Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Mughni Husna Hasibuan
17014101126
Masa KKM 04 Juni –12 Agustus 2018
Supervisor Pembimbing
dr. R. A. Lengkong, Sp.OG (K)
Oleh :
17014101126
Untuk memenuhi syarat tugas Kepanitraan Klinik Madya di bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi manado.
Prevalensi wanita dengan penyakit jantung bawaan (PJB) meningkat dari waktu ke
waktu. Menurut perkiraan European Society of Cardiology sekitar 1600 pasien PJB di Inggris
memasuki masa dewasa setiap tahun.1 Perbaikan penatalaksanaan medis dan bedah juga
memungkinkan lebih banyak pasien mencapai masa dewasa.2 Selain itu, tersedianya perangkat
diagnostik yang lebih canggih memungkinkan diagnosis dini dengan sensitivitas dan akurasi
lebih baik. Di Amerika Utara, sebagian besar penyakit jantung adalah kasus PJB, sedangkan di
negara berkembang penyakit jantung rematik lebih umum dijumpai.3
Gejala penyakit jantung dapat muncul pertama kali karena perubahan hemodinamik
selama kehamilan.4 Sebaliknya gejala pusing, sesak napas, edema perifer, bahkan sinkop sering
terjadi pada kehamilan normal. Oleh sebab itu, diperlukan pengetahuan komprehensif mengenai
PJB serta perubahan hemodinamik karena kehamilan.5 Perubahan hemodinamik selama
kehamilan dimulai pada awal trimester pertama. Aliran darah uterus meningkat seiring
pertumbuhan plasenta.4,7 Volume plasma mulai meningkat pada minggu keenam kehamilan,
pada trimester kedua mendekati 50% di atas normal, setelah itu cenderung tidak berubah.
Peningkatan volume plasma diikuti peningkatan massa eritrosit yang lebih sedikit,
mengakibatkan anemia relatif. Denyut jantung menjadi sekitar 20% di atas batas normal untuk
meningkatkan curah jantung. Terjadi juga penurunan resistensi perifer yang akan sedikit
menurunkan tekanan darah. Tekanan vena ekstremitas bawah akan meningkat, sehingga sekitar
80% wanita hamil sehat mengalami edema perifer.8,9 Efek maksimum perubahan hemodinamik
selama kehamilan umumnya terjadi di akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga.10
Perubahan hemodinamik ini dapat menimbulkan masalah bagi ibu dengan PJB.
Penambahan beban volume dapat membahayakan pasien dengan gangguan fungsi ventrikel dan
kemampuan jantung terbatas. Jika terdapat hipertensi pulmonal, gagal jantung kanan atau pirau
kanan ke kiri akan menyebabkan hipoksia dan meningkatkan risiko kematian ibu.11 Salah satu
PJB yang adalah Ventricular Septal Defect (VSD). Penelitian di Taiwan menunjukkan prevalensi
sekitar 13,08 dari 1000 kelahiran hidup, dimana sekitar 12,05 pada bayi berjenis kelamin laki-
laki dan 14,21 pada bayi perempuan. Penyakit Jantung Bawaan yang paling sering ditemukan
adalah Ventricular Septal Defect.12
Berikut ini akan dilaporkan kasus Ventrikcular Septal Defect pada seorang ibu hamil yang
dirawat di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
- Nama : Ny. LD
- Usia : 19 tahun
- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
- Agama : Katholik
- Pendidikan : SMA
- Alamat : Tondano
- MRS tanggal : 06 Juni 2018
- No. RM : 36.93.13
B. ANAMNESIS
Keluhan utama : nyeri perut bagian bawah ingin melahirkan.
Pasien datang ke RSUP Prof. DR. R. D Kandou atas rujukan dari RSU Kalooran dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah seperti ingin melahirkan. Pasien merasa mulas sejak pagi dan
mulas terasa semakin sering. Pasien juga mengatakan sejak siang keluar bercak darah dan lendir
tetapi belum merasa ada air yang keluar atau merembes dari vagina. Saat ini pasien sedang
hamil dengan usia kehamilan 36-37 minggu.
Keluhan tersebut tidak disertai sesak, pusing dan kebiruan.
Pasien mempunyai riwayat penyakit jantung sejak kecil. Pasien kadang mengeluh sesak
jika terlalu lelah. Pasien telah didiagnosa dengan Ventricular Septal Defect sejak kecil namun
pasien belum di operasi dan tidak diberikan pengobatan apapun karena keluhan tersebut jarang
dirasakan pasien. Pasien jarang kontrol ke dokter spesialis jantung mengenai penyakit
jantungnya, namun pada saat kehamilan memasuki 28 minggu pasien kontrol ke dokter spesialis
jantung, dan pada bulan Mei pasien melakukan pemeriksaan Echocardiografi di RS Siloam.
Menarche pada usia 10 tahun, menstruasi teratur setiap satu bulan sekali, dengan lama setiap kali haid
5-6 hari, ganti pembalut 2-3 kali sehari. HPHT tanggal 24 September 2017.
Riwayat Pernikahan :
Riwayat ANC :
Pasien rutin kandungannya tiap bulan ke dokter spseialis obstetri dan mendapat suntikan TT
sebanyak 2 kali.
Riwayat KB :
Riwayat Alergi:
Riwayat Kebiasaan :
RR : 20x/menit
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,7°C
BB sekarang : 75 kg
TB :163 cm
Status Generalisata
Kepala
Bentuk : Normochepali
Mata :Refleks Cahaya (+/+), Conjunctiva tidak anemis, Sclera tidak ikterik,
Pupil isokor kiri dan kanan
Leher :Tidak ada pembesaran KGB maupun kelenjar tiroid, tidak ada
peningkatan JVP
Thorax
Paru
Depan
Belakang
Ekstremitas
Oedem :(-/-)
varises : (-/-)
Status Obstetri
Leopold I : Tinggi fundus 29 cm, pada fundus teraba masa bulat lunak dan tidak
melenting, kesan bokong.
Leopold II : Teraba massa besar, keras, seperti papan di abdomen dextra , kesan
punggung, dan teraba massa kecil keras dan tidak melenting di
abdomen kanan kesan seperti ekstremitas
Leopold III : Teraba bagian keras, bulat, dan melenting di bagian bawah abdomen
kesan kepala.
Leopold IV : Bagian terendah belum memasuki pintu atas panggul 5/5
Status obstetrik
TFU : 30 cm
Letak janin : letak kepala
BJJ : 140-145x/menit
His : HIS 45 detik. 3 kali dalam 10 menit
Inspeksi
Fluksus (+), fluor (-), vulva tidak ada kelainan
Pemeriksaan inspekulo
Tidak dilakukan
Vaginal Toucher (VT)
Portio tebal lunak arah axial, pembukaan 2-3 cm, ketuban utuh, presentasi kepala
di Hodge I
Hematologi
Parameter Nilai rujukan Hasil
Leukosit 4.0-10.0 10^3/uL 15.700^3/uL
Eritrosit 4.70-6.1010^6 /uL 4.26 10^6 /uL
Hemoglobin 12.0-14.0g/dL 12,9 g/dL
Hematokrit 37.0-47.0 % 38,4%
Trombosit 150-450 10^3 /uL 210 10^3 /uL
MCH 27.0-35.0pg 30.3 pg
MCHC 40.0-40.0pg 33.5 g/dL
MCV 80.0- 100.0 fL 90.3 fL
DIAGNOSA KERJA
G1P0A0 19 tahun hamil 36-37 minggu Janin Intra Uteri Tunggal Hidup Letak Kepala dengan riwayat
ventrikular septal defek.
RENCANA PEMERIKSAAN
EKG
USG
PENATALAKSANAAN
Infus RL 20 tpm
Konsul kardiologi
Laporan Persalinan
Tanggal persalinan : 07 Juni 2018
Jam persalinan : 02.00 WITA
Lama persalinan : 1 jam 10 menit
Diagnosis Pra Persalinan : G1P0A0 19 tahun hamil 37 – 38 minggu inpartu kala I + janin
intra uterine tunggal hidup letak kepala + VSD
Diagnosis pasca persalinan: P1A0 19 tahun post SCTP + riwayat VSD lahir bayi laki-laki /
SCTP / 2700gr / 46 cm / Apgar Score 6-8
Jenis persalinan : Low Segment Caesareum Section
Indikasi persalinan : Riwayat VSD pada ibu
Bayi lahir tanggal dan jam : 07-06-2018 / 02.04 WITA
Lahir bayi laki-laki/ BBL.2700gram/ PBL. 46 cm/ AS 6-8
Pengobatan : Ceftriaxone
PROGNOSIS
Follow Up
07 JUNI 2018(06.30)
S : Nyeri luka operasi, sesak (-)
O : Keadaan umum : cukup Kesadaran : Compos mentis
T: 110/80mmHg, N :80x/menit, R : 20 x/menit S: 36,5ºC
Conjungtiva anemis (-) Sklera icterus (-)
Cor : BJ I-II normal, murmur (+) pansistolik
Abdomen: kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, luka operasi terawat
V/V: lochia rubra
A : P1A0 19 Tahun post SCTP + VSD pm kecil (5-7 mm) . Lahir bayi laki-laki
sehat berat badan 2700gr, panjang badan 46cm. APGAR score 6-8
P : Observasi tanda overload
Observasi tanda vital, kontraksi, perdarahan
I : furosemid 2 ampul post partum extra
08 JUNI 2018(06.30)
S : Nyeri luka operasi, sesak (-)
O : Keadaan umum : cukup Kesadaran : Compos mentis
T: 120/70mmHg, N :82x/menit, R : 20 x/menit S: 36,7ºC
Conjungtiva anemis (-) Sklera icterus (-)
Cor : BJ I-II normal, murmur (+) pansistolik
Abdomen: kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, luka operasi terawat
V/V: lochia rubra
A : P1A0 19 Tahun post SCTP hari ke 2 + VSD pm kecil (5-7 mm) . Lahir bayi laki-
laki sehat berat badan 2700gr, panjang badan 46cm. APGAR score 6-8
P : Observasi tanda overload
Observasi tanda vital, kontraksi, perdarahan
Aff infus, aff kateter
09 JUNI 2018(07.30)
S : Nyeri luka operasi, sesak (-)
O : Keadaan umum : cukup Kesadaran : Compos mentis
T: 120/80mmHg, N :72x/menit, R : 20 x/menit S: 36,5ºC
Conjungtiva anemis (-) Sklera icterus (-)
Cor : BJ I-II normal, murmur (+) pansistolik
Abdomen: kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat, luka operasi terawat
V/V: lochia rubra
A : P1A0 19 Tahun post SCTP hari ke 2 + VSD pm kecil (5-7 mm) . Lahir bayi laki-
laki sehat berat badan 2700gr, panjang badan 46cm. APGAR score 6-8
P : Observasi tanda vital, kontraksi, perdarahan
BAB III
PEMBAHASAN
Volume darah meningkat 40% sampai 50% selama kehamilan normal. Peningkatan
volume darah lebih besar dari peningkatan massa sel darah merah, berkontribusi terhadap
penurunan konsentrasi hemoglobin (yaitu, "anemia kehamilan"). Demikian pula, cardiac
output naik 30% sampai 50% di atas dasar, memuncak pada akhir trimester kedua dan
mencapai dataran tinggi pada pelepasan. Peningkatan curah jantung dicapai oleh tiga faktor 7:
(1) peningkatan preload karena volume darah yang lebih besar,
(2) afterload berkurang karena penurunan resistensi pembuluh darah sistemik, dan
(3) peningkatan denyut jantung ibu sebesar 10 sampai 15 denyut / menit.
komplikasi seperti gagal jantung kongestif, edema paru, kematian, dan abortus.Siu dkk
Wanita dengan Obstruksi jantung kiri katup mitral <2 cm2, katup 1
atausianosis
0 5%
1 27%
>1 75%
Faktor risiko obstetri yang sering termasuk yaitu umur ibu (risiko meningkatpada umur <
20 dan > 35 tahun) , riwayat dilatasi prematur, ruptur membran,serviks inkompeten, gestasi
Faktor ibu yang bisa meningkatkan faktor risiko janin termasuk NYHAkelas III dan IV
dan sianosis, obstruksi jantung kiri, gestasi multipel, ataupemakaian antikoagulasi oral
Selain dari permasalahan yang bisa timbul pada ibu, seorang dokter jugaharus
dismaturitas atau pertumbuhan janin terhambat, lahir dengan skor apgar rendah, dan
Banyak ahli yang mengatakan bahwa seorang wanita dengan penyakit jantung risiko tinggi harus
mencegah kehamilan oleh karena tingginya risiko kematian ibu. Keadaan ini meliputi hipertensi
pulmonal dengan atau tanpa septal defek, obstruksi aliran traktus ventrikel kiri yang hebat, penyakit
Pada penderita VSD, kehamilan umumnya masih dapat ditoleransi. Namun,kadang-kadang dapat
disertai gagal jantung kongestif atau aritmia selama masa kehamilan dan perlu diterapi. Jika VSD
tidak disertai hipertensi pulmonal, maka tidak akan mempengaruhi mortilitas maternal. Pada ibu
yang lesinya tidakdikoreksi, mortilitas janin dapat mencapai 20%. Kemungkinan janin mempunyai
penyakit jantung bawaan sekitar 5-10 %, dan nilai ini tidak berubah walaupun telah dilakukan