You are on page 1of 5

NAMA : LINA MASFUFAH

NIM : 18050781010054

TUGAS MODUL 6 KB.1: Evaluasi Mata Pelajaran Assigment

Buatlah ringkasan pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi Bimbingan konseling


serta tujuan dan fungsi evaluasi Bimbingan dan Konseling!

Jawab :

A. Pengertian pengukuran
Pengukuran dalam bahasa Inggris yakni Measurement adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur dalam arti memberi angka but obyek pengukuran atau obyek
ukur. Hasil data yang diperoleh dari kegiatan pengukuran ini ialah data kuantitatif.
Berikut ini pendapat dari beberapa ahli:
 Suharsimi Ari kunto dalam Amirah Diniaty (2011:20) menegaskan pengukuran adalah
menyamakan benda yang diukur dengan sebuah alat ukur, baik terstandar maupun tidak
berstandar dan hasilnya berupa angka, misalnya 170 sentimeter, dan diberi makna dalam
bentuk kualitas misalnya tinggi sekali untuk ukuran seorang gadis. Pengukuran adalah
awal dari kegiatan evaluasi.
 Pengukuran dalam proses pembelajaran atau dalam pendidikan merupakan suatu
prosedur penerapan angka atau simbol terhadap suatu objek atau kegiatan maupun
kejadian sesuai dengan aturan. Karena itu, pengukuran merupakan suatu prosedur yang
dapat digunakan dosen, guru maupun pendidik lainnya dalam mengumpulkan informasi
kuantitatif, dengan mengingat ketiga unsur di atas. Pengukuran tidak semata-mata
tergantung pada tes sebagai alat ukur tetapi juga dapat digunakan cara lain asal hasilnya
dapat dikuantifikasikan.
 Lebih lanjut A. Muri Yusuf (2011:12) menjelaskan hasil pengukuran akan ditentukan oleh
kecanggihan alat ukur instrument yang dipakai, pengadminsitrasian, yang tepat serta
pengolahan data menurut pola yang sebenarnya berdasarkan patokan yang disepakati.
Hasil pengukuran itu berupa angka atau simbol lain yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.

Dalam bimbingan dan konseling kegiatan mengukur sangat sering dilakukan oleh
pihak-pihak terkait. Dari pengertian yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud pengukuran dalam bimbingan dan konseling adalah kegiatan
mengumpulkan data yang berkenaan dengan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
sasaran-sasaran tertentu di mana data tersebut berbentuk kuantitatif/angka. Sebagai contoh
ketika Guru Pembimbing memberikan tes psikologis kepada siswa kemudian diperoleh
angka-angka berkenaan dengan tes yang telah dilakukannya.

B. Pengertian Penilaian

Penilaian merupakan suatu proses membandingkan suatu obyek dengan mengacu


pada patokan-patokan tertentu , seperti baik/buruk, memadai/tidak memadai, memenuhi
syarat/tidak memenuhi syarat, dan sebagainya. Hasil data yang diperoleh dari kegiatan
penilaian ini ialah data kualitatif (kualitas suatu obyek).

Berikut ini pendapat dari beberapa ahli:


 Nana Sudjana dalam Amirah Diniaty (2012:28) menjelaskan sebelum tahun 1930
penilaian dan pengukuran merupakan dua hal yang tidak terpisah, satu dengan yang
lainnya sering dikacaukan. Kata penilaian pada saat itu jarang terdengar dan bila sekali-
kali dikaitkan dengan kata pengukuran, sehingga timbul istilah pengukuran dan penilaian.
Kegiatan pengukuran dan penilaian waktu itu bersifat kuantitatif, dan lebih banyak
diarahkan pada upaya memeriksa perbedaan-perbedaan individual.
 Menurut Suharsimi Ari Kunto (2009:2) menilai adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
 Selanjutnya perkembangan antara 1930 – 1960 dalam Amirah Diniaty (2012:29)
munculah Ralph W. Tyler seorang tokoh yang merintis hubungan antara penilaian dan
perbaikan kurikulum. Menurut Tyler pengukuran hanya merupakan salah satu bagian dari
penilaian, dan dari penilaian lah diketahui seberapa jauh tujuan pendidikan telah atau
belum tercapai.

Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Penilaian program bimbingan
konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh mana pelaksanaan suatu program mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, keberhasilan program dalam pencapaian
tujuan merupakan suatu kondisi yang hendak dilihat melalui kegiatan penilaian. penilaian
dalam bimbingan dan konseling yakni pengumpulan data/informasi pelayanan bimbingan
dan konseling yang berbentuk kualitatif kemudian data tersebut dianalisis berdasarkan
patokan nilai. Jadi penilaian dalam bimbingan dan konseling merupakan lanjutan dari proses
pengukuran. Data-data kuantitatif yang diperoleh dari proses pengukuran dilakukan analisa
namun belum sampai pada tahap penafsiran dan pengambilan keputusan.

C. Pengertian Evaluasi

Secara harfiah, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam
bahasa Arab : al-Taqdir. Dalam bahasa Indonesia berarti penilaian .
Sedangkan menurut istilah, dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown
tahun 1977 : evaluation refer to the act or process to determining the value to
something. Menurut definisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjuk pada atau mengandung
pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai dari sesuatu.
Evaluasi program bimbingan, menurut W.S Winkel (1991:135), adalah usaha menilai
efesiensi dan efektifitas pelayanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program
bimbingan. Adapun menurut Dewa Ketut Sukardi (1990:47), evaluasi program bimbingan
adalah segala upaya tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan
kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah
dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai dengan program
bimbingan yang dilaksanakan. Jadi, evaluasi pelaksanaan program bimbingan merupakan
suatu usaha untuk menilai efesiensi dan efektifitas pelayanan bimbingan konseling demi
peningkatan mutu program bimbingan dan konseling.
Evaluasi dapat juga diartikan sebagai proses pengumpulan informasi untuk
mengetahui efektivitas kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya pengambilan
keputusan. Pengertian lain evaluasi adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari
perkembangan sikap dan perilaku atau tugas-tugas perkembangan para siswa melalui
kegiatan yang telah dilaksanakan.
Penilaian kegiatan bimbingan di sekolah adalah segala upaya, tindakan, atau proses
untuk menentukan derajat kualitas kemajuan yang berkaitan dengan pelaksanaan program
bimbingan di sekolah dengan mengacu pada kriteria atau patokan-patokan tertentu sesuai
dengan program bimbingan yang dilaksanakan.
Kriteria atau patokan yang dipakai untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program
layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah mengacu pada terpenuhi atau tidaknya
kebutuhan-kebutuhan siswa.

D. Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling


Secara umum penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
bertujuan untuk:
a. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah
memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
b. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas strategi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan


konseling ditujukan untuk:
a. Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas dari layanan bimbingan dan konseling.
c. Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan dan/atau perlu diadakan
perbaikan dan perkembangan.
d. Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha menunjang
keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
e. Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan masyarakat terhadap pelaksanaan
program bimbingan dan konseling.
f. Mengetahui sampai sejauh mana kontribusi program bimbingan dan konseling terhadap
pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya, TIK dan TIU pada khususnya.
g. Mendapatkan informasi yang akurat dalam rangka perencanaan langkah-langkah
pengembangan program bimbingan dan konseling.
h. Membantu mengembangkan kurikulum sekolah untuk kesesuaian dengan kebutuhan.

E. Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi antara lain, sebagai berikut:
a. Memberikan umpan balik kepada guru pembimbing (konselor) untuk memperbaiki atau
mengembangkan program bimbingan dan konseling.
b. Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang
tua siswa tentang perkembangan siswa agar secara bersinergi atau berkolaborasi
meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.

You might also like