You are on page 1of 8

JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

PENGARUH MUROTAL AL QUR’AN TERHADAP KECEMASAN


PASIEN PRE OPERASI BEDAH ORTHOPEDI

Reza Maulana1, Veny Elita2, Misrawati3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Email: rezamaulanasatriagraha@yahoo.com

Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of murotal Al Qur’an toward anxiety level in patient with pre
orthopedic surgery. The research used quasy experimental with non equivalent control-group was divided into
experimental group and control group in Arifin Achmad Hospital. Sample of this research was 40 people. With 20
people as the experimental group and 20 people as a control group by using purposive techniques sampling.
Instruments of this research was State-Traite Anxiety Index (STAI) which has been tested for the validity and reability.
The experimental group were given interventions with murotal Al Qur’an one time in one day for 10 minutes. The data
analyzed by using univariate with normality test and frequences. Bivariate analyzed using dependent t-test and
independent t-test. The result of the research showed that there was a decrease anxiety level in experimental group with
29 score and increase of anxiety level in control group with 0,30 score and statistic analyze of showed there was
significant level of anxiety index after giving intervention of experimental group with p value= 0,000 < α (0,05). The
conclusion is murotal Al Qur’an influence the level anxiety of the patient. The result is expected of murotal Al Qur’an to
be one of nursing intervention to decrease anxiety level in patient with orthopedic surgery.

Key words: Anxiety, murotal Al Qur’an, orthopedic

PENDAHULUAN Kecemasan dapat ditimbulkan dari


Fraktur didefinisikan sebagai patah peristiwa sehari-hari yang dapat dialami
tulang yang disebabkan oleh trauma baik fisik manusia dan dapat juga dialami oleh siapapun
maupun non fisik dan bisa terjadi akibat (Fausiah, 2005). Cemas berbeda dengan rasa
adanya tekanan yang berlebihan dibandingkan takut, karakteristik rasa takut adalah adanya
kemampuan tulang dalam menahan tekanan suatu objek sumber yang spesifik dan dapat
(Helmi, 2012). Diperlukan berbagai upaya diidentifikasi serta dapat dijelaskan oleh
dan tindakan untuk mengembalikan struktur individu sedangkan kecemasan diartikan
dan fungsi tulang seperti semula. Tindakan sebagai suatu kebingungan, kekhawatiran
yang sering menjadi pilihan pada pasien pada sesuatu yang akan terjadi dengan
fraktur adalah tindakan operasi yang biasa penyebab atau objek yang tidak jelas dan
dikenal dengan bedah orthopedi. dihubungkan dengan perasaan tidak menentu
Operasi adalah suatu tindak pengobatan dan tidak berdaya. Sebagai contoh
yang menggunakan cara invasif dengan kekhawatiran menghadapi pembedahan,
membuka atau menampilkan bagian tubuh kekhawatiran terhadap anestesi atau
yang akan ditangani. Tindakan ini akan pembiusan, dan lain-lain (Sulistiawati, 2005).
menimbulkan respon baik fisik maupun Kecemasan ini terjadi ketika seseorang
psikis. Respon psikis berupa kecemasan terancam baik secara fisik maupun psikologis
merupakan reaksi emosional pasien yang (Asmadi, 2008).
sering muncul. Hal ini sebagai respon Kecemasan yang dirasakan pasien
antisipasi pasien terhadap suatu pengalaman fraktur dapat memperberat kondisi fisik yang
yang dianggap sebagai suatu ancaman dialami. Pasien harus mampu mengatasi
terhadap peran dalam kehidupan pasien, kecemasan tersebut agar penyakit fisik yang
integritas tubuh dan bahkan kehidupannya
(Brunner & Suddarth, 2002).
1410
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
dialaminya tidak bertambah berat. Respon Stimulan Al Qur’an rata-rata
cemas yang terjadi pada penderita fraktur didominasi oleh gelombang delta. Stimulan
berkaitan erat dengan mekanisme koping terapi ini sering memunculkan gelombang
yang dimilikinya. Mekanisme koping yang delta di daerah frontal dan sentral baik
baik akan membentuk respon psikologis yang sebelah kanan dan kiri otak. Adapun fungsi
positif sehingga dapat menunjang proses dari daerah frontal yaitu sebagai pusat
kesembuhan. Sebaliknya kecemasan yang intelektual umum dan pengontrol emosi,
terus berlanjut akan mempengaruhi proses sedangkan fungsi dari daerah sentral yaitu
tindakan yang dilakukan. Kuraesin (2009) sebagai pusat pengontrol gerakan-gerakan
menyatakan kecemasan yang terus berlanjut yang dilakukan. Sehingga, stimulan Al
akan mengakibatkan peningkatan tekanan Qur’an ini dapat memberikan ketenangan,
darah terutama pada pasien dengan riwayat ketentraman dan kenyamanan responden
hipertensi dan memanjangnya waktu haid. (Abdurrochman, 2008 dalam Destiana, 2012).
Kecemasan yang berlebihan tidak jarang juga Mustamir (2009) menyatakan bahwa bacaan
menyebabkan keluarga mengambil keputusan Al Qur’an yang paling baik digunakan untuk
pembatalan tindakan operasi. menurunkan kecemasan adalah bacaan Surah
Kecemasan pasien pre operasi harus Al Fatihah karena di dalamnya terkandung
diberikan penanganan sehingga tidak akan intisari dari Al Qur’an. Selain Surah Al
mengganggu tindakan yang telah Fatihah, Surah An Naas, Al Falaq, dan Al
direncanakan. Potter dan Perry (2005) Ikhlas merupakan Surah yang mempunyai
menyatakan tindakan untuk mengurangi munasabah atau keterkaitan antar ayat atau
tingkat kecemasan adalah dengan cara surat dengan Surah Al Fatihah sehingga
mempersiapkan mental diri dari pasien. mempunyai hubungan sejajar atau paralel
Brunnert dan Suddarth (2002) juga (Djalal, 2000).
mengungkapkan persiapan mental yang Di dalam otak manusia terdapat pusat
kurang memadai dapat mempengaruhi asosiasi penglihatan dan pendengaran yang
pengambilan keputusan pasien dan berfungsi menginterpretasikan objek yang
keluarganya. Hamid (2008, dalam Nataliza, dilihat dan didengar. Informasi dari pusat
2012) menyatakan pada saat mengalami stres, yang berada pada permukaan otak tersebut
individu akan mencari dukungan dari akan dihantarkan ke pusat emosi yaitu sistem
keyakinan agamanya. limbik. Dari pusat pengatur emosi ini
Islam merupakan agama mayoritas di perasaan tenang akan muncul oleh rangsangan
Indonesia, sehingga dalam praktiknya akan suara yang lembut dan irama yang perlahan.
ditemukan bahwa sebagian besar pasien Ketenangan dapat memberikan dampak pada
bedah orthopedi juga beragama Islam. fisiologi tubuh seperti detak jantung yang
Tindakan spiritual yang dapat digunakan melambat, pernapasan yang dalam dan
untuk mengurangi kecemasan sesuai dengan panjang, tekanan darah menurun, dan suhu
ajaran Islam adalah murotal Al Qur’an. tubuh meningkat (Rusdi & Isnawati, 2009).
Murotal Al Qur’an mengandung beberapa Hasil penelitian Faradisi (2012) menunjukkan
manfaat salah satunya adalah ketenangan bahwa murotal Al Qur’an berpengaruh
jiwa, sebagaimana penelitian yang dilakukan tehadap penurunan kecemasan pada pasien
oleh Nugroho (2011) tentang konsep jiwa pre operasi di RSI Muhammadiyah
dalam Al Qur’an menyatakan bahwa Al Pekajangan, Pekalongan.
Qur’an sangat berkaitan erat dengan Angka kejadian fraktur di Kota
kesehatan jiwa seseorang. Pekanbaru cukup tinggi. Angka ini sejalan
dengan angka kejadian kecelakaan lalu lintas
1411
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
yang tinggi, sebagaimana data dari Go Riau 40 responden. Instrumen pada penelitian ini
(2014), pada tanggal 28 November 2014 adalah lembar kuesioner State-Traite Anxiety
angka kejadian kecelakaan lalu lintas di Index (STAI) yang telah dimodifikasi dan
Provinsi Riau mencapai angka 1.422 kasus. dilakukan uji validitas. Pemberian terapi
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menggunakan headphone dan media music
Arifin Achmad angka kejadian fraktur pada player jenis Blackberry 8520.
bulan Januari-September 2014 mencapai 383 Pengumpulan data dilakukan di Ruang
kasus. Studi pendahuluan yang dilakukan Cendrawasih I dan Dahlia RSUD Arifin
tanggal 5 Desember 2014 kepada 6 orang Achmad. Peneliti melakukan pemilihan
pasien melalui metode observasi dan sampel berdasarkan kriteria yang telah
wawancara memperoleh hasil 4 di antaranya ditentukan. Responden yang telah
mengalami kecemasan sedang hingga berat menandatangani informed consent akan
dengan menunjukkan data yaitu pasien sulit mengisi kuesioner State-Traite Anxiety Index
berfikir dan konsentrasi terhadap sesuatu hal, (STAI). Kelompok eksperimen selanjutnya
tidak bisa diganggu, sulit mengontrol emosi, diberikan murotal Al Qur’an selama 10 menit
tampak gelisah, tidak nyaman, sulit tidur dan sebanyak satu kali dan kelompok kontrol
bahkan tidak mau bertemu dengan orang lain. tidak. Setelah 10 menit kedua kelompok
Pasien mengaku tidak diberikan terapi apapun diukur kembali nilai kecemasannya dengan
untuk menurunkan kecemasannya dan menggunakan kuesioner State-Traite Anxiety
perawat juga mengatakan tidak memberikan Index (STAI).
intervensi apapun untuk mengatasi kecemasan Analisa data pada penelitian ini adalah
pasien termasuk murotal Al Qur’an. univariat dan bivariat. Analisa univariat
Berdasarkan fenomena yang ditemukan, dilakukan untuk melihat karakteristik
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian responden meliputi umur dan jenis kelamin.
tentang pengaruh murotal Al Qur’an terhadap Analisa bivariat menggunakan uji t dependen
kecemasan pasien pre operasi bedah dan t independen. Uji t dependen digunakan
orthopedi. untuk melihat perbedaan nilai rata-rata
Penelitian ini bermanfaat bagi kecemasan pre test dan post test. Uji t
perkembangan ilmu keperawatan, institusi independen digunakan untuk membandingkan
kesehatan, dan masyarakat sebagai pilihan nilai rata-rata kecemasan post test kelompok
terapi non farmakologis yang dapat diberikan eksperimen dan kontrol.
pada pasien pre operasi bedah orthopedi serta
bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini
dapat menjadi dasar acuan dalam melakukan
penelitian yang lebih lanjut terkait terapi non
farmakologis untuk menurunkan kecemasan
pasien pre operasi.

METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian quasy experiment dengan
pendekatan non equivalent control-group
yaitu penelitian yang dilakukan pada dua atau
lebih kelompok yang diukur sebelum dan
setelah perlakuan (Polit & Beck, 2006). Pada
penelitian ini peneliti ingin melihat pengaruh
murotal Al Qur’an terhadap kecemasan pasien
pre operasi bedah orthopedi dengan
membandingkan antara kelompok eksperimen
dan kontrol.
Sampel pada penelitian ini adalah
pasien pre operasi bedah orthopedi sebanyak

1412
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
HASIL PENELITIAN 2. Analisa Bivariat
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil Tabel 4
sebagai berikut: Nilai Rata-Rata Kecemasan Pre Test dan
1. Analisa Univariat Post Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Tabel 1 Kelompok N Mean SD p value
Gambaran Karakteristik Responden
Karakteristik Jumlah p value Eksperimen:
Responden N % Pre Test 20 55,10 1,021 0,000
Umur: Post Test 20 26,10 1,119
a. 18-25 Tahun 21 52,2 Kontrol:
(Dewasa Awal) Pre Test 20 55,30 1,218
b. 26-35 Tahun 10 25 0,055
Post Test 20 55,60 1,188
(Dewasa Awal-
Tengah)
c. 36-45 Tahun 2 5 0,612 Dari tabel 4 menunjukkan perbedaan nilai
(Dewasa Tengah) rata-rata kecemasan pre test dan post test
d. 46-55 Tahun 4 10
(Dewasa Tengah-
kelompok eksperimen dengan p value= 0,000
Akhir) < α (0,05), dapat disimpulkan ada perbedaan
e. 56-65 Tahun 3 7,5 nilai rata-rata kecemasan pre test dan post
(Dewasa Akhir) test. Kemudian, menunjukkan perbedaan nilai
Jenis Kelamin: rata-rata kecemasan pre test dan post test
a. Laki-laki 33 82,5
1,000 kelompok kontrol dengan p value= 0,055 > α
b. Perempuan 7 17,5
(0,05), dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
nilai rata-rata kecemasan pre test dan post
Dari tabel 1 diperoleh hasil umur responden test.
terbanyak adalah rentang 18-25 tahun dengan
Tabel 5
persentase (52,2%). Pada karakteristik jenis
Nilai Rata-Rata Kecemasan Post Test
kelamin diperoleh hasil mayoritas responden
Kelompok Eksperimen dan Kontrol
berjenis kelamin laki-laki 33 orang (82,5%).
Kelompok N Mean SD p value
Tabel 2
Nilai Rata-Rata Kecemasan Pre Test Kelompok 20 26,10 1,119
Kelompok N Mean Min Max Eksperimen
0,000
Kelompok 20 55,10 53 57 Kelompok 20 55,60 1,188
Eksperimen Kontrol
Kelompok 20 55,30 53 58
Kontrol
Dari tabel 5 menunjukkan perbedaan nilai
rata-rata kecemasan post test kelompok
Dari tabel 2 menunjukkan nilai rata-rata eksperimen dan kontrol. Hasil analisa
kecemasan pre test kelompok eksperimen diperoleh hasil p value= 0,000 < α (0,05) dan
adalah 55,10 dan kontrol 55,30. dapat disimpulkan terdapat perbedaan nilai
Tabel 3 rata-rata kecemasan kelompok eksperimen
Nilai Rata-Rata Kecemasan Post Test dan kontrol.
Kelompok N Mean Min Max PEMBAHASAN
Kelompok 20 26,10 24 28 1. Karakteristik Responden
Eksperimen
Hasil dari penelitian yang
Kelompok 20 55,60 54 58
Kontrol dilakukan pada 40 responden diperoleh
hasil umur responden terbanyak adalah
pada rentang umur 18-25 tahun (dewasa
Dari tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata awal) dengan persentase (52,2%). Pada
kecemasan post test kelompok eksperimen remaja atau dewasa awal akan ditemukan
adalah 26,10 dan kontrol 55,60. kondisi emosi yang cenderung labil.
Remaja atau dewasa awal juga biasanya
melakukan tindakan yang sesuai trend
1413
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
dan mudah terpengaruh (Batubara, 2010). Kelompok eksperimen selanjutnya
Hal ini kemungkinan mempengaruhi mendapatkan terapi untuk menurunkan
angka kejadian fraktur juga akibat kecemasan yaitu murotal Al Qur’an,
kecelakaan lalu lintas yang disebabkan
sedangkan kelompok kontrol tidak
kenakalan remaja seperti kebut-kebutan.
Hasil penelitian yang dilakukan diberikan terapi apapun. Setelah 10 menit
pada 40 responden diperoleh hasil kedua kelompok diukur kembali tingkat
sebagian besar responden berjenis kecemasannya dengan menggunakan
kelamin laki-laki sebanyak 33 orang instrumen State-Trait Anxiety Index
(82,5%). Hasil ini menunjukkan bahwa (STAI). Dari penelitian ini diperoleh hasil
mayoritas responden yang mengalami post test nilai rata-rata kecemasan
fraktur tulang adalah laki-laki. Hasil ini
kelompok eksperimen adalah 26,10 dan
sesuai dengan penelitian Winda (2014)
yang mendapatkan hasil sebagian besar kontrol 55,60. Hal ini menunjukkan pada
responden pasien pre operasi bedah kelompok eksperimen diperoleh hasil
tulang (63,3%) berjenis kelamin laki-laki. penurunan sebesar 29 angka yang mana
Menurut Sunaryo (2004) laki-laki lebih murotal Al Qur’an secara langsung
banyak berinteraksi dengan lingkungan memberikan pengaruh fisik dan psikis
luar sedangkan sebagian besar terhadap responden, menurut pengamatan
perempuan hanya tinggal di rumah dan
menjalankan aktivitasnya sebagai ibu peneliti hal ini terjadi akibat responden
rumah tangga. Oleh karena itu, meresapi dan benar-banar melakukan
kemungkinan laki-laki mendapatkan serangkain intervensi dengan baik, maka
insidensi kecelakaan lalu lintas lebih manfaat murotal secara langsung
tinggi. didapatkan oleh responden. Dilain hal,
2. Nilai Kecemasan pada kelompok kontrol terjadi
Penelitian ini menggunakan
peningkatan nilai rata-rata kecemasan
kelompok eksperimen sebagai kelompok
sebesar 0,30 angka, hal ini terjadi
yang diberikan intervensi dan kelompok
diakibatkan semakin meningkatnya
kontrol sebagai kelompok pembanding.
kecemasan pasien karena waktu operasi
Setelah proses pelaksananan penelitian
yang semakin dekat. Analisa dengan
selesai analisa dilakukan pada masing-
menggunakan uji t dependen diperoleh
masing kelompok.
hasil untuk kelompok eksperimen p
Pada kelompok eksperimen dan
value= 0,000 < α (0,05). Hal ini
kontrol dilakukan pre test dan diperoleh
membuktikan bahwa ada perbedaan nilai
hasil nilai rata-rata kecemasan adalah
rata-rata kecemasan pre test dan post test.
masing-masing 55,10 dan 55,30.
Kemudian, analisa dengan menggunakan
Kecemasan ini merupakan respon
uji t dependen juga diperoleh hasil untuk
psikologis yang lazim ditemukan pada
kelompok kontrol p value= 0,055 > α
pasien pre operasi pertama kali. Beberapa
(0,05). Hal ini membuktikan bahwa tidak
orang kadang tidak mampu mengontrol
ada perbedaan nilai rata-rata kecemasan
kecemasan yang dihadapi, sehingga
pre test dan post test.
terjadi disharmoni dalam tubuh. Hal ini
Murotal adalah rekaman suara Al
akan berakibat buruk, karena apabila
Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori’
tidak segera diatasi akan meningkatkan
(pembaca Al Qur’an) (Siswantinah,
tekanan darah dan pernafasan yang dapat
2011). Terapi murotal memberikan
menyebabkan pendarahan baik pada saat
dampak psikologis kearah positif
pembedahan ataupun pasca operasi
dikarenakan ketika murotal
(Faradisi, 2012).
diperdengarkan dan sampai ke otak,
1414
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
maka murotal ini akan diterjemahkan uji t independen diperoleh hasil p value=
oleh otak. Menurut Faradisi (2012) 0,000 < α (0,05). Hasil ini menunjukkan
dengan terapi murotal maka kualitas bahwa pemberian murotal Al Qur’an
berpengaruh terhadap nilai kecemasan
kesadaran seseorang terhadap Tuhan
pasien pre operasi bedah orthopedi dan
akan meningkat, baik orang tersebut tahu Ho ditolak.
arti Al Qur’an atau tidak. Kesadaran ini
akan menyebabkan totalitas kepasrahan PENUTUP
kepada Allah SWT, dalam keadaan ini Kesimpulan
otak berada pada gelombang alpha. Setelah dilakukan penelitian tentang
Gelombang alpha merupakan gelombang pengaruh murotal Al Qur’an terhadap
kecemasan pasien pre operasi bedah
otak pada frekuensi 7-14 Hz. Ini
orthopedi diperoleh hasil yang menunjukkan
merupakan keadaan energi otak yang bahwa sebagian besar umur responden 18-25
optimal dan dapat menyingkirkan stres. tahun dengan persentase (52,2%). Pada
Dalam keadaan tenang otak dapat karakteristik jenis kelamin didapatkan hasil
berpikir dengan jernih dan dapat sebagian besar responden berjenis kelamin
melakukan perenungan tentang adanya laki-laki 33 orang (82,5%).
Tuhan, akan terbentuk koping atau Pada kelompok eksperimen terjadi
penurunan nilai rata-rata kecemasan post test
harapan positif pada pasien. Hasil sebesar 29 angka. Hasil analisa ini dengan
penelitian yang telah dilakukan Zahrofi menggunakan uji t dependen diperoleh hasil
(2013) menunjukkan adanya pengaruh nilai p value= 0,000 < α (0,05). Pada
pemberian terapi murottal Al Qur’an kelompok kontrol tidak terjadi penurunan
terhadap tingkat kecemasan pasien nilai rata-rata kecemasan, tetapi peningkatan
hemodialisa di Rumah Sakit PKU nilai rata-rata kecemasan sebesar 0,30 angka.
Hasil analisa ini dengan menggunakan uji t
Muhammadiyah Surakarta dengan p
dependen juga diperoleh hasil nilai p value=
value= 0,001. Penelitian lain yang 0,055 > α (0,05). Peneliti kemudian
dilakukan oleh Faradisi (2012) juga membandingkan kedua kelompok ini dengan
menunjukkan murotal Al Qur’an efektif menggunakan uji t independen diperoleh hasil
dalam menurunkan kecemasan pasien pre p value= 0,000 < α (0,05). Dari hasil ini,
operasi dengan p value= 0,000. membuktikan bahwa pemberian murotal Al
Pada penelitian ini, sebelum Qur’an berpengaruh terhadap nilai kecemasan
pasien pre operasi bedah orthopedi.
responden diberikan murotal Al Qur’an
Saran
responden diberikan kewenangan untuk Bagi perkembangan ilmu keperawatan,
mengatur posisi yang paling nyaman. Hal hasil penelitian ini agar dapat dijadikan
ini bertujuan untuk menurunkan sebagai literatur untuk menurunkan
distraktor dari konsentrasi responden kecemasan pasien pre operasi bedah
dalam mendengarkan yaitu nyeri. Peneliti orthopedi sehingga akan meningkatkan
juga mengupayakan lingkungan yang kualitas pelayanan keperawatan. Bagi institusi
kesehatan disarankan lebih memperhatikan
tenang dan berada di dekat responden
layanan keperawatan pasien pre operasi bedah
untuk memantau keadaan umum orthopedi tidak hanya fisik tetapi juga psikis.
responden sehingga juga meningkatkan Pihak RSUD Arifin Achmad juga dapat
ketenangan responden. menggunakan hasil penelitian ini sebagai
Setelah menganalisa pada masing- salah satu terapi non-farmakologis untuk
masing kelompok, peneliti menurunkan kecemasan pasien pre operasi
membandingkan hasil yang didapatkan bedah orthopedi. Bagi masyarakat khususnya
pada kelompok eksperimen dan kontrol. pasien-pasien agar dapat menggunakan terapi
Dari perbandingan dengan menggunakan ini sebagai salah satu cara untuk menurunkan

1415
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
kecemasan secara mandiri sehingga akan Helmi, Z. N. (2012). Buku ajar gangguan
mempermudah proses pelaksanaan tindakan muskuloskletal. Jakarta: Salemba
medis yang telah direncanakan. Selanjutnya, Medika.
bagi peneliti selanjutnya hasil penelitian ini Kuraesin, N. Y. (2009). Faktor-faktor yang
agar dapat dijadikan evidence based dalam brhubungan dengan tingkat
melakukan penelitian yang lebih lanjut. kecemasan pasien yang akan
menjalani operasi mayor elektif di
1 ruang rawat bedah RSUP Fatmawati
Reza Maulana: Mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Jakarta Selatan. Diperoleh tanggal 7
Indonesia. Desember 2014 dari
2 http://www.ml.scribd.com.
Veny Elita, MN (MH): Dosen Bidang
Keilmuan Keperawatan Jiwa Program Studi Mustamir. (2009). Potensi SQ, EQ, & IQ di
Ilmu Keperawatan Universitas Riau, balik ayat-ayat Al Faatihah. Cetakan
Indonesia. Kesatu. Jogjakarta: Diva Press.
3 Nataliza. (2012). Pengaruh kebutuhan
Misrawati, M.Kep., Sp.Mat: Dosen
Bidang Keilmuan Keperawatan Maternitas spiritual oleh perawat terhadap
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas tingkat kecemasan pasien pre operasi
Riau, Indonesia. di ruang rawat RSI Siti Rahmah
Padang 2011. Diperoleh tanggal 7
DAFTAR PUSTAKA Desember 2014 dari
Asmadi. (2008). Teknik prosedural http://repository.unand.ac.id.
keperawatan: Konsep dan aplikasi Nugroho, A. M. (2011). Konsep jiwa dalam
kebutuhan dasar klien. Jakarta: Al Qur’an (Solusi Qur’ani untuk
Salemba Medika. menciptakan kesehatan jiwa dan
Batubara, J. R. L. (2010). Adolescent implikasinya terhadap pendidikan
development (Perkembangan remaja). Islam). Tesis: Universitas Islam
Jakarta: Sari Pediatri Vol 2 No 1. Negeri Sunan Kalijaga, Yoggyakarta.
Brunner., & Suddarth. (2002). Buku ajar Diperoleh tanggal 10 Januari 2014
keperawatan medikal bedah. (Edisi 8). dari http://digilib.uin-suska.ac.id.
Jakarta: EGC. Polit, D. F., & Beck, C. T. (2006). Essentials
Destiana, R. (2012). Pengaruh terapi of nursing research: Methods,
murottal terhadap berat badan pada appraisal, and utilization. (6th Ed).
bayi prematur di Ruang Perinatologi Philadelphia: Lippincott William &
RSUD Banyumas. Skripsi: Universitas Wilkins.
Jendral Sudirman, Purwokerto. Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005).
Djalal, A. (2000). Ululmul qur’an. Diperoleh Keperawatan dasar: konsep, proses,
pada tanggal 10 Februari 2015 dari dan praktik edisi 4. Jakarta: EGC.
http://library.walisongo.ac.id. Rusdi., & Isnawati, N. (2009). Awas! Anda
Faradisi, F. (2012) Efektifitas terapi murotal bisa mati cepat akibat hipertensi dan
dan terapi musik klasik terhadap diabetes. Jogjakarta: Power Books.
penurunan tingkat kecemasan pasien Siswantinah. (2011). Pengaruh terapi murotal
pra operasi di Pekalongan. Diperoleh terhadap kecemasan pasien gagal
pada tanggal 30 November 2014 dari ginjal kronik yang dilakukan tindakan
http://www.journal.stikesmuh-pkj.ac.id. hemodialisa di RSUD Kraton
Fausiah, F. (2005). Psikologi abnormal klinik Kabupaten Pekalongan. Diperoleh
dewasa. Jakarta: UI Press. pada tanggal 1 Desember 2014 dari
Go Riau. (2014). Angka kecelakaan lalu http://www.jtptunimus.ac.id.
lintas di Riau turun. Diperoleh tanggal Sulistiawati. (2005). Konsep dasar
10 November 2014 dari keperawatan jiwa. Jakarta: EGC.
http://riau.go.id. Sunaryo. (2004). Psikologi untuk
keperawatan. Jakarta: EGC.

1416
JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015
Winda, R. I. (2014). Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat kecemasan
pasien fraktur tulang panjang pra
operasi yang dirawat di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru. Skripsi:
Universitas Riau.
Zahrofi, DN. (2013). Pengaruh pemberian
terapi murotal al qur’an terhadap
tingkat kecemasan pada pasien
hemodialisa di RS PKU
Muhammadiyah Surakarta. Surakarta:
FIK Universitas Muhammadiyah.

1417

You might also like