Professional Documents
Culture Documents
Coba tulis ayat Al-Qur’an surat An-Nisa tentang mewaris/faroiah ayat ke 7-11 (tiap ayat
ditulis dengan tangan sendiri dan terjemahkan).
2. Beberapa hal apa saja yang perlu dilakukan sebelum harta waris dibagikan? (termasuk
wasiat, utang biaya pengurusan jenazah dan zakatnya).
3. Sebutkan kapan warisan dapat dibagikan menurut Q.S. An-Nisa ayat 11?
4. Jelaskan perbedaan antara ashabah binafsihi, ashabah bighoirihi, dan ashabah ma’al
ghoirihi! Sebutkan contohnya!
5. Kemukakan 4 macam sebab seorang berhak memperoleh harta warisan.
6. Sebutkan 3 orang ahli waris laki – laki yang harus memperoleh bagian warisan karena tidak
terhalang oleh ahli waris!
7. Apa yang dimaksud dengan ahli waris zawil farud? Jelaskan lengkapi dengan contohnya!
8. Apa yang dimaksud dengan ahli waris asabah? Jelaskan lengkapi dengan contohnya!
9. Apa yang dimaksud dengan ahli waris hijab ? Dan jelaskan!
10. Jelaskan dan berikan contohnya dari hajib nuqsan!
11. Jelaskan dan berikan contohnya dari hajib hirman!.
12. Seorang pewaris (istri) meninggalkan harta warisan berupa perhiasan emas seberat 300g
(tinggal dibagikan kepada ahli waris) ahli warisnya teridiri dari suami, ibu dan bapak,
berapakah bagian masing – masing ahli waris? Hitunglah untuk masing – masing bagiannya,
lihat rumusnya.
13. Ahli waris terdiri dari suami, ibu, seorang saudara perempuan sekandung dan seorang
perempuan sebapak. Berapa masing – masing bagian ahli waris tersebut jika harta warisan
semuanya berjumlah Rp. 6.000.000 hitunglah untuk masing – masing bagiannya.
14. Indonesia memiliki beberapa hukum waris kemukakan hukum waris menurut adat
Indonesia.
15. Langkah apa saja yang harus diperhatikan sebelum menghitung pembagian waris? (harta
sebelum diwaris).
16. Coba kemukakan dasar perundangan pembagian waris di Indonesia.
17. Mengapa salah satu hikmah pembagian warisan secara islam itu dapat menghilangkan antar
kelompok kaya dan kelompok miskin?
18. Jelaskan isi pasal 185 kompilasi hukum islam buku II hokum pewarisan di Indonesia.
19. Berapa jumlah bab dan pasal UU waris 07 tahun 1989, dan sebutkan secara garis besarnya isi
dari pasal – pasal tersebut.
20. Sebutkan menurut para ahli alur dan teori masuknya islam ke Indonesia.
21. Sebutkan factor – factor yang mempengaruhi islam berkembang di Indonesia.
22. Jelaskan sejarah perkembangan islam pada masa penjajahan Belanda dan meliputi kerajaan
apa saja.
23. Tuliskan 5 kerajaan islam sebagai pusat kerajaan islam di Indonesia.
24. Tuliskan 5 organisasi islam yang dijadikan media untuk menyebarkan islam di Indonesia.
25. Coba jelaskan isi dari beberapa pasal atau kandungan pasal – pasal tersebut antara lain:
a. Pasal 176, 177, 178, 179
b. Pasal 180, 181, 182, 183
26. Sebutkan secara garis besarnya peranan peradilan agama dalam warisan (sebutkan isi buku
no 7 tahun 1989 tentang apa? Bagaimana tanggapanmu?)
27. Tulis ahli waris dari pihak laki-laki yang mendapat warisan dan orang yang meninggal dunia!
(sebanyak 25 orang) dan coba sebutkan ahli waris dan golongan wanita yang 10 orang itu
siapa saja.
28. Coba kamu ceritakan masuknya islam ke Indonesia atau ke nusantara, menurut 3 orang ahli
atau 3 orang pendapat ulama.
29. Sebutkan factor yang mempengaruhi kemunduran peradaban islam.
30. Sebutkan factor yang mempengaruhi terjadinya kemajuan peradaban islam.
31. Tuliskan 5 nama tokoh dengan gagasannya dari 5 negara yang penduduk muslimnya tersebar
di dunia.
32. Coba kamu ceritakan strategi dakwah islam di Indonesia (kegiatan yang dilakukan oleh para
mubaligh yang membawa misi islam di dalamnya).
33. Coba sebutkan gerakan pembaharuan islam di Indonesia baik dalam gerakan pendidikan,
social, dan politik.
34. Coba sebutkan ide pembaharuan pendidikan islam menurut Muhammad Abduh.
35. Sebutkan factor yang melatar belakangi bangkitnya umat islam pada abad ke-20. 21 atau
abad sekarang.
1. Qs An-nisa ayat 7-11
Artinya : “ Bagi anak laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua
orangtua dan kerabatnya. Dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan kedua orang tua dan kerabat nya baik sedikit/banyak menurut bagian yang
telah ditetapkan.” {7}
Artinya : “Dan apabila sewaktu pembagiam itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim
dan orang-orang miskin maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang baik.”{8}
Artinya:” Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka
meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraannya).oleh sebab itu hendaklahmereka bertaqwa kepada Allah dan
hendaklah mereka berbicara demgan tutur kata yang benar.”{9}
1. Pokok masalah semula adalah 6. Sehingga bagian suami ½ x 6 = 3 Bagian, bagian ibu 1/6
x 6 = 1 bagian, bagian seorang saudara perempuan sekandung ½ x 6 = 3 bagian, bagian
saudara perempuan sebapak 1/6 x 6 = 1 bagian.
2. Pokok masalah setelah menjadi Al-‘Aul = Jumlah dari bagian-bagian ahli waris tersebut
yaitu: 3 + 1 + 3 + 1 = 8.
3. Jadi bagian masing-masing ahli waris tersebut adalah:
o Suami : 3/8 x Rp6.000.000,00 = Rp2.250.000,00
o Ibu : 1/8 x Rp6.000.000,00 = Rp750.000,00
o Seorang saudara perempuan sekandung:3/8 x Rp6.000.000,00 = 2.250.000,00
o Seorang saudara perempuan sebapak:1/8 x RP6.000.000,00 = Rp750.000,00.
14. Hukum waris adat banyak dipengaruhi oleh struktur kemasyarakatan atau kekerabatan. Di
Indonesia hukum waris mengenal beberapa macam sistem pewarisan.
a) Sistem keturunan: sistem ini dibedakan menjadi tiga macam yaitu sistem patrilineal
yaitu berdasarkan garis keturunan bapak, sistem matrilineal berdasarkan garis
keturunan ibu, dan sistem bilateral yaitu sistem berdasarkan garis keturunan kedua
orang tua.
b) Sistem Individual: berdasarkan sistem ini, setiap ahli waris mendapatkan atau memiliki
harta warisan menurut bagiannya masing-masing. Pada umumnya sistem ini diterapkan
pada masyarakat yang menganut sistem kemasyarakatan bilateral seperti Jawa dan
Batak.
c) Sistem Kolektif: ahli waris menerima harta warisan sebagai satu kesatuan yang tidak
terbagi-bagi penguasaan ataupun kepemilikannya dan tiap ahli waris hanya mempunyai
hak untuk menggunakan atau mendapat hasil dari harta tersebut. Contohnya adalah
barang pusaka di suatu masyarakat tertentu.
Sistem Mayorat: dalam sistem mayorat, harta warisan dialihkan sebagai satu kesatuan
yang tidak terbagi dengan hak penguasaan yang dilimpahkan kepada anak tertentu.
Misalnya kepada anak tertua yang bertugas sebagai pemimpin keluarga menggantikan
kedudukan ayah atau ibu sebagai kepala keluarga, seperti di masyarakat Bali dan Lampung
harta warisan dilimpahkan kepada anak tertua dan di Sumatra Selatan kepada anak
perempuan tertua.
15. Mengurangi harta warisan jika ada keperluan lain. Misalnya:
Biaya pengurusan jenazah (biaya pengafanan dan penguburan)
Untuk melunasi hutang (jika ia mempunyai utang)
Untuk melunasi zakat(jika harta peninggalan telah memenuhi persyaratan wajib zakat)
Untuk melunasi wasiat (jika ia meninggalkan wasiat)
16. Dasar Hukum
1. Kitab Undang – Undang Hukum Perdata (“BW”)
2. Surat Mahkamah Agung No. MA/kumdil/171/V/K/1991 (“Surat MA Tahun 1991”)
3. Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006 (“UU No.3/2006) tentang Perubahan atas
Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama (“UU No.7/1989”)
4. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan (“UU No.1/1974”)
17. Menghilangkan jurang pemisah antara kelompok kaya dan kelompok miskin serta
dapat mendorong masyarakat untuk maju. Alasannya adalah sebagai berikut:
Muhammadiyah
Muhammadiyah merupakan salah satu orgnisasi Islam pembaharu di Indonesia. Gerakan
Muhammadiyah yang dibangun oleh K.H. Ahmad Dahlan sesungguhnya merupakan salah
satu mata rantai yang panjang dari gerakan pembaharuan Islam yang dimulai sejak tokoh
pertamanya, yaitu Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Muhammad bin Abdul Wahab,
Sayyid Jamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan sebagainya. Pengaruh
gerakan pembaharuan tersebut terutama berasal dari Muhammad Abduh melalui
tafsirnya, al-Manar, suntingan dari Rasyid Ridha serta majalah al-Urwatul Wustqa..
Jama'ah Tabligh
Jama'ah Tabligh adalah sebuah jama'ah Islamiyah yang dakwahnya berpijak kepada
penyampaian (tabligh) tentang keutamaan-keutamaan ajaran Islam kepada setiap orang
yang dapat dijangkau. Jama'ah ini menekankan kepada setiap pengikutnya agar
meluangkan sebagian waktunya untuk menyampaikan dan menyebarkan dakwah dengan
menjauhi bentuk-bentuk kepartaian dan masalah-masalah politik. Barangkali cara
demikian lebih cocok mengingat kondisi ummat Islam di India yang merupakan minoritas
dalam sebuah masyarakat besar.
25. A; 1 anak perempuan dapat setengah bagian,2 orang atau lebih mendapat 2/3 bagian jika
anak perempuan bersama lakilaki bagian nya jadi 2;1
B;ayah mendapt 1/3 bagian jika tidak ada anak dan jika ada anak 1/3 bagian
C; (1) ibu (tidak ada anak 1/6 bagian jika ada ank memdapat 1/3 bagian
(2)ibu 1/3 bagian dari sisa seudah diambil janda/ada bisa bersama ayah
a.180; jamda ¼ bagian (tidak ada anak) ada anak mendapat 1/8
b;181; orang meninggal tidk meninggalkan anak /ayah diberikan kepada saudara seibu 1/6
sisa lebih dari 2 1/3
c;182; orang meninggal mempunyai saudara sekandung (ayah) ½ lebih dari 2/3 jika lakilaki
dan perempuan 2;1
d.183; ahli waris bersepakat melakukan perdamaian dalam membagikan waisan.
26. Peranan penentuan siapa yang menjadi ahli waris,penentuan mengenai harta
peninggalan,penentuan bagian ahli waris melaksanakan membagi harta peninggalan
penetapan pengalihan atas permohonan seseorang tentang ahli waris bagaimana isi buku
not tahun 1989 ‘’ para pihak seblum berperkara dapat mempertimbangkan untuk memilih
hukum apa yang digunkan dalam pembagian warisan’’
27. Jumlah Ahli Waris Laki-laki dan Perempuan
Orang-orang yang berkemungkinan mendapat bagian dari harta peninggalan seseorang
jumlahnya sangat banyak 25 orang: 15 dari pihak laki-laki 10 dari pihak perempuan.[1]
1. Para ahli waris dari pihak laki-laki
a. Anak laki-laki.
b. Anak laki-laki dari laki-laki (yakni cucu dari pihak anak laki-laki, terus dalam garis ke
bawah, sepanjang pertaliannya melalui keturunan laki-laki).
c. Ayah
d. Kakek (ayah dari ayah), terus dalam garis ke atas sepanjang pertaliannya melalui
keturunan laki-laki).
e. Saudara laki-laki (seibu sebapak).
f. Saudara laki-laki (sebapak saja).
g. Saudara laki-laki (seibu saja).
h. Kemanakan (anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu sebapak).
i. Kemanakan (anak laki-laki dari saudara laki-laki yang sebapak saja).
j. Paman (saudara laki-laki Bapak yang seibu sebapak)
k. Paman (seydara laki-laki Bapak yang ssebapak saja).
l. Sepupu (anak laki-laki dari paman ayah yang seibu sebapak).
m. Sepupu (anak laki-laki dari paman ayah yang sebapak saja).
n. Suami.
o. Laki-laki yang memerdekakan si mayit dari perbidakan (yakni mantan majikannya), jika
si mayit tidak meninggalkan ahli waris.
2. HUSEIN JAYADININGRAT
Menurut Husein, Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia (Iran sekarang).
Pendapat Husein ini didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang
antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut seperti tradisi merayakan 10
Muharam atau Asyura sebagai hari suci kaum syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti
yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman, Sumatra Barat dan di Bengkulu.
4. ANTHONY H. JOHNS
Menurut Anthony,proses islamisasi dilakukan oleh para musafir (kaum pengembara)
yang datang ke kepulauan Indonesia. Kaum tersebut biasanya mengembara dari satu
tempat ke tempat yang lainnya dengan motivasi hanya pengembangan agama Islam.
5. SOETJIPTO WIRJOSOEPARTO
Soetjipto Wirjosoeparto berpendapat Islam masuk ke Indonesia melalui Gujarat, India.
Hal tersebut dibuktikan dengan salah satu makam raja Islam di Samudera Pasai yang
nisannya menggunakan batu yang berasal dari Gujarat, India.
6. ALWI SIHAB
Alwi Sihab berpendapat bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abad
pertama Hijriah atau sekitar abad ke tujuh Masehi dibawa oleh pedagang Arab yang
masuk ke Cina melalui jalur barat. Teori tersebut didasarkan pada berita Cina pada masa
dinasti T’ang yang menyatakan adanya perkampungan Arab di Cina. Dalam
perkampungan tersebut penduduknya diberikan kebebasan untuk menjalankan ibadah
berdasarkan keyakinannya. Cina yang dimaksudkan dalam berita Cina adalah gugusan
pulau di Timur Jauh, termasuk kepulauan Indonesia. JAdi, jalur awal penyebaran Islam di
Indonesia menurut Alwi SIhab, bukan berasal dari jalur Arab, India, dan Persia, melainkan
dari Arab langsung.
29. Faktor pendorong kemunduran peradaban islam
1. Akibat jauhnya umat Islam dari Kitabullah dan As Sunnah.
2. Taklid (ikut-ikutan).
3. Terjadinya perpecahan di kalangan umat.
4. Adanya pertempuran antara haq dan bathil.
30. Faktor pendorong kemajuan peradaban islam
1. Terjadinya Asimilasi antara Bangsa Arab dan Bangsa Lain
2. Gencarnya Gerakan Penerjemah
3. Berkembangnya Kebudayaan Islam secara Mandiri
4. Termotivasi oleh Metode Berpikir Filsuf Yunani
5. Adanya semangat untuk Mancapai Kamajuan dalam Berbagai Ilmu Pengatahuan
31. – Muhammad Abdul wahab ; upaya memperbaiki kedudukan umat islam
_Rifaah Badawi Rafii-tahtawi ; agar umat islam didunia tidak mementingkan urusan
ekonomi saja
-Jamaludin Algafani ; mengihlami kaum muslim di turki,iran,mesir, dan india
-Muhammad Abduh ; masuknya bermacam bidah ke dalam ajaran islam membuat umat
islam lupa akakn ajaran islam yang sebenarmya
-Toha Husein ; pendukung gagasan Muhammad ali pasya
32. Dari pembahasan tentang masuknya Islam ke Nusantara, dapat dipahami bahwa
masuknya agama Islam ke Indonesia terjadi secara periodik, tidak sekaligus. Pada bagian ini
akan diuraikan mengenai strategi penyebaran Islam dan media yang dipergunakan oleh para
pedagang dan mubaligh dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Salah satu arti “strategi” yang dimuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
“rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”. Dalam konteks
dakwah Islam, strategi dakwah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
para mubaligh, yang membawa misi Islam di dalamnya.
33. 1. Perdagangan
Pada tahap awal, saluran yang dipergunakan dalam proses Islamisasi di Indonesia adalah
perdagangan. Hal itu dapat diketahui melalui adanya kesibukan lalu lintas perdagangan pada
abad ke-7 M hingga abad ke-16 M. Aktivitas perdagangan ini banyak melibatkan bangsa-
bangsa di dunia, termasuk bangsa Arab, Persia, India, Cina dan sebagainya. Mereka turut
ambil bagian dalam perdagangan di negeri-negeri bagian Barat, Tenggara, dan Timur Benua
Asia.
2. Perkawinan
Dari aspek ekonomi, para pedagang muslim memiliki status social ekonomi yang lebih baik
daripada kebanyakan penduduk pribumi. Hal ini menyebabkan banyak penduduk pribumi,
terutama para wanita, yang tertarik untuk menjadi isteri-isteri para saudagar muslim. Hanya
saja ada ketentuan hukum Islam, bahwa para wanita yang akan dinikahi harus diislamkan
terlebih dahulu. Para wanita dan keluarga mereka tidak merasa keberatan, karena proses
pengIslaman hanya dengan mengucapkan dua kalimah syahadat, tanpa upacara atau ritual
rumit lainnya.
3. Pendidikan
Proses Islamisasi di Indonesia juga dilakukan melalui media pendidikan. Para ulama banyak
yang mendirikan lembaga pendidikan Islam, berupa pesantren. Pada lembaga inilah, para
ulama memberikan pengajaran ilmu keIslaman melalui berbagai pendekatan sampai
kemudian para santri mampu menyerap pengetahuan keagamaan dengan baik. Setelah
mereka dianggap mampu, mereka kembali ke kampong halaman untuk mengembangkan
agama Islam dan membuka lembaga yang sama. Dengan demikian, semakin hari lembaga
pendidikan pesantren mengalami perkembangan, baik dari segi jumlah maupun mutunya.
4. Tasawuf
Jalur lain yang juga tidak kalah pentingnya dalam proses Islamisasi di Indonesia adalah
tasawuf. Salah satu sifat khas dari ajaran ini adalah akomodasi terhadap budaya lokal,
sehingga menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang tertarik menerima ajaran
tersebut.
5. Kesenian
Saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah melalui pertunjukkan
wayang. Seperti diketahui bahwa Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam
mementaskan wayang.
6. Politik
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya masuk Islam
terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di wilayah ini.
Jalur politik juga ditempuh ketika kerajaan Islam menaklukkan kerajaan non Islam, baik di
Sumatera, Jawa, maupun Indonesia bagian Timur.
34. 1. Jumud: Faktor Utama Kemunduran Umat Islam
2. Pembaruan ‘Abduh dalam Masalah Ijtihad
3. Pembaruan ‘Abduh dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Islam (Pendidikan
4. Pembaruan ‘Abduh dalam Bidang Keluarga dan Wanita
35. Adanya pembaharuan islam, modernisasi islam,serta memundulkan tokoh tokoh
kebangkitan islam yang menyatukan iman islam itu sendiri dan para islam .