You are on page 1of 3

Nama Pertemuan : Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Notulen desa Cibarani


Pertemuan Tanggal 19/Desember/2017 Pukul : 08.30 s/d selesai

Susunan Acara 1. Pembukaan


2. Sambutan Kepala Desa
3. Penyampaian hasil SMD/Survei identifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat
4. Evaluasi program kegiatan UKM
5. Identifikasi masalah kesehatan dan penentuan prioritas
masalah
6. Rencana Tindak Lanjut
7. Penutup

Notulen Sebelumnya -

Pembahasan 1. Kegiatan dilaksanakan di kantor desa cibarani dan dihadiri


oleh 20 orang peserta, terdiri dari : kades, toma, toga, dan
kader kesehatan
2. Kegiatan diawali dengan pembukaan dengan pembacaan
basmalah
3. Dalam sambutan kepala desa merasa senang dan bahagia
dengan adanya kegiatan MMD, karena dapat membantu
menyelesaikan permasalahan kesehatan yang ada di desa
4. Disampaikan hasil survey identifikasi dan harapan
masyarakat, berdasarkan hasil survey identifikasi kebutuhan
dan harapan masyarakat diperoleh bahwa diharapkan adanya
kegiatan sebagai berikut :
 Program KIA : Melaksanakan SDIDTK bersamaan
saat pelaksanaan posyandu, mendatangi ibu hamil
yang ada di wilayah sambil menempelkan stiker P4K,
melakukan pemberitahuan kepada RT/RW jika ada ibu
hamil risti, melakukan kunjungan untuk mengetahui
penyebab kematian bayi, balita, ibu hamil, dan ibu
bersalin (jika ada kasus), mengadakan kegiatan
refreshing kader untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan kader, mengadakan kegiatan kelas
ibu hamil, mengadakan kelompok pendukung ibu
(KP-Ibu) untuk dapat saling berkomunikasi dan
bertukar pikiran antar ibu hamil, ibu balita, dan
melakukan pendataan PUS dan WUS.
 Program gizi : Menyarankan kepada masyarakat yang
tidak datang ke posyandu untuk datang ke posyandu
bulan berikutnya, melakukan pemantauan pemberian
ASI Eksklusif, melakukan pemantauan keluarga sadar
gizi (KADARZI), Pemantauan garam beryodium,
melakukan pemantauan distribusi vitamin A agar tepat
sasaran, melakukan pendataan penimbangan untuk
mengetahui status gizi seluruh balita, memberikan
PMT pemulihan untuk balita gizi buruk/ BGM,
Melakukan penyuluhan gizi baik gizi bayi, balita,
bumil, dan busui dan pentingnya datang ke posyandu,
mengadakan pemberian makanan tambahan (PMT) di
posyandu dengan praktek/demo masak,
melakukan pembinaaan kader posyandu oleh petugas,
mengadakan refreshing kader, dan mengadakan
pendampingan kader dalam pemberian PMT untuk
balita gizi buruk agar PMT pemulihan tepat sasaran.
 Program kesling : Melakukan pemantauan institusi
pendidikan, perkantoran, dan kesehatan secara rutin
dan terjadwal, melakukan pemantauan rutin TPM
(tempat pengelolaan makanan/minuman) oleh petugas,
melakukan penyuluhan rumah sehat, penyuluhan
DBD, penyuluhan kesling, melakukan pengambilan
sampel air untuk mengetahui kualitas air, dan
melakukan verifikasi pasca deklarasi STBM.
 Program P2M : Mengadakan kegiatan konsultasi
dengan dokter agar masyarakat mengetahui cara
pengendalian penyebaran penyakit menular,
melakukan penyelidikan epidemiologi jika ada
kasus/kejadian penyakit menular di masyarakat,
mendata imunisasi lengkap oleh kader untuk
meningkatkan capaian imunisasi lengkap,
mengadakan penyuluhan tentang imunisasi,
mengadakan kegiatan imunisasi baik di posyandu
ataupun di sekolah (BIAS)
 Program promkes : Mengadakan pelatihan kader desa
siaga aktif untuk mengaktifkan desa siaga aktif,
mengadakan penyuluhan kesehatan reproduksi,
mengadakan penyuluhan HIV/AIDS dan pendidikan
seks, dan mengadakan sosialisasi keluarga sehat (KS)
dilanjutkan dengan melakukan pemantauan keluarga
sehat (Kunjungan KS).
 Pelayanan PKM : Pelayanan terhadap masyarakat
semakin ditingkatkan, kinerja pegawai semakin baik,
Pelayanan kesehatan bisa siaga setiap saat/setiap
masyarakat membutuhkan selalu tersedia, respon
pegawai terhadap masyarakat yang membutuhkan
pelayanan kesehatan selalu cepat dan tanggap,
bersedia menerima usulan/kritikan dari pihak lain
(desa), dan melayani masyarakat untuk semua
kalangan (tidak pilih-pilih)
5. Hasil evaluasi kegiatan program UKM diantaranya : kegiatan
KIA masih belum sesuai dengan target, imunisasi dasar
lengkap belum sesuai target, ada 7 kasus kematian bayi
sekecamatan cisata, kasus gizi buruk 37 kasus, belum semua
sasaran datang ke posyandu
6. Melakukan identifikasi masalah kesehatan dengan diskusi
kelompok terarah yang dibagi 2 kelompok
7. Kelompok 1 dipimpin oleh bapak Iwan menyimpulkan
permasalahan tentang akses masyarakat ke pelayanan
kesehatan masih kurang dan peran serta masyarakat dalam
kegiatan kesehatan terutama posyandu masih belum optimal
8. Kelompok 2 dipimpin oleh ibu yayah menyimpulkan
permasalahan kesehatan tentang sarana dan prasarana
posyandu masih belum memadai, peran kader belum optimal,
aktifitas fisik masyarakat yang kurang, dan pemanfaatan
tanaman obat keluarga yang minim
9. Rencana tindak lanjut yang disusun yaitu : pengadaan
ambulans desa, menyediakan makanan tambahan dan
mengadakan tiang timbangan di posyandu, penambahan
insentif kader kesehatan/posyandu, pemanfaatan lahan dengan
menanam toga (tanaman obat keluarga) di pekarangan rumah,
mengadakan kegiatan senam sehat seminggu sekali di desa.
10. Acara berakhir ditutup dengan pembacaan hamdalah

Kesimpulan Masih ada beberapa masalah kesehatan yang ada di desa cibarani
sehingga perlu ditindak lanjuti, diantaranya : pengadaan ambulans
desa, menyediakan makanan tambahan dan mengadakan tiang
timbangan di posyandu, penambahan insentif kader
kesehatan/posyandu, pemanfaatan lahan dengan menanam toga
(tanaman obat keluarga) di pekarangan rumah, mengadakan kegiatan
senam sehat seminggu sekali di desa.

Rekomendasi Kepala Desa yang bersangkutan

Cisata, 19 Desember 2017

Mengetahui Notulen
Kepala Puskesmas Cisata

H. AJAT, SKM Rukmini Ariyanti


NIP. 196606161981071001 NIP.197804162007012006

You might also like