You are on page 1of 2

MATERIAL AGREGAT

Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir ‐ butir batu pecah, kerikil, pasir atau mineral lain,
baik yang berasal dari alam maupun buatan yang berbentuk mineral padat beruppa ukuran besar mauppun kecil
atau fragmen ‐ fragmen. Berdasarkan sumbernya, agregat dapat dibedakan menjadi dua, yakni agregat alami dan
agregat buatan.
Agregat alam merupakan agregat yang bentuknya alami, terbentuk berdasarkan aliran air sungai dan
degradasi.Agregat yang terbentuk dari aliran air sungai berbentuk bulat dan licin, sedangkan agregat yang
terbentuk dari proses degradasi berbentuk kubus (bersudut) dan permukaannya kasar. Sedangkan, Agregat buatan
merupakan agregat yang berasal dari hasil sambingan pabrik-pabrik semen dan mesin pemecah batu.Agregat
buatan sering disebut filler (material yang berukuran lebih kecil dari 0,075 mm).
Sebelum memilih sebuah agregat dalam suatu kontruksi, biasanya seluruh agregat akan di uji untuk
mendapatkan hasil atau mutu rencana. Hal-hal yang perlu diuji antara lain analisa saringan, kadar lumpur, berat
jenis, dan bobot isi.

ANALISA SARINGAN
Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui distribusi ukuran agregat kasar dan agregat
halus dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan standard tertentu Gradasi agregat adalah distribusiukuran
butiran dari agregat. Bila butir-butir agregat mempunyai ukuran yang sama (seragam),maka volume pori akan
besar. Sebaliknya bila ukuran butir-butirnya bervariasi akan terjadivolume pori yang kecil. Hal ini karena butiran
yang kecil, akan mengisi pori diantara butiranyang lebih besar, sehingga pori-porinya menjadi sedikit, dengan kata
lain kemampatannyatinggi.

KADAR LUMPUR
Lumpur yang terkandung dalam setiap agregat campuran akan sangat mempengaruhi kualitas bagunan suatu
kontruksi. Masing-masing agregat ada nilai maksimal kandungan kadar lumpur ijin. Apabila kadar lumpur
melebihi batas ijin, maka kualitas campuran akan rusak dan bangunan tidak akan tahan lama. Maka untuk itu,
pentingnya pengujian kadar lumpur agregat
Berat Jenis
Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan campuran agregat dengan aspal atau semen
campuran ini berdasarkan perbandingan berat karena lebih teliti dibandingdengan perbandingan volume dan juga
untuk menentukan banyaknya pori agregat. Berat jenis yang kecil akan mempunyai volume yang besar sehingga
dengan berat yang sama akan membutuhkan aspal atau semen yang banyak. Pengukuran pasil berat jenis agregat
ini sering dipakai untuk mengekspresikan nilai kerapatan/ density agregat, dimana nilai kerapatan agregat diperoleh
dengan mengalikan nilai berat jenis agregat dengan kerapatan air pada suhu standar yang dipakai untuk
pengukuran.

You might also like