Professional Documents
Culture Documents
HGFVGKHJL
HGFVGKHJL
HGFVGKHJL
JURNAL ILMIAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Ekonomi
Disusun Oleh :
JAKARTA
2018
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN
KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN
KARAWANG
Tri Sulastri
ABSTRACT
The research was conducted in order to understand the factors that affect the quality of
local government financial statements. Factors that be researched is the Influence of
Human Resource Competence, Application of Financial Accounting System, Utilization of
Information Technology, and Internal Control System.
Latar Belakang
2. Andal
Keandalan informasi sangat bergantung pada kemampuan suatu informasi
dalam menyajikan secara wajar keadaan atau peristiwa yang disajikan dengan
keadaan yang sebenarnya terjadi. Keandalan suatu informasi akan berbeda,
tergantung pada level pemakai, tingkat pemahaman pada aturan dan standar yang
digunakan untuk menyajikan informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan andal
apabila:
a. Dapat diuji kebenarannya (verifiable)
Kemampuan informasi untuk diuji kebenarannya oleh orang yang berbeda,
tetapi dengan menggunakan metode yang sama, akan menghasilkan hasil
akhir yang sama.
b. Netral
Tidak ada unsur bias dalam penyajian laporan atau informasi keuangan.
informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
c. Penyajian secara wajar/ jujur (representational faithfulness)
Menggambarkan keadaan secara wajar dan lengkap menunjukkan hubungan
antara data akuntansi dan peristiwa-peristiwa yang sebenarnya digambarkan
oleh data tersebut. Informasi yang disajikan harus bebas dari unsur bias.
3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
4. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESA
dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial,
maupun politik serta baik secara langsung atau tidak langsung melalui wakil-wakilnya.
Dalam suatu pemerintahan demokrasi, hubungan antara pemerintah dan para pengguna
informasi keuangan pemerintah dapat digambarkan sebagai suatu hubungan keagenan
(faristina, 2011).
a. Pemerintah Daerah
1) Neraca
2) Laporan Realisasi Anggaran dan
3) Catatan atas Laporan Keuangan
e. Teknologi Informasi
Menurut Sutabri (2014:3) Teknologi informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengelola data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan.
Teknologi informasi adalah mencakup computer (baik perangkat
keras dan perangkat lunak), berbagai peralatan kantor elektronik,
perlengkapan pabrik dan telekomunikasi Mulyadi (2014:21).
2. Sistem Pengendalian Interen Pemerintah (SPIP)
3. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah merupakan suatu sistem yang
dirancang sedemikian rupa, baik pada pemerintahan pusat maupun
pemerintahan daerah untuk menciptakan keandalan laporan keuangan,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pemerintahan, pengamanan aset
negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Pengendalian
internal dibangun dari lima komponen diantaranya: (1) lingkungan
pengendalian; (2) penilaian risiko; (3) aktivitas pengendalian; (4) informasi
dan komunikasi; serta (5) monitoring (PP Nomor 60 tahun 2008; Bodnar dan
Hoopwod, 2010; Aren et al, 2012:298). Komponen pengendalian intern
dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen untuk memastikan bahwa
tujuan pengendalian internal akan tercapai (Arens et al, 2012:320). Gubernur,
Bupati dan Walikota selaku kepala daerah wajib melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintah (PP 60 tahun 2008) serta menyampaikan
LKPD yang disusun dengan mengikuti SAP yang telah diterima secara umum
(Kawedar, 2010) sehingga pengelolaan keuangan yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel dapat dicapai (Susilawati dan Riana, 2013; Indriasih,
2014).
4. Kerangka Pemikiran
Kompetensi H1
SDM (X1)
H2
Penerapan KUALITAS LAPORAN
SKAD (X2)
H3 KEUANGAN (Y)
PEMANFAATAN
TEKONOLOGI
INFORMASI
(X3) H4
SISTEM
PENGENDALIAN
INTERN (X4)
H5
5. HIPOTESIS
Menurut Sugiyono (2012:84) “Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai
jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Berdasarkan Kerangka
pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
H1 : Terdapat pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
H2 : Terdapat pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
H3 : Terdapat pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas
Laporan Keuangan
H4 : Terdapat pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan
Keuangan
H5 : Terdapat pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem
Pengendalian Intern secara bersama-sama terhadap Kualitas Laporan
Keuangan
METODE PENELITIAN
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang akan menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,
2002). Populasi dalam penelitian ini adalah pengelola unit kerja atau pejabat
struktural pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karawang. Jumlah
SKPD di Kabupaten Karawang sebanyak 63 SKPD (Satuan Kerja Perangkat
Daerah) yang terdiri dari 21 Dinas, 5 Badan, 1 Kantor, RSUD, Sekertariat
DPRD, Sekertarian Daerah Kabupaten Karawang, 1 KPUD, Inspektorat, 1
Satuan Polisi Pamong Praja, dan 30 Kecamatan.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
diteliti). Pengambilan sampel atas responden dilakukan secara purposive
sampling. Purposive sampling digunakan karena informasi yang akan diambil
berasal dari sumber yang sengaja dipilih berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan peneliti (Sekaran, 2003). Sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu
sehingga dapat mendukung penelitian ini. Kriteria sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Pejabat struktural dan aparat yang melaksanakan fungsi Akuntansi,
Bendahara, dan Tata Usaha Keuangan di masing-masing Dinas pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
2. Memiliki masa kerja minimal satu tahun dalam periode penyusunan laporan
keuangan.
1. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas data dilakukan dengan One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test. Data dikatakan normal jika Asymp.Sig. (2-tailed) memiliki
nilai >0.05.
Tabel 1
Unstandardize
d Residual
N 102
Negative -.075
Table 4.14 menunjukkan nilai Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0.178 > 0.05
yang berarti bahwa data variable terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi, yang dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor
(VIF). Jika tolerence > 0.10, atau sama dengan nilai VIF < 0.10 maka model
terbebas dari multikolonieritas.
Tabel 2
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Penerapan Teknologi
.672 1.489
Informasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .756a .571 .554 3.479
a. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Intrn,
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.278 2.589 .880 .381
Kompetensi Sumber
.226 .078 .220 2.910 .004
Daya Manusia
Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan .208 .060 .281 3.448 .001
Daerah
Pemanfaatan Teknologi
.247 .071 .282 3.479 .001
Informasi
Sistem Pengendalian
.400 .162 .210 2.467 .015
Intrn
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Analisi :
1. Dari hasil perhitungan statistik tersebut didapat nilai konstanta (a) sebesar
2.278. Artinya apabila nilai variabel independen 0, maka besarnya nilai
variabel dependen adalah 2.278.
2. Nilai koefisien regresi (X1) sebesar 0.226 yang berarti bahwa jika variabel X1
(Kompetensi Sumber Daya Manusia) mengalami kenaikan sebesar 1% maka
variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan) mengalami peningkatan sebesar
0.226 begitu pula sebaliknya jika variabel X1 (Kompetensi Sumber Daya
Manusia) mengalami penurunan sebesar 1% maka variabel Y (Kualitas
Laporan Keuangan) mengalami penurunan sebesar 0.226.
3. Nilai koefisien regresi (X2) sebesar 0.208 yang berarti bahwa jika variabel X2
(Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah) mengalami kenaikan sebesar
1% maka variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan) mengalami peningkatan
sebesar 0.208 begitu pula sebaliknya jika variabel X2 (Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah) mengalami penurunan sebesar 1% maka
variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan) mengalami penurunan sebesar 0.208.
4. Nilai koefisien regresi (X3) sebesar 0.247 yang berarti bahwa jika variabel X3
(Pemanfaatan Teknologi Informasi) mengalami kenaikan sebesar 1% maka
variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan) mengalami peningkatan sebesar
0.247 begitu pula sebaliknya jika variabel X3 (Pemanfaatan Teknologi
Informasi) mengalami penurunan sebesar 1% maka variabel Y (Kualitas
Laporan Keuangan) mengalami penurunan sebesar 0.247.
5. Nilai koefisien regresi (X4) sebesar 0.400 yang berarti bahwa jika variabel X4
(Sistem Pengendalian Intern) mengalami kenaikan sebesar 1% maka variabel
Y (Kualitas Laporan Keuangan) mengalami peningkatan sebesar 0.400 begitu
pula sebaliknya jika variabel X4 (Sistem Pengendalian Intern) mengalami
penurunan sebesar 1% maka variabel Y (Kualitas Laporan Keuangan)
mengalami penurunan sebesar 0.400.
c. Uji Statistik t (parsial)
Uji statistik t (parsial) digunakan untuk mengukur sejauh mana
pengaruh variabel independen secara parsial dalam menjelaskan variabel
dependen.
Dasar pengambilan keputusan dengan cara membandingkan nilai thitung dan ttabel
dengan tingkat signifikan 0.05. Apabila thitung > ttabel maka Ha diterima dan
apabila thitung < ttabel maka Ha ditolak.
df =n–k
df = 102 – 5 = 97 maka diperoleh ttabel yaitu 1.985
Tabel 5
Hasil Uji Statistik t (parsial)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.278 2.589 .880 .381
Kompetensi Sumber
.226 .078 .220 2.910 .004
Daya Manusia
Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan .208 .060 .281 3.448 .001
Daerah
Pemanfaatan Teknologi
.247 .071 .282 3.479 .001
Informasi
Sistem Pengendalian
.400 .162 .210 2.467 .015
Intrn
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Sumber : Data diolah peneliti dengan SPSS 22 (2018)
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1565.017 4 391.254 32.331 .000b
Residual 1173.856 97 12.102
Total 2738.873 101
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
b. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Intrn, Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah
Dari Uji ANOVA atau uji F didapat nilai F hitung sebesar 32.331 yang
mempunyai nilai lebih besar dibanding F tabel yaitu 2.47. dan nilai signifikasi
0.000 yang mempunyai jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat
digunakan untuk Kualitas Laporan Keuangan atau dapat dikatakan H05 ditolak
dan HA5 diterima yaitu Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem
Pengendalian Intern secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .756a .571 .554 3.479
a. Predictors: (Constant), Sistem Pengendalian Intrn,
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
b. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Berdasarkan hasil output tabel 4.20 menunjukan nilai R Square sebesar 0.571.
Hal ini menandakan bahwa variabel Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern hanya dapat menjelaskan 56,5%
variasi variabel Kualitas Laporan Keuangan. Sedangkan sisanya, yaitu 43,5%
(100%-56,5%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang tidak diikut
sertakan dalam model penelitian ini.
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Derah, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan
Keuangan.
Berdasarkan analisis yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan :
1. Pernyataan hipotesis pertama (H1) dapat diterima, maka variabel Kompetensi
Sumber Daya Manusia berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah dengan koefisien variabel Sumber Daya Manusia
bernilai 0,226 dengan tingkat signifikansi 0,004. Hasil penelitian ini
menunjukan semakin tinggi Kompetensi Sumber Daya Manusia, maka
semakin tinggi juga pengaruhnya terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
2. Pernyataan hipotesis kedua (H2) dapat diterima, maka variabel Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh positif signifiksn terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah dengan koefisien variabel Sistem
Akuntansi Keuangan yang bernilai 0,208 dengan tingkat signifikansi 0,001.
Hasil penelitian ini menunjukan semakin tinggi Penerapan Sistem Akintansi
Keuangan Daerah, maka semakin tinggi juga pengaruhnya terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.
3. Pernyataan hipotesis ketiga (H3) dapat diterima, maka variabel Pemanfaatan
Teknologi Informasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah dengan koefisen variabel Teknologi Informasi yang bernilai
0,247 dengan tingkat signifikansi 0,001. Hasil penelitian ini menunjukan
semakin tinggi Pemanfaatan Teknologi Informasi, maka semakin tinggi juga
pengaruhnya terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
4. Pernyataan hipotesis keempat (H4) dapat diterima, maka variabel Sistem
Pengendalian Intern berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Daerah dengan koefisien variabel Sistem Pengendalian Intern yang
bernilai 0,400 dengan tingkat signifikansi 0,015. Hasil penelitian ini
menunjukan semakin tinggi Penerapan Sistem Pengendalian Intern, maka
semakin tinggi juga pengaruhnya terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan Teknologi
Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan yang
dilakukan di dinas-dinas Pemerintah Kabupaten Karawang, penulis memberikan saran
sebagai berikut :
1. Peneliti sebaiknya juga menggunakan metode interview selain dengan kuesioner
untuk mendapatkan data yang lebih kredibel.
2. Peneliti selanjutnya mungkin dapat meneliti implementasi pengelolaan laporan
keuangan pemerintah daerah agar dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti
dalam bidang anggaran organisasi sektor publik.
3. Peneliti selanjutnya mungkin dapat memperluas lingkup penelitian agar dapat
memberikan kontribusi yang lebih berarti dalam bidang organisasi sektor publik.
4. Peneliti berikutnya diharapkan dapat menambah obyek penelitian lain yang lebih
luas untuk memperkuat hasil peneliti.
5. Peneliti agar memperluas variabel independen yang akan diteliti.