You are on page 1of 2

BENJOLAN PADA LIPAT PAHA

Seorang laki-laki 40 tahun dating ke IGD RS diantar keluarganya dengan keluhan nyeri perut
hebat yang dirasakan sejak bangun tidur tadi pagi. Pasien manyampaikan sejak 7 bulan terakhir dia
merasa susah buang air kecil dan sering muncul benjolan di lipat paha kanan yang menghilang saat
berbaring. Tiga hari yang lalu keluarga membawa pasien ke tukang urut. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan bising usus meningkat dan pembesaran skrotum kanan. Dokter menyarankan untuk
melakukan pemeriksaan penunjang.

STEP 1: Terminology

1. Bising usus: bunyi yang disebabkan oleh udara dan cairan di dalam usus disebabkan oleh
peristaltic usus. Bisa didengarkan dengan auskultasi dan di semua region abdomen.
2. Skrotum: suatu kantong yang membungkus testis, epididymis, funiculus spermaticus dan
berfungsi sebagai thermoregulatory yg mengatur suhu testis agar tetap terjaga dalam suhu
normal.

STEP 2: Rumusan Masalah

1. Mengapa pasien merasakan nyeri perut hebat dan dirasakan sejak bangun tidur?
2. Mengapa bias terjadi perbesaran skrotum pada kasus ini?
3. Kenapa pasien susah buang air kecil selama 7 bulan terakhir?
4. Mengapa ditemukan bising usus meningkat?
5. Pemeriksaan penunjang apa yang disarankan oleh dokter?
6. Apa diagnosis sementara pada kasus ini?
7. Apakah hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan pasien?
8. Mengapa bias muncul benjolan di lipat paha dan hilang saat berbaring?

STEP 3: Hipotesis sementara

1. Nyeri perut hebat: bisa karena hernia  lemah dinding abdomen  mendorong usus  meregang
/robek otot abdomen. Bisa juga karena sudah menekan organ lainnya.

2. Hernia inguinalis indirect jalurnya sama dengan corda spermatica yang memberikan aliran darah ke
testis. Karena sama-sama melewati annulus inguinalis interna dan externa jika hernia tidak diatasi bisa
sampai ke testis dan skrotum.

3. Kemungkinan sudah menekan organ lain  urethra. Tapi pada scenario tidak dijelaskan lebih lanjut
lagi sehingga ada 2 kemungkinan bisa hernia dulu yg sebabkan susah buang air kecil atau susah buang
air kecil  mengejan  hernia.

4. Bising usus pada benjolannya menandakan adanya hernia (sirkulasi cairan dan udara yang tak
normal)

5. – Pemeriksaan darah lengkap. Apabila hasil leukosit meningkat inflamasi. Turun  proses viral.
- Pemeriksaan urinalisis: untuk melihat adanya eritrosit dan bakteri yang mengindikasikan adanya
infeksi.
- USG & CT Scan: tidak efektif, lebih efektif pemeriksaan fisik.
6. Dari manifestasi klinis dan gejala pasien = hernia inguinalis
Karena ada pembesaran skrotum kanan = hernia skrotalis

7. Bisa terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Pada anak-anak  congenital  defek embryogenesis
jadi ada bagian yg keluar. Dewasa  multifactorial co: batuk, mengejan + dinding abdomen yang
melemah.
Perlu informasi lebih untuk pekerjaan. Pekerjaan berat  mengejan. Tekanan intraabdominal
meningkat.

8. Benjolan muncul karena defek bias congenital/ acquired. Defek yg didapat bs karena tekanan
intraabdominal yang meningkat (batuk, mengejan); melemahnya dinding abdomen.

Menghilang saat berbaring  hernia reponibel yaitu hernia yang bisa keluar masuk, tdk menempel pada
peritoneum. Pada saat berbaring tekanan intraabdominal rendah & gaya gravitasinya juga membantu
agar benjolan dapat kembali ke dalam.

Hernia ada 2 jenis:


1. Direct: ada kelemahan pada dinding abdomen  benjolan pada perut berbentuk bulat
2. Indirect : melewati kanalis inguinalis  benjolan berbentuk seperti sosis/ buah pear. Tergantung
annulus inguinalis interna dan externa.

STEP 4: Peta Konsep

You might also like