Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh:
Yemima Hariyono
NIM : 068114160
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
EVALUASI PENGOBATAN PASIEN STROKE RAWAT INAP
DI UNIT STROKE RSUD BANYUMAS
JANUARI-APRIL 2010
SKRIPSI
Oleh:
Yemima Hariyono
NIM : 068114160
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
ii
iii
iv
Dedicated to:
v
vi
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat kasih dan
2. Kedua orang tua penulis, Alm. Dr Tjipto Harijono, Sp.S dan Ayke
nasehatnya. Dan, maaf karena papa tidak sempat melihat skripsi ini.
5. Ibu Rita Suhadi, M.Si., Apt, Dosen Pembimbing yang telah banyak
kepada penulis.
6. Dosen penguji, M. Wisnu Donowati., M.Si., Apt, dan dr. Fenty M.Kes.,
SpPK yang telah bersedia menguji skripsi penulis dan memberikan saran
dan kritik yang membangun sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik
dari sebelumnya.
vii
7. Ruth Dwi Utami Hariyono dan Karen Tri Septiyani, adik-adikku tersayang
10. Keluarga besar Hariyono dan Oswari atas doa dan dukungannya.
11. Dr. Laksmi, Sp.S terima kasih atas waktu dan kesediannya untuk diskusi.
12. Para dosen, laboran dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
13. Lita, Ryan, Atika, Valida, Joice, Grace, KD, Yensi, Dinar, Frida dan
14. Anak-anak kost Amakusa: Dian, Uut, Dewi, Ting-ting, Reta, Lia Udin,
Adel, Ci Ita, Meili, Yohana, Metri, Herta, Bertha, Mieke, Citra, Anna,
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih ada kesalahan
Oleh karena itu, besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak terhadap hasil buah karya penulis ini. Semoga skripsi ini dapat
viii
ix
x
INTISARI
xi
ABSTRACT
Stroke is the third rank of disease causes death in Indonesia, after heart
diseases and cancer. Based on 2004 survey, stroke is the number one of killer
disease in Public Hospital. Stroke causes neurology problems, that is disadvantage
for the patients. Number of death and neurology disorder can solving by intensive
hospitalized at Unit Stroke. RSUD Banyumas has Unit Stroke facility. This study
will give information about Unit Stroke’s patients, medical treatment and
evaluation of Drug Related Problems (DRP).
This study is non experimental study with descriptive evaluative study
design which has retrospective charecteristic by looking at the medical record of
RSUD Banyumas Stroke Unit in 2010 (January-April). The occured DRPs are
evaluated by looking at the treatment of stroke and using analysis SOAP.
The result of this study (15 patients) that precentage of stroke patient
46,67% are 45-65 years old, 60% are man, 60% are hemoragic stroke, 80% have
hypertensi stroke, 40% have smoking history, 26,67% have stroke reccurent and
the biggest awareness level of patient is somnolen (53,3%). Cithicoline (100%)
from Cardiovascular class therapy and piracetam (100%) from Central Nervous
System class therapy are the most medicines therapy in stroke treatment. Drug
related problems which happen in medication of stroke are need for additional
drug therapy 10 cases, ineffective drug 2 cases, dossage too low 2 cases, dossage
too high 1 cases, and adverse drug reaction 7 cases. Length of hospitalized in
Stroke Unit: <4 days (2 patients), 4-7 days (2 patients), 8-11 days (patients), 12-15
days (5 patients) and 16-19 days (2 patients). The condition of patient when out
from Stroke Unit is 11 patients get well and 4 patients death.
xii
DAFTAR ISI
INTISARI……………………………………...........……….......................... xi
xiii
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ………...............…………………...... 6
A. Stroke …………………………………................................................ 6
1. Sejarah ........................................................................................... 6
2. Definisi……................................................................................... 6
3. Epidemiologi ................................................................................. 7
5. Klasifikasi……............................................................................... 8
6. Penyebab ....................................................................................... 9
8. Patofisiologi ................................................................................... 10
xiv
B. Definisi Operasional ………………………..........……....................... 26
xv
6. Antiinfeksi .........….....……………………………...................... 44
9. Mata .............................................................................................. 46
A. Kesimpulan ……….…..…………………………..............…………. 65
B. Saran ……….…..……………………………………………….......... 66
LAMPIRAN ……….…..…………………………………………………… 71
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kriteria pasien stroke yang sesuai terapi rt-PA intravena .... 13
Tabel VIII. pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010
46
(Januari-April).................................................………..........
Tabel IX. pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010
47
(Januari-April).......................................................................
xvii
Obat sistem muskoletal beserta presentase penggunaannya
Tabel X. pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010
48
(Januari-April) ......................................................................
Tabel XI. pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010
49
(Januari-April).......................................................................
Tabel XIII. pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010
50
(Januari-April).......................................................................
Tabel XIV Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-
51
April)....................................................................................
Tabel XVI. Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-
April)..................................................................................... 52
xviii
(Januari-April)...................................................................... 53
Tabel XVIII. Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-
53
April)...........................……………......................................
Tabel XIX. di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-
April)..............................................................……............... 53
Tabel XX. Samping di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010
(Januari-April)..........…………............................................. 54
(Januari-April) ...................................................................... 56
April)..................................................................................... 57
April).................................................... 58
xix
Butuh obat di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun
2010 (Januari-April).............................................................. 59
…………………………….................................................. 62
xx
DAFTAR GAMBAR
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
105
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian RSUD Banyumas ...........
xxii
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
kesehatan yang sudah lama sekali dikenal di dunia kedokteran. Namun demikian
hingga kini stroke masih menjadi masalah kesehatan yang serius dan belum dapat
Amerika Serikat, stroke menempati posisi ketiga sebagai penyakit utama yang
Sementara itu, di Eropa, di jumpai 650.000 kasus stroke tiap tahunnya. Di Inggris,
setelah jantung dan kanker. Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena
stroke. Dari jumlah tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya
muda yang masih produktif. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya
1
2
penelitian tentang manfaat unit stroke hasilnya kematian awal penderita stroke
yang dirawat di unit stroke lebih rendah daripada yang dirawat di bangsal (cit.,
Gofir, 2009). Dalam unit stroke farmasis memiliki peranan yaitu melihat ulang
kembali daftar harian obat-obatan untuk kepastian keamanan, rasional serta terapi
tahun 2004. Stroke juga merupakan penyakit dengan tingkat hunian rumah sakit
Banyumas jumlah pasien rawat inap kasus stroke berada di posisi ke-14 (434
kasus) sedangkan stroke hemoragik pada posisi ke-15 (310 kasus) berdasarkan
data dari dua puluh besar diagnosa rawat inap tahun 2009. Jika dilihat dari jumlah
Banyumas meliputi: Unit Stroke dan bangsal inap untuk merawat pasien yang
terdiagnosis stroke. Penelitian di Unit Stroke masih jarang dilakukan, hal ini
1. Perumusan masalah
a. Seperti apa karakteristik pasien stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD
jenis stroke, riwayat hipertensi, riwayat merokok, riwayat stroke dan tingkat
b. Seperti apa gambaran penggunaan obat pada penyakit stroke di Unit Stroke ?
c. Pada obat yang digunakan, apakah terdapat drug related problems yang
meliputi:
d. Berapa lama masa perawatan dan seperti apa keadaan pasien stroke rawat inap
saat keluar dari Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-
April) ?
2. Keaslian penelitian
pengobatan (Santi, 2002) pada pasien rawat inap di RS Panti Rapih Yogyakarta
4
periode 1999. Kajian peresepan pada pasien stroke iskemik RS Panti Rapih
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah peneliti lain
melakukan penelitian di rumah sakit yang belum memiliki fasilitas Unit Strokes
sudah memilikki Unit Stroke dan peneliti berfokus pada pasien Unit Stroke saja.
kajian obat neuromuskular (Valida, 2010) dan kajian obat saluran napas dan
saluran cerna (Septiana, 2010). Pada penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap
semua jenis kajian obat dan sampel yang digunakan berbeda dengan penelitian
sebelumnya.
3. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberi referensi dan informasi
untuk penyusunan standar pelayanan medik dalam pengobatan pasien Unit Stroke
stroke terutama yang dirawat di Unit Stroke dan contoh-contoh kejadian drug
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
dan Drug Related Problems yang terjadi pada penderita stroke di Unit Stroke.
2. Tujuan khusus
jenis stroke, riwayat hipertensi, riwayat merokok, riwayat stroke dan tingkat
rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April).
stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-
April).
d. Memberi informasi berapa lama masa perawatan dan keadaan keluar pasien
stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-
April)
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Stroke
1. Sejarah
Gejala stroke pertama kali dikenal oleh Hippokrates pada 2400 tahun yang
dengan penyakit cerebrovascular atau kita kenal sebagai stroke (Sutrisno, 2007).
2. Definisi
Menurut Warlow, stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan gejala
dan atau tanda klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan
fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali
ada intervensi bedah atau membawa kematian), yang tidak disebabkan oleh sebab
lain selain penyakit penyebab vaskuler. Definisi ini mencakup stroke akibat infark
6
7
tipe gangguan pada kardiovaskular yang mempengaruhi arteri yang menuju dan
yang berada pada otak. Stroke timbul ketika aliran darah yan membawa oksigen
dan nutrisi ke otak dihalangi oleh sebuah gumpalan. Akibatnya, ada bagian pada
otak yang tidak dialiri oleh darah sehingga dapat mengakibatkan kelumpuhan.
3. Epidemiologi
kematian setelah penyakit jantung dan kanker. Setiap tahunnya 500.000 orang
Amerika terserang stroke, 400.000 orang terkena stroke iskemik dan 100.000
Pada populasi orang Asia dan orang berkulit hitam, dikatakan insiden
stroke iskemik 60-70% dari seluruh kasus stroke. Di Indonesia stroke termasuk
Depkes RI, 2007 bahwa penyebab kematian utama untuk semua umur adalah
presentasi paling besar yaitu sebesar 80%. Pada kasus stroke hemoragik: 75%
(Wahjoepramono, 2005).
stroke pada laki-laki 1,25 kali lebih besar dibandingkan perempuan, sehingga laki-
Gofir (2009), mengulas suatu hasil penelitian mengenai jenis kelamin penderita
8
4. Faktor Resiko
Faktor resiko stroke adalah: (1) hipertensi, (2) diabetes melitus, (3)
penyakit jantung, (4) serangan iskemik sepintas (TIA), (5) obesitas, (6) hiper-
agregasi trombosit, (7) alkoholism, (8) merokok, (9) peningkatan kadar lemak
darah (kolesterol, trigliserida, LDL), (10) hiperurisemia, (11) infeksi, (12) lain-
Faktor yang termasuk dalam kategori ini adalah usia, jenis kelamin, etnis
5. Klasifikasi
Stroke dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu stroke perdarahan
atau hemoragik dan stroke iskemik (Fagan dan Hess, 2005). Keduanya merupakan
ketersediaan darah pada suatu area di otak (oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan
9
menjadi tidak terpenuhi). Kategori utama pembagian stroke tersebut masih dapat
tingkat penurunan darah ke jaringan otak. Perjalanan klinis ini akan dapat
c. Stroke In Evolusiont
Stroke hemoragik juga dibagi dua berdasarkan lokasi serangan yaitu stroke
6. Penyebab
a. Stroke iskemik : penyakit pembuluh darah besar (emboli pada arteri), emboli
7. Gambaran Klinis
Stroke dengan jenis patologis apapun dan oleh faktor resiko apapun maka
gejala-gejala yang ditimbulkan oleh adanya stroke tersebut bersifat akut, yaitu
kesadaran, (4) kelumpuhan saraf otak fasialis (VII) dan hipoglosus (XII) yang
bersifat sentral, (5) gangguan funsi luhur seperti sulit berbahasa (aphasia) dan
8. Patofisiologi
a. Stroke Iskemik
Sekitar 85% dari semua stroke disebabkan oleh stroke iskemik atau infark.
Stroke infark pada dasarnya terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Pada
keadaan normal, aliran darah ke otak adalah 58 ml/100 gram jaringan otak/menit.
Bila hal ini turun sampai 18 ml/100 gram jaringan otak/menit maka aktivitas
listrik neuron terhenti tetapi struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih
reversibel. Penurunan aliran darah ini jika semakin parah dapat menyebabkan
jaringan otak mati, yang disebut sebagi infark. Jadi, infark otak timbul karena
iskemik otak yang lama dan parah dengan perubahan fungsi dan struktur otak
Mekanisme terjadinya stroke iskemik secara garis besar dibagi dua, yaitu
akibat trombosis atau akibat emboli. Diperkirakan dua per tiga stroke iskemik
untuk membedakan secara klinis patogenesis mana yang terjadi pada sebuah kasus
(Wahjoepramono, 2005).
11
dalam jaringan parenkim yang disebabkan oleh ruptur arteri perforantes dalam.
Kerusakan pembuluh darah ini biasanya akibat dari hipertensi atau kelainan pada
Hankey dan Less (2001) membagi faktor penyebab stroke ini dalam tiga
kategori, yaitu faktor anatomi, faktor hemodinamik, dan faktor hemostatik. Faktor
ruang subaraknoid dalam sistem saraf pusat (SSP). Hal ini biasanya disebakan
oleh karena trauma/ cedera kepala, umumnya disebabkan oleh rupturnya suatu
aneurisma intrakranial.
a. Tujuan terapi
1) Stroke iskemik
yang disetujui oleh FDA sejak tahun 1996 karena terbukti secara ilmiah efektif
dari 3 jam onset, atau bila waktu awitanyya tidak dapat dipercaya), pemberian
Tabel II. Kriteria eksklusi pasien stroke terhadap terapi rt-PA intravena
(1) Sedang menggunakan antikoagulan oral, waktu protrombin >15 detik atau INR (International
Normalized Ratio) waktu protrombin <1,7
(2) Penggunaan heparin dalam 48 jam sebelumnya
(3) Jumlah platelet kurang dari 100.000/mm3
(4) Bukan stroke atau cedera kepala berat 3 bulan sebelumnya
(5) Mengalami operasi besar dalam 14 hari sebelumnya
(6) Tekanan darah sistolik sebelum pengobatan lebih besar dari 185 mmHg, atau tekanan darah diastolik
lebih besar dari 110 mmHg
(7) Perbaikkan cepat gejala neurologik
(8) Defisit neurologik terpisah dan ringan seperti hanya ataksia, hanya kehilangan sensoris, hanya
disartri, atau kelemahan minimal
(9) Didahului perdarahan intrakranial
(10) Kadar gula darah kurang dari 50 mg/dL, atau >400 mg/dL
(11) Terjadi bangkitan (seizure) pada awitan stroke
(12) Terjadi perdarahan gastrointestinal atau uriner dalam 21 hari sebelumnya
(13) Sedang menderita infark miokardial (Gofir, 2009).
b) Antikoagulan
obat ini adalah untuk : mencegah pembesaran trombus dan mencegah progesifitas
Ada dua macam antikoagulan, yaitu yang bekerja secara langsung dan yang tidak
ditemukan pada sistem arteri (Dewoto, 2009). Obat antiplatelet yang digunakan
d) Obat neuroprotektif
Obat ini terbukti pada percobaan binatang dan uji klink fase II dapat
a) Terapi hemostatik
setelah serangan sering kali ditemukan. Hal ini disebabkan oleh masih
untuk mencegahnya (Saiful, 2008). Contoh obat yang digunakan adalah : eptacog
Pada penelitian keempat Mayer et al. (2008) terapi dengan rFVIIa pada
kasus ini terbukti dapat mengurangi hematoma, akan tetapi tidak meningkatkan
Obat anti koagulan dapat berperan sebagai faktor pemicu yang menjadikan
Implementasi dari hipotesis ini dalam terapi stroke hemoragik intraserebral yang
mungkin, juga terapi yang terkait dengan penangan faktor resiko yang mendasari
dan vitamin K. Pada pasien yang memang harus menggunakan antikoagulan maka
pemberian obat dapat dimulai pada hari ke 7-14 setelah terjadinya perdarahan
(Anonim 2007).
Pengatasan untuk masalah ini, pasien dapat diberikan nimodipin (Anonim, 2007).
b) Antifibrinolitik
yang sering dipakai adalah epsilon asam aminokaproid dengan dosis 36 gram/hari
Hipertensi sering kali dijumpai pada pasien dengan stroke akut. Bahkan
tekanan darah pada stroke iskemik akut sesungguhnya merupakan respon dari
jaringan otak yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan perfusi otak, agar aliran
manajemen hipertensi pada stroke akut, yaitu: (1) tanpa pemberian obat, (2)
hipertensi pada stroke hemoragik berbeda dengan stroke iskemik karena tekanan
a) Pada penderita dengan tekanan darah diastolik >140 mmHg (atau >110
b) Jika tekanan darah sistolik >220 mmHg dan /atau tekanan darah diastolik
c) Jika tekanan darah sistolik <220 mmHg dan/ atau tekanan darah diastolik
<120 mmHg, terapi darurat harus ditunda kecuali adanya bukti perdarahan
intraserebral, gagal ventrikel jantung kiri, infark miokard akut, gagal ginjal
a) Tekanan sistolik >230 mmHg atau diastolik >140 mmHg dapat diberikan
nitropruside
verapamil.
pemberian antihipertensi
hiperglikemianya. Kadar gula darah yang yang dianjurkan adalah 80-140 mg/dL.
Kadar gula yang terlalu rendah juga tidak diharapkan karena apabila kadar gula
darah terlalu rendah juga akan menimbulkan terjadinya penurunan kesadaran yang
terbentuknya asam laktat yang lebih banyak yang akan merusak jaringan otak itu
Tekanan intra kranial yang normal pada orang dewasa adalah 5-20 mmHg.
Tekanan intra kranial dapat meningkat karena beberapa sebab. Penyebab dapat
bersifat sementara saja, misalnya karena batuk dan bersin yang keras, mengejan
dengan kuat, atau hal lainnya yang menyebabkan tekanan dalam sistem vena
meningkat. Hal patologis yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan intra kranial
d. Hindari hipertermia
e. Jaga normovolemia
Zat osmoterapi yang sering digunakan adalah manitol, suatu obat osmotik
intravaskuler yang dapat menarik cairan dari jaringan otak yang mengalami
edema dan yang non edema (Gofir, 2009). Dosis manitol yang dianjurkan 0,25-
cepat dan berlanjut dengan menurunkan kenaikan intra kranial (Gofir, 2009).
a. Atasi suhu tubuh > 37.5°C dengan obat antipiretika, parasetamol 500 mg
Infeksi saluran kemih juga cukup sering terjadi pada pasien stroke dan
penyebab kematian yang cukup sering pada pasien stroke. Hal ini biasanya terjadi
pada pasien dengan imobilisasi atau dengan kemapuan batuk yang menurun.
Pneumonia harus dipikirkan jika timbul demam setelah serangan stroke dan
(Setyopranoto, 2006).
Bangkitan kejang dan status epileptikus sering terjadi pada stroke akut.
dan dihentikan bila tidak ada kejang selama pengobatan (Anonim, 2007).
obat tersebut. Indikasi, keefektifan, keamanan dan ketaatan merupakan dasar dari
kajian DRP (Drug Related Problems), hal ini dapat dilihat pada Tabel II.
Tabel IV. Kajian Drug Related Problems (Cipolle, Strand, dan Morley, 2004)
Drug related needs Kajian DRP
INDIKASI Tidak butuh obat
Butuh obat
KEEFEKTIFAN Obat tidak efektif
Dosis kurang
KEAMANAN Efek samping obat
Dosis berlebih
KETAATAN Ketidaktaatan pasien
22
1. Tidak butuh obat (unnecessary drug therapy), yang meliputi: tidak ada
indikasi medik untuk terapi obat tersebut, penggunaan obat lebih dari satu
padahal kondisi pasien hanya memerlukan terapi tunggal obat, kondisi medis
mencegah terjadinya efek samping obat. Dan, masalah yang disebabkan oleh
2. Butuh obat (need for additional drug therapy), meliputi: ada indikasi medik
3. Obat tidak efektif (ineffective drug), meliputi: obat tidak efekif untuk
dengan obat, bentuk sedian dari suatu produk obat yang tidak tepat, dan
4. Dosis kurang (dosage too low), meliputi: dosis obat terlalu rendah sehingga
respon obat yang diharapkan tidak tercapai, interval pemberian terlalu lama
sehingga tidak tercapai respon yang diharapkan, adanya interaksi obat yang
5. Reaksi efek samping obat (adverse drug reaction), yang meliputi: ada produk
obat yang menimbulkan reaksi yang tidak diharapkan (tidak ada kaitannya
23
(tidak ada kaitannya dengan dosis), dosis obat yang diberikan (administrasi
pemberiannya) terlalu cepat, produk obat yang menyebabkan alergi, dan obat
6. Dosis berlebih (dosage too high), meliputi: dosis terlalu tinggi, frekuensi
interaksi obat yang menyebabkan reaksi tosik, dan cara pemberian yang
terlalu mahal, pasien tidak dapat menelan atau menggunakannya sendiri, dan
C. Unit Stroke
stroke adalah Time is Brain. Perawatan harus dilakukan di Unit Stroke, karena
telah dibuktikan dan diakui oleh FDA-Amerika Serikat dan EUSI (lembaga stroke
Menurut Langhorne dan Dennis (1993), definisi unit stroke ada 3 macam.
bidangnya dalam mengenai penderita stroke dan sebagai konsulen di rumah sakit.
Definis kedua adalah ruangan khusus di rumah sakit yang menyediakan tempat
tidur khusus untuk penderita-penderita yang memerlukan perawatan oleh tim yang
terdiri atas spesialis-spesialis. Definis ketiga adalah tempat khusus di rumah sakit
yang sudah disiapkan bagi penderita stroke dan penderita stroke yang memerlukan
ulang
(Gofir, 2009).
D. Keterangan Empiris
pengobatan pasien stroke rawat inap di Unit Stroke RSUD Banyumas tahun 2010
(Januari-April) yang meliputi: butuh obat (need for additional drug therapy),
tidak butuh obat (unnecessary drug therapy), obat yang tidak efektif (ineffective
drug), dosis kurang (dosage too low), dosis berlebih (dosage too high), dan reaksi
efek samping obat (adverse drug reaction). Selain itu juga, diinformasikan
25
karakteristik pasien, gambaran penggunaan obat, lama inap dan keadaan waktu
METODE PENELITIAN
penelitian non eksperimental karena tidak ada perlakuan dari peneliti pada subjek
retrospektif karena data yang digunakan berdasarkan catatan rekam medik dari
B. Definisi Operasional
1. Pasien dalam penelitian ini adalah pasien yang telah terdiagnosis stroke akut
Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada tahun 2010 (Januari-
April).
2. Unit Stroke adalah ruang rawat inap intensif RSUD Banyumas untuk
stroke akut Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas yang berisi
data umum pasien Unit Stroke pada tahun 2010 (Januari-April) beserta
diagnosa, hasil laboratorium dan daftar obat yang diberikan selama perawatan.
67
27
5. Terapi stroke akut adalah terapi farmakologis yang diterima oleh pasien stroke
akut Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April). Terapi
akut Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April) yang
7. Drug Related Problems (DRP) adalah suatu peristiwa yang tidak diinginkan
bertentangan dengan hasil yang diharapkan. DRP ini meliputi : tidak butuh
obat, butuh obat, obat tidak efektif, dosis kurang, dosis berlebih dan efek
samping obat.
9. Pasien keluar dalam keadaan membaik adalah keadaan stroke yang dialami
C. Subyek penelitian
pasien stroke akut Unit Stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas tahun
2010 yang menjalani rawat inap pada bulan Januari sampai April.
rekam medik (RM) atau catatan medik pasien stroke akut Unit Stroke tahun 2010
Jawa Tengah).
E. Jalannya Penelitian
Banyumas pada tahun sebelumnya yaitu 2009 serta fasilitas rawat inap pasien
stroke. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2010 sehingga belum didapatkan data
perhitungan jumlah pasien yang lengkap. Terdapat dua tempat perawatan untuk
pasien stroke yaitu di Bangsal Rumah Sakit (tempat rawat inap biasa) dan Unit
Stroke (tempat rawat inap intensif). Penelitian dilakukan di Unit Stroke karena
jarangnya penelitian di Unit Stroke dan pemilihan sampel untuk penelitian ini
lebih mudah, karena semua pasien yang dirawat di unit ini sudah pasti mengalami
stroke. Diperoleh 15 lembar catatan medis pada Unit Stroke dari pasien stroke
akut yang menjalani rawat inap pada periode bulan Januari sampai April.
29
Sehingga, 15 lembar catatan medis ini digunakan sebagai bahan penelitian. Data
yang dikumpulkan meliputi: identitas pasien, keadaan pasien pada waktu masuk
laboratorium, pengecekan tekanan darah, daftar obat yang diberikan, dan keadaan
2. Pengolahan Data
jenis kelamin, jenis stroke, riwayat hipertensi, riwayat merokok, riwayat stroke
2008/2009. Lama inap di Unit Stroke dan keadaan keluar pasien juga dilakukan
Pengolahan data untuk Drug Related Problems yang terjadi dalam masa
c. dan, pustaka lain yang terkait seperti: Farmakologi dan Terapi Edisi 5, Drugs
3. Evaluasi Kasus
Objective, Assessment, Plan), Plan pada hal ini diganti dengan Suggestion. yang
F. Keterbatasan Penelitian
kelemahan. Peneliti mengetahui kondisi pasien secara tidak langsung yaitu berasal
dari catatan medik yang ada, tetapi lembaran catatan medik yang tersedia kurang
detail dan lengkap terutama hasil laboratorium sehingga ada beberapa informasi
pasien yang tidak lengkap, hal ini menyulitkan peneliti mengetahui kondisi pasien
secara utuh selama masa perawatan di Unit Stroke. Dalam mengatasi masalah
yang timbul ini, peneliti melakukan wawancara dengan dokter yang bersangkutan
BAB IV
A. Karakteristik Pasien
umur, jenis kelamin, jenis stroke, riwayat hipertensi, riwayat merokok, riwayat
stroke dan tingkat kesadaran saat masuk, berdasarkan rekam medis yang ada.
riwayat stroke merupakan beberapa faktor resiko dari stroke. Jenis stroke
1. Umur Pasien
sampai 81 tahun untuk lebih jelasnya akan dibagi dalam tiga kelompok umur yang
kemudian diikuti oleh pasien yang berusia >65 tahun (40%) dan <45 tahun
(13,3%). Hasil ini mendekati dengan hasil penelitian profil stroke di Indonesian
yang dilakukan oleh Survey ASNA di 28 Rumah Sakit di Indonesia yaitu 11,8%
(<45 tahun); 54,2% (45-64 tahun) dan 33,5 % (>65 tahun) (Misbach, 2007).
67
32
pandangan bahwa stroke adalah penyakit yang hanya dialami oleh orang dewasa
dan lanjut usia. Stroke sering dikaitkan dengan keadaan hipertensi kronik dan
kasus stroke iskemik maupun hemoragik yang dialami oleh pasien yang masih
menderita stroke. Pada kasus no. 1 (44 tahun/ stroke hemoragik) dan no. 12 (40
tahun/ stroke iskemik). Dilihat dari umur 2 pasien tersebut, pasien dapat dikatakan
sebagai pasien dewasa muda. Menurut Japardi 2002, salah satu penyebab
Paling banyak stroke dialami oleh pasien yang berusia 45-65 tahun (usia
dewasa tengah) daripada yang berusia di atas 65 tahun. Kejadian ini mungkin
disebabkan usia dewasa tengah adalah usia yang sibuk, terkadang memiliki waktu
33
yang membuat stress akibat dari tanggung jawab kehidupan yang berat dan
anak dan merawat orang tua yang sudah lanjut usia atau memulai karir baru di
dan Zulkaida, 2008). Gaya hidup yang sibuk tersebut, membuat sebagian orang
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian pasien laki-laki jumlahnya 1,5 kali lipat dari
banyaknya pasien perempuan. Pada Gambar 2 dapat dilihat jumlah pasien laki-
pasien (40%) bila dikaitkan dengan umurnya, lima diantaranya berusia > 60 tahun
(kasus no. 7, 9, 10, 13 dan 15), umumnya pada usia tersebut pasien mengalami
jantung koroner, stroke, demensia, dan kanker usus besar pada wanita meningkat
(Said, 2004).
3. Jenis Stroke
ini dapat ditentukan dengan gold standart (baku emas) yaitu menggunakan
membedakan kedua stroke (Gofir, 2009). Umumnya kejadian stroke iskemik lebih
pasien seperti pada Gambar 3 diketahui 33% pasien menderita stroke iskemik dan
besar daripada yang hemoragik, tetapi pada penelitian ini ternyata jumlah pasien
stroke hemoragik yang di Unit Stroke lebih besar. Hal ini dikarenakan, tidak
semua pasien stroke dapat masuk ke Unit Stroke, biasanya pasien yang benar-
pasien masuk dalam keadaan yang sudah parah dan kejadian kematian bila tidak
segera ditangani secara intensif pada stroke hemoragik lebih besar daripada yang
Dari 10 pasien yang mengalami stroke hemoragik (Gambar 4), 8 pasien (78%)
lebih besar.
4. Riwayat Hipertensi
baik stroke hemoragik maupun stroke infark. Risiko stroke meningkat 1,6 kali
yang dilakukan 80% pasien unit stroke ini, memilikki riwayat hipertensi
stroke (Anonim, 2006). Pasien pada kasus ini yang memilikki riwayat hipertensi,
5. Riwayat Merokok
(Anonim, 2007). Pada penelitian ini 40% pasien (Gambar 7) adalah perokok
aktif. Banyak bahaya dari merokok yang ada tersebut juga merupakan faktor yang
6. Riwayat Stroke
dan 30% terjadi dalam waktu 5 tahun (Susilo, 2008). Pada penelitian ini 27 % atau
penelitian ini kurang dari setahun dari kejadian stroke sebelumnya. Besar pasien
Pada saat pasien masuk Unit Stroke perlu diketahui apakah terjadi
menjadi empat yaitu Compos Mentis (CM), Somnolen, Stupor, dan Koma.
keterangan yang diperoleh dari tenaga medis Unit Stroke RSUD Banyumas,
pemberian obat (farmakologi). Dari 15 kasus yang ada, semua tidak melakukan
operasi atau pembedahan untuk mengatasi strokenya. Pada penelitian ini, akan
menggambarkan obat-obat apa saja yang digunakan oleh pasien selama masa
Tabel V. Kelas terapi obat dan presentase penggunaannya pada pasien Unit
Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
Jumlah Presentase
No Kelas Terapi Obat kasus (%)
1 Sistem saluran cerna 13 86,7
2 Sistem kardiovaskular dan hematopoietik 15 100,0
3 Sistem pernapasan 5 33,3
4 Sistem saraf pusat 15 100,0
5 Sistem muskoletal 1 6,7
6 Antiinfeksi 13 86,7
7 Sistem endokrin dan metabolik 1 6,7
8 Vitamin dan mineral 8 53,3
9 Mata 2 13,3
Obat sistem kardiovaskular dan sistem saraf pusat paling banyak digunakan
dengan presentase 100% dari seluruh kasus yang ada. Hal ini dikarenakan,
yang merupakan pusat pengendali saraf tubuh, sehingga penggunaan obat dari
presentasenya dari obat sistem saluran cerna dapat dilihat pada tabel VI.
41
terapi antasid, obat antirefluks dan antiulserasi terutama ranitidin (80%). Banyak
digunakan karena pasien stroke ada yang memiliki masalah pada lambungnya
(pasien geriatri umumnya banyak yang memiliki masalah ini) dan mencegah
menggangu lambung. Obat antidiare diberikan pada pasien yang mengalami diare
2. Sistem Kardiovaskular
Reseptor Blocker (ARB), diuretik, vasodilator perifer dan aktivator serebral, obat
VII). Dari tiap sub kelas terapi tersebut, akan diinformasikan golongan dan jenis
lisinopril 3 20,0
4 Penyekat Beta Kardioselektif bisoprolol 4 26,7
Antagonis Dihidropiridin amlodipin 8 53,3
5 Kalsium Dihidropiridin nikardipin 1 6,7
Dihidropiridin nifedipin 2 13,3
nimodipin 1 6,7
Non-
dihidropiridin diltiazem 3 20,0
6 ARB valsartan 12 80,0
7 Diuretik Tiazid hidroklorotiazid
(hct) 3 20,0
Kuat furosemid 7 46,7
Osmotik manitol 8 53,3
Vasodilator
8 perifer dan sitikolin 15 100,0
aktivator
serebral
Obat Statin simvastatin 10 66,7
9 dislipidemia
Obat yang paling banyak digunakan oleh pasien stroke pada kasus ini
Hipertensi sering sekali dijumpai pada pasien stroke akut. Bahkan pasien
yang sebelumnya dalam keadaan normotensi sekalipun pada fase akut dapat
sub kelas terapi dari ACE inhibitor, penyekat beta, antagonis kalsium (kecuali
obat hipertensi ini harus diperhatikan dan disesuaikan dengan standar stroke yang
tunggal, pada kasus ini pasien menerima secara kombinasi. Pasien paling banyak
dapat secara nyata mengurangi total insiden komplikasi hipertensi pada jantung,
otak dan vaskular pada pasien yang beresiko tinggi terhadap kejadian
ini diberikan untuk mengatasi masalah vasospasme yang sering terjadi pada
pasien.
44
cairan ekstrasel kembali menjadi normal (Gunawan, 2009). Pada kasus ini
intrakranial pada otak. Hidroklortiazid pada kasus ini lebih mengarah pada
serebral dapat berperan juga sebagai neuroprotektan, dan digunakan untuk seluruh
kasus stroke. Pada vaskular, obat ini dapat meningkatkan aliran darah ke otak,
kolesterol. Pada kasus ini jenis obat yang digunakan adalah simvastatin digunakan
perdarahan. Pada pasien stroke yang boleh menerima terapi obat ini, hanya pasien
pembekuan darah, dengan mengubah residu asam glutamat dekat amino terminal
mengikat ion kalsium dan selanjutnya dapat terikat pada fosfolipid. Perubahan
pada kasus pasien yang mengalami stroke iskemik untuk memperbaiki sumbatan
darah pada daerah otak yang mengalami infark. Asetosal paling banyak digunakan
sekitar 26,7%. Dari 5 penderita stroke iskemik pada penelitian ini menerima
trombosit.
46
aktifnya secara irreversible berikatan pada reseptor adenosin difosfat P2Y12 yang
umunya kombinasi dengan aspirin dapat memberi hasil luaran yang baik.
samping perdarahan .
3. Sistem Pernapasan
13,3% dan bromheksin 33,3% dan juga kombinasi dengan parasetamol yaitu
Sistenol 13,3%.
Manfaat penggunaan sub kelas terapi obat pilek, pada penelitian ini
pernapasan akibat pasien dirawat dalam keadaan berbaring atau ada infeksi di
menimbulkan batuk. Hal ini harus ditangani segera, apabila pasien menunjukkan
Sistenol dikarenakan pasien mengalami demam, sakit kepala atau dalam kondisi
Obat sistem saraf pusat dapat dibagi menjadi: analgesik non opiat dan
Tabel IX. Obat sistem saraf pusat beserta presentase penggunaannya pada
pasien Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
Sub Kelas Jumlah Presentase
No Terapi Golongan Jenis Obat Kasus (%)
1 Analgesik non asam mefenamat 1 6,7
opiat dan ketorolak 2 13,3
antipiretik meloksikam 1 6,7
parasetamol 3 20,0
2 Ansiolitik Benzodiazepin alprazolam 4 26,7
3 Antipsikotik haloperidol 1 6,7
4 Antikonvulsan Hidantoin fenitoin 2 13,3
5 Nootropik dan pirasetam 15 100,0
neurotonik
Analgesik non opiat pada penelitian ini untuk mengatasi keluhan nyeri
yang sering terjadi pada pasien. Antipiretik yang digunakan yaitu, parasetamol
(20%) diberikan pada pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh atau
perlu memperhatikan apakah pasien memiliki gangguan fungsi ginjal yang berat
5. Sistem Muskuloskeletal
kenaikan asam urat dengan atau tanpa nyeri dapat menggunakan obat jenis ini.
6. Antiinfeksi
mengalami peningkatan leukosit atau ditemukan bakteri pada kultur urin. Pasien
adanya aktivasi leukosit, kenaikan jumlah leukosit ini disebabkan oleh mekanisme
hemostatis tubuh, akibat terjadinya ischemic brain injury. Jadi, untuk memastikan
pasien terkena infeksi atau tidak sebaiknya dilakukan juga kultur urin dan melihat
kondisi pasien yang menunjukkan gejala adanya infeksi (seperti demam, warna
penelitian ini paling banyak digunakan dibandingkan dengan yang lain. Obat ini
ini diberikan umunya untuk mencegah atau mengobati kejadian infeksi saluran
kemih, pneumonia dan infeksi nosokomial dari pasien rawat inap, yang peluang
stress hiperglikemia (pada pasien stroke yang tidak memilikki riwayat DM),
standart yang berlaku. Pada penelitian ini antidiabetik yang digunakan adalah
insulin yang memilikki waktu kerja singkat sekitar 8 jam yaitu atracpid (6,7%)
Penggunaan vitamin dan mineral dapat dilihat pada Tabel XIII. Vitamin
hiperkalemia. Kalium yang digunakan adalah kalium aspartat (33,3%) dan kalium
klorida (55,3%).
9. Mata
Pasien yang menerima obat mata yaitu Occugard (6,7%) dan Cendolite
yang biasanya digunakan untuk menjaga kesehatan mata, sediaan ini digunakan
secara oral. Cendolyteers adalah obat tetes mata yang mengandung Na-klorida
sekali jenis obat, sehingga perlu dilakukan evaluasi yang meliputi: indikasi,
efektifitas, keamanan dan kepatuhan, yang diharapkan dengan evaluasi ini dapat
membantu pasien mencapai tujuan terapi dan hasil luaran yang terbaik. Dalam
Tabel XV. Drug Related Problems pada pasien Unit Stroke RSUD Banyumas
pada tahun 2010 (Januari-April)
Jumlah Kejadian
Tipe Drug Related Problems (Kasus)
Butuh Obat 10
Tidak Butuh Obat -
Obat tidak Efektif 2
Dosis Kurang 2
Dosis Berlebih 1
Reaksi Efek Samping 7
52
Pada penelitian ini tidak ditemukan tipe DRP tidak butuh obat sehingga
informasi DRP yang akan disajikan meliputi: butuh obat (need for additional drug
therapy), obat tidak efektif (ineffective drug), dosis kurang (dosage too low),
dosis berlebih (dosage too high), dan reaksi efek samping (adverse drug
reaction). Dari tiap tipe DRP tersebut akan disajikan mengenai nomor kasus,
permasalahan dan saran pengatasan kejadian DRP disajikan pada Tabel XVI-XX.
Tabel XVI. Drug Related Problems pada pasien yang Butuh Obat di Unit
Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
Jumlah dan
Nomor
No Kasus Permasalahan Keterangan Saran
1 (7) Pasien Terjadi Berikan insulin, dosis
1,8,9,10, membutuhkan peningkatan Gula disesuaikan dengan
11,12,13 antidiabetik Darah pasien >150 Skala luncur pemberian
mg/dl insulin
2 (2) Pasien Suhu badan pasien Berikan antipiretik
4,9 membutuhkan meningkat >37°C seperti parasetamol
antipiretik
4 (2) Pasien Pasien menerima Sebaiknya diberikan
1,6 membutuhkan obat yang PPI atau antagonis
obat antiulser menyebabkan reseptor H2
terjadinya
gangguan
lambung/ stress
ulcer
5 (5) Pasien Pasien diberikan Kontrol kalium,
1,7,8,9,10 membutuhkan obat diuretik apabila terjadi
kalium penurunan sebaiknya
segera berikan
suplemen kalium
53
Tabel XVII. Drug Related Problems pada pasien yang Obat Tidak Efektif di
Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
Jumlah dan
Nomor
No Kasus Permasalahan Keterangan Saran
1 (1) Pemberian Kedua obat Berikan salah satu
15 ambroksol dan bekerja sebagai saja.
bromheksin mukolitik
2 (1) Pemberian Sistenol Kedua obat Cukup diberikan
2 (parasetamol+ mengandung Sistenol.
N.asetil sistein) parasetamol.
bersama
parasetamol
Tabel XVIII. Drug Related Problems pada pasien yang Dosis Kurang di Unit
Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
Jumlah dan
Nomor
No Kasus Permasalahan Keterangan Saran
1 (1) Dosis gemfibrozil Pasien Pasien diberikan 300mg,
4 kurang diberikan 300 2x sehari. Dosis
mg, 1x sehari pengobatan minimal 600
mg per hari.
2 (1) Dosis cilostasol Pasien Berdasarkan standart
12 kurang diberikan 50 seharusnya 100 mg, 2x
mg, 2x sehari sehari.
Tabel XIX. Drug Related Problems pada pasien yang Dosis Berlebih di Unit
Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
Jumlah dan
No Nomor Kasus Permasalahan Keterangan Saran
1 (1) Pemberian Aspar Kedua obat Dikhawatirkan akan
15 K dan KSR tersebut sama- menyebabkan
bersamaan sama hiperkalemia pada pasien.
mengandung Dipilih salah satu dan
Kalium penggunaan satu macam
obat akan lebih ekonomis
54
Tabel XX. Drug Related Problems pada pasien yang Reaksi Efek Samping dan
Interaksi Obat di Unit Stroke RSUD Banyumas
pada tahun 2010 (Januari-April)
Jumlah
dan
Nomor
No Kasus Permasalahan Keterangan Saran
1 (3) Penggunaan Penggunaan diuretik Sebaiknya Kalium
5,13,15 kalium sudah dihentikan, dihentikan
dengan tetapi masih diberi
ARB/ACEi Kalium, padahal pasien
menerima obat
ARB/ACEi hal ini
dapat memperbesar
timbulnya efek
samping dari obat
ARB/ACEi atau
Kalium yaitu
hiperkalemia
2 (1) Pemberian klopidogrel
4 Klopidogrel dikombinasi dengan Ganti Lanzoprasole
dengan PPI PPI, yaitu lanzoprasole. dengan PPI yang
Dapat mengurangi interaksinya tidak besar
khasiat klinik dari yaitu pantoprazole
klopidogrel, sehingga
terapi untuk Stroke
iskemik menjadi
kurang efektif
4 (3) Penggunaan Hal itu dapat Monitoring TD pasien
1, 7, 14 ACEi/ARB/ menurunkan efek jika tidak memberi hasil
Diuretik hipertensi yang baik, NSAID
bersama dihentikan apabila
dengan dimungkinkan atau
NSAID kombinasikan dengan
obat antihipertensi
golongan yang lain.
5 (1) Penggunaan Menimbulkan Monitoring kalium
1 ACEi/ARB terjadinya hiperkalemia pasien jika terjadi
bersama hiperkalemia, NSAID
NSAID pada dihentikan apabila
penderita dimungkinkan atau bila
gangguan dimungkinkan ganti
ginjal dengan obat
antihipertensi golongan
yang lain.
55
Kalium mengalami retensi. Hal ini menyebabkan jumlah Kalium dalam tubuh
meningkat. Pasien yang memperoleh tambahan Kalium dalam kondisi ini akan
lambung, sehingga salah satu obat yang sering diberikan bersama adalah PPI.
Ternyata gabungan obat ini dapat mengurangi khasiat klinik klopidogrel. Secara
farmakologis kedua obat ini adalah prodrug dan membutuhkan isozim CYP2C19
yang sama untuk menghasilkan metabolit aktif. Pantoprasole adalah salah satu
sedian PPI yang paling minimal memberikan interaksi yang merugikan (Nogard et
all, 2009)
antihipertensinya.
(Subjective, Objective, Assesment dan Plan) pada 7 kasus, yang dapat mewakili
kejadian DRP pada pasien rawat inap Unit Stroke RSUD Banyumas 2010
56
(Januari-April). Plan pada evaluasi ini akan diganti dengan Suggestion (saran),
karena sifat penelitian ini retrospektif dan diharapkan saran yang diberikan dapat
Unit Stroke RSUD Banyumas. Ketujuh kasus yang dipilih adalah kasus dengan
nomor : 2, 4, 5, 6, 9, 11 dan 12. Kasus tersebut akan disajikan pada Tabel XXI –
XXVII.
Tabel XXI. Drug Related Problems pada pasien kasus 2 yang mengalami:
Obat tidak efektif dan Reaksi efek samping obat di Unit Stroke RSUD
Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
SUBJECTIVE
No. RM : 17-99-59 Keluhan masuk : 15 jam sebelum masuk RS mengalami
Usia/Jenis Kelamin : 60 th/Laki-laki kelemahan anggota gerak kanan dan kemudian tidak
Tanggal kejadian serangan : 08/02/10 dapat bicara. Pasien mengalami penurunan kesadaran.
Tanggal masuk US : 09/02/10 Pasien koma, kaku kuduk dan disafasia dan demam.
Masuk dari : IGD Terapi obat yang diberikan :
Tanggal keluar US : 11/02/10 Aspilet (p.o) 1x 80 mg (09-10/02)
Lama Inap : 3 hari klopidogrel (p.o) 1x75 mg (09-10/02)
Keadaan pulang : meninggal PCT (p.o) 3x 500 mg (09-11/02)
Riwayat Hipertensi :tidak tahu lanzoprasole (p.o) 1x 1 tab(09-10/02)
Merokok : iya sistenol (p.o) 4x 1tab (10-11/02)
Pernah mengalami stroke sebelumnya : pernah, Agustus 2009 isdn (p.o) 3x 5mg (10/02)
Diagnosa masuk : Stroke Iskemik Berulang piracetam (inj) 2x 3g (09-11/02)
sitikolin (inj) 2x 250 mg (09-11/02)
seftriakson (inj) 2x 1g (09-11/02)
ranitidin (inj) 2x 1 a (09-11/02)
OBJECTIVE
Hasil laboratorium pasien Nilai normal hasil laboratorium
Hemoglobin:15,2g/dL Hemoglobin: M 14-18 HDL Kolesterol : M35-
Hmt:44,8% F 12-16 g/dL 55 F45-65 mg/dl LDL
Eritrosit (dalam juta) t:5,29/uL Leukosit (dalam ribuan)t: Kolesterol: 150-
Platelet :293(10^3/uL) 4.8-10.8/uL 190mg/dl Trigliserida:
Leukosit (dalam ribuan) t: 12,7/Ul Hmt: M 42-52% F 37- 47% 40-155 mg/dl
(H) Eritrosit (dalam juta) t: M Kreatinin: 0.7-1.3mg/dl
4.7-6.1 F 4.2-5.4/uL Ureum: 10-50mg/dl
(H) = high Platelet : 150-450(10^3/uL) SGPT: 13-40U/L
(L) = low Kolesterol Total : 150- SGOT: 1-37U/L Asam
250mg/dl urat:3-6
Pemeriksaan CT-Scan kepala: infark cerebri
Lokasi: lobus parientalis, atropi cerebri
Tekanan Darah
Hari ke-1 = 150/100/180/100;140/100;160/100
Hari ke-2 = 120/70;180/80;150/100;140/100;150/100;140/90
Hari ke-3 = 130/90/60/-;40/-
ASSESSMENT
1. Pasien menerima PCT dan Sistenol (PCT+Asam sistinea) pada tanggal 10-11. Keduanya memilikki kandungan PCT.
DRP yang terjadi : Obat tidak efektif
2. Lanzoprasole dapat mengurangi efek klopidogrel. DRP yang terjadi: Interaksi obat
SUGGESTION
1. Pada tanggal 10, PCT dihentikan dan cukup diberikan Sistenol saja.
2. Mengganti lansoprasole dengan Pantoprasole atau obat antagonis reseptor H2
57
Tabel XXII. Drug Related Problems pada pasien kasus 4 yang mengalami:
Obat Butuh obat dan Dosis Kurang di Unit Stroke RSUD Banyumas pada
tahun 2010 (Januari-April)
SUBJECTIVE
No. RM : 27-63-94 Terapi obat yang diberikan :
Usia/Jenis Kelamin : 67/Laki-laki valsartan (p.o) 1x 160 mg (30/03-04/04)
Tanggal kejadian serangan : 29/03/10 amlodipin (p.o) 1x 5 mg (30/03)
Tanggal masuk US : 30/03/10 amlodipin (p.o) 1x 10 mg (31/03-04/04)
Masuk dari : IGD aspilet (p.o) 1x 80 mg (31/03-04/04)
Tanggal keluar US : 05/04/10 alprazolam (p.o) 1x 0,5 mg (31/03-04/04)
Lama Inap : 7 hari ISDN (p.o) 3x 5 mg (01-04/04)
Keadaan pulang : meninggal allopurinol (p.o) 1x 100 mg (01-04/04)
Riwayat Hipertensi : ada, tidak diobati PCT (p.o) 3x 500 mg (02-04/04)
Riwayat TIA : tidak gemfibrosil (p.o) 1x 300 mg (02-04/04)
Riwayat DM : tidak kleboprida maleat (p.o) 2x 1 tab (03-04/04)
Riwayat serangan jantung : tidak pirasetam (inj) 3x 1g (30/03-04/04)
Riwayat lemah jantung : tidak sitikolin (inj) 2x 250 mg (30/03-04/04)
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak nikardipin (inj) 0,5 mg/kgbb/menit (30/03-04/04)
Merokok : ya, 10 batang/hari ranitidin (inj) 2x 1 amp (30/03-04/04)
Pernah mengalami stroke sebelumnya : tidak pernah haloperidol (inj) 1x 1 amp (30/03)
Dignosis: Stroke Iskemik
Keluhan masuk : Perubahan tingkah laku, 3 hari sebelumnya
kalau diajak bicara kadang nyambung kadang tidak, tampak
seperti orang bingung, ngompol pada malam hari. Lumpuh
anggota badan sebelah kanan. Penurunan kesadaran (Somnolen)
OBJECTIVE
Hasil laboratorium pasien Nilai normal hasil laboratorium
Kadar gula darah sewaktu: Kreatinin: 1,26mg/dl Kadar gula darah sewaktu: LDL Kolesterol:
168mg/dl (H) Ureum: 32mg/dl 60-100 mg/dl 150-190mg/dl
Hemoglobin: 12,6/Dl (L) SGPT: 18U/L Hemoglobin: M 14-18 Trigliserida: 40-155
Leukosit (dalam ribuan) t: SGOT: 22U/L F 12-16 g/dL mg/dl
10,35/uL Na: 139mmol/L Leukosit (dalam ribuan)t: Kreatinin: 0.7-
Hmt: 38% (H) Ka: 3,7mmol/L 4.8-10.8/uL 1.3mg/dl
Eritrosit (dalam juta) : 5,93/uL Hmt: M 42-52% F 37-47% Ureum: 10-50mg/dl
Platelet : 288(10^3/uL) * = 3 jam pp Eritrosit (dalam juta) t: M SGPT: 13-40U/L
Kolesterol Total 4.7-6.1 F 4.2-5.4/uL SGOT: 1-37U/L
:206/283(H)*mg/dl Platelet : 150-450(10^3/uL) Asam urat:3-6
HDL Kolesterol : 42,7/47,7*mg/dl Kolesterol Total : 150- Na: 135-155
LDL Kolesterol: 250mg/dl mmol/L
236(H)/215,3(H)*mg/dl HDL Kolesterol : M35-55 Ka: 3.6-5.5 mmol/L
Trigliserida: 84/100*mg/dl (H) = high F45-65 mg/dl
(L) = low
Tabel XXIII. Drug Related Problems pada pasien kasus 5 yang mengalami:
Reaksi efek samping obat di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010
(Januari-April)
SUBJECTIVE
No. RM : 52-25-63 Terapi obat yang diberikan :
Usia/Jenis Kelamin : 58 th/Laki-laki amlodipin (p.o) 1x 10 mg (16-24/01)
Tanggal kejadian serangan : 14/01/10 valsartan (p.o) 1x 160 mg (16-24/01)
Tanggal masuk US : 16/01/10 aspar k (p.o) 2x 300 mg (17-20/01)
Masuk dari : Bangsal aspar k (p.o) 1x 300 mg (23-24/01)
Tanggal keluar US : 24/01/10 simvastatin (p.o) 1x 10 mg (19-24/01)
Lama Inap : 9 hari lisinopril (p.o) 1x 10 mg (20-24/01)
Keadaan keluar: membaik, pindah ruangan pirasetam (p.o) 3x 800 mg (24/01)
Riwayat Hipertensi : ada, diobati tapi tidak teratur. Jika diobati pirasetam (inj) 2x 3g (16-17, 20-24/01)
teratur tekanan menjadi normal. pirasetam (inj) 3x 1g (18-19/01)
Riwayat DM : tidak sitikolin (inj) 2x 250 mg (16-23/01)
Riwayat serangan jantung : tidak ranitidin (inj) 2x 1a(19-23/01)
Riwayat lemah jantung : tidak seftriakson (inj) 1x 1g (16-20/01)
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak tahu furosemid (inj) 2x 1 a (18-22/01)
Merokok : ya, 6 batang/hari asam traneksamat (inj) 2x 250 mg/5ml (16-17/01)
Pernah mengalami stroke sebelumnya : tidak pernah vitamin k (inj) 2x 10 mg (1 a) (16-17/01)
Diagnosis : Stroke Hemoragik Subarakhnoid
Keluhan masuk : Penurunan kesadaran + 3 jam sebelum masuk
rumah sakit, pasien mendadak tidak sadar. Lumpuh separoh
anggota badan, sebelah kanan.Nyeri Kepala bagian parietal
sebelah kanan. Vertigo. Muntah.Penurunan kesadaran
Somnolen.
OBJECTIVE
Hasil laboratorium pasien Nilai normal hasil laboratorium
Kadar gula darah sewaktu: LDL Kolesterol : Kadar gula darah sewaktu: LDL Kolesterol:
129mg/dl (H) 142,8mg/dl (L) 60-100 mg/dl 150-190mg/dl
Hemoglobin: 15,3g/dL Trigliserida: 73mg/dl Hemoglobin: M 14-18 Trigliserida: 40-155
Platelet : 143(10^3/uL) Kreatinin: 1,75mg/dl(H) F 12-16 g/dL mg/dl
Kolesterol Total : 227mg/dl(H) Ureum: 36mg/dl Leukosit (dalam ribuan)t: Kreatinin: 0.7-
HDL Kolesterol : 69,6mg/dl(H) Na: 143mmol/L 4.8-10.8/uL 1.3mg/dl
Ka: 2,9mmol/L (L) Platelet : 150-450(10^3/uL) Ureum: 10-50mg/dl
Kolesterol Total : 150- Asam urat:3-6
(H) = high 250mg/dl Na: 135-155
(L) = low HDL Kolesterol : M35-55 mmol/L
F45-65 mg/dl Ka: 3.6-5.5 mmol/L
Pemeriksaan CT-Scan kepala: perdarahan
Lokasi: lobus parientalis
Bagian: kiri
Tekanan Darah
Hari ke-1 = 190/130 Hari ke-6 = 140/90
Hari ke-2 = 200/120 Hari ke-7 = 130/80
Hari ke-3 = 180/100;220/130 Hari ke-8 = 130/80
Hari ke-4 = 190/120 Hari ke-9 = 190/100
Hari ke-5 = 160/100;160/110
ASSESSMENT
1. Pada tanggal 24 pasien masih memperoleh suplemen kalium yaitu Aspar K, pada waktu itu juga pengobatan
dengan diuretik sudah dihentikan dan masih memperoleh valsartan dan lisinopril. Efek samping dari Aspar K ,
ARB dan ACEi adalah hiperkalemia. DRP yang terjadi : Efek samping obat
(mirip kasus no. 13 dan 15)
SUGGESTION
Tabel XXIV. Drug Related Problems pada pasien kasus 6 yang mengalami:
Butuh obat di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
SUBJECTIVE
No. RM : 53-20-65 Terapi obat yang diberikan :
Usia/Jenis Kelamin : 55 th/Laki-laki valsartan (p.o) 1x 160 mg (08-20/01)
Tanggal kejadian serangan : 04/01/10 Adalat Oros 1x 1tab (08-10/01)
Tanggal masuk US : 08/01/10 Aspar K (p.o) 1x 300 mg (08-20/01)
Masuk dari : IGD simvastatin (p.o) 1x 20 mg (11-20/01)
Tanggal keluar US : 21/01/10 diltiasem (p.o) 1x 100 mg (12-20/01)
Lama Inap : 14 hari HCT (p.o) 1x 25 mg (13-20/01)
Keadaan keluar: membaik, pindah ruangan bisoprolol (p.o) 1x 10 mg (14-21/01)
Riwayat Hipertensi : ada, diobati tapi tidak teratur.Jika teratur alprazolam (p.o) 2x 0,5 mg (17-20/01)
TD menjadi normal pirasetam (p.o) 2x 800 mg (19-21/01)
Riwayat TIA : tidak sitikolin (p.o) 2x 500 mg (19-21/01)
Riwayat DM : tidak pirasetam (inj) 2x 3g (08-18/01)
Riwayat serangan jantung : tidak sitikolin (inj) 2x 500 mg (19-21/01)
Riwayat lemah jantung : tidak seftriakson (inj)2x 1g (12-13/01)
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak furosemid (inj) 1x 1 a (08-11/01)
Merokok : tidak mannitol (inj) 125 cc, rapp off (08-10/01)
Pernah mengalami stroke sebelumnya : tidak pernah
Diagnosis : Stroke Hemoragik Intraserebral
Keluhan masuk : Perubahan tingkah laku, 3 hari sebelumnya
kalau diajak bicara kadang nyambung kadang tidak, tampak
seperti orang bingung, ngompol pada malam hari.
OBJECTIVE
Hasil laboratorium pasien Nilai normal hasil laboratorium
Kadar gula darah sewaktu: 75 Trigliserida: 84/100* Kadar gula darah sewaktu: LDL Kolesterol:
Hemoglobin: 16,6 Kreatinin: 1,26 60-100 mg/dl 150-190mg/dl
Leukosit (dalam ribuan) t: 10,35 Ureum: 32 Hemoglobin: M 14-18 Trigliserida: 40-155
(H) SGPT: 18 F 12-16 g/dL mg/dl
Hmt: 49,1 SGOT: 22 Leukosit (dalam ribuan)t: Kreatinin: 0.7-
Eritrosit (dalam ribuan) : 5,93 Na: 139 4.8-10.8/uL 1.3mg/dl
Platelet : 288 Ka: 3,7 Hmt: M 42-52% F 37-47% Ureum: 10-50mg/dl
Kolesterol Total :206/283*(H) Eritrosit (dalam juta) t: M SGPT: 13-40U/L
HDL Kolesterol : 42,7/47,7* 4.7-6.1 F 4.2-5.4/uL SGOT: 1-37U/L
LDL Kolesterol: 236/215,3*(H) Platelet : 150-450(10^3/uL) Asam urat:3-6
Kolesterol Total : 150- Na: 135-155
* = 3 jam pp 250mg/dl mmol/L
HDL Kolesterol : M35-55 Ka: 3.6-5.5 mmol/L
(H) = high F45-65 mg/dl
(L) = low
Pemeriksaan CT-Scan kepala: infark dan perdarahan
Lokasi: talamus
Bagian: kiri
Tekanan Darah
Hari ke-1 = 220/150 Hari ke-8 = 170/110;140/110
Hari ke-2 = 180/120 Hari ke-9 =150/100;170/160
Hari ke-3= 150/100 Hari ke-10 =110/80
Hari ke-4 = 166/110 Hari ke-11 =140/90;170/140
Hari ke-5 = 160/100 Hari ke-12 =150/100
Hari ke-6 = 180/140;190/120 Hari ke-13 =140/100; 150/100
Hari ke-7 = 180/120 Hari ke-14 =160/100
ASSESSMENT
1. Pasien menerima obat-obat yang memberi efek samping gangguan lambung. DRP yang terjadi: Butuh obat (mirip
dengan kasus no. 1)
SUGGESTION
1. Pasien sebaiknya diberikan obat PPI atau antagonis reseptor H2.
60
Tabel XXV. Drug Related Problems pada pasien kasus 9 yang mengalami:
Butuh Obat di Unit Stroke RSUD Banyumas
pada tahun 2010 (Januari-April)
SUBJECTIVE
No. RM : 50-84-55 Keluhan masuk : Penurunan kesadaran + 3 jam
Usia/Jenis Kelamin : 80 th/Perempuan sebelum masuk rumah sakit, pasien mendadak tidak
Tanggal kejadian serangan : 26/01/10 sadar. Lumpuh separoh anggota badan, sebelah
Tanggal masuk US : 26/01/10 kanan. Vertigo, muntah. Penurunan kesadaran
Masuk dari : IGD Tingkat kesadaran stupor. Kejang-kejang. Kaku
Tanggal keluar US : 27/01/10 kuduk
Lama Inap : 2 hari
Keadaan pulang : meninggal Terapi obat yang diberikan :
Riwayat Hipertensi : ada, diobati tapi tidak teratur. Jika diobati pirasetam (inj) 2x 3g (26-27/01)
TD menjadi normal. sitikolin (inj) 2x 250 mg (26-27/01)
Riwayat TIA : ya seftriakson (inj) 2x 1g (26-27/01)
Riwayat DM : ya ranitidin (inj) 2x 1a (26-27/01)
Riwayat serangan jantung : tidak fenitoin (inj) 1x 1a (27/01)
Riwayat lemah jantung : tidak furosemid (inj) 1x 1a (27/01)
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak tahu manitol (inj) 125 cc (dari 26-27/01, total 3x
Merokok : tidak pemberian)
Pernah mengalami stroke sebelumnya : pernah, 4 bulan yang
lalu.
Diagnosis ; Stroke Hemoragik Intrakranial
OBJECTIVE
Hasil laboratorium pasien Nilai normal hasil laboratorium
Kadar gula darah sewaktu: LDL Kolesterol: 112,2 Kadar gula darah sewaktu: LDL Kolesterol:
237mg/dl (H) Trigliserida: 78 60-100 mg/dl 150-190mg/dl
Hemoglobin: 15,6g/dL Kreatinin: 1,16 Hemoglobin: M 14-18 Trigliserida: 40-155
Leukosit (dalam ribuan) t: 16,4/uL Ureum: 32 F 12-16 g/dL mg/dl
(H) Asam urat : 6,8 (H) Leukosit (dalam ribuan)t: Kreatinin: 0.7-
Hmt:45,9 SGPT: 19U/L 4.8-10.8/uL 1.3mg/dl
Platelet : 523(10^3/uL) (H) SGOT: 18U/L Hmt: M 42-52% F 37-47% Ureum: 10-50mg/dl
Kolesterol Total : 179 Na: 144mmol/L Eritrosit (dalam juta) t: M SGPT: 13-40U/L
HDL Kolesterol : 51,2 Ka: 3,8mmol/L 4.7-6.1 F 4.2-5.4/uL SGOT: 1-37U/L
Suhu tubuh :40.1°C Platelet : 150-450(10^3/uL) Asam urat:3-6
Kolesterol Total : 150- Na: 135-155
250mg/dl mmol/L
(H) = high HDL Kolesterol : M35-55 Ka: 3.6-5.5 mmol/L
(L) = low F45-65 mg/dl
Pemeriksaan CT-Scan kepala: perdarahan
Lokasi: lobus parientalis dan temporal
Tekanan Darah
Hari ke-1 = 150/100
Hari ke-2 = 150/100,-
ASSESSMENT
1. Suhu tubuh pasien pada hari pertama, 40.1°C, pasien tidak diberi antipiretik. DRP yang terjadi: Butuh obat (mirip
dengan kasus no. 4)
2. Pasien menerima diuretik kuat, dikhawatirkan kalium dalam tubuh pasien menjadi tidak seimbang. DRP yang
terjadi : Butuh obat (mirip dengan kasus no. 1, 7, 8, dan 10)
SUGGESTION
1. Pasien diberikan PCT sebagai antipiretik
2. Pasien diberikan suplemen kalium seperti Aspar K untuk mencegah terjadinya hipokalemia.
61
Tabel XXVI. Drug Related Problems pada pasien kasus 11 yang mengalami:
Butuh Obat di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun 2010 (Januari-April)
SUBJECTIVE
No. RM : 52-34-08 KSR (p.o) 3x 600 mg (08-13/02)
Usia/Jenis Kelamin : 70 th/Laki-laki KSR (p.o) 2x 600 mg (14/02)
Tanggal kejadian serangan : 06/02/10 tetrazosin (p.o) 2x 35 mg (09-14/02)
Tanggal masuk US : 08/02/10 simvastatin (p.o) 1x 10 mg (09-14/02)
Masuk dari : Bangsal amlodipin (p.o) 1x 5 mg (10/02) 1x 10 mg (11-
Tanggal keluar US :15/02 /10 14/02)
Lama Inap : 8 hari sistenol (p.o) 4x 1 tab (11-14/02)
Kondisi pulang : meninggal lisinopril (p.o) 1x 5mg (11/02) dan 1x 10 mg (12-
Riwayat Hipertensi : ada, diobati tapi tidak teratur. Jika diobati 14/02)
TD menjadi normal. pirasetam (inj) 2x 3g (08-14/02)
Merokok : iya sitikolin (inj) 2x 250 mg (08-14/02)
Pernah mengalami stroke sebelumnya : tidak pernah ranitidin (inj) 2x 1a (14/02)
Diagnosis : Stroke Hemoragik Intrakranial seftriakson (inj) 2x 1g (08-11/02)
Padada tanggal 10 mengalami stupor omz (inj) 2x 1 a (08-13/02)
Keluhan masuk : Pasien datang dengan keluhan pusing, muntah, bromheksin 3x 1a (10-14/02)
kaki dan tangan kiri lemah, mulut menceng ke kanan.Penurunan manitol 125 cc (dari 08-10/02, total 6 kali
kesadaran Somnolen. pemberian)
Terapi obat yang diberikan : furosemid 1x 1a (12-13/02) 2x 1a (14/02)
Valsartan (p.o) 1x 80 mg (08/02) siprofloksasin 2x 200 mg (12-14/02)
Valsartan (p.o) 1x 160 mg (09-14/02) insulin 3x 4ui (13-14/02)
OBJECTIVE
Hasil laboratorium pasien Nilai normal hasil laboratorium
Kadar gula darah sewaktu: 157 mg/dl Na: 141mmol/L Kadar gula darah sewaktu: LDL Kolesterol:
(H) Ka: 2,9mmol/L (L) 60-100 mg/dl 150-190mg/dl
Hemoglobin: 14,5 g/dL URINALISIS Hemoglobin: M 14-18 Trigliserida: 40-
Leukosit (dalam ribuan)t:18.63/uL (H) pH : 7.0 F 12-16 g/dL 155 mg/dl
Hmt: 43,6% BJ :1.010 Leukosit (dalam ribuan)t: Kreatinin: 0.7-
Eritrosit (dalam juta) t:5,12/uL Lekosit : 2-4 4.8-10.8/uL 1.3mg/dl
Platelet : 267(10^3/uL) Keton + Hmt: M 42-52% F 37-47% Ureum: 10-
Kolesterol Total : 248mg/dl Darah +2 Eritrosit (dalam juta) t: M 50mg/dl
HDL Kolesterol : 55,9 mg/dl Eritrosit 8-12 4.7-6.1 F 4.2-5.4/uL SGPT: 13-40U/L
LDL Kolesterol: 156,9mg/dl Epitel 0-2 Platelet : 150-450(10^3/uL) SGOT: 1-37U/L
Trigliserida: 176mg/dl(H) Protein + Kolesterol Total : 150- Asam urat:3-6
Kreatinin: 1,32mg/dl(H) Kristal amorph +++ 250mg/dl Na: 135-155
Ureum: 25 mg/dl HDL Kolesterol : M35-55 mmol/L
SGPT: 23U/L (H) = high F45-65 mg/dl Ka: 3.6-5.5
SGOT: 25U/L (L) = low mmol/L
Pemeriksaan CT-Scan kepala: perdarahan
Lokasi: lobus parientalis dan intravarikuler
Bagian: kanan/dextra
Tekanan Darah
Hari ke-1= 200/100;190/100;160/90 Hari ke-5 =180/110;170/90
Hari ke-2= 200/100;190/110;170/100;190/100 Hari ke-6 = 130/80;140/80;150/90;140/80
Hari ke-3 = 220/100;190/110;180/100;200/110 Hari ke-7 = 150/100;140/90;130/80;90/60
Hari ke-4 = 220/110;140/120;170/120;130/80 Hari ke-8 = 110/70
ASSESSMENT
1. Pasien mengalami hiperglikemia mulai tanggal 8, tetapi tidak diberikan antidiabetik. DRP yang terjadi: Butuh
obat (mirip kasus 1, 8, 10, 11, 12, dan 13)
SUGGESTION
1. Pasien dari tanggal 8 sebaiknya diberi insulin, dosis 2 ui (berdasarkan Standar Pelayanan Medik Stroke RSUD
Banyumas).
62
Tabel XXVII. Drug Related Problems pada pasien kasus 12 yang mengalami:
Butuh Obat, dan Dosis kurang di Unit Stroke RSUD Banyumas pada tahun
2010 (Januari-April)
SUBJECTIVE
No. RM : 52-56-54 Terapi obat yang diberikan :
Usia/Jenis Kelamin : 40 th/Perempuan parasetamol (p.o) 4x 500 mg (01-09/04)
Tanggal kejadian serangan : 01/04/10 parasetamol (p.o) p.r.n 500 mg (10/04)
Tanggal masuk US : 01/04/10 simvastatin (p.o) 1x 10 mg (03-12/04)
Masuk dari : IGD cilostasol (p.o) 2x 50 mg (03-12/04)
Tanggal keluar US : 12/04/10 amlodipin (p.o) 1x 5 mg (03-08/04) 1x 10 mg (09-
Lama Inap : 12 hari 12/04)
Kondisi keluar : pasien pindah ruangan dalam keadaan valsartan (p.o) 1x 80 mg (03-12/04)
membaik aspar k (p.o) 2x 300 mg (07-09/04)
Riwayat Hipertensi : ada, diobati teratur. Jika diobati TD aspar k (p.o) 3x 300 mg (10-12/04)
menjadi normal. fenitoin cap (p.o) 2x 100 mg (10-12/04)
Riwayat TIA : tidak furosemid (p.o) 1x 40 mg (10-12/04)
Riwayat DM : tidak pirasetam (inj) 3x 1g (01-08/04)
Riwayat serangan jantung : tidak pirasetam (inj) 2x 3g (09-12/04)
Riwayat lemah jantung : tidak sitikolin (inj) 2x 250 mg (01-12/04)
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak tahu ranitidin (inj) 2x 1a (01-08/04)
Merokok : tidak seftriakson (inj) 2x 1g (01-09/04)
Pernah mengalami stroke sebelumnya : pernah, Oktober 2009 siprofloksasin 2x 200 mg (09-12/04)
Diagnosis : Stroke iskemik fenitoin (inj) drip (03-09/04)
Sampai tanggal 6 mengalami koma bisolvon (inj) 3x 1a (03-12/04)
Keluhan masuk : muntah, kehilangan kesadaran dan koma gentamisin (inj) 1x 80 mg (06-10/04)
OBJECTIVE
Hasil laboratorium pasien Nilai normal hasil laboratorium
Kadar gula darah sewaktu: 172(H) SGOT: 137(H) Kadar gula darah sewaktu: LDL Kolesterol:
Hemoglobin: 17(H) Na: 145 60-100 mg/dl 150-190mg/dl
Leukosit (dalam ribuan) t: 23,48(H) Ka: 3,8 Hemoglobin: M 14-18 Trigliserida: 40-
Hmt:52,4(H) URINALISIS F 12-16 g/dL 155 mg/dl
Platelet : 713 Protein + Leukosit (dalam ribuan)t: Kreatinin: 0.7-
Kolesterol Total :237 Epitel + 4.8-10.8/uL 1.3mg/dl
HDL Kolesterol : 66,6 (H) Darah +3 Hmt: M 42-52% F 37-47% Ureum: 10-
LDL Kolesterol: 154 Leukosit 2-4 Eritrosit (dalam juta) t: M 50mg/dl
Trigliserida: 82 Eritrosit banyak 4.7-6.1 F 4.2-5.4/uL SGPT: 13-40U/L
Kreatinin: 1,71(H) Platelet : 150-450(10^3/uL) SGOT: 1-37U/L
Ureum: 31 (H) = high Kolesterol Total : 150- Asam urat:3-6
Asam urat : 5,1 (L) = low 250mg/dl Na: 135-155
SGPT: 74(H) HDL Kolesterol : M35-55 mmol/L
F45-65 mg/dl Ka: 3.6-5.5
mmol/L
Pemeriksaan CT-Scan kepala: infark
Lokasi: lobus parientalis, temporal, oksipitalis
Bagian: kiri dan kanan
Tekanan Darah
Hari ke-1= 120/70;130/70;140/80 Hari ke-7 =150/100;160/90;120/80
Hari ke-2= 130/90;140/90;160/100; Hari ke-8 =130/80;110/80;150/110
Hari ke-3 = 170/160;150/100;100/70;120/80 Hari ke-9 =150/90;130/90
Hari ke-4 = 110/80;140/90;100/80;150/80 Hari ke-10=120/70;120/90
Hari ke-5 = 160/100;120/80;130/90;100/70;120/80 Hari ke-11= 140/90;120/80;130/80
Hari ke-6 = 140/90;160/100 Hari ke-12=140/110
ASSESSMENT
1. Pasien mengalami hiperglikemi, tetapi tidak diberikan antidiabetik. DRP yang terjadi: Butuh obat (mirip kasus 1,
8, 9, 10, 12, dan 13)
2. Dosis cilostasol seharusnya 2x 100 mg. DRP yang terjadi : Dosis kurang
SUGGESTION
1. Pasien sebaiknya diberi insulin sesuai dengan tabel skala luncur
2. Dosis cilostasol dinaikkan menjadi 2x 100mg
63
Pasien pada penelitian ini dirawat antara 12-17 hari di Unit Stroke. Lama
masa perawatan pasien di Unit Stroke dapat dilihat pada Gambar 10. Pasien yang
lama masa perawatannya singkat atau dalam kasus ini < 7 hari, biasanya pasien
keluar dalam keadaan sudah meninggal dalam masa perawatan di unit Stroke.
Gambar 10. Lama Masa Perawatan Pasien di Unit Stroke RSUD Banyumas
pada tahun 2010 (Januari-April)
intensif dari Unit Stroke, umumnya diperbolehkan untuk pulang atau pindah ke
Bangsal RS. Pada penelitian ini 11 pasien (73,3%) dalam keadaan membaik
waktu keluar dari Unit Stroke dan sisanya keluar dalam keadaan meninggal
(Gambar 11).
64
Gambar 11. Keadaan Keluar Pasien Dari Unit Stroke RSUD Banyumas
pada tahun 2010 (Januari-April)
BAB V
A. Kesimpulan
pada tahun 2010 (Januari-April) sebagai berikut: 46,7% pasien berumur 45-
hipertensi 80%, memiliki riwayat merokok 40%, dan 4 orang pasien pernah
pasien dalam keadaan normal, 8 pasien somnolen, 2 pasien stupor dan 2 koma.
2. Penggunaan obat pasien stroke di Unit Stroke terbanyak adalah obat yang
kardiovaskular dan pirasetam (100%) dari kelas terapi sistem saraf pusat.
3. Evaluasi Drug Related Problems yang ditemukan adalah: butuh obat 10 kasus,
obat tidak efektif 2 kasus, dosis kurang 2 kasus, dosis berlebih1 kasus, dan
4. Lama masa perawatan pasien: <4 hari (2 pasien), 4-7 hari (2 pasien), 8-11 hari
keadaan keluar pasien dari Unit Stroke : 11 pasien membaik dan 4 pasien
meninggal.
67
66
B. Saran
sehingga data yang diperoleh mengenai keadaan pasien dapat diketahui oleh
selama perawatan.
3. Bagi Rumah Sakit, dalam penyimpanan data pasien sebaiknya data pasien
sebelum masuk Unit Stroke dan waktu pindah ruangan dijadikan satu, apabila
mudah.
4. Banyak penderita stroke yang menggunakan sonde, terutama pada pasien yang
seperti valsartan (tablet salut gula) dan pemberian obat digerus bersamaan
menyarankan untuk industri farmasi agar membuat desain obat yang sesuai
dengan keadaan pasien rawat inap khusunya pasien stroke yang mengalami
penurunan kesadaran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003, Usia Muda Perlu Tahu Penyakit Stroke, Yayasan Stroke
Indonesia, http://www.yastroki.or.id/read.php?id=255, diakses pada
tanggal 20 Juni 2010
Anonim, 2009, Informasi Spesialite Obat, Volume 44, Penerbit Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia, Jakarta
Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C., 2004, Pharmaceutical Care
Practice, McGraw-Hill Companies, Inc., New York
Djuanda. A., Sani, A., Azwar, A., Handaya., Almatsier, M., Setiabudy, R.,
Firmansyah, R., Ismail, S., MIMS Indonesia, Edisi 8 2008/2009, PT Info
Master, Indonesia
Fagan. S.C., and Hess, D.C., dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Matzke, B.R.,
Well, B.G., dan Poyes. M.L., 2005, Pharmacotherapy a
Pathophysiologic Approach, 3rd edition, Appleton and Lange Stampord
Conecticut, USA
67
68
Hariyono, T., 2002, Stroke dan Hipertensi, SMF Bagian Saraf, RSUD Banyumas,
Jawa Tengah
Hayes, P C dan Thomas W.M., 1997, Buku Saku Diagnosis dan Terapi, 208-209,
EGC, Jakarta
Lacy, C.F., Amstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance, L.L., 2006, Drug Information
Handbook, 14th Edition, LexiComp, Amerika
Misbach, J., 2007, Pandangan Umum Mengenai Stroke, Unit Stroke Manajemen
Stroke Secara Komprehensif, 1-9, Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta
Rasyid, Al., 2007, Aspek Anatomi, Fisiologi dan Pemeriksaan Fisik, Unit Stroke
Manajemen Stroke Secara Komprehensif, 13-20, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta
69
Said, U., 2004, Interaksi Hormonal Dan Kualitas Kehidupan Pada Wanita,
Bagian/Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UNSRI/ RSMH
Palembang,
http://digilib.unsri.ac.id/download/INTERAKSI%20HORMONAL%20%
20DAN%20KUALITAS%20HIDUP%20WANITA.pdf , diakses pada
tanggal 20 Juni 2010
Soertidewi, L., 2007, Peran Unit Stroke Dalam Tata Laksana Stroke
Komprehensif, Unit Stroke Manajemen Stroke Secara Komprehensif, 21-
37, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Sukandar, E.Y., Andrajati, R., Sigit, J.I., Adnyana, I.K., Setiadi, A.A.P.,
Kusnandar., 2008, ISO Farmakoterapi, PT ISFI Penerbitan, Jakarta
Susilo, H., 2008, The Evidence Of Antiplatelets In The Primary And Secondary
Stroke Prevention, Makalah Lengkap Pendidikan Kedokteran
Berkelanjutan Ilmu Penyakit Saraf, 291-300, Airlangga University Press,
Surabaya
Sutrisno, A., 2007, Stroke??? You Must Know Before You Get It!, Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tirtawati, K., Zulkaida, A., 2008, Locus of Control Pada Insan Pasca Stroke Usia
40-65 Tahun, Fakultas Psikologi Gunadarma, Jakarta
Tugasworo, D., 2009, The Role Cilostazol In The Mangement Of Stroke And
Intracranial Arterial Stenosis, Makalah Simposium Nasional Otak dan
70
Wahjoepramono, E.J., 2005, Stroke Tata Laksana Fase Akut, Fakultas Kedokteran
Universitas Pelita Harapan, Jakarta
71
2. Bila GSC >9, dirawat di ruang perawatan biasa
Terapi/ tatalaksana 1. Stroke hemoragik (PIS & PSA)
a. Bed rest selama 2-3 minggu
b. Tekanan intrakranial (TIK) meningkat diberi manitol
0,25-0,5mg/kgBB/hari, tappering off
c. Asam traneksamat 6x1 gram (10-14 hari), khusus
perdarahan subarakhnoid (PSA)
d. Neuroprotektan:
- Sitikolin 2-3x 1000mg/hari
- Pirasetam 3-12 g/hari
2. Stroke non hemoragik
a. Neuroprotektan:
- Sitikolin 250-1000 mg/hari
- Pirasetam 3-12 g/hari
b. Antiplatelet:
- Aspirin 50-325 mg/hari
- Klopidogrel 1x1 tab (1x 75 mg)
- Cilostasol 2x 100 mg
- Aspirin + dipiridamol
- Aspirin + klopidogrel
3. Bila terdapat hipertensi
a. Sistolik (S) >230 mmHg; diastolik (D) 140 mmHg
- diltiazem injeksi: 5-40 mg/kgBB/hari
- penurunan tensi tidak melebihi 20-25%
b. S >230 mmHg; D= 105-120 mmHg
Ulangi tensi setelah 15 menit hasil tetap: diltiazem
injeksi
c. S= 180-220 mmHg; D= 105-120 mmHg
- Ada PIS atau gangguan target organ lainnya:
diltiazem injeksi
- Bila tidak ada: ulangi 1 jam, bila tensi tetap: oral
antihipertensi
d. S< 180 mmHg; D< 105 mmHg
Diberikan oral antihipertensi setelah hari ke 7-10 hari
bila keadaan tetap
4. Kenaikan gula darah
a. Baik pada SNH&SH bila gula darah >= 150 mg/dL
maka harus diturunkan
b. Bila diperlukan dapat diberikan insulin
c. Infus kontinyu dengan dimulai/ unit/ jam dan dapat
dinaikkan sampai 10unit/jam
d. Kadar gula dimonitor setiap 1-2 jam
72
251-300 6 unit
301-350 8 unit
351-400 10 unit
>400 12 unit
73
LAMPIRAN 2
74
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
1 No. RM : 52-24-37 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran somnolen. Gerakan bola mata normal
Usia/Jenis Kelamin : 44 th/Laki-laki sebelah kanan. Kejang-kejang Saraf otak no. VII normal
Tanggal kejadian serangan : 08/01/10 Nyeri Kepala bagian oksipital Pupil isokor Saraf otak no. XII normal
Tanggal masuk US : 14/01/10 sebelah kiri Refleks pupil + Disphasia
Masuk dari : Bangsal (11/01) Vertigo Refleks kornea +
Tanggal keluar US : 22/01/10 Muntah
Lama Inap : 9 hari Penurunan kesadaran
75
No Pelaksanaan Pemberian Obat
1 Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Pemberian (hari) Keterangan
Pemberian Pemberian
Captropil Oral 25 mg 1x 14/01 1
Valsartan Oral 160 mg 1x 14-22/01 9 Jam 18
Asetosal Oral 80 mg 1x 14-22/01 9 Jam 18
Alprazolam Oral 0,5 mg 2x 14-22/01 9 Jam 10,22
Tetrasaozin Oral 35 mg 2x 15-22/01 8 Jam 10,22
Simvastatin Oral 10 mg 1x 15-22/01 8 Jam 22
HCT Oral 12,5mg 1x 18/01 1 Jam 06
25 mg 1x 19-22/01 4 Jam 06
Diltiasem Oral 100 mg 1x 19/01 1 Jam 18
Bisoprolol Oral 10 mg 1x 20-22/01 3 Jam 22
Pirasetam Oral 800 mg 3x 22/01 1
Sitikolin Oral 500 mg 2x 22/01 1 Jam 06,18
Meloksikam Oral 7,5 mg 2x 22/01 1
Nifedipin Oral 1x 22/01 1
Pirasetam Injeksi 3g 2x 14-21/01 8 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 14-20/01 7 Jam 10,22
Seftriakson Injeksi 1g 2x 14-17/01 4 Jam 10,22
OMZ Injeksi 1g 2x 14/01 1
Infuse Cipro Injeksi 200 mg 2x 18-21/01 4 Jam 10,22
Diltiasem Injeksi 3 mg 1x(p.r.n) 14/01 1 Jam 22
76
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Pemeriksaan Neurologis
Serangan
2 No. RM : 17-99-59 Lumpuh separoh anggota Tingkat kesadaran koma Gerakan
Usia/Jenis Kelamin : 60 th/Laki-laki badan, sebelah kanan Kaku kuduk bola mata
Tanggal kejadian serangan : Penurunan kesadaran Pupil isokor normal
08/02/10 Refleks pupil + Disafasia
Tanggal masuk US : 09/02/10 Refleks kornea +
Masuk dari : IGD
Tanggal keluar US : 11/02/10
Lama Inap : 3 hari
77
No. No. RM : 17-99-59
2 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Asetosal Oral 80 mg 1x 09-10/02 2 Jam 18
Klopidogrel Oral 75 mg 1x 09-10/02 2 Jam 14
Parasetamol Oral 500 3x 09-11/02 3 Jam
mg 06,14,22
Lansoprazole Oral 1 1x 09-10/02 2 Jam 22
tablet
Sistenol Oral 1 4x 10-11/02 2 Jam
tablet 06,12,18,24
ISDN Oral 5 mg 3x 10/02 1 Jam
06,14,.22
Pirasetam Injeksi 3g 2x 9-11/02 3 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 250 2x 9-11/02 3 Jam 10,22
mg
Seftriakson Injeksi 1g 2x 9-11/02 3 Jam 10,22
Ranitidin Injeksi 1 2x 9-11/02 3 Jam 10,22
ampul
78
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
3 No. RM : 52-38-28 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran somnolen. Gerakan bola mata normal
Usia/Jenis Kelamin : 65 th/Laki-laki sebelah kanan. Pupil isokor Saraf otak no. XII paresis,
Tanggal kejadian serangan :12/02/10 Nyeri kepala bagian temporal Refleks pupil + sebelah kiri
Tanggal masuk US : 17/02/10 sebelah kanan. Refleks kornea + Gangguan Sensorik –
Masuk dari : Bangsal Vertigo Buta - Dyslexia
Tanggal keluar US : 22/02/10 Muntah
Lama Inap : 6 Penurunan kesadaran
Berat Badan = 40 kg
Keluhan Utama Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan Laboratorium
Kelemahan anggota badan sebelah kanan, Paru-paru normal Kadar gula darah sewaktu: 107 Trigliserida: 109
nyeri kepala, dan pasien merasa gelisah. Jantung normal Hemoglobin: 13,2 Kreatinin: 0,85
Abdomen normal Leukosit (dalam ribuan) t: 5,28 Ureum: 14
Denyut Nadi ritme teratur dan Hmt:39,3 Asam urat: 3,1
frekuensi penuh Eritrosit (dalam ribuan) t:4,31 SGPT: 27
Diagnosis Platelet : 99 SGOT: 20
Stroke iskemik Kolesterol Total : 163 Na: 131
Ka: 3,6
Faktor Resiko Pemeriksaan Radiologis
Riwayat Hipertensi : ada, diobati teratur. Jika Pemeriksaan CT-Scan kepala: infark
diobati TD menjadi normal. Lokasi: lobus parientalis
Riwayat TIA : ya Bagian: kiri
Riwayat DM : tidak Tekanan Darah Keadaan keluar dari US
Riwayat serangan jantung : tidak tahu Hari ke-1 = Hari ke-6 = Pulang atas permintaan sendiri,
Riwayat lemah jantung : tidak tahu 240/140;170/100;180/100 190/120;140/100;150/100 kondisi membaik.
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak Hari ke-2 = 140/90; 210/110;190/20 Obat injeksi diganti oral untuk
Merokok : iya, 10 batang/hari. Sudah berhenti Hari ke-3 = 190/120; 120/80 dibawa pulang.
sejak 6 bulan yang lalui Hari ke-4 =
Pernah mengalami stroke sebelumnya : pernah 110/90;150/80;140/90;130/80
Hari ke-5 = 130/80;160/100;150/90
79
No. No. RM : 52-21-31
3 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Valsartran Oral 80 mg 1x 17-22/02 6 Jam 22
Asetosal Oral 80 mg 1x 18-22/02 6 Jam 14
Kaptropil Oral 25 mg 2x 17-22/02 6 Jam 06 dan 18
Amlodipin Oral 10 mg 1x 17-22/02 6 Jam 20
Alprazolam Oral 0,5 mg 1x 18-22/02 5 Jam 22
Simvastatin Oral 10 mg 1x 19-22/02 4 Jam 22
Diltiasem CD Oral 100 mg 1x 21-22/02 2 Jam 14
Diltiasem Injeksi 3 2,4 ml/jam 17,18,20/02 3 Tgl 17 jam 13.30, tgl 18
mcg/kgBB/menit jam 10, tgl 20 jam 16
5 4 ml/jam 19/02 1 Tgl 19 jam 9.30
mcg/kgBB/menit
Piracetam Injeksi 3g 2x 17-22/02 6 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 1 ampul (250 mg) 2x 17-22/02 6 Jam 10,22
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 17-22/02 6 Jam 10,22
80
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
4 No. RM : 27-63-94 Lumpuh separuh anggota badan Tingkat kesadaran somnolen Gerakan bola mata
Usia/Jenis Kelamin : 67/Laki-laki sebelah kanan. Pupl isokor normal
Tanggal kejadian serangan : 29/03/10 Penurunan kesadaran Refleks pupil + Saraf otak no. VII
Tanggal masuk US : 30/03/10 Refleks kornea + normal
Masuk dari : IGD
Tanggal keluar US : 05/04/10
Lama Inap : 7 hari
Keluhan Utama Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan Laboratorium
Perubahan tingkah laku, 3 hari Paru-paru normal Kadar gula darah sewaktu: 168 Trigliserida: 84/100*
sebelumnya kalau diajak bicara kadang Jantung normal Hemoglobin: 12,6 Kreatinin: 1,26
nyambung kadang tidak, tampak seperti Abdomen normal Leukosit (dalam ribuan) t: 10,35 Ureum: 32
orang bingung, ngompol pada malam Hmt: 38 SGPT: 18
hari. Eritrosit (dalam ribuan) : 5,93 SGOT: 22
EKG Platelet : 288 Na: 139
normal Kolesterol Total :206/283* Ka: 3,7
Diagnosis HDL Kolesterol : 42,7/47,7*
Stroke Iskemik LDL Kolesterol: 236/215,3*
Faktor Resiko Pemeriksaan Radiologis CATATAN:
Riwayat Hipertensi : ada, tidak diobati Pemeriksaan CT-Scan kepala: infark * = 3 jam pp
Riwayat TIA : tidak
Riwayat DM : tidak
Riwayat serangan jantung : tidak Tekanan Darah Keadaan keluar dari
Riwayat lemah jantung : tidak US
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak Hari ke-1 = 210/150;150/90;180/110 Hari ke-5 = Meninggal tgl 05/04
Merokok : ya, 10batang/hari 130/70;170/70;160/80;150/90 k.08.00
Pernah mengalami stroke sebelumnya :
Hari ke-2 = 170/100;180/120;180/100 Hari ke-6 =
tidak pernah
120/60;190/100;120/70;100/60
Hari ke-3= Hari ke-7 = -
150/100;180/110;190/110;180/100
Hari ke-4 = 180/90;140/90;150/90
81
No. RM : 27-63-94
No
4 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Valsartan Oral 160 mg 1x 30/03-4/04 6 Jam 22
Amlodipin Oral 5 mg 1x 30/03 1
Asetosal Oral 80 mg 1x 31/03-04/04 5 Jam 14
Alprasolam Oral 0,5 mg 1x 31/03-04/04 5 Jam 22
ISDN Oral 5 mg 3x 01-04/04 4 Jam 06,14,22
Allopurinol Oral 100mg 1x 01-04/04 4 Jam 18
Parasetamol Oral 500 mg 3x 02-04/04 3 Jam 18, suhu badan
39,9°C
Gemfibrozil Oral 300 mg 1x 02-04/04 3 Jam 18, Trigliserid
tinggi, kolesterol total
tinggi
Amlodipin Oral 10 mg 1x 31/03-04/04 5 Jam 10
Class (kleboprida maleat) Oral 1 tab 2x 03-04/04 2 Jam 06,18
Pirasetam Injeksi 1g 3x 30/03-4/04 6 Jam 06,14,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 30/03-4/04 6 Jam 9,22
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 30/03-4/04 6 Jam 9,22
Nikardipin Injeksi 0,5mg/kgBB/me 30/03-4/04 6
nit
Haloperidol Injeksi 1 ampul 1x 30/03 1 Jam 22
82
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
5 No. RM : 52-25-63 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran somnolen. Gerakan bola mata
Usia/Jenis Kelamin : 58 th/Laki-laki sebelah kanan. Pupil isokor normal
Tanggal kejadian serangan : 14/01/10 Nyeri Kepala bagian parietal sebelah Refleks pupil + Saraf otak no. VII normal
Tanggal masuk US : 16/01/10 kanan Refleks kornea + Saraf otak no. XII normal
Masuk dari : Bangsal Vertigo
Tanggal keluar US : 24/01/10 Muntah
Lama Inap : 9 hari Penurunan kesadaran
83
No. No. RM : 52-25-63
5 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Amlodipin Oral 10 mg 1x 16-24/01 9 Jam 22 (16-21), 18 (22-24)
Valsartan Oral 160 mg 1x 16-24/01 9 Jam 22
Aspar K Oral 300 mg 2x 17-20/01 4 Jam 06,18
1X 23-24/01 2 Jam 14
Simvastatin Oral 10 mg 1x 19-24/01 6 Jam 22
Lisinopril Oral 10 mg 1x 20-24/01 5 Jam 14
Piracetam Oral 800 mg 3x 24/01 1
Piracetam Injeksi 3g 2x 16,17,20-24/01 7 Jam 10,22
Injeksi 1g 3x 18-19/01 2 Jam 06,14,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 16-23/01 8 Jam 10,22
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 19-23/01 5 Jam 10,22
(50mg/2ml)
Seftriaksone Injeksi 1g 2x 16-20/01 5 Jam 10,22
Furosemid Injeksi 1 ampul 2x 18-20/01 3 Jam 10,22
(20 mg/2 ml)
As. traneksamat Injeksi 1 ampul 2x 16-17/01 2 Jam 10,22
(250mg/5ml)
Vit. K Injeksi 1 ampul (10 2x 16-17/01 2 Jam 10,22
mg)
84
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
6 No. RM : 53-20-65 Nyeri kepala bagian frontal sebelah Tingkat kesadaran CM Gerakan bola mata normal
Usia/Jenis Kelamin : 55 th/Laki-laki kanan Pupl isokor Saraf otak no. VII normal
Tanggal kejadian serangan : 04/01/10 Refleks pupil +
Tanggal masuk US : 08/01/10 Refleks kornea +
Masuk dari : IGD
Tanggal keluar US : 21/01/10
Lama Inap : 14 hari
Keluhan Utama Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan Laboratorium
Perubahan tingkah laku, 3 hari Paru-paru normal Kadar gula darah sewaktu: 75 Trigliserida: 84/100*
sebelumnya kalau diajak bicara kadang Jantung normal Hemoglobin: 16,6 Kreatinin: 1,26
nyambung kadang tidak, tampak seperti Abdomen normal Leukosit (dalam ribuan) t: 10,35 Ureum: 32
orang bingung, ngompol pada malam Hmt: 49,1 SGPT: 18
hari. Eritrosit (dalam ribuan) : 5,93 SGOT: 22
EKG Platelet : 288 Na: 139
normal Kolesterol Total :206/283* Ka: 3,7
Diagnosis HDL Kolesterol : 42,7/47,7*
Stroke Perdarahan INTRASEREBRAL LDL Kolesterol: 236/215,3*
Faktor Resiko Pemeriksaan Radiologis CATATAN:
Riwayat Hipertensi : ada, diobati tapi Pemeriksaan CT-Scan kepala: infark dan perdarahan * = 3 jam pp
tidak teratur.Jika teratur TD menjadi Lokasi: talamus
normal Bagian: kiri
Riwayat TIA : tidak Tekanan Darah Keadaan keluar dari US
Riwayat DM : tidak Hari ke-1 = 220/150 Hari ke-8 = 170/110;140/110 Pindah ruangan dalam
Riwayat serangan jantung : tidak keadaan membaik.
Hari ke-2 = 180/120 Hari ke-9 =150/100;170/160
Riwayat lemah jantung : tidak
Hari ke-3= 150/100 Hari ke-10 =110/80
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak
Hari ke-4 = 166/110 Hari ke-11 =140/90;170/140
Merokok : tidak
Pernah mengalami stroke sebelumnya : Hari ke-5 = 160/100 Hari ke-12 =150/100
tidak pernah Hari ke-6 = 180/140;190/120 Hari ke-13 =140/100; 150/100
Hari ke-7 = 180/120 Hari ke-14 =160/100
85
No. No. RM : 52-56-54
6 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Valsartam Oral 160 mg 1x 08-20/01 13 Jam 22
Nifedipin Oral 1x 08-10/01 3 Tgl 08 jam 18; jam 06
KSR Oral 1 tab 1x 08-20/01 13 Jam 14
Simvastatin Oral 20 mg 1x 11-20/01 10 Jam 22
Herbesser Oral 100 mg 1x 12-20/01 9 Jam 18
HCT Oral 25 mg 1x 13-20/01 8 Jam 06
Bisoprolol Oral 10 mg 1x 14-21/01 8 Jam 14
Alprazolam Oral 0,5 mg 2x 17-20/01 4 Jam 10,22
Pirasetam Oral 800 mg 2x 19-21/01 3 Jam 06,19
Sitikolin Oral 500 mg 2x 19-21/01 3 Jam 06,19
Pirasetam Injeksi 3g 2x 08-18/01 11 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 08-18/01 8 Jam 10,22
Furosemid Injeksi 1 ampul 1x 08-11/01 4 Jam 06
Ceftriaxon Injeksi 1g 2x 12-13/01 2 Jam 10,22
Mannitol Injeksi 125 cc Rapp off 08-10/01 3 Jam 06,12,18,24
86
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
7 No. RM : 52-38-09 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran somnolen Gerakan bola mata normal
Usia/Jenis Kelamin : 60th/Perempuan sebelah kanan. Pupil isokor Saraf otak no. VII normal
Tanggal kejadian serangan : 16/02/10 Nyeri kepala Refleks pupil + Saraf otak no. XII normal
Tanggal masuk US : 16/02/01 Penurunan kesadaran Refleks kornea + Disaphasia
Masuk dari : IGD Disphagia
Tanggal keluar US : 03/03/10
Lama Inap : 16 hari
87
No. No. RM : 52-38-09
7 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Valsartam Oral 80 mg 1x 17/02-03/03 15 Jam 12
Simvastatin Oral 10 mg 1x 19/02-02/03 12 Jam 22
KSR Oral 600 mg 1x 20/02-03/03 12 Jam 14
Pirasetam Oral 800 mg 3x 25/02-03/03 7 Jam 06,14,22
Sitikolin Oral 250 mg 2x 25/02-03/03 7 Jam 06,18
Ranitidin Oral 150 mg 2x 25/02-03/03 7 Jam 06,18
Metronidazole Oral 500 mg 3x 01-03/03 3 Jam 06,14,22
Asam mefenamat Oral 500 mg 3x 01-03/03 3 Jam 06,14,22
Pirasetam Injeksi 3g 2x 16-24/02 9 Jam 10,22
Seftriakson Injeksi 1g 2x 16-24/02 9 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 16-24/02 9 Jam 10,22
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 16-24/02 9 Jam 10,22
Bromheksin Injeksi 1 ampul 3x 19-21/02 3 Jam 06,14,22; kecuali tgl
19 2x jam 14 dan 22
Manitol Injeksi 250 cc 16-17/02 2 Tgl 16 jam 23;tgl 17 jam
05,11,17
88
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
8 No. RM : 52-21-31 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran somnolen. Gerakan bola mata normal
Usia/Jenis Kelamin : 45 th/Laki-laki sebelah kanan. Kejang-kejang Saraf otak no. VII paresis
Tanggal kejadian serangan : 03/01/10 Nyeri kepala bagian oksipital Kaku kuduk Saraf otak no. XII normal
Tanggal masuk US : 04/01/10 sebelah kanan. Pupil isokor Aphasia -
Masuk dari : IGD Vertigo Refleks pupil + Gangguan Sensorik -
Tanggal keluar US : 13/01/10 Muntah Refleks kornea +
Lama Inap : 10 hari Penurunan kesadaran Buta -
89
No. No. RM : 52-21-31
8 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
ISDN Oral 5 mg 3x 04-13/01 10 Jam 6,14,22
Valsartan Oral 80 mg 1x 04,06-13/01 9 Malam hari, kecuali tgl 13
pk.18.00 (dosis 160mg)
KSR Oral 600 mg 2x 10-11/01 2 Jam 10,22
Amlodipin Oral 5 mg 1x 12-13/01 2 Jam 22
Pirasetam Injeksi 3g 2x 04,06-14/01 9 Jam 10,22
Pirasetam Injeksi 1g 3x 5/01 1
Sitikolin Injeksi 1 ampul 2x 05-13/01 9 Jam 10,22
(250 mg)
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 06-13/01 8 Jam 10,22
Ceftriazon Injeksi 1g 2x 04-09/01 6 Jam 10,22 (tgl 4 dan 9
hanya 1x pemberian)
Furosemid Injeksi 1 ampul 1x 04-09/01 6 Pk.06.00 kecuali Tgl 04
pk.18.00
Inf.Ciprofloxacin Injeksi 200 2x 10-13/01 4 Jma 10, 22
Mannitol Infuse 125 cc p.r.n 06-10/01 5 Tgl 06 3x, tgl 07-08 2x dan
tgl 09-10 1x.
Tgl 09 Creatinin 0,94 dan
Ureum 11
90
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
9 No. RM : 50-84-55 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran stupor
Usia/Jenis Kelamin : 80 th/Perempuan sebelah kanan. Kejang-kejang
Tanggal kejadian serangan : 26/01/10 Vertigo Kaku kuduk
Tanggal masuk US : 26/01/10 Muntah
Masuk dari : IGD Penurunan kesadaran
Tanggal keluar US : 27/01/10
Lama Inap : 2 hari
91
No. Pelaksanaan Pemberian Obat
9 Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Pirasetam Injeksi 3g 2x 26-27/01 2 Tgl 26 jam 18 dan tgl 27
jam 06
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 26-27/01 2 Tgl 26 jam 18 dan tgl 27
jam 06
Seftriakson Injeksi 1g 2x 26-27/01 2 Tgl 26 jam 18 dan tgl 27
jam 06
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 26-27/01 2 Tgl 26 jam 18 dan tgl 27
jam 06
Phenitoin Injeksi 1 ampul 1x 27/01 1 Jam 12
Furosemid Injeksi 1ampul 1x 27/01 1 Jam 10
Mannitol Injeksi 125 cc 26-27/01 2 Tgl 26 jam 23 dan tgl 27
jam 05,11
92
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
10 No. RM : 27-71-02 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran somnolen. Gerakan bola mata normal
Usia/Jenis Kelamin : 63 th/Perempuan sebelah kanan. Kejang-kejang Saraf otak no. VII normal
Tanggal kejadian serangan : 07/01/10 Penurunan kesadaran Pupil isokor Aphasia +
Tanggal masuk US : 09/01/10 Refleks pupil + Disarthria +
Masuk dari : Bangsal Refleks kornea + Disphagia +
Tanggal keluar US : 20/01/10 Buta +
Lama Inap : 12 hari
93
No.
10 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
ISDN Oral 5 mg 3x 09-14/01 6 Jam 06,14,22
Digoksin Oral 0,25 mg 1x 09-20/01 12 Jam 06
Simvastatin Oral 20 mg 1x 10-19/01 11 Jam 22
Lisinopril Oral 5 mg 1x 16-20/01 5 Jam 22
ISDN Oral 5 mg 3x 15-20/01 6 Jam 06,14,22
KSR Oral 600 mg 2x 18-20/01 3 Jam 10,22
Piracetam Injeksi 3g 2x 09-20/01 12 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 09-20/01 12 Jam 10,22
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 11-20/01 10 Jam 10,22
Seftriakson Injeksi 1g 2x 13-17/01 5 Jam 10,22
1g 1x 18-20/01 3 Jam 10
Infus. Cipro Infus 200 mg 2x 18-20/01 3 Jam 10,22
94
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
11 No. RM : 52-34-08 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran somnolen Gerakan bola mata normal
Usia/Jenis Kelamin : 70 th/Laki-laki sebelah kiri. Pupil isokor
Tanggal kejadian serangan : Penurunan kesadaran Refleks pupil +
06/02/10 Muntah Refleks kornea +
Tanggal masuk US : 08/02/10
Masuk dari : Bangsal
Tanggal keluar US :15/02 /10
Lama Inap : 8 hari
Keluhan Utama Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan Laboratorium
Pasien datang dengan keluhan Paru-paru normal Kadar gula darah sewaktu: 157 LDL Kolesterol: 156,9
pusing, muntah, kaki dan tangan Jantung normal Hemoglobin: 14,5 Trigliserida: 176
kiri lemah, mulut menceng ke Abdomen normal Leukosit (dalam ribuan)t:18.63 Kreatinin: 1,32
kanan. TD: 180/90 Hmt: 43,6 Ureum: 25
EKG Eritrosit (dalam ribuan) t:5,12 SGPT: 23
Normal Platelet : 267 SGOT: 25
Diagnosis Kolesterol Total : 248 Na: 141
Stroke Perdarahan intraserebral HDL Kolesterol : 55,9 Ka: 2,9
Faktor Resiko Pemeriksaan Radiologis Urinalisis
Riwayat Hipertensi : ada, diobati Pemeriksaan CT-Scan kepala: perdarahan pH : 7.0 BJ :1.010
tapi tidak teratur. Jika diobati TD Lokasi: lobus parientalis dan intravarikuler Lekosit : 2-4 Keton +
menjadi normal. Bagian: kanan/dextra Darah +2 Eritrosit 8-12
Merokok : iya Epitel 0-2 Protein +
Pernah mengalami stroke Kristal amorph +++
sebelumnya : tidak pernah Tekanan Darah Keadaan keluar dari US
Hari ke-1= 200/100;190/100;160/90 Hari ke-5 =180/110;170/90 Meninggal 15/02/10 jam 9
Hari ke-2= Hari ke-6 =
200/100;190/110;170/100;190/100 130/80;140/80;150/90;140/80
Hari ke-3 = Hari ke-7 =
220/100;190/110;180/100;200/110 150/100;140/90;130/80;90/60
Hari ke-4 = Hari ke-8 = 110/70
220/110;140/120;170/120;130/80
95
No. No. RM : 52-56-62
11 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Valsartran Oral 80 mg 1x 08 1 Jam 22
160 mg 1x 09-14 6 Jam 22
KSR Oral 600 mg 3x 08-13 6 Jam 06,14,22
600 mg 2x 14 1 Jam 06,18
Trizedon Oral 35 mg 2x 09-14 6 Jam 06,18
Simvastatin Oral 10 mg 1x 09-14 6 Jam 22
Amlodipin Oral 5 mg 1x 10 1 Jam 14
10 mg 1x 11-14 4 Jam 14
Sistenol Oral 1 tab 4x 11-14 4 Jam 06,12,18,24
Lisinopril Oral 5 mg 1x 11 1 Jam18
10 mg 1x 12-14 3 Jam 18
Pirasetam Injeksi 3g 2x 08-14 7 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 08-14 7 Jam 10,22
Seftriakson Injeksi 1g 2x 08-11 4 Jam 10,22
OMZ Injeksi 1A 2x 08-13 6 Jam 10,22
Manitol Injeksi 125 cc 3x;2x;1x 08;9;10 3 Jam 04,12,20; jam 04,16;
jam 04
Bromheksin Injeksi 1 ampul 3x 10-14 5 Jam 06,14,22
Infus Ciprofloxacin Injeksi 200 mg 2x 12-14 3 Jam 10,22
Furosemid Injeksi 1A 1x 12-13 2 Jam 10
1A 2x 14 1 Jam 10,22
Ranitidin Injeksi 1A 2x 14 1 Jam 10,22
Actrapid Injeksi 4 ui 3x 13-14 2 Jam 6.30,11.30,17.30 (a.c
periksa GDS)Tgl 13 GDS
245,Tgl 14 GDS
350,267,284
Hasil Lab tgl 10
Ureum =41,Creatinin=1,11,Au 2,9, Na 136, Cl 95, Al 19,94, Hb 13,2, HMT 39,8 PLT 235
Pada tgl 11 jam 3 pagi pasien mengalami stupor dan jam 15 koma.
Tgl 13 jam 12 supor.
96
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
12 No. RM : 52-56-54 Muntah Tingkat kesadaran koma. Disphasia
Usia/Jenis Kelamin : 40 th/Perempuan Penurunan kesadaran Kejang-kejang Diasarthria
Tanggal kejadian serangan : 01/04/10 Disphagia
Tanggal masuk US : 01/04/10
Masuk dari : IGD
Tanggal keluar US : 12/04/10
Lama Inap : 12 hari
Keluhan Utama Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan Laboratorium
Kehilangan kesadaran, koma. Paru-paru normal Kadar gula darah sewaktu: 172 Trigliserida: 82
Jantung takikhardia Hemoglobin: 17 Kreatinin: 1,71
EKG Abdomen normal Leukosit (dalam ribuan) t: 23,48 Ureum: 31
Iskemik anterior Hmt:52,4 Asam urat : 5,1
Diagnosis Platelet : 713 SGPT: 74
Stroke infark Kolesterol Total :237 SGOT: 137
HDL Kolesterol : 66,6 Na: 145
LDL Kolesterol: 154 Ka: 3,8
Faktor Resiko Pemeriksaan Radiologis Urinalisis
Riwayat Hipertensi : ada, diobati teratur. Pemeriksaan CT-Scan kepala: infark Protein + Epitel +
Jika diobati TD menjadi normal. Lokasi: lobus parientalis, temporal, oksipitalis Darah +3 Leukosit 2-4
Riwayat TIA : tidak Bagian: kiri dan kanan Eritrosit banyak
Riwayat DM : tidak Tekanan Darah Keadaan keluar dari US
Riwayat serangan jantung : tidak Hari ke-1 = 120/70;130/70;140/80 Hari ke-7 = 150/100;160/90;120/80 Pindah ruangan dalam
Riwayat lemah jantung : tidak
Hari ke-2 = 130/90;140/90;160/100; Hari ke-8 = 130/80;110/80;150/110 keadaan membaik.
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak tahu
Hari ke-3= 170/160;150/100;100/70;120/80 Hari ke-9 =150/90;130/90
Merokok : tidak
Hari ke-4 = 110/80;140/90;100/80;150/80 Hari ke-10 =120/70;120/90 Pasien mengalami koma
Pernah mengalami stroke sebelumnya :
sampai tgl 06/04
pernah, Oktober 2009 Hari ke-5 = Hari ke-11 =140/90;120/80;130/80
160/100;120/80;130/90;100/70;120/80
Hari ke-6 = 140/90;160/100;150/90;140/100 Hari ke-12 =140/110
97
No. No. RM : 52-56-54
12 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Parasetamol Oral 500 mg 4x 01-09/04 9 Jam 06,12,18,24
Oral 500 mg p.r.n 10/04 1
Simvastatin Oral 10 mg 1x 03-12/04 10 Jam 22
Cilostasol Oral 50 mg 2x 03-12/04 10 Jam 10,22
Amlodipin Oral 5 mg 1x 03-08/04 6 Jam 06
Oral 10 mg 1x 09-12/04 4 Jam 06
Valsartan Oral 80 mg 1x 03-12/04 10 Jam 22
Aspar K Oral 300 mg 2x 07-09/04 3 Jam 10,22
Oral 300 mg 3x 10-12/04 3 Jam 06,14,22
Phenitoin caps Oral 100 mg 2x 10-12/04 3 Jam 06,18
Furosemid Oral 40 mg 1x 10-12/04 3 Jam 06
Pirasetam Injeksi 1g 3x 01-08/04 8 Jam 06,14,22
Injeksi 3g 2x 09-12/04 4 Jam 06,18
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 01-12/04 12 Jam 06,18
Seftriakson Injeksi 1g 2x 01-09/04 9 Jam 06,18
Radnitidin Injeksi 1 ampul 2x 01-08/04 8 Jam 06,18
Phenitoin Injeksi drip 03-09/04 7
Bromheksin Injeksi 1 ampul 3x 03-12/04 7
Gentamisin Injeksi 80 mg 1x 06-10/04 5 Jam 14
Cipro inf injeksi 200 mg 2x 09-12/04 4 Jam 06,18
98
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
13 No. RM : 52-53-92 Nyeri kepala bagian oksipital Tingkat kesadaran CM. Gerakan bola mata normal
Usia/Jenis Kelamin : 60th/Perempuan Vertigo Kaku kuduk Saraf otak no. VII normal
Tanggal kejadian serangan : 25/03/10 Pupil isokor Saraf otak no. XII normal
Tanggal masuk US : 26/03/10 Refleks pupil +
Masuk dari : IGD Refleks kornea +
Tanggal keluar US : 08/04/10
Lama Inap : 14 hari
Berat badan : 45 kg
Keluhan Utama Pemeriksaan Fisik Umum Pemeriksaan Laboratorium
Pasien mengalami nyeri kepala dan kaku Paru-paru normal Kadar gula darah sewaktu: 168 Trigliserida: 119
kuduk. Abdomen normal Hemoglobin: 13,0 Kreatinin: 1,08
TD : 180/110 Leukosit (dalam ribuan) t: 19,43 Ureum: 23
EKG Hmt:39,7 SGOT :31
Bradikardia Eritrosit (dalam ribuan) t:4,82 SGPT :21
Diagnosis Platelet : 241 Na: 131
Stroke Perdarahan Subaraknoid Kolesterol Total : 328 Ka: 2,7
Faktor Resiko Pemeriksaan Radiologis
Riwayat Hipertensi : tidak ada Pemeriksaan CT-Scan kepala: perdarahan
Riwayat TIA : tidak
Riwayat DM : tidak Tekanan Darah Keadaan keluar dari US
Riwayat serangan jantung : tidak Hari ke-1=140/70;120/70;130/80 Hari ke-8=140/80;170/100;140/90 Membaik, dan pindah
Riwayat lemah jantung : tidak tahu Hari ke-2= Hari ke- ruangan.
Riwayat hiperkolesterolmia : tidak tahu 170/120;150/90;130/80;120/90 9=170/100;150/100;160/90;170/90
Merokok : tidak Hari ke-3= 160/100;150/90 Hari ke-10=130/70;170/20;160/100
Pernah mengalami stroke sebelumnya : Hari ke-4= Hari ke-11=
tidak pernah 180/130;170/90;150/90;180/100 140/80;160/90;150/100;170/100
Hari ke-5= Hari ke-12=140/80;150/90
130/80;180/100;130/70;170/90
Hari ke-6=150/80;170/100;130/80 Hari ke-13=160/90;180/80;170/80
Hari ke-7=160/90;180/100 Hari ke-14=140/80;160/90
99
No. No. RM : 52-53-92
13 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
KSR Oral 600 mg 3x 26-28/03 3 Jam 06,14,22
Simvastatin Oral 10 mg 1x 26/03-08/04 14 Jam 22
Aspar K Oral 300 mg 3x 29/03-06/04 9 Jam 06,14,22
300 mg 1x 07-08/04 2 Jam 06
ISDN Oral 5 mg 2x 27/03-08/04 13 Jam 06,18
Valsartan Oral 80 mg 1x 29/03-02/04 5 Jam 18
160 mg 1x 03-08/04 6 Jam 18
Pirasetam Oral 800 mg 3x 06-08/04 3 Jam 06,14,22
Sitikolin Oral 250 mg 2x 06-08/04 3 Jam 06,18
HCT Oral 12,5 mg 1x 06-08/04 3 Jam 06
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 26/03-05/04 11 Jam 10,22
Pirasetam Injeksi 3g 2x 26/03-05/04 11 Jam 10,22
Seftriakson Injeksi 1g 2x 26-30/03 5 Jam 10,22
Asam traneksamat Injeksi 1 ampul 3x 26/03-06/04 12 Jam 06,14,22
Ketorolak Injeksi 30% 3x 26/03-06/04 12 Jam 06,14,22
SA Injeksi 1 ampul 1x 27/03-30/03 4 Jam 10
1 ampul 2x 31/03 1 Jam 06,18,22
Nimodipin Injeksi 1 mg/kgBB 5cc/jam 26-29/03 dan 5 Tgl 26 dimulai jam 11.20
04/04
10 cc/jam 30/03-03/04 5
Manitol Injeksi 125 cc 2x;3x;1x 26/03;27/03;28- 4 Jam 03,11; jam
29/03 09,11,23;jam 11
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 28/03-02/04 6 Jam 10,22
100
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
14 No. RM : 52-56-62 Lumpuh separoh anggota Tingkat kesadaran CM Gerakan bola mata
Usia/Jenis Kelamin : 81 th/Laki-laki badan, sebelah kiri. Kaku kuduk normal
Tanggal kejadian serangan : 31/03/10 Penurunan kesadaran Pupil isokor
Tanggal masuk US : 01/04/10 Refleks pupil +
Masuk dari : IGD Refleks kornea +
Tanggal keluar US : /10
Lama Inap : 17 hari
No.
101
14 Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/hari Tanggal Lama Keterangan
Pemberian Pemberian Pemberian
(hari)
Amlodipin Oral 5 mg 1x 01-02 2 Jam 22
Oral 10 mg 1x 03-17 15 Jam 06
Valsartan Oral 80 mg 1x 01-02 2 Jam 18
Oral 160 mg 1x 03-11 9 Jam 18
Bisoprolol Oral 5 mg 1x 07-11 4 Jam 06
Hytrin Oral 1 tab 1x 07-11 4 Jam 22
KSR Oral 600 mg 2x 07-09;14- 7 Jam 06,18; jam 10,22
17
Silopect syr Oral 1 sdm 3x 07-17 11 Jam06,14,22
Aspar K Oral 600 mg 2x 09 1 Jam 06,18; Lab K:3,9
N:126 Cl: 92
Simvastatin Oral 10 mg 1x 10-17 8 Jam 22
Levofloxacin Oral 500 mg 1x 11-17stop 7 Jam 18
Pirasetam Oral 800 mg 3x 12-17 6 Jam 06,14,22
Sitikolin Oral 500 mg 2x 12-17 6 Jam 06,18
Ranitidin Oral 1 tab 2x 12-17 6 Jam 06,18
Attapugite Oral 2 tab 3x;4x 12;13-17 6 Jam 06,14,22; jam
06,12,18,24
Lacto B Oral 1 sachet 3x 13-17 5 Jam 06,14,22
Occugard Oral 1 tab 1x 15-17 3 Jam 18
Bisolvon Injeksi 1A 2x 12-17stop 6 Jam 10,22
Piracetam Injeksi 3g 2x 01-11 11 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 01-11 11 Jam 10,22
Ceftriaxon Injeksi 1g 2x 01-05 5 Jam 10,22
Infus Cipro 200 mg 2x 06-10 5 Jam 10,22
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 01-03,08- 7 Jam 10, 22
11
Manitol Injeksi 125 cc 3x;1x 02-03;04- 4 Jam 04,12,20; jam 12
05
Ketorolak Injeksi 1 ampul 2x 05-08 4 Jam 10,22
Garam oral Sepucuk 3x 14 1 Jam 06,21,24
sendok Na: 127
101
N0 Data Pasien Gejala-gejala Waktu Serangan Pemeriksaan Neurologis
15 No. RM : 52-60-59 Lumpuh separoh anggota badan, Tingkat kesadaran stupor Gerakan bola mata
Usia/Jenis Kelamin : 68 th/Perempuan sebelah kiri. Pupil isokor normal
Tanggal kejadian serangan :10/04 /10 Nyeri kepala bagian frontal Refleks pupil + Disaphasia
Tanggal masuk US :10/04 /10 Vertigo Refleks kornea + Disarthria
Masuk dari : IGD Penurunan kesadaran
Tanggal keluar US : /10
Lama Inap:14 hari
102
Pelaksanaan Pemberian Obat
Nama Obat Cara Dosis Frekuensi/ha Tanggal Lama Keterangan
Pemberian ri Pemberian Pemberian
(hari)
Valsartam Oral 80 mg 1x 11-12,19-22/04 6 Jam 22
160 mg 1x 13-18/04 6 Jam 22
KSR Oral 600 mg 2x 12-23/04 12 Jam 06,18
Amiodaran Oral 1 tablet 1x 13-16/04 4 Jam 14
½ tablet 1x 17-23/04 7 Jam 14
Aspar K Oral 300 mg 2x 13-23/04 11 Jam 10,22
Norvask Oral 10 mg 1x 13-23/04 11 Jam 16
Asitromicin Oral 250 mg 1x 17/04 1 Jam 18
Levofloxacin Oral 500 mg 1x 17-22/04 6 Jam 10
Pirasetam Oral 800 mg 3x 22-23/04 2 Jam 06,14,22
Takelin Oral 500 mg 2x 22-23/04 2 Jam 06,18
Amoksisilin Oral 500 mg 2x 22-23/04 2 Jam 06,18
Silopect Syr Oral 1 sdm 3x 20/04 1 Jam 06,14,22
Pirasetam Injeksi 3g 2x 10-22/04 13 Jam 10,22
Sitikolin Injeksi 250 mg 2x 10-22/04 13 Jam 10,22
Ranitidin Injeksi 1 ampul 2x 10-22/04 13 Jam 10,22
Seftriakson Injeksi 1g 2x 10-16/04 7 Jam 10,22
Furosemid Injeksi 1 ampul 1x 10-19/04 10 Jam 20
Manitol Injeksi 125 cc 11-13/04 3 Jam 18,24; 06,12; 04,20
Bisolvon Injeksi 1A 3x 14-23/04 10 Jam 06,14,22
Biscor Injeksi 2,5 mg 1x 15/04 1 Jam 06
Vit A 6000 ui 1x 15/04 1 Jam 18
Cendolite 1 tts ka-ki 6x 15/04 1 jam
103
LAMPIRAN 3
104
BIOGRAFI PENULIS
105