You are on page 1of 307
EMCOTURN 242 Mesin Bubut CNC - Ukuran Menengah Informasi Mesin Instruksi Pemprograman Instruksi Pengoperasian Hak Cipta © 1990 oleh EMCO MAIER Ges.m.b.H. 10100 P.0. BOX 131 ‘A-5400 Hallein, Austria Daerah kerja EMCOTURN 242 Daerah kerja EMCOTURN 242 dipengaruhi oleh pembatas makanik eretan-eretan. Pembatas perangkat lunak ditentukan lebih-ku rang 5S mm (0.197") sebelum pembatas mekanik eretan-eretan ter sebut. Pembatas-pembatas perangkat lunak ini berfungsi untuk mencegah eretan-eretan bergerak masuk ke pembatas mekanik. Pada mode manual, kontrol menayangkan “memasuki daerah per ingatan" kira-kira 7mm (0.276") sebelum mencapai pembatas pe rangkat lunak. Dalam daerah antara ini, kecepatan pemakanan akan berkurang (baik ketika made manual maupun ketika mode otomatis). EMCOTURN 242 bekerja dengan cekam Pada gambar dapat dilihat daerah kerja untuk peralatan jepit tertentu dan dengan pahat kiri. Langkah pengerjaan awal Jauhkan pelindung karat (rust inhibitor) da ri semua bagian-bagian yang tak terlindung oleh cat,oleskan oli secara tipis dan rata. Periksa batas oli pada gelas duga sistim pe lumasan sentral. Suatu alaram akan terta yang, apabila batas oli terlalu rendah. Tuangkan cairan pendingin ke dalam tangki. Periksa batas oli sistim hidrolik. Periksa batas oli pada unit pelumasan sen tral. Lakukan penyambungan utama. Hidupkan sakelar utama. Aktifkan tombol pelumasan sentral beberapa kali. Untuk operasi selanjutnya, perhatikan prose dur tentang menghidupkan dan mematikan me sin, serta buku petunjuk tentang pengopera sian dan pemprograman. Prosedur Menghidupkan/Mematikan Mesin CS) FY oF 25 i [35 iB 5 Menghidupkan mesin Menghidupkan sakelar utama pada lemari kontrol (kipas dalam lemari akan bekerja). Tayangan monitor akan terlihat setelah kira-kira 20 detik. Mesin siap dalam MODE MANUAL-REFERENSI, dan 2 je nis alaram tertayang pada monitor : ALARAM 060 - TURET ALAT POTONG TIDAK SIAP ALARAM 440 - POSISI REFERENSI TIDAK AKTIF Tekan tombol C.E.(Clear Entry) untuk membatalkan alaram tersebut. Tekan tombol pelumasan sentral, pelumasan akan di laksanakan sendiri selama lebih kurang 7 detik. Untuk memeriksa, apakah sakelar pembatas pintu berfungsi, pertama sekali anda harus membuka ken dian menutup pintu pelindung beram, kalau tidak ALARAM 040 tertayang (PINTU DEPAN TIDAK TERTUTUP) Motor bantu akan hidup, jika tombol AUX ON dite kan. Ke dua eretan akan bergerak secara otomatis ke po sisi referens, jika anda menekan tombol CYOLE- START. Apabila anda menekan tombol MANUAL JOG dan tombol TURET ALAT POTONG secara bersamaan, maka turet akan berputar ke posisi yang dikehendaki (sinkro nisasi). Mematikan mesin + Tekan tombol AUX OFF pada panel kontrol EMCO. Matikan sakelar utama pada lemari kontrol. Catatan + dika anda menekan tombol RES (RESET), maka ope rasi berhenti. + Periode antara mematikan mesin dengan menghidup kan mesin harus paling cepat 20 detik, kalau ti dak kontrol tidak akan bereaksi. MN SXMN. Referensi Pada EMCOTURN Tite tmnn: © Titik nol mesin M ditempatkan pada ujung depan spindel utama. 2. Titik Nol Alat Potong TerpasangN: N berada pada bagian depan sumbu lubang turet alat potong. 3. Titik Referensi Rh: @ Setelah menghidupkan kontrol, titik refe Fensi ini dimasuki (diaktifkan), sehingga jarak antara M -N dicatat oleh kontrol dengan sinkronisasi sistim pengukuran. Ponindahan Titik Nol - Titik Nol Benda kerja @ Dengan pemindahan titik nol, sistim koordinat anal dapat di Pindahkan ke suatu posisi yang anda pilih (kehendaki). Nilai pemindahan yang telah anda masukkan ke dalam daftar pe mindahan posisi (daftar PSO) diaktifkan melalui perintah pe manggil (G54, G55, G57, G58, G59). GS3 adalah untuk membatalkan perintah pemanggil G54 dan GSS. G56 adalah untuk membatalkan perintah pemanggil G57, 658 dan os. Untuk penjelasan lebih rinci, lihat buku petunjuk pempragram an. 5. Pengukuran_alat-alat_potong Data alat potong : Data alat potong x, Z diukur dari ti tik N. Perhatikan sistim koordinat N tersebut. Radius puncak mata alat potong R Disamping data alat potong X, Z, (file alat potong). Posisi puncak mata alat potong L berada pada titik N, dan panjang alat potong diukur berdasarkan titik dius puncak mata alat potongnya juga harus didaftarkan dalam daftar TO Masukkan panjang puncak mata alat po tong dalam alamat L (Lihat instruksi Pemprograman) . Beberapa kemungkinan untuk mendapatkan data alat potong 1. Menyentuhkan puncak mata alat potong ke permukaan (diameter diketahui) ke ujung muka bendakerja Persi: Mode Operasi T. Set parameter 040 Bit 1 ke ting gi (nilai Bit 1 tinggi = 2). Se MAN karang, status kontrol diset un tuk mengambil langsung nilai pe yentuhan. 2. Pasang benda kerja, dimana pan Jang dan diameter diketahui. jilan_hasil ran alat potong : T. Sentuhkan puncak mata alat po tong arah X. eS 2. Masukkan diameter benda kerja. BOO (ee) Nilai X alat potong didaftarkan 3. Sentuhkan puncak mata alat po tong ke ujung depan benda kerja (arah Z). BOOWO Masukkan nilai Z. Nilai Z dihi tung dari titik nol aktif. ome) Nilai Z alat potong didaftarkan 4, Masukkan nomor alat potang. BOO ENTER Nilai X dan Z alat potong disim pan pada nomor perbaikan O1. Catatan : Anda hanya dapat menyimpan data alat potong secara berurutan yaitu Rilai X dulu baru kemudian nilai Z 2. Menggunakan Peralatan Penyetel Optik 1) Ketika memasang peralatan ‘optik, yakinkan bahwa kefo kusan telah benar, yakni ke dudukan lensa harus tepat, sehingga puncak mata potong dapat terlihat dengan jelas Menyetel_kefokusan Jarak fokus alat penyetel ada lah kira-kira 170 mm (6.693"). 3. Mengambil langsung data alat potong Mode Operasi MAN Pengambilan posisi_alat tel Salib-sumbu optik. Gerakkan turet untuk menempatkan alat penyetel pada salib-sumbu optik. Elie) Komputer mengetahui posisi salib-sumbu yang berhubungan dengan titik N. Pengambilan data alat_poton Gerakkan puncak mata alat potong ke ti tik pusat salib sumbu. é Fo] ] aman mers at eee ca Nilai X dan Z disimpan (didaftarkan) da lam memori data alat poteng. Catatan 4 Alat potong yang dipilih juga meneri ma momar koreksi yang identik. mis. + T01 —+Nomor koreksi 01 % Latihanlah menperbaiki data alat po tong dengan cara yang biasa. Penggagalan RESET Catatan : * Sumbu untuk pemindahan data, dapat di pilih dengan menekan X atau Z. Sumbu yang tidak dipilih akan diset ke 0 se cara otomatis. 4% Jika X atau Z tidak dipanggil, maka data akan diambil untuk ke dua sumbu. 4, Pemasukan langsung ke memori data alat potong Mode Operasi EDIT seh me one — 2. Memanggil memori data alat potong: Memori data alat potong dipang gil dengan 3. Memanggil daftar alat_data ‘potong. Masukkan nomor daftar. nilai yang ada akan terhapus. = Masukkan nilai yang benar dan vn 5. Keluar_dari_menori data 5. Pemuatan data korek: dari kaset ke memori mes’ Mode Operasi EDIT lat potong tersusun 2. Umum, Data PSO dan TO dapat dimuat dari kaset ke dalam memori mesin dan di tayangkan pada monitor, sehingga di sebut dengan “data koreksi alat po tong tersusun" (offset array). 2. Jil mode _kaset Mesin dipersiapkan pada made kaset dengan menekan tombol lunak PORT KA eT. 3. _Memilin data koreksi alat tersusun BVO") Dengan cara ini, data koreksi alat potong tersusun, dipanggil dan di muat ke dalam memori mesin, sete lah anda menekan tombol lunak MASU KAN. Menggagalkan Tekan (=) 10 6. Pengubahan angka yang ada dalam memori data alat potong Angka-angka didalam menori alat potong dapat diubah dengan interfal pendakian 1/10 mm, 1/100 mm, dan 1/1000 mm melalui tombol-tombol MANUAL-JOG (Lihat gambar). MANUAL-JOG +0,1 (0,01") t [2] [Gon wo oom oom] [E>] = wom on nn-—[B][0] + -0,1 (0,01") n Petunjuk pemrograman Pengembangan Perangkat Lunak EMCOTRONIC TM 02 DC 5.00 + DC5.10 INDEKS - Peralihan blok tanpa penahanan - Faktor skala = Perluasan memori Penggantian monitor operator = Nota pada kompensasi radius = Perlengkapan pembagi (hanya untuk mesin frais) - Bar loading magazine (hanya untuk mesin bubut) Rak pemuatan bahan batangan. - Penyisipan pinggulan dan radius Eeralihan_blok tanpa penahanan Peralihan blok tangensial dari perangkat lunak 5.00 ter hadap lingkaran dapat dilintasi tanpa menahan alat po tong. lingkaran- —" lingkaran peralihan blok lingkaran-garis lurus. - Penghematan waktu - Pada peralihan blok tidak ada " alat potong pemotongan bebas dari top presisi mati” harus diaktifkan ( didisaktif kan dengan M36 “stop presisi jalan"). Peralihan blok harus tangensial. Penyimpangan maksi mum yang diizinkan # 1,5°. Kedua elemen kontur harus berada pada bidang utama yang sama (bidang X - Y, X - Z, atau Y - Z). Sakelar pemakanan tidak boleh diaktifkan sebelum per alihan blok. Elemen-elemen kontur tidak boleh digerakkan dalam lin tasan cepat. Jika sebuah elemen kontur terlalu pendek atau pemakan an terlalu besar, kontrol mempunyai waktu yang terla Ju singkat untuk menghitung peralihan blok berikutnya sehingga penahanan presisi akan dilaksanakan. Eaktor_skala 8 B Pemilihan faktor skala nal Gsa]h #43]y £43] 4, £43) Pr 243 a VY N4/G50 Y « : Anda menulis program untuk @24 sedangkan bahan yang ada hanya berdiameter 020. wee Nu... G51,X=0, = 20 0.250.775 ag - program biasa untuk @ 24 - G50 Lintasan alat potong dapat di perbesar atau diperkecil secara linier dari titik (B). Data yang dibutubkean : 1. Lintasan alat potong: Lintasan alat potong yang akan diperbesar atau diperke cil, diuraikan dalam program antara G51 (aktif) dan G50 (disaktif). 2. Titik referensi (B): Titik referensi dapat diurai kan dengan X, Y, Z (absolut) dan U, V, W (inkremental). Titik referensi ini dapat di tempatkan dimana saja, di se belah kontur, atau dimana sa ja pada ruang bebas yang ada 3. Faktor skala (P7): Skala untuk pembesaran atau pengecilan lintasan alat po tong dapat ditentukan de ngan parameter P7. Daerah parameter ini berada antara ® s/d +9999,999. Mis.: skala 1:2 .....P7=0.5 skala 1,38:1..P7=1,38 Catatan! Tusuk (pitch) ulir diperbesar atau diperkecil secara selaras. Perluasan_memori Perangkat lunak versi DC 5.00 dari kontrol Emcotronic diper lengkapi dengan memori RAM 64 kB (versi terdahulu 32 kB). Alasan : Untuk perangkat lunak versi 5.00 diperlukan kapasi tas memori tambahan yaitu sekitar +7 s/d +12 kB). Oleh karena itu, kapasitas memori untuk penyimpanan program yang tersedia menjadi lebih kecil dari kapasitas memori sebe humnya.. Apabila anda menggunakan perangkat lunak versi 5.00, disaran kan agar anda menginstalasi perluasan memori. Perluasan memori (No. ord. 276 110) terdiri dari 3 modul me mori untuk perluasan (extension) s/d 128 kB. Penayangan Program tersimpan (tombol L) Sesuai dengan perluasan memori (memory extension), memori da pat menyimpan lebih banyak program dan yang dapat ditayang kan pada satu halaman layar monitor. Untuk alasan tersebut, halaman layar dapat 1] dimajukan atau dimundurken dengan mengguna ee) tombol jog Y+ dan Y-. Layar terdiri dari mak simum 3 halaman. Sebanyak 258 program dapat ditayangkan pada ketiga halaman tersebut. Ji (2) [2] ka memori telah penuh, pada monitor akan ter tayang ALARAM 675 “PROGRAM TERLALU BANYAK DA A Q [2] LAM MEMORI™. Perbaikan : 1 .. Tayangan ha Hapus program yang tidak diperlukan lagi. laman berikut 2... Tayangan ha Jaman terdahulu Pengisian semua program dari memori mesin ke kaset Setelah pemilihan “KELUARAN SEMUA” kaset yang telah disisip kan diregistrasi. Jika kaset pertama penuh, pesan “ SISIPKAN PITA BERIKUT tertayang pada layar. Pada kaset yang baru disisipkan, pro program dimuat mulai dari program yang tidak muat pada kaset terdahulu. Jika semua program disimpan, maka akan ada pengem balian otomatis ke mode EDIT. Catatan : - Kaset harus diformat pada Emcotronic, bila tidak, akan ter tayang alaram dan KELUARAN SEMUA terinterupsi. - Kaset yang akan disisipkan tidak perlu kosong ; program yang tersimpan di dalam kaset akan tetap ada (terpelihara). + Dengan tombol RESET, KELUARAN SEMUA dapat diinterupsi. Se dang tombol lainnya tidak berfungsi selama operasi KELUAR AN SEMUA. Penggantian monitor operator Parameter R (data spesifik mesin) dalam monitor operator da ri perangkat lunak DC 5.00 tidak boleh diubah oleh siapapun, kecuali petugas ahli. Alasan : Pengubahan parameter oleh orang yang tidak ahli dapat menye babkan kerusakan pada mesin. Dengan G42 “perintah pelintasan ke titik awal “ harus diprogram Mis.: Pada waktu pemilihan G42, posisi alat potong (1) harus berbeda dari titik awal (2) kom pensasi radius. Uy LiL» Jika perintah pelintasan ini ti dak ditunjukkan, akan tertayang 7 4 alaram 520 ( kesalahan ketika — SY “, kompensasi radius diaktifkan/ didisaktifkan). No... GOOX1¥12) No... GA2 GOOX2 YZ perintah pelintasan ke titik awal. Perlengkapan_pembagi_(M27) Perlengkapan pembagi TARM HW 125 (Messrs. Walter) dari perang kat lunak DC 5.00 dapat dikontrol. Eungsi_: - Penyetelan pembagian (min. 15°) dilakukan pada kontrol per lengkapan pembagi. - Perintah awal untuk pembagian dilaksanakan dengan M27 yang dimasukkan dalam program NC. - Program NC akan diteruskan setelah ada respons dari perleng kapan pembagi ke kontrol mesin. Instruksi penyambungan dan instalsi dapat dilihat pada buku petunjuk pengoperasian (No. ord. F5Z 140 030) yang disertakan dengan perlengkapan pembagi. Rak Pematan_Batangan_(M65) Bar loading magazine LM 1000 Messrs KUPA dari perangkat lu nak DC 5.0@ dapat dikontrol atau dikendalikan. Dengan M65, eksekusi program NC distop sampai responsi dihan tarkan oleh rak pemuatan batangan. Pengaktifan M65: L39 Bit 1 L39 Bit 1 -+ M65 dipilih (diaktifkan) -- M65 dibatalkan : Pak pemuatan batangan diaktifkan - rak pemuatan batangan didisaktifkan L25 Bit 2 L25 Bit 2 Catatan ~ Dalam program NC, tidak boleh digunakan blok skip (SKIP), karena blok skip digunakan untuk mengganti batangan, - M65 tidak boleh diprogram apabila kompensasi radius pisau frais aktif. ~ Rak pemuatan batangan mulai mendorong batangan maju, jika peralatan jepit terbuka ketika program dilaksanakan (CYCLE START aktif ). Oleh karena itu, disarankan agar untuk memu jai program NC hanya dengan peralatan jepit tertutup, kare na jika tidak, segera setelah menekan tombol CYCLE START, batangan akan terdorong keluar walaupun tidak diberikan apakah pembatas telah berputar masuk atau apakah turet alat potong berada pada posisi yang tepat. Alaram rak pemuatan batangan : 1. LED merah berkelap-kelip sekali/detik = persediaan ba han (material) habie. 2. LED merah berkelap-kelip dua kali/detik = pernyataan ti dak beraturan. Perbaikan : Hapus/hilangkan pernyataan atau mati hidupkan sa kelar rak pemuatan batangan. Posisi maju (mengambil) batangan Posisi pemesinan batangan Posisi dorong (mengeluarkan) batangan yang lebih El... Sakelar pembatas 1 untuk ujung batangan kedua limit pem E2 ... Sakelar pembatas 2 untuk pendorong ba batas harus dise bar tetap tel secara bersa maan. Subprogram untuk “pemuatan” T .. Memutarkan masuk penahan batangan Goo Go4 Mes; Catatan: Penahan batangan diikatkan pada turet alat potong. Untuk itu perlu digunakan penahan batangan tipe-pegas. Menggerakkan penahan batangan ke Pl. Penjelasan : Jika penahan batangan bergerak secara cepat ke P2, batangan diperlengkapi dengan kecepatan tumbukan yang tinggi, sejauh panjang lintasan pendekatan Membuka peralatan jepit. Dengan M25, batang penghubung diaktif kan dan pada saat yang sama mendorong batangan maju. Diam sesaat (2 det) hingga bar mencapai penahan batangan. Menggerakkan penahan batangan ke P2 (G94, F3000). Batangan didorong oleh batangan penghubung. Kontrol menunggu sinyal rak pemuatan batangan. Jika batang berada pada penahan batangan (titik P2), sakelar pembatas akan memberitahukan melalui suatu sinyal. Penjelasan enam blok berikutnya : 7600 7465 G01 M26 M65 Goo M17 Jika batangan terlalu pendek untuk suatu benda kerja yang baru, batangan penghubung melewati sakelar pembatas 1, maka sinyal akan dikirimkan ke Emcotronic, sehingga “SKIP” didis aktifkan hingga akhir program M30. ( Blok skip ditunjukkan dengan tanda "/" ). Menggerakkan penahan batangan ke P3 Batangan penghubung mendorong batangan yang tinggal hingga melewati sakelar pembatas 2. Oleh karena itu, batangan peng hubung bergerak ke posisi akhir bagian belakang, siap untuk mengganti batangan. Menunggu sinyal rak pemuatan batangan : Batangan berada pada penahan batangan (titik P3). Menggerakkan penahan batangan ke P2 (G94/F3000). Menutup peralatan jepit, batangan penghubung kembali. Menunggu sinyal rak pemuatan batangan: Bar penghubung telah sampai ke posisi akhir bagian belakang. Bergerak ke posisi penggantian alat potong. Akhir subprogram. PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK Emcotronic TM 02 De 5.10 Penyisipan PB! nggulan dan radius Frais [na aotkx.. ¥.. }Z.. | 43 A — Bubut N28 2, > N28 GOI xX. Z. FL Py. N29 GOI X. ZF. - Radius dan pinggulan dapat disisipkan antara dua garis lurus (mis. blok N28 dan blok N29). f . Radius ditentukan dengan pa N28 rameter Pg (mm). eo - Pinggulan ditentukan dengan parameter P, (mm]. Pinggulan dibuat secara sime tris pada sudut benda kerja, % sehingga panjang P,; identik ‘o pada kedua sisi garis lurus tertutup. N2B GOI X. Z. F. Py, N29 GOI xX. 2. FL - Pg dan/atau Py dimasukkan pa da blok pertama dari dua blok tertutup (N26). Syarat - Panjang P, dari pinggulan sisipan tidak boleh lebih panjang dari geris luris penutup yang lebih pendek, karena tidak akan terjadi titik perpotongan. - Untuk menghitung pinggulan dan/atau radius, blok dan urutan blok pemrograman perlu diperhatikan. Pada blok-blok pinggulan dan/atau radius, tidak boleh dilakukan pengubahan PSO, Penggantian alat, dan pengubahan skala. Dalam mode eksekusi, apabila blok urutannya tidak ada, maka ping gulan dan radius tidak dapat diprogram dengan Py dan atau P,. - Blok dimana pinggulan dan/atau radius diprogram harus mengandung dua parameter posisi secara tepat (X+Y, X+Z, Y + 2Z). Contoh : Bubut Frais NOOSO/ G00/ x32.000 NOO6O/ G01 /x32.000/2-30.000/F.../PO = 10.000 NQO70// GO1 / X60.000/ 2-45.000/F... ; 'NO080/ G00/ 75.000 'NO0SO/ GOO/ 32.000/ 2-15.00 NO06O// GO1/ x30.000/ ¥32.000/F.../PO = 10.000 NOO70//GO1/ X-45.000/ 746.000 No080/GO1/Z1.000 No090/G00/xS.000/ ¥46.000 Penjelasan: Default Option, disingkat: Def. ‘© Singkatan Def (Default Option) anda dapatkan pada parameter Parameter siklus dan monitor pemakai. © Default Option adalah sangkaan standar, dimana detailnya telah dihilangkan. Penjelasan: * Pada pengendali berarti sebagai berikut: Jika anda masukkan ‘menghilangkan kata atau parameter yang ditandai dengan Def, pengendali menyangka harga spesifis yang dapat dipakai. ontoh contoh: * Siklus pemotongan ulir G&S. Jika tidak diprogram Ds (sudut ulir), pengendali menyangka bahwa anda bermaksud ‘membuat ulir dengan pemotongan masuk tegak lurus. * _Siklus pembubutan memanjang G84: Jika tidak diprogram D3 (pembagian dalamnya pemotongan, pengendali tidak melaksanakan pembagian pemotongan. Jika tidak diprogram So; (jalan tanpa memotong), dilaksanakan jumlah jalan tanpa memotong. Seperti yang ditetapkan dalam ‘monitor pemakai. Dalam pabrik ditetapkan So), dalam monitor pemakai. Kita menggunakan pengertian istilah inggris ini dari informatika, untuk menghindarkan ke tidak jelasan dalam penerjemahannya, dan ercaya bahwa anda sering bingung dengan pengertian ini INDEKS BAB 1 Ringkasan, data data teknis © Panel pengendali depan m 1 Layar 12 2 Panel pengendali 1B © Data data teknis va ‘© Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi G us @ Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi M v6 © Adres adres dan ukuran masukannya w © Parameter P dalam program ve © Parameter D dalam program 19 BAB 2 Catatan umum untuk pemrograman © Struktur program 2-22 © Ketentuan sintaksis 22-218 © Uraian singkat tentang adres adres, 214-216 © Blok blok lompat, 2 ¢ Pemrograman harga absolut dan inkremental 28 Fungsi G, formatnya, dan uraian format 219-2110 Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata 2ni-2na 1. Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata isi kata dalam suatu program 21-22 2, Pengambil alihan fungsi fungsi G, M dan kata kata dalam program berikutnya 23-24 3. Pengambil alihan dari mode EXECUTE/ Pelaksanaan ana © Status mula 2ns BAB 3 Pemrograman alat potong Penggeseran titik nol Pemrograman alat potong 3-316 Penguncian an Keterangan tentang adres T an Herga koreksi alat potong 3 Pengukuran data alat potong 3n Indeks 1 ‘Memori data alat potong Pemanggilan adres T Catatan pemrograman Contoh 1 Contoh 2 Penggeseran titik nol # Pencatat penggeseran posisi © Perintah pemanggilan ‘® Kemungkinan kemungkinan masukan Pemanggilan dan pembatalan pencatat Penggeseran posisi © Contoh G53-.G59 Hal hal khusus G92- _Ketentuan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC G59- _Pengaktifan harga pencatat penggeseran posisi 5 Jenis ukuran masukan dari G92 Contoh contoh G92 BAB 4 Fungsi fungsi G Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi G G00 Gerakan cepat G01 __Interpolasi lurus G02 _Interpolasi melingkar dalam arah jarum jam G03 _Interpolasi melingkar dalam arah berlawanan jarum jam © G04 Waktu tinggal diam © G25 Pemanggilan sub program IM17_Perintah kembali G26 Pemanggilan program poligon G27 Lompatan tanpa syarat G33. Penguliran dengan blok tunggal G40 Pembatalan penggeseran jalannya alat potong Ga1__Penggeseran jalannya alat potong sebelah kiri G42__ Penggeseran jalannya alat potong sebelah kanan © G53.G59__Penggeseran titik nol dengan pencatat penggeseran posisi © G70 Pemrograman dalam inchi © G71 Pemrograman dalam mm © G84 Siklus pembubutan memanjang Indeks 2 32 3B 34 35 36 37-3114 37 37 37 38 3/9 -3/10 ant 312-3113, ana an an 43-418 415-418 49 4no-anz an3 ana ans -4n6 4an7-a/as 4146 a7 aua7 4148 - 4/52 ee ere errr eens Gea Gas G86 G86 G87 cas G92 G94 G95 G96 co7 Siklus pembubutan melintang Siklus penguliran Siklus pengaluran sisi memanjang ‘Siklus pengaluran sisi melintang Siklus pemboran dengan pemutusan tatal Siklus pemboran dengan penarikan kembali Pembatasan jumlah putaran sumbu utama/ pene- ‘tapan pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC Penetapan asutan dalam mm/menit (1/100 inchismenit) Penetapan asutan dalam um/putaran (1/10000 inchiyputaran) Kecepatan potong konstan Pemrograman jumlah putaran langsung BAB5 Fungsi - fungsi M Fungsi - fungsi M Pembagi moo mo3 moa mos mos ‘og mi7 20 mat M23 M24 M25 M26 M30 uae M39 M50 mst Ms2 M53 kelompok dan status mula dari fungsi M Berhenti antara, terprogram ‘Sumbu utama berputar searah jarum jam Sumbu utama berputar berlawanan arah jarum jam Sumbu utama berhenti Pendingin hidup Pendingin mati Akhir sub program Kepala lepas mundur Kepala lepas maju Penangkap benda kerja mundur Penangkap benda kerja maju Pencekam membuka Pencekam menutup Akhir program dan kembali ke awal program Berhenti tepat, aktif Berhenti tepat, tidak aktif Pembatalan logik arah Pemilihan logik arah Pembatalan pintu otomatis Pengaktifan pintu otomatis Indeks 3 4153 - 4/56 4/57 - 4/81 4/82 - 4/85 486 - 4/88 aie 4190 - 4/92 4/93 4198 4194 4195 4195 sn 52 513 53 58 53 58 58 53 514 514 5/5 5/5 5/6 - 5/8 516-518 59 50-S/11 5/10-5/11 Sn2 52 5n3 Sn3 BAB6 Monitor Pemakai Pemanggilan monitor pemakai Parameter - Parameter Antar aparat serial RS 232 C Data data teknis BAB7 Hubungan dua perkakas umum melalui V24 Steker RS 232C-V24 Steker 20mA Penempatan steker dari perkakas yang ditawarkan EMCO ‘Skema saklar Format data Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm Alarm 000 - 029: 030 - 080: 100-190: 200 - 260: 300-340: 350-440: 450-490: 500 - 580: 600-710: 780-799: 800 - 870: 900 - 969: 970-999: BAB8 Alarm Pengendali persumbuan Peripheri Pengendali persumbuan Siklus pengerjaan Jalannya program Program benda kerja -Penafsir kKesalahan pelayanan umum Kompensasi radius alat potong Editor Kesalahan pelayanan umum Data antar aparat (Kaset, RS 232) Peralatan peripheri Kesalahan sistim pelayanan Indeks 4 on 63-6721 m ™m 78 18-715 116 m 718-7110 a -82 82-814 8/4 -8/10 Btt- 82 ans 14-816 a7 8/18 -8/19 an9-8/21 az 823-8124 825-8126 827 BAB 1 Ringkasan, data data teknis Panel pengendali depan 1. Layar 2. Panel pengendali Data data teknis Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi G Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi M Adres adres dan ukuran masukannya Parameter P dalam program Parameter D dalam program " Ww 3 V4 Ws 6 Ww 8 "9 Panel pengendali depan Gambar Pembagian ke dalam 2 kelompok utama 1. Layar 2. Panel pengendali " Layar 5 6 Layar terbagi dalam 6 bagian. 1)_Informasi tentang 7” Mode utama = Submode = Sajian dalam mm atau inchi. = Nomor program. = Status antar aparat. 2)_ Sajian alarm. Untuk daftar lengkap, | alarm. iat tanda- tanda 3)_Bagian salian dan masukan Isinya ditunjukkan pada modenya. 4)_Daerah masuken = _Tempat menyimpan pada edisi/pe- laksanaan (EDIT/EXECUTE) = Blok yang aktif pada mode otomatis. = Catatan: Selesai Baru Memuat ‘Ada Merekam Menghapus 5). Simbol menu = _ Sajian tombol - tombol pengendali yang aktif, + Pengaturan sumbu utama = Sajian tenage penggerak utama ©) Softkey ‘Sajian dari penunjukkan kunci - kunci yang tidak terlihat dibalik layar. wz Panel pengendali 0 O oO 0 O O oO O 13 Data data teknis Micro komputer pengendali kontur 2-sumbu, interpolasi lurus dan melingkar. ‘Memori program untuk 20 KB (sekitar 110 m pita berlubang) Posisi aktual Jarak gerakan tersisa Putaran sumbu utama Kompensasi alat potong Asutan Parameter parameter lebih lanjut Layar 12" hitam putih Ketepatan masukan 0,001 mm 0,0001 Zot!) kisar ulir 0,01- 10mm. Pengaturan asutan 0- 120% Pengaturan putaran sumbu utama 50- 120% Jenjang interpolasi £999,999 mm, Memori alat potong 99 alat potong Mode mode ‘Mode manual (Menggerakkan eretan dengan manual) ‘Mode Execute / pelaksanaan (Kerja dari memori masukan) ‘Mode Edit (Masukan program melalui softkey, antar aparat, data alat potong, pencatat penggeseran posisi, monitor pemakai) Mode Otomatis (Pengerjaan program - program NC) Sub sub mode Blok tunggal, Blok lompat, penjajagan titik referensi, Status, grafik Format program Struktur menurut DIN 66025 ‘Masukan titik desimal ‘Memori program permanen untuk data mesin, pencatat data alat potong dan pencatat penggeseran posisi, program benda kerja, Masukan /Keluaran data ‘Antar aparat (V24 dan 20 mA) 150 - 4800 bd. ‘tape recorder (Philip MDCR) 600 tanda/ detik (setara dengan 6 k baud), Dicadangkan perubahan teknis dan penyempurnaan! V4 w Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi G Kelompok 0 Gerakan cepat Interpolasi linear Interpolasi melingkar searah jarum jam Interpolasi melingkar dalam lawan arah jarum jam Tinggal diam Pemotongan ulir Silus pembubutan memanjang dan melintang Siklus pemotongan ulir Siklus pengaluran Siklus pemboran dengan pemutusan tatal Siklus pemboran dengan pemutusan tatal dan Kembali ke tik awal Kelompok 1 Kecepatan potong konstan “ Jumlah putaran konstan Kelompok 2 Data asutan dalam mm/menit atau 1/100 inchi / menit a Data asutan dalam pm/ putaran atau 1/ 10.000 inchi/ putaran — Kelompok3 | ** Pembatalan penggeseran 1 dan 2 Pemanggilan penggeseran 1 Pemanggilan penggeseran 2 Kelompok4 | * 1. Pembatasan kecepatan putaran 2. Pemanggilan penggeseran 5 Kelompok5 | ** | G56: Pembatalan penggeseran 3, 4,5 G57: Pemanggilan penggeseran 3. Kelompok6 | * L Lompatan tanpa sarat Kelompok 7 | | G70: Data ukuran dalam inchi [| 671: Dataukurandalammm Kelompok 8 | ** | G40: _ Netralisasi penggeseran jalannya alat potong G41: _ Penggeseran jalannya alat potong disebelah kiri G42: Penggeseran jalannya alat potong disebelah kanan * Efektif secara blok ** Status mula ‘Status mula yang dapat ditentukan dalam mode monitor pemakai (MON) us Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi M Kelompok 0 Putaran sumbu utama searah jarum jam Putaran sumbu utama berlawanan arah jarum jam 5 ‘Sumbu utama berhenti ‘Sumbu utama berhenti tepat Kelompok 1 Berhenti tepat, aktif Berhenti tepat, batal Kelompok2 | * Berhenti terprogram 2 Sub program berakhir Program berakhir dan kembali keawal program Kelompok 3 Kelompok 5 M25: _Alat pencekam membuka M26: Alat pencekam menutup Kelompok 6 M20: Sumbu kepala lepas mundur M21: Sumbu kepala lepasmaju Kelompok7 | ** | M23: Penangkap benda kerja mundur M24: Penangkap benda kerja maju Kelompok 8 |= | M50: Pembatalan logik arah revolver pahat 1 M51: Pemilihan togik arah revolver pahat Kelompok9 || ms2: Pembatalan pintu pelindung tatal otomatis ]| M53: Pengaktifan pintu pelindung tatal otomatis * Efektif secara blok ** Status mula (Status mula dapat ditentukan dalam mode Monitor pemakai (MON) CATATAN: —_Realisasi dari masing masing fungsi M, disesuaikan dengan perlengkapan perangkat keras masing masing mesin. v6 Adres dan ukuran masukkannya Adres metrik inci Adres jalannya X, Y absolut + mm] + [inchi} ‘Adres jalannya U, W inkremental + [mm] + finchi} Parameter interpolasi busur + [mm] finchi] melingkar |, K 1. FeKisar ulir (G33, G85) fam) [1710000 inchi} — 2. F-asutan tiap menit (694) [mmvmen} | [1/100inchismen] 3. F-asutan tiap putaran (G95) [umiput] {1/1000 inchisput] 1. $-Pemrograman jumlah putaran (697) [puvmen} Iputmen} 2. S-Pembatasan jumlah putaran (G92) [putmen} [putmen] 3. S-Kecepatan potong (G96) {oven} Linchismen} 4, S-Sumbu utama berhenti tepat (M19) n n Ww Parameter P dalam program Kemungkinan masukan: 0- # 10000,000 Parameter Default Option : in Tidak ada ukuran tirus, G84: _Ukuran tirus, dalam X(U) [mm] aera Po G85: 1. Ukurantirus pada ulir memanjang «<45* {mm} 2. Kemiringan keluar ulir pada k ada ukuran tirus ulir melintang «2 45° [mm] Py TIDAK TERPAKAL — : Tidak ada ukuran tirus, P2 G84: Ukuran tirus, dalam Z(W) [mm] ‘dalam Z(W) G85: 1. Kemiringan keluar ulir pada uliememariang «<48 Keluarsecara urus 2. Ukuran tirus pada ulir melintang «2 45° [mm] P3, PA, PBs | soak TERPAKAL q — P6, P7 18 Parameter D dalam program Kemungkinan masukan: 032.767 Parameter Default Option o it slam X( Tak ada kelebihan ukuran Do G84: _Kelebihan ukuran dalam X(U) [ym] ‘dslam XU) Dy __| TIOAKTERPAKAI _ D2 G84: Kelebihan ukuran dalam Z(W) [pm] Tak ada kelebihan ukuran dalam Z(W), G84: Pembagian pemotongan [um] Tak ada pembagian tlap pemotongan G85: Parameter mode (uml, 1 _ 03 TF Ge6: _ Kedalaman tiap pemotongan [um] Tak ada kedalaman tiap pemotongan G87: Kedalaman pemboran pada pemotongan | Tak ada pembagian pemotongan ket {um} G88: Kedalaman pemboran pada pemotongan Tak ada pembagian pemotongan ke t [um] G04: —Tinggal diam [1/10 detik] Tak ada tinggal diam G85: _Jumlah pemotongan kosong []} Jumlah pemotongan kosong yang ditentukan pada monitor pemakai D4 G86: —Tinggal diam. [1/10 detik] Tanpa tinggal diam G87: Tinggal diam. [1/10 detik} ‘Tanpa tinggal diam G88: _Tinggal diam. [1/10 detik} T ‘Tanpa tinggal diam G85: Sudutulir[") Pemakanan masuk tegak lurus G86: Lebar pahat [um] — Ds G87: Prosentase pengurangan dalamnya Tanpa pengurangan pemotongan [%] dalamnya pemotongan (G88: _Prosentase pengurangan dalamnya Tanpa pengurangan pemotongan [%] dalamnya pemotongan G85: Dalamnya.ulir {um} = Dg | $88 Dalamnya pemboran minimat Lum] ‘Tanpa dalamnya pemboran minimal G87: Dalamnya pemboran minimal [ym] Tanpa dalamnya pemboran minimal D7 G85: Parameter mode [] Lihat G85. ;nlah parameter D dalam monitor pemakai MON Ww BAB 2 Catatan umum untuk pemrograman Struktur program Ketentuan sintaksis Uraian singkat tentang adres adres Blok blok lompat Pemrograman harga absolut dan inkremental Fungsi G, formatnya, dan uraian format Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata 1. Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata isi kata dalam suatu program 2. Pengambil alihan fungsi fungsi G, Mdan kata kata dalam program berikutnya 3. Pengambil alihan dari mode EXECUTE / Pelaksanaan Status mula 2-2/2 2/2 - 213 2/4- 2/6 27 218 29-210 211-2114 211-212 2N3-2N4 2na 2n5 PROGRAM POKOK 010 PROGRAM POKOK Ow Struktur Program Struktur program pengendali PU-2A menurut DIN 66025 dan ISO 1056. Program: ‘Suatu program NC berisi semua perintah dan informasi yang diperiukan untuk pengerjaan benda kerja. ‘Suatu program terdiri atas: © awal program ¢ isi program © akhir program Pada pengendali PU-2A kita bedakan antara program pokok. Sub Program dan program polygon. Struktur pogram pokok 1. Awal program ‘Awal program adalah nomor program. Nomor program ditetapkan dengan huruf 0. 2. Isi program Blok blok NC 3. Akhir program 30 Ke program dari ym pokok Kemungkinan nomor program 0 0000 sampai © 6999. Pada monitor pemakai (MON) dapat ditentukan nomor nomor yang diperuntukan bagi sub program. Dalam prabik telah ditenapkan nomor program untuk sub program 0 0080 sampai 00255. Untuk detailnya lihat monitor pemakai Struktur sub program 1. Awal sub program ‘Awal sub program adalah nomor program. Kemungkinan masukan dari O22 sampai 0 0255. Kemungkinan nomor sub program terrendah ditentukan dalam monitor pemakai dengan O22. lika suatu nomor program tidak diantara O22 dan 0 0255 muncul alarm 630. 2. \si program 3. Akhir program M17 Program polygon Nomor nomor program 0 7000 sampai 0 9999 adalah untuk program polygon simulasi grafik. Untuk detailnya lihat simulasi grafik. 00015 N0000 N0010 0020 NO010/G01/X40,000/25,000/F 120 adres Kombinasi angka G 01} — kata Kemung} nomor blok dan kata-kata. Kata-kata tersebut membentuk isi blok. ‘Adalah bermanfaat untuk menomori blok-blok program dalam penambahan sepuluh yang demikian, memungkinkan blok dapat G57 + 658+ G59 + Pencatat penggeseran posisi 1-5 juga disebut PSO (Position shift Offset). Kemungkinan masukan 1, Masukan secara manual ke pencatat penggeseran posisi 1-5 Lihat petunjuk pelayanan pengendali PU-2A, Bab 4 Edi 2. Pembacaan data pencatat penageseran posisi dari kaset ke mesin Lihat petunjuk pelayanan pengendali PU-2A, Bab 4 EDIT INTERFACE. 3._Hal hal khusus: G92 _penetapan untuk pencatat penggeseran po: rogram NC G59 Pengaktifan harga penggeseran dari pencatat penggeseran posis! 5 dalam Peman jan dan pembatalan pencatat penggeseran posisi Pembagian kelompok dari perintah Kelompok3 | G53 Pembatalan dari G54, G55, saat Pemanggilan dari pencatat penggeseran posisi (PSO) 1, 2. G5642 Kelompok5 | G56 Pembatalan dari G57, G58, G59 Gs783 GS824 — Pemanggilan pencatat penggeseran posisi (PSO) 3, 4, 5. Gs9235 Pembagian kelompok dan penggese- ran /pembatalan suatu penqgeseran intah dari kel sustu program: ‘Yang berlaku adalah selalu perintah yang terakhir diprogram. Perintah sebelumnya dibatalkan oleh perintah berikutnya (lihat contoh). ri kel Perintah perintah dari berbagai kelompok saling menambahkan secara vektorial. (Mereka tidak membatalkan satu sama lain. Lihat contoh t n: G53 membatalkan G54 dan G55 ‘G56 membatalkan G57, G58 dan G59 Ketentuan sintaksi: Perintah penggeseran harus diprogram dalam hubungan dengan blok G00. Kemungkinan 1 Dalam blok yang sama dengan G00 NO100/G00/x../2../654 kinan2 Perintah gerakan berikutnya dengan blok GOO No1ouGsa Not 10/G94VF 120 NO120/G00/x...2.. 38 Contoh G53- G59 Contoh 1: Pemanggilan suatu penggeseran titik nol dengan G54 pada arah Z. Pembatalan penggeseran titik nol dengan G53. N....JG54/....Pemanggilan PSO 1- Penggeseran dariMkeW Pengaktifan Position Shift x z 00,000 + 90,000 N....JG53/....Pembatalan PSO 1 Contoh 2: Pemanggilan penggeseran titik nol dengan G54 pada arah X dan Z. (X = ukuran radius). Pembatalan penggeseran titik nol dengan G53 N...JG54/....emanggilan PSO 1- Penggeseran q dari MkeW. Pengaktifan Position Shift, x + 15,000 N...1G53/....Pembatalan PSO 1 Contoh 3 Pemanggilan dua penggeseran titik nol d kelompok yang sama dengan G54 dan GSS. ~ Pemanggilan penggeseran yang terakhir dari kelompok yang sama yang efektif. Tetapkan kembali penggeseran titik nol dengan G53. N..../G54/. Pemanggilan PSO 1- Penggeseran Mkew, N...JG55/.. Pembatalan PSO 1- Penggeseran dari W; keM Pemanggilan PSO 2- Penggeseran: dari MkeW2 Pengaktifan Position Shift x z 00,000 + 18,000 00,000 + 90,000 N...G53/....Pembatalan PSO 2 G54) Contoh 4 Pemanggilan dua penggeseran titik nol dari kelompok yang berbeda dengan G54 dan G57. N...JG54.._ Pemanggilan PSO 1- Penggeseran dari Mke W; N...GS7/...__ Pemanggilan PSO 3 - Penggeseran dari Wy ke Wz a) Position Shift x Zz 00,000 = + 15,000 00,000 © -+75,000 ri kel Perhatikan hubungan kelompok dari perintah penentuan kembali G53 dan G56, dan yakinkan bahwa semua kelompok penggeseran telah dibatalkan. Pembatalan PSO 1 (dan PSO 2) dengan G53 Pembatalan PSO 3 (dan PSO 4 dan 5) dengan G56 Pembatalan PSO 1 dan PSO 3 dengan G53.dan G56 Pembatalan PSO 3 dan PSO 1 dengan G56 dan G53 30 Hal-hal khusus G92: Penetapan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC G59: Pengaktifan harga penggeseran dari pencatat penggeseran posisi 5 Ketentuan Pemrograman harga penggeseran Ukuran penggeseran dicatat dengan G92 dalam program. Sontoh: N...G92/K00,000/2 + 40,000 Pengaktifan penggeseran Selama pelaksanaan program, ukuran penggeseran diambil alih ke dalam pencatat penggeseran posisi 5 (PSO 5) . Penggeserannya dilaksanakan dengan G59. Sontoh: N..1692/X00,000/2 + 40,000/ 100,002 + 40.000) ry! Pengambil alihan 5. 00,000 + 40,000 Penggeseran dilaksanakan bila G59 berada pada blok ne berikutnya. N...AG59 Syntak: * G59 tidak dapat diprogram dalam blok yang sama dengan G92, melainkan harus diprogram dalam blok-blok berikutnya * Jika G59 aktif dalam mencapai blok G92 muncul alarm 700. * Jika G59 diprogram bersama-sama dengan G54 atau G55, kedua enggeseran ditambahkan. Pembatalan Pembatalan d program dilaksanakan dengan G56, 2._Jenis masukan ukuran G92 1_Herga absolut Jika ukuran penggeseran untuk G92 ditetapkan dengan X, Z harga lama pada pencatat penggeseran Harga lama posis 5 terhapus dan harga G92 aktif. 50,000 70,000 Harga baru N0100/692/x00,000/210.000 2,_Horgo inkremental Jika ukuran penggeseran untuk G92 ditetapkan dengan U, W ukuran U, W ditambahkan ke ukuran Pencatat penggeseran posisi 5. Harga lama Harga baru 00,000 50,000 'N0100/692/U100,000/W30.000 SATATAN: Jika harga penggeseran dimasukan secara inkremental, harga ini ditambahkan ke harga yang ‘ada dalam pencatat penggeseran posisiselama Pengulangan pelaksanaan program. 312 Harga lama Harga baru 5. 15,000 52,000 2 mpuran Jika ukuran untuk G92 dicampur itu berarti diberikan secara absolut dengan X, Z dan secara inkremental dengan U, W maka: * — Ukuran absolut G92 diambil alih kedalam. pencatat. * Ukuran inkremental G92 ditambahkan ke hharga dari pencatat penggeseran posisi 5. NN... JG92/X30,000/W + 12.000/ Catatal Harga diameter dari program NC, muncul sebagai harga radius pada pencatat penggeseran posisi 5. Kecuali: Pemrograman radius aktif. 33 (G92 (G56) Contoh-Contoh G92 ‘Contoh 1: Masukan penggeseran titik nol dengan G92 dalam arah z Pengaktifan dengan G59 Pembatalan dengan G56 Pemanggilan NN...JG92/K00,000/2110,000 Pengambil alihan N...,G5Q/...._ PemanggilanPSO5- Penggeseran dariMkew N..JG56/...__ Pembatalan PSO 5 ‘Contoh 2: Pemanggilan beberapa penggeseran titik nol. N..JG54... Pemanggilan PSO 1- Penggeseran dari Mkewt Pengaktifan q Position Shift x z 00,000 25,000 Pemanggilan Wz N....£692/X00,000/285,000 pengantiainan N...JG59. Pemanggilan PSO5- Penggeseran dari Wi ke Wz N...JGS6/GS3/...__ Pembatalan PSO 5 dan PSO 1 314 ee eoeorccccce BAB4 Fungsi fungsi G Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi G an G00 Gerakan cepat 4/2 GOI Interpolasi lurus 4/3 - 4/4 G02 Interpolasi melingkar dalam arah jarum jam G03 Interpolasi melingkar dalam arah berlawanan jarum jam 415-418 G04 Waktu tinggal diam any G25 Pemanggilan sub program iM17 Perintah kembali 4/10 - 4/12 G26 Pemanggilan program poligon 43 G27 Lompatan tanpa syarat ana G33 Penguliran dengan blok tunggal 4/15 - 4/16 G40 Pembatalan penggeseran jalannya alat potong Gai Penggeseran jalannya alat potong sebelah kiri G42 Penggeseran jalannya alat potongsebelahkanan 4/17 - 4/45 G53-G59 Penggeseran titik nol dengan pencatat penggeseran posisi 4/46 G70 Pemrograman dalam inchi 4a7 G71 Pemrograman dalam mm 4/47 G84 ‘Siklus pembubutan memanjang 4/48 - 4/52 G84 Siklus pembubutan melintang 4153 - 4/56 G85 Siklus penguliran 4/57 - 4/81 G86 Siklus pengaluran sisi memanjang A182 - 4/85 G86 Jus pengaluran sisi melintang 4/86 - 4/88 G87 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal 4189 G88 Siklus pemboran dengan penarikan kembali 4/90 - 4/92 G92 Pembatasan jumlah putaran sumbu utama /pene- tapan pencatat penggeseran posisi 5dalam programNC 4/93 G94 Penetapan asutan dalam mm/menit (1/100 inchi/menit) 4/94 G95 Penetapan asutan dalam pm/putaran (1/10000 inchi/putaran) 4/94 G96 Kecepatan potong konstan 4/95 G97 Pemrograman jumlah putaran langsung AI95 Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi G Kelompok 0 Gerakan cepat Interpolasilurus Interpolasi melingkar dalam arah jarum jam Interpolasi melingkar dalam arah berlawanan jarum jam Tinggal diam Penguliran dengan blok tunggal ‘iklus pembubutan memanjang siklus pembubutan melintang Siklus penguliran Siklus pengaluran Siklus pemboran dengan pemutusan tatal Siklus pemboran dengan penarikan kembali Kelompok 1 Kecepatan potong konstan Pemrograman langsung jumlah putaran Kelompok 2 G94: _ Penentuan asutan dalam mmvmenit (1/100 inchi/menit) ** | G95: Penentuan asutan dalam ym/putaran (1/1000 inchi/putaran) Kelompok3 | ** | G53: _Penggeseran posi dan 2 batal G54: Penggeseran posisi 1 GSS: Penggeseran posisi 2 Kelompok4 | *| G92: 1. Pembatasanjumlah putaran 2. Penentuan untuk pencatat penggeseran posisi 5 Kelompok5 | ** | G56: Penggeseran posisi 3, 4dan batal 5 G57: Penggeseran posisi 3 G58: Penggeseran posisi 4 G59: _ Penggeseran posisi 5 (juga dapa diubah dalam program) Kelompok6 | * | G25: Pemanggilan sub program * | 627: Lompatan tanpa syarat Kelompok 7 (= | G70: Pemrograman dalam inchi 1 | 671: Pemrograman dalam mm Kelompok8 | ** | G40: Pembatalan koreksi jalan alat potong G41: Koreksi jalan alat potong sebelah kiri G42: Koreksi jalan alat potong sebelah kanan * _ efektiv blok demi blok ** status mula status mula dapat ditentukan dalam mode pelayanan MON G00 - Gerakan cepat x Zz N4 + + U 43 Ww 43 [mm] [mm] 600 (gerakan cepat) adalah gerakan jalan murni tanpa gerak pengerjaan, kecepatan dari gerak cepat ditentukan oleh pabrik untuk ‘masing-masing jenis mesin. Saklar pengatur asutan > 100% tidak berpengaruh. Pemrograman: Nu... momor blok G00. gerakancepat koordinat titik tujuan Z dalam 2,W J absolut, inkremental ‘Sateton: Urutan X (U), Z (W) tidak berpengaruh ini Since titi awal dapat diprogram dalam blok tercampur Zenon. titik tujuan (absolut dan inkremental) misal: (G007K44,000/W-9.000 Pemrograman absolut Pemrograman inkremental oy =2, rr a g Ww 100. 100... N110/G007%40.000/22.000 N110/G00/0-6.000/W--9.000 N1200.... 120... G01 - Interpolasi lurus £43 + F4 Na u £43 | £43 [mm] [mm] {um/put] [mm/men] G01 4h gerakan pengerjaan lurus, asutan harus diprogram, itu dapat dimasukkan dalam [mm/menit] (G94) atau dalam [ym/put] (G95). ‘Asutan F adalah fungsi tetap berlaku / modal. Pemrograman: Nev. nomor blok G01... interpolasi lurus X,U...] koordinat titik tujuan 2 zw } absolut, inkremental Ne GOON (-U1) Nn IGOUZ (WAVE. N .... JGOUK2( + U2W-Za(-Wa) F .. N ... JGOOMKol + U3W/ + Zol + W3) Contoh untuk G01 aa N110/G00/x42.000/22.000 N120/G00/x36.000 N130/G01/2-60.000/F .. N140/G01/X40.000/2-62.000/F N150/G00/x42.000/22.000 N160V.... Pemrograman inkremental: N100/. N110/G00v.... N120/G00/U-3.000 N130/GO1/W-62.000¥F... 140/G01/U2.000/W-2,000VF... ‘150/GOO/U 1.000/W64.000/ 1600... Interpolasi melingkar G02 - Dalam arah jarum jam G03 - Dalam arah berlawanan jarum jam N4 243 £43) 1 443 /K +43 Fa [mm] [mm] [mm] [mm] —_ [pm/put] [mm/men] Navvee nomor blok G02... interpolasi melingkar dalam arah jarum jam G03... Interpolasi melingkar dalam arah berlawanan jarum jam XU } Koordinat titik tujuan absolut, 2,W) Inkremental 1, Koordinat titik pusat lingkaran (inkremental dari titik awal lingkaran). F Asutan Pemrograman absolut mr n * Titik tujuan busurnya dari titik nol ditulis * _U,Wmenentukan titik tujuan dari titik kan dengan X, Z. awal busur. * |, Kdipakai untuk menentukan titik pusat lingkaran dari titik awal busur N....AGO2/U/-WIVKIF... itatan untuk G02 /G03 1.Umum © Pemrograman lingkaran di terpolasi lingkaran dengan koordinat ksanakan menurut DIN 66025. © Dalam satu blok dapat diprogram sampai maksimal 180°. 2._Arah putaran arah putaran G03 dalam berlawanan jarum jam ‘Suatu busur ditentukan dengan menentukan titik awal dan titik akhir dan dengan menentukan koordinat titik pusatnya (I atau K). Penentuan kedua koordinat titik pusat adalah penentuan berlebih, Berlaku untuk pengendali PU-2A: Kedua koordinat titik pusat harus diprogram. ‘Contoh 1: NV... JGOB/X(UYZ(W)W-KIF. ‘Sontoh 2: N..AGOB/X(UYZ(WYVU-KIF.. ‘Contoh 1: Pemrograman absolut: N....fGO1X20,000/2-30,000.. N....£G02/K40,000/2-40,000/110,000 K=00,000VF. Pemrograman inkremental: GOW... {01/1 10,000/W-10,0007110,000 K00,000VF.... Sontoh 2: rn 7 .-1GO1X28,000/2-40,000/F.... |...LG03/K40,000/2-46,000/100,000 K-6,000/F. Pemrograman inkremental: N../GOV... N....fG03/U6,000/W-6,000/100,000 K-6,0000F... G04 agal diam Das [1/10 det] Lamanya tinggal diam diprogram dengan parameter D, pada G04. G04 hanya efektif secara blok dan hanya aktif pada akhir blok, tak Peduli apakah-Tinggal diam itu ditulis sebelum atau sesudah kata lain dalam blok. Sontoh: 'NO100/G04/0420/M03 NO110/G00/x40,000/2-10,000 ‘Sumbu dihidupkan (berputar searah jarum jam = M03). Sebelum blok 'N110 diproses, tinggal diam yang diprogram 2 detik dilaksanakan oleh pengendali G25 Pemanggilan sub program M17 Perintah kembali Nomor sub program: 0 0080-0 0255 Batas penyarangan: 10 ‘Sub program dipanggil oleh program pokok atau sub program Pada prinsipnya sub program mempunyai struktur yang sama seperti Program pkok. ‘Terdiri ates: * Nomor program Kemungkinan nomor program © 0080-00255 (ihat juga keterangan) * Blok- ram Miz: ‘Akhir program dan perintah kembali. Pemangailen sub program G25 Sub program dipanggil oleh program pokok atau sub program. * G25 Pemanggilan sub program * bow. ‘Adres untuk nomor sub program danjumlah . Pengerjaan. Pemanggilan __ sub program yee Nomor sub program 80-255 Jumlah Pengerjaan (1-99) Contoh O 81: Sub program dengan 4 kali pengerjaan PROGRAM POKOK 010 ‘SUB PROGRAM 081 Contoh: Penyarangan dari sub program ari sub program dapat dipanggil sub program tambahan (penyarangan sub program). Pengendali memungkinkan 10 tahap penyarangan. PROGRAM 1 080 Batas penyarangan 1 ‘SUB PROGRAM2 095 Batas penyarangan 2 SUBPROGRAM3 081 _ Batas penyarangan 3 Nomor-nomor program untuk sub program Untuk mudahnya identifikasi program pokok dan sub program harus di niomori sedemikian sehingga masing-masing mudah di kenal Oleh karena itu pabrik menentukan yang berikut: Kemungkinan nomor-nomor program pokok 0 0000 - 0 6999 Kemungkinan nomor-nomor sub program 0 80-0 255 Nomor-nomor 0 0000 - 0 6999 dapat dipakai untuk program pokok (tentu saja anda tidak menggunakan nomor-nomor 0 0080 - 0 0255, untuk program pokok, jika anda bekerja sub program. Hanya nomor- ‘nomor 0 0080 - 0.0255 dapat dipakai sebagai nomor sub program, jika tidak muncul alarm 630. Keterangan Jenjang numeris untuk sub program dapat anda ubah dalam mode pelayanan monitor pemakai Conto! ‘Anda ingin memasukkan sub program dari nomor program 0060. 022 80: —_ Hapusnomor 80. 022 60: — Dan masukkan nomor 60 pada O22. a2 G26 - Pemanggilan program polygon Program-program polygon untuk simulasi grafik dalam program- program NC dipanggil dengan G26. Nomor-nomor program yang harus dipanggil dimasukan dengan parameter L. Nomor nomor program 0 7000 sampai 0 9999 tersedia untuk simulasi grafik. G27 - Lompatan tanpa syarat N4 La Perintah G27 menyebabkan loncatan dalam pelaksanaan program. Nomor blok kemana harus melompat diprogram dengan parameter L. Contoh: N100/627.250 Program melompat dari blok N100 ke blok N250. ang G33 - Penguliran dengan blok tunggal x + N4 u +43 + w ta] Fa Imm] [mm] [pm] Penguliran dapat dikerjakan dalam masing masing tahap dengan G33. Pemotongan dan gerakan kembali harus diprogram dalam blok yang terpisah. Catatan dan penjelasan diberikan pada halaman untuk G85- siklus penguliran, kisar lr, jalan keluar berlaku juga untuk G33. Pemrograman: ans NV... Nomor blok G33... Penguliran dengan blok tunggal X, U...] Koordinat titik tujuan a Faso Kisar lit absolut inkremental IGOOMK,(-U) IG33/-2(-WYF. IGOOMK(U) JGO0/Z(W) zz22 Pemrograman absolut: 1001 N110/G00/X42,000/Z3,000 N120/007%39,400 N130/G33/Z-36.000/F. N140/G007x42,000 N150/600/23,000 Pemrograman inkremental: N00 N110/600. N120/G00/U-1,300 N130/G33/W-39,000/F. ‘N140/G00/U1,300 'N150/G00/W39,000 Catatan untuk G33: Dalam catatan dan penjelasan untuk G85. Siklus penguliran, anda dapatkan penjelasan menyeluruh ‘tentang awal penguliran, jalan keluar dan kisar ulir. Ketentuan kisar ulir Uli memanjang Ulir melintang Ulir memanjang (= <45%): Pada pemrograman ulir memanjang tirus («<45°) F harus ditentukan dalam arah Z. ir melintang (« 2 45") Pada pemrograman ulir melintang tirus (« = 45°) F hharus ditentukan dalam arah X. ang KOMPENSASI RADIUS any Koreksi jalannya alat potong G40: Pembatalan koreksi jalan alat potong G41: Koreksi jalan alat potong sebelah kiri G42: Koreksi jalan alat potong sebelah kanan 1. Maksud koreksi jalan alat potong 2. Ketentuan yang diperlukan untuk koreksi jalan alat potong 2.1 Radius ujung potong pahat R 2.2 Panjang ujung potong pahat L 2.3.41 Koreksi jalan alat potong sebelah kiri G42 _Koreksi jalan alat potong sebelah kanan 3. Pemrograman 3.1 Pemilihan koreksi jalan alat potong 3.1.1 Pencapaian netral 1.2 Pencapaian sudut < 180° 3.1.3 Pencapaian sudut > 180° 3.2 Pembatalan koreksi jalan alat potong 3.2.1 Pembatalan netral 3.2.2 Pembatalan sudut < 180° 3.2.3. Pembatalansudut > 180° 3.3 Alat-alat potong dengan koreksi jalan alat potong aktif 3.4 Beberapa catatan untuk pemrograman 3.4.1. Macam-macam posisi pahat pada G40 dan G41/G42 aktif 3.4.2 Pembatalan kontur 3.43 Kesalahan pemilihan dalam suatu kontur 3.4.4 Perhatikan pada kontur tersisa 4. Ketentuan-ketentuan sintaksis 4.1 Pemilihan dan pembatalan kompensasi radius ujung potong pahat 4.2 Jumlah blok-blok aktif dengan G41/G42 4.3 Penggantian alat potong aktif dengan G41/G42 4.4 Perubahan langsung dari G41 ke G2 -> alarm $30 5. Alarm geometri 5.1 Tingkat, lebih kecil dari radius pahat 5.2 Busur lebih kecil dibanding radius pisau pahat 5.3 Pelanggaran kontur G84 5.4 Pelanggaran kontur pada busur lingkaran CATATAN: Koreksi jalan alat potong selama pembubutan, hanya digunakan bila perlu. Dengan demikian terhindari dari kesalahan program dan alarm yang tak perlu. ans CS Kompensasi radius ujung pahat G40 Pembatalan koreksi jalan alat potong G41 Koreksi jalan alat potong sebelah kiri G42_ Koreksi jalan alat potong sebelah kanan 4. Maksud Ujung potong teoritis diukur dan dimasukan ke arsip data alat potong, Karena alasan teknologis pemotongan, ujung potong selalu dibuat radius. Titik kontur yang dihasilkan selama pembubutan ujung potong ~ teoritis, melainkan ujung keliling dari ujung radius. Dengan demikian pada sudut dan lingkaran terjadi penyimpangan dari kontur terprogram. Cor adius poton: mbubutan gan sumbt Kontur yang terprogram sesuai dengan kontur yang dihasilkan ang 2. Pembubutan menyudut Titik dari ujung radius dan bukan ujung Kontur yang terjadi potong teoritis, menghasilkan kontur < kontur terprogram dan kontur yang terjadi tidak sesuai. Busur lingkar Kontur yang terprogram dan kontur yang terjadi tidak sesuai Kontur yang terjadi Penggeseran busur lingkar | | ” Titik pusat busur lingkar tergeser; P, tergeser Perhatikanlah perbedaannya Dengan kompensasi radius ‘Tanpa kompensasi radius N Pengendali tahu titik titik kontor yang Ujung potong teoritis terjadi pada pahat bubut, Titik titik kontor tangensial yang terjadi Ujung potong teoritis adalah titik kontor selalu normal. Pada jalannya antara titik yang terjadi untuk geometri busur lingkaran pusat radius potong (S) dan titik kontor yang benar. yang terjadi x 2. _Ketentuan yang diperlukan untuk koreksi jalan alat potong Pengendali mengkompensasikan pengaruh radius ujung pahat. Dia ‘menghitung jalan gerakan ini, yang kemudian menghasilkan kontur terprogram yang sebenarnya. Untuk ini pengendali harus diberi informasi yang diperlukan. Htuadalah: 1. Radius ujung potong pahat (R) 2. Panjang ujung potong pahat (L) 3. Koreksi jalan alat potong sebelah kiri atau sebelah kanan (G41 atau G42). Dari informasi ini pengendali menghitung titiktitik kontur untuk menghasilkan kontur terprogram. 2.1 Radius ujung potong pahat (R) Radius ujung potong pahat: sebagai tambahan data alat potong X, Z, radiusnya juga harus dimasukkan kearsip data alat potong. R Ukuran untuk kompensasinya tergantung pada radius ujung potong pahatnya. Masukan dalam mm (inchi) dengan titik desimal dengan adres R dalam memori data alat potong. 2.2 Panjang ujung alat potong L ‘Computer harus mengetahui posisi dari ujung potong teoritis (P) dalam hubungan dengan titik pusat-radius (5) untuk menghitung jenis kontur yang benar. Secara teoritis pahat dapat diukur dalam sembilan posisi Contoh: Phat kiri dipasang: Posisi pahat 13. Contoh: Pahat dalam kiri dipasang Posisi pahat L2. Titik P adalah titik terukur untuk data alat potong X, Z. Contoh untuk potong dalam memor data alat potong +R Radius ujung pahat. = Masukan posisi pahat dalam memori data alat potong dengan adres L. 4722 k pahat bubut Posisi pahat h contok Posisi pahat ditentukan oleh posisi titik P (diukur dan ujung pahat P dimasukkan dalam memori data alat potong) ke titik S (titik pusat radius) 423 jalan, lah kiri atau sebelah Dengan pemrograman G41, G42, pengendali diberi informasi gerakan alat potong dalam hubungan nya dengan benda kerja. }1__Koreksi jalan. na disebelah kiri Pahat terletak sebelah kiri benda kerja, jika dilihat kearah gerakan pahat. ay a Lihatlah dari benda kerja kearah asutan. Jika pahat disebelah kiri - G41. lan ali lah kar Pahat terletak disebelah kanan benda kerja, Ae jika dipandang kearah gerakan pahat. Ketentuan: Liatlah pahat, pahat berada disebelah VY kanan benda kerja. a Kontur terprogram sesuai dengan j gerakan dari ujung potong teoritis Jannya a4 3. Pemrograman ‘Agar supaya anda dapat menentukan kapan dan bagaimana memilih dan ‘membatalkan kompensasi radius, anda harus tahu jenis pendekatan dan jenis awalan. .1 Pemilihan koreksi jalan al: 3.1.1 _Pencapsiannetral — ‘Sudut antara jalannya terprogram PoP. (alan terpilih) dan jalannys Py Pz adalah 180°. Pahat bergerak dengan titik pusat Pix P; Pix adalah normal pada jarak berikutnya Pi P2.- Pemrograman: N..1G40 N 100/600%Kpo/Zeo N 110/G01% p/p /G42 N120/GO1%p2/2p2 ok N 100: Pahat bergerak dengan ujung potong teoritis ke ‘tik Po (G40 aktif) Titik kontur yang dihasilkan pahat bubut menyentuh titik Py Gatatan: —_ Pemanggilan dan pembatalan G41/G42, penggen ali ‘mengetahui isi blok sebelumnya dan sesudahnya Dengan demikian dapat menghitung titik Pix. tan < 180° Sudut antara jalan terprogram PoP, (jalan terpilih) dan jalan P;P2 lebih kecil dari 180°. lok N 100 Pahat bergerak dengan ujung potong teoritis ke titik Po. lok N.110 Pahat bergerak dengan titik pusat ke Pix. P]Pix adalah normal pada jarak PiP2 berikutnya. Titik kontur yang dihasilkan pahat bubut terletak pada titik P, Pemrograman: N..sG40 N 100/G00/Xp0/Ze0 N 110/G01/%p1/2py/G42 N 120/G01/Xp2/Zo2 3.2_Pembatalan koreksi jalan alat potong 2.2.1_Pembatalan netral Na Pahat bergerak dengan ujung potong teoritis ke Py Pemr NGAI N 140/GOUKps/2p5 N 150/G00Kpe/Zpe/G40 N 160/G00%p7/2p7 4/28 (G40 akan akti Pahat bergerak dengan ujung potong teoritis ke titik Pe Pemrograman: NGAI N 140/601/%ps,2p5, N 150/G00%p6,2p4/G40 N 160/G00/%p7,297 Sud kN 140 Titik pahat $ bergerak dari titik Ps’ sampai ke titik Psx. sq terletak pada kontur normal jarak P; Blok N 150 Pahat bergerak dengan ujung potong teoritis ke titik Pe. Pemrograman: N41 N 140/G01%ps/2ps, N 150/G00Kp¢/Zp/G40 N 160/G00%p7/2p7 © Dengan sudut dalam, titik pusat pahat S bergerak ke per potongan equidistan. © Dengan sudut luar, titik pusat pahat bergerak dalam suatu busur lingkaran mengelilingi titik ‘terprogram, sampai ke kontur normal blok berikutnya, Lihat bagan P;, Titik akhir blok dari $ adalah P3. 4 Beberay n untuk pemrograr Bu rmacam-macam. but dens dan aktif Dengan G40 akti Dengan G41/G42 Ujung potong te Titik kontur yang terjadi dari radius terprogram. pahat berada pada titik terprogram. 3.4.2 Pembatalan kontur Karena alasan teknologi pendekatan kontur netral. Perhatikan jarak yang sesuai ke benda kerja. Dengan cara pendekatan ini akan telah terjadi pemotongan. 4/32 smilihan Jam suatu kontur Kontur P2P3 tidak dihasilkan. Pemilihan G42 harus sudah dilakukan dalam blok NI10, Pemrc N...1G40 N100/G01/Xpy/Zp1 NI1O— Xpa/Zp2 NI20/ — Xp3/Zp3/G42 man 433 ‘Contoh 4: Pada pemrograman ini akan tetap kontur sisa. af ' Kontur sisa Kontur sia wo ym. 3642 Pemrograman i i tk ri N 2 (sa kontur sisa: N100/GO1/Xpy/Zp1 NI10/ — Xp2/Zp2 N120/— Xps/Zp N130/G00XpW/Zpa 1. Jalankan miring lebih jauh melewati titik P3 2. Batalkan dalam blok N130 Pemrograman N..JG42 N100/G01U%p1/Zp1 N11. Xpa/2p2 N12 Xps/Zpa N130/G00%pq/Zp4/G40 ‘Contoh 2: Juga pada pemrograman ini akan tetap ada kontur sisa. Kontur sisa N...sG42 N100/601%p1/Zp1 NI1O/ — Xp2/Zp2 ‘Kemungkinan-kemungkingn untuk menghindari NI20603N% 9% ‘kontur sisa: N130/GO0K, eee 1. Jalankan lebih jauh dal li ae Contoh 3: Kontur sisa Anda memrogram P;, P2, P3, Pa dengan kompensasi radius. Kontur sisa akan tetap ada, karena komputer akan menganggap jarak P3Ps tentusaja sebagai kontur. 436 4. Ketentuan sintaksis dan alarm n kompensasi radius 4.1.1, G40/G41/G42 hanya boleh dipilih dan dibatalkan dalam hubungannya dengan blok G00, G01. Ini berarti: © G00/G01 dalam bok yang sama dengan blok G40 atau 6411642. © Blok setelah G40 atau G41/G42 dari kelompok 0 harus suatu lok G00/GO1. Blok antara G40 atau G41/G42 dan GOO/GO1 tidak boleh diprogram lebih dari 5 blok selain dari kelompok 0. 4.1.2 Dalam blok G00/G01 harus diprogram suatu perubahan harga X atau Z atau harga kedua (X,2). 4.1.3 _Pembatalan kompensasi radius dengan M30 Jka kompensasi radius dibatalkan dengan M30 Jika kompensasi radius dibatalkan dengan M30: 1) Dalam blok M30 harus diprogam G00 atau GO1 2), Dalam blok G00/G01 harus diprogram suatu perubahan harga xz. Kalan tidak alarm 510 mish. 141/G42 aktit Harus diprogram sekurang-kurangnya dua blok dengan perubahan harga 3 Penggantian alat potong dengan G41/G42 a Dengan pemanggilan alat potong (pemanggilan adres T baru). Kompensasi radius harus dibatalkan, Kalan ti rm 4/37 - 4/38 Jenis pemilihan ini dalam praktek hampir tidak pernah terjadi. Untuk ‘membatasi kesalahan, pemahaman ketentuan sintaksis adalah penting. lok N 100: ‘Anda memrogram pahat ketitik Py (X= 30)/Z= 0) G40 aktif. Ujung potong teoritis berada pada titik Py Blok N110: diubah; Pahat tidak melaksanakan suatu perintah ~ gerakan pun. N..1G40 N100/601/x30.20/ N110/G01(x30.)720.4/642 Blok N 100: Busur melingkar dihasilkan dengan aktifnya Gaz, ~ Ujung pahat bubut teoritis berada pada akhir blok pada Z = -40,4 mm. lok N 110: arga Z diubah; Pahat blok ini pahat tidak melaksanakan ‘gerakan pun. N../G42 N100/602/%40,/2-40./../ N110/6011(x40,)72-40.4/640 439 ‘4.4. Perubahan langsung dari G41 ke G42 > Al Pada kompensasi radius perubahan G41 ke G42 atau sebaliknya, sebelumnya harus dibatalkan dengan G40. ‘ujung potong teoritis Pemrograman: Blok N.120: N.sGa2 Pahat bergerak ke P3 seperti yang ditunjukkan. N100/G01%Ke Zp N110/G01%Kp2/2p2 N120/G0UKpa/Zpa lok N 13 N130/GO1Xp37/Zp31/G40 Tidak ada jalan gerakan, atau perubahan harga N140/GOUKpa/Zpq/G41 Z, dengan demikian tidak ada alarm. 4/40 5. Alarm geomet Komputer mengetahui isi dari blok sebelumnya dan berikutnya. Oleh karena itu dapat mengenal pelanggaran kontur yang disebabkan oleh satu blok sebelumnya atau satu blok berikutnya dan timbul alarm. ATi ntoh 1: Pencapaian kontur normal pada titik tujuan akan menimbulkan pelanggaran kontur pada blok sebelumnya > alarm 570. 1 Pahat mencapai Pox 2. Pahat akan mencapai titik (P3' kontur normal ke P2P3 adalah P3P3') dan ‘oleh sebab itu pelanggaran kontur P,P2. Alarm 570 7) Pahat mencapai P2x. a et ae eee | 98 kala tidak alarm $70 2. Pahat akan mencapai normal ke P2P3. Pelanggaran kontur dalam PP -» alarm aos | az R(1-cos) aa Pahat bergerak ke titik per potongan {Normal pada tangen ke Ps) aquidistan (P2x). ‘an bergerak ke titik Ps'dan mnelangger kontur PsP 2. + Alarm 570. Pahat bergerak ke titik potong aquidistan. (Normal pada tangen ke P3) Pahat akan bergerak ke titik P3' dan melanggar kontur PiP2 -> Alarm 570. yar 5.3. Pelanggaran kontur Dalamnya pemotongan D3 <2 kali radius ujung potong + Alarm jbutan memanijan. * Pahat bergerak mencapai titik potong aquidistan Pox. * Komputer memandang jarak P3-Pa sebagai kontur dan akan mencapai P3x ~» Alarm. Siklus pembubutan melintang * Pahat mencapai titik potong aquidistan Pox. * Komputer memandang jarak P3-P4 sebagai kontur dan akan mencapai P3x » Alarm. aaa nk fa n Pahat konfigurasi geometris yang rumit, ketidak tepatan minimal penentuan titik, pusat, mengarah kepada pelanggaran kontur. Oleh karena itu: Penentuan koordinat titik pusat! secara tepat (dalam batas yang tus dimasukkan inkan). Contoh: N..1G42 N100/GO1%p1/Zp1 N110/GO2/Xp2/ Inay/Kaar N120/GO2M%p3/Zpa/laa/Kraz N130 Kontur dikerjakan dengan tepat. Koordinat titik pusat ditentukan secara tepat. Penentuan titik pusat, menentukan besarnya radius. Jka titik pusat ditentukan terlalu kecil, menimbulkan elanggaran kontur. Karena pengendali mengetahui isi blok berikutnya, ‘imbul alarm 570. 444 ntoh teoritis untuk man Pembubutan dalam Jika kontur yang sama untuk pembubutan dalam diprogram dengan G42 dan penetapan titik pusat yang salah, sudut dalam berubah menjadi sudut luar. Konsekuensi: Pelanggaran kontur yang parah. Penentuan koordinat titik pusat harus dimasukkan secara tepat (dalam batas yang diljinkan). 44s, G53-G59_Penggeseran titik nol dengan pencatat penggeseran posi Harga penggeseran ditulis dengan X dan Z kedalam pencatat penggeseran posisi Harga penggeseran pada pencatat penggeseran posisi dapat dipanggil "dengan G54, G55, G57, G58, G59. G54, G55 dibatalkan dengan G53. G57, G58, G59 dibatalkan dengan GS6. Pembagian kelompok Kelompok3 [GS3_Pembatalan G54, G55 G54= 1 Pemanggilan pencatat penggeseran posisi 1,2. Gss22 Kelompok5 | G56 Pembatalan G57, G58, G59 G7es G58 24 Pemanggilan pencatat penggeseran posisi 3,4, 5. Gs925 Uraian detail, lihat penggeseran titik nol. 4146 G70 - Pemrograman dalam inchi Jika pada awal program ditulis G70, semua sistim ukuran dihitung dalam inchi G71 - Pemrograman dalam mm N4 Jika pada awal program ditulis G71, semua sistim dihitung dalam mm (metrik). ‘Gatatan untuk G70/G71 * Dalam sub mode monitor pemakai (MON) dapat ditentukan status mula G70 atau G71 dengan parameter 0}, bit 0 (lihat pada bab monitor - pengendali PU-2A). * G70/G71 adalah fungsi tetap berlaku / modal dari kelompok yang sama, Status mula dari pabrik: Eropa: G71 USA: G70 4/47 G84 - Siklus pembubutan memanjan: oo | Gag |X Zz Po Do N4 int + +4 D: Fa =u 43] £43 |p #43/p, 5| O35 [mm] [mm] [mm] [am]_—s [am] [um/put} [mm/men] Pemrograman: N..... Nomor blok. G84... Siklus pembubutan memanjang Harga koordinat sudut kontur K 2,wJ absolut, inkremental Po... Ukuran tirus, dalam X(U) (Def) . Ukuran tirus, dalam Z(W) (Def.) Do....Kelebihan ukuran X(U) (Def.) D2... Kelebihan ukuran 2(W) (Def.) D3... Pembagian dalamnya pemotongan (Def) Fon. Asutan CATATAN: 1. Dalam siklus pembubutan memanjang, X (U) harus di program sebelum Z (W), juka tidak siklus ini dianggap oleh pengendali sebagai siklus pembubutan melintang, 2. Siklus pembubutan memanjang dan melintang secara geometris sama. Namun urutan gerakannya berbeda. Perhatikanlah untuk menghindari tabrakan. 3. Parameter Po, Pz, Do, Dz, D3 ditandai dengan Def (Default Option) Parameter default ini dapat di program. Fungsi dari parameter default ini dapat di program. Fungsi dari parameter ini diuraikan pada contoh G84 siklus pembubutan memanjang. 4/48 Urutan gerakan Jenis siklus Tergantung posisi titik awal (5) dan titik sudut konturnya, dapat diprogram 4 jenis siklus. 4/ag Kemungkinan 1 Pembubutan luar dari kanan ke kiri NN... JGBAIX(-UV-Z(-W)/-Po/-P2ID YF. Kemungkinan Pembubutan luar dari kiri ke kanan. NN... GBAIK(-UYZ(WY/Po/P2/D YF... Pembubutan dalam dari kanan ke kiri No JGBA/X(UY-Z(-W)/Po/-P2/D3/F. Jarang dipakai dalam pembubutan. VY Contoh contoh G84 - Siklus pembubutan memanjang Tanpa diprogram Po,P2 > Tanpaukuran tirusdalam X(U), 200) Tanpa diprogram Do,D2 > Tanpakelebihan ukuran dalam X(U), ZW) Tanpadiprogram D3 > Tanpa pembagian dalamnya pemotongan. Da diprogram > pemotongan. Tanpa diprogram Po,P2 + Tanpaukuran tirus dalam x(U), ZW) Tanpa diprogram Dp,D2_ > Tanpakelebihan ukuran dalam X(U), ZW) Contoh 1: Siklus pembubutan memanjang tanpa pembagian dalamnya pemotongan Ds. rar hut: N....G00/K40.000/22.000 N....JGB4/X36,000/2-40.000/F..... Pemrograman inkremental: N..../GOO. N....JGB4/U-2.000/W-42.000¥F.... Contoh 2: Siklus pembubutan memanjang dengan pembagian dalamnya pemotongan Ds, Masukan D3 dalam 1/1000 mm. Pemrograman absolut: N....1G00/X40.000/22.000 IGBAIX26.000/2-40.000/ D3 = 2.000, Pemrograman inkremental: N....JGOO. N....GB4/U-7.000/W-42.000/ D3 = 2.000... Gatatan: Harga yang diprogram dengan parameter D3 (pembagian dalamnya pemotongan) oleh Pengendali dibagi sama = D3 Masukan D3 = 2mm Dalamnya pemotongan = 7mm Dalamnya pemotongan teoritis: 3kali pemotongan a 2mm = 6mm. Sisa, = 1mm 7mm anya pemotongan efekti 4kali pemotongan a 1,75mm = 7mm DiprogramDo,P2 > _Kelebihan ukuran Diprogram Ds, > Pembagian dalamnya pemotongan Tanpa diprogram Po, P2 > Tanpa ukuran tirus dalam X(U} ZW) 4/51 Contoh Siklus pembubutan memanjang dengan pembagian dalamnya pemotongan D3 dan kelebihan ukuran Do, D2. Dp... Kelebihan ukuran dalam arah X. Dp....._Kelebihan ukuran dalam arah Z.. Masukan Do, Dz dalam 1/1000 mrn. Pemroars NN....G00/X42.000/22.000 N.....JGB4/X26.000/2-40.000/ Do = 500/D2 = 400/D3 = 2000... Pemrograman inkremental W..../GOO. N.....JGB4/U-7. 000/W-42.000/ Do = 500/D2 = 400/D3 = 2000/F. aman ukuran tin Perhatian Masukan untuk Po atau P, yang bertentangan dengan arah pemotongan, menyebabkan alarm 210. Contoh - contoh untuk Po dan P2.. Po diprogram D3 diprogram + Ukuran tirus dalam x(U) + Pembagian dalamnya pemotongan Tanpa diprogram Dg,P2 + Tanpakelebihan Tanpa diprogram P Po, P2 diprogram Do, D2diprogram + D3 diprogram ukuran dalam X(U), zw) > Tanpa ukuran tirus , dalam Z(W). Ukuran tirus dalam X(U), 2(W) Kelebihan ukuran Pembagian dalamnya pemotongan 4/52 Catatar Titik awal dalam arah Z(W) adalah 2mm didepan ujung benda kerja. Ukuran untuk parameter Pp harus dihitung dengan ‘memperhatikan titik awalnya. Contoh 4: Pembubutan tirus: Siklus pembubutan memanjang dengan pembagian dalamnya pemotongan D3 dan ukuran tiurs Po Pon Ukuran tirus, dalam X(U) Masukan Po dalam mrn. Pemrograman absolut; N....GOO/K42,000/22.000 N....GB4/X24,000/2-40.000/P9-4, 1997 D3 = 2000F. N.... GOO. N...JGB4/U-9,000/W-42.000/P-4,199/ D3 = 2000/ ‘Contoh 5: Pembubutan tirus: Siklus pembubutan memanjang dengan pembagian dalamnya pemotongan Ds Ukuran tirus Po, P2 dan kelebihan ukuran Do, Da. mrograman absolut; N....GOOPK42.000/2.2000 N...-GB4/X24,000/2-40,000/Po-4,199/ Po-11,111/D9 = 500/D2 = 400/ D3 = 2000... Pemrograman inkremental: N.....G00/. NN... JGBA/U-9, 000/W-42.000/P-4,199/ Pp-11,11 1/09 = 500/02 = 400/ D3 = 20000F. G84 - Siklus pembubutan melintang N4 £43|" +43 Z w uU Pp D2 5 | D35 Fa [mm] [mm] [mm] [fam] [xm]_——pvput] Jika koordiant 2(W) diprogram sebelum X(U) dengan G84, pengendali{mm/men] melaksanakan siklus pembubutan melintang. Siklus pembubutan melintang dan memanjang secara geometris th sama hamun urutan gerakannya berbeda, Parameter Po, P2, Dp, Dz, D3 ditandai dengan Def. (Default Option). Parameter default dapat diprogram. Fungsi dari parameter ini Tanpa pembagian ~ dalamnya pemotongan pembagian dalamnya pemotongan D3. Masukan D3 1/1000 mm. Pemrogreman absolut: N..... {G00/K42.000/Z00.000 N.....JGB4/Z-7.000/K8.000/ D3 = 2.000/F. Pemrograman inkremental: N.... GOO. N....GB4/W-7.000/U-17.000/ D3 =2.000F..... D3 diprogram + Pembagian dalamnya pemotongan ~ Tanpadiprogram Po,P2 + Tanpaukuranketirusan dalam X(U), Z(W) Tanpa diprogram Dp,Dz > Tanpakelebihan ukuran dalam X(U), Z(W) in: 13. Harga yang diprogram dengan parameter D3 (Pembagian dalamnya pemotongan oleh pengendali dibagi dalam pemotongan yang sama S D3 Masukan D3 = 2mm Dalam pemotongan = 7mm. Dalamnya pemotongan teoritis: 3tatal a2mm = 6mm pat motongan Si#@ sore = Lmm efektit aoe Dalamnya pemoton« tif: V ‘kali pemotongan a 1,75mm = 7mm 4/54 Do. P2 diprogram Ds diprogram Tanpa diprogram Po, Pz Kelebihan ukuran Pembagian dalamnya pemotongan Tanpa ukuran ketirusan dalam X(U), ZW) 455 3 Siklus pembubutan melintang dengan kelebihan ukuran Dp, D dan pembagian dalamnya pemotongan. Dp... Kelebihan ukuran dalam arah X D2....._Kelebihan ukuran dalam arah Z Masukan Do, Dz dalam 1/1000 mm. Pemrograman absolut: N.....G00/X42.000/200.000 N....GBAVZ2-7,000/X8. 000/ Do = 300/D2 = 400/03 = 2000FF.. Pemrograman inkremental: N..../G00/.... N....GB4W-7.000/U-17.000/ Do = 300/D2 = 400/03 = 2000F... ‘Kemungkinan pemrogramanan ukuran ketirusan Pp dan Pa: Pethatian: Masukan untuk Pp atau P2 yang bertentangan dengan arah pemotongan menimbulkan alarm 210, ontoh untuk Pp dan Pa: Podiprogram + Ukuran ketirusan dalam xu) Ds diprogram > Pembagian dalamnya pemotongan Tanpa diprogram Dg,P2_ + Tanpakelebihan ukuran dalam X(U), 2(W) Tanpa diprogram P2 > Tanpa ukuran ketirusan dalam Z(W) Po, P2 diprogram > Ukuran ketirusan dalam X(U), Z0W) Do, Dz diprogram + Kelebihan ukuran Ds diprogram + Pembagian dalamnya pemotongan Gatatan: Titik awal dalam arah Z adalah 1 mm didepan Uujung benda kerja. Penghitungan ukuran untuk parameter Po harus memperhatikan titik awal ‘Contoh Pembubutan tirus: siklus pembubutan ‘melintang dengan pembagian dalamnya Pemotongan D3 dan ukuran ketirusan Po. Po... Ukuran ketirusan dalam X(U) Masukan Po dalam + mm. Pemrograman absolut: N....JGOO/X42.000/21.000 NN. JGBA/Z-7.000/X12.000/P 3,730 D3 = 2000. Pemrograman inkremental: N.....JGOOV. N....JGBAW-8.000/U-15.000/P9-3,730/ D3 = 2000F..... ontoh 5: Pembubutan tirus siklus pembubutan melintang dengan pembagian dalamnya pemiotongan Ds, kelebihan ukuran Pp, P2 dan kelebihan ukuran Dp, Do Pemrograman absolut: N....JGOO/K42.000/2 1.000 N...-GB4/2-7.000/X12.000/P-3,730/ Py-7,794/D9 = 300/02 = 400/ D3 = 20000F. Pemi inkremental: N....JGOO/- N....GBAW.-B,000/U-15.000/P9-3,730/ }00/D2 = 400/ G85 - Siklus penguliran INDEKS 1. Keterangan pendahuluan * Catatan umum untuk pendekatan penguliran, jalan keluar penguliran. 2. Ketentuan - ketentuan geometris Pemrograman titik awal dan titik akhir ulir. wograman diameter dalam K atau diameter nominal N parameter D7 Pemrograman dalamnya ulir D6 Pendakian tirus pada ulir memanjang a<45* Pendakian tirus pada ulir melintang a= 45° Pemrograman kisarulir F 3. Ketentuan - ketentuan teknologis Sudut pemotongan masuk D5 Ketentuan pemotongan kosong D4 Pembagian dalamnya pemotongan (dekremental, konstan) kedalaman pemotongan atau jumlah pemotongan 03/07. 4. Ringkasan siklus - siklus * Perbedaan siklus penguliran memanjang dan kemungkinan penggunaan G85 Siklus penguliran memanjang (silindris) Siklus penguliran melintang (silindris) Siklus penguliran memanjang (tirus) Siklus penguliran melintang (tirus) 4/57 Pemotongan ulir 1. Keterangan pendahuluan Dengan pengendali PU-2A anda dapat memrogram ulir dengan sudut, pendakian tirus 0° sampai 90°. Dengan parameter anda dapat memrogram siklus dengan sangat bervariasi Pada halaman - halaman berikut anda temukan beberapa keterangan mendasar. Keterangan - keterangan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan kemungkinan - kemungkinan pemrograman ulir. Keterangan umum untuk pendekatan penguliran dan jalan keluar penguliran untuk G85/G33 © Anda harus membuat percepatan eretan pada awal penguliran. © Anda harus membuat perlambatan eretan sebelum akhir penguliran. Selama percepatan dan perlambatan kisar Y tidak Konstan. 3m pemirograman ini harus diperhatikan. Ini berarti proses pemotongan mekanis harus terletak didalam phase kisar konstan. ‘Sontoh: Tabel menunjukkan hubungan antara kisar, jumlah putaran dari harga ‘minimal untuk pendekatan dan jalan keluar selama pemotongan ulir. Dalam petunjuk pelayanan masing - masing mesin anda dapatkan tabel untuk mengetahui jarak pendekatan dan jarak jalan keluar selama pemotongan ulir. at [mm] ee a 7H | ; : . i Titther bee 2. Ketentuan - ketentuan geometris Pemrograman titik awal dan titik akhir penguliran Kemungkinan 1: (contoh ulir memanjang a<45°) Titik awal S dicapai dalam blok sebelum G85 atau G33. ArahZ: Jarak minimal A harus di perhatikan. ArahX: Berilah jarak dari permukaan, sehingga Permukaan tidak tergores selama kembalian. 2 nti sir Dalam siklus G85 titik akhir penguliran K atau 1 Ndi program dengan X(U), Z(W), (K, Nlihat. ! parameter Dy). ' N. Jarak A juga harus diperhatikan pada Penetapan titik akhir penguliran dengan G&S K atau G33. 4/59 Kemungkinan (Contoh ulir memanjang a<45°) an keluar penguliran diprogr: jan P3 1._Penentuan titik awal ‘Sebagaimana pada kemungkinan 1. 2._Pemrogreman K (atau N) dan Pz © Titik akhir ulir efektif K(N) diprogram dengan X(U) dan 2(W). Ini mengutungkan, bahwa ukuran K atau N dapat diambil langsung dari gambar kerja. © Jalan keluar penguliran diprogram dengan P. Pahat bubut bergerak miring kep« Xdaris. Keuntungan: Pada alur bebas kecil memungkinkan kembalian tanpa menabrak. Ketentuan untuk ukuran P2 * Jika P2 sama atau lebih besar dari pada A, tidak ada ketentuan harga kembalian, dalam arah x. * Jika P2 lebih kecil dari A, untuk kembalian kearah X harus diberi 3 kali jarak A. Ini berarti anda harus menentukan titik awal pada jarak yang sesuai. Gatatan: Jika harga P2 lebih kecil dari harga yang diljinkan, pada titi akhir uli (K atau N) terjadi berhenti tepat. Kisar uli tidak dapat dihidupkan selama proses perlambatan. Pada pemrograman Default P2 (P2 tidak diprogram, atau diprogram P2 = 0) tidak terjadi jalan keluar miring Ss \ 1 \ 1 Catatan untuk parameter Po/P2 Pada pemrograman Po/P2 anda perhatikan Perubahan parameter pada penguliran memanjang atau melintang. 1._Ulir memanjanga<45° Parameter o..... Pendakian tirus, dalam + mm Parameter P2..... Jalan keluar, dalam + mm 2._Ulirmelintang a> 45° Parameter Po.....Jalankeluar, dalam + mm Parameter P2....._ Pendakian tirus, dalam + mm Pemrograman diameter dalam K atau diameter nominal N parameter D7 Pada pengendali PU-2A anda dapat N._ (Titik akhir ulir dari diameter nominal) Ini di laporkan ke pengendali dengan parameter Dy, Pemrograman K © Tanpadiprogram D7 (Default Option) © D7=0,1,4,5 mrograman N 07=2,3,6,7 4/62 Pemrograman dalamnya ulir Dé Dalamnya ulir diprogram dengan parameter Dg. Masukan Dg: [um] ‘Masukan Dg pada ulir tirus. Posisi akar ulir Perangkat lunakDC3.1. Dengan perangkat lunak sebelum DC3.1 i i posisi akar ulir G tergantung di ae — pemotongan mula. Jika ulir dikerjakan dengan beberapa blok G85, harus selalu diprogram sama dengan pemotongan mula. G85 dengan Dengan perangkat lunak DC 3.1 posisi akar pembagian ulir G tetap konstan, emotongan ‘Anda dapat mengerjakan ulir dalam beberapa blok G85 tanpa harus memrogram sama pemakanan mula. _ol ol G85 pemo- Pengqunaan: tongan eroelueent Ulir yang dikerjakan dengan G85 dikerjakan (— lebih lanjut dengan blok 85 kedua, dengan pahat penghalus, dimana s (titik awal), sekarang sama pada kedua blok G85. ol Pendakian tirus pada ulir memanjang a<45° Pemrograman pendakian tirus Po Pengendali menghitung sudut pendakian tirus dari harga yang dimasukan dengan Pp. Masukan [+ mm] jlir mem: s° Po untuk pemrograman diameter dalam (K). ir <4 Pountuk pemrograman diameter nominal (N) Gataten Anda perhatikan perubahan parameter Po/P2 Pada ulir memanjang atau melintang. Pendakian tirus pada ulir melintang a2 45° Pemrograman pendakian tirus P2 Pengendali menghitung sudut pendakian tirus dari harga yang dimasukkan dengan P2 . Masukan: [ + mm] Ulir melintang a> 45° intuk pemrograman diameter dalam (K) ng az 45° P, untuk pemrograman diameter dalam nominal (N). 1n perubahan parameter Po/P2 1g atau melintang. Pemrograman kisar ulir F kisar ulir diprogram dengan F. Asutan yang terakhir efektif dibatalkan selam 686/633 aktif. Pengaturan asutan dengan saklar pengatur ‘atau mengganggu dengan tombol feed hold baru terlaksana setelah pemotongan ulir. Selama pemotongan ulir pengaturan asutan distel secara intern 100%. ‘Masukan: [um] Masukan kisar -< 45° ulir memanjang tirus, F ditentukan sejajar sumbu Z. > 45° ulir melintang tirus, F ditentukan sejajar sumbu X. 3. Ketentuan - ketentuan teknolo: Sudut penyelaman Ds: Dengan Ds dapat diprogram penyelaman ahat ulir sebagai penyelaman tegak lurus atau penyelaman miring. k lurus: Penyelaman tegak lurus adalah pemrograman default Ds (= Ds tidak diprogram), atau jika dimasukan Ds =0. aman Penyelaman miring adalah aktif, jka sudut ulir (ihat tabel) diprogram dengan Ds. Sudut penyelaman lebih kecil sedikit dari v sudut ulir. Sudut ulir Sudut penyelaman 40° 19° 55° 26° 60" 2° 80° 39° Jika Ds diprogram selain dengan 0, 40, 55, 60, 80 ‘menimbulkan alarm 200. Penentuan pemotongan kosong Da Jumlah pemotongan kosong yang penting untuk menghaluskan ulir dan membuang bram, dapat ditentukan dengan OD, Jika Dg tidak diprogram (Default Option) dilaksanakan jumlah pemotongan kosong yang ditetapkan dalam monitor pemakai.. Oleh pabrik telah ditentukan Dy dalam monitor pemakai Soy = 1 ‘Tapi dalam monitor pemakai dapat diubah. Pembagian pemotongan (deskremental, konstan) Dalamnya pemotongan atau jumlah pemotongan D3/D7 3 dan D7 adalah parameter yang digabungkan. Dengan D7 anda menentukan * apakah D3 jumlah pemotongan atau dalam pemotongan dan: * apakah benyelaman itu konstan atau inkremental. D3/D7 Kombinasi D3 = dalamnya pemotongan D3= jumlah pemotongan |ika Dy tidak diprogram atau diprogram jika diprogram Dy=0,1,2,3 56,7 Dy=0,2 07=1,3 07246 Penyelaman Penyelaman Penyelaman Penyelaman deskremental konstan deskremental konstan iD, D, D: 3 3 Parameter Dy/O7 Dy=0 Djs! a & Catatar Dengan parameter Ds dapat ditentukan wa =e Dy=2| ave penyelaman tegak lurus atau penyelaman a eas ee abel menunjukkan penyelaman miring. ‘Semua kombinasi D3 + Dy juga aaa ‘memungkinkan penyelaman tegak lurus. D3 Dyet 4169 VY NY Keterangan relevan . Jaman dekremental Dengan penyelaman dekremental kedalaman pemotongan berkurang, sehingga luas penampang total tetap konstan (D3 akan dikali kan dengan faktor D3 V2). © Penyelams nstan Penyelaman terjadi pada masing - masing jalan dengan dalamnya pemotongan Ds. © Penentuan pads monitor pemakai Penyelaman minimal ditentukan pada ‘monitor pemakai dengan Soq. Oleh pabrik telah ditentukan untuk S99 = 100 [um]. Contoh-Contoh 1. Anda telah memilih penyelaman dekremental dan memasukkan dalamnya pemotongan D3 = 120 um. Pada penyelaman kedua harga ini (120) akan terkurangi. Karena dalam monitor pemakai, kedalaman pemotong minimal ditentukan 100, maka penyelaman - penyelaman berikutnya dilaksanakan 100. 2. Dalamnya ulir Dg adalah 0,75 mm. ‘Anda memrogram jumiah pemotongan D3=15. Ulir dipotong dengan 8 kali penyelaman, karena pada monitor pemakai, Soq ditentukan 100 um. Oleh karenaitu, jika anda menginginkan penyelaman yang lebih kecil anda harus mengubah Soo pada ‘monitor pemakai. Satotan: Dengan parameter Ds anda dapat menentukan penyelaman tegak lurus atau penyelaman ng. ‘abel menunjukkan penyelaman miring semua kombinasi D3 + D7 adalah juga mungkin untuk penyelaman tegak lurus. 4. Ringkasan, siklus Ulir < 45° Ulir = 45° (Siklus penguliran panjang) (Siklus penguliran melintang) Koordinat X(U) harus diprogram Koordinat 2(W) harus diprogram sebelum sebelum Z(W). X(U). Urutan gerakan Urutan gerakan Gerakan pertama adalah ke arah X Gerakan pertama adalah ke arahZ (penyelaman) (penyelaman). Kemungkinan - kemungkinan penqqunaan G85 Ulir ar kiri N....JGBS/X(-UY-Z(-WY. (Moa) ut an N...JGBS/X(-UVZ(WY. (moa) Ulir dalam kanan Ni... JGBS/X(UY/-Z(-WY. (mos) Ulir dalam kiri N.... GBS/X(UV/Z(W). (moa) Siklus penguliran memanjan: indris) x z Na t £43] Pat [<5 a 8 w apres [mm] [mm] {um] D35 | D42 | Ds2 | De5 | D71 | Fa bm 0 em) fam mrogreman ~ N Nomor program G85... Siklus penguliran X, U... Koordinat titik akhir ulir K 7,W.. atau N, absolut, inkremental P2..... Jalan keluar penguliran (Def.) D3..... lihat tabel Dg..... Jumlah pemotongan kosong (Def.) Ds ‘Sudut ulir (Def.) Dg..... Dalamnya ulir (Def) D;..... lihat tabel (Def.) F aon Kisar ulir Parameter Ds ‘Sudut ulir (Ds) Penyelaman ee a" 1 oat a aan ss 2 on EE ow ea a aaa 80° 39° ae yet Wa 0,55) Wo | * Fedambaian: 0,7] Na #43 |% +43] Pots | D35 Imm] fam] Tam] 0 D7S5 | Fa CT [pm] Pemrograman Nw... Nomor program 85... Siklus penguliran 2,W.... absolut, inkremental xu fen titik akhir ulir K atau N .. Jalan keluar penguliran (Def) lihat tabel ._ Jumlah pemakanan kosong (Def.) . Sudut ulir (Def) .- Dalamnya ulir (Def) . lihat tabel (Def) 0,5] 0,36 0,7 2 Parameter Ds (eves Exam D,=0| Wop ‘Sudut ulir (Ds) Penyelaman Oyst Nai 40° 19° Oy=2 b, 5s 26° Dy=3 a 60" 2° Dy=6 80° 39° Siklus penguliran memanjang (silindris) Na X 443|2 +43] Po+43|P2+43 | D35 u w [mm] [mm] [mm] tam) tam) a D45 | Ds5 | D5 | D75 | Fa T FF om 7 fm Pemrogreman Nomor program ‘Siklus penguliran Koordinat. akhir ulir K atau N, absolut, inkremental Ukuran ketirusan (Def.) .. Jalan keluar penguliran (Def.) {ihat tabel Jumlah pemakanan kosong (Def.) .. Sudut ulir(Def.) .. Dalamnya ulir (Def) . lihat tabel (Def) Kisar ulir 0,5 Parameter D: eT Paramater Ds ‘De ; wows Sudut ulir(Ds) Penyelaman Dyst Wa | a0 19° Oa] WP . . N 55 26° aie 60° 2 Dyst] YYbo, es as =, EER, 0,7 Siklus penguliran melintang 0,5] (tirus) Na X 443/243] Po243 |p +43 | D35 | U w [mm] [mm] [mm] [nm] [um] 0 D4a2 | Ds52 | De5 | D71 | F4 Wy o Cl fam) a [um] Z, gockcone y / i . 3 \ I Nn Nomor blok \ t G85... Siklus penguliran L/\,{ X, U...] Koordinat titik akhir ulirk " Fy 2,W...Jatau N absolut, inkremental ee ae ee % Po... Ukuran ketirusan (Def.) Zz, P2 Jalan keluar penguliran (Def.) Fx D3... lihat tabel ‘Dg..... Jumlah pemakanan kosong (Def.) Ds ‘Sudut ulir (Def.) Dg... Dalamnya ulir D7..... Lihat tabel (Def.) F ecco Kisar ulir Parameter Ds Sudut ulir (Ds) Penyelaman 40° 19° 5° 26° 60° 29° 80° 39° 0,36 0,27] Contoh contoh G85 - Siklus penguliran 42 Ww Pembagian pemotongan Dalamnya ulir Tanpa jalan keluar miring Datidak diprogram-> Penghalusan berdasarkan. pada monitor pemakai Ds tidak diprogram-» Tanpa penyelaman miring Dy tidak diprogram-» Tanpa penyelaman konstan Tanpa pemrograman diameter nominal Prdiprogram > D3diprogram + Pembagian pemotongan Dsdiprogram > Penyelaman miring Jalan keluar miring De diprogram Dalamnya ulir Dattidak diprogram-+ Penghalusan berdasarkan monitor pemak: Dy tidak diprogram + Tanpa penyelaman konstan Tanpa pemrograman diameter nominal Contoh 1:_Ulir memaniang M30x2 Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter dalam K, penyelaman 1D, dalamnya ulir Dg dan kisar ulir F (F dimasukkan sejajar ke sumbu 2). Pemrograman absolut: N....AGOOPK3 1.000/22.000 NN... GBS/X27 546/2-42.000/ D3 = 600/D¢ = 1277/F2000 N....GOO N.....GBS/U-1,7271W-44.000/ D3 = 600/Dg = 1227/F2000 nguliran memanjans M30x2 Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter dalam K, jalan keluar 19 Pz, penyelaman D3, penyelaman miring Ds, dalamnya ulir Og, kisar ulir F (Fdimasukkan sejajar ke sumbu 2). Pemrograman absolut: N....G00/X31.000/22.000 N....GB5/X27.546/Z-40,000/P 2 =-2.000/ Dg = 600/Ds = 60/Dg = 1277/F2000 Pemrograman inkremental: N..../GOO/. N....JGB5/U-1,727/W-42.000/ Pz =-2.000/D3 = 600/Ds = 60/ Dg = 1227/F. 2 diprogram D3 diprogram Dadiprogram beeges wW Jalan keluar miring Jalan pemotongan Penghalusan Penyelaman miring Dalamnya ulir Penyelaman konstan pemrograman diameter nominal Contoh 3: Ulir memaniang M30x2 ‘Siklus penguliran memanjang dengan pemrograman diameter nominal N, jalan keluar Pz, jumlah pemotongan Da, jumlah pemotongan kosong Dg, penyelaman miring Ds, dalamnya ulir Dg. Mode parameter D7 dan kisar ulir F (F dimasukan sejajar ke sumbu 2). Pemrograman absolut; N....G00/X31.000/22.000 N.... 1G85/X30.000/2-40.000/ P= 2.000/D3=6/Da Dg = 1227/D7 = 7/F2000 Pemrograman inkremental: N..../GOO. NN..../G85/U-0.500/W-42.000/ 1227/7 = 7/F2000 Dadiprogram > Dediprogram > Pz tidak diprogram-+ Da tidak diprogram-> Ds tidak diprogram> Dy tidak diprogram> Pembagian pemotongan Dalamnya ulir Tanpa jalan keluar miring Penghalusan berdasarkan ‘monitor pemakai. Tanpa penyelam miring ‘Tanpa pemrograman diameter nominal. Podiprogram => D3diprogram > Dsdiprogram + Dediprogram + Da tidak diprogram-> Dy tidak diprogram> Jalan keluar Pembagian pemotongan Penyelaman miring Dalamnya ulir Penghalusan berdasarkan monitor pemakai Tanpa penyelam konstan, tanpa pemrograman diameter nominal 4;_ulirmeli jsar 3mm Siklus penguliran melintang dengan pemrograman diameter dalam K. Penyelaman D3, dalamnya ulir D6 dan kisar ulir F (F dimasukan sejajar sumbu X). Pemrograman absolut: NN... GOOM46.000/20.500 NN. JGBS/Z-1.840/X6.000/ D3 = 600/D¢ = 1840/3000 N../GOO/... N.... JGBS/W-2.340/U-20.000/ D3 = 600/D¢ = 1840/F3000 Siklus penguliran melintang dengan pemrograman diameter dalam K, jalan keluar Po, penyelam D3, penyelam miring Ds, dan dalamnya ulir Dg dan kisar ulir F(F dimasukan dengan sumbu X). tut: N....fGOO/K46.000/20-500 NN... AGB5IZ-1.840/K12.000/Pg = -3. D3 = 600/Ds = 60/Dg = 1840/F3000 Pemrograman inkremental: N....JGOO. N....JGBS/W-2.340/U-17.000/ Po diprogram Dsdiprogram Dediprogram Dy diprogram beages Jalan keluar miring Jumlah pemotongan Penghalusan pemotongan Penyelaman miring Dalamnyaulir Penyelaman konstan, pemrograman diameter nominal. Siklus penguliran melintang dengan Pemrograman diameter nominal N, jalan keluar Po, jumlah pemotong Ds, jumlah Pemotongan, kosong Dy, penyelaman miring Ds, dalamnya ulir Dg, mode parameter D7 dan kisar ulirF(F dimasukan sejajar sumbu X). Pemrogaman absolut: -1GO0IX46.000/20.500 Ni... JGBS/Z-1.840/X12.000/ Po =3.000/D3 = 7/04 = 3/Ds = 60/ Dg = 1840/D7 = 7/F3000 1600... JGBSW-0.5/U-17.000/ Po =-3.000/D3 = 7/D, = 3/Ds = 60 Dg = 1840/0; = 7/F3000 Contoh7:_Ulirtirus a<45*,kisar ulir3 mm Siklus penguliran memanjang tirus dengan pemrograman diameter dalam K pendakian tirus Po, jalan keluar miring Pz, jumlah pemotongan D3, jumlah pemotongan kosong Dg, penyelaman miring Ds, dalamnya ulir Dg, mode parameter Dy dan kisar uli F. Pemrograman absolut: N....GOO/X3 1.000/23.000 IGBS/X27.546/2-42.000/ o°5,367/P-3,000/D3 = 600/ Da = 3/Ds = 60/Dg = 1840/D7 = 1/ F. 1600... 1G85/U-1.727NV-45.000/ Podiprogram > _Pendakiantirus Pp =-5,367/P2 =-3,000/D3 = 600/ Pzdiprogram > Jalan keluar miring D3diprogram — » Pembagian pemotongan Dadiprogram > ‘Penhalusan Dsdiprogram > Penyelaman miring Dediprogram > Dalamnyauli Drdiprogram > Penyelamankonstan, pemrograman diameter dalam Contoh 8:_Ulirtirus a>45°,kisar ulir 4mm Siklus penguliran melintang tirus dengan emrograman diameter nominal N, pendakian tirus P2, jalan keluar miring Po, penyelaman D3, dalamnya ulir Dg mode parameter D7 dan kisar uli Pemrograman absolut: N....G00/X46.000/20.500 NN..1GB5/Z00.000/X12.000/P, = 3,529/ Po =-3.000/D3 = 700/Dg = 2454/ D7 = 2, w Pemrograman inkremental: Podiprogram > Jalankeluar miring NZ Jeesni50010-17.0007 Prdiprogram > _Pendakian tirus Pp =3,529/P =-3.000/D3 = 700/ Ds diprogram + Pembagian pemotongan De=2454/0)=2/.... Dediprogram + Dalamnyaulir D;diprogram > Penyelaman konstan, pemrograman diameter nominal. Da tidak diprogram-> Penghalusan berdasarkan, monitor pemakai Ds tidak diprogram-+ Tanpa penyelam miring. G86 - Siklus pengaluran i memanjang) Zz Na w 243| 035 | Das Ds Fa [mm] [mm] [um] (110det] [ym] [nnv/put) [mm/men] Selama pemrograman G86, perhatikan sisi pahat yang mana yang diukur (lihat catatan G86). Koordinat X(U) harus diprogram sebelum Z(W), jika tidak pengendali ‘menganggap G86 sebagai siklus pengaluran sisi melintang Parameter D3 dan Dg ditandai dengan Def (Default Option). Parameter default dapat diprogram fungsi parameter ini dijelaskan dalam contoh - contoh G86 - siklus pengaluran sisi memanjang. Nomor blok G86... Siklus pengaluran U....) Koordinat titik sudut kontur (K) Z,W.... Jabsolut, inkremental D3... Penyelaman tiap pemotongan (Def.) Dg..... Waktu tinggal diam (Def.) Ds..... Lebar pahat Faso Asutan Monitor pemakai: So2..... Gerakan kembali tiap pemotongan, oleh pabrik ditentukan Sez = 500 wm tur Perhatikan sisi pahat yang diukur pengendali menganggap, bahwa sisi pahat kanan yang diukur. yukuran sisi pahat kanan: NN..GOO/K42,000/2-36,000 NV...JGB6/X30,000/2-41,000/ Ds = 3000/F. 2. alur lebih, rile hi Jika lebar alur terprogram lebih besar dari lebar pahat, pengendali membagi sisa alur yang ada setelah pemotongan pertama kedalam ukuran lebar pemotongan yang sama. Pertumpangan bagian - bagian alur minimal 1/10 mm. Untuk memperoleh kwalitas permul lebih bagus pada dasar alur, waktu tinggal diam dapat diprogram dengan Ds. 4. Pen n tiap pemotongan Jika D3 tidak diprogram, gerakan pengaluran. dilakukan sekaligus, tanpa pembagian pemotongan. Contoh - contoh G86 - Siklus pengaluran ontoh Siklus pengaluran sisi memanjang tanpa pembagian pemiotongan, lebar pahat Ds harus diprogram. ‘Masukan Ds dalam 1/1000 mm. Pemrograman absolut: N....GO0/K42.000/2-27.000 .-GB6/X30.000/2-27..000/ Ds = 3000... Pemrograman inkremental: N....,GOO. N.-JG86/U-6.000/W-3.000 Ds = 3000... Ds diprogram > Lebar pahat D3 tidak diprogram > Tanpa pembagian pemotongan Da tidak diprogram + Tanpa waktu tinggal diam. Gontoh2: Siklus pengaluran sisi memanjang, lebar alur lebih besar dari lebar pahat Ds dan penyelaman tiap pemotongan Ds. Masukan D3 dalam 1/1000 mm. Pemrograman absolut: N....GOO/K42.000/2-24.000 N....GB6/X26.000/2-32.000/ D3 = 1500/5 = 3000/F.. No. /GOO.... N....GB6/U-8.000/W-8.000/ D3 diprogram + Pembagian pemotongan Ds diprogram > Lebar pahat Datidak diprogram — + Tanpa waktu tinggal diam D3diprogram > Pembagian pemotongan Dadiprogram > Waktu tinggal diam. Dsdiprogram > Lebar pahat Contoh 3: Siklus pengaluran sisi memanjang, lebar alur lebih besar dari pada lebar pahat Ds. Penyelaman tiap pemotongan D3 dan waktu tinggal diam pada dasar alur Da. ‘Masukan Dg dalam 1/10. Pemrograman absolut: N.... JG00/K42,000/2-24.000 NV... JGB6/X26.000/2-32.000/ D3 = 1500/Dg = SO/Ds = 3000/F. Pemrograman inkremental: N..AGOOV, N.....JG86/U-8.000/W-8.000/ D3 = 1500/Dg= 50/Ds = 3000/F. G86 - Siklus pengaluran (sisi melintang) z x, P Na | ess |x 443 |) £43} D35 | Da Ds5 [mm] [mm] [um] [1/10 det] [pm] _—_—[nm/putt] {mm/men] Jika koordinat 2(W) diprogram sebelum X(U), pengendali menggagap siklus pengaluran sisi melintang. Parameter D3 dan Da ditandai dengan Def (Default Op! Parameter default dapat i Ne. Nomor blok Siklus penggaluran Z,W... Koordinat titik sudut kontur k X,U... absolut inkremental Dj... Penyelaman tiap pemotongan (Def) Dg..... Waktu tinggal diam (Def.) Ds... Lebar pahat Foe Asutan Monitor pemakai So2.... Gerakan kentibali tiap pemotongan ditentukan oleh pabrik S02 = 500 ym ‘Urutan gerakan: + Aan, == | = Contoh - contoh G86 - siklus pengaluran sisi melintang 1: Siklus pengaluran sisi melintang tanpa pembagian pemotongan Ds, lebar pahat Ds harus diprogram. 1 Masukan Ds dalam 1/1000 mm. 4 . Pemrograman absolut: N....JGOO/X30,000/21,000 N....JGB6/2-6,000/X24,000/ e q Ds = 3000/F. g mrograman in : * N....1G0O.. ~ N.... JGB6W-7..000/U-3,000/ ~ Ds = 3000... Ay 5 = 3000/1 Ds diprogram + Lebar pahat D3 tidak diprogram + Tanpapembagian pemotongan Datidak diprogram + Tanpawaktu tinggal diam. Siklus pengaluran sisi melintang, lebar alur lebih besar dari pada lebar pahat Ds dan — penyelaman tiap pemotongan D3. Masukan D3 dalam 1/1000 mm. Pemrograman absolut: N....JGOO/X30,000/21,000 N....1GB6/2-6.000/X16,000/ D3 = 2000/05 = 3000¥F.... Pemroaraman inkremental: N.... 1600. N....JGB6NW-7.000/U-7.000/ Ds diprogram > Pembagian pemotongan D3= 200005 = 3000F... Ds diprogram > Lebar pahat Datidak diprogram + Tanpawaktu tinggal diam. 487 Dadiprogram + Dadiprogram + Dsdiprogram + Waktu tinggal diam. Lebar pahat. Pembagian pemotongan Contoh 3: ‘iklus pengaluran sisi melintang lebar alur lebih besar dari pada lebar pahat Ds. Penyelaman tiap pemotongan dan waktu ‘tinggal diam pada dasar alur Da, Pemrograman absolut: N....1G00/X30,000/21,000 N....GB6IZ-6,000/K 16,000/ D3 = 2000/Dg = 50/D = 3000... Pemrograman inkremental: Ne IGOO nn N....JGB6)W-7,000/U-7,000/ D3 = 2000/D4 = 50/Ds = 3000/F... G87 - Siklus pemboran dengan pemutusan tatal Na 2 #43] 35 | Das | Ds5 | Des | Fa [mm] [um] -[1/10det]_—[%] {ym} [pm/put] [mm/men] Parameter D3, Dg, Ds, Dg ditandai Def (Default Option). Parameter default dapat diprogram. Fungsi parameter ini dijelaskan dalam contoh - contoh G87/G88 siklus pemboran. Ww. Pemrogramah: Ns Nomor blok G87... Siklus pemboran dengan pemotongan tatal Z,W... Koordinat titik tujuan (2) absolut, inkremental D3... Dalamnya pemboran pemotongan pertama (Def) Dg... Waktu tinggal diam pada titik tujuan (Def) Ds... Prosentase pengurangan dalamnya pemotongan (Def.) Dalamnya pemboran minimal (Def.) . Asutan S09... Penyelaman minimal, hanya aktif jika Dg A @ tidak diprogram. Soo ditentukan oleh pabrik dengan 100 um. 9 Soq.... Gerakan kembali tiap pemotongan. — Soo ditentukan oleh pabrik dengan 500 ym. Satatan: Pada pemrograman Ds, penyelaman dikurangi dengan prosentase yang diberikan. Pengendali menghitung pengurangan dalamnya pemotongan dengan rumus, aga = Dayn-1XD5/100 lus pemboran dengan penarikan Na Ww +43| D35 | D45 | Ds5 | De5 FA [mm] {um} [1/10det}_—[%] tum] [um/put] [mm/men] Parameter D3, Dg, Ds, Dg ditand. ngan Def (Default Option). Parameter default dapat diprogram. Fungsi parameter ini dijelaskan dalam contoh - contoh G87/G88 - siklus pemboran. Ww Pemrogramar Z .. Nomor blok Siklus pemboran dengan penarikan. Koordinat titik tujuan (2) absolut inkremental. Dalamnya pemboran pemotongan pertama (Def.) su. Waktu tinggal diam (Def.) Prosentase pengurangan dalmnya pemotongan (Def.) . Dalamnya pemotongan minimal (Def.) . Asutan . Penyelaman minimal hanya aktif jika De tidak diprogram. Soo ditetapkan oleh pabrik dengan 100 um. Gataten: Pada pemrograman Ds, penyelaman dikurangi dengan prosentase yang diberikan. Pengendali menghitung pengurangan dalamnya pemotongan dengan rumus: Den = D3xn-1D5/100 4/90 Contoh contoh i Contoh contoh G87/G88 i berlaku untuk G87 - siklus pemboran dengan pemutusan tatal dan G88 siklus pemboran dengan penarikan. Pemrograman parameter untuk kedua siklus adalah sama. Ds tidak diprogram Da tidak diprogram Ds tidak diprogram Dg tidak diprogram Ds tidak diprogram Da tidak diprogram Ds tidak diprogram De tidak diprogram pemotongan Tanpa waktu tinggal diam. Tanpa pengurangan prosentase. Dalamnya pemboran minimal berdasarkan ‘monitor pemakai. Pembagian pemotongan Tanpa waktu tinggal diam. Tanpa prosentase pengurangan. Dalamnya pemboran minimal berdasarkan monitor pemakai. Gontoh 1: Siklus pemboran sekali jalan. Pemrograman absolut: N....G0O/K00.000/23.000 N....1G87/2-26.000/F..... G88 Pemrograman inkremental: ontoh Siklus pemboran dengan D (dalamnya pemboran pemotongan pertama. Pada pemrograman D3 tanpa Ds atau Dg pembagian pemotongan dilakukan konstan s D3. ‘Masukan D3 dalam 1/1000 mm. yman absolut: N....1G00/X00.000/23.000 N....G87/2-26,000/03 = 6000... G88 Pemrograman inkremental: N....fG00/, N....JGB7/AW-29.000/03 = 6000... Gea Catatan: Masukan D3 = 6mm Dalamnya pemboran 29 mm Penyelaman teoritis: 4kali penyelamana6mm = 24mm sisa mm 29mm Penyelaman efektif: Skali penyelaman a 5,8mm = 29mm Contoh 3: Siklus pemboran dengan dalamnya, pemboran pemotongan pertama Ds, waktu tinggal diam Da, pengurangan dalamnya pemotongan Ds, dalamnya pemboran minimal. Masukan Dg dalam 1/10 detik. MasukanDs dalam %. Masukan Dg dalam 1/1000 mm. man q N....£G00K00.000/23.000 N....1G87/2-26.000/D3 = 7000/D, = 50/ 688s = 80/Dg = 3000/F..... Pembagian pemotongan Pemrograman inkremental: Waktu tinggal diam. ne iGOOr Prosentase pengurangan N....JGB7/W-29.000/D3 = Dalamnya pemboran I. }000/D4 = 50/ G88 Ds = 80/D¢ = 3000F... Cetatan: rosentase Ds, sampai dalamnya pemboran minimal yang ditentukan dengan Dg dicapai. Penyelaman ke1.: D3...7mm Penyelaman ke2.: D3.1=D3x(Ds/100)= ‘7x{B0/100) = 5,6mm Penyelaman ke 3.: D32=Ds,1x(0s/100)= 56601100) = 4,48 mm Penyelaman ke 4: D33=D3.2x(Ds/100) = 4,48(80/100) = 3,584 mm kes. Penyelaman ke 6. ke7. innya gerkan 4/92 G92 - Pembatasan jumlah putaran Na | G92 | sa ens [put/men] Fungsi G92 adalah fungsi ganda, Jika G92 diprogram dalam hubungannya dengan parameter S, pengendali menganggap G92 sebagai pembatasan jumiah putaran. Harga yang dimasukkan dengan parameter S, dianggap oleh engendali sebagai pembatasan jumlah putaran. Pengendali ‘memroses harga yang dimasukkan dengan parameter S dalam putaran Imenit. Tugas 692s: Pada putaran tinggi, terjadi gaya sentrifugal yang besar, ini ‘mengurangi gaya pencekaman alat pencekam. Jika G96 (kecepatan potoing konstan) diprogram, G92 harus juga diprogram, karena, jika tidak, pada diameter benda kerja yang kecil jumlah putaran akan jauh meninggi G92 - Penentuan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam program N4 £43 +43 Ww [mm] [mm] Jika G92 diprogram dalam hubungannya dengan parameter X(U) dan Z(W), penentuan penggeseran terjadi untuk pencatat penggeseran pposisi 5. Dengan X dan 2 ditentukan ukuran penggeseran, (x = radius) Dengan memroses blok G92 harga X dan Z menghapus harga lama dalam pencatat penggeseran posis 5. Jika dalam blok G92, harga penggeseran ditentukan dengan U dan W, harga U dan W ini ditambah kan atau dikurang kan ke harga lama pada pencatat penggeseran posis. Penaktifan penggeserar Penggeseran sistem koordinat dilaksanakan dengan G59. Gatatan: ‘G59 tidak boleh diprogram dalam blok NC yang sama dengan G92. Untuk detailnya lihat bab penggeseran titik nol. G94 - Penentuan asutan dalam mm/menit (1/100 inchi/menit) N4 Jika G94 diprogram, harga masukan asutan dilaksanakan dalam ‘mmémenit. (1/100 inchi/menit). G95 - Penentuan asutan dalam pm / putaran (1/10000 inchi / putaran) “x G95 adalah status mula pengendali. Jika G94 tidak diprogram semua harga asutan secara otomatis dilaksanakan dalam ym/putaran (110000 inchi/putaran).. G96 - Kecepatan potong konstan N4 s [m/men] Kecepatan potong konstan dapat diprogram dengan G96, Pengendali mengatur jumlah putaran dalam ketergantungan dengan diameter benda kerja. DxSxn 1000 Kecepatan potong dalam [m/men] Diameter benda kerja [mm] Jumlah putaran [put/men) vos G97 - Pemrograman langsung jumlah putaran N4 s [put/men] 697 adalah status mula pengendali Dengan G97 anda dapat mengalihkan kembali ke pemrograman langsung jumlah putaran, jika sebelumnya diprogram G96. BAB5 Fungsi - fungsi M Fungsi - fungsi M Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi M M00 Berhenti antara, terprogram MO3 Sumbu utama berputar searah jarum jam M04 Sumbu utama berputar berlawanan arah jarum jam MO5 Sumbu utama berhenti Mo8 Pendingin hidup Mo9 Pendingin mati M17 Akhir sub program M20 Kepala lepas mundur M21 Kepala lepas maju M23 Penangkap benda kerja mundur M24 Penangkap benda kerja maju M25 Pencekam membuka M26 Pencekam menutup M30 Akhir program dan kembali ke awal program M38 Berhenti tepat, aktif M39 Berhenti tepat, tidak aktif M50 Pembatalan logik arah M51 Pemilihan logik arah M52 Pembatalan pintu otomatis M53 Pengaktifan pintu otomatis 5 5/2 5/3 53 5B 5/3 5/3 5/3 5/3 5/4 5/4, 5/5 5/5 5/6 - 5/8 5/6 - 5/8 5/9 5/10 - 5/11 5/10 - 5/11 sn2 siz 5/13 5/13 Fungsi - fungsi M Fungsi M adalah fungsi penjalan dan fungsi tambahan Perintah M dapat berdiri sendiri dalam blok program atau bersama- sama dengan perintah lainnya. Perintah-perintah dari kelompok yang sama saling membatalkan. Ini berarti, perintah M yang terakhir diprogram membatalkan perintah terdahulu dari kelompok yang sama, Catatar Halaman-halaman berikut berisi daftar dari fungsi M yang distandarkan untuk pengendali PU-2A. 5/1 > Pembagian kelompok dan status mula dari fungs' fungsi M Kelompok 0 M03: Putaransumbu utama searah jarum jam M04: Putaran sumbu utama berlawanan arah jarum jam * | mos: Sumbu utama berhenti M19: Sumbu utama berhenti tepat Kelompok 1 M38: Berhenti tepat, aktif + | M39: Berhenti tepat, batal Kelompok2 | * | M00: Berhenti terprogram + | M17: Sub program berakhir M30: Program berakhir dan kembali keawal program Kelompok 3 M08: Pendingin hidup M09: Pendingin mati Kelompok 5 M25: Alat pencekam membuka M26: Alat pencekam menutup Kelompok 6 M20: Sumbu kepala lepas mundur M21: Sumbu kepala lepas maju Kelompok 7 M23: Penangkap benda kerja mundur M24: Penangkap benda kerja maju Kelompok 8 || ms0: _Pembatalan logik arah revolver pahat (M51: Pemilihan logik arah revolver pahat Kelompok 9 | [1 | 52: Pembatalan pintu pelindung tatal otomatis [| ms3:_ Pengaktifan pintu pelindung tatal otomatis + Efektif secara blok 2 Status mula [Status mula dapat ditentukan dalam mode Monitor pemakai (MON) Gatatan: —_Realisasi dari masing masing fungsi M, disesuaikan dengan perlengkapan perangkat keras masing masing mesin M00 - Berhenti antara terprogram N4/M00 Eretan dihentikan, sumbu utama dan pendingin dimatikan. M03 - Sumbu utama berputar searah jarum jam N4/M03 M04 - Sumbu utama berputar berlawanan arah jarum jam N4/M04 MO5 - Sumbu utama berhenti N4/M05, Dengan M30, pada akhir program, MOS diaktifkan. M08 - Pendingin hidup N4/M08 M09 - Pendingin mati N4/M09 Dengan M30, pada akhir program M09 diaktifkan M17 - Akhir sub program N4/M17 Sub program diakhiri dengan M17. M17 menimbulkan lompatan kembali ke jajaran blok berikut nya dalam program. Untuk detailnya lihat teknik subprogram G25/M17. 5/3 M19 - Sumbu utama berhenti tepat N4/M19/S4 a Dengan pemrograman M19 sumbu utama dapat ditentukan posisinya. Dengan parameter $ posisi sumbu utama ditentukan (dalam derajat sudut”) Jenjang masukan: 0-360° M20 - Kepala lepas mundur N4/M20 M21 - Kepala lepas maju N4/M21 Pada pengerjaan M20/M21 dalam program benda kerja. Sumbu utama harus diam (hal yang sama berlaku juga untuk M25/M26). > ALARM 940 Catatan untuk pelayanan dengan sumbu kepala lepas otomatis + sumbu utama tidak dapat dihidupkan dan CYCLE START tidak dapat diterima, jika sumbu kepala lepas dalam posisi tak tertentu. * Alarm yang mungkin pada pelayanan kepala lepas dan penyebabnya diuraikan dalam daftar tanda tanda alarm pengendali PU-2A. * Waktu menghidupkan, pengendali mengambil keadaan kepala lepas seperti sebelum pengendali dimatikan. Jika dimatikan dengan kepala lepas dalam keadaan tak tertentu, setelah menghidupkan kembali, simbol yang sesuai pada simbol menu berkedip. ‘Menggerakkan kepala lepas dengan tombol hanya mungkin, jika sumbu utama diam dan CYCLE START tidak aktif. * Dengan menekan tombol kepala lepas, simbol yang sesuai pade simbol menu berkedip, sampai kedudukan akhir sumbu kepala lepas yang dituju tercapai (kedudukan akhir belakang atau posisi tercekam). * Sumbu kepala lepas hanya bergerak, jika tombol tetap ditekan, dan diatur posisinya pada jenjang tertentu. * Jika dengan M20 langsung, diikuti perintah M21, pertama perintah M20 dilaksanakan sampai selesai, dan baru diikuti pengoperasian M21 (hal yang sama berlaku pada M21 + M20). 5/4, M23 - Penangkap benda kerja mundur N4/M23 Dengan M30, pada akhir program M23 diaktifkan. Ketentuan untuk M23/M24: Lihat monitor pemakai (MON) parameter L1 Bit 0. M24 - Penangkap benda kerja maju N4/M24 Ketentuan untuk M23/M24 Lihat monitor pemakai MON parameter L;, Bit 0. Catatan untuk pengoperasian penangkap benda kerja Kami tidak menyarankan, penangkap benda kerja selalu aktif, selama seluruh proses pengerjaan. Jika tidak, tatal dan pengotoran dapat menimbulkan gangguan kerja pada penangkap benda kerja, M25 - Alat pencekam membuka N4/M25, M26 - Alat pencekam menutup N4/M26 Dapat dipasang pencekam cakar atau kolet. 1. Dipasang pencekam cakar 1.1 Status mula pencekam cakar N...JM26 ‘Cakar mencekam ke dalam, 1.2 Status mula kolet N...JM26 Cakar mencekam ke luar. 2. Dipasang kolet 2.1 Status mula N.../M26 Kolet mencekam 2.2 Status mula N...JM26 Kolet membuka, Status mula pencekam cakar - kolet Status mula pencekam cakar atau kolet dapat ditentukan pada monitor pemakai. Status mula penceki Status mula kolet (O11: Bit 2 rendah (harga 0) O41: Bit 2 tinggi (harga 4) Bila dipasang pencekam cakar; Bila dipasang pencekam cakar: dengan perintah M26, cakar menutup. dengan M26 (perintah mencekam) cakar membuka, dia mencekam keluar. la dipasang pencekam kolet: ‘dengan perintah M26, kolet membuka Bila dipasang kolet {kebalikan mekanis). Dengan M26 (perintah mencekam), kolet ‘menutup (kebalikan mekanis) 4. _Catatan dan ketentuan untuk M25/M26 4.4 Pemrograman M25 - Alat pencekam membuka ‘Sumbu utama harus diam (M05 atau MOO sebelumnya harus di program dulu) . Ini berarti juga, bahwa phase putaran sisa sumbu tutama harus berakhir. (Pada beberapa hal, diperlukan pemrograman tinggal diam). 4.2 Pemrograman M26 - Alat pencekam menutup ‘Sumbu utama harus diam (bagaimanapun dengan alat pencekam membuka, tidak dapat dihidupkan). 4.3 Menghidupkan sumbu utama Selama alat pencekam tidak dikencangkan (simbol alat pencekam pada simbol menu tidak menyala atau berkedip) sumbu utama tidak dapat dihidupkan. Jika simbol alat pencekam berkedip, ini berarti bahwa alat pencekam dalam keadaan taktertentu. Persaratan untuk ntian ala ym cakar <-> kol = Alat pencekam harus terbuka, = Penggerak utama harus mati - CYCLESTART tidak boleh akti. 4.4 Status mula Setelah menghidupkan, pengendali mengambil keadaan alat pencekam sama seperti sebelum mematikan. 57 Catatan tambahan untuk alat pencekam Pantauan kedudukan akhir * Pantauan kedudukan akhir pipa tarik (batang kolet) dapat diaktifkan (di non aktitkan) dalam monitor pemakai dengan parameter Lp2 Bit 0. * Dengan menghidupkan DRYRUN / penjajagan, secara otomatis pantauan kedudukan akhir dimatikan. Membuka dan menutup alat pencekam dengan tombol * Alat pencekam dapat dibuka dengan tombol yang sesuai, hanya jika sumbu utama diam dan CYCLE START tidak aktif. * Jika alat pencekam dioperasikan dengan tombol alat pencekam ‘membuka / menutup, pengoperasian alat pencekam dapat dihentikan sementara dengan menekan sekali lagi tombol tersebut. Jika selama menutup (simbol alat pencekam masih berkedip) tombol ditekan, alat pencekam kembali membuka secara analog berlaku juga pada membuka Hasilnya: Pada akhir blok / akhir program M30- Hasil lainnya Pendingin mati ‘Sumbu utama mati Penangkap benda lepas mundur G40 Kecepatan M38-Berhenti tepat aktif N4/M38 M39 - Berhenti tepat batal N4/M39 Hasilnya: Pada awal blok dika anda menginginkan transisi tajam, anda harus memrogram M38, Gerakan sumbu-sumbu pada titik tujuan terprogram berhenti sama sekali dan baru kemudian dengan blok berikutnya digerakkan. Perubahan dalam kecepatan mengakibatkan perubahan pada kondisi pemotongan. Pemberhentian sama sekali dari eretan menghabiskan waktu. Keterangan: Catatlah perbedaan waktu dalam pembuatan benda kerja dengan dan tanpa berhenti tepat. * Pengendali tahu isi perintah gerakan berikutnya. 0 B transisi kontur Pr Tinggal diam: 20 m/det pada titik Py 5/10 Kecepatan M39_Berhenti tepat batal Pengendali dilengkapi untuk mempercepat ke arah Y sebelum mencapai titik tujuan dalam sumbu X. Dengan demikian tertaksana gerakan terus menerus pada transisi kontur. ‘Transisi kontur tidak sudut lancip (parabola, hiperbola). Ukuran transisi kontur biasanya dalam toleransi gambar kerjanya, 60 fe A transisi kontur Po Sifat kecepatan eretan dengan M39. kur busur transisi dalam hubungannya dengan kecepatan, ‘Makin besar asutan, makin besar busur lingkarannya. 5/11 M50 - Pembatalan logik arah N4/M50 Revolver pahat dikendalikan sedemikian rupa oleh pengendali sehingga hanya berputar pada satu arah putar. M51 - Pemilihan logik arah N4/M51 ‘Arah putar dari revolver pahat dikendalikan sedemikian rupa oleh pengendali sehingga posisi revolver pahat yang diprogram dicapai dengan jalan terdekat. Penetapan dari posisi pemasangan Posisi pemasangan (M50 atau M51) dapat ditentukan pada parameter Ly dalam monitor pemakai (MON). MSO: 011Bit3 = O(rendah) » Harga0 MSI: Oy,Bit3 (tinggi) + Harga 8 (Lihat juga keterangan monitor pemakai MON.) S12 M52 - Pembatalan pintu otomatis N4/M52 M53 - Pengaktifan pintu otomatis N4/M53 YS rasian pil lind i 1._Pengoperasian melalui tombo! Dengan menekan tombol pintu pelindung tatal, pintu pelindung tatal dapat dibuka /ditutup. 2._Pengaktifan dalam program M52. Pembatalan pintu otomatis. M53 Pengaktifan pintu otomatis. Pengaktifan MS3 dan penekanan tombol CYCLE-START, menyebabkan pintu pelindung tatal tertutup. M00 dan M30 dalam program menyebabkan pintu pelindung tatal terbuka CO Kecuali: M30 dengan batang asutan aktif. Gatatan: Status mula dapat ditentukan dalam monitor pemakai dengan parameter Oj, Bit 4 5/13 Petunjuk pemrograman INDEKS Peralihan blok tanpa penahanan Faktor skala Perluasan memori Pengembangan Perangkat Lunak : = penggantian monitor operator = Nota pada kompensasi radius \ EMCOTRONIC TM 02 © cli ISS STEN sou DC 5.00 + DC5.10 - Bar. loading magazine (hanya untuk mesin bubut) Rak pemuatan bahan batangan. - Penyisipan pinggulan dan radius Peraliban_blok_tanpa_penahanan Peralihan blok tangensial dari perangkat lunak 5.00 ter hadap lingkaran dapat dilintasi tanpa menahan alat po tong. peralihan blok lingkaran-garis lurus. i lingkaran- —*" lingkaran Keuntungan_: - Penghematan waktu : Pada peralihan blok tidak ada " pemotongan bebas dari alat potong " Syarat_utama = M39 “stop presisi mati" harus diaktifkan ( didisaktif kan dengan M38 “stop presisi jalan"). - Peralihan blok harus tangensial. Penyimpangan maksi mum yang diizinkan ¢ 1,5°. - Kedua elemen kontur harus berada pada bidang utama yang sama (bidang X - Y, X - Z, atau Y - Z). - Sakelar pemakanan tidak boleh diaktifkan sebelum per alihan blok. . Elemen-elemen kontur tidak boleh digerakkan dalam lin tasan cepat. . Jika sebuah elemen kontur terlalu pendek atau pemakan ~~ an terlalu besar, kontrol mempunyai waktu yang terla lu singkat untuk menghitung peralihan blok berikutnya sehingga penahanan presisi akan dilaksanakan. 1 Kaktor_okala 8 8 Pemiliban faktor skala nal G51|% #43]y £43| 4, £43] Pr £43 a Rembatalan faktor skala Naleso Contoh 1: Anda menulis program untuk 924 sedangkan bahan yang ada hanya berdiameter 20. wee Nooo 651,X20,220,0)= 20. - program biasa untuk @ 24 2 G50 Lintasan alat potong dapat di perbesar atau diperkecil secara linier dari titik (B). Data vang dibutuhkan : 1. Lintasan alat potong: Lintasan alat potong yang akan diperbesar atau diperke cil, diuraikan dalam program antara G51 (aktif) dan G50 (disaktif). 2. Titik referensi (B): Titik referensi dapat diurai kan dengan X, Y, Z (absolut) dan U, V, W (inkremental). Titik referensi ini dapat di tempatkan dimana saja, di se belah kontur, atau dimana sa ja pada ruang bebas yang ada 3. Faktor skala (P7): Skala untuk pembesaran atau pengecilan lintasan alat po tong dapat ditentukan de ngan parameter P7. Daerah parameter ini berada ‘antara ® s/d +9999,999. Mis.: skala 1:2 .. skala 1,36:1 Catatan! Tusuk (pitch) ulir diperbesar atau diperkecil secara selaras. Perluasan_memori Perangkat lunak versi DC 5.00 dari kontrol Emcotronic diper lengkapi dengan memori RAM 64 kB (versi terdahulu 32 kB). Alasan : Untuk perangkat lunak versi 5.00 diperlukan kapasi tas memori tambahan yaitu sekitar +7 s/d +12 kB). Oleh karena itu, kapasitas memori untuk penyimpanan program yang tersedia menjadi lebih kecil dari kapasitas memori sebe lumnya. B : “0 Apabila anda menggunakan perangkat lunak versi 5.00, disaran kan agar anda menginstalasi perluasan memori. Perluasan memori (No. ord. 276 110) terdiri dari 3 modul me mori untuk perluasan (extension) s/d 128 kB. Penayangan Program tersimpan (tombol L) Sesuai dengan perluasan memori (memory extension), memori da pat menyimpan lebih banyak program dan yang dapat ditayang kan pada satu halaman layar monitor. Untuk alasan tersebut, halaman layar dapat dimajukan atau dimundurkan dengan mengguna tombol jog Y¥+ dan Y-. Layar terdiri dari mak simum 3 halaman. Sebanyak 258 program dapat ditayangkan pada ketiga halaman tersebut. Ji (2) ka memori telah penuh, pada monitor akan ter ‘tayang ALARAM 675 “PROGRAM TERLALU BANYAK DA Ae\(2) TAM MEMORI” Perbaikan : 1 .. Tayangan ha Hapus program yang tidak diperlukan lagi. laman berikut 2... Tayangan ha laman terdahulu Setelah pemilihan “KELUARAN SEMUA" kaset yang telah disisip kan diregistrasi. Jika kaset pertama penuh, pesan “ SISIPKAN PITA BERIKUT “ tertayang pada layar. Pada kaset yang baru disisipkan, pro program dimuat mulai dari program yang tidak muat pada kaset terdahulu. Jika semua program disimpan, maka akan ada pengem balian otomatis ke mode EDIT. Catatan ; . Kaset harus diformat pada Emcotronic, bila tidak, akan ter tayang alaram dan KELUARAN SEMUA terinterupsi. . Kaset yang akan disisipkan tidak perlu kosong ; program yang tersimpan di dalam kaset akan tetap ada (terpelihara). . Dengan tombol RESET, KELUARAN SEMUA dapat diinterupsi. Se dang tombol lainnya tidak berfungsi selama operasi KELUAR Penggantian monitor operator Parameter R (data spesifik mesin) dalam monitor operator da ri perangkat lunak DC 5.00 tidak boleh diubah oleh siapapun, kecuali petugas ahli. Alasan: Pengubahan parameter oleh orang yang tidak ahli dapat menye babkan kerusakan pada mesin. Dengan G42 “perintah pelintasan ke titik awal " harus diprogram Mis.: Pada waktu pemilihan G42, posisi alat potong (1) harus berbeda dari titik awal (2) kom pensasi radius. Lila jr Jika perintah pelintasan ini ti 7 1 dak ditunjukkan, akan tertayang 4 7 alaram 520 ( kesalahan ketika —Y “, kompensasi radius diaktifkan/ didieaktifkan). No... GOOX)¥12y No... G42 GOOX? Y2Zz perintah pelintasan ke titik awal. Perlengkapan_pembagi (M27) Perlengkapan pembagi TARM HW 125 (Messrs. Walter) dari perang kat lunak DC 5.00 dapat dikontrol. Eungsi: Penyetelan pembagian (min. 15°) dilakukan pada kontrol per lengkapan pembagi. Perintah awal untuk pembagian dilaksanakan dengan M27 yang dimasukkan dalam program NC. Program NC akan diteruskan setelah ada respons dari perleng kapan pembagi ke kontrol mesin. Instruksi penyambungan dan instalsi dapat dilihat pada buku petunjuk pengoperasian (No. ord. F5Z 140 @30) yang disertakan dengan perlengkapan pembagi. Rak Pemuatan Ratangan (M65) Bar loading magazine LM 1000 Messrs KUPA dari perangkat lu nak DC 5.00 dapat dikontrol atau dikendalikan. Dengan M65, eksekusi program NC distop sampai responsi dihan tarkan oleh rak pemuatan batangan. Pemilihan vang diperlukan dalam monitor operator Pengaktifan M65. L39 Bit 1 = TINGGI . - M65 dipilih (diaktifkan) L39 Bit 1 = RENDAH - : M65 dibatalkan L25 Bit 2 = TINGGI .. rak pemuatan batangan diaktifkan L25 Bit 2 = RENDAH .. rak pemuatan batangan didisaktifkan Catatan : - Dalam program NC, tidak boleh digunakan blok skip (SKIP), karena blok skip digunakan untuk mengganti batangan, - M65 tidak boleh diprogram apabila kompensasi radius pisau frais aktif. - Rak pemuatan batangan mulai mendorong batangan maju, jika peralatan jepit terbuka ketika program dilaksanakan (CYCLE START aktif ). Oleh karena itu, disarankan agar untuk memu lai program NC hanya dengan peralatan jepit tertutup, kare na jika tidak, segera setelah menekan tombol CYCLE START, batangan akan terdorong keluar walaupun tidak diberikan apakah pembatas telah berputar masuk atau apakah turet alat potong berada pada posisi yang tepat. Alaram rak pemuatan batangan : 1. LED merah berkelap-kelip sekali/detik = persediaan ba han (material) habis. 2. LED merah berkelap-kelip dua kali/detik = pernyataan ti dak beraturan. Perbaikan : Hapus/hilangkan pernyataan atau mati hidupkan sa kelar rak pemuatan batangan. Pl ... Posisi maju (mengambil) batangan P2 ... Posisi pemesinan batangan P3 ... Posisi dorong (mengeluarkan) batangan yang lebih Sakelar pembatas 1 untuk ujung batangan kedua limit pem Sakelar pembatas 2 untuk pendorong ba batas harus dise bar tetap tel secara bersa maan. Subprogram untuk “pemuatan” T .. Memutarkan masuk penahan batangan Catatan: Penahan batangan diikatkan pada turet alat potong. Untuk itu perlu digunakan penahan batangan tipe-pegas. G@@ Menggerakkan penahan batangan ke Pl. Penjelasan : Jika penahan batangan bergerak secara cepat ke P2, batangan diperlengkapi dengan kecepatan tumbukan yang tinggi, sejauh panjang lintasan pendekatan M25 Membuka peralatan jepit. Dengan M25, batang penghubung diaktif kan dan pada saat yang sama mendorong batangan maju. G04 Diam sesaat (2 det) hingga bar mencapai penahan batangan. G@1 Menggerakkan penahan batangan ke P2 (G94, F300). Batangan didorong oleh batangan penghubung. M65 Kontrol menunggu sinyal rak pemuatan batangan. Jika batang berada pada penahan batangan (titik P2), sakelar pembatas akan memberitahukan melalui suatu sinyal. Penjelasan enam blok berikutnya : 7/600 65 7601 M26 M65 Goo M17 Jika batangan terlalu pendek untuk suatu benda kerja yang baru, batangan penghubung melewati sakelar pembatas 1, maka sinyal akan dikirimkan ke Emcotronic, sehingga "SKIP" didis aktifkan hingga akhir program M30. ( Blok skip ditunjukkan dengan tanda "/" ). Menggerakkan penahan batangan ke P3 Batangan penghubung mendorong batangan yang tinggal hingga melewati sakelar pembatas 2. Oleh karena itu, batangan peng hubung bergerak ke posisi akhir bagian belakang, siap untuk mengganti batangan. Menunggu sinyal rak pemuatan batangan : Batangan berada pada penahan batangan (titik P3). Menggerakkan penahan batangan ke P2 (G94/F3000). Menutup peralatan jepit, batangan penghubung kembali. Menunggu sinyal rak pemuatan batangan: Bar penghubung telah sampai ke posisi akhir bagian belakang. Bergerak ke posisi penggantian alat potong. Akhir subprogram. Penjelasan: Default Option, disingkat: Def. © Singkatan Def (Default Option) anda dapatkan pada parameter parameter siklus dan monitor pemakai. Default Option adalah sangkaan standar, dimana detailnya telah dihilangkan. Penjelasa * Pada pengendali berarti sebagai berikut: Jika anda masukkan ‘menghilangkan kata atau parameter yang ditandai dengan Def, pengendali menyangka harga spesifis yang dapat dipakai. ce 7 + Siklus pemotongan ulir GBS. Jika tidak diprogram Ds (sudut ulir), pengendali menyangka bahwa anda bermaksud membuat ulir dengan pemotongan masuk tegak lurus. * _ Siklus pembubutan memanjang G84: Jika tidak diprogram D3 (pembagian dalamnya pemotongan, pengendali tidak melaksanakan pembagian pemotongan. ‘Monitor pemakai (MON) Silus pemotongan ulir G85: Jika tidak diprogram So; (alan tanpa memotong), dilaksanakan jumlah jalan tanpa memotong. Seperti yang ditetapkan dalam monitor pemal Dalam pabrik ditetapkan So, dalam monitor pemakai. Kita menggunakan pengertian istilah inggris ini dari informatika, untuk menghindarkan ke tidak jelasan dalam penerjemahannya, dan kita percaya bahwa anda sering bingung dengan pengertian ini INDEKS BAB 1 Ringkasan, data data tek ‘Panel pengendali depan " 1. Layar 12 2 Panel pengendali 1B # Data data teknis va ‘© Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi G 1s # Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi M We Adres adres dan ukuran masukannya w ‘© Parameter P dalam program ve ‘© Parameter D dalam program 19 BAB2 Catatan umum untuk pemrograman © Struktur program 2-2 # Ketentuan sintaksis 22-28 © Uraian singkat tentang adres adres 218-216 © Blok blok lompat 2 «# Pemrograman harga absolut dan inkremental 218 4 FungsiG, formatnya, dan uraian format 29-2110 4 Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata an-2n4 1. Fungsi fungs tetap berlaku, Kata kata isi kata dalam suatu program 2nn-21n2 2. Pengambil alihan fungsi fungsi G, Mdan kata kata dalam program benkutnya 23-2114 3. Pengambil alihan dari mode EXECUTE / Pelaksanaan 2a © Status mula ans BAB 3 Pemrograman alat potong Penggeseran titik nol Pemrograman alat potong 3/1-316 Penguncian an Keterangan tentang adres T an Herga koreks alat potong 32 Pengukuran data alat potong 32 Indeks 1 ‘© Memori data alat potong ¢ Pemanggilan adres T © Catatan pemrograman © Contoh 1 © Contoh2 Penggeseran titik nol © Pencatat penggeseran posisi © Perintah pemanggilan © Kemungkinan kemungkinan masukan . Pemanggilan dan pembatalan pencatat Penggeseran posisi © Contoh 653-659 © Hal hal khusus G92- _Ketentuan untuk pencatat penggeseran posisi S dalam program NC G59- _Pengaktifan harga pencatat penggeseran posisi S @ Jenis ukuran masukan dari G92 © Contoh contoh G92 BAB 4 Fungsi fungsi G Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi G G00 Gerakan cepat G01 Interpolasi lurus G02 _Interpolasi melingkar dalam arah jarum jam G03 Interpolasi melingkar dalam arah berlawanan jarum jam © G04 Waktu tinggal diam © G25 _ Pemanggilan sub program IM17 Perintah kembali © G26 Pemanggilan program poligon © G27 Lompatan tanpa syarat, © G33 Penguliran dengan blok tunggal © G40 Pembatalan penggeseran jalannya alat potong G41 Penggeseran jalannya alat potong sebelah kiri G42 _ Penggeseran jalannya alat potong sebelah kanan © 653-659 Penggeseran titik nol dengan pencatat penggeseran posisi © G70 Pemrograman dalam inchi © G71 Pemrograman dalam mm © G84 Siklus pembubutan memanjang Indeks 2 38 314 3/5 37-34 318 3/9 -3/10 3m 32-313 ana an an 43-418 45-418 49 40-42 ana ana ans -4n6 an7-a/as 4106 4ia7 41a7 4/48 - 4/52 oe eeee ee eee G84 _Siklus pembubutan melintang G85__Siklus penguliran G86 _Siklus pengaluran sisi memanjang G86 _Siklus pengaluran sisi melintang G87 _Siklus pemboran dengan pemutusan tatal G88 _Siklus pemboran dengan penarikan kembali G92. Pembatasan jumlah putaran sumbu utama / pene- ‘tapan pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC G94. Penetapan asutan dalam mm/menit (1/100 inchi/menit) G95__Penetapan asutan dalam um/putaran. (1110000 inchi/putaran) G96 _Kecepatan potong konstan 697 Pemrograman jumlah putaran langsung BAB 5 Fungsi - fungsi M Fungsi- fungsi m Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi M MOO Berhenti antara, terprogram M03. Sumbu utama berputar searah jarum jam Moa Sumbu utama berputar berlawanan arah jarum jam MOS —Sumbu utama berhenti M08 Pendingin hidup M09 = Pendingin mati M17 Akhirsub program M20 Kepala lepas mundur M21 Kepalalepas maju M23 Penangkap benda kerja mundur M24 Penangkap benda kerja maju M25__ Pencekam membuka M26 Pencekam menutup M30 _Akhir program dan kembali ke awal program M38__Berhenti tepat, aktif M39 Berhenti tepat, tidak aktif M50. Pembatalan logik arah MS1 Per Ms2__ Pembatalan pintu otomatis an logik arah M53 Pengaktifan pintu otomatis Indeks 3 4/53 - 4/56 4/57 - 4/81 4182-4185 4186 - 4/88 4189 4190 - 4/92 4193 4194 4198 4195 4195 sn si 513 5B 5B 58 58 5B 58 5/4 sia 5/5 5/5 516 - 5/8 5/6 - 5/8 5/9 s/10-5/11 5/10-5/11 sn2 SN2 Sn3 SN3 eanewn BAB6 Monitor Pemakai Pemanggilan monitor pemakai Parameter - Parameter BAB7 Antar aparat serial RS 232 C Data data teknis Hubungan dua perkakas umum melalui V24 Steker RS 232C-V24 Steker 20mA Penempatan steker dari perkakas yang ditawarkan EMCO ‘Skema saklar Format data BABS Alarm Alarm Pengendali persumbuan Alarm Peripheri Alarm Pengendali persumbuan Alarm Siklus pengerjaan Alarm Jalannya program Alarm Program benda kerja - Penafsir ‘Alarm 450-490: Kesalahan pelayanan umum, Alarm 500-580: — Kompensasi radius alat potong Alarm 600-710: Editor Alarm 780-799: Kesalahan pelayanan umum ‘Alarm 800-870: — Dataantar aparat (Kaset, RS 232) Alarm 900-969: Peralatan peripheri ‘Alarm 970-999: Kesalahan sistim pelayanan Indeks 4 en 6/3 -6/21 m m 7B 716-115 716 m” 718-7110 at-a2 2-8/4 /4- 8/10 ant -8/t2 ana 814-816 a7 ai8-8/19 99-8721 22 923-8124 8/25 - 8/26 a7 BAB 1 Ringkasan, data data teknis Panel pengendali depan 1. Layar 2. Panel pengendali Data data teknis Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi G Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi M Adres adres dan ukuran masukannya Parameter P dalam program Parameter D dalam program " 2 13 V4 us 6 wn 18 19 Panel pengendali depan Gambar Pembagian ke dalam 2 kelompok utama 1. Layar 2. Panel pengendali mM Layar Layar terbagi dalam 6 bagian. 2)_Informasi tentang = Mode utama, = Submode = Sajian dalam mm atau inchi. + Nomor program. = Status antar aparat. 2)_Sajian alarm, Untuk daftar lengkap, lihat tanda - tanda alarm ian: Isinya 4) Daerah masukan = Tempat menyimpan pada edisi/pe- taksanaan (EDIT/EXECUTE) + Blok yang aktif pada mode otomatis. + Catatan: Selesai Baru Memuat Ada Merekam Menghapus '5)_Simbol men = _Sajian tombol - tombol pengendali yang aktif - Pengaturan sumbu utama = Sajian tenaga penggerak utama 9) Softkey Sajian dari penunjukkan kunci - kunci yang tidak terlihat dibalik layar. 12 Panel pengendali O O O O O O O Q 3 Data data teknis Micro komputer pengendali kontur 2-sumbu, interpolasi lurus dan melingkar. ‘Memori program untuk 20 KB (sekitar 110 m pita berlubang) Posisi aktual Jarak gerakan tersisa Putaran sumbu utama Kompensasi alat potong Asutan Parameter parameter lebih lanjut Layar 12" hitam putih Ketepatan masukan 0,001 mm (0,0001 Zoll) Kisar ulir 0,01- 10mm Pengaturan asutan 0- 120% Pengaturan putaran sumbu utama 50- 120% Jenjang interpolasi £999,999 mm Memori alat potong 99 alat potong Mode mode Mode manual (Menggerakkan eretan dengan manual) Mode Execute / pelaksanaan (Kerja dari memori masukan) Mode Edit (Masukan program melalui softkey, antar aparat, data alat potong, pencatat penggeseran posisi, monitor pemakai) ‘Mode Otomatis (Pengerjaan program - program NC) Sub sub mode Blok tunggal, Blok lompat, penjajagan titik referensi, Status, grafik Format program ‘Struktur menurut DIN 66025 Masukan titik desimal ‘Memori program permanen untuk data mesin, pencatat data alat potong dan pencatat penggeseran posi, program benda kerja Masukan /Keluaran data ‘Antar aparat (V24 dan 20 mA) 150 - 4800 bd. tape recorder (Philip MDCR) 600 tanda/ detik (setara dengan 6 k baud) Dicadangkan perubahan teknis dan penyempurnaan! Va SS Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi G Kelompok 0 Gerakan cepat Interpolasi linear Interpolasi melingkar searah jarum jam Interpolasi melingkar dalam lawan arah jarum jam Tinggal diam Pemotongan ulir Silus pembubutan mem: Siklus pemotongan uli Siklus pengaluran Siklus pemboran dengan pemutusan tatal Siklus pemboran dengan pemutusan tatal dan kembali ke titik awal 1ng dan melintang Kelompok 1 Kecepatan potong konstan Jumiah putaran konstan Kelompok 2 Data asutan dalam mm/menit atau 1/100 inchi / menit a Data asutan dalam ym / putaran atau 1/ 10.000 inchi/ putaran Kelompok3 | ** Pembatalan penggeseran 1 dan 2 Pemanggilan penggeseran 2 Kelompok4 | *| G92: 1. Pembatasan kecepatan putaran 2. Pemanggilan penggeseran 5 Kelompok 5 Pembatalan penggeseran 3, 4, 5 Pemanggilan penggeseran 3. Pemanggilan penggeseran 4. Pemanggilan penggeseran 5 Kelompok 6 Pemanggilan sub program Pemanggilan program poligon Lompatan tanpa sarat Kelompok 7 Data ukuran dalam inchi Data ukuran dalam mm. Kelompok8 | ** Netralisasi penggeseran jalannya alat potong Penggeseran jalannya alat potong disebelah kiri Penggeseran jalannya alat potong disebelah kanan * Efektif secara blok ** Status mula Status mula yang dapat ditentukan dalam mode monitor pemakai (MON) ws L Pembagian kelompok dan status mula dari fungsi fungsi M Kelompok 0 Putaran sumbu utama searah jarum jam Putaran sumbu utama berlawanan arah jarum jam o ‘Sumbu utama berhenti ‘Sumbu utama berhenti tepat Kelompok 1 Berhenti tepat, aktif Berhenti tepat, batal Kelompok2 | * Berhenti terprogram * ‘Sub program berakhir Program berakhir dan kembali keawal program CL Kelompok 3 M08: Pendingin hidup ++ | M09: Pendingin mati Kelompok 5 M25: Alat pencekam membuka M26: Alat pencekam menutup Kelompok 6 20: Sumbu kepala lepas mundur M21: Sumbu kepala lepas maju Kelompok7 | ** | M23: Penangkap benda kerja mundur M24: Penangkap benda kerja maju Kelompok 8 |(—1 | M50: Pembatalan logik arah revolver pahat | M51: Pemitihan togik arah revolver pahat Kelompok9 |< | M52: Pembatalan pintu pelindung tatal otomatis | Ms3: _Pengaktifan pintu pelindung tatal otomatis + Efektif secara blok ** Status mula ‘Status mula dapat ditentukan dalam mode Monitor pemakai (MON) CATATAN: _Realisasi dari masing masing fungsi M, disesuaikan dengan perlengkapan perangkat keras masing masing mesin. V6 Adres dan ukuran masukkannya Adres metrik inci Adres jalannya X, ¥ absolut + [mm] [inchi} ‘Adres jalannya U, W inkremental + [mm] + finchi} Parameter interpolasi busur + [mm] + [inch] melingkar ,K 1. FeKisar ulir (G33, G85) tum] [110000 inchi} 2. F-asutan tiap menit (694) [mmmen} | [1/100 inchismen] 3. Feasutan tiap putaran (695) tumiput] {1710000 inchisputl 1. $-Pemrograman jumlah putaran (G97) [puvmen} [puvmen] 2. -Pembatasan jumlah putaran (692) {puvmen] [puvmen] 3. S-Kecepatan potong (G96) [mimen] Linchismen] 4, S-Sumbu utama berhenti tepat (M19) a a w Parameter P dalam program Kemungkinan masukan: 0- + 10000,000 Parameter Default Option ; Tidak ada ukuran tirus, G84: _Ukuran tirus, dalam X(U) [mm] paren Ges: 1 ro memanjang «<45* [mm] 2. Kemiringankeluar ulir pada | Tidak ada ukuran tirus ulir melintang «245° [mm] Py TIDAK TERPAKAI — ; i ja ukuran tirus, P2 G84: Ukuran tirus, dalam Z(W) [mm] ‘dalam Z(W) G85: 1. Kemiringan keluar ulir pada ulir memanjang «<45° ee [mm] 2. Ukurantirus pada ulir melintang « 2 45° [mm] P3, PA, PBs | soaK TERPAKAL P6, P7 ~ 18 Parameter D dalam program Kemungkinan masukan: 0- 32.767 — Parameter Default Option Do | S84 Kelebihan ukuran dalam X(U) fam} Tak ade kelebihanukuran Dy __| TIDAKTERPAKAI — Dz__| G84: Kelebihan ukuran dalam 20) [um] Tak ada kelebihan ukuran dalam ZW) G84: Pembagian pemotongan [ym] Tak ada pembagian tiap pemotongan G85: Parameter mode [pm], [] — D3 - G86: _Kedalaman tiap pemotongan [ym] Tak ada kedalaman tiap pemotongan G87: _Kedalaman pemboran pada pemotongan | Tak ada pembagian pemotongan ket [um] G88: _Kedalaman pemboran pada pemotongan | Tak ada pembagian pemotongan ke 1 {um} G04: Tinggal diam [1/10 detik] Tak ada tinggal diam G85: _Jumlah pemotongan kosong {] Jumiah pemotongan kosong yang ditentukan pada monitor pemakai D4 G86: —Tinggal diam. [1/10 detik] ‘Tanpa tinggal diam G87: _Tinggal diam. [1/10 detik] Tanpa tinggal diam G88: Tinggal diam. [1/10 detik] Tanpa tinggal diam G85: Sudut uli] Pemakanan masuk tegak lurus G86: Lebar pahat [um] Ds G87: _Prosentase pengurangan dalamnya Tanpa pengurangan pemotongan [%] dalamnya pemotongan G88: Prosentase pengurangan dalamnya Tanpa pengurangan pemotongan [%] dalamnya pemotongan G85: Dalamnya ulir {um} = Dg | S86: Dalamnya pemboran minimat url Tanpa dalamnya pemboran minimal G87: _Dalamnya pemboran minimal {um} Tanpa dalamnya pemboran minimal D7 | S85: Parameter mode Lihat G85 Perhatikanlah parameter D dalam monitor pemakai MON 1 BAB 2 Catatan umum untuk pemrograman Struktur program 2-212 Ketentuan sintaksis 22-218 Uraian singkat tentang adres adres 214-216 Blok blok lompat 20 Pemrograman harga absolut dan inkremental 28 Fungsi G, formatnya, dan uraian format 219-2N0 Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata 21-24 1. Fungsi fungsi tetap berlaku, Kata kata isi kata dalam suatu program 21-202 2. Pengambil alihan fungsi fungsi G, Mdan kata kata dalam program berikutnya 2/13 -2/14 3. Pengambil alihan dari mode EXECUTE / Pelaksanaan 2na Status mula 2n5 PROGRAM POKOK 01” PROGRAM POKOK Ow Struktur Program Struktur program pengendali PU-2A menurut DIN 66025 dan ISO 1056. Progra! Suatu program NC berisi semua perintah dan informasi yang diperiukan untuk pengerjaan benda kerja. ‘Suatu program terdiri atas: © awal program © isi program © akhir program Pada pengendali PU-2A kita bedakan antara program pokok. Sub program dan program polygon. Struktur pogram pokok 1. Awal program ‘Awal program adalah nomor program. Nomor program ditetapkan dengan huruf 0. 2. isi program Blok blok NC 3. Akhir program 30 Ke rk ram dari k Kemungkinan nomor program 0 0000 sampai 0 6999. Pada monitor pemakai (MON) dapat ditentukan nomor nomor yang diperuntukan bagi sub program. Dalam prabik telah ditenapkan nomor program untuk sub program 0 0080 sampai 0.0255. Untuk detailnya lihat monitor pemaks Struktur sub program 1. Awal sub program ‘Awal sub program adalah nomor program. Kemungkinan masukan dari Oz sampai © 0255. Kemungkinan nomor sub program terrendah ditentukan dalam monitor pemakai dengan O72. Jika suatu nomor program tidak diantara O22 dan 0.0255 muncul alarm 630. 2. \si program 3. Akhir program M7 Program jon Nomor nomor program © 7000 sampai 0 9999 adalah untuk program polygon simulasi grafik. Untuk detailnya lihat simulasi grafik. 2 00015 N0000 N00 10 ‘N00 20 N0010/G01/X40,000/25,000/F 120 adres Kombinasi angka IG 01} — kata Blok-blok program, blok NC ‘Adres: N Kemungkinan nomor blok N 0000 sampai N 9999. Suatu blok terdiri atas, nomor blok dan kata-kata. Kata-kata tersebut membentuk isi blok. ‘Adalah bermanfaat untuk menomori blok-blok program dalam penambahan sepuluh yang demikian, memungkinkan blok dapat disisipkan tanpa mempengaruhi program lain selama masukan, penomoran blok program dalam penambahan sepuluh diusulkat secara otomatis oleh pengendali. Kata-kata Suatu blok biasanya terdiri atas beberapa kata. Kate: Kata terdiri atas satu huruf (adres) dan kombinasi angka. Setiap adres punya arti tertentu, menurut harga gabungan numeris yang sesuai. ‘Adres-adres dan artinya, di uraikan dalam petunjuk pemrograman. Ketentuan-ketentuan sintak: © Panjang blok: Panjang blok maksimal dapat bervariasi antara 3 dan 4 baris tergantung pada kata-kata yang diprogram. Bila panjang blok maksimal terlampaui, muncul alarm 650. Untuk mencapai struktur program yang jelas, dianjurkan_ menyusunnya yang logis. © Ketentuan urutan kata kata Selain dari urutan X(U), Z0) dalam siklus G84, GBS, G86, tidak ada ketentuan mutlak tentang urutan kata. Namun, untuk memperoleh struktur program yang jelas, harap anda memperhatikan urutan- urutan berikut ini: * Setiap blok dimulai dengan nomor blok * Fungsi G harap diprogram setelah nomor blok * Kata kata untuk koordinat X (U), Z (W), perhatikan urutan X (U), Z (W) dalam siklus G84, G85, G86 jangan terbalik. * Jka diprogram G02, G03 parameter interpolasi|, K harap diprogram setelah X (U), Z (W). * Jika diprogram siklus, parameter harap diprogram setelah adres X (U),200). Kata F (kisar ulir) Kata $ (kecepatan putaran sumbu utama, kecepatan potong) Kata T (adres alat potong) Kata M (fungsi tambahan) © Beberapa fungsi G dan M dari kelompok yang sama Jika dua atau lebih fungsi G autau M dari kelompok yang sama dari satu blok (tak berarti) fungsi yang diprogram terakhir efektif. © Kata kata yang sama dalam satu blok: Selain dari kata GdanM Yang berlaku yang dimasukan terakhir. © Kata G dan M yang sama dari kelompok yang sama dalam satu blok Dengan kata G dan M dari kelompok yang sama yang berlaku adalah yang dimasukkan terakhir. © Pemrograman titik desimal Harga harga X, Z, U, W, Po, P2, |, K harus diprogram dengan desimal, tanpa titik desimal harga-harga akan dianggap sebagai ‘um (pada G71) atau 1/10000 inchi (670) nol didepan dan nol berikutnya harus diprogram. Catatan tambahan n. Perintah gerakan pertama setelah pemanggilan alat potong dan pemanggilan pencatat penggeseran posisi harus perintah G00. Keterangan lebih lanjut diberikan dalam keterangan pemrograman dan uraian masing-masing perintah G. ¢ Masing-masing adres dan artinya dan kemungkinan ukuran masukan ‘masing-masing, kemungkinan masukan harga numeris plus minus dapat ditemukan dalam ringkasan adres adres. Uraian detailnya diberikan dalam bab bab berikut. Uraian singkat tentang adres-adres * Adres jalannya X dan Z Titik tujuan dalam sistem koordinat at Z. Sistem koordinat aslinya adalah M (titik nol mesin) atau titik W (titik nol benda kerja) yang anda tentukan. Ukuran X diberikan sebag eter (penetapan pabrik). Dengan parameter Lo, bit 0 pada monitor pemakai anda juga dapat ‘menetapkan pemrograman X sebagai radius. Adres jalannya U dan W Data jalannya dalam inkremental diberikan dengan U dan W. * Adres idan K Idan K adalah parameter interpolasi untuk pemrograman busur lingkaran, untuk urainan detail, linat G02, G03. * Asutan F 1) Fdalam hubungannya dengan G94. Dengan adres F, asutan diprogram sebagai kecepatan asutan dalam mm/menit (inchi/menit). Untuk ukuran masukannya, li rFingkasan adres-adres dan ukuran masukannya. 2) F dalam hubungannya dengan G95. Asutan ditetapkan dalam mm/putaran atau inchi/putaran untuk ukuran masukannya,lihat ringkasan adres-adres dan ukuran ‘masukannya. 3) F dalam hubungannya G33 dan G85. Dengan F diprogram kisar ulir dalam mm dan inchi. Untuk ukuran masukannya, lihat ringkasan adres-adres dan ukuran masukannya. * Adres S 1) Sdalam hubungannya dengan G96. Kecepatan potong diprogram dalam mmymenit ata Untuk ukuran masukannya lihat ringkasan. 2) Sdatam hubungannya dengan G97. Kecepatan putaran sumbu utama diprogram dalam putaran/ menit. 3) Sdalam blok dengan G92 Di program batas kecepatan sumbu utama tertinggi. 4) Sdalam blok dengan M19. Di program posisi berhenti dari sumbu utama. 2a * AdresT Dengan kata T, alat potong (posisi revolver pahat) dan data pahat dipanggil. Uraian detailnya lihat adres T. * FungsiM Dengan M, fungsi pemindah atau fungsi lait dipanggil. * AdresL 1) Dengan L, sub program dipanggil, pengulangan program dan Jompatan tujuan ditetapkan. Uraian detailnya lihat G25/M17, program poligon G26. 2) Ldalam pencatat pahat. Pada L dituliskan posisi potong dari pahat. Uraian detailnya lihat 6401G41/642. * AdresR Pada R dituliskan radius ujung pahat. Uraian detailnya lihat G40/G41/G42. * Parameter P dan D Jenis pelaksanaan khusus dalam siklus diprogram dengan parameter P dan D. Detailnya anda dapatkan pada uraian masing-masing siklus. * FungsiG Persaratan jalannya, dipanggil dengan G. Uraian detailnya lihat fungsi G. * AdresO ‘Adres O ditetapkan untuk nomor-nomor program NC. Nomor program ini dipakai sebagai tanda pengenal, misal dari program yang ‘tersimpan pada kaset dan sebagai tanda awal program. Pembagian adres O: Nomor program pokok: 0.0000 sampai 0 6999 Nomor sub program: zz sampai 00255 Dengan 072 pada monitor pemakai program ter rendah yang berlaku. Dalam pabrik ditetapkan Oz; Nomor program poligon: © 7000 sampai 0 9999 * Memori data-data potong Data alat potong dimasukkan secara inkremental kedalam memori alat potong dengan adres X, Z. (Lihat pemrograman pahat / t potong). * Pencatat penggeseran posisi (PSO): 1, Masukan langsung inkremental dalam pencatat penggeseran posisi dengan X (= ukuran radius) dan Z. 2. Penulisan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam blok G92. Ukuran penggeserannya ditentukan secara inkremental dengan X dan 2 (X= ukuran radius). Setelah pengaktifan, hanya X dan Z menghapus harga lama dalam encatat penggeseran posisi 5. Harga baru X dan Z tersimpan. Jika ukuran penggeseran diberikan dalam U dan W dalam blok G92, setelah pengaktifan nya, harganya ditambahkan atau dikurangkan (lihat penggeseran titik nol). Blok-blok lompat Untuk beberapa hal (percobaan pemotongan, produksi masal) adalah bermanfaat, bahwa blok-blok dapat dilompati. Blok-blok yang dilompati ditandai dengan garis miring. Garis miring ini hharus ditempatkan setilah nomor bloknya. N90 G00 x20, 230, N100/M00 + blok lompat tombol Urutan dalam program ‘Tombol lompat ditekan: Blok-blok lompat tidak dilaksanakan. ‘Tombol lompat tidak ditekan: Blok-blok lompat akan dilaksanakan. Pemrograman harga absolut Uraiannya terjadi dengan adres: XZ Data X, Z elalu dihubungkan dengan sistem koordinat asli aktual (lihat penggeseran titik nol) #PO NJ, PO-»P1 N....JGO1/X40,000/2-25,000/F P1-+P2 N....JGO1/X60,000/2-40,000¥F.... PR Node Pemrograman harga inkremental Uraiannya terjadi dengan: uw Adres U, W selalu menunjuk pada titik awal setiap bblok. 9PO Nd) PO-»PI N....JGO1/U5,000/W-25,000/F... P1+P2 N....JGO1/U10,000/W-15,000/F... P2> Nu Pemrograman campuran Pemrograman juga dapat dilakukan lampuran {absolut dan inkremental) Contoh: PON.) PO->PI N....JGO1/U5,000/2-25,000/F. P1-»P2 N....JGO1/X60,000/W-15,000/F.... P2> Nu Kode-kode G, formatnya dan uraian format Adres-adres khusus, pada umumnya ditunjukkan dengan kode G. Contoh: Go0x atau GOUK f plZE nordF Untuk singkat dan mudahnya dipahami, uraian adres bersangkutan (uraian format) datanya dikodekan. Kode: 1. Sebagai ganti memberikan kemungkinan masukan, diberikan jumlah angkanya. Contoh: Sebagai ganti: Nari 0sampai 9999 atau N... kita tuliskan NA. Now > NG 4 2. Spesifikasi kemungkinan jumlah angka sebelum dan sesudah titik desimal ditandai dengan dua angka. > X43 43 ‘Angka pertama: _jumlah angka sebelum titik desimal Angkakedua: —_jumlah angka setelah titik desimal 3) Jika harga-harga dapat positif atau negatif, dituliskan tanda + diantara adres dan jumlah angkanya. Keteranga Untuk ketentuan lebih baik, sering ditulis tanda + (x # 43), £43 £43) Fa “ cot [mm] {mm]_—_{um/put} {mmmen] N4: Empat angka tanpa titik desimal dan tanda. xX, Zt ee hee U,Wt Pr Kemung- Empatangka Tiga angka kinan sebelum setelah titik tanda titik desimal desimal F4: Empat angka tanpa titik desimal dan tanda. Contoh: x z t t + t Na ea: «= w 243| 1 £43] £43] Fa [mm] [mm] [mm] [mm] _—_[urvput] [mmvmen] Contoh: Na G04 | 045 (110 det) 145 Lima angka tanpa titik desimal dan tanda. 210 Fungsi-fungsi tetap berlaku, t Sebagian besar fungsi G dan M dan juga kata-kata lain a tetap berlaku/ modal. itu berarti mereka tetap aktif, sampai atau dibatalkan. {ni berarti untuk pemrograman suatu penyederhanaan dan pemendekan. 1._Fungsi-fungsi tetap berlaku / modal kata-kata, kata didalam suatu program Fungsi-fungsi G dan M ‘© Fungsi-fungsi G dan M dibagi ke dalam kelompok-kelompok. © Fungsi-fungsi G dan M tetap berlaku / modal adalah tetap berlaku ‘sampai mereka ditimpa oleh fungsi G atau M lain dari kelompok yang sama (lihat pembagian kelompok fungsi-fungsi G/M). ‘© Beberapa fungsi G atau M dapat juga dibatalkan sec: Pembatalan: G54, GSS dibatalkan dengan G53, G57, G58, G59 dibatalkan dengan G56 G41, G42 harus dibatalkan dengan G40 M30 secara otomatis menyebabkan program berakhir, dan: ~ M05 sumbu utama berhenti = MOS Pendingin mati - M23 Mangkok penangkap kembali Contoh: Penerimaan G00 ke dalam blok NO110. Dalam blok NO120 G00 dibatalkan oleh G01. GOt aktif. No100 G00 | x50,000 | Z+ 10,000 NO110 00 | x36,000 | z+2,000 NO120 or_| x40,000 | 210,000 |r... Contoh: M03 di aktifkan dalam blok NO0SO. Dalam blok-blok NO05S0 sampai NO120 berlaku M03. Dalam blok NO120 M03 dibatalkan dengan M04. ‘Mulai dari blok NO120, M04 aktif. ‘Gontoh: Dalam blok NO050, M03 diaktifkan. Dalam blok NOOSO sampai NO120 berlaku M03. Dalam blok NO120, M03 dibatalkan dengan M04. Mulai dari NO120, M04 aktif Nooso mo3 NOO60 Caos NO120 1 | mos [aoa Penerimaan kata dan isi kata Ii kata X(U), Z(W), F,S, T, diambil alih ke blok blok berikutnyé dibatalkan melalui pemrograman harga yang lain. nya ‘Gontoh: Dalam blok blok NO050, NO060 dan NOO70 berlaku dengan isi kata yang sami ‘0040 GOI 40,000 210,000 120 $1500, T0303 ‘NOOSO Gor 35,000 210,000. (F120) {51500} [T0303] woo6o | cor z-18,000 | [F120] 300) | [roso3 ‘Noo70 | Goo | x48,000 _ [S1500) 2. Pengambil alihan fungsi G, M dan kata ata ke dalam program berikutnya Fungsi GM ‘Semua fungsi G tetap berlaku, kecuali dari kelompok O, alih ke dalam program berikutnya ontoh: Pengambil allhan funasi G. Fungsi fungsi G, G54, G94, yang aktif dalam program O 10 juga diambil alih ke dalam program 0 20. ‘Contoh: ‘ungsi M, M38 yang aktif dalam program 0 62 juga diambil alih ke falam program 074. 010 ‘Noo00 G54 G94 No200 30 [Joss G94 aktif 020 ‘Noooo Fi di 062 No140 38 mn No200 30 [Joe aktif o7 ‘Noo00 = 23 020 Kata kata: Kata kata F, $, T, diambil alih ke-dalam program berikutnya. ontoh: {si kata kata F, 7, $ yang ada dalam blok blok NO120, NO130 diaktifkan dalam program 0 20. Pada akhir program hal ini masih tetap berlaku dan diambil alih ke dalam program O 30. Parameter lain tidak terambil alih ke dalam program lain. ‘No000 No120 F150 No130 0303 No140 $1500 NO230 M30 030 F 150, 10303, $1500 aktif Nooo Catatan: fika anda memilih sub mode STATUS, anda dapat melihat keadaan G, M, F,S, T, yang aktif. 3. Pengambil alihan dari mode pelayanan execute / pelaksanaan ‘Semua fungsi tetap berlaku dari fungsi G, M, kecuali fungsi G dari kelompok 0, yang diaktifkan pada mode execute, akan tetap aktif dalam program program berikutnya. 24 Status mula Status mula ditentukan oleh pabrik pembuat. Beberapa status dapat diubah oleh pemakai. Kriteria untuk penentuannya karena alasan praktis dan keamanan. Mos menghidupkan pengendali, sumbu utama tidak boleh berputar. Status mula adalah aktif,jika pengendali dihidupkan, tidak dengan ‘tombol darurat aktif atau RESET. Status mul: kecompok] o | 1 | 2] 3 | 4] 5 | 6 | 7 G 97 | 95 | 53 56 n M os | 39 09 25* | 20* | 23° si" ‘Sikap F: 00000 ‘sikap $: 0000 Sikap T: 0000 = _ Pada mesin mesin USA sebagai ganti G71 ditentukan G70. = Fungsi M yang ditandai dengan (*) hanya aktif pada beberapa perangkat keras yang sesuai Eungsi M kelompok 5/6 Kelompok 5: _ perintah alat pencekam M25/26 Kelompok 6: _Perintah kepala lepas M20/M21. ‘Untuk fungsi M kelompok 5 dan 6 berlaku: Perintah yang aktif sebelum mematikan, akan tetap aktif sesudah pengendali dihidupkan kembali. Status mula dapat ditentukan dalam monitor pemak: 1. Dengan parameter 01; dapat ditentukan status mula yang aktif, apakah G70 atau G71. (041 bit 0=0 (rendah) O11 bit = 1 (tinggi 2. Dengan parameter 0; ; bit 3 dapat ditentukan status mula yang aktif, apakah M50 atau M51. (041 Bit 3 =0 (rendab)........M'50- pembatalan logik arah revolver pahat MS1 - pemilihan logik arah revolver pahat '71 - pemrograman dalam mm. G70- pemrograman dalam inchi 041 Bit 3=1 (tinggi BAB 3 Pemrograman alat potong Penggeseran titik nol @ Pemrograman alat potong 3/1- 3/6 @ Penguncian an Keterangan tentang adres T 3/1 Herga koreksi alat potong 3/2 @ Pengukuran data alat potong 3/2 @ Memori data alat potong 3/2 © Pemanggilan adres T 38 © Catatan pemrograman 3/4 © Contoh1 3/5 © Contoh 2 3/6 Penggeseran titik nol 3/7 - 3/14 © Pencatat penggeseran posisi 37 © Perintah pemanggilan 37 @ Kemungkinan kemungkinan masukan 37 @ Pemanggilan dan pembatalan pencatat Penggeseran posisi 38 ® Contoh G53 - G59 3/9 - 3/10 @ Hal hal khusus G92- Ketentuan untuk pencatat penggeseran posisi 5 dalam program NC G59- Pengaktifan harga pencatat penggeseran posisi 5 3/11 @ Jenis ukuran masukan dari G92 3/12 - 3/13 © Conteh contoh G92 34 Pemrograman alat potong Alat potong diprogram dengan adres T dengan nomor 4 angka. Penguncian 01-99 01-99 ‘Nomor alat potong ‘Nomor koreksi alat potong Nomor alat potong pada revolver pahat. Alat Nomor koreksi alat potong ditulis dalam LY potong hanya dengan “pemegang pahat ‘memori data alat potong. tukar cepat”. Penjelasan tentang adres T 1 Dua angka pertama dari adres T, adalah nomor alat Potong. Nomor alat potong menunjukkan posisi alat potong pada revolver pahat.Jika adres T dipanggil, revolver pahat bergerak keposisi terpanggil 2 — Harga koreksi alat potong disimpan dengan nomor Nomor alat potong Nomorkoreksi _Koreksi dalam memor alat potong. alat potong ‘ontoh 1 dalam memori data alat potong > korektur T..01 20dalam memori data alat potong + korekturT..20 3n ‘MODE: EDIT TOOL, DATA, 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Data alat potong Bayangkan sistim koordinatnya pada titik N. Dari ‘tik N (titik referensi pemegang alat potong), jukur data alat potong XZ, ukurannya dimasukan kedalam memori data alat potong. ‘Radius uiung potong pahat R ‘Sebagai tambahan data alat potong X, Zjuga harus Takberlaku vitinggiy | Orendah) |, tak berlaku ‘tinggi | Orendah) |, 1 bit perhentian harga = 4 | harga = o|~ Teer harga =64 | harga = _|~ ‘Pit Pements ‘O(rendah) | T¢tinggid | Otrendah) | 1 (tinggi) it ian harga = 0 | harga= [> 7b harga = 0 | harga = 128|> ' ¥/2bit perhenti Ving) | 1 ¢tingg | gp Ving | Vetinga) | ogi ian hharga= 4 | harga=e]™ °>* harga = 4 | harga = 128|~ Dit Perhentar 01 bit 0: BitO = rendah Format data intern EMCO, hanya untuk maksud pengujian. BitO = tinggi: Format ISO (lihat data format - format) idak ada “ctrl 2” pada akhir transmisi data. it 1» tinggi Huruf kontrol “ctrl Z" dimasukkan pada akhir transmisi data. Qos bit 2bit 3: Bit 2 dan bit 3 digabung. Panjangnya huruf dapat ditetapkan dengunnya Panjang aut Pana bb alah bass Qo1 bit Penetapan, apakah pengecekan persamaan harus dilakukan orbit 6/bit 7: Penetapan jumlah bit penghentian. Juma ini tergantung pada unit peripheral yang dinubung (iat uraian tentang peripheral). or bit 5: Bit 5 digunakan untuk menetapkan, apakah untuk jumlah genap atau gasal dilakukan pengecekan. Pengecekan ini tentu saja dibebaskan, jika dalam bit 4 telah ditetapkan Pengecekan persamaan. Contoh parameter 001 Harga Bio | FORMATISO 1 Bitt | Takada cz 0 Biz | Huet ° Bits | 7oit 8 Bit4 | Pengecakan persamaan 16 Bits | Persamaan genap 3 Bis 6 1 bit pethentian Bit7 ° Harga masukan O01 = 121 Oo2_ Penetapan jumlah data alat potong yang disimpan Dengan Oo jumlah data alat potong yang disimpan pada penyimpan data luar dapat ditetapkan, Jenjang masukan: 0 - 9 ‘Op2 = 99 telah ditetapkan dalam pabrik. Ke 5 pencatat PSO selalu disimpan meskipun dengan Oo2 Lihat juga mode antar aparat data alat potong dan PSO. 6/10 Format-format data pengendali PU-3A Masukan: Masukan program ke antar aparat RS 232c pada dasarnya dilakukan dengan suatu masukan melalui panel pengendali Urutan huruf-huruf yang dikirim harus berdasarkan urutan yang tepat dari tomol-tombol pelayanan pada PU-2A. Karena itu adalah perlu untuk mengetahus prosedur masukan data pada PU-24 lihat petunjuk pelayanan PU-2A. Penafsiran dari perintah-perintah PU-2A (misal. ENTER PREVIOUS) pada kode ASCII anda dapat menemukan daftar penafsiran. ‘Ada perkakas yang anda dapat secara langsung mengedisi ke mesin. Harga-harga yang dimasukan dapat dilihat pada monitor dari PU-2A. Untuk ini pembacaan keluar antar aparat harus dilaksanakan (Parameter Ooo bit 0 harus diatur tinggi; harga untuk bit 0 tinggi = 1, lihat monitor pemakai). Program-program dapat diawali sebagai ganti % juga dengan huruf "0". Semua huruf sebelum % atau 0 diabaikan. © Komentar-komentar dapat ditulis diantara kurung pada perkakas luar. \si dalam kurung ini tidak diambil alih ke PU-2A pada pengiriman data © Prosedur pembacaan masuk akan diselesaikan secara otomatis oleh PU-2A, Jka ada suatu perintah M30 pada akhir blok. Jika tidak ada (M30 pada akhir blok prosedur pengiriman tidak akan terhenti {Makau Berbagal program dapat masukan satusetelah yong lain © Start otomatis dari pelayanan pembacaan masuk: Dengan Zi f INPatau dengan ‘OINP (0 berkedip)) Prosedur pembacaan masuk secara otomatis dimulai. Edit PU-2A Juar: Edit dapat dilakukan dalam dua format. Mode edit dapat ditentukan dalam monitor pemake Format iso: Monitor pemakai: Parameter Op: bit 0 harus diatur tinggi (harga = 1) Program format: % Zizi LI cof NZizizizi LY Ly LL Gzizi LH MZizi elf NZizizizi LIL Pzi= u Dzi = Zizizi erifX Zizi.ZiZizi crf Catatar Format EMCO untuk penggunaan intern 61

You might also like