diantaranya orang lanjut usia
membutuhkan rasa nyaman bagi dirinya sendiri, serta rasa nyaman terhadap lingkungan yang
ada. Tingkat pemenuhan kebutuhan tersebut tergantung pada diri orang lanjut usia, keluarga
dan lingkungannya . Jika kebutuhankebutuhan tersebut tidak terpenuhi akan timbul masalah-
masalah dalam kehidupan orang lanjut usia yang akan menurunkan kemandiriannya
(Ismayadi, 2004).
B. Demografi
Distribusi lansia di RW VIII Kelurahan Merjosari tahun 2018 berdasarkan usia:
Tabel 3.1 Jumlah Lansia di RW VIII Kelurahan Merjosari berdasarkan usia bulan Juli 2018
>55 tahun
Laki-laki Perempuan
14 8
22
∑ Lansia laki-laki = 14
∑ Lansia perempuan = 8
∑ Keseluruhan lansia = 22
C. Tipe Rumah Tangga
Menurut hasil pengumpulan data melalui angket pada sampel lansia didapatkan :
Tipe Keluarga
Nuclear Family Extended Family
31%
69%
Gambar 3.1 Tipe Keluarga Lansia RW VIII kelurahan Merjosari, Malang 2018
Interprestasi :
Hasil survey angket dari 16 sampel didapatkan: 31% lansia tinggal dikeluarga inti bersama
suami/istri dan anaknya dan 69% lansia tinggal di keluarga besar dengan suami/istri dan anak
cucunya.
D. Status Pernikahan
Menurut hasil pemngumpulan data, didapatkan bahwa :
Status Pernikahan
Menikah Janda Duda
12%
19%
69%
Gambar 3.2 Status Pernikahan Lansia Di RW VIII kelurahan Merjosari, Malang 2018
Interprestasi :
Hasil survey angket dari 16 sampel didapatkan: 69% lansia dengan status menikah, 19%
lansia janda, 12% lansia dengan status duda.
E. Statistik Vital
Menurut hasil wawancara dengan Ny. M kader posyandu lansia RW VIII kelurahan
merjosari, penyakit yang paling sering terjadi dilingkungan komunitas lansia RW VIII adalah
penyakit jantung dan hipertensi. Menurut hasil survey didapatkan data penyakit yang sering
dikeluhkan, tentang riwayat penyakit dan hasil pengukuran kesehatan yang abnormal, dapat
dilihat pada tabel dan grafik dibawah ini.
Keluhan dan riwayat penyakit lansia
3% 3%
16% 28%
19%
25%
3% 3%
Gambar 3.3 Keluhan dan Riwayat Penyakit Lansia RW VIII, Malang 2018
Interprestasi :
Hasil survey angket dari 16 sampel didapatkan keluhan terbanyak adalah Jantung yaitu
sebanyak 28% lansia, 25% lansia dengan riwayat hipertensi, 19% orang lansia mengeluh
Asam urat, dan 16% lansia terkena kolesterol.
Frekuensi Lansia Mengalami
Gangguan Tidur
Tidak terganggu Gangguan Tidur
22%
78%
Interpretasi:
Dari data kuesioner 16 responden didapatkan 22% lansia mengalami sulit tidur, ada
yang dengan alasan kepikiran, sering kencing, dan sebagian lagi tidak menjelaskan alasannya
kenapa sulit tidur.
16%
84%
6%
15%
79%
Interpretasi:
Frekuensi mandi lansia dari 16 responden 79% lansia mengatakan mandi 2x sehari, 6%
orang lansia mengatakan mandi 3 x sehari, 15% lansia mandi 1 x sehari.
3%
10% 6%
81%
F. Nilai Kepercayaan
Nilai dan norma yang ada di komunitas ini masih mengenal nilai kesopanan, gotong
royong dan kerukunan. Hal ini dapat dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan. Seperti: kerja
bakti, jarang adanya pertengkaran antar warga. Untuk masalah kesehatan khususnya
mengenai posyandu, beberapa lansia belum mengetahui fungsi dari kunjungan posyandu
yaitu selain sebagai layanan pengobatan juga digunakan sebagai layanan untuk mengontrol
kesehatan dan konsultasi. Dari survey dapat dilihat motivasi lansia untuk pergi keposyandu
seperti tabel dibawah ini.
44%
56%
Gambar 3.7 Motivasi lansia ke Posyandu Lansia RW VIII kelurahan Merjosari, Malang 2018
Interprestasi :
Hasil survey angket dari 16 sampel didapatkan: 44% lansia periksa rutin, 56% lansia tidak
periksa rutin ke posyandu lansia.
2.2 PENGKAJIAN SUBSISTEM
A. Lingkungan Fisik
Menurut hasil data demografi terdapat 16 lansia yang berada di lingkungan RW VIII
kelurahan Merjosari. Dari wawancara dengan salah satu kader, penggunaan KMS lansia RW
VIII sudah tidak aktif di jalankan, sehingga para lansia yang datang ke posyandu tidak
menggunakan KMS lansia. Dari hasil observasi pada saat posyandu KMS lansia hanya d
tuliskan dalam buku kecil berwarna biru yang isinya pengukuran BB, TB, lingkar perut,
lingkar lengan, dan hasil pengukuran tekanan darah.
Beberapa lansia mengatakan, bila sakit biasanya pergi ke posyandu atau pergi ke
puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya. Puskesmas yang lebih sering didatangi adalah
puskesmas dinoyo ketimbang ke puskesmas pembantu dikarenakan jarak yang tidak begitu
jauh juga dari rumah ke puskesmas. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa penyebab lansia
sedikit mengikuti kegiatan posyandu dikarenakan jadwal posyandu yang tidak diketahui. Dan
dibawah ini dapat dilihat tabel kehadiran lansia dalam 3 bulan tarakhir.
Interprestasi :
Hasil survey angket didapatkan bahwa kunjungan lansia pada bulan januari terdapat 18
orang.
Kunjungan Posyandu Lansia
Iya Tidak
37%
63%
Gambar 3.8 Kunjungan Posyandu Lansia RW VIII kelurahan Merjosari, Malang 2018
Interprestasi :
Hasil survey angket dari 16 sampel didapatkan: 37% lansia rutin mengikuti posyandu lansia,
63% mengatakan tidak pernah mengikuti posyandu lansia.
Jenis Pekerjaan
Dosen Wiraswasta Bangunan Tani Tidak Bekerja
6%
0%
10%
3%
81%
Interprestasi:
Hasil survey angket dari 16 sampel didapatkan: 81% lansia sudah tidak bekerja dan
19% lansia masih bekerja. Diataranya ada yang berkerja sebagai Dosen, Wiraswasta, dan
Tani.
D. Tarnsportasi dan Keselamatan
Dari hasil observasi dan wawancara dengan salah satu kader posyandu lansia, lingkungan
di RW VIII kelurahan Merjosari dari survey angket didapatkan data mengenai transportasi
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan diantaranya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
.
41%
56%
Gambar 3.12 Transportasi yang digunakan Lansia RW VIII kelurahan Merjosari, Malang 2018
Interprestasi :
Berdasarkan hasil angket dari 16 sampel diketahui 56% lansia menggunakan kendaraan roda
dua, 41% lansia menggunakan roda empat, dan 3% lansia angkutan umum.
E. Komunikasi
Berdasarkan data angket dari 16 sampel, semua lansia menggunakan bahasa jawa untuk
berkomunikasi sehari-hari. Untuk alat komunikasi jarak jauh yang digunakan semua lansia
sudah menggunakan telepon dan tidak ada yang menggunakan surat. Sebagian besar lansia
mendapatkan informasi melalui televise dan Koran. Untuk informasi jadwal posyandu sendiri
biasanya disebarkan melalui kader-kader posyandu dari mulut ke mulut.
Menurut hasil wawancara, cara lansia mendapatkan informasi dari pihak puskesmas
untuk jadwal posyandu malaui kader lansia. Awal jadwal posyandu oleh puskesmas akan
diberitahukan ke pada kader. Selanjutnya kader melakukkan penyebaran informasi pada
setiap perwakilan RT. Selanjutnya para kader dari tiap RT diminta untuk menyebarkan
informasi. Metode penyebaran informasi ada bermacam-macam. Dengan memberitahuakan
melaui datang kerumah lansia langsung untuk memberi tahu, memberi tahu beberapa lansia
dan meminta tolong menyampaikan pada lansia lain.
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
1. DS : Kurangnya Kurangnya
Lansia mengatakan tidak partisipasi dan pengetahuan
mengikuti posyandu lansia dan antusias dari lansia lansia terhadap
belum mempunyai KMS lansia untuk mengikuti pentingnya
Hasil wawancara dengan kader posyandu menjaga dan
lansia mengatakan bahwa memelihara
penyebaran informasi tentang kesehatan secara
posyandu disebarkan melalui optimal
pengumuman di masjid dan lewat
mulut ke mulut.
Saat wawancara, lansia
mengatakan bahwa alasan mereka
tidak ikut posyandu karena tidak
tahu jadwal posyandu¸ malas,
sedang bekerja, dan merasa
dirinya sudah sehat.
Lansia mengatakan mengalami
gangguan tidur karena pusing,
sering terbangun untuk kencing,
dan kepikiran.
DO :
Terdapat 37% dari total lansia
yang datang ke posyandu lansia.
Terdapat 28% lansia dengan
riwayat penyakit jantung.
Terdapat 25% lansia dengan
riwayat hipertensi.
Terdapat 19% lansia dengan
riwayat asam urat.
Dari hasil kuesioner 22% lansia
mengalami gangguan tidur
Diagnosa :
Kurangnya pengetahuan lansia terhadap pentingnya menjaga dan memelihara kesehatan
secara optimal berhubungan dengan kurang partisipasi dan antusias dari lansia untuk
mengikuti posyandu
2. DS : Keterampilan dan Belum
Ketua kader lansia mengatakan motivasi SDM maksimalnya
bahwa di posyandu lansia sudah (Kader Posyandu penanganan dan
tidak menggunakan KMS lansia, Lansia) masih belum pengelolaan
karena kurang efektif dalam maksimal Posyandu Lansia
penggunaannya. RW VIII
Hasil wawancara dengan kader kelurahan
lansia mengatakan bahwa Merjosari
penyebaran informasi tentang
posyandu disebarkan melalui
pengumuman masjid dan lewat
mulut ke mulut.
Saat wawancara, lansia
mengatakan bahwa mereka tidak
ikut posyandu karena tidak tahu
jadwal posyandu tersebut.
DO :
Kader lansia mengatakan bahwa
hanya 1 orang dari 7 orang kader
lansia yang bisa menggunakan
tensimeter
Dari hasil data observasi di
posyandu, lansia tidak
menggunakan KMS lansia, hanya
menggunakan buku register
berwarna biru yang berisi hasil
pengukuran berat badan, tinggi
badan, tekanan darah, dan lingkar
pinggang.
Diagnosa :
Belum maksimalnya penanganan dan pengelolaan Posyandu Lansia RW VIII kelurahan
Merjosari berhubungan dengan Keterampilan dan motivasi SDM (Kader Posyandu
Lansia) masih belum maksimal
DIAGNOSA
No Diagnosa Tujuan Strategi Rencana Kriteria dan Sumber Tempat Penanggung jawab
Intervensi Kegiatan Standart
1. Kurangnya Tujuan umum : Penyuluhan Penyuluhan Kriteria : Mahasiswa Ketua RW VIII
pengetahuan Mendapat tentang posyandu Meningkatnya profesi ners kelurahan Merjosari
lansia terhadap informasi tentang posyandu lansia. pengetahuan UMM dan Mahasiswa
pentingnya posyandu lansia lansia tentang profesi ners UMM
menjaga dan Tujuan khusus : posyandu
memelihara Masyarakat lansia.
kesehatan memahami
secara optimal tentang Standart :
berhubungan posyandu Frekuensi
dengan kurang lansia kunjungan di
partisipasi dan posyandu
antusias dari lansia
lansia untuk meningkat
mengikuti menjadi 70%.
posyandu.