Professional Documents
Culture Documents
Muhammad Oktofian - Feb PDF
Muhammad Oktofian - Feb PDF
TAX AVOIDANCE
Tahun 2009-2013)
Skripsi
Oleh:
Muhammad Oktofian
NIM. 208082000058
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
1436 H/2015 M
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nama : Muhammad Oktafian
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 16 Oktober 1990
3. Alamat : Jl. Minangkabau No. 12 RT. 002/010
4. Agama : Islam
5. Nama Ayah : Rianto
6. Nama Ibu : Sukanah
7. No. Telpon (HP) : 08978665966
8. Email : oktofianmuhammad@gmail.com
v
Abstract
Effect On Corporate Governance Tax Avoidance
(Empirical Study On Conventional Banks Listed on the Stock Exchange
Period 2009-2013)
Muhammad Oktofian
NIM. 208082000058
vi
Abstrak
Muhammad Oktofian
NIM. 208082000058
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
SWT atas nikmat iman, islam dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga
semoga terus tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarga dan
para sahabat. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
1. Allah SWT yang telah memberikan nikat, rahmat dan karunia-Nya serta tetap
menuntun peneliti dijalan yang benar sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Kedua orang tua, ayahanda Rianto dan ibunda Sukanah tercinta yang selalu
memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, dan do’a tak pernah putus-
Anggaraini, dan Jaka Yuliadi dan seluruh keluarga yang telah memberikan
viii
3. Bapak Dr. Arif Mufraini, LC., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
4. Ibu Rini, SE., Ak., M.Si., CA., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
5. Ibu Fitri Damayanti, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Jakarta.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
sangat luas kepada peneliti selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang
8. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
9. Sahabat-shabatku Akbar, Yopi, Fandi, Jodi, Bang Fauzan, Bang Anang, Sahid,
Ryan, Bang Wiwid, Hari, Eris, Uus, Adit, Pras Edwin, Asma, Ayun, Ana,
ix
Diyah, Tomi, Tri dan Uyang sahabat terbaik terima kasih atas bantuan,
Jakarta.
11. Terimakasih kepada segenap teman-teman KKN Pers 2013 Uin Syarif
Hidayatullah Jakarta.
12. Terima kasih kepada Rekan kerja PT. Resik Cemerlang Suhendera, SE.,
Hupang, S. Ak., Jhondy F.T.P., SE., dan teman-teman lainnya yang telah
13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak
kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu kritik dan saran sangat peneliti
harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan
Muhammad Oktofian
x
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrack...... ....................................................................................................... vi
Daftar Isi............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
xi
2. Dewan Komisaris Independen ............................................... .............. 16
4. Komite Audit......................................................................................... 22
F. Kerangka Pemikiran..................................................................................... 39
xii
A. Gambaran Umum Perusahaan..... ................................................................ 53
c. Kepemilikan Manajerial...................................................................... 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.... ............................................................................................. 80
B. Implikasi.... .................................................................................................. 81
C. Saran………………………………………………………………. ............ 82
DAFTAR GAMBAR
xiv
No. Gambar Keterangan Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
xv
No. Lampiran Keterangan Halaman
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.148,36 triliun rupiah (76,5 %) dari total pendapatan negara 1.502 triliun
rupiah dalam APBN-P 2013 (Depkeu, 2013). Penerimaan tersebut antara lain
Hal ini berbeda dengan yang dirasakan oleh para pemilik usaha, yang
emosional Wajib Pajak tidak suka untuk membayar pajak. Bahkan pada
2002). Lebih lanjut, Hoque, et. al., (2011) dalam surveinya menemukan
pajak, yaitu: moral pajak yang rendah, kualitas rendah dari balas jasa pajak,
sistem pajak dan persepsi dari keadilan yang berbeda, transparansi dan
akuntabilitas yang rendah untuk institusi publik, korupsi tingkat tinggi, ada
1
kekosongan peraturan pajak dan peraturan keuangan yang lemah, biaya
kepatuhan yang tinggi, lemahnya penegakan atas hukum pajak, tidak tepatnya
pemerintah, tarif pajak yang tinggi, dan administrasi pajak yang lemah.
penghindaran pajak yang tidak melanggar peraturan, pemerintah dalam hal ini
2
Di sisi lain, perusahaan memandang bahwa penghindaran pajak
tidak terlalu sedikit mengurangi keuntungan, dan tidak terlalu banyak resiko
pembayaran pajak dalam Surat Pemberitahuan Pajak sulit didapat untuk itu
3
sedangkan ke Kantor Pelayanan Pajak dengan Peraturan Perpajakan,
perbedaan ini terkenal dengan sebutan book tax gap (Desai dan Dharmaphala,
2007).
kepentingannya.
yang diambil perusahaan. Dalam perusahaan dengan tata kelola yang buruk,
dan bahkan mengurangi nilai perusahaan itu sendiri (Wahab dan Holland,
tata kelola yang buruk, saat terjadi peningkatan keuntungan bagi manajer
tata kelola baik ternyata memiliki tingkat penghindaran pajak yang lebih
tinggi.
4
nilai perusahaan dan mengurangi keuntungan pemegang kontrol atas
data mengenai pajak badan usaha yang dibayar perusahaan yang dilaporkan
keadaan yang sebenarnya, karena laporan arus kas untuk pembayaran pajak
seperti pajak pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, denda dan sangsi
penghematan pajak.
efeknya yang mengacu ke arah yang lain. Sistem corporate governance dan
5
budaya perusahaan memiliki efek pada cara perusahaan menangani urusan
dengan semaksimal mungkin tidak hanya menegakkan batas yang jelas antara
tetapi juga untuk mencegah Wajib Pajak masuk ke dalam celah ambiguitas
hukum yang tampak ambigu tersebut sehingga dapat diterima sebagai upaya
BEI)”.
B. Rumusan Masalah
6
1. Bagaimanakah corporate governance yang diproksikan dengan
tax avoidance?
avoidance?
1. Tujuan Penelitian
7
b. Untuk menganalisis pengaruh corporate governance yang diproksikan
avoidance.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Akademisi
b. Bagi Perusahaan
8
kegiatan yang legal maupun ilegal dalam perencanaan pajaknya. Hal ini
c. Bagi Investor
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Corporate Governance
karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu
10
Corporate Governance tidak dilakukan untuk semua perusahaan yang
akan menggunakan proksi sebagai alat ukur (Arifin, 2003; Khomsiyah, 2003).
sari, 2003).
ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau
dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
panjang.
11
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Corporate
2012).
1. Transparansi (Tranparency)
tepat waktu akan memudahkan untuk menilai kinerja dan resiko yang
dihadapi perusahaan.
12
yang terkait dengan perusahaan, resiko-resiko yang dihadapi dan rencana
2. Kewajaran (Fairness)
investor. Praktek kewajaran ini juga mencakup adanya sistem hukum dna
peraturan serta penegakannya yang jelas dan berlaku bagi semua pihak.
insider trading.
3. Akuntabilitas (Accountability)
13
jaminan perlindungan kepada pemegang saham khususnya pemegang
4. Responsibilitas (Responsibility)
dengan perusahaan.
ketentuan yang ada akan menghindarkan dari sangsi, baik sangsi hukum
perusahaan tersebut telah dikelola dengan baik dan transparan. Hal tersebut
14
Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) adalah sebagai
berikut:
1. Kepemilikan Institusional
15
Kepemilikan institusional (INST) adalah kepemilikan saham
corporate governance.
Dewan ada dua jenis sistem, yaitu sistem dewan unitary dan sistem
dewan two-tier. Dewan unitary terdiri dari baik itu direktur eksekutif (dari
dikepalai oleh direktur utama, dan dewan pengawas disebut sebagai dewan
17
Peran individu cukup signifikan sebagai pengambil keputusan dalam
yang penting dalam tata kelola perusahaa yang baik, dan bahwa tugas
komite seperti komite audit, komite remunerasi, dan komite lain. Semakin
banyak komite yang ada dalam struktur tata kelola perusahaan, maka
18
Komisaris independen didefinisikan sebagai anggota komisaris yang
saham pengendali.
19
independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota
f. Bebas dari segala kepentingan dan kegiatan bisnis atau hubungan yang
20
Komposisi dewan komisaris independen (KDKI) yang dimaksud
3. Kepemilikan Manajerial
21
mempunyai posisi yang kuat untuk mengendalikan perusahaan dan pihak
manajer. Hal ini disebabkan karena manajer mempunyai hak voting yang
4. Komite Audit
suatu komite yang beranggotakan satu atau lebih anggota komisaris dan
antara lain:
lainnya.
internal.
23
b. Tata kelola perusahaan (corporate governance)
perusahaan.
24
b. Komite audit di ketuai oleh komisaris independen.
komite audit paling kurang 51% dari jumlah anggota komite audit.
e. Anggota komite audit wajib memiliki integritas, akhlak dan moral yang
baik.
mendapat jasa timbale (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah
menyimpulkan bahwa ada lima unsur yang melekat dalam pengertian pajak,
yaitu:
25
3. Tidak ada kontra-prestasi (imbalan) yang langsung dapat dirasakan oleh
pembayar pajak.
mulai dari yang masih berada dalam bingkai peraturan perpajakan sampai
transaksi Wajib pajak (WP) supaya utang pajak berada dalam jumlah minimal
1. Jumlah pajak yang harus dibayar. Besarnya jumlah pajak yang harus
dibayar oleh Wajib Pajak, semakin besar pajak yang harus dibayar,
pelanggaran.
2. Biaya untuk menyuap fiskus. Semakin kecil biaya untuk menyuap fiskus,
26
3. Kemungkinan untuk terdeteksi, semakin kecil kemungkinan suatu
pelanggaran.
1. Wajib pajak selalu berusaha untuk membayar pajak yang terutang sekecil
perundang-undangan perpajakan.
27
tidak akan dihukum serta yakin bahwa rekan-rekannya melakukan hal
yang sama.
pajak-pajak lainnya berada dalam posisi yang paling minimal, sepanjang hal
melanggar undang-undang, baik secara harfiah maupun secara jiwa dan moral
undang-undang perpajakan.
melanggar undang-undang yang ada. Menurut Dyreng et. al. (2010) variabel
ini dihitung melalui CASH ETR (cash effective tax rate) perusahaan yaitu kas
28
yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak.
C. Penelitian Terdahulu
29
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
32
D. Keterkaitan Antar Variabel
komisaris karena itu merupakan tugas mereka sehingga ada atau tidaknya
kesejahteraan mereka terutama pada keuntungan atau laba yang akan mereka
mereka akan tetap mendukung setiap kegiatan atau kebijakan yang akan
perilaku manajer dalam hal mengambil suatu keputusan terutama dalam hal
berikut:
penghindaran pajak.
34
menyajikan laporan keuangan yang mungkin dilakukan manajemen tidak
penghindaran pajak.
Manajer akan ikut merasakan manfaat dari keputusan yang diambil dan
35
ikut menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan
36
Peningkatan persentase kepemilikan tersebut membuat manajer
pada pengembangan kapasitas atau ukuran perusahaan. Hal ini tidak lain
2013).
adalah:
penghindaran pajak.
ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sriwedari (2009)
terhadap tax avoidance yaitu: pertama, jika semakin sedikit komite audit
37
yang dimiliki oleh perusahaan maka pengendalian kebijakan keuangan
juga apabila semakin banyak jumlah komite audit dalam perusahaan maka
perusahaan yang memiliki komite audit yang sedikit atau kurang dari yang
perusahaan bisa saja pajak agresif atau tax avoidance dapat dilakukan
keputusan terutama dalam hal pajak yaitu tindakan tax avoidance. Proporsi
38
laba, sehingga adanya manipulasi dalam menyajikan laporan keuangan
Dan perusahaan yang memiliki komite audit yang sedikit atau kurang dari
keuangan perusahaan bisa saja pajak agresif atau tax avoidance dapat
E. Kerangka Pemikiran
39
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
Uji Hipotesis:
1. Uji t
2. Uji F
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
berupa data sekunder dengan menggunakan data yang ada pada situs
diambil karena ada pertimbangan tertentu, jadi sampel tidak diambil secara
41
Adapun alasan atau kriteria pertimbangan dalam pemilihan sampel
2013.
tahun 2009-2013.
studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan
dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan
cara:
1. Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan.
Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara lain berupa
elektronik. Data yang disajikan dalam format elektronik ini antara lain
42
D. Metode Analisis Data
menggunakan riset kausal. Riset kausal merupakan riset yang memiliki tujuan
a. Uji Normalitas
(Ghozali, 2011). Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian
b. Uji Multikolinieritas
43
mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi
independent.
dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off
adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
44
Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolinieritas yang masih
dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak
berkolerasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
45
di-studentized. Dengan analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik
heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
terjadi heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
berganda juga harus bebas dari autokorelasi. Ada berbagai metode yang
Ha : Ada autokorelasi (r ≠ 0)
46
Tabel 3.1.
Pengambilan keputusan ada dan tidaknya autokorelasi
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat, yang
hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas (Nugroho, 2005).
Dimana:
Y = Tax Avoidance
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b1 = Koefisien regresi kepemilikan institusional
X1 = Kepemilikan institusional
b2 = Koefisien regresi dewan komisaris independen
X2 = Dewan komisaris independen
b3 = Koefisien regresi kepemilikan manajerial
X3 = Kepemilikan manajerial
b4 = Koefisien regresi komite audit
X4 = Komite audit
e = Standar eror
47
dependent. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien
regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai Adjusted R2 dapat naik
dalam (Ghozali, 2011), jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2
sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau
48
bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha
sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha
49
E. Operasionalisasi Variabel
nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Adapun cara pengukuran dari
variabel ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran Rasio. Berikut ini
tidak melanggar undang-undang yang ada. Menurut Dyreng et. al. (2010)
variabel ini dihitung melalui CASH ETR (cash effective tax rate)
perusahaan yaitu kas yang dikeluarkan untuk biaya pajak dibagi dengan
laba sebelum pajak. Adapun rumus untuk menghitung CASH ETR adalah
sebagai berikut:
50
INST = Jumlah kepemilikan saham oleh Institusional
Seluruh modal saham perusahaan
chief financial officer, atau kepala akuntansi atau chief accounting officer
(Krishnan dan Visvanathan, 2007; Robinson et. al., 2012; dan Abernathy
et. al., 2013) atau memiliki latar belakang pendidikan akuntansi (Putri,
51
2011). Penelitian ini menyesuaikan dengan peraturan dari otoritas di
dalam komite audit memiliki latar belakang akuntansi atau keuangan. Data
pengendalian intern.
52
BAB IV
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2009-
dan pembahasan yang tersaji dalam bab ini untuk menguji pengaruh Corporate
Tabel 4.1.
Karakteristik Sampel
No. Kriteria Jumlah
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI 20
pada tahun 2009-2013
2. Perusahaan yang mengalami delisting selama (0)
periode 2009-2013
3. Perusahaan yang tidak mempublikasikan (0)
laporan keuangan selama tahun 2009-2013
4. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan (0)
keuangan yang dinyatakan dalam rupiah dan
berakhir pada tanggal 31 desember selama
periode pengamatan tahun 2009-2013
5. Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan (0)
data variabel-variabel yang digunakan.
Jumlah perusahaan yang digunakan 20
Total keseluruhan sampel selama 5 tahun 100
(20x5)
Sumber: data sekunder yang diperoleh
53
Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar dalam Bursa Efek
perbankan tersebut tidak ada perusahaan yang menglami delisting, tidak ada
dan tidak ada perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selain mata
uang rupiah dan tidak terdaftar perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan
Sedangkan total data yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebanyak 100
sampel. Adapun perusahaan yang dijadikan sampel dalam penilitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Daftar Nama Perusahaan
No. PERUSAHAAN KODE
1 Bank Artha Graha International Tbk. INPC
2 Bank Cina Asia Tbk. BBCA
3 Bank Negara Indonesia Tbk. BBNI
4 Bank Rakyat Indonesia Tbk. BBRI
5 Bank Cimb Niaga Tbk. BNGA
6 Bank Danamon Indonesia Tbk. BDMN
7 Bank International Indonesia Tbk. BNII
8 Bank Mandiri Tbk. BMRI
9 Bank Permata Tbk. BNLI
10 Bank Mega Tbk. MEGA
11 Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP
12 Bank Mayapada International Tbk. MAYA
13 Bank Pan Indonesia Tbk. PNBN
14 Bank Bukopin Tbk. BBKP
15 Bank Tabungan Negara Tbk. BBTN
16 Bank Tabungan Pensiunan National Tbk. BTPN
17 Bank Windu Kentjana International Tbk. MCOR
18 Bank Himpuna Saudara Tbk. SDRA
19 Bank Sinarmas Tbk. BSIM
20 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. AGRO
Sumber: data diolah
54
B. Hasil Dan Pembahasan
a. Kepemilikan Institusional
penelitian 2009-2013:
Tabel 4.3
Hasil Perhitungan Data Kepemilikan Institusional
55
Tabel 4.3 (Lanjutan)
Negara yaitu sebesar 46%, 46%, 46%, 54%, 55%, dan kepemilikan
98%, 98%, 98%, 89% pada tahun 2009 sampai 2012, sedangkan pada
penelitian 2009-2013:
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Data Dewan Komisaris Independen
56
Tabel 4.4 (Lanjutan)
Bank CIMB Niaga yaitu masing-masing sebesar 20%, dan yang paling
sebesar 20%, dan paling tinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia
sebesar 75%. Tahun 2011 Bank PAN Indonesia dan Bank Sinarmas
sebesar 60%. Tahun 2012 Bank Mega memiliki jumlah persentase dewan
57
Bank Rakyat Indonesia memiliki persentase terendah sebesar 30%,
c. Kepemilikan Manajerial
penelitian 2009-2013:
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Data Kepemilikan Manajerial
Indonesia yaitu sebesar 2%, 2%, 2%, 5% dan 10%, kemudian ditahun
58
2013 Bank Mega juga memiliki kepemilikan manajerial terendah yaitu
sampai 2013 dimiliki oleh Bank Tabungan Negara yaitu sebesar 54%,
d. Komite Audit
2013:
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Data Komite Audit
No. Kode Emiten 2009 2010 2011 2012 2013
1 BBNI 0,5 0,67 0,67 0,5 0,67
2 MAYA 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
3 BMRI 0,5 0,67 0,67 0,5 0,67
4 MEGA 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
5 BBRI 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
6 PNBN 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
7 BBTN 0,67 0,67 0,67 0,33 0,67
8 BNII 0,67 0,67 0,67 0,67 0,4
9 AGRO 0,33 0,67 0,67 0,67 0,67
10 BBNP 0,67 0,4 0,4 0,67 0,67
11 INPC 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
12 BNLI 0,67 0,67 0,67 0,5 0,5
13 BBCA 0,33 0,33 0,33 0,67 0,67
14 BSIM 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
15 BNGA 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
16 BTPN 0,67 0,67 0,5 0,67 0,67
17 BDMN 0,67 0,67 0,67 0,5 0,67
18 MCOR 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
19 SDRA 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
20 BBKP 0,67 0,67 0,67 0,67 0,67
Sumber: Data Diolah
tahun 2011 komite audit terendah dimiliki oleh Bank Central Asia yaitu
59
sebesar 0,33, dan ditahun 2009 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga juga
memiliki komite audit terendah yaitu sebesar 0,33. Pada tahun 2012
memiliki komite audit terendah yaitu sebesar 0,4. Dan hampir semua
Bank memiliki komite audit tertinggi dari mulai tahun 2009 sampai 2013
e. Tax Avoidance
2013:
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Data Tax Avoidance
60
Tabel 4.7 (Lanjutan)
dan tax avoidance tertinggi pada tahun 2009 dimiliki oleh Bank Rakyat
dimiliki oleh Bank Sinarmas yaitu sebesar 2,77%, dan tax avoidance
tertinggi pada tahun 2010 dimiliki oleh Bank Bukopin yaitu sebesar
3,65%. Tahun 2011 tax avoidance terendah dimiliki oleh Bank Permata
yaitu sebesar 2,55%, dan tax avoidance tertinggi pada tahun 2011
dimiliki oleh Bank CIMB Niaga yaitu sebesar 3,82%. Tahun 2012 tax
avoidance terendah dimiliki oleh Bank Permata yaitu sebesar 2,81%, dan
tax avoidance tertinggi pada tahun 2012 dimiliki oleh Bank Sinarmas.
Tahun 2013 tax avoidance terendah dimiliki oleh Bank Negara Indonesia
yaitu sebesar 2,57%, dan tax avoidance tertinggi pada tahun 2013
61
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
Gambar 4.1
Uji Normalitas Data
data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi
62
avoidance berdasarkan masukan variabel independen yaitu
Tabel 4.8.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tax Avoidance
N 100
a
Normal Parameters Mean 2.9800
Std. Deviation .71038
Most Extreme Differences Absolute .329
Positive .329
Negative -.291
Kolmogorov-Smirnov Z 3.288
Asymp. Sig. (2-tailed) .236
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data diolah
seluruh variabel memiliki nilai Asymp. sig. > 0,05, ini mengartikan
63
korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas
bawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 hal ini akan dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Multikolinearitas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai
besar dari 10 dan nilai tolerance di atas 0,1 keadaan seperti itu
diperoleh tidak efisien, baik pada sampel kecil maupun besar. Diagnosis
64
adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat diidentifikasi dari pola
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas
di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu.
65
Witson (DW test). Berikut adalah tabel untuk pengambilan keputusan
Tabel 4.9.
Pengambilan keputusan ada dan tidaknya autokorelasi
Tabel 4.10
Hasil Uji Autokorelasi menggunakan uji Durbin-Witson (DW test)
b
Model Summary
Durbin-Watson
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .609 .535 .371 6.06994 1.402
a. Predictors: (Constant), Komite Audit, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: Tax Avoidance
Sumber: data diolah
pada signifikansi 5%, jumlah sampel (N) 100 dan jumlah variabel
lebih besar pada batas atas (du) 1,171526 dan kurang dari 4 – 1,171526 =
Durbin Witson (DW test) du < d < 4 – du. Oleh karena nilai DW 1,402
66
lebih kecil dari batas atas (du) 1,171526 dan kurang dari 4 – 1,171526 (4
– du), (1,171526 < 1,402 < 2,828475) sehingga dengan nilai DW yang
regresi ini bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif atau dapat
Tabel 4.11
Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.809 1.318 .614 .541
Kepemilikan Institusional .590 1.291 .284 1.231 .221
Dewan Komisaris Independen .669 .519 .130 1.288 .201
Kepemilikan Manajerial .117 1.307 .371 1.619 .109
Komite Audit .272 .765 .036 5.356 .023
a. Dependent Variable: Tax Avoidance
Sumber: data diolah
avoidancesebagai berikut:
67
Y = 3,809 + 0,590 X1 + 0,669 X2 + 0,117 X3 + 0,272 X4
tidak naik ataupun turun atau bernilai konstan (tetap) maka nilai tax
68
avoidance sebesar 0,272 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap
konstan.
determinasi:
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Adjusted R Square
b
Model Summary
69
avoidance sebesar 37,1%, sisanya sebesar 62,9% dipengaruhi variabel
dan lain-lain.
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Uji t
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.809 1.318 .614 .541
Kepemilikan Institusional .590 1.291 .284 1.231 .221
Dewan Komisaris Independen .669 .519 .130 1.288 .201
Kepemilikan Manajerial .117 1.307 .371 1.619 .109
Komite Audit .272 .765 .036 5.356 .023
a. Dependent Variable: Tax Avoidance
Sumber: data diolah
berikut:
70
1) Menguji Signifikansi Variabel Kepemilikan Institusional (X1)
adalah 1,231, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan
0,221 > 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan thitung < ttabel,
71
Dengan tingginya tingkat kepemilikan institusional, maka
72
dapat disimpulkan bahwa koefisien dewan komisaris
tax avoidance.
terutama pajak.
adalah 1,619, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan
73
α=0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari
ttabel adalah1,98.
0,109 > 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan thitung < ttabel,
74
keputusan. Pemegang saham terbesar dapat digunakan secara
rendah (Timothy, 2010). Hal ini tidak lain karena manajer yang
75
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
adalah1,98.
artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (5,356 > 1,98), maka
76
dari yang ditetapkan BEI akan mempengaruhi integritas dan
Tabel 4.14
Hasil Pengujian Uji F
b
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2.551 4 15.638 6.258 .000
Residual 47.409 95 2.499
Total 49.960 99
a. Predictors: (Constant), Komite Audit, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: Tax Avoidance
Sumber: data diolah
nilai Fhitung sebesar 6,258 dengan signifikan 0,000. Dengan mencari pada
tabel F, diperoleh nilai Ftabel 2,76. Dengan kondisi dimana Fhitung lebih
besar daripada Ftabel dan nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,05),
77
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan
perpajakan.
78
kurang dari yang ditetapkan BEI akan mempengaruhi integritas dan
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Berdasarkan hasil temuan penelitian
berikut:
avoidance. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
avoidance. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
4. Proporsi komite audit berpengaruh terhadap tax avoidance. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nuralifmia Ayu Annisa (2012), dan
80
5. Proporsi kepemilikan Institusional, dewan komisaris independen,
B. Implikasi
1. Bagi Perusahaan
jangka panjang.
81
dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada para
pemegang saham.
2. Bagi Investor
investasi yang berlebih yang akan diikuti oleh penurunan kinerja operasi
di BEI. Sehingga para investor dapat membuat keputusan yang tepat untuk
C. Saran
82
tidak diperbolehkan, agar wajib pajak dapat melakukan perencanaan pajak
83
DAFTAR PUSTAKA
Dyreng, Scott. et. al. The Effects of Executives on Corporate Tax Avoidance”.
Social Science Research Network. 2010
Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2012
84
Isgiarta, Midiastuty dan Triatiarini. ”Analisa Hubungan Mekanisme Corporate
Governance dan Indikasi Manajemen Laba”. Simposium Nasional
Akuntansi VI. IAI. 2005
Moh’d M.A., et. al. “The Impact of Ownership Structure on Corporation Debt
Policy: A Time-Series Cross-Sectional Analysis”. The Financial Riview, 33,
pp. 85-98. 1998
Santoso, Singgih. “Mastering SPSS Versi 17”. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo. 2009
85
Setyani, Rina. “Detterent Effect Penyidikan Pajak Asian Agri Group terhadap
Peningkatan Kepatuan Wajib Pajak Sektor Industry dan Perkebunan
Kelapa Sawit”. Tesis Program Master Ilmu Administrasi Universitas
Indonesia. 2008
Susilo, Y. Sri, Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso. “Bank & Lembaga
Keuangan Lain”. Jakarta: Salemba Empat. 2006
Internet:
www.fiskal.depkeu.go.id
www.idx.co.id
86
Lampiran 1: Data Kepemilikan Institusional Periode Penelitian 2009-2013
87
Lampiran 2: Data Dewan Komisaris Independen Periode Penelitian 2009-2013
88
Lampiran 3: Data Kepemilikan Manajerial Periode Penelitian 2009-2013
89
Lampiran 4: Data Komite Audit Periode Penelitian 2009-2013
90
Lampiran 5: Data Tax Avoidance Periode Penelitian 2009-2013
91
Lampiran 6: Regresi Lienar Berganda
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Komite Audit,
Dewan
Komisaris
Independen,
. Enter
Kepemilikan
Manajerial,
Kepemilikan
a
Institusional
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Tax Avoidance
b
Model Summary
Durbin-Watson
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .609 .535 .371 6.06994 1.402
a. Predictors: (Constant), Komite Audit, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: Tax Avoidance
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 Regression 2.551 4 15.638 6.258 .000
Residual 47.409 95 2.499
Total 49.960 99
a. Predictors: (Constant), Komite Audit, Dewan Komisaris Independen, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: Tax Avoidance
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Zero-
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 3.809 1.318 .614 .541
Kepemilikan Institusional .590 1.291 .284 1.231 .221 .034 .125 .123 .188 5.331
Dewan Komisaris Independen .669 .519 .130 1.288 .201 .147 .131 .129 .979 1.022
Kepemilikan Manajerial .117 1.307 .371 1.619 .109 .109 .164 .162 .190 5.268
Komite Audit .272 .765 .036 5.356 .023 .029 .036 .036 .971 1.029
a. Dependent Variable: Tax Avoidance
92
93
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tax Avoidance
N 100
a
Normal Parameters Mean 2.9800
Std. Deviation .71038
Most Extreme Differences Absolute .329
Positive .329
Negative -.291
Kolmogorov-Smirnov Z 3.288
Asymp. Sig. (2-tailed) .236
a. Test distribution is Normal.
94