Professional Documents
Culture Documents
TUGAS MAKALAH
KDK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan
dan kesehatan kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Dan tidak lupa pula
saya panjatkan syukur saya kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa saya dari alam
kebodohan menjadi alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini. Tak lupa pula saya
ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
Dalam makalah KDK ini saya membahas tugas mengenai Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan.
Saya selaku penyusun makalah ini berharap supaya makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
dipergunakan dengan baik dalam perkuliahan.
Saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dari pembaca supaya makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Kendari, 23 Maret 2015
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................16
B. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan (Growth) adalah merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh
selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru, menghasilkan penambahan
jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian. Dalam pertumbuhan manusia juga terjadi
perubahan ukuran, berat badan, tinggi badan, ukuran tulang dan gigi, serta perubahan secara kuantitatif
dan perubahan fisik pada manusia itu. Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan dan
perlambatan. Peristiwa ini merupakan kejadian yang ada dalam setiap organ tubuh.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan (Growth) adalah merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh
selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru, menghasilkan penambahan
jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian. Dalam pertumbuhan manusia juga terjadi
perubahan ukuran, berat badan, tinggi badan, ukuran tulang dan gigi, serta perubahan secara kuantitatif
dan perubahan fisik pada manusia itu. Dalam pertumbuhan manusia terdapat peristiwa percepatan dan
perlambatan. Peristiwa ini merupakan kejadian yang ada dalam setiap organ tubuh.
Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan
tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara
kognitif, psikososial, maupun spiritual.
Perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ mulai dari aspek fisik,
intelektual, dan emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah dengan bertambahnya
sempurna fungsi organ. Perkembangan intelektual ditunjukkan dengan kemampuan secara simbol
maupun abstrak, seperti berbicara, bermain, dan berhitung. Perkembangan emosional dapat dilihat
dengan perilaku sosial di lingkungan anak.
Maturasi merupakan proses perkembangan dan bertumbuh menjadi penuh meliputi kempuan biologis
individu, kondisi fisiologis, dan keinginan untuk belajar prilaku yang lebih matur. Misalnya, bayi
meninggalkan kegiatan merangkak untuk berjalan karena berjalan memberi keadaan yang lebih dalam
untuk menyelidiki lingkungan dan lebih banyak belajar.
Mempelajari kehidupan fisik merupakan hal yang penting untuk permainan dan aktivitas fisik karena hal
itu mempunyai nilai yang tinggi pada masa anak-anak.
2. Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai suatu organisme yang sedang
berkembang.
Setiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda antara satu dengan
manusia yang lainnya, bisa dengan cepat bahkan lambat, tergantung pada individu dan lingkungannya.
Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
Faktor Herediter Pertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara
bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah, dan secara simultan mengalami peningkatan untuk
berfungsi baik secara kognitif, psikososial, maupun spiritual.
Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orangtua kepada anaknya. Faktor ini juga dapat
berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut,
warna mata, pertumbuhan fisik, dan beberapa keunikan sifat dan sikap tubuh seperti tempramen.
Faktor ini dapat ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel telor,
tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Potensi genetik yang berkualitas hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan yang positif agar
memperoleh hasil yang optimal.
Lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir hingga akhir
hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapainya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia
tersebut sesuai dengan genetiknya.
Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
Faktor pranatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat
kimia, endoktrin, radiasi, infeksi, stres, imunitas, dan anoksia embrio.
b. Lingkungan Postnatal ( Faktor lingkungan setalah kelahiran )
· Lingkungan Biologis, meliputi, ras, jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan
fungsi metabolisme.
· Lingkungan Psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya, stres, sekolah, cinta
kasih, dan interaksi anak dengan orangtua.
· Lingkungan Adat dan Istiadat, meliputi pekerjaan / pendapatan keluarga, pendidikan orangtua,
stabilitas rumah tangga, dan kepribadian orangtua.
Status sosial ekonomi dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang lahir
dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih dapat dicukupi kebutuhan
gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.
4. Faktor Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses pertumbuhan dan
perkembangan. Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, anak sangat membutuhkan zat gizi
seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tak terpenuhi, maka
proses pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya dapat terhambat.
5. Faktor Kesehatan
Status kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan perkembangan. Pada anak
dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk pertumbuhan dan perkembangan sangat mudah.
Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan kurang baik, akan terjadi keterlambatan.
C. Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan
Beberapa prinsip pertumbuhan dan perkembangan merupakan hal yang benar untuk semua orang.
Kebiasaan ini di ekspresikan dengan konsep berikut :
1. Individu memiliki potensi adaptif untuk perubahan kualitatif dan kuantitatif dengan menerima
stimulus dari lingkungan dan memberi stimulus pada lingkungan tersebut.
3. Tujuan utama perkembangan adalah pencapaian potensi (realisasi diri atau aktualisasi).
Menurut Soetjiningsih, pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai dari masa konsepsi hingga
dewasa memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang kontinu sejak konsepsi hingga maturitas
(dewasa) yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Dalam periode tertentu terdapat percepatan dan perlambatan dalam proses pertumbuhan dan
perlambatan pada setiap organ tubuh berbeda.
3. Pola perkembangan anak adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antar anak satu dengan yang
lainnnya.
4. Aktifitas seluruh tubuh diganti dengan respon tubuh yang khas oleh setiap organ.
Secara garis besar menurut Markum, pertumbuhan dan perkembangan dibagi menjadi tiga, yaitu :
Pertumbuhan dan perkembangan fisis meliputi perubahan dalam ukuran besar dan fungsi organisme
atau individu. Perubahan ini bervariasi dari fungsi tingkat molekul yang sederhana seperti aktivasi enzim
terhadap diferensi sel, sampai ke proses metabolisme yang kompleks dan perubahan bentuk fisik di
masa pubertas.
Pertumbuhan dan perkembangan emosional bergantung pada kemampuan bayi untuk membentuk
ikatan bathin, kemampuan untuk bercinta kasih.
1. Perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti arah rangkaian tertentu.
2. Perkembangan adalah suatu yang terarah dan berlangsung secara terus-menerus, dalam pola
sebagai berikut :
a. Cephalocaudal yaitu pertumbuhan yang berlangsung terus dari daerah kepala ke arah bawah bagian
tubuh.
b. Proximodistal yaitu perkembangan yang berlangsung terus dari daerah pusat (proximal) tubuh ke
arah luar tubuh (distal).
c. Differentiation yaitu perkembangan yang berlangsung terus dari yang mudah ke arah yang lebih
kompleks.
3. Perkembangan merupakan hal yang kompleks, dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisten
dan kronolgis.
Disini terjadi perkembangan yang cepat pada sistem motorik, kognitif, dan sosial. Melalui hubungan
denga orangtua, anak akan membangun kepercayaan terhadap dunia da menjadi dasar bagi hubungan
antarpribadi di masa depan. Bulan pertama pascakelahiran mendapat perhatian karena terjadi
penyesuaian fisik terhadap kehidupan di luar janin dan penyesuaian psikologis terhadap orangtua.
Disini anak akan melakukan banyak aktivitas dan penemuan, yang dimulai saat ia memperoleh
kemampuan motorik berdiri sampai masuk sekolah. Masa ini ditandai dengan perkembangan fisik dan
kepribadian yang menonjol. Perkembangan motorik akan bertambah secara perlahan namun pasti. Anak
akan membutuhkan penggunaan bahasa, hubungan sosial yang lebih luas, mempelajari standar peran,
memperoleh kendali terhadap diri, menyadari ketergantungan dan kemandirian, serta mulai
membangun konsep diri.
Masa remaja merupakan masa transisi yang dinilai saat pubertas sampai masuknya anak ke dalam dunia
dewasa, biasanya berupa kelulusan sekolah menengah atas. Pematangan biologis dan pribadi disertai
konflik fisik dan emosional. Remaja mendefinisikan ulang konsep dirinya. Pada masa remaja akhir, anak
mulai memikirkan kembali semua nilai yang telah dipelajari dan berfokus pada identitas individual.
v Perkembangan Psikoseksual
Dalam perkembangan psikoseksual dalam proses petumbuhan dan perkembangan dapat dijelaskan
beberapa tahap sebagai berikut :
Dalam tahap ini, biasanya anak memiliki karakter diantaranya aktivitasnya mulai melibatkan mulut
untuk sumber utama dalam kenyamanan anak, perasaannya mulai bergantung pada orang lain
(dependent), prosedur dalam pemberian makan sebaiknya memberikan kenyamanan dan keamanan
bagi anak.
Dalam tahap ini, anak biasanya menggunakan rektum / anus sebagai sumber kenyamana, apabila terjadi
gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian yang obsesif-kompulsif seperti keras kepala,
kikir, kejam, dan tempramen.
Dalam tahap ini, anak mulai menggunakan energinya untuk mulai aktivitas intelektual dan fisik, dalam
periode kegiatan seksual tidak muncul, penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul
pada waktu ini.
Dalam tahap ini, genital menjadi pusat kesenangan seksual dan tekanan proses hormon seksual
menstimulasi perkembangan heteroseksual, energi ditunjukkan untuk mencapai hubungan seksual yang
teraktur, pada awal fase ini sering muncul emosi yang belum matang, kemudian berkembang
kemampuan untuk menerima dan memberi cinta.
v Perkembangan Biologis
Teori biologisme, biasa disebut teori nativisme menekankan pentingnya peranan bakat. Para penganut
biologisme menekankan pada faktor biologis, Menekankan Fase-Fase Perkembangan Yang Harus Dilalui.
Sedangkan Penganut sosiologisme atau emvilisme menekankan peranan lingkungan pada peranan
pribadi.
Sebagai makhluk kodrati yang kompleks, manusia memiliki intelegensi dan kehendak bebas. Dalam hal
perkembanngan, pada awalnya manusia berkembang alami sesuai dengan sesuai dengan hukum alam.
Kemudian perkembangan alami manusia ini menjadi jauh melampaui perkembangan makhluk lain
melalui intervensi intelegensi dan kebebasannya.
v Perkembangan Psikososial
Anak memiliki indikator positif yaitu belajar percaya kepada orang lain, tetapi selain itu ada segi negatif
nya yaitu tidak poercaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, dan bahkan pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan menghisap, rasa hangat dan hangat, cinta dan rasa aman itu
bisa menghasilkan kepercayaan. Pada saaat kebutuhan dasar tidak terpenuhi bayi akan menjadi curiga,
penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur, dan eleminasi yang
buruk.
Gejala positif dari tahap ini adalah kontrol diri tanpa kehilangan harga diri, dan negatifnya anak terpaksa
membatasi atau mengalah. anak mulai mengembangkan kemandirian dan mulai terbentuk kontrol diri.
Hal ini harus didukung oleh orangtua, mungkin apabila dukungan tidak dimiliki, maka anak tersebut
memiliki kepribadian yang ragu-ragu.
Anak mulai mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan dan mulai
mengevaluasi kebiasaan diri sendiri. Disamping itu, anak kurang percaya diri, pesimis, pembatasan dan
kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadinya. Rasa bersalah mungkin mucul pada saat
melakukan ativitas yang berlawanan dengan orangtua dan anak harus diajari memulai aktivitas tanpa
mengganggu hak-hak orang lain.
Anak mendapatkan pengenalan melalui demostarasi keterampilan dan produksi benda-benda, serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian, anak biasanya terpengaruh oleh guru dan sekolah. anak
juga sering hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah, dan teman sebaya.
Teman sebaya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku anak, anak mengembangkan
penyatuan rasa diri sendiri, kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas dengan kebingungan peran,
sering muncul dalam perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.
v Perkembangan Moral
Moral merupakan bagian yang cukup penting dalam jiwa remaja. Sebagian orang berpendapat bahwa
moral bisa mengendalikan tingkah laku anak yang beranjak dewasa ini sehingga ia tidak melakukan hal-
hal yang merugikan atau bertentangan dengan kehendak atau pandangan masyarakat. Di sisi lain
tiadanya moral seringkali dituding sebagai faktor penyebab meningkatnya kenakalan remaja.
Para sosiolog beranggapan bahwa masyarakat sendiri punya peran penting dalam pembentukan moral.
W.G Summer, berpendapat bahwa tingkah laku manusia yang terkendali disebabkan oleh adanya
kontrol dari masyarakat ittu sendiri yang mempunyai sanksi-sanksi tersendiri buat pelanggar-
pelanggarnya. Bayi berada dalam tahap perkembangan moral yang oleh Piaget disebut moralitas dengan
paksaan (preconventional level) yang merupakan tahap pertama dari tiga tahapan perkembangan
moral.
Menurut Teori Kohlberg, menyatakan bahwa perkembangan moral meliputi beberapa tahap, meliputi :
Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan
diterimanya, kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial, kontrol, emosi didapatkan
dari luar.
Usaha yang dilakukan untuk menyenangkan orang lain, kontrol emosi didapat dari dalam, anak
menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan dan menghindari kritikan dari yang berwenang.
Individu memperoleh nilai moral yang besar, pencapaian nilai moral yang besar terjadi setelah dicapai
formal opersional dan tidak semua orang mencapai tingkat ini.
Konsep kunci untuk memahami perkembangan moral, khususnya teori Kohlberg, ialah internalisasi
(Internalization), yakni perubahan perkembangan dari perilaku uang dikendalikan secara eksternal
menjadi perilaku yang dikendalikan secara internal.
v Perkembangan Spiritual
Sejalan dengan perkembangan sosial, perkembangan keagamaan mulai disadari bahwa terdapat aturan-
aturan perilaku yang boleh, harus atau terlarang untuk melakukannya. Perkembangan spiritual anak
sangat berpengaruh sekali dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Agama sebagai pedoman
hidup anak untuk masa yang akan datang. Selain itu, moral seorang anak dapat dibentuk melalui
perkembangan spiritual. Anak diberi pengetahuan adanya kepercayaan Tuhan YME sesuai dengan
keprcayaan yang dianut orangtua. karena agama seorang anak itu diturunkan/diwariskan oleh
orangtuanya.
Para ahli berpendapat bahwa perkembangan spiritual dibagi mejadi 3 tahapan, yaitu :
Tanda-tandanya antara lain: Sikap keagamaan resepsif meskipun banyak bertanya, pandangan
ketuhanan masih dipersonifikasikan, penghayatan secara rohaniah masih belum mendalam meskipun
mereka telah melakukan kegiatan ritual.
Tanda-tandanya antara lain: Sikap keagamaan resepsif tetapi disertai pengertian, pandangan dan faham
ketuhanan diterangkan secara rasional berdasarkan kaidah - kaidah logika yang bersumber pada
indikator alam semesta sebagai manifestasi dan eksistensi dan keagungan-Nya, penghayatan secara
rohaniah makin mendalam melaksanakan ritual.
a. Tanda-tandanya masa remaja awal: Sikap negatif disebabkan alam pikirannya yang kritis melihat
kenyataan orang-orang beragama secara hypocrit yang pengakuan dan ucapannya tidak selalu sama
dengan perbuatannya, pandangan dalam hal ketuhanan menjadi kacau karena ia bingung terhadap
berbagai konsep tentang aliran dan paham yang saling bertentangan.
b. Tanda-tanda masa remaja berakhir: Sikap kembali kearah positif dengan tercapainya kedewasaan
intelektual, pandangan dalam hal ketuhanan dipahamkan dalam konteks agama yang dianut dan dipilih,
penghayatan rohaninya kembali tenang setelah melaui proses indentifikasi dan membedakan agama
sebagai doktrin bagi para penganutnya.
Perawat bisa membantu dengan melakukan tidakan memberikan pengetahuan kepada anak tentang
apa yang terbaik bagi kesehatan anak dan keadaan dimana anak memerlukan secara spiritual demi
kesembuhan penyakitnya. Allah SWT selamanya mendengar bisikan dan pembicaraan, melihat setiap
gerak-geriknya dan mengetahui apa yang dirahasiakan, memperhatikan khusyuk, taqwa dan ibadah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan (Growth) adalah merupakan peningkatan jumlah dan besar sel di seluruh bagian tubuh
selama sel-sel tersebut membelah diri dan mensintesis protein-protein baru, menghasilkan penambahan
jumlah dan berat secara keseluruhan atau sebagian.
B. Saran
Dalam makalah saya ini, saya menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna seperti apa yang
teman-teman harapkan. untuk itu, jika terdapat kesalahan atau kekeliruan baik dalam pengetikan
maupun dari presentasinya, saya sangat mengaharap kritikan dan saran-sarannya dari teman-teman
sekalian, dan semoga kritikan dan saran-saran dari teman-teman sekalian bisa membangun motivasi
saya dalam penulisan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Berbagi
Posting Komentar
‹
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya
Amhy Onna