Professional Documents
Culture Documents
Fraktur Patologis Mandibula Akibat Komplikasi Odon PDF
Fraktur Patologis Mandibula Akibat Komplikasi Odon PDF
ISSN 1693-9697
Keywords:
Abstract
Alamat Korespondensi: Departemen Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jl. Salemba Raya
No.4. Jakarta
Dicky Firmansyah, Teguh Iman S
terjadinya komplikasi-komplikasi yang tidak odontektomi dapat dilakukan dengan dua cara
diinginkan seperti fraktur mandibula. yaitu dikeluarkan secara utuh dan secara
Maksud tulisan ini adalah agar sejawat separasi 1 . Indikasi pengangkatan gigi molar
Dokter Gigi lebih berhati-hati dalam melakukan tiga antara lain pericoronitis berulang,
tindakan bedah pengangkatan gigi molar untuk periodontitis yang sudah lanjut pada gigi yang
menghindari komplikasi-komplikasi yang tidak jaringan pendukungnya sudah rusak, lesi-lesi
diinginkan dan dapat merugikan pasien. pada tulang alveolar, perawatan orthodonti dan
orthognathic surgery, indikasi-indikasi medis,
profilaktik 4. Prinsip dasar dari pengangkatan
Tinjauan Pustaka impaksi gigi pada mandibula adalah teknik
separasi. Sebelum teknik ini berkembang, ruang
Gigi impaksi adalah gigi yang erupsinya
untuk mengungkit gigi didapat
terhalang oleh gigi tetangga, tulang sekitarnya
dengan pembuangan tulang yang banyak, me
atau jaringan patologis, gigi yang letaknya tidak
ngak-ibatkan lebih banyak trauma. Menurut
normal pada lengkung rahang 2. Gigi yang
Thoma , 1932 teknik pembelahan gigi
impaksi dibedakan menjadi dua keadaan yaitu :
(odontotomi) untuk beberapa tipe dari gigi
impaksi penuh atau impaksi total dan impaksi
impaksi akan menghasilkan prosedur yang
sebagian 1.
memuaskan 5 .
Klasifikasi dari molar tiga bawah impaksi
Fraktur mandibula kadang bisa
menurut Pell and Gregory, 1942 :
disebabkan oleh adanya gigi impaksi pada sudut
1. Berdasarkan angulasi : mesioangular,
mandibula. Klasifikasi dari fraktur mandibula
horizontal, vertikal atau distoangular,
yang sekarang digunakan didasari oleh
buccoversion, linguoversion
karakteristik dari fraktur( simple, compound,
2. Berdasarkan hubungan terhadap tepi
greenstick, comminuted, complex, complicated
anterior ramus
) dan anatomi dari mandibula (Symphisis, body,
Kelas 1 bila mesiodistal gigi impaksi terletak
angle, ramus,, prosesus coronoid dan condylar,
seluruhnya di anterior dari tepi anterior ramus
prosesus alveolaris ). Deskripsi awal harus
mandibula. Kelas 2 bila gigi impaksi lebih ke
menceritakan fraktur unilateral atau bilateral.
posterior sehingga kira-kira separuh gigi
Terakhir menggambarkan efek-efek potensial
terbenam dalam ramus. Kelas 3 gigi terletak
dari otot ( favorable, unfavorable ) 6 . Palpasi
seluruhnya di dalam ramus.
dari mandibula dan inspeksi dari oklusi gigi
3. Berdasarkan hubungan dengan bidang
biasanya bisa menyediakan informasi tentang
oklusal
diagnosa dari fraktur mandibula. Studi radiograf
Kelas A bila permukaan oklusal gigi impaksi
dapat memberikan informasi yang detail
setinggi bidang oklusal molar dua. Kelas B bila
tentang konfigurasi dari garis fraktur,
permukaan oklusal gigi impaksi terletak
memperkirakan keparahan dari displacement
diantara permukaan oklusal dan garis servikal
dan bukti adanya kelainan patologi pada
dari molar dua. Kelas C bila permukaan oklusal
mandibula.
gigi impaksi di bawah garis servikal gigi molar
Tujuan dari penatalaksanaan fraktur
dua.
mandibula adalah memperoleh reduksi anatomi
Etiologi terjadinya gigi impaksi dikaitkan
dari garis fraktur, mendapatkan kembali oklusi
dengan suatu teori evolusi. Selain itu penyebab
sebelum cedera, imobilisasi mandibula dalam
terjadinya dapat dikelompokkan atas penyebab
periode tertentu untuk penyembuhan, menjaga
lokal, sistemik, dan kebiasaan buruk 2. Definisi
nutrisi yang adekuat, mencegah infeksi,
dari odontektomi adalah tindakan mengeluarkan
malunion dan nonunion 6 . Managemen dari
gigi secara bedah, diawali dengan pembuatan
teknik yang sering digunakan adalah mengikat
flapmu - koperiosteal, diikuti dengan
gigi-gigi dengan arch bars dan elastic band
pengambilan tulang undercut yang menghalangi
untuk fixasi intermaxilla untuk fraktur yang
pengeluaran gigi tersebut. 1 3. Prosedur
stabil. Dapat juga digunakan dengan kombinasi
Medikasi post opearasi Clvamox 1 gr- untuk didapatkan fixasi yang rigid dari fragmen
2x1, Toradol ampl/ drip, keesokan harinya fraktur, ditambahkan arch bars yang dioklusikan
Solumedrol inj, diet cair per NGT 1x24 jam. (IMF) dengan wire.
Kontrol hari 1 post operasi fixatur rigid, oklusi
tercapai, edema(+), perdarahan (-), nyeri(+).
Kontrol 7 hari post operasi fixatur rigid, oklusi Kesimpulan
tercapai, edema minimal, perdarahan (-), nyeri(-
Odontektomi gigi molar 3 bawah adalah
). IMF dari wire dibuka diganti dengan ruber
tindakan bedah yang dapat dilakukan dokter
untuk IMFnya, pelihara OH mulut.
gigi sesuai dengan kemampuannya. Dalam
melakukan tindakan odontektomi hendaknya
dilakukan dengan persiapan yang baik dan
Pembahasan teknik operasi yang tepat.
Pada laporan kasus diatas didapatkan fraktur Persiapan persiapannya termasuk mengklasifika
angulus mandibula sinistra unfavorable setelah sikan gigi tersebut, melakukan pemeriksaan
tindakan odontektomi gigi 38. Dengan radiologi,
klasifikasi gigi menurut Pell and Gregory memperkirakan tingkat kesulitannya dan meren
(1942) kelas II B Vertikal. Penting bagi dokter cana-kan teknik yang akan digunakan. Semua
gigi untuk mengklasifikasikan impaksi gigi itu kita lakukan untuk menghindari komplikasi-
molar bawah, sehingga bisa ditentukan seberapa komplikasi merugikan yang mungkin akan
sulit tindakan tersebut dan merencanakan timbul setelah tindakan odontektomi tersebut.
tindakan secara baik 2 . Fraktur komplit pada Yang akan menyebabkan timbulnya morbiditas
mandibula adalah kecelakaan yang sangat pada pasien dan tuntutan hukum kepada dokter
disayangkan. Tapi untungnya ini jarang terjadi. gigi yang mengerjakannya.
Hal ini dapat berhubungan dengan penggunaan Penatalaksanaan fraktur angulus
tenaga yang berlebihan pada saat operasi, mandibula unfavorable dilakukan dengan cara
khususnya ketika menggunakan elevator untuk reduksi terbuka dan reposisi fixasi dengan mini
mengangkat gigi impaksi 5 . Bisa juga plate monokortikal, juga ditambahkan arch bars
disebabkan oleh peningkatan kerapuhan ra dan IMF dengan wire. Hal ini dilakukan karena
hang(fraktur patologis), posisi gigi, jenis fraktur yang tidak stabil/bergeser dan tidak
pertambahan umur pasien, dan terutama menguntungkan serta luasnya defek dari
ankylosis dari gigi ke tulang. Pengangkatan dari segment fraktur.
impaksi gigi vertikal adalah merupakan operasi
yang sulit dikarenakan kesulitan dalam Daftar Pustaka
menempatkan instrument diantara molar 2 dan 1. Peterson LJ. Oral and Maxillofacial Surgery. 3nd
molar 3. Ruangannya terlalu kecil untuk ed. .St. Louis:Mosby Co.1998: 215-7.
pembuangan tulang yang cukup. Teknik 2. ArcherWH. Oral and Maxillofacial Surgery.
separasi merupakan suatu teknik yang Vol.1. 5nd ed.Philadelphia:WB Saunders Co.
menguntungkan dalam pengambilan gigi molar 1975: 250-305.
3 bawah yang impaksi karena pengambilan 3. ArcherWH. Oral Surgery A Step by Step Atlas of
tulang yang minimal, waktu operasi lebih Operative Techniques. 4nded. Philadelphia:WB
singkat, trauma minimal, mengurangi Saunders Co.1965: 173-88.
4. Riden K. Key Topics in Oral and Maxillofacial.
kemungkinan trismus, mengurangi kerusakan
Philadelpia:Bios Scientic Co.1998 :140-386
dari gigi sebelahnya, mengurangi resiko 5. Thoma KH. Oral Surgery. Vol 1. 5d. Ed. Saint
terjadinya fraktur rahang 2. Louis:CV Mosby Co. 1969 : 329-65.
Pada kasus fraktur angulus mandibula 6. Mathog RH. Maxillofacial Trauma. Baltimore:
sinistra unfavorable diatas dilakukan fixasi William&Wilkins Co.1984 : 136-75.
fragmen fraktur dengan plate dan screw 7. Banks P dan rown A. Fractures of The Facial
monokortikal 6 hole dan 4 screw(champy) Skeleton.London: Wrigt Co.2001 : 85-94.