You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Alzheimer

Sub Pokok Bahasan : Pengertian Alzheimer, penyebab Alzheimer, tanda dan


gejala Alzheimer, pencegahan dari Alzheimer, cara
menangani dan merawat penderita dengan Alzheimer

Sasaran : Anak Ny S dan keluarga penghuni panti jompo yang


menderita Alzheimer

Hari/Tanggal : Rabu, 5 Juli 2017

Jam : 19.30 WIB

Waktu : 20 menit

Tempat : di Ruang 714

Nama Penyuluh : Agnes Septianingsih, Indri Madiastuti, Richard Jhon


Alvin

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penyakit Alzheimer, anak Ny. S
dan keluarga penghuni panti jompo diharapkan memahami tentang penyakit
Alzheimer

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, anak Ny. S dan
keluarga penghuni panti jompo mampu:
a. Menjelaskan pengertian Alzheimer
b. Menyebutkan penyebab Alzheimer
c. Menyebutkan tanda dan gejala Alzheimer
d. Meyebutkan pencegahan dari Alzheimer
e. Menyebutkan cara menangani dan merawat penderita dengan Alzheimer

B. Cakupan Materi
1. Pengertian Alzheimer
2. Penyebab Alzheimer
3. Tanda dan gejala Alzheimer
4. Pencegahan dari Alzheimer
5. Cara menangani dan merawat penderita dengan Alzheimer

C. Pelaksanaan

No Tahap Kegiatan Kegiatan


dan Waktu Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(5 menit) - Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menyampaikan tentang - Menyimak,
tujuan pokok materi mendengarkan
- Menyampaikan pokok dan memahami
pembahasan penjelasan yang
- Kontrak waktu diberikan
2. Inti - Menyampaikan materi - Menyimak dan
(10 menit) - Menjelaskan tentang mendengarkan
pengertian Alzheimer - Menjawab
- Menjelaskan tentang pertanyaan
peyebab Alzheimer - Memahami
- Tanya jawab penjelasan yang
- Menjelaskan tanda dan diberikan
gejala Alzheimer
- Meyebutkan pencegahan
dari Alzheimer
- Menyebutkan cara
menangani dan merawat
penderita dengan
Alzheimer

3. Penutup - Melakukan evaluasi - Sasaran dapat


(5 menit) - Menyampaikan kesimpulan menjawab
materi pertanyaan yang
- Mengakhiri pertemuan dan diajukan
memberi salam - Mendengarkan
dan
memperhatikan
- Menjawab salam

D. Metode Penyuluhan
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Media
1. Leaflet

F. Sumber
1. Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC
2. Muttaqin, Arif.2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan.Jakarta:Salemba Medika
3. Price, S.A. 2006. Patofisiologi :Konsep Klinis Proses-proses penyakit. Jakatra :
EGC

G. Evaluasi
1. Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung pada
kegiatan diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan dapat berhasil
atau tidak.
2. Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang harus dijawab langsung oleh
sasaran pada saat itu juga. Pertanyaan evaluasi antara lain:
a. Apa pengertian Alzheimer?
b. Jelaskan tentang peyebab Alzheimer?
c. Jelaskan tanda dan gejala Alzheimer?
d. Sebutkan pencegahan dari Alzheimer?
e. Sebutkan cara menangani dan merawat penderita dengan Alzheimer?
Tinjauan Teori Alzheimer

A. Pengertian Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit yang bersifat degeneratif dan progresif pada otak yang
menyebabkan cacat spesifik pada neuron, serta mengakibatkan gangguan memori,
berfikir dan tingkah laku (Price, 2006)

Alzheimer merupakan penyakit degenerasi neuron kolinergik yang merusak dan


menimbulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang orang yang berusia 65 tahun ke
atas (Muttaqin, 2008)

B. Penyebab
Alzheimer tidak diketahui, meskipun kaitannya genetik atau riwayat cedera otak dapat
berdampak di beberapa kasus. Faktor lingkungan dan virus telah diduga sebagai
penyebabnya, tetapi tidak ditemukan adanya bukti untuk membenarkan dugaan ini.
(Brooker, 2008)

Alzheimer mengganggu setiap proses neuron yang sehat seperti komunikasi,


mobilisasi, dan perbaikan. Akibatnya, sel-sel saraf di otak berhenti bekerja,
kehilangan koneksi dengan sel saraf lainnya dan akhirnya mati. Kehancuran dan
kematian sel-sel saraf menyebabkan kegagalan memori, perubahan kepribadian,
masalah dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Menurut hipotesis, akumulasi
Abeta dalam otak adalah pengaruh utama yang mendorong pathogenesis penyakit
alzheimer.

Faktor-faktor resiko Alzheimer antara lain:

1. Usia: kebanyakan penderita berusia lebih dari 65 tahun ke atas


2. Faktor genetik : mutasi gen protein precursor amiloid, gen presenilin 1 dan 2,
serta apolipoprotein E
3. Faktor lingkungan seperti riwayat cedera kepala berat
4. Penyakit metabolik: obesitas, hiperlipidemi, dan diabetes mellitus

C. Tanda dan Gejala


1. Kehilangan daya ingat/memori
Pada orang tua normal, dia tidak ingat nama tetangganya, tetapi dia tahu orang
itu adalah tetangganya. Pada penderita Alzheimer, dia bukan saja lupa nama
tetangganya tetapi juga lupa bahwa orang itu adalah tetangganya

2. Kesulitan melakukan aktivitas rutin yang biasa


Seperti tidak tahu bagaimana cara membuka baju atau tidak tahu urutan-urutan
menyiapkan makanan

3. Kesulitan berbahasa
Umumnya pada usia lanjut didapat kesulitan untuk menemukan kata yang
tepat, tetapi penderita Alzheimer lupa akan kata-kata yang sederhana atau
menggantikan suatu kata dengan kata yang tidak biasa

4. Disorientasi waktu dan tempat


Kita terkadang lupa kemana kita akan pergi atau hari apa saat ini, tetapi
penderita Alzheimer dapat tersesat pada tempat yang sudah familiar untuknya,
lupa di mana dia saat ini, tidak tahu bagaimana cara dia sampai di tempat ini,
termasuk juga apakah saat ini malam atau siang

5. Penurunan dalam memutuskan sesuatu atau fungsi eksekutif


Misalnya tidak dapat memutuskan menggunakan baju hangat untuk cuaca
dingin atau sebaliknya

6. Salah menempatkan barang


Seseorang secara temporer dapat salah menempatkan dompet atau kunci.
Penderita Alzheimer dapat meletakkan sesuatu pada tempat yang tidak biasa,
misal jam tangan pada kotak gula
7. Perubahan tingkah laku
Seseorang dapat menjadi sedih atau senang dari waktu ke waktu. Penderita
Alzheimer dapat berubah mood atau emosi secara tidak biasa tanpa alasan
yang dapat diterima

8. Perubahan perilaku
Penderita Alzheimer akan terlihat berbeda dari biasanya, ia akan menjadi
mudah curiga, mudah tersinggung, depresi, apatis atau mudah mengamuk,
terutama saat problem memori menyebabkan dia kesulitan melakukan sesuatu

9. Kehilangan inisiatif
Duduk di depan TV berjam-jam, tidur lebih lama dari biasanya atau tidak
menunjukan minat pada hobi yang selama ini ditekuninya

10. Halusinasi
Efek kerusakan sel-sel otak selain menimbulkan ingatan seseorang juga dapat
menimbulkan halusinasi pada penderita. halusinasi ini ada banyak ragam dan
bentuknya, untuk penderita Alzheimer ringan biasanya muncul pada saat tidur
(mimpi), namun bagi penderita dengan tingkat lanjut halusinasi ini muncul
pada saat penderita dalam keadaan sadar (tidak tertidur), salah satu conoh
halusinasi yang sering terjadi adalah penampakan makhluk-makhluk
manakutkan/ munculnya objek-objek yang seharusnya tidak ada

D. Pencegahan Alzheimer
1. Konsumsi makanan mengandung antioksidan
Makanan dengan antioksidan dapat mencegah penyakit pikun dan mencegah
tentunya mencegah Alzheimer. Banyak sekali sayur dan buah-buahan yang kaya
antioksidan. Selain itu teh jgua mengandung banyak antioksidan

2. Kurangi makanan berlemak


Bukan hanya obesitas, lemak juga dapat memicu perubahan fungsi otak ke arah
lebih baik atau lebih buruk. Alzheimer juga bisa dipicu dari makanan berlemak.
Sebaiknya kurangi konsumsi lemak jenuh karena dapat membuat sel-sel otak yang
menjadi tidak efisien. Selain itu kurangi konsumsi makanan yang digoreng seperti
gorengan, nasi goreng, dll

3. Olahraga
Rajin olahraga ternyata merangsang produksi kolestrol baik. Para peneliti
mengklaim kolesterol baik ini dapat berfungsi sebagai anti-inflamasi untuk
mencegah kerusakan pada sistem otak

4. Rangsanglah pertumbuhan otak


Otak mulai menyusut saat usia mencapai 30-40 tahun. Namun peneliti
berpendapat seseorang dapat meningkatkan ukuran otak dengan rajin belajar.
Cobalah mempelajari berbagai hal baru, perluas pertemanan sebagai stimulasi,
baca buku, browsing di internet atau membeli permainan yang merangsang otak.

5. Kurangi makanan manis


Makanan manis tidak hanya menimbulkan masalah berat badan. Banyak makan
manis juga dapat merintis kerusakan otak. Suzanne de La Monte, MD, MPH,
seorang neuropathologist dari Brown University bersama tim melakukan
penelitian. Ia menunjukkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula dapat
menyebabkan resistensi insulin yang memperburuk kondisi otak

6. Masak makanan sendiri di rumah


Dengan memasak makanan sendiri, kita dapat memastikan sendiri bahan-bahan
yang digunakan adalah yang terbaik dan lebih sehat daripada beli makanan di luar

7. Jaga kebersihan gigi


Gigi dan gusi yang tidak bersih dapat meracuni otak dan cenderung membuat
memori semakin rendah. Oleh karena itu rajin menyikat gigi dan flossing dapat
membantu menjaga gigi dan mempertajam memori

E. Cara Menangani dan Merawat Penderita dengan Alzheimer


1. Cara Menangani Penderita dengan Alzheimer
Untuk menangani alzheimer juga bisa melalui perawatan psikolog yaitu stimulasi
kognitif, terapi perilaku kognitif dan terapi relaksasi. Stimulasi kognitif bertujuan
untuk meningkatkan memori penderita alzheimer. Sedangkan terapi perilaku
kognitif dan terapi relaksasi bertujuan untuk mengurangi kegelisahan, depresi, dan
halusinasi yang merupakan gejala-gejala alzheimer.

Selain itu, ada beberapa cara lainnya menangani alzheimer diantaranya:


- Hindari perdebatan dengan penderita alzheimer
- Mendukung dengan menanggapi emosi penderita alzheimer
- Buat lingkungan tenang terutama di dalam rumah/panti jompo
- Respon pemintaan penderita alzheimer
- Memeriksakan penderita alzheimer ke dokter
- Bantulah penderita mengembalikan ingatan lama dengan cara membuat
catatan penting dan menunjukan foto lama pada penderita
- Jangan memaksa mengingat sesuatu pada penderita alzheimer
- Selalu perhatikan penderita

2. Cara Merawat Penderita dengan Alzheimer


Tidak hanya mengetahui cara menangani alzheimer, tapi juga harus mengetahui
bagaimana cara tepat merawat penderita alzheimer.

Berikut ini adalah cara merawat penderita alzheimer:

- Sabar ketika merawat penderita alzheimer, karena terkadang penderita


berperilaku aneh.
- Berikan perhatian yang lebih pada penderita alzheimer
- Bersikap tenang ketika dekat penderita alzheimer
- Jangan mudah emosi ketika penderita berperilaku aneh, sebab jika anda
emosi akan mempengaruhi psikis penderita
- Jika penderita berperilaku yang memalukan, sebaiknya anda sebagai
keluarganya jangan menceritakan hal yang memalukan tersebut pada orang
lain
- Berikan penderita makanan yang bernutrisi supaya penderita tetap terjaga
kesehatannya

You might also like