Professional Documents
Culture Documents
“ pembangunan breakwater”
Di susun oleh:
Npm : 121052220115091
“PEMBANGUNA BREAKWATER”
1.PEKERJAAN UMUM
Jenis peralatan, cara mobilisasi dan demobilisasi, asal alat dan jarak tempuh mobilasasi dan
demobilisasi perlu diuraikan secara ringkas seperti dalam Tabel 1.1 berikut:
Selain hal tersebut dalam tabel di atas, juga perlu di jelaskan jadwal mendetail mobilisasi dan
demobilisasi peralatan tersebut.
Langkah pertama yang harus ditetapkan adalah cara mendapatkan campuran beton, apakah mensuplai
dari perusahan ready mix concret atau membuat sendiri campuran. Jarak tempat untuk memproduksi
campuran beton ( batching plant) dengan lokasi pekerjaan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-
kurangnya 2 jam.jika membuat sendiri campuran apakah akan dipasang batching plant dilokasi
dilokasi atau mengunakan mesin berukuran lebih kecil. Pembuatan campuran baik dengan batching
plat maupun dengan mixer kecil pada prinsipnya sama. Yang berbeda adalah volume produksi, kontrol
proses lebih terjamin pada batching plant. Prosedur pembuatan campuran beton akan mengikuti suatu
diagram seperti diberikan pada Gambar 2.1.
Agregat halus
Agregat kasar
Agregat kasar
Kontrol
semen Pengangkutan
moisture
air Kontrol
moisture
Kode dan standar bahan dan pembuatan campuran beton, harus mengikuti daftar berikut:
Penentuan Komposisi campuran yang digunakan dilakukan melalui perhitungan desain campuran
berdasarkan standar yang dipersaratkan. Prosedur penentuan campuran desain yang digunakan
mengikuti diagram Gambar 2.2.
Desain campuran
Spek terpenuhi?
Ya
Komposisi campuran
terpilih
3.PEMBANGUNAN BREAKWATER
Batu belah yang dibutuhkan untuk breakwater mempunyai volume yang cukup besar yaitu berkisar
20.000 m3. Untuk mendapatkan quarry yang mencukupi perlu di adakan survey terlabih dahulu dalam
survey quarry dianjurkan agar panggalian tidak menggunakan peledak. Namun apabila mendapatkan
jumlah sebesar itu dalam waktu singkat, harus lah dilakukan konsesi dan peledakan selanjutnya diolah
menjadi ukuran yang ditetepkan dalam spesifikasi. Suplay batu belah meliputi peledakan , penyortiran
dan pemecahan serta pengangkutan ke lokasi pekerjaan.
a) Bahan
Lembaran geotekstile
Tali nilong
b) Peralatan
Ponton
Kapal (tup boat)
c) Cara pelaksanaan
Lembaran geotekstil berukuran 6 x 50 m di persiapkan diatas ponton yang sudah pada
posisi pemasangan. Pada ke empat sudutnya telah dipasang tali untuk penarikan.
Dua kapal/perahu menarik masing-masing sudut pada satu unjung lembaran.
Setelah terkembang, selanjutnya diturunkan dan diatasnya disisi batu pengisih sehingga
lembaran matras rapat kedasar.
Demikian seterunya dilakukan setiap lebar 6 m overlap antar lembaran diambil berkisal
50 cm.
Batu pengisih 10 -50 kg adalah lapisan bagian breakwater yang paling dalam (bagian inti – core),
terletak di atas matras geotekstile penempatan batu pengisih meliputi penumpukan batu, penggusuran,
perataan hingga terbentuk penampang trapesium sebagaimana ditunjukan dalam gambar penempatan
batu pengisih dilakuakan lapis perlapis hingga mencapai elevasi dan ukuran rencana
a) Bahan
Batu belah berukuran 10 – 50 kg
b) Peralatan
Loader
Backhoe
c) Cara pelaksanaan
Penghamparan batu pengisih di lakuakan lapis per lapis
Batu yang ditimpahkan oleh dump truck digusur dan diratakan permukaan nya dengan
bulldozer pada posisi yang tepat sessuai gambar, diatas matras yang sudah terpasang.
Urutan urutan dan cara penempatan bam pengisih di ilustrasikan dalam gambar 3.3.
Lapisan filter atau saringan geotekstile dipasang diantara lapisan batu inti (pengisi) dengan batu trans
sisi untuk mencegah mengalihnya pasir menyebrang breakwater. Pemasangan filter pasir ini juga
mengikuti tahapan penempatan batu pengisih, batu filter dan kubus beton.
a) Bahan
Lembaran geotekstile
Tali nilon
b) Peralatan
Kapal (tug buot)
Besi jangkar
Escavator
c) Cara pelaksanaan
Gulungan geotekstile berukuran 6 x 50 m dipersiapkan dipermukaan batu pengisih lapis 1
yang sudah pada posisi pemasangan. Pada keempat sudutnya telah dipasang tali untuk
penarikan.
Sepanjang tertentu sesuai panjang pemasangan tahap -1 ditarik oleh dua kapal/ perahu
pada kedua sudutnya.
Setelah berkembang sudutnya ditekan turun ke dasar merapat pada lereng batu pengisih
dan diatasnya diisi batu transisi sehingga leburan matras rapat ke dasar.
Demikian setenisnya dilakukan setiap lebar 6 m. overlap antar lembaran diambil
bersekitar 50 cm.
Cara pemasangan filter geotekstile diperhatikan pada Gambar 3.4.
Batu filter yang berukuran 120 kg adalah lapisan atau bagian breakwater yang terletak antara lapisan
inti (core) dengan lapisan lindung (tetrapot). Penempatan batu transisi meliputi penumpukan batu
penempatan dengan escavator peralatan permukaan pada posisi dan ukuran sebagaimana ditunjukan
dalam gambar.
a) Bahan
Batu belah berukuran 120 kg.
b) Peralatan
Loader
Backhoe
c) Cara pelaksanaan
Penghamparan baru pengisih dilakukan lapis perlapis
Batu yang ditumpahkan oleh dump truck dilorong kesamping dengan loader atau
diangkat dan ditempatkan oleh backhoe ke posisi yang tepat sesuai gambar, di atas batu
pengisih yang sudah terpasang.
Urutan – urutan dan cara penempatan batu transisi diilustrasikan dalm Gambar 3.5.
Tetrapod dengan berat 1.8 ton adalah lapis lindung atau lapisan paling luar yang berhadapan alngsung
dengan hantaman gelombang terapot terletak diatas lapisan batu filter. Penempatan tetrapod meliputi
penyedian tetrapot dilokasi dan sebaiknya tidak dibongkar dari truck/trailer, pengangkatan dan
penempatan dengan crane 15 ton atau 50 ton penyetelan dan perapihan permukaan permukaan pada
posisi dan ukuran sebagaimana ditunjukan dalam gambar.
a) Bahan
Tetrapod dengan berat 1.8 ton.
b) Peralatan
Tailer/truck open
Crane 50 atau 15 ton
c) Cara pelaksanaan
Pemasangan tetrapod dilakukan secara bertahap mengikuti tahapan lapisan batu
sebelumnya
Tetrapod diangkat dengan crane dari atas truck lalu dipasang pada posisi yang ditunjukan
pelaksana ahli dengan posisi yang stabil
Urutan – urutan dan cara penempatan kubus diilustrasikan dalam gambar 3.6.
Gambar 3.6. cara pemasangan lapis lindung tetrapot tahap pertama.
4.PENGURUKAN
Pemilihan cara pengurukan ditentukan oleh jenis material, waktu dan volume pekerjaan jenis material
pasir berkerikil, alokasi waktu 3 bulan atau sekitar 100 hari dan volume pengurukan berkisar 147.000
m3. Bedasarkan data tersebut maka tipe alat keruk yang cocok adalah cutter suction dredger ukuran
dengan kapsitas 500 m3/jam
a) Peralatan
Escavator
Pontoon
Tongkang
b) Cara pelaksanaan
Escavator dan pontoon berfungsi untuk mengeruk material pasir
Hasil kerukan langsung diletakan dalam tongkang
Setelah kapasitas tongkang terisi penuh tongkang digerakan menuju darat untuk
dilakukan pemindahan material hasil pengurukan.
Penguruykan dilakukan secara frontal dari baik sisi muara maupun dari sisi hulu sungai
Material hasil kerukan adalahpasir bercampur kerikil dan dapat menjadi bahan timbunan yang baik.
Oleh karena itu material tersebut akan ditumpahkan dilokasidalam kawasan pelabuhan untuk kelak
dapat digunakan. Lokasi yang digunakan untuk penimbunan, adalah diarea sebelah barat muara sungai
ketahuan yang berarti jarak angkutan berkisar < 500 m
a) Peralatan
Wheel loader
Dump truck
b) Cara pelaksanaan
Material diangkat dengan wheel loader ke atas truck
Material diangkat dan ditumpahkan dilokasi yang ditujuh dengan dump truck.
Sebagian pasir hasil kerukan yang ditumpahkan di atas kali dilem selanjutnya diratakan hingga elevasi
yang direncanakan.
a) Peralatan
Bulldozer
b) Cara pelaksanaan
Tumpukan pasir dilokasi digusur dan diratakan oleh bulldozer lapis perlapis 50 cm
5. PEMBANGUNAN DERMAGA
Buis beton dicetak dilokasih pekerjaan dengan mutu beton k-225 dan diberi tulangan 14Ø8 dan
sengkang Ø8-20 pemasangan buis beton disusun secara vertical dimulai kedalam -2.50 sampai dengan
+2.50 mdari LWS dengan 50 cm ditanam dalam tanah.buis beton diisi dengan beton cyclop K-175
ditambah batu belah 40% dan pada bagian tengah diberi kolom praktis (15x15)cm. posisi dan ukuran
sebagaimana ditunjukan dalam gambar.
a) Bahan
Beton mutu K- 225, K-175
Tulangan
Batu belah
b) Peralatan
Alat pengangkat
Peralatan pengecoran
c) Cara pelaksanaan
Pemasangan buis beton dilakukan secara bertahap mulai bagian paling bawah yaitu
ditanam dalam tanah (-2.50 LWS) diteruskan hingga ketinggian 5 m (+2.50 dari LWS)
Buis beton diberi kolom praktis dan sisi dengan beton cyclop.
Buis beton ditutup dengan plet beton bertulang dengan tebal 20 cm.
Jenis bollard (bitt) atau alat penambat kapal adalah bolder tipe bitt yang dibuat oleh pabrik.
a) Bahan
Bollard tipe bitt 25 + baut angkur
b) Peralatan
Alat pengangkat
Template baut
Peralatan tukang besi
c) Cara pelaksanaan
Angkur baut dipasang pada saat pengecoran, agar baut tepat sesuai ukuran maka
diperlukan template baut dengan plat baja.
Bollard dipasang pada angkur
Tangga dari bahan pipa besi galvanis 2” adapun cara pemasangannya adalah:
a) Bahan
Pipa besi glavanis 2”
Plat baja tebal 4mm
Kawat las
Baut angkur (dyna both)
b) Peralatan
Peralatan tukang las
Alat bantu pemasangan
c) Cara pelaksanaan
Besi dipotong dan dilas sesuai dengan gambar rencana
Pplat dudukan dilas pada pipa tangga bagian vertikal.
Baut (dyna bolt) dengan bor dipasang pada sisi samping dermaga
Tangga yang sudah jadi dipasang pada angkur baut.
6. PEKERJAAN JALAN
6.2 PENGANGKUTAN
Pengangkutan dilakukan dengan dump truck yang baknya terbuat dari metal,rapat,bersih dan telah
disemprot dengan air sabun ,solar, minyak parfum atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya
aspal pada bak dump truck.selama pengankutan ,campura harus ditutup dengan terpal , untuk
melindungi dari pengaruh cuaca dan menjaga penuaian temperature yang terlalu cepat.
6.3. PEMADATAN
Cara pemadatan :
Pada jalan lurus, pemadatan dimulai dari tepi perkerasan sejajar dengan sumbu jalan menuju ke
tengah.
Pada tikungan, pemadatan dimulai dari bagian yang rendah sejajar sumbuh jalan menuju
kebagian yang tinggi.
Pada bagian tanjakan dan turunan harus dimulai dari bagian yang terendah sejajar sumbu jalan
menuju bagian yang tinggi.
Untuk mencegah pelekatan campuran pada mesin gilas, maka roda mesin gilas perlu dibasahi
dengan air
Roda penggerak mesin gilas pada lintasan pertama ditempatkan dimuka.
Pekerjaan pemadatan dihentikan jika kepadatan telah mencapai 97% dari kepadatan labolatorium
Penghamparan dan pemadatan harus diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak terjadi
sambungan sambungan. Bila sambungan harus diadakan, hendaknya diperhatikan agar dicapai
pelekatan yang sempurnah pada seluru tebalnya.
Dalam menempatkan campuran baru terhadap lapisan yang telah digilas hendaknya diusahakan bahwa
bidang kontak harus vertikal (dengan cara lapisan lama dipotong tegak lurus) dan perlu behkan pada
bidang vertikal tersebut lapis pengikat (tackcoat) untuk menambahkan pendekatan pada sambungan .
Lapisan aspal beton bam boleh digunakan untuk lalu lintas dengan kecepatan rendah,setelah selesai
pemadatan akhir dan temperature sudah dibawah titik lembek aspal, atau setelah lebih kurang 2 jam.
Lapisan aspal beton baru boleh digunakan untuk lalu lintas secara bebas minimum setelah 4 jam dan
pemadatan akhir.