Professional Documents
Culture Documents
Sedangkan Teknisi Penyetel (adjuster) lift ialah orang yang mempunyai keahlian
dan keterampilan melakukan pekerjaan komisoning, pemeriksaan dan pengujian
untuk menetapkan kelaikan operasi lift. Teknisi Lift di bagi atas Pengawas
pemasangan lift, Teknisi perawatan dan atau perbaikan lift, Teknisi penyetel
(adjuster) lift, dan Pengawas operasi lift. Teknisi Lift harus memiliki ijin kerja
dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
e. Permasalahan
1) Ketika keluar lift, kaki tersandung lantai
2) Ketika terjadi pemadaman listrik, lift tidak mau menuju ke lantai terdekat
ataupun membuka pintu
3) Pada saat terjadi gempa, lift tidak mau merespon untuk berhenti
f. Solusi
1) Setting ulang level sangkar lift dengan lantai
2) Cek battery penggerak lift pada saat terjadi pemadaman listrik. Bila normal,
cek automatic rescue device (ARD)
3) Setting ulang seismograf yang ditempatkan di ruang mesin lift
g. Gambar
h. Penjelasan
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
1.2. ESCALATOR
a. Teknis
Sistem Escalator adalah self-contained dan terdiri dari tracks, step drive units,
steps, step chains, comb plates, handrails, driving machine controller, safety
devices, glassed balustrades, dan peralatan lainnya.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi escalator, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Escalator berputar dengan mulus
Tidak ada bunyi gesekan pada komponen escalator
Elevasi finish lantai escalator rata dengan lantai
d. Faktor K3
Pemasangan, perawatan dan atau perbaikan escalator harus dilaksanakan oleh
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) pemasangan,
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
perawatan dan atau perbaikan lift yang telah mendapat penunjukan Menteri
Tenaga Kerja.
Teknisi perawatan dan atau perbaikan escalator ialah orang yang mempunyai
keahlian dan keterampilan untuk mengerjakan, memperbaiki dan atau merawat
escalator. Sedangkan Teknisi Penyetel (adjuster) escalator ialah orang yang
mempunyai keahlian dan keterampilan melakukan pekerjaan komisoning,
pemeriksaan dan pengujian untuk menetapkan kelaikan operasi escalator. Teknisi
escalator harus memiliki ijin kerja dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
e. Permasalahan
1) Terjadi suatu insiden atau malfungsi pada escalator
2) Anak tangga escalator bergerak kurang halus dan terdengar bunyi
3) Getaran escalator terasa
f. Solusi
1) Tekan tombol emergency stop pada ujung-ujung escalator
2) Setting ulang rel escalator kemudian kasi pelumas pada rel tersebut
3) Setel ulang kekencangan dudukan escalator
g. Gambar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
Pelaksanaan Pekerjaan Escalator sebagai berikut :
Unit escalator diangkat dan diletakkan ditempat yang paling dekat dengan
lubang void escalator menggunakan Hand Pallet dan Pallet kotak atau dengan
menggunakan forklift
Sambungkan potongan frame dan rail escalator menjadi satu sebelum
diletakkan di pit escalator, Peralatan yang harus disediakan yaitu joice, hand
pallet, kunci – kunci, dan peralatan pengelasan
Koneksi safety device dan panel escalator serta pemasangan kabel – kabel
Peletakkan Unit Escalator ke dalam void/ pit escalator dengan menggunakan
Chain block yang diletakkan di hook yang disediakan oleh gedung
Ukur level escalator terhadap finishing floor untuk dipakai sebagai acuan
pemasangan bracket
Pasang bracket untuk dudukan kaca escalator serta outside deck
Pasang Cover Frame pada sisi luar kaca escalator
Pasang Kaca escalator dengan posisi menumpang pada bracket.
Pasang karet pegangan (Handrail) untuk penumpang yang naik di escalator.
Pemasangan Inside Deck dan Skirt Guard
Pasang Cover Frame pada sisi dalam kaca escalator dan pasang dinding
pembatas step sisi kanan kiri bagian dalam escalator
Lakukan pengetesan escalator secara bertahap dengan langkah pertama
escalator dijalankan manual, maintenance, kemudian dijalankan secara
normal.
Pasang seluruh step (pijakan kaki penumpang escalator) sebelum pelaksanaan
running test.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi AC, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Level Pemasangan Unit Ac rata
Slooping pipa drain sesuai
Tidak ada kebocoran pada piparefrigrement dan pipa drain
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi AC
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi AC yang
terpasang wajib disesuaikan dengan ASHARE GRP 158, ASHARE 1990 dan
Sheet Metal Air Conditioner Contractor’s National Assiciation (SMACNA).
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
e. Permasalahan
o Terjadi teteasan air pada motor unit AC
o AC terasa kurang dingin
o Terjadi kondensasi yang berlebihan pada pipa refrigerant
f. solusi
Cek Kelurusan level pemasangan ac serta keiringan pada drain
Lakukan pembersihan pada indoor ac
Ganti instalasi pipa refrigrement
g Gambar
h.Penjelasan
Marking pondasi outdoor unit.
Buat pondasi outdoor unit.
Pasang dinabolt pada pondasi.
Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
Sambung pipa ke outdoor unit.
Sambungan instalasi listriknya.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi AC, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Level Pemasangan Unit Ac rata
Slooping pipa drain sesuai
Tidak ada kebocoran pada piparefrigrement dan pipa drain
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi AC
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi AC yang
terpasang wajib disesuaikan dengan ASHARE GRP 158, ASHARE 1990 dan
Sheet Metal Air Conditioner Contractor’s National Assiciation (SMACNA).
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
j. Permasalahan
o Terjadi teteasan air pada motor unit AC
o AC terasa kurang dingin
o Terjadi kondensasi yang berlebihan pada pipa refrigerant
f. solusi
Cek Kelurusan level pemasangan ac serta keiringan pada drain
Lakukan pembersihan pada indoor ac
Ganti instalasi pipa refrigrement
g Gambar
h.Penjelasan
Marking pondasi outdoor unit.
Buat pondasi outdoor unit.
Pasang dinabolt pada pondasi.
Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
Sambung pipa ke outdoor unit.
Sambungan instalasi listriknya.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi AC, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Level Pemasangan Unit Ac rata
Slooping pipa drain sesuai
Tidak ada kebocoran pada piparefrigrement dan pipa drain
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi AC
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi AC yang
terpasang wajib disesuaikan dengan ASHARE GRP 158, ASHARE 1990 dan
Sheet Metal Air Conditioner Contractor’s National Assiciation (SMACNA).
e. Permasalahan
o Terjadi teteasan air pada motor unit AC
o AC terasa kurang dingin
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
PROYEK PEMBANGUNANGEDUNG SENTRAPRIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA (PPS)
NIZAM ZACHMAN JAKARTA
WIKAGEDUNG
f. solusi
Cek Kelurusan level pemasangan ac serta keiringan pada drain
Lakukan pembersihan pada indoor ac
Ganti instalasi pipa refrigrement
g Gambar
h.Penjelasan
Marking pondasi outdoor unit.
Buat pondasi outdoor unit.
Pasang dinabolt pada pondasi.
Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
Sambung pipa ke outdoor unit.
Sambungan instalasi listriknya.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
pemadam kebakaran di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
pemadam kebakaran yang terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No. SNI 03-6570-2001 mengenai Instalasi pompa yang dipasang
untuk proteksi kebakaran dan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.26/PRT/M/2008 mengenai Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
e. Permasalahan
Terjadi tetesan air pada indoor unit ac
Ac terasa kurang dingin
Terjadi kondensasi yang berlebih pada refrigant
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
f.Solusi
Cek Kelurusan level pemasangan ac serta keiringan pada drain
Lakukan pembersihan pada indoor ac
Ganti instalasi pipa refrigrement
G.gambar
h.Penjelasan
Marking pondasi outdoor unit.
Buat pondasi outdoor unit.
Pasang dinabolt pada pondasi.
Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
Sambung pipa ke outdoor unit.
Sambungan instalasi listriknya.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
4. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
4.1.PEKERJAAN GENSET
a. Teknis
Genset merupakan sebuah perangkat yang mampu menghasilkan Listrik. Genset
ini merupakan seperangkat atau gabungan antara Generator atau Alternator dan
mesin yang dapat digunakan sebagai Alat Pembangkit Listrik. Bahan bakar yang
digunakan baik solar ataupun bensin. Untuk genset berdaya besar kebanyakan
berbahan bakar solar karena bermesin diesel.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi genset, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Genset berfungsi dengan baik
Genset mampu backup kelistrikan dengan automatis ketika terjadi pemadaman
listrik
Listrik yang dihasilkan genset stabil
Genset mati dengan auto ketika listrik dari PLN menyala.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
Delay nyala genset terlalu lama setelah terjadi pemadaman listrik
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
Ketika terjadi pemadaman listrik PLN, genset mau menyala tapi listrik genset
tidak masuk ke jaringan instalasi gedung
f. Solusi
Setting timer yang ada pada panel control genset untuk time delay yang
diinginkan
Setting ulang time charging motorized circuit breaker genset di panel LVMDP
sesuai waktu minimal yang dibutuhkan circuit breaker untuk charging.
g. Gambar
1 2
3 4
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
1) Unloading genset menggunakan mobil crane/ forklift menuju lokasi
pemasangan genset
2) Marking dan bor lokasi penempatan spring mounting sesuai dengan tipe
genset yang digunakan, kemudian pasang spring mounting tersebut
3) Letakkan genset di atas pondasi yang telah dicor menggunakan mobil crane/
forklift/ takel menyesuaikan kondisi lokasi
4) Posisikan genset dan spring mounting, fungsi spring mounting sebagai
penahan getaran genset terhadap pondasi/ bangunan sekitar
5) Pasang silencer genset dan instalasi wiring genset beserta sistem pemipaan
bahan bakar lengkap dengan aksesorisnya.
4.2.PEKERJAAN LISTRIK DI POWER HOUSE
a. Teknis
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik
untuk memenuhi kebutuhan daya listrik tegangan rendah dalam suatu bangunan.
Dalam rangkaian peralatan yang disediakan meliputi sarana penyesuaian tegangan
listrik (trafo/ transformator), sarana penyaluran utama (Kabel feeder) dan panel
hubung utama atau LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel) dan panel
distribusi utama di tiap gedung (SDP/ Sub Distribution Panel) dan terakhir panel-
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
panel di tiap lantai (PP-LP untuk penerangan, Panel power, Panel AC utuk power
AC, dll).
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi elektrikalpada power house,
terlebih dahulu mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam
pelaksanaan ada acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Spesifikasi material sesuai dan berstandar SNI
Pipa conduit dan kabel terpasang dengan rapi
Jarak titik lampu sama dan pemasangan fixture lampu rapi
Tray terpasang rapi dan kuat
Terminasi pada panel terpasang rapi
Sistem kelistrikan mampu mendistribusikan listrik dengan baik tanpa ada
gangguan.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
1) Terdengar bunyi berisik sampai keluar gedung
2) Di dalam panel LVMDP terasa agak panas
f. Solusi
1) Kasih lapisan peredam suara pada dinding dan atap ruang power house
2) Pasangan exhaust fan untuk memberikan sirkulasi udara di daerah sekitar
panel sehingga udara panas dapat dikeluarkan
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
g. Gambar
Pondasi
transformator
lantai
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
Pastikan Pondasi untuk penempatan transformator telah dibuat benar, sesuai
dengan jenis yang diperlukan pada proyek tersebut ( sesuai shop drawing )
Letakkan transformator diatas pondasi yang tersedia dengan menggunakan alat
bantu yang sesuai dengan lokasi yang ada (yang salah satunya dengan forklift)
Pasang pengganjal pada masing-masing roda transformator yang telah
terpasang pada tempatnya dengan menggunakan besi siku.
Pasang sistem grounding pada body transformator, sebagi sistem pengaman
arus lebih.
4.3.PEKERJAAN KABEL FEEDER
a. Teknis
Feeder adalah kabel penghubung antara jaringan listrik, feeder biasanya
digunakan didalam tanah atau orang biasa juga menyebut kabel feeder. Kabel
bawah tanah dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik banyak dilakukan
berbagai cara diantaranya melalui saluran udara (Over Head Line) dan saluran
kabel bawah tanah (Underground Transmission). Akan tetapi transmisi dan
distribusi saluran udara menjadi sangat sulit untuk dilaksanakankhususnya pada
daerah yang jumlah penduduknya banyak seperti di kota-kota, dengan alasan
beresiko tinggi dan mengurangi keindahan lingkungan. Untuk menghindari hal
tersebut maka digunakan kabel transmisi yang di pasang di bawah permukaan
tanah yang disebut kabel bawah tanah (Underground Cable).
b. Administrasi
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
Pastikan kabel Tray/ Ledder telah terpasang rapi dan sesuai dengan ketentuan
Potong kabel dengan panjang dilebihkan sesuai kebutuhan
Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
Kabel siap disambung dengan panel
4.4.PEKERJAAN PANEL LISTRIK DALAM BANGUNAN UTAMA
a. Teknis
Panel listrik gedung adalah sebuah rangkaian peralatan listrik yang berfungsi
sebagai pengaman arus hubung singkat dan pengaman beban lebih dalam suatu
rangkaian instalasi listrik dalam gedung.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi panel listrik, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Terminasi pada panel terpasang rapi
Mampu membagi daya penerangan dan daya tenaga dengan sangat baik
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
g. Gambar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
Pastikan Pondasi Panel Telah dibuat dengan benar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
Marking plat lantai untuk jalur kabel tray sesuai dengan shop drawing,
kemudian bor lokasi gantungan sesuai dengan marking yang telah dibuat
Pasang kawat gantungan (suport), perhatikan jarak pemasangan gantungan
Sambungkan kabel Tray satu per satu
h. Penjelasan
Marking plat lantai dan dinding untuk jalur konduit instalasi lampu dan saklar,
kemudian pasang pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.
Tarik kabel instalasi sesuai wiring pada shop drawing
Lakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang
telah terpasang
Marking lokasi penempatan armatur pada celling sesuai dengan shopdrawing
dan jenis lampu yang digunakan, cutter celling yang telah dimarking
Sambungkan instalasi yang telah tersedia dengan armatur dan pasang armatur
pada lokasi yang telah disiapkan pada celling dengan cara
menggantungkannya pada kawat gantungan. Rapikan posisi armatur dan
kondisi celling.
4.7.PEKERJAAN PENERANGAN LANTAI DUA
a. Teknis
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
2) Superimpose dengan fixture mep yang lain yang berhubungan dengan lampu,
atur ulang posisi peletakan lampu sehingga tetap rapi dan tidak menabrak
balok
3) Cek ulang jalur wiring kabel pada input dan output battery, sesuaikan jalurnya.
g. Gambar
h. Penjelasan
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
Marking plat lantai dan dinding untuk jalur konduit instalasi lampu dan saklar,
kemudian pasang pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.
Tarik kabel instalasi sesuai wiring pada shop drawing
Lakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang
telah terpasang
Marking lokasi penempatan armatur pada celling sesuai dengan shopdrawing
dan jenis lampu yang digunakan, cutter celling yang telah dimarking
Sambungkan instalasi yang telah tersedia dengan armatur dan pasang armatur
pada lokasi yang telah disiapkan pada celling dengan cara
menggantungkannya pada kawat gantungan. Rapikan posisi armatur dan
kondisi celling.
4.8.INSTALASI PENANGKAL PETIR
a. Teknis
Secara umum sistem ini berfungsi untuk memproteksi gedung dan sekitarnya dari
petir. Pekerjaan penangkal petir menyangkut meliputi pemassangan dan
penyediaan instalasi penagkal petir, grounding dan pembuatan bak kontrol.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi penangkal petir, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Pemasangan penangkal petir mampu memproteksi dengan jangkauan seluruh
gedung dan daerah sekitar gedung
Grounding mampu menghantarkan aliran petir dengan sangat baik.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
penangkal petir di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0255-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
g. Gambar
h. Penjelasan
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah Heat Early Streamer Emission,
Lighting Control yang ditempatkan pada titik tertentu mampu mengamankan
daerah yang dilindungi. Cara kerja penangkal petir ini berdasarkan Corona Effect
yang mampu menimbulkan ion-ion bebas ke awan sehingga terbentuk medan
elektrostatis yang semakin kuat antara awan dan tanah. Dengan terbentuknya
medan elektrostatis, muatan awan petir dapat dinetralisir sehingga sambaran petir
dapat ditangkap dalam radius perlindungan 100 m dan disalurkan melalui
pentanahan. Elektroda Penangkal petir terdiri dari heat elektroda (air termination),
dudukan air termination dan peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan instalasi sistem penangkal petir. Penghantar untuk sistem ini
menggunakan kabel coaxial 2x35 mm2 yang mampu menghilangkan induksi yang
disebabkan arus petir dan dapat menyalurkan dengan aman aliran arus petir pada
saat terjadi pelepasan muatan electron.
Elektroda pentanahan berfungsi mengalirkan muatan listrik di atmosfir ke dalam
tanah. Elektroda pentanahan ini terbuat dari pipa GIP diameter 11/2" dan plat
tembaga serta lilitan kawat timah yang ditanam secara vertical ke dalam tanah
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
dengan kedalaman minimal 6 meter. Tahanan pentanahan yang harus dicapai lebih
kecil atau sama dengan 2 ohm. Elektroda ini dilengkapi dengan earth enhancing
compound untuk meningkatkan performance grounding yang lebih baik.
Sistem pembumian untuk penangkal petir ini harus terpisah dari system
pembumian untuk sistem elektrikal lainnya.
5. PEKERJAAN SOUND SYSTEM
a. Teknis
Sistem sound system digunakan untuk menyampaikan informasi berupa sinyal audio
yang terintegrasi dengan sistem sound system di area gedung ke seluruh area atau ke
area khusus yang dapat dikontrol secara langsung dari ruangan kontrol.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi sound system, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Tidak terdapat kabel sambungan pada instalasi kabel
Sistem sound system berfungsi dengan baik sesuai yang dipersyaratkan.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi sound
system di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0255-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
sound system yang terpasang wajib disesuaikan dengan Persyaratan Umum Instalasi
listrik 2000 (PUIL 2000) dan Standar Industri Indonesia.
e. Permasalahan
1) Terjadi feedback pada sound sistem dan sulit terdeteksi
2) Terjadi peningkatan level input sehingga level output meningkat diatas threshold
f. Solusi
1) Gunakan EQ untuk mempermudah pendeteksian frekuensi penyebab feedback
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
Sistem Sound system ini digunakan untuk area Public Address mempunyai 3 (tiga)
fungsi, yaitu Back Ground Music, Paging and Messaging, dan Emergency Call.
Pemasangan Sistem Sound system untuk Public Address ini diatur sedemikian rupa,
sehingga mempunyai urutan prioritas seperti tersebut di bawah ini :
a. Emergency Call
b. Paging and Messaging
c. Back Ground Music
Tidak semua speaker digunakan untuk sarana penunjang ke tiga tujuan seperti tersebut
di atas. Ada speaker hanya untuk tujuan poin b dan ada speaker untuk tujuan semua
poin a, b dan c.
Untuk ruang-ruang yang dilengkapi dengan speaker untuk tujuan poin c, di setiap
ruangan disediakan minimal sebuah pengatur tingkat kuat suara (attenuator) untuk
melayani semua speaker yang terpasang di dalam ruang tersebut. Pengatur tingkat
kuat suara ini juga dapat menghidupkan/ mematikan speaker di ruang
tersebut.Pengaturan tingkat kuat suara dilakukan secara bertingkat dengan
menggunakan variable resitance devices.
Dalam kondisi biasa, Sistem Sound system digunakan sebagai back ground music
yang dilayani dari Ruang Kontrol. Peralatan utama sistem sound system ditempatkan
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
di ruang control sehingga operator dapat menyiarkan salah satu dari program atau
semua program dari peralatan di atas ke seluruh gedung melalui speaker.
Dalam keadaan darurat atau kebakaran dapat dilaksanakan pengumuman penting
melalui sistem ini dengan menggunakan priority switch melalui emergency
microphone yaitu Paging Microphone pada ruang resepsionis.
6. PEKERJAAN CCTV
a. Teknis
CCTV menyediakan pengawasan keamanan di dalam dan di sekitar gedung. Sistem
ini memastikan bahwa semua aktivitas yang berhubungan dengan orang-orang akan
termonitor dan terekam.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi CCTV, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Spesifikasi material sesuai standar
Tidak terdapat sambungan pada kabel instalasi
CCTV terpasang dan berfungsi dengan baik.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi CCTV
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0255-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi CCTV yang
terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-
0225-2011 mengenai Persyaratan Umum Instalasi listrik 2011 (PUIL 2011) mengenai
Pekerjaan Listrik dalam Sub Pekerjaan CCTV.
e. Permasalahan
1) Camera berembun
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
Sistem CCTV berguna untuk pengawasan area-area yang telah ditentukan dan
merekam semua kejadian serta memutar hasil rekaman tersebut untuk melihat suatu
kejadian yang telah terjadi. Peralatan yang digunakan dalam sistem CCTV ini
meliputi central video control matrix, monitor display, keyboard/ mouse control, dan
camera. Jenis camera yang dipasang jenis dome camera dan fixed camera.
Central video control matrix berfungsi untuk menampilkan tampilan multi screen dari
camera manapun yang ada pada jaringan tersebut. Alat ini mampu secara bersamaan
menampilkan live, playback, record pada camera-camera yang terhubung dalam
jaringan dan mampu menampilkan beberapa camera sekaligus dalam satu tampilan
monitor.
7. PEKERJAAN TELEPON
a. Teknis
Penyediaan sistem telepon bertujuan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
suara (telepon) maupun data (fax), baik sebagai alat komunikasi dengan orang lain
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
yang berada di luar area gedung (external) atau dengan orang lain yang berada dalam
satu area (internal).
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi telepon, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Tidak terdapat kabel sambungan pada instalasi kabel
Jaringan telepon berfungsi dengan baik.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi telepon
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0255-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi telepon yang
terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-
0225-2011 mengenai Persyaratan Umum Instalasi listrik 2011 (PUIL 2011) mengenai
Pekerjaan Listrik dalam Sub Pekerjaan Telepon.
e. Permasalahan
1) Adanya suara lain yang terdengar ketika berbicara melalui telepon dengan pihak
luar atau pun antar extension
2) Tidak ada nada sambung pada pesawat telepon
3) Terdengar nada derau/ gangguan pada frekuensi tinggi
f. Solusi
1) Cek apakah spesifikasi kabel yang digunakan sudah sesuai apa belum, kalau sudah
sesuai kemungkinan kabel tersebut terendam air atau lembab
2) Kabel telepon yang ke arah Telkom terputus, Tarik ulang kabel telepon.
3) Cek sambungan kabel telepon dan kabel router di splitter, jika sudah benar
kemungkinan besar splitter dalam kondisi tidak baik. Segera ganti splitter
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
g. Gambar
h. Penjelasan
Sistem komunikasi ini menggunakan jenis Hotel Version Sistem dan dapat berfungsi
sebagai Sarana hubungan komunikasi Telepon, Data, dan Intercom. Sistem ini dapat
difungsikan untuk komunikasi antar extension. Komunikasi antar extension tersebut
dapat diprogram untuk bisa komunikasi langsung, melalui operator atau sama sekali
tidak dapat berkomunikasi (diblok). Hal tersebut disesuaikan dengan ketentuan yang
diminta. Sistem juga dapat difungsikan untuk komunikasi dari extension ke luar
sesuai dengan tingkatan/ jabatan sebagai berikut :
Tingkatan 1, Extension yang diprogram untuk tidak bisa berkomunikasi keluar
kecuali disambungkan oleh operator.
Tingkatan 2, Extension yang diprogram untuk bisa berkomunikasi keluar (tanpa
melalui operator) tetapi terbatas untuk dalam kota (sambungan lokal).
Tingkatan 3, Extension yang diprogram untuk bisa ber komunikasi keluar (tanpa
melalui operator) tetapi terbatas untuk dalam kota (sambungan lokal) dan dalam
negeri (sambungan jarak jauh).
Tingkatan 4, Extension yang diprogram untuk bisa berkomunikasi keluar (tanpa
melalui operator) dan tidak terbatas artinya dapat melakukan sambungan lokal,
jarak jauh dan sambungan international. Pemilihan extension yang masuk ke
tingkatan 1,2,3 dan 4 ditentukan kemudian dan disesuaikan dengan peraturan dan
struktur organisasi dan harus dapat diprogram secara bebas.
8. PEKERJAAN DATA LAN DAN NETWORK
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
a. Teknis
Instalasi data bertujuan untuk menyediakan koneksi internet dan data, hubungan
jaringan lokal maupun dengan jaringan luar.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi data network, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Material sesuai dengan standar
Tidak ada sambungan pada kabel data
Jaringan berfungsi dengan baik
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi data
network di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0255-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi data
network yang terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Industri Indonesia dan
National Electric Code (NEC).
e. Permasalahan
1) Jaringan data tidak dapat bekerja dengan baik
2) Seluruh computer client tidak dapat mengakses informasi dari computer server
f. Solusi
1) Cek sambungan kabel dengan konektor menggunakan tester, apabila terindikasi
rusak, crimping ulang kabel menggunakan konektor yang baru.
2) Kemungkinan besar kerusakan terjadi pada switch hub dengan melihat lampu
indikatornya. Apabila lampu tidak menyala, lakukan penggantian switch hub.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
g. Gambar
h. Penjelasan
Urutan pelaksanaan pekerjaan instalasi jaringan data meliputi :
- Pemasangan Instalasi konduit.
- Pemasangan kabel instalasi LAN.
- Pemasangan Instalasi Switch hub.
- Pemasangan Outlet data.
- Pemasangan UPS.
- Pemasangan Peralatan Utama
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pemasangan instalasi jaringan data meliputi
kabel UTP, konektor RJ-45, tang crimping, lan tester, lan card, dan switch hub.
Setelah menyediakan beberapa perlengkapan tersebut, maka langkah awal untuk
memulai membangun sebuah jaringan sebagai berikut :
• Pertama-tama kupas terlebih dahulu kulit dari kabel UTP sepanjang 2 cm dan
kemudian luruskan kabel-kabel tersebut dan urutkan warna sesuai dengan tipe
jaringan. Potong ujung kabel menggunakan crimping agar kabel tersebut rata dan
memudahkan untuk dimasukkan ke dalam konektor RJ45.
• Masukkan RJ45 kedalam slot crimping dan tekan.
• Lakukan pengkabelan, pengkabelan di sini terbagi menjadi dua tipe, yakni :
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
g. Gambar
h. Penjelasan
Sistem fire alarm harus mampu melakukan fungsi monitoring, alerting/ signalling dan
controlling baik secara otomatis dan atau manual. Operasi otomatis dilakukan
berdasarkan suatu program tertentu yang telah ditentukan sebelumnya sedangkan
operasi manual berdasarkan suatu prosedur operasi tertentu melalui input unit. Sistem
fire alarm tersebut harus dapat memonitor dan mengontrol :
Pendeteksi kebakaran dan tanda (alarm) kebakaran.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
Peralatan bantu evakuasi yang terdiri dari lampu exit, lampu emergency, voice
communication, prezzurized fan dan pintu darurat.
Sistem perlawanan kebakaran yang terdiri dari sistem sprinkler dan sistem hidran.
Lampu lampu penerangan.
Pemutusan aliran listrik.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi air bersih, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Material sesuai yang disetujui
Pemasangan pipa kuat dan lurus serta tidak ada kebocoran
Mampu menahan tekanan air sesuai yang dipersyaratkan
Instalasi sistem air bersih terpasang dengan baik dan benar
d. Faktor K3
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
g. Gambar
h. Penjelasan
Air bersih gedung disupply dari instalasi PDAM kota dengan menggunakan jaringan
instalasi pemipaan langsung dialirkan menuju ground water tank (GWT) gedung. Dari
GWT air bersih dengan menggunakan pompa transfer dialirkan menuju roof tank di
lantai atap gedung. Kemudian dari roof tank air bersih didistribusikan ke setiap unit
fixture pada masing-masing lantai dengan sistem gravitasi. Sedangkan untuk
melayana tempat pelelangan ikan menggunakan pompa booster dari GWT agar
tekanan air keluar unit-unit fixture area tersebut sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi air bekas dan kotor, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Material sesuai yang disetujui
Pemasangan pipa kuat dan arah sloping benar serta tidak ada kebocoran
Mampu menahan tekanan air sesuai yang dipersyaratkan
Instalasi sistem air bekas kotor tersambung dengan baik dan benar
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi air bekas
dan kotor di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2011 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2011 (PUIL 2011) di Tempat Kerja. Instalasi air
bekas dan kotor yang terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 03-6481-2000 mengenai Sistem Plumbing - 2000.
e. Permasalahan
1) Pipa air bekas mampet
2) Floordrain (FD) kamar mandi mampet
3) Mampet pada closet.
4) Pompa sumpit tidak mau beroperasi
5) Suara pompa keras dan getaran tinggi
f. Solusi
1) - Rigit pada kitchen sink.
- Cleaning pipa lewat CO dengan di rojok
- Chek elbow yang ada pada pipa horisontal karena dengan banyak nya elbow
akan memungkinkan mampet.
2) - Bersihkan FD dengan menggunakan “KOP”
- Chek V trap lantai bawah nya
- Chek elbow 45 pada riser vertikal yang berhubungan dengan pipa horisontal.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
h. Penjelasan
Pada prinsipnya air buangan yang berasal dari toilet seperti dari floordrain, wastafel
dan sink pantry dibuat satu jalur pipa dan satu jalur pipa lagi untuk air kotor yang
berasal dari closet. Untuk itu digunakan 2 pipa datar dan 2 pipa tegak. Selanjutnya air
bekas dan kotor tersebut disalurkan ke instalasi Sewage Treatment Plant (STP). Untuk
itu air buangan/ bekas yang berasal dari kitchen/ pantry harus melalui perangkap
minyak (grease trap) terlebih dahulu sebelum disalurkan ke STP sehingga air buangan
yang masuk terbebas dari lemak dan tidak mempengaruhi bekerjanya sistem
pengolahan di dalam STP.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
2) Lepaskan kran shower, lapisi seal tape pada drat kran kemudian sambungkan
kembali dengan kencang.
g. Gambar
Urinoir Bathub
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
Wastafel Shower
h. Penjelasan
Marking area titik penempatan dan elevasi ketinggian alat sanitair
Pastikan posisi titik inlet pipa untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang
sesuai dengan spesifikasi alat sanitair
Untuk inlet yang berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal
tape
Pasang perkuatan alat sanitair yang berupa sekrup pada dinding atau lantai di
mana sanitair diletakkan
Pasang alat sanitair pada posisi yang telah demarking
Kencangkan sekrup perkuatan alat sanitair
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
Sealent area bagian alat sanitair yang bertemu dengan dinding atau lantai.