You are on page 1of 5

Bab I Pendahuluan

1.1.Latar Belakang (1, 2)


1.2.Rumusan Masalah ( 3, 4)
1.3.Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum ( 5,6 )
Mengetahui, mengidentifikasi, menganalisis serta mengevaluasi program kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur tahun 2018
1.3.2. Tujuan Khusus ( 7,8)
1.4.Manfaat
1.4.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Pontianak (9,10)
1.4.2. Bagi Mahasiswa (9,10)
1.4.3. Bagi Fakultas (11)
1.4.4. Bagi Puskesmas (11)

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1. Puskesmas (1,7)


2.2. Manajemen Puskesmas
2.2.1 Perencanaan (2,8)
2.2.2 Penggerakan & Pelaksanaan (3,9)
2.2.3 Pengawasan, Pengendalian, & Penilaian Kerja (4,10)
2.3. Evaluasi Program (5,11)
Evaluasi Program
a. Pengertian
Evaluasi Program Kesehatan berdasarkan pendekatan Sistem adalah suatu
proses yang teratur dan sistematis dalam membandingkan hasil yang dicapai dengan
tolok ukur atau standar dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan dari
unsur Keluaran (output), dilanjutkan dengan menemukan kausa (penyebab), pada
unsur lain dari system tersebut, kemudian dilakukan pengambilan kesimpulan serta
penyusunan saran-saran yang akan memperbaiki pencapaian sistem itu.
b. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya Evaluasi Program Kesehatan adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui pelaksanaan dan tingkat keberhasilan pengelolaan suatu Program
kesehatan, ditempat tertentu, pada waktu tertentu.
2) Diketahuinya pelaksanaan pengelolaan Program Kesehatan tersebut
3) Diketahuinya berbagai masalah pelaksanaan pengelolaan Program Kesehatan
tsb
4) Diketahuinya prioritas masalah
5) Diketahuinya berbagai penyebab dari masalah yang diprioritaskan tsb
6) Diketahuinya prioritas penyebab masalah
7) Dirumuskannya pemecahan masalah bagi pelaksanaan pengelolaan
Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi 3, Binarupa Aksara,
Jakarta; 1996.p.181-210, p.329-347.
2.4. Langkah-langkah evaluasi program (6,1)

Bab III Metodologi

3. 1.Penetepan tolak ukur dan keluaran (2,10)


3. 2.Pengumpulan data (3, 11)
3. 3.Identifikasi masalah (4, 1)
3. 4.Menetapkan prioritas masalah (5, 2)
Adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah, ketidaktersediaan teknologi
yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya, maka perlu
dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Bila tidak dicapai kesepakatan dapat
ditempuh dengan menggunakan kriteria lain. Dalam penetapan urutan prioritas masalah
dapat mempergunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1 – 5 atau
1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Urgency berkaitam dengan seberapa mendesaknya isu tersebut harus dibahas yang
dikaitkan dengan waktu yang tersedia dan seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi. Urgency dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness berkaitan dengan seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain
yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak masalah tersebut terhadap produktifitas
kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, dan membahayakan sistem atau tidak.
Growth berkaitan dengan seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan. Data
atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG, yakni sebagai berikut:
a. Hasil analisa situasi
b. Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
c. Dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah yang
berlaku.
Tabel 1. Contoh matriks pemecahan masalah dengan metode USG

Keterangan: berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang,


2=kecil, 1=sangat kecil). Atas dasar contoh tersebut maka isu yang merupakan
prioritas adalah Isu C.
3. 5.Pembuatan kerangka konsep dari masalah yang diprioritaskan (6, 3)
3. 6.Identifikasi penyebab masalah (7, 4)
3. 7.Perencanaan penyelesaian masalah (8, 5)
Perencanaan penyelesaian masalah disusun berupa rancangan program yang diharapkan
dapat menyelesaikan masalah program di masa yang akan datang. Perencanaan penyelesaian
masalah dibuat dengan memperhatikan kemampuan, situasi, dan kondisi Puskesmas.
Perencanaan penyelesaian masalah dibuat secara rinci meliputi tujuan, sasaran, target,
metode, jadwal kegiatan serta rincian dana.
3. 8.Penetapan prioritas penyelesaian masalah (9, 6)
Bab IV Penyajian Data

4.1. Gambaran umum wilayah kerja UPTD Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur
4.1.1 Luas dan Batas Wilayah (7, 1)
4.1.2 Demografi/kependudukan (8, 2)
4.2. Analisa situasi dan sumber daya UPTD Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur
4.2.1 Program Kesehatan (9, 3)
4.2.2 Sumber Daya Mahasiswa (10, 4)
4.2.3 Pembiayaan (11, 5)
Sumber daya kesehatan lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah pembiayaan
yang tersedia. Dalam tahun 2017 pembiayaan/anggaran yang disediakan untuk
UPTD dan UPK Puskesmas Kecamatan Pontianak Timur adalah sebagai berikut.
Alokasi Dana Keterangan
No. Sumber Dana Realisasi (%)
(Rp.)
1. Operasional UPTD/UPK 100
Puskesmas
2. ASKESKIN
3. JKN/BPJS 100
4. BOK 100
Total Anggaran 100

Bab V

5.1. Identifikasi tolak ukur dan keluaran program (6, 11)


5.2. Identifikasi prioritas masalah (7, 1)
5.3. Identifikasi penyebab masalah (8, 2)
5.4. Perencanaan dan alternative penyelesaian masalah (9, 3)
5.5. Penetapan prioritas penyelesaian masalah (10, 4)

Bab VI

6.1 Kesimpulan (5,1)


6.2 Saran
6.2.1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Pontianak (6, 9)
6.2.2. Bagi Puskesmas (7, 10)
6.2.3. Bagi Masyarakat (8, 11)

You might also like