Professional Documents
Culture Documents
Bab 1 Campak
Bab 1 Campak
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Konsep medis tentang Morbili/Campak.
1.3.2. Untuk Mengetahui Landasan Askep tentang Morbili/Campak.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Definisi
sebutan gabagen (dalam bahasa Jawa) atau kerumut (dalam bahasa Banjar)
atau disebut juga rubeola (nama ilmiah) merupakan suatu infeksi virus
yaitu :
2
c. Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute
droplet dan kontak langsung dengan pasien. Virus ini terdapat dalam
darah, air seni, dan cairan pada tenggorokan. Itulah yang membuat
ataupun ludah.
2.1.2 Etiologi
Rubella, oleh karena itu campak juga sering disebut Demam Rubella.
Anak yang terinfeksi oleh virus campak dapat menularkan virus ini
dengan penderita.
Pada saat anak yang terinfeksi bersin atau batuk, virus juga
dibatukkan dan terbawa oleh udara. Anak dan orang lain yang belum
3
mendapatkan imunisasi campak, akan mudah sekali terinfeksi jika
2.1.3 Patofisiologi
terdiri dari eksudat serosa dan preliferasi sel endotel serupa dengan
bercak lesi pada kulit. Reaksi kadang menyeluruh pada mukosa bukal
4
2.1.4 Manifestasi klinis
dikelilingi eriterna.
2. Stadium erupsi
5
h. Terdapat pula sedikit splenomegali serta sering pula disertai
3. Stadium konvalensi.
2.1.5 Pencegahan
akan jauh lebih ringan. Imunisasi campak untuk bayi diberikan pada
dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Disuntikkan pada otot paha
sebelum makan.
6
Jika anak belum waktunya menerima imunisasi campak, atau
(MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan dengan anak lain atau orang
2.1.6 Pengobatan
a) Campak tanpa Penyulit, cukup dengan: Rawat jalan, Cukup
anak 6-12 tahun : 50 – 100 mg tiap 2-6 jam, dosis maksimum 600
Menyingkirkan komplikasi
7
Mengobati komplikasi bila ada
2.1.7 Komplikasi
Pada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat
menyertai campak :
perdarahan
h. Diare
8
2.1.8 Woc
9
2.2 Landasan Asuhan Keperawatan Campak
1. Pengkajian
tanda:
Demam
Nyeri tenggorok
Batuk
Konjungtivitis
Lemah, lesu
2. Data Fokus
a. Wawancara
Usia 0 – 10 tahun.
10
Keluarga : tingkat ekonomi rendah mempengaruhi tingkat
makanan).
dunia.
ADL
Aktifitas / bermain.
b. Pemeriksaan Fisik
11
Biasanya ditemukan conjungtivitis, bercak koplik pada curuncula
hemoragik.
c. Pemeriksaan Penunjang
Selama stadium prodormal dapat terlihat sel raksasa berinti banyak
pada hapusan mukosa hidung. pada biakan jaringan dapat diisolasi virus
penyebab.
3. Analisa Data
4. Diagnosa Keperawatan
tertahan.
mengabsorpsi makanan.
12
e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan imunitas.
13
O2.
14
mengurangi
nyeri
Tingkatkan
istirahat
3. Resiko infeksi NOC : Immune NIC : Infection
berhubungan status Control.
dengan Kriteria Hasil : Intervensi :
organisme Klien bebas dari Bersihkan
purulen. tanda dan gejala lingkungan
infeksi. setelah dipakai
Mendeskripsikan pasien lain
proses penularan Batasi
penyakit, faktor pengunjung bila
yang perlu
mempengaruhi Pertahankan
penularan serta teknik isolasi
penatalaksanaann Cuci tangan
ya. sebelum dan
Menunjukkan sesudah
kemampuan melakukan
untuk mencegah tindakan
timbulnya infeksi keperawatan
Jumlah leukosit Instruksikan
dalam batas pada
normal pengunjung
Menunjukkan untuk mencuci
perilaku hidup tangan saat
sehat berkunjung
meninggalkan
pasien.
15
Tingkatkan
intake nutrisi
Berikan
antibiotik bila
perlu
16
Berikan
makanan yang
terpilih.
5. Kerusakan NOC : Tissue NIC : Pressure
integritas kulit integrity : Skin and Management
berhubungan mucous membranes Intervensi :
dengan Kriteria Hasil : Anjurkan pasien
penurunan Integritas kulit untak
imunitas. yang baik bisa menggunakan
dipertahankan pakaian yang
(sensasi, longgar.
elastisitas, Hindari kerutan
temperatur, pada tempat
hidrasi, tidur
pigmentasi. Jaga kebersihan
Tidak ada luka, kulit agar tetap
atau lesi pada bersih dan
kulit kering
Perfusi jaringan Mobilisasi
baik pasien (ubah
Menunjukkan posisi pasien)
pemahaman setiap 2 jam
dalam proses sekali
perbaikan kulit Monitor kulit
dan mencegah adanya
terjadinya cedera kemerahan
berulang. Monitor
Mampu aktivitas dan
melindungi kulit mobilisasi
dan pasien
17
mempertahankan Monitor status
kelembaban kulit nutrisi pasien
dan perawatan
alami.
6. Kurang NOC : Knowledge : NIC :
pengetahuan Disease process Mengajarkan proses
berhubungan Kriteria Hasil : penyakit
dengan Pasien dan Intervensi :
keterbatasan keluarga Gambarkan
paparan. menyatakan tanda dan gejala
pemahaman yang biasa
tentang penyakit, muncul pada
kondisi, penyakit dengan
prognosis dan cara yang benar.
program Gambarkan
pengobatan. proses penyakit
Pasien dan dengan cara
keluarga mampu yang tepat
melaksanakan Identifikasi
prosedur yang kemungkinan
dijelaskan secara penyebab,
benar. dengan cara
Pasien dan yang tepat
keluarga mampu Hindarkan
menjelaskan harapan yang
kembali apa yang kosong
dijelaskan Diskusikan
perawat/tim pilihan terapi
kesehatan atau
lainnya. penanganan
18
Instruksikan
pasien
mengenai tanda
dan gejala untuk
melaporkan
pada pemberi
perawatan
kesehatan
dengan cara
yang tepat.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubella, oleh
karena itu campak juga sering disebut Demam Rubella. Virus penyebab campak
ini biasanya hidup pada daerah tenggorokan dan saluran pernapasan. Cara yang
paling efektif untuk mencegah anak dari penyakit campak adalah dengan
campak, maka perjalanan penyakit akan jauh lebih ringan. Imunisasi campak
untuk bayi diberikan pada umur 9 bulan. Bisa pula imunisasi campuran, misalnya
kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Disuntikkan pada otot paha atau lengan atas
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Aziz Alimul A. 2006. Penyakit Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Ovedoff, David. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Batam Centre: Binarupa
Aksara.
EGC.
21