You are on page 1of 6

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

RESUME KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH RUANG IBS

Nama : Sandi Budi Darmawan Tanggal Resume :12Desember 2016


NIM : 0923111010102 Ruangan : IBS OK 4

RESUME KASUS KELOLAAN HARIAN

IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. W
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Asisten Apoteker
Alamat : Kalisat
No. RM : 093484
Ruangan : Edelwis
Dx Medis : Fraktur ante bracii + ORIF

S (Subjektif):
 Pasien mengatakan takut dioperasi
 Pasien mengatakan tangan kiri tidak bisa menekuk sempurna

O (Objektif):
 TD : 110/80 mmHg
 RR : 20 x/menit
 Nadi : 90 x/menit
 Pasien tampak gelisah
 Pasien tampak terpasang infus RL
 Pasien tampak diberikan anastesi general untuk prosedur pembedahan

A (Analisa/Diagnosa Keperawatan yang ditegakkan berdasarkan DS dan DO):


Ansietas berhubungan dengan krisis situasional tindakan pembedahan ditandai
dengan DS: Pasien mengatakan takut dioperasi DO: TD 110/80, RR 20x/menit,
Nadi 90x/menit, pasien tampak gelisah

P (Perencanaan):
1. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat, dan tujuan tindakan
2. Identifikasi tingkat kecemasan pasien
3. Identifikasi penyebab kecemasan pasien
4. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dijalani pasien
5. Ajarkan teknik non-farmakologi relaksasi nafas dalam untuk mengurangi
kecemasan
6. Pemasangan infus untuk pemberian terapi cairan
7. Kolaborasi pemberian anastesi GA dan antibiotik profilaksis
8. Posisikan pasien pada posisi supinasi

I (Implementasi)
PRE OPERATIF
1. Memperkenalkan nama, tanggung jawab perawat, dan tujuan dilakukannya
tindakan
2. Mengidentifikasi tingkat kecemasan pasien menggunakan SRAS dengan
hasil tingkat kecemasan ringan
3. Mengidentifikasi penyebab kecemasan pasien dengan hasil karena akan
dilakukan operasi
4. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dijalani pasien
5. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi kecemasan
yaitu dengan menarik napas sedalam mungkin melalui hidung dan
dihembuskan melalui mulut, lakukan sampai merasa tenang
6. Melakukan pemasangan infus untuk pemberian terapi cairan dengan ringer
laktat

INTRA OPERATIF
1. Menyiapkan ruang operasi yaitu di OK 8
2. Memasang monitor TD, RR dan saturasi O2 untuk memantau keadaan
umum pasien
3. Melakukan kolaborasi pemberian anastesi GA dan antibiotik profilaksis
4. Membersihkan area yang akan dioperasi
5. Memasang kain steril untuk melindungi daerah yang tidak dilakukan
tindakan
6. Persiapan operasi sudah selesai dan operasi siap dimulai

POST OPERATIF
1. Memasang alat untuk mengukur tekanan darah, RR, nadi, dan saturasi
oksigen
2. Memasang bedside rails untuk mencegah pasien jatuh

E (Evaluasi)
S: Pasien mengatakan lebih tenang dan siap melakukan operasi
O: Pasien tampak rileks dan lebih tenang
A: Masalah keperawatan ansietas teratasi
P: Hentikan tindakan
PROSES OPERASI

IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. W
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Asisten Apoteker
Alamat : Kalisat
No. RM : 093484
Ruangan : Edelwis
Dx Medis : Mall Union Elbow + ORIF

1. PRE OPERASI
Pasien datang ke ruangan pre operasi dengan kondisi sudah memakai baju
khusus untuk operasi. Perawat yang membawa melakukan serah terima pasien
di tempat yang disediakan. Setelah pasien di terima, pasien segera di masukkan
ke dalam ruang pre operasi. Pasien dipasang infuse RL 500 ml. Sebelum
melakukan tindakan, seluruh petugas kesehatan dan pasien berdoa bersama
dengan dipimpin oleh petugas khusus agar kegiatan berjalan dengan lancar.

2. INTRA OPERASI
Pasien dari ruang pre operasi di bawa ke dalam ruang operasi sesuai
jadwal yang sudah ditentukan yaitu ronde 1 ruang OK 8 sekitar pukul 09.00
WIB. Pasien dibawa dengan brankard. Setelah masuk di ruang operasi, pasien
di pindahkan ke meja operasi. Di ruang operasi terdiri dari satu dokter bedah,
2 asisten dokter, 1 perawat instrumen, 1 perawat sirkular, 1 anastesi, dan 2
observer. Perawat instrumen mempersiapkan alat-alat yang diperlukan. Sambil
alat disiapkan dilakukan anastesi GA. Selanjutnya pasien dipasang alat-alat
monitor yaitu untuk memonitor tekanan darah, RR dan saturasi oksigen. Pasien
diberi anestesi GA. Bagian tubuh pasien yang tidak akan dilakukan tindakan
ditutup menggunakan kain steril.

Gambar 2.1 Alat atau Instrument


Asisten dokter, dokter, dan operator melakukan SGG yaitu dengan
menghidupkan air, kedua tangan dibilas sampai mencapai siku-siku, kemudian
mengambil sabun mengusap hingga berbusa selanjutnya dimulai dari bawah
siku kanan dan kiri secara bergantian kemudian perlahan naik sampai ke
pergelangan tangan dilakukan selama 60 detik, selanjutnya cuci tangan dengan
6 langkah selama 20-30 detik. Kemudian masuk ke dalam ruangan operasi
untuk menggunakan aprone, dan alat pelindung diri lainnya.
Memposisikan pasien supine, kemudian desinfeksi daerah incisi dengan
betadine dan alcohol dengan arah dari dalam keluar dan persempit area operasi.
Beri tanda pada daerah yang akan dilakukan insisi, kemudian insisi dengan
hand mess. Robek subcutis dengan curter hingga terlihat tulang yang fraktur.
Suction pendarahan yang keluar. Setelah tulang yang patah terlihat bor bagian
bawah dan atas tulang. Kemudian pasang platina pada tulang yang patah yaitu
dengan menyambungkan tulang atas dan bawah yang patah. Setelah terpasang
lakukan pembersihan bagian yang kotor dengan NaCl, kemudian hecting
bagian kulit, setelah itu berikan sufratul, kasa dan balut dengan hepafix dan
pasang gips.
Operasi ORIF selesai dan kain steril penutup pasien di buka dan
dibereskan. Kemudian pasien di bawa ke ruang post operasi untuk diberikan
tindakan selanjutnya.

3. POST OPERASI
Di ruang operasi pasien dipasang monitor untuk mengetahui tekanan darah,
nadi, saturasi oksigen yang bertujuan untuk mengetahui keadaan umum pasien
dan perawat memastikan bahwa kondisi pasien dalam keadaan baik. Perawat
melakukan pencatatan bahwa pasien telah dilakukan operasi. Pasien dipantau
sampai kondisinya stabil. Apabila telah stabil, pasien di kirim kembali ke
ruangan. Saat di ruang post operasi tekanan darah pasien 100/80 mmHg, pasien
terlihat masih lemah, dan pasien terlihat meringis karena nyeri. Scoring Alderet
pasien sudah bagus karena menunjukkan nilai 2 semua.

You might also like