Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu pengendalian internal yang baik dan memadai perlu adanya unsur-
unsur yang berhubungan secara langsung dengan tujuan pengendalian tersebut.
Unsur-unsur ini merupakan cara perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Unsur-unsur pengendalian internal yang dikemukakan oleh Arens, Elder dan
Beasley (2003;274) terdiri dari 5 unsur yaitu :
1. Control Environment
2. Risk Assesment
3. Control Activities
4. Information and Communication
5. Monitoring
2.5 Pendapatan
Jelas disini bahwa penerimaan berupa uang maupun ekuivalen yang diterima
rumah sakit karena melakukan kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan termasuk juga
keuntungan lain yang diterima yang dikategorikan sebagai pendapatan rumah sakit.
Sumber pendapatan rumah sakit dapat dikategorikan menjadi :
1. Pendapatan operasi yang diperoleh dari pasien (pelayanan kesehatan)
2. Pendapatan operasi yang bukan diperoleh dari pasien
3. Pendapatan non operasi, misalnya sumbangan-sumbangan, subsidi pemerintah
atau yayasan.
2.5.2 Pengendalian atas Pendapatan Jasa Rawat Jalan dan Rawat Inap
Pengendalian pendapatan yang memadai akan memungkinkan penyelesaian
semua transaksi dengan sempurna dan tepat, disamping akan menjamin pada
efektivitas prosedur penerimaan dan keakuratan informasi mengenai aktivitas
penjualan, sehingga akan menjamin efektivitas penerimaan pendapatan.
Pengendalian yang memadai atas jasa rawat jalan dan rawat inap juga
menjamin kelancaran aktivitas penerimaan pendapatan oleh pihak rumah sakit.
Arens dan Loebbecke menyatakan pengendalian atas pendapatan
dikategorikan dalam lima kategori, yang disadur oleh Amir Abadi Yusuf
(2005;310), sebagaiberikut:
“a. Pemisahan tugas dan pelimpahan wewenang yang jelas
b. Dokumen dan catatan yang memadai
c. Pengamanan fisik atas aktiva dan catatan
d. Pemeriksaan tidak memihak atas pelaksanaan tugas
e. Otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas”.
Untuk lebih jelasnya lima kategori di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemisahan tugas dan pelimpahan wewenang yang jelas
Struktur organisasi dan uraian tugas dalam suatu perusahaan harus
memungkinkan adanya pemisahan tugas dan pelimpahan wewenang
yang jelas. Pada prinsipnya:
a. Penyelesaian transaksi dan pencatatannya tidak boleh dilakukan oleh
satu orang untuk mencegah terjadinya pelaksanaan pekerjaan yang
ceroboh dan dimungkinkan adanya cross checking.
b. Pemisahan fungsi-fungsi penguasaan,penyimpanan,pelaksanaan, dan
pencatatan sehingga dapat mencegah terjadinya penyelewengan
Pemisahan tugas dan wewenang yang jelas pada sebuah rumah sakit
dilaksanakan dengan membagi fungsi operasional ke dalam lima bagian,
yaitu: management planning and control, pelayanan kesehatan,
penerimaan dan pengeluaran uang, administrasi dan kegiatan umum, dan
pendidikan.
Salah satu bentuk otorisasi dalam rumah sakit adalah dalam memberikan
potongan tarif bagi pasien yang tidak atau kurang mampu.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari definisi di atas adalah bahwa rumah sakit
mempunyai fungsi memberikan pelayanan medis dan pelayanan penunjang medis,
juga sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu teknologi di bidang kesehatan
dan tujuan didirikannya rumah sakit adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
fungsi rumah sakit umum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No.5 / Menkes / pos 17 / 2005 adalah sebagai berikut:
a. Tempat pengobatan (medical care) bagi penderita rawat jalan
maupun bagi penderita yang dirawat inap
b. Tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi di
bidang kesehatan
c. Tempat pendidikan ilmu atau latihan tenaga medis maupun para
medis
d. Tempat pencegahan dan peningkatan kesehatan.
1. Full Purchases
Pada kategori ini pemerintah dan perusahaan-perusahaan swasta merupakan
pelanggan yang terbesar.
2. Semi Buyers pelayanan
Yaitu pemakai jasa yang tidak atau belum dapat membayar penuh nota tagihan
rumah sakit.
3. Prodeo Users
Yaitu pemakai jasa yang sama sekali tidak sanggup membayar biaya perawatan
rumah sakit. Kelompok itu terbagi lagi ke dalam dua bagian, yaitu :
a. Kelompok yang secara material tidak sanggup membayar sesenpun
(disadvantage people).
b. Kelompok prodeo user “in optima forma” yang terdiri dari :
1. Mereka yang meninggalkan rumah sakit tanpa izin.
2. Mereka yang kurang puas dengan pelayanan rumah sakit.
3. Mereka yang mendapat privilege social (ditanggung oleh badan).
a. Urgent Paient
Pasien memerlukan pengobatan segera, bila ada penundaan yang
berkepanjangan dapat menimbulkan bahaya terhadap kehidupan pasien.
b. Elective Patient
Keadaan pasien tidak membahayakan kehidupannya.
2.7 Peranan Sistem Informasi Akuntansi Pelayanan Jasa Rawat Jalan dan
Rawat Inap Dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal
Pendapatan Rumah Sakit