You are on page 1of 3

Hari ini aku kembali di ketuk, Dan ku buka kembali setelah sekian lama aku menutup semuanya.

Aku
pernah sengaja berlari agar aku seperti pura-pura lupa, aku juga pernah seolah tak peduli tapi aku
ingin sekali peduli. Kembali berjumpa setelah sekian lama menghilang, dan aku ingin kali ini menetap

“Hujan, kamu sudah dimana”

“Masih dikampus, nanti kalo sudah di depan kampus kamu aku telpon lagi ya”

“iya”

Segera aku menutup telpon ku, kali ini aku tak suka hujan. Karena aku ingin segera bertemu pikirku,
tapi aku tak bisa tak menyukai hujan karena hujan anugerah paling indah yang Tuhan ciptakan.

Hari ini, aku akan bertemu dia, iya sekian lama tak permah berjumpa dan akhirnya hari ini kami akan
berjumpa.

“aku sudah di depan kampus, kamu dimana”

“Masih di Kelas, aku kesana sekarang ya”

“Gerimis”

“Gpp, ngak akan basah baju nya”

Aku masih tak percaya semuanya, mengapa pikir ku…..

Untuk pertama kali nya, aku lihat tak ada yang berbeda masih sama seperti dulu, hanya saja lebih
dewasa dari yang dulu.

“ehhhh, maaf ya lama nunggu nya”

“gpp, langsung aja ketempat makan nya”

“ehhh, iya. Ayok kalo gitu”

Aku tak percaya, masih pikir ku…

“ada sesuatu yang kamu pikirkan”

“apa?”

“Entahlah apa, yang pasti pikiran mu lagi tidak baik”

“ahhh, sok tau”

“jika harus dibandingkan 30% kau merasa bahagia, dan 70% perasaan mu merasa sedih”

Kali ini aku hanya senyum, dia seolah tau tentang diriku dan apa yg menjadi pikiran ku sekarang. Tak
banyak yang harus aku ceritakan bagiku ia sudah tau tentang ku. Meskipun 4 tahun lama nya kami
putus kontak setelah berakhirnya dulu. Hari ini seolah aku menemukan seorang peramal tanpa aku
harus menceritakan semuanya kepada nya. pikir ku hanya tak percaya Tuhan kembali
mempertemukan kami dengan banyak alasan tentunya untuk membuat ku tertawa walau hanya
sebentar.

Empat tahun yang lalu, aku pernah iya dengan nya, tapi iya ku menyakiti nya. kami usai setelah itu
dia menghilang pikir ku kata maaf tak akan menghapus salah ku. Aku tak tau dia akan memaafkan
ku dan mencari ku lagi. Aku pikir setelah usai itu aku akan kehilangan untuk selamanya ternyata aku
salah, dia mampu memaafkan dan mampu mengubur semua nya walau aku tak begitu yakin.
Berbeda dengan ku. Aku dulu lebih memilih berlari dari nya aku hanya takut, takut jika hadir ku akan
menyakitinya lagi.

Setelah pertemuan hari ini, aku mampu memahami segala nya…

------------------------------

Empat Tahun yang lalu…..

“aku pulang duluan ya, gpp kan aku tinggal” teriak teman ku

“ehh, iya gpp uda biasa kok pulang sendiri”

Hari ini menyebalkan bagiku, harus pulang sekolah sendirian, tak ada satu pun bis yang lewat dan
langit mulai mendung. Aku mulai cemas dan takut tak biasanya pulang sendiri ku lihat disampingku
seseorang dengan seragam pramuka nya memperhatikan ku. Ku lihat lambang sekolah nya ternyata
anak sekolah sebelah kata ku dalam hati. Tak lama hujan pun turun seperti biasa percikan-percikan
air mengotori sepatu hanya ada tempat kecil untuk berteduh. Kali ini hanya berdua saja mengingat
hari sudah mulai sore.

“Boleh minta No telpon nya” suara nya mengagetkan ku

“ehhh, boleh”

“maaf ngak sopan, perkenalkan nama ku Aji”

“aku cika, iya gpp”

“pulang sendirian, ehh gpp kan aku minta no telpon nya aku jadi ngak enak”

“iya gpp, lagian sekolah kitakan dekatan biar banyak temen nya”

“hehe iya bener banget kata mu, ehh aku duluan ya pulang nya gpp kan”

“iya-iya gpp”

Dapat temen baru pikir ku, hal biasa bagiku berteman dengan siapa saja.

“Assalammualikum, maaf menganggu ini aku yg tadi minta no telpon mu”

Sebuah sms yang aku dapat dari aji, teman baru ku.

Sering cerita, kayak uda akrab banget hari demi hari sampe dengan nyaman dan ternyaman.
Kamipun menjalin sebuah kisah tentunya.berjalan tak begitu lama dan harus usai dengan kata lain
aku yang menyakiti. Sakit memang untuknya wajar jika dia harus pergi dan membenci ku. Maafpun
tak akan menghapus semua nya. aku tak pernah menjadi baik selama itu, aku sengaja menghilang,
dan seperti melupakan salah ku tanpa usaha mencari untuk meminta maaf. Seolah aku tak peduli
dengan semua nya walaupun aku ingin sekali peduli.

-----------------

Hari ini, aku disadarkan dengan semua nya, tak perlu pertemuan yang begitu lama. Tak perlu kisah
yang di ulang dan tak perlu sakit untuk dibalas sakit. Dia mengajarkan ku menjadi baik, bagimana
memafkan seseorang yang telah menyakiti, dan bagaimana cara untuk tidak menghilang dari
masalah. Aku menyakiti dengan meninggalkan bekas selama empat tahun, dan dibalas semua rasa
sakit itu dengan membuat ku tertawa tanpa beban satu hari saja.
Bagaimana bisa Tuhan menciptakan hati begitu baik, mampu membuat semua rasa sakit itu
bagaikan hujan saja. Aku pikir dia akan hilang untuk selamanya, tak ingin mengenal dan menghilang
untuk selamanya dan tak ada kata memaafkan ku. Tapi aku salah, kehilangan bertahun-tahun dan
kembali mengetuk untuk menghilangkan semua rasa bersalah ku, membuat ku tertawa tanpa
beban, membuat ku menjadi baik dan paling baik dengan menghargai ku.

Aku hanya berdoa, semoga tuhan memberi mu kebahagian yang lebih, atas semua rasa ikhlas mu.
Kau mengajarkan bagaimana menjadi baik, membalas rasa sakit yang kau rasakan dengan cara
membahagikan, kau datang dengan keberanian mu, dengan rasa percaya mu. Kau mampu…

Mampu membalas rasa sakit dengan membuat ku menjadi baik..

Aku ingin, ingin kau tetap dan menetap tapi aku tau itu tak mungkin

Terimah kasih, terimah kasih pernah mau…

Dan terimah kasih telah membuat menjadi baik…

You might also like