You are on page 1of 1

Narkotika adalah zat/ obat yang dapat menurunkan kesadaran dan penyimpanan

dapat menimbulkan ketergantungan. 1) Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain
Narkotika dlm Ps.1 ayat 1 Undang-undang tersebut adalah yang kuat.
“UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2009
2) Harus mempunyai kunci yang kuat.
TENTANG NARKOTIKA”
3) Lemari dibagi dua masing-masing dengan kunci yang
Ayat 1, Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan
berlainan, bagian pertama dipergunakan untuk
pelayanan kesehatan.
menyimpan morfin, petidin, dan garam-garamnya, serta
Ayat 2, Dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat
persediaan narkotika; bagian kedua dipergunakan untuk
digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan
menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari.
dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia 4) Apabila tempat khusus tersebut berupa lemari ukuran
laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas
kurang dari 40 x 80 x 100 cm, maka lemari tersebut
rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
harus dibaut pada tembok atau lantai.
c/o : Papaverum somniverum, Erythroxylon coca,Canabis sativa.
Golongan 2=Untuk Pengembangan Iptek, Untuk Pengobatan
,Berpotensi adiksi,
c/o=Morfin, Petidin, Metadon, Opium dihidro morfin
golongan 3=Untuk Pengembangan Iptek,Untuk Pengobatan +
Banyak untuk Terapi,Berpotensi Adiksi Ringan.
c/o= Kodein, ethyl morfin, acetyl hidrokodein,dihidro kodein

a. Pemesanan Narkotika Pemesanan sediaan narkotika b. Penerimaan Narkotika


menggunakan Surat Pesanan Narkotik yang ditandatangani Penerimaan Narkotika dari PBF harus diterima oleh APA
oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA). Pemesanan dilakukan atau dilakukan dengan sepengetahuan APA. Apoteker
ke PT. Kimia Farma Trade and Distribution (satu satunya PBF akan menandatangani faktur tersebut setelah
narkotika yang legal di indonesia) dengan membuat surat sebelumnya dilakukan pencocokan dengan surat
pesanan khusus narkotika rangkap empat. Satu lembar Surat pesanan. Pada saat diterima dilakukan pemeriksaan yang
Pesanan Asli dan dua lembar salinan Surat Pesanan meliputi jenis dan jumlah narkotika yang dipesan.
diserahkan kepada Pedagang Besar Farmasi yang
bersangkutan sedangkan satu lembar salinan Surat Pesanan
sebagai arsip di apotek, satu surat pesanan hanya boleh
memuat pemesanan satu jenis obat (item) narkotik misal
pemesanan pethidin satu surat pesanan dan pemesanan
kodein satu surat pesanan juga, begitu juga untuk item
narkotika lainnya.

Obat wajib apotek (OWA) adalah jenis obat keras yang bisa P 1 :awas! obat keras ! baca aturan pakainya.ex.antimo
diserahkan tanpa harus menggunakan resep dari dokter. P2 : awas ! obat keras ! hanya untuk obat kumur.jangan
Sederhananya, selain memproduksi obat generik guna ditelan.ex: gargarisma kan
memenuhi keterjangkauan pelayanan kesehatan, utamanya P3 : awas ! obat keras ! hanya untuk obat luar badan.ex;
dalam konteks akses obat, pemerintah juga mengeluarkan tintura jodin
kebijakan tentang obat wajib apotek (OWA), yang secara P4 : awas ! obat keras ! hanya boleh di bakarex : sigaret
keseluruhan mengatur upaya meningkatkan peranan asma.
sekaligus fungsi apotek dan apoteker dalam memberikan P5 : awas ! obat keras ! tidak boleh di telan.ex:
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat pada sulfanilamilamid 5mg
umumnya.c/o=pct,asmefdll P6 : awas ! obat keras ! obat wasir tidak ditelan.

You might also like