You are on page 1of 10
Menteri Perindustrian Republik Indonesia KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS Menimbang LOGAM TANAH JARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. a, MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa pendalaman dan penguatan struktur industri nasional perlu diwujudkan melalui pengkajian, penelitian, pengembangan, _perekayasaan, _inovasi teknologi, _inventarisasi, _eksplorasi,__pengolahan, pemurnian, dan pemanfaatan sumber daya mineral yang diolah secaraefisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan; bahwa Logam Tanah Jarang (LTJ) dinilai memiliki potensi pemanfaatan yang strategis dalam ~~ mendukung pembangunan industri di masa mendatang; bahwa dalam_~—rangka _—pelaksanaan Program Pengembangan Industri Berbasis LTJ berjalan efektif dan cfisien, perlu dilakukan koordinasi antar _institusi penelitian dan pengembangan (litbang), perguruan tinggi (akademisi), kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN); bahwa dalam rangka menindaklanjuti Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Industri Berbasis Logam Tanah Jarang, perlu dibentuk tim pengembangan dimaksud; Mengingat bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perindustrian tentang Pembentukan Tim Pengembangan Industri Berbasis Logam Tanah Jarang; Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4959); Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4 Tambahan Lembaran Negara Nomor 5492); Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015 - 2035 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5671); Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 54); Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Kebijakan Industri Nasional Tahun 2015 - 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 8); Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1806); Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA MEMUTUSKAN: Membentuk Tim Pengembangan Industri Berbasis LTJ, yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelaksana, dengan susunan keanggotaan masing-masing sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU terdiri atas: a. Ketua dan Sekretaris Tim Pelaksana; b. Kelompok Kerja (Pokja) Inventarisasi dan Eksplorasi Sumber Daya dan Cadangan LTJ; c. _Kelompok Kerja (Pokja) Pengolahan dan Pemurnian LTJ; Kelompok Kerja (Pokja) Pengembangan Aplikasi LTJ; dan Kelompok Kerja (Pokja) Perumusan Kebijakan dan Industrialisasi LTJ. : Tim Pengembangan Industri Berbasis LTJ sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut: a. Tim Pengarah bertugas: 1, memberikan arahan kebijakan pengembangan industri berbasis LTJ; 2. memberikan arahan pelaksanaan —_ program pengembangan industri berbasis LTJ agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien; dan 3. merumuskan kebijakan pengelolaan, pemanfaatan, dan target pengembangan industri berbasis LTJ; dan b. Tim Pelaksana bertugas: 1. Ketua dan Sekretaris Tim Pelaksana bertugas: a) _mengkoordinir Pokja di dalam Tim Pelaksana; b) melakukan monitoring dan evaluasi; dan ©) melaporkan aktivitas/kegiatan pengembangan industri berbasis LTJ kepada Ketua Tim Pengarah secara berkala paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun; Pokja Inventarisasi dan Eksplorasi Sumber Daya dan Cadangan LTJ bertugas: a) melakukan surveil, _—penelitian dan pengembangan, inventarisasi, dan eksplorasi sumber daya dan cadangan di wilayah yang memiliki potensi LTJ; b) menyajikan data hasil kegiatan inventarisasi dan eksplorasi sumber daya dan cadangan serta karakterisasi mineralogi untuk penentuan alur proses benefisiasi; dan ) melaporkan aktivitas/kegiatan _inventarisasi dan eksplorasi sumber daya dan cadangan LTJ kepada Ketua Tim Pelaksana secara berkala Pokja Pengolahan dan Pemurnian LTJ bertugas: a) melakukan penelitian dan pengembangan dalam pengolahan dan pemurnian LTJ; b) menyediakan konsentrat mineral pembawa LTJ sebagai bahan baku industri berbasis LTJ; c) melakukan kegiatan —pengolahan dan pemurnian mineral LTJ dengan memperhatikan aplikasi teknologi yang sesuai dan bernilai ekonomis; dan @) melaporkan aktivitas/kegiatan pengolahan dan pemurnian LTJ kepada Ketua Tim Pelaksana secara berkala paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun; Pokja Pengembangan Aplikasi LTJ bertugas: a) pembuatan logam dan paduan logam berbasis LTJ untuk aplikasi magnet permanen dan konduktor; b) pemanfaatan LIU di bidang material maju untuk bahan smart magnet anti radar; KEEMPAT KELIMA -5- pembuatan nanomaterial berbasis oksida LTJ sebagai bahan baku industri; pemanfaatan LTJ dalam bidang kesehatan; dan melaporkan aktivitas/kegiatan pengembangan aplikasi LTJ kepada Ketua Tim Pelaksana secara berkala paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun; dan 5. Pokja Perumusan Kebijakan dan Industrialisasi LTJ bertugas: a) b) °) d) e) Ketua Tim tugas Tim menyusun roadmap dan program percepatan menuju industri berbasis LTJ tahun 2019; menyusun kajian dan analisis pasar produk berbasis LTJ; studi kelayakan pabrik dan industrialisasi LTJ; menyusun rancangan regulasi _kebijakan industrialisasi berbasis LTJ; melakukan penjajakan mitra _kerjasama (BUMN/Swasta) dalam memfasilitasi pembangunan industri dan alih teknologi berbasis LTJ; mengusulkan Penyertaan Modal Negara dalam rangka pembangunan industri berbasis LTJ; dan melaporkan aktivitas/kegiatan _ perumusan kebijakan dan industrialisasi LTJ kepada Ketua Tim Pelaksana secara berkala paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun. Pengarah menyampaikan laporan pelaksanaan Pengembangan Industri Berbasis LTJ kepada Menteri Perindustrian secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. : Tim Pengembangan Industri Berbasis LTJ sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU melaksanakan tugas sampai dengan tanggal 31 Desember 2021. =6s KEENAM Biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Menteri ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara masing-masing —_ Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian sesuai tugas dan fungsinya, dan sumber pendanaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. KETUJUH —: Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 April 2018 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. AIRLANGGA HARTARTO SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral; Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi; Menteri Badan Usaha Milik Negara; fer Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional; a Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Salinan sesuai dengan aslinya Sekretaris Jenderal xian Perindustrian m dan Organisasi, LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236 TAHUN 2018 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS LOGAM TANAH JARANG SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENGEMBANGAN INDUSTRI BERBASIS LOGAM TANAH JARANG TIM PENGARAH Ketua merangkap sebagai anggota Anggota Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian Perindustrian 1. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kepala Badan —Penelitian © dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktur Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Kementerian Badan Usaha Milik Negara Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional -8- 10. Deputi Teknologi Informasi, Energi, dan Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 11. Direktur Utama PT Timah Tbk. Il. TIM PELAKSANA 1. Ketua : Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional Sekretaris : Direktur Industri Logam, = Kementerian Perindustrian 2. Pokja Inventarisasi dan Eksplorasi Sumber Daya dan Cadangan LTJ Ketua : Kepala Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Anggota : 1. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 2. Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional 3. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan —_Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 4. Kepala Pusat Survei Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 6. Direktur Operasi dan Produksi PT Timah Tbk. 7. Deputi Teknologi Informasi, Energi, dan Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknoloy 3. Pokja Pengolahan dan Pemurnian LTJ Ketua : Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ‘Anggota : 1, Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional 2. Kepala Pusat Sains dan Teknologi Akselerator, Badan Tenaga Nuklir Nasional 3. Direktur Pengembangan Usaha dan Niaga PT Timah Tok 4. Direktur Riset dan Pengabdian pada Masyarakat, Universitas Padjadjaran 5. Ketua Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung 4. Pokja Pengembangan Aplikasi LTJ Ketua Anggota Direktur Pusat Teknologi Material, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 1. Kepala Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju, Badan Tenaga Nuklir Nasional 2. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan —_Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Kepala Balai Besar Logam dan Mesin, Kementerian Perindustrian 4. Ketua Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia 5. Ketua Program Studi Teknik Metalurgi, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung 6. Direktur Riset dan Pengabdian pada Masyarakat, Universitas Padjadjaran 5. Pokja Perumusan Kebijakan dan Industrialisasi LTJ Ketua Anggota Direktur Industri Logam, —_Kementerian Perindustrian 1. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha Industri, Kementerian Perindustrian 2. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri dan Kekayaan Intelektual, Kementerian Perindustrian 3. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 4. Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral -10- 5. Direktur Inovasi Industri, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 6. Direktur Pengembangan Teknologi Industri, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 7. Asisten -Deputi. ~—-Bidang_ Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media I, Kementerian Badan Usaha Milik Negara 8. Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional 9. Kepala Badan = Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 10. Direktur Pengembangan Usaha dan Niaga PT Timah Tbk MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, ted, AIRLANGGA HARTARTO. Salinan sesuai dengan aslinya Sekretaris Jenderal ian Perindustrian =e Aum dan Organisasi,

You might also like