You are on page 1of 55

EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING

1. PEKERJAAN SISTEM TRANSPORTASI


1.1. LIFT
a. Teknis
Lift merupakan salah satu jenis dari pesawat angkut yang memindahkan
penumpang atau barang dari tempat satu ke tempat yang lain (dalam hal ini
adalah dari lantai yang satu ke lantai yang lain). Sistem Lift yang paling sering
digunakan adalah “roped elevator” dimana ropes (tali) digunakan untuk
mengangkat lift, lift bergerak seaah dengan putaran sheave yang diputar oleh
motor. Sistem Lift yang digunakan merupakan kombinasi antara teknologi dan
material. Dengan kombinasi ini, terdapat beberapa keuntungan seperti: hemat
ruangan, hemat instalasi dan hemat waktu.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi Lift, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Pemasangan roda atau sepatu luncur sentries
Goyangan, getaran, dan suara-suara halus
Rumah lift mulus tanpa cacat
Semua sistem lift berfungsi dan berjalan dengan baik
d. Factor K3
Setiap pemasangan, perawatan dan atau perbaikan lift harus dilaksanakan oleh
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) pemasangan,
perawatan dan atau perbaikan lift yang telah mendapat penunjukan Menteri
Tenaga Kerja.
Teknisi perawatan dan atau perbaikan lift ialah orang yang mempunyai keahlian
dan keterampilan untuk mengerjakan, memperbaiki dan atau merawat lift.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Sedangkan Teknisi Penyetel (adjuster) lift ialah orang yang mempunyai keahlian
dan keterampilan melakukan pekerjaan komisoning, pemeriksaan dan pengujian
untuk menetapkan kelaikan operasi lift. Teknisi Lift di bagi atas Pengawas
pemasangan lift, Teknisi perawatan dan atau perbaikan lift, Teknisi penyetel
(adjuster) lift, dan Pengawas operasi lift. Teknisi Lift harus memiliki ijin kerja
dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
e. Permasalahan
1) Ketika keluar lift, kaki tersandung lantai
2) Ketika terjadi pemadaman listrik, lift tidak mau menuju ke lantai terdekat
ataupun membuka pintu
3) Pada saat terjadi gempa, lift tidak mau merespon untuk berhenti
f. Solusi
1) Setting ulang level sangkar lift dengan lantai
2) Cek battery penggerak lift pada saat terjadi pemadaman listrik. Bila normal,
cek automatic rescue device (ARD)
3) Setting ulang seismograf yang ditempatkan di ruang mesin lift
g. Gambar

h. Penjelasan
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Urutan pekerjaan pemasangan lift sebagai berikut :


1) Setting Peralatan Ruang Mesin
Setelah posisi kawat plumb hoistway ditetapkan, setting peralatan ruang
mesin dan sesuaikan posisinya terhadap kawat plumb tersebut yaitu beam,
control panel, traction machine, governor dan lain-lain.
Pengelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: barricade, fire
extinguisher, pit dan hoistway bersih dari peralatan yang mudah terbakar,
serta menggunakan masker, kacamata las dan sarung tangan.

2) Piping Dan Wiring Di Ruang Mesin


Berdasarkan gambar kerja dan wiring diagram, dilakukan pekerjaan
piping dan wiring untuk semua peralatan listrik di ruang mesin.
Untuk melakukan hal tersebut di atas, dipersiapkan alat-alat kerja seperti :
Hammer/ drill, Rivet, Pliers, Connectors tools, Crimping tools, Insulation
tape, Wrenches, dll.
Pemasangan ducting di ruang mesin untuk peletakkan kabel-kabel yang
menghubungkan control panel dengan traction machine, governor,
transformer dan lain-lain.
3) Pekerjaan Instalasi Di Hoistway
Merakit kembali peralatan kerek yang ada di top floor untuk meaikkan
guide rail, car dan counter weght.
Menyiapkan peralatan seperti : Racket dan torque wrench, Level gage,
Rail hanger, Waste cloth, Hammer, Staright edge.
Membersihkan rail dan joint
Membawa rail ke ruang pit
Rail dinaikkan dengan peralatan kerek secara berurutan dan langsung
disambung pada joint sampai mencapai bawah slab ruang mesin.
4) Pemasangan Bracket Dan Rail Alignment
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Menyiapkan peralatan kerja seperti : Hammer drill, Hose leave, Rail


gauge, Shim, Level gauge, dll.
Marking position bracket rail car, counterweight dam separator beam di
hoistway dan pengeboran untuk ancor bolts.
Pemasangan bracket dengan anchor bolts dan lass
5) Pemasangan Peralatan Pit
Menyiapkan peralatan kerja seperti : Hammer drill, Hose leave, Rail
gauge, Shim, Level gauge, dll
Pengeboran anchor bolts untuk buffer base
Pemasangan dan setting buffer base
Pemasangan oil buffer untuk car dan counter weight
Pemasangan compesating

6) Merakit Counter Weight


Menyiapkan peralatan kerja seperti : Racket wrench, Hammer, Level
gauge, Square gauge, dll.
Pemeriksaan pit area dan menyiapkan counter weight frame
Membawa counter fame ke CWT rail pit area
Pemasangan guide counter weight frame
Pengisian frame dengan counter weight block
Adjusment counter weight guide shoe
7) Merakit Car Frame
Menyiapkan peralatan kerja seperti : Chain block, Sling wires, Level
gauge, Hammer, Plumb bob & line, dll
Pemasangan platform, bottom channel dan top channel
Pemasangan car frame
Pemasangan car guide shoe
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Adjusment car guide shoe


8) Ropping
Menyiapkan peralatan kerja seperti : Wrench, Pliers, Rope cutter,
Hammer, Torch, dll
Uncoiling rope menurut prosedur yang benar
Pemasangan rope shackle
Babied poring socket
Roping untuk counterweight dari ruang mesin
Roping untuk car
Roping untuk compesating
Roping untuk governor
9) Wiring Hoistway
Menyiapkan peralatan kerja seperti : Cutting pliers, Plus dan minus driver,
Tape, band, Wrench, dll
Pemasangan junction box, car cage, pit dan hoistway
Pemasanan travellling cable dari car cage junction box sampai hoistway
junction box
Pemasangan cable hanger

10) Pemasangan Entrance Door


Menyiapkan peralatan kerja seperti : Welding machine, Hammer, Drill,
Level gauge, Steel ruler, Plumb bob & line, dll
Pemasangan door sill dan adjusment level
Pemasangan door jamb dan adjusment
Pemasangan entrance door dan adjusment
Pemasangan hall button, hall lantern dan indicator
11) Merakit Car Cage
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Menyiapkan peralatan kerja seperti : Wrenches, Plus screw driver,


Hammer, Level gage, Steel ruler, dll
Pemasangan kick plate
Pemasangan wall panel
Pemasangan front return panel
Pemasangan ceiling
Pemasangan car cage operating panel
Adjusment dan door mechanism
Pemasangan dan adjusment landing sensor device

1.2. ESCALATOR
a. Teknis
Sistem Escalator adalah self-contained dan terdiri dari tracks, step drive units,
steps, step chains, comb plates, handrails, driving machine controller, safety
devices, glassed balustrades, dan peralatan lainnya.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi escalator, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Escalator berputar dengan mulus
Tidak ada bunyi gesekan pada komponen escalator
Elevasi finish lantai escalator rata dengan lantai

d. Faktor K3
Pemasangan, perawatan dan atau perbaikan escalator harus dilaksanakan oleh
Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) pemasangan,
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

perawatan dan atau perbaikan lift yang telah mendapat penunjukan Menteri
Tenaga Kerja.
Teknisi perawatan dan atau perbaikan escalator ialah orang yang mempunyai
keahlian dan keterampilan untuk mengerjakan, memperbaiki dan atau merawat
escalator. Sedangkan Teknisi Penyetel (adjuster) escalator ialah orang yang
mempunyai keahlian dan keterampilan melakukan pekerjaan komisoning,
pemeriksaan dan pengujian untuk menetapkan kelaikan operasi escalator. Teknisi
escalator harus memiliki ijin kerja dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.
e. Permasalahan
1) Terjadi suatu insiden atau malfungsi pada escalator
2) Anak tangga escalator bergerak kurang halus dan terdengar bunyi
3) Getaran escalator terasa
f. Solusi
1) Tekan tombol emergency stop pada ujung-ujung escalator
2) Setting ulang rel escalator kemudian kasi pelumas pada rel tersebut
3) Setel ulang kekencangan dudukan escalator
g. Gambar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

h. Penjelasan
Pelaksanaan Pekerjaan Escalator sebagai berikut :
Unit escalator diangkat dan diletakkan ditempat yang paling dekat dengan
lubang void escalator menggunakan Hand Pallet dan Pallet kotak atau dengan
menggunakan forklift
Sambungkan potongan frame dan rail escalator menjadi satu sebelum
diletakkan di pit escalator, Peralatan yang harus disediakan yaitu joice, hand
pallet, kunci – kunci, dan peralatan pengelasan
Koneksi safety device dan panel escalator serta pemasangan kabel – kabel
Peletakkan Unit Escalator ke dalam void/ pit escalator dengan menggunakan
Chain block yang diletakkan di hook yang disediakan oleh gedung
Ukur level escalator terhadap finishing floor untuk dipakai sebagai acuan
pemasangan bracket
Pasang bracket untuk dudukan kaca escalator serta outside deck
Pasang Cover Frame pada sisi luar kaca escalator
Pasang Kaca escalator dengan posisi menumpang pada bracket.
Pasang karet pegangan (Handrail) untuk penumpang yang naik di escalator.
Pemasangan Inside Deck dan Skirt Guard
Pasang Cover Frame pada sisi dalam kaca escalator dan pasang dinding
pembatas step sisi kanan kiri bagian dalam escalator
Lakukan pengetesan escalator secara bertahap dengan langkah pertama
escalator dijalankan manual, maintenance, kemudian dijalankan secara
normal.
Pasang seluruh step (pijakan kaki penumpang escalator) sebelum pelaksanaan
running test.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

2. PEKERJAAN AIR CONDITIONER (AC)


2.1 OUTDOOR UNIT AC
a. Teknis
Sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara ruangan baik suhu
maupun kelembaban agar udara terasa nyaman. Kenyamanan dalam suatu ruangan
diperkantoran/ fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan psikologis yang
mulai banyak diperhatikan.

b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi AC, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.

c. Mutu
Level Pemasangan Unit Ac rata
Slooping pipa drain sesuai
Tidak ada kebocoran pada piparefrigrement dan pipa drain

d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi AC
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi AC yang
terpasang wajib disesuaikan dengan ASHARE GRP 158, ASHARE 1990 dan
Sheet Metal Air Conditioner Contractor’s National Assiciation (SMACNA).
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

e. Permasalahan
o Terjadi teteasan air pada motor unit AC
o AC terasa kurang dingin
o Terjadi kondensasi yang berlebihan pada pipa refrigerant

f. solusi
Cek Kelurusan level pemasangan ac serta keiringan pada drain
Lakukan pembersihan pada indoor ac
Ganti instalasi pipa refrigrement

g Gambar

h.Penjelasan
Marking pondasi outdoor unit.
Buat pondasi outdoor unit.
Pasang dinabolt pada pondasi.
Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
Sambung pipa ke outdoor unit.
Sambungan instalasi listriknya.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

2.2 INDOOR UNIT AC LANTAI 1


a. Teknis
Sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara ruangan baik suhu
maupun kelembaban agar udara terasa nyaman. Kenyamanan dalam suatu ruangan
diperkantoran/ fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan psikologis yang
mulai banyak diperhatikan.

b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi AC, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.

c. Mutu
Level Pemasangan Unit Ac rata
Slooping pipa drain sesuai
Tidak ada kebocoran pada piparefrigrement dan pipa drain

d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi AC
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi AC yang
terpasang wajib disesuaikan dengan ASHARE GRP 158, ASHARE 1990 dan
Sheet Metal Air Conditioner Contractor’s National Assiciation (SMACNA).
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

j. Permasalahan
o Terjadi teteasan air pada motor unit AC
o AC terasa kurang dingin
o Terjadi kondensasi yang berlebihan pada pipa refrigerant

f. solusi
Cek Kelurusan level pemasangan ac serta keiringan pada drain
Lakukan pembersihan pada indoor ac
Ganti instalasi pipa refrigrement

g Gambar

h.Penjelasan
Marking pondasi outdoor unit.
Buat pondasi outdoor unit.
Pasang dinabolt pada pondasi.
Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
Sambung pipa ke outdoor unit.
Sambungan instalasi listriknya.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

2.2 INDOOR UNIT AC LANTAI 2


a. Teknis
Sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara ruangan baik suhu
maupun kelembaban agar udara terasa nyaman. Kenyamanan dalam suatu ruangan
diperkantoran/ fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan psikologis yang
mulai banyak diperhatikan.

b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi AC, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.

c. Mutu
Level Pemasangan Unit Ac rata
Slooping pipa drain sesuai
Tidak ada kebocoran pada piparefrigrement dan pipa drain

d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi AC
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi AC yang
terpasang wajib disesuaikan dengan ASHARE GRP 158, ASHARE 1990 dan
Sheet Metal Air Conditioner Contractor’s National Assiciation (SMACNA).

e. Permasalahan
o Terjadi teteasan air pada motor unit AC
o AC terasa kurang dingin
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
PROYEK PEMBANGUNANGEDUNG SENTRAPRIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA (PPS)
NIZAM ZACHMAN JAKARTA
WIKAGEDUNG

o Terjadi kondensasi yang berlebihan pada pipa refrigerant

f. solusi
Cek Kelurusan level pemasangan ac serta keiringan pada drain
Lakukan pembersihan pada indoor ac
Ganti instalasi pipa refrigrement

g Gambar

h.Penjelasan
Marking pondasi outdoor unit.
Buat pondasi outdoor unit.
Pasang dinabolt pada pondasi.
Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
Sambung pipa ke outdoor unit.
Sambungan instalasi listriknya.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

3. PEKERJAAN HYDRANT DAN SPRINKLER


a. Teknis
Sistem pemadam kebakaran digunakan untuk mengatasi kebakaran yang terjadi pada
bangunan setelah timbul bunga api untuk mencegah terjadinya kebakaran yang besar.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi pemadam kebakaran, terlebih
dahulu mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu Faktor K3
Level Pemasangan Unit AC Rata
Slooping Pipa Drain Sesuai
Tidak ada kebocoran pipa refrigant

d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
pemadam kebakaran di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
pemadam kebakaran yang terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI) No. SNI 03-6570-2001 mengenai Instalasi pompa yang dipasang
untuk proteksi kebakaran dan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.26/PRT/M/2008 mengenai Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
e. Permasalahan
Terjadi tetesan air pada indoor unit ac
Ac terasa kurang dingin
Terjadi kondensasi yang berlebih pada refrigant
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
f.Solusi
Cek Kelurusan level pemasangan ac serta keiringan pada drain
Lakukan pembersihan pada indoor ac
Ganti instalasi pipa refrigrement

G.gambar

h.Penjelasan
Marking pondasi outdoor unit.
Buat pondasi outdoor unit.
Pasang dinabolt pada pondasi.
Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
Sambung pipa ke outdoor unit.
Sambungan instalasi listriknya.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

4. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
4.1.PEKERJAAN GENSET
a. Teknis
Genset merupakan sebuah perangkat yang mampu menghasilkan Listrik. Genset
ini merupakan seperangkat atau gabungan antara Generator atau Alternator dan
mesin yang dapat digunakan sebagai Alat Pembangkit Listrik. Bahan bakar yang
digunakan baik solar ataupun bensin. Untuk genset berdaya besar kebanyakan
berbahan bakar solar karena bermesin diesel.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi genset, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Genset berfungsi dengan baik
Genset mampu backup kelistrikan dengan automatis ketika terjadi pemadaman
listrik
Listrik yang dihasilkan genset stabil
Genset mati dengan auto ketika listrik dari PLN menyala.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
Delay nyala genset terlalu lama setelah terjadi pemadaman listrik
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Ketika terjadi pemadaman listrik PLN, genset mau menyala tapi listrik genset
tidak masuk ke jaringan instalasi gedung
f. Solusi
Setting timer yang ada pada panel control genset untuk time delay yang
diinginkan
Setting ulang time charging motorized circuit breaker genset di panel LVMDP
sesuai waktu minimal yang dibutuhkan circuit breaker untuk charging.
g. Gambar

1 2

3 4
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

h. Penjelasan
1) Unloading genset menggunakan mobil crane/ forklift menuju lokasi
pemasangan genset
2) Marking dan bor lokasi penempatan spring mounting sesuai dengan tipe
genset yang digunakan, kemudian pasang spring mounting tersebut
3) Letakkan genset di atas pondasi yang telah dicor menggunakan mobil crane/
forklift/ takel menyesuaikan kondisi lokasi
4) Posisikan genset dan spring mounting, fungsi spring mounting sebagai
penahan getaran genset terhadap pondasi/ bangunan sekitar
5) Pasang silencer genset dan instalasi wiring genset beserta sistem pemipaan
bahan bakar lengkap dengan aksesorisnya.
4.2.PEKERJAAN LISTRIK DI POWER HOUSE
a. Teknis
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik
untuk memenuhi kebutuhan daya listrik tegangan rendah dalam suatu bangunan.
Dalam rangkaian peralatan yang disediakan meliputi sarana penyesuaian tegangan
listrik (trafo/ transformator), sarana penyaluran utama (Kabel feeder) dan panel
hubung utama atau LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel) dan panel
distribusi utama di tiap gedung (SDP/ Sub Distribution Panel) dan terakhir panel-
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

panel di tiap lantai (PP-LP untuk penerangan, Panel power, Panel AC utuk power
AC, dll).
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi elektrikalpada power house,
terlebih dahulu mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam
pelaksanaan ada acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Spesifikasi material sesuai dan berstandar SNI
Pipa conduit dan kabel terpasang dengan rapi
Jarak titik lampu sama dan pemasangan fixture lampu rapi
Tray terpasang rapi dan kuat
Terminasi pada panel terpasang rapi
Sistem kelistrikan mampu mendistribusikan listrik dengan baik tanpa ada
gangguan.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
1) Terdengar bunyi berisik sampai keluar gedung
2) Di dalam panel LVMDP terasa agak panas
f. Solusi
1) Kasih lapisan peredam suara pada dinding dan atap ruang power house
2) Pasangan exhaust fan untuk memberikan sirkulasi udara di daerah sekitar
panel sehingga udara panas dapat dikeluarkan
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

g. Gambar

Pondasi
transformator
lantai
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

h. Penjelasan
Pastikan Pondasi untuk penempatan transformator telah dibuat benar, sesuai
dengan jenis yang diperlukan pada proyek tersebut ( sesuai shop drawing )
Letakkan transformator diatas pondasi yang tersedia dengan menggunakan alat
bantu yang sesuai dengan lokasi yang ada (yang salah satunya dengan forklift)
Pasang pengganjal pada masing-masing roda transformator yang telah
terpasang pada tempatnya dengan menggunakan besi siku.
Pasang sistem grounding pada body transformator, sebagi sistem pengaman
arus lebih.
4.3.PEKERJAAN KABEL FEEDER
a. Teknis
Feeder adalah kabel penghubung antara jaringan listrik, feeder biasanya
digunakan didalam tanah atau orang biasa juga menyebut kabel feeder. Kabel
bawah tanah dalam transmisi dan distribusi tenaga listrik banyak dilakukan
berbagai cara diantaranya melalui saluran udara (Over Head Line) dan saluran
kabel bawah tanah (Underground Transmission). Akan tetapi transmisi dan
distribusi saluran udara menjadi sangat sulit untuk dilaksanakankhususnya pada
daerah yang jumlah penduduknya banyak seperti di kota-kota, dengan alasan
beresiko tinggi dan mengurangi keindahan lingkungan. Untuk menghindari hal
tersebut maka digunakan kabel transmisi yang di pasang di bawah permukaan
tanah yang disebut kabel bawah tanah (Underground Cable).
b. Administrasi
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi kabel feeder, terlebih dahulu


mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Spesifikasi material sesuai dan berstandar SNI
kabel terpasang dengan rapi
kabel mampu menahan arus listrik yang mengalir dengan aman
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
1) Pemasangan kabel feeder tidak lurus
2) Kabel feeder kurang rapi dan bergelombang
f. Solusi
1) Marking jalur kabel feeder sesuai shop drawing
2) Pasang rak kabel sebagai penopangnya dan rapikan posisi kabel feeder
g. Gambar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

h. Penjelasan
Pastikan kabel Tray/ Ledder telah terpasang rapi dan sesuai dengan ketentuan
Potong kabel dengan panjang dilebihkan sesuai kebutuhan
Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir
Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter
Kabel siap disambung dengan panel
4.4.PEKERJAAN PANEL LISTRIK DALAM BANGUNAN UTAMA
a. Teknis
Panel listrik gedung adalah sebuah rangkaian peralatan listrik yang berfungsi
sebagai pengaman arus hubung singkat dan pengaman beban lebih dalam suatu
rangkaian instalasi listrik dalam gedung.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi panel listrik, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Terminasi pada panel terpasang rapi
Mampu membagi daya penerangan dan daya tenaga dengan sangat baik
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Besar penampang panel sesuai dengan standar PUIL


Sistem kontrol dalam panel mampu bekerja sesuai fungsinya
Sistem kelistrikan dan pengontrolan gedung dapat diatur melalui panel listrik
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
1) Contactor panel terasa panas
2) Kabel terminasi panel kurang rapi.
f. Solusi
1) Pasang kipas exhaust pada panel atau ruang panel untuk sirkulasi udara
2) Pasang kabel duct di dalam panel untuk penempatan kabel agar tidak
terekspose.

g. Gambar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

h. Penjelasan
Pastikan Pondasi Panel Telah dibuat dengan benar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Marking lokasi penempatan panel, kemudian Bor lubang dinabolt sebagai


penguat panel
Tempatkan panel pada posisi yang telah ditentukan kemudian Pasang dan
Kencangkan baut dinabolt
Pasang semua aksesoris panel yang dibutuhkan
Pastikan kabel Tray telah terpasang dengan baik sesuai dengan kebutuhan
yang tertera dalam shopdrawing kemudian Hubungkan kabel instalasi dengan
panel.

4.5.PEKERJAAN KABEL TRAY


a. Teknis
Kabel tray adalah sebuah atau serangkaian barang beserta dengan aksesoris
penunjang pemasangannya, yang membentuk sebuah struktur untuk mengikat dan
menunjang instalasi kabel (kabel listrik, kabel data, kabel telepon, dll). Hal ini
selain memberikan tambahan perlindungan kepada instalasi kabel, juga
mempermudah dalam pemeliharaannya (maintenance).
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi kabel tray, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Spesifikasi material sesuai yang disetujui
Tray terpasang dengan rapi dan kuat
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000


(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
1) Kabel tray tidak lurus
2) Kabel tray tidak kuat, mudah goyang ketika ada angina kencang atau getaran.
f. Solusi
1) Marking jalur kabel tray sesuai shop drawing
2) Pasang penggantung dengan jarak sesuai standar spesifikasi material kabel
tray yang digunakan.
g. Gambar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

h. Penjelasan
Marking plat lantai untuk jalur kabel tray sesuai dengan shop drawing,
kemudian bor lokasi gantungan sesuai dengan marking yang telah dibuat
Pasang kawat gantungan (suport), perhatikan jarak pemasangan gantungan
Sambungkan kabel Tray satu per satu

4.6.PEKERJAAN PENERANGAN LANTAI SATU


a. Teknis
Instalasi penerangan adalah rangkaian listrik yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan cahaya pada tempat yang diinginkan. Peralatan-peralatan yang
dibutuhkan antara lain saklar, lampu, fitting, kabel dan peralatan pengaman circuit
breaker serta peralatan yang digunakan tersebut harus sesuai dengan standar (SNI,
LMK).
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi penerangan lantai satu, terlebih
dahulu mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan
ada acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Grouping lampu sesuai dengan shop drawing yang disetujui
Pemasangan conduit dan armature lampu rapi
Jarak titik lampu sama dan pemasangan fixture lampu rapi
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Instalasi kabel berfungsi dengan baik.


d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
1) Lampu sering mati tanpa sebab
2) Pemasangan fixture lampu menabrak balok karena elevasi mepet
3) Lampu dengan battery tidak mau menyala ketika listrik padam
f. Solusi
1) Cek kabel fitting lampu, ganti dengan kualitas yang bagus.
2) Superimpose dengan fixture mep yang lain yang berhubungan dengan lampu,
atur ulang posisi peletakan lampu sehingga tetap rapi dan tidak menabrak
balok
3) Cek ulang jalur wiring kabel pada input dan output battery, sesuaikan jalurnya.
g. Gambar
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

h. Penjelasan
Marking plat lantai dan dinding untuk jalur konduit instalasi lampu dan saklar,
kemudian pasang pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.
Tarik kabel instalasi sesuai wiring pada shop drawing
Lakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang
telah terpasang
Marking lokasi penempatan armatur pada celling sesuai dengan shopdrawing
dan jenis lampu yang digunakan, cutter celling yang telah dimarking
Sambungkan instalasi yang telah tersedia dengan armatur dan pasang armatur
pada lokasi yang telah disiapkan pada celling dengan cara
menggantungkannya pada kawat gantungan. Rapikan posisi armatur dan
kondisi celling.
4.7.PEKERJAAN PENERANGAN LANTAI DUA
a. Teknis
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Instalasi penerangan adalah rangkaian listrik yang bertujuan untuk memenuhi


kebutuhan cahaya pada tempat yang diinginkan. Peralatan-peralatan yang
dibutuhkan antara lain saklar, lampu, fitting, kabel dan peralatan pengaman circuit
breaker serta peralatan yang digunakan tersebut harus sesuai dengan standar (SNI,
LMK).
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi penerangan lantai dua, terlebih
dahulu mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan
ada acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Grouping lampu sesuai dengan shop drawing yang disetujui
Pemasangan conduit dan armature lampu rapi
Jarak titik lampu sama dan pemasangan fixture lampu rapi
Instalasi kabel berfungsi dengan baik.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
listrik yang telah terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000
(PUIL 2000) di Tempat Kerja dalam jangka Waktu 3 (tiga) tahun.
e. Permasalahan
1) Lampu sering mati tanpa sebab
2) Pemasangan fixture lampu menabrak balok karena elevasi mepet
3) Lampu dengan battery tidak mau menyala ketika listrik padam
f. Solusi
1) Cek kabel fitting lampu, ganti dengan kualitas yang bagus.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

2) Superimpose dengan fixture mep yang lain yang berhubungan dengan lampu,
atur ulang posisi peletakan lampu sehingga tetap rapi dan tidak menabrak
balok
3) Cek ulang jalur wiring kabel pada input dan output battery, sesuaikan jalurnya.
g. Gambar

h. Penjelasan
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Marking plat lantai dan dinding untuk jalur konduit instalasi lampu dan saklar,
kemudian pasang pipa konduit sesuai dengan jalur marking yang telah dibuat.
Tarik kabel instalasi sesuai wiring pada shop drawing
Lakukan test konektifitas sambungan dan tahanan isolasi kabel instalasi yang
telah terpasang
Marking lokasi penempatan armatur pada celling sesuai dengan shopdrawing
dan jenis lampu yang digunakan, cutter celling yang telah dimarking
Sambungkan instalasi yang telah tersedia dengan armatur dan pasang armatur
pada lokasi yang telah disiapkan pada celling dengan cara
menggantungkannya pada kawat gantungan. Rapikan posisi armatur dan
kondisi celling.
4.8.INSTALASI PENANGKAL PETIR
a. Teknis
Secara umum sistem ini berfungsi untuk memproteksi gedung dan sekitarnya dari
petir. Pekerjaan penangkal petir menyangkut meliputi pemassangan dan
penyediaan instalasi penagkal petir, grounding dan pembuatan bak kontrol.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi penangkal petir, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Pemasangan penangkal petir mampu memproteksi dengan jangkauan seluruh
gedung dan daerah sekitar gedung
Grounding mampu menghantarkan aliran petir dengan sangat baik.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi
penangkal petir di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0255-2000
mengenai Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Instalasi penangkal petir yang terpasang wajib disesuaikan dengan Standar


Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-7015-2014 mengenai Sistem Proteksi Petir
dan Bangunan.
e. Permasalahan
1) Petir menyambar di luar area bangunan tetapi berefek pada bangunan
f. Solusi
1) Memasang pengaman tegangan lebih/ Arrester
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

g. Gambar

h. Penjelasan
Sistem penangkal petir yang digunakan adalah Heat Early Streamer Emission,
Lighting Control yang ditempatkan pada titik tertentu mampu mengamankan
daerah yang dilindungi. Cara kerja penangkal petir ini berdasarkan Corona Effect
yang mampu menimbulkan ion-ion bebas ke awan sehingga terbentuk medan
elektrostatis yang semakin kuat antara awan dan tanah. Dengan terbentuknya
medan elektrostatis, muatan awan petir dapat dinetralisir sehingga sambaran petir
dapat ditangkap dalam radius perlindungan 100 m dan disalurkan melalui
pentanahan. Elektroda Penangkal petir terdiri dari heat elektroda (air termination),
dudukan air termination dan peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan instalasi sistem penangkal petir. Penghantar untuk sistem ini
menggunakan kabel coaxial 2x35 mm2 yang mampu menghilangkan induksi yang
disebabkan arus petir dan dapat menyalurkan dengan aman aliran arus petir pada
saat terjadi pelepasan muatan electron.
Elektroda pentanahan berfungsi mengalirkan muatan listrik di atmosfir ke dalam
tanah. Elektroda pentanahan ini terbuat dari pipa GIP diameter 11/2" dan plat
tembaga serta lilitan kawat timah yang ditanam secara vertical ke dalam tanah
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

dengan kedalaman minimal 6 meter. Tahanan pentanahan yang harus dicapai lebih
kecil atau sama dengan 2 ohm. Elektroda ini dilengkapi dengan earth enhancing
compound untuk meningkatkan performance grounding yang lebih baik.
Sistem pembumian untuk penangkal petir ini harus terpisah dari system
pembumian untuk sistem elektrikal lainnya.
5. PEKERJAAN SOUND SYSTEM
a. Teknis
Sistem sound system digunakan untuk menyampaikan informasi berupa sinyal audio
yang terintegrasi dengan sistem sound system di area gedung ke seluruh area atau ke
area khusus yang dapat dikontrol secara langsung dari ruangan kontrol.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi sound system, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Tidak terdapat kabel sambungan pada instalasi kabel
Sistem sound system berfungsi dengan baik sesuai yang dipersyaratkan.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi sound
system di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0255-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi
sound system yang terpasang wajib disesuaikan dengan Persyaratan Umum Instalasi
listrik 2000 (PUIL 2000) dan Standar Industri Indonesia.
e. Permasalahan
1) Terjadi feedback pada sound sistem dan sulit terdeteksi
2) Terjadi peningkatan level input sehingga level output meningkat diatas threshold
f. Solusi
1) Gunakan EQ untuk mempermudah pendeteksian frekuensi penyebab feedback
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

2) Pasang alat compressor/ limiter dan noise gate


g. Gambar

h. Penjelasan
Sistem Sound system ini digunakan untuk area Public Address mempunyai 3 (tiga)
fungsi, yaitu Back Ground Music, Paging and Messaging, dan Emergency Call.
Pemasangan Sistem Sound system untuk Public Address ini diatur sedemikian rupa,
sehingga mempunyai urutan prioritas seperti tersebut di bawah ini :
a. Emergency Call
b. Paging and Messaging
c. Back Ground Music
Tidak semua speaker digunakan untuk sarana penunjang ke tiga tujuan seperti tersebut
di atas. Ada speaker hanya untuk tujuan poin b dan ada speaker untuk tujuan semua
poin a, b dan c.
Untuk ruang-ruang yang dilengkapi dengan speaker untuk tujuan poin c, di setiap
ruangan disediakan minimal sebuah pengatur tingkat kuat suara (attenuator) untuk
melayani semua speaker yang terpasang di dalam ruang tersebut. Pengatur tingkat
kuat suara ini juga dapat menghidupkan/ mematikan speaker di ruang
tersebut.Pengaturan tingkat kuat suara dilakukan secara bertingkat dengan
menggunakan variable resitance devices.
Dalam kondisi biasa, Sistem Sound system digunakan sebagai back ground music
yang dilayani dari Ruang Kontrol. Peralatan utama sistem sound system ditempatkan
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

di ruang control sehingga operator dapat menyiarkan salah satu dari program atau
semua program dari peralatan di atas ke seluruh gedung melalui speaker.
Dalam keadaan darurat atau kebakaran dapat dilaksanakan pengumuman penting
melalui sistem ini dengan menggunakan priority switch melalui emergency
microphone yaitu Paging Microphone pada ruang resepsionis.

6. PEKERJAAN CCTV
a. Teknis
CCTV menyediakan pengawasan keamanan di dalam dan di sekitar gedung. Sistem
ini memastikan bahwa semua aktivitas yang berhubungan dengan orang-orang akan
termonitor dan terekam.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi CCTV, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Spesifikasi material sesuai standar
Tidak terdapat sambungan pada kabel instalasi
CCTV terpasang dan berfungsi dengan baik.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi CCTV
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0255-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi CCTV yang
terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-
0225-2011 mengenai Persyaratan Umum Instalasi listrik 2011 (PUIL 2011) mengenai
Pekerjaan Listrik dalam Sub Pekerjaan CCTV.
e. Permasalahan
1) Camera berembun
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

2) DVR tidak mau menyimpan rekaman camera


3) Camera loss/ hilang gambarnya
f. Solusi
1) Pasang silica gel di dalam camera
2) Cek hardisk dalam DVR, bila rusak segera ganti hardisk yang baru
3) Cek jalur kabel, kemungkinan terputus. Ganti dengan yang baru.
g. Gambar

h. Penjelasan
Sistem CCTV berguna untuk pengawasan area-area yang telah ditentukan dan
merekam semua kejadian serta memutar hasil rekaman tersebut untuk melihat suatu
kejadian yang telah terjadi. Peralatan yang digunakan dalam sistem CCTV ini
meliputi central video control matrix, monitor display, keyboard/ mouse control, dan
camera. Jenis camera yang dipasang jenis dome camera dan fixed camera.
Central video control matrix berfungsi untuk menampilkan tampilan multi screen dari
camera manapun yang ada pada jaringan tersebut. Alat ini mampu secara bersamaan
menampilkan live, playback, record pada camera-camera yang terhubung dalam
jaringan dan mampu menampilkan beberapa camera sekaligus dalam satu tampilan
monitor.

7. PEKERJAAN TELEPON
a. Teknis
Penyediaan sistem telepon bertujuan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
suara (telepon) maupun data (fax), baik sebagai alat komunikasi dengan orang lain
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

yang berada di luar area gedung (external) atau dengan orang lain yang berada dalam
satu area (internal).
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi telepon, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Tidak terdapat kabel sambungan pada instalasi kabel
Jaringan telepon berfungsi dengan baik.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi telepon
di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0255-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi telepon yang
terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-
0225-2011 mengenai Persyaratan Umum Instalasi listrik 2011 (PUIL 2011) mengenai
Pekerjaan Listrik dalam Sub Pekerjaan Telepon.
e. Permasalahan
1) Adanya suara lain yang terdengar ketika berbicara melalui telepon dengan pihak
luar atau pun antar extension
2) Tidak ada nada sambung pada pesawat telepon
3) Terdengar nada derau/ gangguan pada frekuensi tinggi

f. Solusi
1) Cek apakah spesifikasi kabel yang digunakan sudah sesuai apa belum, kalau sudah
sesuai kemungkinan kabel tersebut terendam air atau lembab
2) Kabel telepon yang ke arah Telkom terputus, Tarik ulang kabel telepon.
3) Cek sambungan kabel telepon dan kabel router di splitter, jika sudah benar
kemungkinan besar splitter dalam kondisi tidak baik. Segera ganti splitter
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

g. Gambar

h. Penjelasan
Sistem komunikasi ini menggunakan jenis Hotel Version Sistem dan dapat berfungsi
sebagai Sarana hubungan komunikasi Telepon, Data, dan Intercom. Sistem ini dapat
difungsikan untuk komunikasi antar extension. Komunikasi antar extension tersebut
dapat diprogram untuk bisa komunikasi langsung, melalui operator atau sama sekali
tidak dapat berkomunikasi (diblok). Hal tersebut disesuaikan dengan ketentuan yang
diminta. Sistem juga dapat difungsikan untuk komunikasi dari extension ke luar
sesuai dengan tingkatan/ jabatan sebagai berikut :
Tingkatan 1, Extension yang diprogram untuk tidak bisa berkomunikasi keluar
kecuali disambungkan oleh operator.
Tingkatan 2, Extension yang diprogram untuk bisa berkomunikasi keluar (tanpa
melalui operator) tetapi terbatas untuk dalam kota (sambungan lokal).
Tingkatan 3, Extension yang diprogram untuk bisa ber komunikasi keluar (tanpa
melalui operator) tetapi terbatas untuk dalam kota (sambungan lokal) dan dalam
negeri (sambungan jarak jauh).
Tingkatan 4, Extension yang diprogram untuk bisa berkomunikasi keluar (tanpa
melalui operator) dan tidak terbatas artinya dapat melakukan sambungan lokal,
jarak jauh dan sambungan international. Pemilihan extension yang masuk ke
tingkatan 1,2,3 dan 4 ditentukan kemudian dan disesuaikan dengan peraturan dan
struktur organisasi dan harus dapat diprogram secara bebas.
8. PEKERJAAN DATA LAN DAN NETWORK
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

a. Teknis
Instalasi data bertujuan untuk menyediakan koneksi internet dan data, hubungan
jaringan lokal maupun dengan jaringan luar.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi data network, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Material sesuai dengan standar
Tidak ada sambungan pada kabel data
Jaringan berfungsi dengan baik
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi data
network di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0255-2000 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi data
network yang terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Industri Indonesia dan
National Electric Code (NEC).
e. Permasalahan
1) Jaringan data tidak dapat bekerja dengan baik
2) Seluruh computer client tidak dapat mengakses informasi dari computer server
f. Solusi
1) Cek sambungan kabel dengan konektor menggunakan tester, apabila terindikasi
rusak, crimping ulang kabel menggunakan konektor yang baru.
2) Kemungkinan besar kerusakan terjadi pada switch hub dengan melihat lampu
indikatornya. Apabila lampu tidak menyala, lakukan penggantian switch hub.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

g. Gambar

h. Penjelasan
Urutan pelaksanaan pekerjaan instalasi jaringan data meliputi :
- Pemasangan Instalasi konduit.
- Pemasangan kabel instalasi LAN.
- Pemasangan Instalasi Switch hub.
- Pemasangan Outlet data.
- Pemasangan UPS.
- Pemasangan Peralatan Utama
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pemasangan instalasi jaringan data meliputi
kabel UTP, konektor RJ-45, tang crimping, lan tester, lan card, dan switch hub.
Setelah menyediakan beberapa perlengkapan tersebut, maka langkah awal untuk
memulai membangun sebuah jaringan sebagai berikut :
• Pertama-tama kupas terlebih dahulu kulit dari kabel UTP sepanjang 2 cm dan
kemudian luruskan kabel-kabel tersebut dan urutkan warna sesuai dengan tipe
jaringan. Potong ujung kabel menggunakan crimping agar kabel tersebut rata dan
memudahkan untuk dimasukkan ke dalam konektor RJ45.
• Masukkan RJ45 kedalam slot crimping dan tekan.
• Lakukan pengkabelan, pengkabelan di sini terbagi menjadi dua tipe, yakni :
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

a) Pengkabelan tipe Cross: biasanya digunakan untuk PC <-> PC,


Hub/Swirch/Router <-> Hub/Swirch/Router.
b) Pengakbelan tipe Straight: biasanya digunakan untuk jaringan yang
menggunakan Hub/Swirch/Router.
• Setelah Anda melakkan pengkabelan secara benar, tancapkan konektor kabel UTP
ke slot LAN Card, dengan rincian satu ke PC dan yang lain ke Hub. Kemudian
lakukan pengaturan konfigurasi untuk Windows.

9. PEKERJAAN FIRE ALARM


a. Teknis
Tujuan dari pemasangan sistem fire alarm adalah untuk memberikan
peringatan kepada penghuni gedung bahwa akan terjadi kebakaran. Smoke detector
dan heat detector untuk mendeteksi adanya asap dan suhu panas akibat kebakaran
pada suatu ruang tertentu sebelum kebakaran meluas. Sebagai sensor pertama untuk
bahaya kebakaran, fire alarm sistem berperan sangat penting di bangunan gedung.
Fire alarm sistem juga terkoneksi dengan fire fighting sistem.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi fire alarm, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Pemasangan titik-titik alarm detector menjangkau seluruh area gedung
Sistem fire alarm berjalan dengan baik dan benar
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi fire
alarm di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 03-0225-2000 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja. Instalasi fire alarm yang
terpasang wajib disesuaikan dengan Keputusan Menteri PU No.378/KPTS/1987
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

mengenai Pedoman Pemasangan Sistem Deteksi Alarm Kebakaran untuk Pencegahan


Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Gedung.
e. Permasalahan
1) Terjadi bunyi alarm palsu
2) Card module rusak
f. Solusi
1) Cek unit detector yang ditunjukkan display pada MCFA, mungkin ada kabel
ground terlepas, atau tidak terhubung pada system, detektor kotor terkena debu
atau sejenisnya.
2) Cek sistem grounding dan isolasi kabel.

g. Gambar

h. Penjelasan
Sistem fire alarm harus mampu melakukan fungsi monitoring, alerting/ signalling dan
controlling baik secara otomatis dan atau manual. Operasi otomatis dilakukan
berdasarkan suatu program tertentu yang telah ditentukan sebelumnya sedangkan
operasi manual berdasarkan suatu prosedur operasi tertentu melalui input unit. Sistem
fire alarm tersebut harus dapat memonitor dan mengontrol :
Pendeteksi kebakaran dan tanda (alarm) kebakaran.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Peralatan bantu evakuasi yang terdiri dari lampu exit, lampu emergency, voice
communication, prezzurized fan dan pintu darurat.
Sistem perlawanan kebakaran yang terdiri dari sistem sprinkler dan sistem hidran.
Lampu lampu penerangan.
Pemutusan aliran listrik.

10. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH


a. Teknis
Jaringan instalasi air bersih direncanakan dari tempat pengambilan air bersih
lalu didistribusikan menuju rooftank kemudian ke titik–titik air yang dipasang pada
titik air untuk bak air di kamar mandi, titik air untuk closet duduk, washtafel, bak cuci
di dapur titik air di taman, titik air di garasi dan seterusnya. Sumber air bersih dapat
dari sumur pompa atau dari jaringan instalasi air PDAM (Perusahaan Daerah Air
Minum). Instalasi air bersih harus dapat melayani untuk bangunan bertingkat tinggi
sehingga kebutuhan air bersih dapat merata disemua tingkat/ lantai.

b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi air bersih, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Material sesuai yang disetujui
Pemasangan pipa kuat dan lurus serta tidak ada kebocoran
Mampu menahan tekanan air sesuai yang dipersyaratkan
Instalasi sistem air bersih terpasang dengan baik dan benar
d. Faktor K3
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi air


bersih di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2011 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi listrik 2011 (PUIL 2011) di Tempat Kerja. Instalasi air bersih yang
terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-6481-
2000 mengenai Sistem Plumbing - 2000.
e. Permasalahan
1) Air di rooftank yang kosong sehingga air di unit tidak mengalir.
2) Kebocoran pada unit toilet
3) Booster pump tidak jalan
f. Solusi
1) - Chek level air di Ground tank
- Chek kelistrikan panel dan pompa Kalau ada masalah perbaiki
- Setelah kondisi terisi chek WLC, apa berfungsi dengan benar apa tidak
- Logsheet harus di jalan kan sehingga kita dapat mengetaui level air rooftank.
1) Matikan suplay unit toilet kemudian perbaiki kerusakan.
2) - Cek elektrik sistem
- Periksa pompa dan cek posisi valve.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

g. Gambar

h. Penjelasan
Air bersih gedung disupply dari instalasi PDAM kota dengan menggunakan jaringan
instalasi pemipaan langsung dialirkan menuju ground water tank (GWT) gedung. Dari
GWT air bersih dengan menggunakan pompa transfer dialirkan menuju roof tank di
lantai atap gedung. Kemudian dari roof tank air bersih didistribusikan ke setiap unit
fixture pada masing-masing lantai dengan sistem gravitasi. Sedangkan untuk
melayana tempat pelelangan ikan menggunakan pompa booster dari GWT agar
tekanan air keluar unit-unit fixture area tersebut sesuai dengan yang dipersyaratkan.

11. PEKERJAAN INSTALASI AIR BEKAS & KOTOR


a. Teknis
Pekerjaan ini bertujuan untuk menciptakan suatu bangunan yang memenuhi kesehatan
dan sanitasi yang baik dengan suatu sistem pemipaan yang dapat membuang air bekas
dan kotor ke saluran pembuangan tanpa mencemari bagian penting lainnya dengan
tidak melupakan kenyamanan dan keindahan.
b. Administrasi
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Sebelum memulai pekerjaan pemasangan instalasi air bekas dan kotor, terlebih dahulu
mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada acuan
yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Material sesuai yang disetujui
Pemasangan pipa kuat dan arah sloping benar serta tidak ada kebocoran
Mampu menahan tekanan air sesuai yang dipersyaratkan
Instalasi sistem air bekas kotor tersambung dengan baik dan benar
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi air bekas
dan kotor di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2011 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi listrik 2011 (PUIL 2011) di Tempat Kerja. Instalasi air
bekas dan kotor yang terpasang wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. 03-6481-2000 mengenai Sistem Plumbing - 2000.
e. Permasalahan
1) Pipa air bekas mampet
2) Floordrain (FD) kamar mandi mampet
3) Mampet pada closet.
4) Pompa sumpit tidak mau beroperasi
5) Suara pompa keras dan getaran tinggi
f. Solusi
1) - Rigit pada kitchen sink.
- Cleaning pipa lewat CO dengan di rojok
- Chek elbow yang ada pada pipa horisontal karena dengan banyak nya elbow
akan memungkinkan mampet.
2) - Bersihkan FD dengan menggunakan “KOP”
- Chek V trap lantai bawah nya
- Chek elbow 45 pada riser vertikal yang berhubungan dengan pipa horisontal.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

3) - Angkat closet yang ada.


- Cleaning lewat CO yang ada di kamar mandi,
4) - Chek panel dan instalasi
- Chek strainer, foot valve dan chek valve
- Chek impeler pompa.
5) - Chek kopling pompa
- Chek baut baut dudukan pompa dan kopling
- Chek leveling kopling antara pompa dan motor.
- Chek bearing pompa.
g. Gambar

h. Penjelasan
Pada prinsipnya air buangan yang berasal dari toilet seperti dari floordrain, wastafel
dan sink pantry dibuat satu jalur pipa dan satu jalur pipa lagi untuk air kotor yang
berasal dari closet. Untuk itu digunakan 2 pipa datar dan 2 pipa tegak. Selanjutnya air
bekas dan kotor tersebut disalurkan ke instalasi Sewage Treatment Plant (STP). Untuk
itu air buangan/ bekas yang berasal dari kitchen/ pantry harus melalui perangkap
minyak (grease trap) terlebih dahulu sebelum disalurkan ke STP sehingga air buangan
yang masuk terbebas dari lemak dan tidak mempengaruhi bekerjanya sistem
pengolahan di dalam STP.
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

12. FIXTURE FURNISHING & EQUIPMENT


a. Teknis
Pekerjaan pemasangan sanitair dapat dilakukan apabila seluruh instalasi pipa air
bersih, instalasi pipa air bekas dan kotor telah selesai dikerjakan dan telah dilakukan
pengetesan, serta pekerjaan finishing pada ruang toilet telah selesai dikerjakan.
b. Administrasi
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan fixture furnishing dan equipment, terlebih
dahulu mengajukan approval material dan shop drawing agar dalam pelaksanaan ada
acuan yang pasti & telah disetujui bersama.
c. Mutu
Sanitair yang terpasang mulus tidak ada cacat
Posisi pemasangan sudah sesuai dengan standarnya
Tidak terdapat kebocoran atau rembesan air pada sambungan fixture sanitair
dengan instalasi pemipaan
Sanitair terpasang kuat, tidak goyang.
d. Faktor K3
Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian sanitair harus
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia
(SNI) No. SNI 04-0225-2011 mengenai Persyaratan Umum Instalasi listrik 2011
(PUIL 2011) di Tempat Kerja. Sanitair yang terpasang wajib disesuaikan dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 03-7065-2005 mengenai Tatacara Pelaksanaan
Sistem Plumbing.
e. Permasalahan
1) Terjadi rembesan/ tetesan air pada sambungan pipa wastafel dengan pipa saluran
pembuangan
2) Terjadi rembesan air pada kran shower.
f. Solusi
1) Perhatikan level kemiringan pipa dari wastafel menuju pipa saluran pembuangan.
Sealent pertemuan antar pipa tersebut
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE
PROYEK PEMBANGUNANGEDUNG SENTRAPRIKANAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDRA (PPS)
NIZAM ZACHMAN JAKARTA
WIKAGEDUNG

2) Lepaskan kran shower, lapisi seal tape pada drat kran kemudian sambungkan
kembali dengan kencang.
g. Gambar

Closet Duduk Closet Jongkok

Urinoir Bathub
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Wastafel Shower

Jet Shower Floordrain

h. Penjelasan
Marking area titik penempatan dan elevasi ketinggian alat sanitair
Pastikan posisi titik inlet pipa untuk connect ke alat sanitair sudah terpasang
sesuai dengan spesifikasi alat sanitair
Untuk inlet yang berupa drat, penyambungan terlebih dahulu menggunakan seal
tape
Pasang perkuatan alat sanitair yang berupa sekrup pada dinding atau lantai di
mana sanitair diletakkan
Pasang alat sanitair pada posisi yang telah demarking
Kencangkan sekrup perkuatan alat sanitair
EXECUTIVE SUMMARY ON METODE

Sealent area bagian alat sanitair yang bertemu dengan dinding atau lantai.

You might also like