You are on page 1of 20
PETUNJUK TEKNIS PROMOS! KESEHATAN RUMAH SAKIT (Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1426/MENKES/SK/XIN/2006 tanggal 20 Desember 2006) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Neon t bbahwa dalam rangka meningkatkan mutv pelayanan Rumah Sakit periu dikembangkan berbagai upaya diantaranya melalui peningkatan promosi Kesehatan Rumah Sakit, bahwa pelaksanaan Kebijakan Promos Kesehatart yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114/Monkes/SK/VIIX/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promos! Keseriatan di Oaerah, khususnya yang berkailan dengan Peomosi Rumah Sakit, perlu dijabarkan lebih lanjut secara cinci, bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimnaksud pada huruf a dan b perlu ditetagkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Promasi Kesehatan Rumah Sakit gingat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesenatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); Uniang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tampahan Lembaran Negara Nomar 4437) Undang-Undang Nomar 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tamoahan Lembaran Negara Nomor 4438) Peraturan Pomerintah Nomor 32 Tahun 1996 lentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637). Peraturan Menteri Kesehatan Nomar 189b/Menkes! Perils1988 tentang Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor $74/Menkes! SKIVI/2000 ‘entang Kebijekan Pembangunan Kesehatan Menuju indonesia Sehat 2010; Keputusan Menteri Kesetiatan Nomor 004/Menkes! SKIN/2003 tentang Kebijakan dan Strategt Desentealisasi Bidang Kesenatan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1847/Menkes! SKIX/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di KabupateniKota; Keputusan Mentesi Kesehatan Nomar 1193/Menkes/ SK/X/2004 tentang Kebljakan Nasional Promos! Kesehatan, Keputusan Mentari Kesehatan Nomor 1114/Menkes! SK/XI2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/partemen Kesehatan’ Warta Perundang-undangan No.2644/Kamis, 22-02-2007 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 331/Menkes/ ‘Sis1vi2006 tentang Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2008-2009. MEMUTUSKAN Menetapkan Kesalu KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROMOS! KESEHATAN RUMAH SAKIT. Kedva Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit dimaksud Diktum Kesatu sebagaimana terlampir dalant Lampiran Keputusan ini Setiap Rumah Sakit dalam melaksanakan promosi Rumah Sakit agar mengacu pada Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan sebagaimana imaksud Diktum Kedua, Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan Petunjuk Tekmis dimaksud Diktum Kedua dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mengikuisertakan organisasi protest ‘dan masyarakat sesuai fungsi masing- masing Keputusan ini mulai berlaku sejak tanga) ditetapkan, Ketiga Keempat Kelima Ditetapkan i Jakarta pada tanggal 20 Desember 2008, MENTERI KESEHATAN, td. Orde SIT FADILAH SUPARI, Sp-JP (K) Lampiran PETUNJUK TEKNIS PROMOS! KESEHATAN RUMAH SAKIT |. PENDAHULUAN Amandemen Unaang-Undang Oasar 1945 pasal 28 menyeputkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahteralahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sejantera, dan sehal, serta berkak memperolah pelayanan kesehatan, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan pasal 4 menyatakan patwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh ve erajet Kesehatan yang optimal, Selanjutnya pasal 10 menyalakan bahwa untuk mewuludkan derajat Kesehatan yang optimal bagi Masyarakat diselenggarakan upeye Kesehatan dengan pendeksian pemelinaraan kesehatar, yang meliputl peningkatan ‘esehatan (promotif), pencegahan penyakit (prevent), penyemiuhan penyakit (kuati an pemulihan Kesehatan (cehabilialif) yang dilaksanakan secara menyelurun, terpadu dan ber- kesinambungan, Sementara itu, Ketetapan Majets Permusyaveratan Rakyat Republik Indonesia (Tap MPR Ri) Nomor X Tahun 1898 tentang Pokak-pokok Reformasi Pembangunan mengamanalkan periunya diakukan Pembaharuan melalui reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang, termasuk bidang Kesehatan Daim rangka menindakianjuti Tap MPR RI Nomor X Tahun 1998, telah diterbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik indonesia Nomor 131/MENKES! SKrl/2004 tentang Sistet 2sehatan Nasional Keputusan Menteri Kesehatan fersebut menyatakan bahwa rumah sakit merupakan serana Kesehatan yang tormasuk dalam Subsistem Upaya Kesehatan, Fungsi rumah sakit adalah melakukan upaya Kesehatan perorangan maupun upaya Kesehatan rmasyarakat, d: mana promosi Kesehatan merugakan upaya pelayanan yang harus diiaksanakan Mengacu Keoada peraturan perundang-undangan lersebut ai ates, kiranya dapat éinyatakan bahwa di setlap rumah sakit narus dilaksanakan upaya peningkatan Kesehatan, salah satunya melalui kegiatan promosi Kesehatan. Untuk ilu, maka Keputusan Manteri Kesehatan Nomor 1114/MENKES/ ‘SK/VIU2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah juga mencekup pedoman (umum) tentang pelaksanaan promosi Kesehatan di rumah sakit Dalam rangka memberikan panduan yang \ebih tetinci tentang bagaimana seyogianya promos! Kesehatan oleh rumah sakit dilaksanakan, maka disusuniah buku “Petunjus Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)" ini sebagai penjabaran dari Kepulusan Menten) Kesehatan Nomar 1114/MENKES‘SK/ViI/2005 tersebut i atas. Buku Peluniuk int disusun dalam sembilan bab, dengan sistimalika sebagai berikut. Bab / Fendofuiuan menjelaskan tentang landasen hukum gan pentingaya disusun Petunjuk Teknis seria sistimatika dae: Pelunjuk Teknia, dad ib Pengontian Rumah Saki! menguraikan secara umum tentang fhakikat Rumah Sakit, peckemeangan Ruman Sakt i Indonesia, jenis-enis Rumah Sakit, dan fungs! fungsi yang harus diselenggarakan Rumah Saki Dalam bab inijuga sedikt cluraixan tentang relormasi Perumahsakitan, untuk sampat kepada tuntulan tentang gerlunya dikembangkan Rumah Sakit Pro- motor Kesehatan (healt promoting hospital) Bab ‘mtPengenian Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit membahas secara garis besar pengertian Promosi Warta Perundang-undangan No. 2644/Kamis, 22-02-2007 1 Kesehatan, persamaan dan perbedaannya dengan Pemasaran Rumah Sakit dan Kehumasan Rumah Sakit, seria uraian tentang peluang dan strategi dasar Promosi Kesehatan di Rumah Sakit. Dalam bab ini diuraikan secara umum kegiatan pemberdayaan, bbaik bagi pasien (orang sakit) rawat jalan dan rawat inap maupun klien (orang sehat). Dukungait bagt pemberdayaan, yaitu bina suasana dan advokasi juga disinggung di sini, demikian juga hal-hal yang memperkuat pelaksanaan strategi, yaitty kemitraan, metode dan media serta sumber daya, Bab IV’ Pelaksanaan Promosi Kesehatan Bagi Pasien ‘menyajikan secara terinci tentang bagaimana cara menerapkan sirategi pemberdayaan, bina suasana idan advokasi dalam rangka PKRS bagi pasien rawat jalan dan rawat inap. Dalam ba ini diuraikan tentang berbagai cara pemberdayaan yang efektif seperti konseling, biblioterapi, dan lain-lain, beroaga! cara bina suasana yang efektif melalui pendekatan individu, kelompak, dan massal, seita siapa yang harus diadvokasi dan bagaimana melaksanakannya. Bab V: Pelaksanaan Promosi Kesehatan Bagi Klien Sehat menjelaskan secara terinci tentang bagaimana cara menerapkan stratagi pemberdayaan, biea suasena dan advokasi dalam cangka PKRS bagi klien yang beruga orang-orang sehal. Bab VI: Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Luar Gedung RS membahas tentang bagaimana memanfaatkan peluang promosi keschalan ai !uar gedung, sepert ai tempat parkir, di taman RS, dan lain-lain. Bab WW Langkah-langkah Pengembangas PKRS menguraikan tentang langkah-langkah yang sebaiknya ditempuh oleh sebuah RS dalam rangka mengembangkan PKRSnya, Bab Vil:indikator Keberhasilan menjelaskan tentang hal-hal apa yang sebaiknya digunakan sebagai penunjuk dalam menilai keberhasiian pelaksanaan PKRS, baik PKRS untuk pasien (orang sakit) maupun PKR untuk klien (orang sehal), Bab IX:Penutup menyimpulkan pokok okok yang penting diingat dan diperhatikan dalam pengemangan PKRS. PENGERTIAN RUMAH SAKIT A. PERUMAHSAKITAN Di INDONESIA Rumah sakit dalam bahasa Inggets disebut hos pilol. Kata hospital berasal dari kata daiarn bahasa Lalin hospitalis yang berarti amu. Secara lebin luas kata ilu bermakna menjamu para tamu. Memang menurut sejarahnya, hospital atau rumah sakit adelah suatu lembaga yang bersifat kedermawanan (chantable), untuk merawat pengungsi atau memberikan pendicikan bagi corang-orang yang Kurang beruntung atau miskin, berusia lanjut, cacat, atau para pemuda, Di Indonesia, evolusi rumah sakit dimulai dengan munculaya tumah sakit-ruman sakit milik misi keagamaan yang pelayanannya bersifat kedermawanan, Selanjutnya muncul rumah sakit-vamah sakit milk perusahaan yang dibangun khusus untuk melayani karyawan v2 — we em porusahaan (imisainya_ _perkebunan, pelambangan, dan lain-lain). Setelah itu lalu rmuncul rumah sakitrumal sakit yang berasa! dari graktik pribadi dokter, atau kadang-kadang juga praktik pribadi bidan, yang mula-mula berkembang menjadi Klinik, Beberapa dasawarsa terakhir, muncullah rumah sakit- rumah saxit yang ditangue sepenuhnya oleh emi moda} yang bukan dokter. Setelah Kemertekean, perumahsakitan di Indo- nesia berkembang pesat, sehingga muncul bertagal macam rumah sakit, baik milk swasta maupun ‘milk pemerintah. Secara garis besar dapat dibedaian adanye dua kategori cumah skit, yaitu rumah sakit unum dan rumah sakit khusus, Peraturan Manteri Kesehatan Nomor 159b/ MENKES/PERAU1988 —_mencantumkan pengertian tentang Ramah Sakit, Rumah Sakit Umum, dan Rumah Sakit Khusus sebagai bertkut *Runish Sakit adalan sarana kesehatan yang manyelenggarakan pelayanan kesehstan secara merata, dengan mengutamakan upaya genyembuhan penyakit dan pemulihan kesehaian yang cilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan Kesehatan dan pencegahar penyekit dalam suatu tatanan Fujykan, serta dapat dimanfzatkan untuk psndicikan tenaga dan peneitian. Rumah Sakit Umum adateh rumah sakit yerg menyelenggaraken pelayanan kesehatan kesada masyarakat untuk semua jen’s penyniki, mulai dari petayanan Kesehatan datar sampai dengan peiayanan subspesialisti sesuai dengan kemampuannya, Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang menyelenggarakan getayanan Kesehatan kepada masyoraket uniuk jenis, penyakit tertentu atau berdasarkan disipin lima tertent. Rumah Sakit tidak boleh dipandang sebagai suatu entiias yang ‘orpisah daa bedi send dalam sekior Kesehatan, Rumah Sakit adalah bbagian dati sistem kesehatan dan perannya adalah mendukung pelayanen kesshatan dasar metalui ponyediaan fasilitas rujukan dan Mmekanisme bantuan, Menurut Organisasi Kesenatan Sedunia atau Word Health Organi- zation (WHO), “Rumah Sakit haus terintegrasi dalam sistem kesehatan di mana ia berada Fungsinya adalah sebagai pusat sumber daya bagi peningkatan Kesehatan masyarakat di vilayah yang bersangautzi.” Berdasar kepemilikannya rumah sakit di Indo- nesia dapat dibedakan ke dalam duajenis, yaitu: + "Rumah sakit milik Pemerintah, yang meliput Warta Perundang-ondangan No, 2644/Kamis, 22-02-2007 ~ Rumah Sakit Pusat mik Departemen Kesehatan, = Rumah Sakit Daerah milk Pemerintah Provins. ~ _ Rumeh Sakit Daerah mili Pemesintal KabupateniKota + Rumah Sakit milik Tentara Nasionat indonesia (TNA. - Rumah Sakit milk Kepolisian Republic Indonesia (Pol. + Rumah Sakit milk Departemen di luar Departemen Kesehatan (termasuk milik Badan Usaha milik Negara soperti Pertamina), + Rumah Sakit milk Swasta, yang meliput Fumah Sakit mille Yayasan, ~ Rumah Sak milik Perseroan Rumah Sakit milk Penanam Modal (Oalam Negeri & Luar Neger) = Rumah Sakit milik Badan Hukum lain, Sesuai dengan Keputusan Presiden Republi Indonesia Nommor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah, Rumah Sskit Daerah dapat berupa rumah sakit millk Pemerintah Provinsi dan milik Pemerintah ssakit Daerah dapat berbentuk Lembega Teknis Daerah (L7D) atau Badan Usahe iflik Daerah (BUND). Penentuan kelembagaan RSUD ini disesuaikan dengan koncisi, kebutunan, dan kemampuan Daerah, Selenjutnya dalam Bab IV tentang Pengelolaan, Keputusan Presitien Nomor 40 Tahun 2001 menyebutkan hal-hai sebagai berikut + Pengelolaan tanggung Daerai, + Rumah Sakit Daerah diberi kewenangan Untuk memanfaatkan peliang pasar sesuel kemampuannya dengan —tetap moteksanakan fungsi sosial. Rumah Sakit Dastah dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dengan berpedoman kepada peraturan perundang- vundangan yang berlaku Rumah Sakit Daerah mempunysi kewenangan di bidang pengeloiaan personil, keuangas, dan periengkepan sesual peraturan perundang-undangan yang beriaku, * Untuk pengeiolaan Rumah Sakit Daoran, Pemerintah Daerah mengalokasikan dana melalui Anggaran Pendapatan den Belanje Daerah (APBD) yang bersumber dar penerimaan fungsional Rumah Sakit, pendapatan asi daersh, dane Rumah Sakit Daerah wab Pimpinan Rumah Sakit v3

You might also like