Menimbang
Mengingat
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER- 30 /PB/2014
TENTANG
MEKANISME PENYELESAIAN DAN PENATAUSAHAAN
RETUR SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA DALAM RANGKA IMPLEMENTASI
SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,
bahwa pengembalian atas penerimaan retur Surat Perintah
Pencairan Dana perlu dilakukan secara sederhana, cepat,
transparan, dan akuntabel;
bahwa dengan adanya implementasi Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara, perlu mengatur
kembali mekanisme pengembalian retur Surat Perintah
Pencairan Dana;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Mekanisme
Penyelesaian dan Penatausahaan Retur Surat Perintah
Pencairan Dana Dalam Rangka Implementasi Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286};
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);
Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5423);
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014
tentang Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara;Menetapkan
MEMUTUSKAN:
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
TENTANG MEKANISME PENYELESAIAN DAN PENATAUSAHAAN
RETUR SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA DALAM RANGKA
IMPLEMENTASI SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN
NEGARA.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:
1
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara, yang
selanjutnya disebut SPAN adalah sistem terintegrasi seluruh
proses yang terkait dengan pengelolaan APBN yang metiputi
modul penganggaran, modul komitmen, modul pembayaran,
modul penerimaan, modul kas, dan modul akuntansi dan
pelaporan.
Penerimaan Negara adalah wang yang masuk ke kas negara.
Arsip Data Komputer, yang selanjutnya disingkat ADK adalah
arsip data berupa disket atau media penyimpanan digital
lainnya yang berisikan data transaksi, data buku besar,
dan/atau data lainnya
Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebut BUN
adalah pejabat| yang mempunyai kewenangan untuk
melaksanakan fungsi Bendahara Umum Negara.
Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut Kuasa PA
adalah pejabat_ yang memperoleh kuasa dari Pengguna
Anggaran untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga.
Satuan Kerja, yang selanjutnya disebut Satker adalah uit
organisasi lini’ Kementerian Negara/Lembaga atau unit
organisasi Pemerintah Daerah yang melaksanakan kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga dan memiliki kewenangan dan
tanggug jawab penggunaan anggaran.
Direktorat Pengelolaan Kas Negara adalah unit eselon Ii pada
Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang mempunyai tugas
merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi
teknis di bidang pengelolaan kas negara
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, yang selanjutnya
disebut KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara
Umum Negara (BUN) untuk melaksanakan sebagian fungsi
BUN.
Seksi Verifikasi dan Akuntansi adalah Seksi Verifikasi dan
Akuntansi untuk KPPN Tipe Al dan Seksi Verifikasi,
Akuntansi, dan Kepatuhan Internal untuk KPPN Tipe A2,
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Kevangan
mengenai Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Perbendaharan.10.
ll
13,
14.
16.
17,
18.
20.
Seksi Pencairan Dana adalah Seksi Pencairan Dana untuk
KPPN Tipe Al dan Seksi Pencairan Dana dan Manajemen
Satker untuk KPPN Tipe A2, sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Menteri Keuangan mengenai Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharan.
Bank Indonesia yang selanjutnya disebut BI adalah bank
sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang mengenai Bank Indonesia.
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu_ lintas
pembayaran.
PT. Pos Indonesia (Persero) yang selanjutnya disebut Kantor
Pos adalah Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai unit
pelaksana teknis di daerah yaitu Sentral Giro/Sentral Giro
Gabungan/Sentral Giro Gabungan Khusus serta Kantor Pos
dan Giro.
Bank Operasional adalah Bank Umum/Bank Pembangunan
Daerah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan seiaku
Bendahara Umum Negara atau pejabat yang diberi kuasa
untuk menjadi mitra Direktorat Jenderal Perbendaharaan atau
KPPN
Bank Operasional I Pusat yang selanjutnya disebut BO I Pusat
adalah bank operasional mitra Kuasa BUN Pusat yang
merupakan bank pusat dari BO I dan tempat dibuka Rekening
Pengeluaran Kuasa BUN Pusat SPAN, Rekening Pengeluaran
Kuasa BUN Pusat Non SPAN, Rekening Pengeluaran Kuasa
BUN Pusat Gaji, Rekening Retur Bank Operasional I Pusat
SPAN, dan Rekening Retur Bank Operasional I Pusat Gaji.
Bank Operasional II yang selanjutnya disebut BO I adalah
bank operasional mitra Kuasa BUN di Daerah yang
menyalurkan dana APBN untuk pengeluaran gaji bulanan,
Bank Operasional III yang selanjutnya disebut BO III adalah
bank operasional mitra Kuasa BUN di Daerah yang
menyalurkan dan/atau memindahbukukan Dana Bagi Hasil
Pajak Bumi dan Bangunan per Kabupaten/Kota berdasarkan
Surat Perintah Pencairan Dana dan Surat Perintah Transfer.
Kantor Pos Pengeluaran yang selanjutnya disebut Pos
Pengeluaran adalah Kantor Pos mitra kerja Kuasa Bendahara
Umum Negara di Daerah yang menyalurkan dana SP2D Non
Gaji Bulanan dan/atau Surat Perintah Pencairan Dana Gaji
Bulanan
Bank/Kantor Pos Pencrima adalah bank umum/kantor pos
tempat bendahara/pegawai/pihak ketiga membuka rekening
untuk menerima penyaluran dana APBN sebagaimana
tercantum pada Surat Perintah Pencairan Dana.
Surat Perintah Transfer yang selanjutnya disebut SPT adalah
dokumen yang diterbitkan oleh Kuasa BUN Pusat/Kuasa BUN
di Daerah untuk pemindahan dana antar rekening milik BUN.