You are on page 1of 47

MATEMATIKA

KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN


Untuk Kelas IX Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
PRAKATA Akhir kata, semoga buku ajar Matematika ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan bagi kami selaku tim
penyusun khususnya. Kritik dan saran yang yang bersifat
membangun, sangat kami harapkan demi perbaikan ke arah
Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
kesempurnaan.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat dan hidayah-nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan
Buku Ajar Matematika yang berjudul “KESEBANGUNAN DAN
KEKONGRUENAN”.

Tidak lupa, dalam penyusunan buku ajar ini, kami


sampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dede Trie Kurniawan, S.Si., M.Pd., selaku dosen


mata kuliah Program Komputer I, yang telah memberikan
bimbingan kepada kami dalam penyusunan buku ajar
Cirebon, November 2012
Matematika ini;
2. Masing-masing keluarga kami tercinta, yang telah
memberikan dukungan, dorongan dan pengertian yang besar
kepada kami;
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam Tim Penyusun
penyusunan buku ajar Matematika ini.
DAFTAR ISI 3. Peran Komputer dalam Pembelajaran Matematika

Halaman Judul

Prakata

Daftar Isi

Kata-kata Motivasi untuk Siswa SMP

Tujuan Pembelajaran

Materi dan Contoh Soal

Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Soal Latihan

Daftar Pustaka

Lampiran

1. Petunjuk Penggunaan Program Wondershare Quiz


Creator
2. Biodata Kelompok dan deskripsi Kerja Kelompok
KATA-KATA MOTIVASI

UNTUK SISWA SMP

“Orang tua kerja untuk menghidupi anaknya,


anaknya sekolah agar mendapatkan Bermimpilah tentang apa yang ingin
kehidupan yang lebih layak di kemudian hari. kamu impikan,
Dengan belajar dan mendapatkan nilai baik
adalah cara jitu pelajar untuk membahagiakan Pergilah ke tempat-tempat kamu ingin
orang tua.” pergi,

(Anonim) Jadilah seperti yang kamu inginkan,

Karena kamu hanya memiliki satu


kehidupan dan satu ksempatan untuk
melakukakan hal-hal yang kamu
inginkan.

Belajar adalah investasi berharga untuk masa depan (Anonim)


dan tidak seperti harta yang suatu saat bisa habis.

(Anonim)
TUJUAN PEMBELAJARAN
KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

Tujuan Pembelajaran:
Standar Kompetensi: 1. Mengenali dua bangun datar yang
1. Siswa dapat memahami konsep kongruen atau tidak
Kesebangunan dan Kekongruenan kongruen,dengan menyebutkan
pada bangun datar dan
syaratnya.
penggunaannya dalam pemecahan
masalah yang berkaitan dengan 2. Membedakan dua bangun datar
konsep Kesebangunan dan sebangun atau tidak sebangun.
Kekongruenan.
Dengan menyebutkan syaratnya.
Kompetensi Dasar: 3. Menghitung panjang sisi yang

1. Memahami bangun-bangun datar belum diketahui dari dua bangun


yang sebangun termasuk kongruen. yang sama sebangun atau dua
2. Memahami sifat-sifat dua segitiga bangun sebangun.
sebangun termasuk kongruen.
4. Menybutkan syarat dua segitiga
3. Menggunakan konsep kesebangunan
segitiga segitiga dalam pemecahan adalah sebangun.
masalah. 5. Memecahkan masalah yang
melibatkan konsep kesebangunan.
KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN Penyelesaian

A. Bangun- Bangun yang Sebangun dan Kongruen Untuk menentukan tinggi mobil sebenarnya, langkah pertama yang
harus kamu lakukan adalah menentukan skala foto tersebut.
1. Foto Berskala Perbadingan antara panjang mobil dalam foto dan panjang mobil
Pada dasarnya, skala pada foto sama dengan skala pada peta. sebenarnya adalah
Hanya saja, perbandingan antara ukuran pada foto dan ukuran 7 cm : 3,5
sebenarnya tidak sebesar perbandingan antara ukuran pada peta dan
ukuran sebenarnya. Satu sentimeter pada peta mewakili beberapa ⇔ 7 cm : 350 cm
kilometer ukuran sebenarnya, sedangkan satu sentimeter pada foto
biasanya mewakili beberapa sentimeter atau beberapa meter saja ⇔ 1 cm : 50 cm
dari ukuran sebenarnya. Dengan demikian, skala dari foto tersebut adalah 1 : 50. Oleh karena
tinggi mobil dalam foto adalah 2,5 cm x 50 = 125 cm. jadi, tinggi
Skala pada peta ialah perbandingan mobil sebenarnya adalah 1,25 m.
antara ukuran pada peta dan ukuran
2. Pengertian Kesebangunan
sebenarnya.
Pengertian kesebangunan seperti ini berlaku umum untuk
Contoh Soal 1.1 setiap bangun datar.

Perhatikan gambar dari foto sebuah mobil dibawah ini. Jika panjang Dua bangun datar dikatakan sebangun jika
mobil sebenarnya 3,5m berapakah tinggi mobil sebenarnya? memenuhi dua syarat berikut:
7cm 1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari
kedua bangun itu memiliki perbandingan senilai
2. Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun
2,5 cm

itu sama besar.


Catatan
Salah satu syarat kesebangunan adalah sudut-sudut yang bersesuaian Contoh Soal 1.3
sama besar (yang dimaksud sama besar adalah ukuran sudutnya).
Jika layang – layang KLMN dan layang-layang PQRS dibawah ini
Contoh Soal 1.2 sebangun, diketahui bahwa ∠𝐾 = 125° dan ∠𝑙 = 80°. Tentukan
besar ∠𝑅 dan ∠𝑆.
Perhatikan gambar berikut.

D C R Q K

5cm 6cm
L N
P

A 2cm B S P
M
Jika persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS, S Q
hitunglah panjang QR.

Penyelesaian
R
Salah satu syarat bangun datar dikatakan sebangun adalah sisi-sisi Penyelesaian
yang bersesuaian sebnading. Dari gambar dapat dilihat bahwa AB
bersesuaian dengan PQ dan BC bersesuaian dengan QR. Oleh Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah sudut-
karena itu, sudut yang bersesuaian sama besar sehingga besar ∠𝑃 = 125° dan
∠𝑄 = 80°.
𝐴𝐵 𝐵𝐶 2 5
= ⇔ = ⇔ 2QR = 30 ⇔ 15
𝑃𝑄 𝑄𝑅 6 𝑄𝑅  Perhatikan layang-layang PQRS
Menurut sifat layang – layang, sepasang sudut yang
Jadi, panjang QR adalah 15cm.
berhadapan sama besar sehingga ∠𝑅 = ∠𝑃 = 125°.
 Oeh karena besar sudut – sudut dalam layang – layang
berjumlah 360°.
maka ∠𝑃 + ∠𝑄 + ∠𝑅 + ∠𝑆 = 260°. b. apakah persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang
PQRS?
⇔125° + 80° + 125° + ∠𝑆 = 360°
Penyelesaian
⇔∠𝑆 = 360° − 330° = 30°
Unsur – unsur persegipanjang ABCD, yaitu AB = DC = 8 cm, AD =
3. Pengertian Kekongruenan BC = 6 cm, dan ∠𝐴 = ∠𝐵 = ∠𝐶 = ∠𝐷 = 90°.
Dua bangun yang kongruen pasti sebangun, tetapi dua Perhatikan persegipanjang PQRS.
bangun yang sebangun belum tentu kongruen.
PQ dapat ditentukan dengan menggunakan Dalil Pythagoras.
Bangun – bangun yang memiliki bentuk dan
PQ =√(𝑃𝑅)2 – (𝑄𝑅)²
ukuran yang sama di katakan bangun –
bangun yang kongruen. = √10² – 6²

pengertian kekongruenan tersebut berlaku juga untuk setiap = √64 = 8


bangun datar.
Jadi, unsur – unsur persegipanjang PQRS yaitu
Contoh Soal 1.4
PQ = SR = 8cm, PS = QR = 6cm, dan ∠𝑃 = ∠𝑄 = ∠𝑅 = ∠𝑆 =
Perhatikan gambar berikut 90°.

D C S R a. dari uraian tersebut tampak bahwa sisi – sisi yang bersesuaian dari
10cm persegipanjang ABCD dan persegipanjang PQRS sama panjang.
6cm 6cm Selain itu, sudut – sudut yang bersesuaian dari kedua
persegipanjang itu sama besar. Jadi, persegipanjang ABCD
A 8cm B P Q
kongruen dengan persegipanjang PQRS.
a. apakah persegipanjang ABCD kongruen dengan persegipanjang
b. Dua bangun datar yang kongruen pasti sebangun. Jadi,
PQRS?
persegipanjang ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS.
B. Segitiga – Segitiga yang Sebangun Perhatikan ΔA'B'C'.

1. Syarat Dua Segitiga Sebangun (A'B')² = (A'C')² – (B'C')²

Dua segitiga dikatakan sebangun jika sisi – sisi yang ⇔(A'B')²= 5² – 3²


bersesuaian sebanding atau sudut – sudut yang bersesuaian sama
besar. ⇔(A'B')² = 25 – 9

Contoh Soal 1.5 ⇔(A'B')² = 16

Apakah ΔABC dan ΔA'B'C' pada gambar dibawah ini sebangun? ⇔ A'B' = √16 = 4
A A'
Ternyata,
𝐴𝐵 8 𝐵𝐶 6 𝐴𝐶 10
8 cm 5 cm = = 2, = = 2, dan = =2
𝐴′𝐵′ 4 𝐵′𝐶′ 3 𝐴′𝐶′ 5
B 6 cm C B’ 3 cm C’ 𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐴𝐶
Berarti, = =
𝐴′𝐵′ 𝐵′𝐶′ 𝐴′𝐶′
Penyelesaian
Jadi, ΔABC sebangun dengan ΔA'B'C'
Harus diperiksa apakah sisi – sisi yang bersesuaian dari dua
segitiga tersebut sebanding. Contoh Soal 1.6

Perhatikan ΔABC Perhatikan gambar berikut


C
(AC)2 = (AB)2 + (BC)2 ⇔(AC)² =8² + 6² E

⇔(AC)² = 100
A B
D
⇔ AC = √100 = 10

Jadi, AC =10 cm. a. Jika DE ∥ BC, apakah ΔADE sebangun dengan ΔABC ?
b. jika BC = 6 cm, CE = 3 cm, dan AE = 6 cm, tentukan DE. Contoh Soal 1.7

Penyelesaian Perhatikan gambar berikut. Tentukan AP!


B
a. dari gambar ΔADE dan ΔABC tampak bahwa:
P
∠DAE = ∠BAC (berimpit),
A
JJC Q
∠𝐴𝐷𝐸 = ∠𝐴𝐵𝐶 (sehadap), dan
Penyelesaian
∠𝐴𝐸𝐷 = ∠ACB (sehadap).
𝐴𝑄 𝐴𝑃 𝐴𝑄 6 24
Sudut – sudut yang bersesuaian dari ΔABC dan ΔADE sama besar = ⇔ AP = × PB = ×4= =8
𝑄𝐶 𝑃𝐵 𝑄𝐶 3 3
sehingga ΔABC sebangun dengan ΔADE.
Jadi, AP = 8 satuan panjang
b. ΔADE sebangun dengan ΔABC. Oleh karena itu,
Contoh Soal 1.8
𝐷𝐸 𝐴𝐸 𝐷𝐸 𝐴𝐸
= ⇔ = Perhatikan gambar berikut. Tentukan OM
𝐵𝐶 𝐴𝐶 𝐵𝐶 𝐴𝐸+𝐶𝐸

𝐷𝐸 6 O
⇔ =
6 6+3

⇔ DE = 4 3cm 9cm
M N
P
Jadi, DE = 4 cm
Penyelesaian

ΔMPO sebangun dengan ΔMON sehingga


𝑂𝑀 𝑀𝑃
=
𝑀𝑁 𝑂𝑀

2. Perbandingan Ruas Garis pada Segitiga ⇔ (OM)² = MP . MN


⇔ (OM)² = 3 .12

⇔ (OM)² = 36

⇔ OM = 6 cm
A B P Q
Jadi, OM = 6 cm Jika pada gambar tersebut, AB = PQ, BC = QR, AC = PR. Ukurlah
besar sudut – sudut dari kedua segitiga tersebut. Dari hasil
C. Dua Segitiga yang Kongruen pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan berikut.

Dua segitiga yang kongruen pasti ∠𝐴 = ∠𝑃 ; ∠𝐵 = ∠𝑄 ; ∠𝐶 = ∠𝑅


sebangun, tetapi dua segitiga yang Dengan demikian , ΔABC dan ΔPQR memenuhi sifat dua segitiga
sebangun belum tentu kongruen. yang kongruen, yaitu sisi – sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut – sudut yang bersesuaian sama besar. Jadi, ΔABC kongruen
1. Sifat Dua Segitiga yang Kongruen dengan ΔPQR.

Dua segitiga yang kongruen harus memenuhi 2 sifat umum, b. Dua Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang dan Sudut – Sudut yang
yaitu Diapitnya Sama Besar (s.sd.s)
F M
a. Sisi – sisi yang bersesuaian sama panjang.

b. Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar.

2. Syarat Dua Segitiga Kongruen D


E K
L

Jika pada gambar tersebut, DE = KL, ∠𝐷 = ∠𝐾, dan DF = KM.


Ukurlah EF dan LM, besar ∠𝐸 dan ∠𝐿, serta besar ∠𝐹 dan ∠𝑀.
Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan
a. Sisi – Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (s.s.s) berikut :

C R
EF = LM, ∠𝐸 = ∠𝐿, ∠𝐹 = ∠𝑀 Hal ini menunjukan bahwa ΔGHI dan ΔXYZ memenuhi sifat dua
segitiga yang kongruen. Jadi, ΔGHI ≅ ΔXYZ
Dengan demikian, pada ΔDEF dan ΔKLM berlaku:
d. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Berada di
(i) DE = KL, EF = LM, DF = KM; Hadapannya Sama Panjang (sd.sd.s)
(ii) ∠𝐷 = ∠𝐾, ∠𝐸 = ∠𝐿, ∠𝐹 = ∠𝑀
C X Z
Hal ini menunjukan bahwa ΔDEF dan ΔKLM memenuhi sifat dua
segitiga yang kongruen. Dengan demikian, ΔDEF kongruen ΔKLM.
A B
c. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Berada di
Antaranya Sama Panjang (sd.s.sd) Y

I Z
Jika pada gambar tersebut, besar ∠𝐴 = ∠𝑋, ∠𝐵 = ∠𝑌, dan BC =
YZ. Ukurlah besar ∠𝐶 dan ∠𝑍, AB dan XY, serta AC dan XZ.

Dari hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan


X berikut:
G H
Y
∠𝐶 = ∠𝑍, AB = XY, dan AC = XZ.
Jika pada gambar tersebut, besar ∠𝐺 = ∠𝑋 , ∠𝐻 = ∠𝑌, dan GH =
Dengan demikian, pada ΔABC dan ΔXYZ berlaku:
XY. Ukurlah besar ∠𝐼 dan ∠𝐿, GI dan XZ, serta HI dan YZ. Dari
hasil pengukuran tersebut, kamu akan memperoleh hubungan: (i) ∠𝐴 = ∠𝑋, ∠𝐵 = ∠𝑌, dan ∠𝐶 = ∠𝑍;

∠𝐼 = ∠𝑍, GI = XZ, dan HI = YZ; (ii) AB = XY, BC = YZ, dan AC = XZ

Dengan demikian, pada ΔGHI dan ΔXYZ berlaku: Hal ini menunjukan bahwa ΔABC dan ΔXYZ memenuhi syarat dua
segitiga yang kongruen. Jadi, ΔABC ≅ ΔXYZ.
(i) ∠𝐺 = ∠𝑋, ∠𝐻 = ∠𝑌, 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐼 = ∠𝑍
Contoh Soal 1.9
(ii) GH = XY, HI = YZ, dan GI = XZ
Perhatikan trapesium siku – siku PQRS dibawah ini. Jika PQ = 5cm, menghitung panjang garis dan besar sudut dari bangun geometri,
SR = 3 cm, dan PS = 3 cm. Apakah ΔPSR kongruen dengan ΔPRQ? pelajarilah uraian berikut.

R
S A

30°
T

Q 30°
P

B C
Penyelesaian

Jika ΔPSR dan ΔPRQ kongruen, haruslah PS = PR dan SR = RQ Jika dibuat garis dari titik sudut B ke sisi miring AC sedemikian
karena ∠𝑃𝑆𝑅 = ∠ 𝑃𝑅𝑄. rupa sehingga

PR = √(𝑃𝑆)2 + (𝑆𝑅)² = √3² + 3² = 3√2 ∠𝐴𝐵𝑇 = 30°, maka

Jadi, PR ≠ PS ∠𝐴𝑇𝐵 = 180° – (30° + 30°) = 120°

Oleh karena PQ = 5 cm, PQ ≠ PR. Dengan demikian, sisi – sisi yang ∠𝐵𝑇𝐶 = 180° – ∠𝐴𝑇𝐵 = 180° – 120° = 60°
bersesuaian dari ΔPSR dan ΔPRQ tidak sama panjang. Jadi, ΔPSR
∠𝐵𝐶𝑇 = 180° – (∠𝐵𝐴𝑇 + ∠𝐴𝐵𝐶) = 180° – (30° + 90°) = 60°
dan ΔPRQ tidak kongruen.
∠𝐶𝐵𝑇 = ∠𝐴𝐵𝐶 – ∠𝐴𝐵𝑇 = 90° – 30° = 60°

Perhatikan bahwa :
3. Panjang Garis dan Besar Sudut dari Bangun Geometri
a.∠𝐵𝐴𝑇 = ∠𝐴𝐵𝑇 = 30° sehingga ΔABT samakaki, dalam hal ini
Konsep kekongruenan segitiga dapat digunakan untuk menghitung
AT = BT
panjang garis dan besar sudut dari bangun datar, seperti
jajargenjang, belahketupat, dan layang – layang. Sebelum
b. ∠𝐶𝐵𝑇 = ∠𝐵𝐶𝑇 = 𝐵𝑇𝐶 = 60° sehingga ΔBTC samasisi, dalam
hal ini BT = BC = CT. Dengan demikian, AT = BT = BC = CT.
Perhatikan bahwa AT = CT sehingga BT merupakan garis berat
ΔABC.

Oleh karena AC = AT + CT, maka AC = BC + BC = 2BC atau AC A B


(a)
= BT + BT = 2BT
C
Uraian tersebut menggambarkan sifat 1 dan sifat 2 dari segitiga siku
– siku bersudut 30°, seperti berikut. 30° 60°
A
B
Sifat 1 (b)

Panjang garis berat segitiga siku – siku bersudut 30° yang ditarik
dari titik sudut siku – siku sama dengan panjang setengah sisi
Jajargenjang ABCD terbentuk dari dua segitiga siku – siku yang
miringnya.
kongruen, yaitu ΔADC dan ΔCBA. Jika AC = 12 cm, tentukan
Sifat 2 panjang semua sisi jajargenjang tersebut

Panjang sisi terpendek dari segitiga siku – siku bersudut 30° sama Penyelesaian
dengan panjang setengah sisi miringnya.
Lihat gambar (b)
Catatan
BA = 2CB
Titik tengah sisi miring pada segitiga siku – siku
adalah pusat lingkaran luar dari segitiga itu.

Contoh soal 1.10


ΔACB siku – siku di C sehingga berlaku hubungan
Perhatikan gambar dibawah ini
(BA)² = (AC)² + (CB)²
D C
(2CB)² = 12² + (CB)² Perhatikan ΔABE dan ΔACD

4(CB)² =144 + (CB)² AC = AE + EC = 5 cm + 4 cm = 9 cm

3(CB)² = 144 AB = AD + DB = 5 cm + 4 cm = 9 cm

CB² = 48 AD = AE = 5 cm

CB = 4√3 ∠𝐵𝐴𝐸 = ∠𝐶𝐴𝐷 = 60°

Dengan demikian AB = AC = 9 cm sehingga ΔABE kongruen dengan ΔACD

BA = 2CB = 2 . (4√3) = 8√3 Jadi, BE = CD = 8cm

Oleh karena ΔADC ≅ ΔCBA, AD = CB = 4√3 cm dan DC = BA = Contoh Soal 1.12


8√3 cm. Perhatikan gambar dibawah ini!
Contoh Soal 1.11
D

A
A C
60°
D E B
(a)
F
B C

D
Pada gambar diatas ∠𝐵𝐴𝐶 = 60°, AD = AE = 5 cm, dan EC = DB = 5 cm
4cm
4 cm. Hitunglah BE, jika CD = 8cm.
A 53°
Penyelesaian C
3 cm
E Oleh karena itu, ΔDEB kongruen dengan ΔDCB, akibatnya
B 3 cm
∠𝐷𝐶𝐵 = ∠𝐷𝐸𝐵 = 53°
(b)
4. ΔDEB kongruen dengan ΔDEA berdasarkan sifat (s.s.s) karena
Pada gambar tersebut, AB = 6 cm, BC = 3 cm, DC = 4 cm, ∠𝐷𝐵𝐶 =
53°, dan DB = DA = 5 cm. Tentukanlah besar ∠𝐷𝐴𝐵. ED = ED = 4 cm (berimpit), EB = EA = 3 cm, dan DB = DA = 5 cm

Penyelesaian Jadi, ∠DAB = ∠𝐷𝐵𝐸 = 53°

1. pada gambar tersebut, ΔABD adalah segitiga samakaki. Tarik


garis tinggi ΔADB yang melalui titik D hingga memotong AB di E
seperti gambar (b)

2. Oleh karena ΔABD adalah segitiga samakaki dengan DE garis


tingginya, AE = EB ΔDEB siku – siku di E, EB = 3 cm, dan DB =
cm

(DE)² = (DB)² – (EB)²

= 5² – 3²

= 25 – 9

= 16

DE = 4cm

3. Sekarang, perhatikan ΔDEB dan ΔDCB.

DC = DE = 4cm, DB = DB = 5 cm (berimpit), dan CB = EB = 3 cm


Uji Kemampuan 1 5. Pada layar TV, sebuah gedung yang tingginya 72 m tampak
setinggi 12 cm. Jika lebar gedung itu 24 m maka lebar gedung pada
1. Pada sebuah peta, jarak 3,2 cm mewakili 288 km. Skala peta TV adalah … cm
tersebut adalah…
a. 4 c. 6
a. 1 : 4.500.000 c. 1 : 7.500.000
b. 8 d. 3
b. 1 : 6.000.000 d. 1 : 9.000.000
6. Diketahui ΔABC sebangun dengan ΔPQR. Jika panjang AB = 3
2. Pada sebuah peta, jarak 3 cm mewakili 225 km. Jarak 7,5 cm cm, BC = 4 cm dan PQ = 4,5 cm maka panjang PR adalah …
mewakili…

a. 465,5 km c. 562,5 km A P

b. 486,5 km d. 584,5 km

3. Suatu menara mempunyai bayangan 75 m diatas tanah horizontal. R


B C Q
Pada saat yang sama tongkat yang tingginya 3 m mempunyai
bayangan 5 m. Tinggi menara tersebut adalah …
a. 6 cm c. 8, 5 cm
a. 25 m c. 50 m
b. 7,5 cm d. 9 cm
b. 45 m d. 60 m

4. Sebuah peta dibuat dengan skala 1 : 350.000. Jika jarak dua kota
pada peta adalah 4,2 cm maka jarak dua kota sebenarnya adalah …

a. 15,7 km c. 14,7 km

b. 17.7 km d. 12,7 km
7. Pada gambar berikut, AC // DB. Jika OA = 4 cm, OB = 8 cm, dan 9. Perhatikan gambar berikut ini. Jika AC = 9 cm, PC = 6 cm, dan
OD = 10 cm, OC adalah … AB = 12 cm, panjang PQ adalah …

a. 7 cm
A C B
b. 6,5 cm a. 6,0 cm
O
c. 2 cm Q b. 7,5 cm

d. 5 cm c. 8,0 cm
D B d. 9,0 cm
A P C
8. Pada gambar berikut, nilai x sama dengan …

a. 6,7 cm (EBTANAS 1996)


9 cm

b. 5,0 cm 10. Jarak dari kota X ke kota Y adalah 450 km. Jarak pada peta 18
6 cm cm. Skala yang digunakan peta tersebut adalah…
c. 4,0 cm
x 10 cm a. 1 : 2.500.000 c. 1 : 250.000
d. 3,0 cm
b. 1 : 810.000 d. 1 : 8.100
(EBTANAS 1995)
(EBTANAS 1997)
11. Pada gambar dibawah ini, diketahui panjang DE = 8 cm, CE = 9 14. Seorang anak yang tingginya 150 cm mempunyai panjang
cm dan AB = 12 cm. Panjang BE adalah … bayangan 2m. Bila panjang bayangan tiang bendera 3,5 m, mka
tinggi tiang bendera adalah …
C
a. 2,625 m c. 4,66 m

E b. 3,625 m d. 5,66 m
D
A B (EBTANAS – SMP – 98 24)
1 2
a. 2 3 b. 3 3
15. Jika ΔABC dan ΔDEF kongruen, panjang AC = 10 cm, BC =
2 1 15cm, ∠𝐴𝐶𝐵 = 65°, DF = 10 cm, DE = 13 cm dan ∠𝐸𝐷𝐹 = 70°,
c. 2 3 d. 4 2
maka besar ∠𝐷𝐸𝐹 adalah …
12. Ditentukan dua lapangan sepak bola sebangun. Lapangan epak
a. 75° c. 55°
bola yang satu panjangnya 120 m dan lebarnya 100m. Bila lebar
lapangan sepak bola yang kedua 80 m, maka panjang lapangan b. 65° d. 45°
sepak bola yang kedua adalah …
16. Diketahui ΔABC siku – siku di B, kongruen dengan ΔPQR siku
a. 96 m c. 78 m – siku di P. Jika panjang BC = 8 cm dan QR = 10 cm, maka luas
ΔPQR adalah …
b. 86 m d. 60 m
a. 24 cm2 b. 48 cm2
13. Sebuah tiang bendera setinggi 6 m berdiri disamping menara.
Panjang bayangan tiang bendera 1,5 m dan panjang bayangan c. 40 cm2 d. 80 cm2
menara 18 m. Maka tinggi menara tersebut adalah …
17. Sebuah foto berukuran alas 20 cm dan tinggi 30 cm. Ditempel
a. 45 m c. 72 m pada sebuah karton yang berbentuk persegi panjang. Jika foto dan
karton sebangun dan lebar karton sebelah kiri, kanan dan atas foto 2
b. 36 m d. 108 m
cm, maka lebar kertas dibawah foto adalah…
(EBTANAS – SMP – 99 -28)
a. 2 cm c. 4 cm 19. Jika diketahui segitiga dibawah ini kongruen, maka nilai y
adalah …
c. 3 cm d. 6 cm A L
18. Perhatikan gambar dibawah ini
y
E 4 cm

B 3 cm C S Q
112 cm
70 cm
a. 2 cm c. 6 cm

1 C b. 4 cm d. 5 cm
A B 2
2 20. Layang - layang ABCD di bawah ini yang dibentuk dari ΔABC
64 cm
P dan ΔADC.Maka perbandingan sisi-sisinya adalah…

A a. 2 cm c. 4 cm
D

Nilai P adalah …. b.1 cm d. 7 cm


B D
a. 30 cm c. 40 cm

b. 10 cm d. 20 cm

C
Uji Kemanpuan 2 3. Segi empat TSQR sebangun dengan LMNO

1. Diketahui laying-layang ABDC seperti gambar di bawah R x Q


ini.Buktikan ∆ABD ≅ ∆ACD. N O
B y
60 cm 25 cm
20 cm
45°
L
M z
C T 90 cm S
A
Tentukan :
a.Faktor skala segi empat TSQR terhadap segi empat LMNO
b.Panjang RQ, QS,dan ML
E
D
4. Perhatikan segitiga di samping :
D C
̅̅̅̅ // 𝐴𝐵
Diketahui : 𝐷𝐶 ̅̅̅̅
2. Bangun-bangun manakah yang kongruen dan mana yang tidak B
a. Apakah ∆ABE ~ ∆DCE A
kongruen ?Tunjukan!
b. Tuliskan perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian

A
A B
B C

F
E F
D
a. Buktikan ΔPQS dan ΔRSQ merupakan dua segitiga yang
D C kongruen !
5.
b. Tulislah perbandingan sisi – sisi yang bersesuaian!

c. Hitunglah panjang SR dan PS !

7. Perhatikan gambar dibawah ini !

A B
D C
H G
perhatikan jajargenjang ABCD yang dibentuk dari ∆ABD dan
∆BCD.
E F
a. Tunjukan bahwa ∆ABD ≅ ∆BCD. A B

b. Bagiamana perbandingan sisi-sisinya ?


Ditentukan jajar genjang ABCD dan EFGH adalah sebangun.
6.
S R Hitung panjang FG, jika panjang AB = 18 cm, BC = 12 cm, dan EF
= 6 cm

8. Perhatika gambar di bawah ini !


20 cm
C R
Q
P 25 cm

Perhatikan gambar diatas!

A B P Q
ΔABC siku – siku di A, ΔPQR siku – siku di P, ∠𝐵 = 50° , ∠𝑅 = 10. Perhatikan gambar dibawah ini !
40°, BC = QR = 25 cm. Buktikan bahwa ΔABC dan ΔPQR sama
dan sebangun !
C
9. Perhatikan gambar dibawah ini !

D C D E

A B
DE // AB, Panjang CD = 12 cm, DA = 8 cm, dan EB = 10 cm, dan
DE = 18 cm.
A E F B a. Buktikan ΔCDE dan ΔCAB sebangun !

b. Hitunglah panjang AB dan CE !


Gambar diatas , ABCD trapesium sama kaki, ∠𝐷𝐴𝐵 = ∠𝐶𝐵𝐴, DE
dan CF tegak lurus AB. Jika panjang AD = 15 cm, DE = 12 cm dan
AB = 34 cm, hitunglah panjang CD.
Aplikasi Kesebanguna dalam Kehidupan Sehari – Hari Penyelesaian:

Di sekitar kita banyak peristiwa atau keadaan yang Perhatikan posisi kapal (K), kota Semarang (S), dan kota
sebenarnya merupakan aplikasi konsep dalam matematika. Rembang (R) pada peta. Ukurlah jarak K ke S dan jarak S ke R
Apakah Anda pernah memperhatikan ukuran sandal, ukuran pada peta tersebut dengan menggunakanpenggaris. Misalkan
sekerup, bentuk komponen mesin, ukuran pasfoto, ukuran dan diperoleh jarak S ke R pada peta adalah 10 cm sedangkan jarak
bentuk maket gedung pencakar langit, maupun ukuran dan K ke S adalah 23 cm. Diketahui jarak sebenarnya dari
bentuk peta? Pernahkah Anda mengaitkan hal-hal tersebut Semarang ke Rembang adalah 106 km. Selanjutnya dengan
dengan suatu konsep dalam matematika?Secara sadar atau menggunakan kesebangunan antara segitiga KSP dalam peta
tidak, banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang dan segitiga KSP yang sebenarnya dapat diperoleh:
sebenarnya merupakan aplikasi dari konsep dalam geometri 106
Jarak sebenarnya dari kapal ke kota Semarang = × 23 =
yaitu kesebangunan. Namun kenyataannya, banyak orang yang 10
tidak menyadarinya. 243,8 km.

Oleh karena itu, sebagai pendidik, guru harus Contoh 2:


menyikapinya dengan banyak memberikan contoh
Untuk mengetahui banyaknya buah apel pada suatu truk, Tika
permasalahan yang nyata dihadapi oleh siswa sehingga
mengambil 100 buah apel kemudian diberi tanda dan
pembelajaran menjadi lebih menarik. Terkait dengan ini perlu
dimasukkan lagi ke dalam truk. Setelah itu semua apel dalam
dibahas secara khusus mengenai contoh-contoh aplikasi
truk dipindahkan ke suatu keranjang besar. Menurut keyakinan
terkait konsep kesebangunan.
Tika, pada waktu pemindahan tersebut apel yang diberi tanda
Contoh 1: tadi sudah tercampur secara acak. Kemudian ia mengambil 40
apel dan ternyata didapatkan 5 apel yang memiliki tanda.
Pada suatu saat di perairan pulau Jawa ada kapal asing Berapa kira-kira buah apel dalam keranjang itu?
melintas. Para petugas pantai dapat memantau posisi kapal
seperti pada gambar. Jika jarak sebenarnya antara Semarang Penyelesaian:
dan Rembang 106 km, berapa jarak kapal tersebut dari
Walaupun permasalahan di atas tidak terkait langsung dengan
Semarang?
kesebangunan, namun konsep perbandingan (seperti dalam
5 100 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑓𝑜𝑡𝑜
kesebangunan) dapat digunakan yaitu = dimana T =
40 𝑇 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑎𝑟𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑓𝑜𝑡𝑜
adalah jumlah apel total.
50,8 2,3 20,4
= => TM = × 50,8 = 450,573913
𝑇𝑀 20,4 2,3

5 100 Jadi tinggi menara kira-kira 451 meter.


= ⇔ 5 T = 4000 ⇔ T = 400
40 𝑇
Contoh 4:
Dari sini diperoleh T = 800 apel.
Ada seorang matematikawan ingin membeli rumah dari suatu
Contoh 3: perusahaan pengembang perumahan. Ia bertemu dengan
petugas marketing dan terjadilah percakapan sebagai berikut.
Seorang matematikawan dari Indonesia ingin mengetahui tinggi
gedung Menara Kembar (Twin Tower) di Kuala Lumpur. Ia Matematikawan : “Maaf, apakah ukuran maket ini sudah
menggunakan cara yang sederhana yaitu menanyakan panjang sebanding dengan ukuran sebenarnya?”
jembatan penghubung kedua menara tersebut. Setelah
mendapatkan jawaban dari pengelola gedung mengenai Marketing : “Benar Pak, kami sudah membuatnya sebanding.
panjang jembatan penghubung, ia keluar dan memotret gedung Kalau Bapak biasanya menyebut sebanding dengan istilah
tersebut dari kejauhan. Tak lama kemudian ia bersorak gembira sebangun kan?”
karena bisa mengetahui tinggi Menara Kembar tersebut.
Matematikawan : “Ya, benar. Apakah mobil maupun garasinya
Mengapa demikian? Jelaskan!
juga sebangun? Setahu saya lebar mobil sebenarnya sekitar
Penyelesaian: 1,7 m.”

Sebenarnya matematikawan tersebut telah menerapkan konsep Marketing : “Betul Pak, pokoknya semua yang ada di maket
kesebangunan (lihat definisi kesebangunan pada Modul 1 KB 1). sebangun dengan aslinya.”
Misalkan dia memperoleh hasil: panjang jembatan dalam foto
Matematikawan : “Terima kasih atas informasinya.”
2,3 cm, tinggi menara dalam foto 20,4 cm, dan panjang
jembatan penghubung sebenarnya 50,8 meter maka: Namun setelah itu matematikawan tersebut memutuskan untuk
tidak membeli rumah pada pengembang itu karena ia
meragukan kebenaran ukuran rumah tersebut. Mengapa berjarak 6 mm dari titik A, (4) membuat garis dari titik B dengan
demikian? Coba jelaskan alasan matematikawan tersebut! sudut elevasi 25°, (5) memperpanjang kedua garis sehingga
diperoleh titik potong T, (6) menentukan titik O dimana OT tegak
Penjelasan: lurus OA, dan (7) mengukur panjang OT dan diperoleh 21cm.
Matematikawan tadi sebenarnya mencermati ukuran garasi. Dia Selanjutnya dengan prinsip kesebangunan sd.sd didapatkan
tahu bahwa secara umum lebar mobil sedan seperti ini kira- 1
6𝑚𝑚 21 𝑐𝑚 21( )×10
kira 1,7 meter. Sementara itu jika dipandang dari ukuran maket = => OT = 10
1 meter => OT = 350 m
10𝑚 𝑂𝑇 6( )
(yang oleh marketing dikatakan sebanding dengan ukuran 1000

sebenarnya), tampaknya garasi pada maket tersebut cukup


Jadi tinggi bukit 350 meter.
sulit untuk memuat dua miniatur mobil. Artinya ukuran lebar
garasi pada rumah yang sebenarnya kira-kira hanya 2 × 1,7
meter = 3,4 meter. Padahal pada maket tertera ukuran 5 meter.
Inilah yang menjadikan matematikawan tadi ragu membeli
rumah tersebut.

Contoh 5:

Seorang tentara melihat sasaran yang berada di puncak bukit.


Pertama ia membidik dari titik A dan memperoleh sudut
elevasinya 30°. Kemudian ia berjalan mundur 10 meter ke titik
B dan mencatat sudut elevasi 25°. Ternyata dengan data ini ia
bisa mengetahui tinggi sasaran itu. Bagaimana bisa demikian?

Penjelasan:

Sesuai dengan proses membidik yang telah dilakukannya,


tentara tersebut membuat sketsa dengan langkah-langkah: (1)
menentukan titik A pada garis mendatar, (2) membuat garis dari
titik A dengan sudut elevasi 30°, (3) menentukan titik B yang
CARA MEMBUAT QUIS MAKKER 1. Apabila sudah terinstall, untuk memulai membuat

kuis/pertanyaan, Klik “create a new Quiz”


Sebagai calon guru yang kreatif dan dapat memanfaatkan

teknologi dan computer dalam pembelajaran Matematika kepada

siswa, tentu haruslah mengusai program-program maupun

software yang memang bias digunakan untuk menunjang

pembelajaran Matematika secara optimal. Saat ini, telah hadir

salah satu program yang dapat memudahkan bagi para pengajar

dalam melaksanakan pembelajaran Matematika yang inovatif.

Program ini pun dapat membantu mengurangi kerusakan hutan

dan penebangan poho, karena dengan menggunakan program ini,

kita tidak perlu menggunakan kertas, kita hanya membutuhkan 2. Maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

media computer saja. Nama software ini adalah Wondershare

Quiz Creator. Wondershare Quiz Creator merupakan software

tambahan pihak ketiga keluaran Wondershare.

Untuk memulai program ini, pastikan terlebih dahulu

bahwa Software Wondershare Quiz Creator sudah terinstall,

apabila belum silakan untuk mendownload dan menginstallnya

terlebih dahulu.
Di Wondershare Quiz Creator ini, disediakan berbagai  Word Bank, Untuk membuat pertanyaan dengan cara

macam jenis model pertanyaan. Namun, tidak semua jenis menjawab memasangkan kata-kata yang ada dengan

pertanyaan dapat digunakan dalam membuat soal-soal atau kuis kalimat pernyataan.

Matematika Sesuaikan penggunaan model-model pertanyaan  Clik Map, Untuk membuat pertanyaan dengan bentuk

tersebut dengan materi pelajaran yang dibahas. pertanyaan berupa gambar dan menjawabnya dengan cara

mengklik pada area tertentu pada gambar sesuai dengan


 True / False, Untuk membuat pertanyaan dengan mode
pertanyaannya.
menjawab benar atau salah
 Short Essay, membuat pertanyaan isian yang sederhana.
 Multiple Choice, Untuk membuat pertanyaan dengan

jawaban pilihan ganda single (jawaban benar hanya satu)

 Multiple Choice, Untuk membuat pertanyaan dengan

jawaban pilihan ganda multiple answers (jawaban benar

lebih dari satu)

 Fill In The Blank, Untuk membuat pertanyaan dengan

cara menjawab mengisi area yang kosong. Dengan

alternative jawaban yang sudah di set.

 Macthing, Untuk membuat pertanyaan dengan cara

menjawab memasangkan dua kata/kalimat kiri dan kanan.

 Sequence, Untuk membuat pertanyaan dengan cara

menjawab mengurutkan jawaban dari atas kebawah


Langkah Pertama: Quiz Information

Pada langkah pertama ini, kita dapat melakukan Masukan info dari kuis yang akan kita buat. Kita bisa

pensettingan properties dari kuis yang akan kita buat. Pada merubah title menambahkan intruksi, memberikan gambar.

bagian ini, terdiri dari: Untuk menambahkan gambar klik pada tombol Browse kemudian

pilih gambar. Masukan info dari test yang akan kita buat. Author
Quiz Information
atau Pembuat quiz bisa memasukan data diri sebagai copyright
Quiz Setting
dengan mengklik pada Edit Information.
Question Setting

Quiz Result

Acces Control
Masukkan data dari pembuat kuis tersebut, kemudian Klik

OK.Data dari pengguna kuis yang kita buat juga bisa dihimpun,

dengan memberi tanda pada collect data from pastisipan quiz.  Donnot ask, artinya hal ini tidak perlu ditanyakan kepada
Kemudian untuk mengubah form pertanyaan, klik “DataCollection. pengguna kuis tersebut.

 Optional, artinya memberikan kebebasan pada pengguna

kuis apakah mau mengisi atau tidak.

 Required, artinya hal ini harus di isi oleh pengguna.


Question Setting Quiz Result

Pada menu “question setting” ini, kita bisa mengubah

settingan standar, sesuai dengan keinginan kita.

Randomization, untuk mensetting tampilnya soal secara urut atau

di acak.

Answer submitation, bisa di setting submit one question, artinya Quiz result mensetting bagaimana tampilan setelah tes selesai

setiap satu soal langsung di submit atau sekaligus semua di isi dikerjakan.

baru disubmitt. Jika kita ingin hasil dari tes yang dilakukan oleh siswa langsung

Quiz Result Type, menentukan skor kelulusam, skor standar tersimpan di database atau terkirim ke website masukan saja

adalah 80% bisa kita ubah dengan memasukan nilainya pada alamat email dan website pada kolom yang diminta.

passing rate.

Time Limit, lamanya waktu pengerjaan bisa di batasi sesuai

dengan kebutuhan. Untuk membatasi waktu pengerjaan, klik

pada end quiz after, masukkan durasi pengerjaan.


Langkah Kedua: Dalam program Wondershare Quiz Creator ini disediakan

berbgai macam jenis model pertanyaan. Tidak semua jenis


Panduan pembuatan soal : pertanyaan kita gunakan, sesuaikan dengan materi pelajaran.

 Ketikkan naskah soal anda di field “Enter the question”

 Ketikkan opsi jawaban anda di field “Enter the choice”

 Untuk menambah soal klik “New question”

 Jika sudah selesai silahkan klik “OK”

 Pengaturan quiz silahkan klik “Quiz Properties”

Untuk menyisipkan gambar, persamaan, maupun video

silahkan pilih menu yang tersedia berikut :


Untuk membuat pertanyaan, klik pada tombol true / False. Menu sudah seperti MS Office sehingga lebih mudah

digunakan. Kita bisa menambahkan gambar, sound dan video .

selain itu sudah di sediakan fasilita Equation Editor.

Cara membuat pertanyaan semua type soal kurang lebih

sama. Tinggal kita masukan pertanyaan, jawaban kemudian

tandai jawaban yang benar. Untuk beberapa type soal

masukan instruksi dengan benar.

Merubah Player Template

Untuk jenis pertanyaan ini hanya masukan peryataan

kemudian tentukan peryataan ini betul atau salah dengan cara

mencenta pada pilihan yang ada. Klik ok untuk selesai atau


Player template bisa kita rubah sesuai dengan keinginan.
preview untuk melihat hasilnya seperti apa.
Klik pada player template Kemudian pilih template yang ada.

Setelah itu klik pada tombol save.


Langkah Ketiga: Publish masukan pada folder yang sama dengan file powerpoint yang

akan menggunakan evaluasi ini. Setelah semua siap klik publish


Langkah selanjutnya yang kita lanjutkan adalah mem publish soal

test yang sudah buat. Klik pada menu publish, kemudian pilih

type file yang diinginkan.

Untuk penggunaan power point kita gunakan type web. Klik pada

tombol Web.

Proses berjalan, setelah selesai klik finish


Untuk melihat hasilnya klik Vire the Quiz, untuk membuka

tempat quiz di simpan klik Open the Folder.

Memasukan Quiz Ke Power Point

Untuk memasukan ke power point gunakan hyperlink. Buat

sebuat tulisa atau shape yang akan digunakan sebagai tombol

untuk menuju ke evaluasi. Sebelumnya pastikan semua file dan

folder hasil publish dari wondershare di tempatkan dalam satu

folder dengan file powerpoint. Hasil dari quiz Creator biasanya

berbentuk quiz.html dan quiz.swf Klik pada hyperlink kemudian pilih other file.

Di

powerpoint seleksi(aktifkan) tombol/tulisan yang akan kita beri Pilih quiz.html didalam folder yang sama dengan file
hyperlink kemudian pilih Action powerpoint kemudian klik ok. Beri centang pada play sound

kemudian pilih jenis suara yang di inginkan untuk menambahkan

suara pada saat tombol ditekan. Beri centang pada Highlight

Click untuk menambahkan efek tombol ditekan. Setelah itu klik

ok.
Pasword Quis Creator

evatatinvera
Kunci Jawaban Jadi jawabannya B

4. Skala = jarak pada peta : jarak sebenarnya


Uji Kompetensi 1
1 : 350.000 = 4,2 cm : x
1. 3,2 cm : 288 km
x = 4,2 cm × 350.000
⇔3,2 cm : 28.800.000
= 1.470.000 cm
⇔1 : 9.000.000
= 14,7 km
Jadi jawabannya D
Jadi jawabannya C
2. 3 cm mewakili 225 km
5. 12 : 72
7,5 cm mewakili …
x : 24
225
= 75 per 1 km
3 12 × 24 = 72x
7,5 × 75 = 562, 5 km
288 = 72x
Jadi jawabannya C 288
x= = 4 cm
7,5 𝑡 72
3. =
5 3 Jadi jawabannya A
5t = 7,5 × 3 𝐴𝐵 𝐵𝐶
6. =
𝑃𝑄 𝑄𝑅
5t = 22,5
3 4
22,5 =
t = 4,5 𝑄𝑅
5

t = 45
3QR = 18 6 10
8. =
9 10+𝐴𝑃
QR = 6
6 (10 + AP) = 90
PR² = √𝑃𝑄² + 𝑄𝑅²
60 + 6AP = 90
= √4,5² + 6² 6AP = 90 – 60

= √20,25 + 36 6AP = 30
30
= √56,25 AP =
6
PR = 7,5 cm AP = 5 cm
Jadi jawabannya B Jadi jawabannya D
𝑂𝐵 𝑂𝐷
7. = 𝑃𝑄 𝑃𝐶
𝑂𝐴 𝑂𝐶 9. =
𝐴𝐵 𝑃𝐶+𝐴𝑃
8 10
= 𝑃𝑄 6
4 𝑂𝐶 =
12 6 +3
8OC = 40 𝑃𝑄 6
=
40 12 9
OC =
8 9PQ = 72
= 2 cm 72
PQ = = 8 cm
9
Jadi jawabannya C
Jadi jawabannya C
10. skala = jarak pada peta : jarak sebenarnya 120 100
=
𝑥 80
= 18 cm : 450 km
100x = 9600
= 18 cm : 45.000.000 cm
9600
x= = 96 m
= 1 : 2.500.000 100

Jadi jawabannya A Jadi jawabannya A

𝐷𝐸 𝐶𝐸 13. 1,5t = 108


11. =
𝐴𝐵 𝐶𝐸+𝐵𝐸 108
t=
8 9 1,5
=
12 9+𝐵𝐸
t = 72 m
8(9 + BE) = 12 × 9
Jadi jawanannya C
72 × 8BE = 108
14. 2t = 150 cm × 3,5 m
8BE = 108 – 72
2t = 1,5 m × 3,5 m
8BE = 36
2t = 5,25 m
36
BE = = 4 ½ cm 5,25
8 t= = 2,625 m
2
Jadi jawabannya D
Jadi jawabannya A
12. P : L
15. Besar ∠DEF = 180° - (70 – 65)°
120 : 100
= 180° – 135° = 45°
x : 80
Jadi jawabannya D
16. ΔABC dan ΔPQR kongruen 18. ∠𝐸 = ∠𝐷

BC = PQ kita anggap sebagai alas, dan PR sebagai tinggi ∠𝐴 = ∠𝐶 ΔABE ~ 𝛥𝐶𝐵𝐷

PR² = √𝑄𝑅² − 𝑃𝑄² ∠𝐵1 = ∠𝐵2

Sehingga,
= √10² − 8²
𝐸𝐴 𝐸𝐵
= √100 − 64 =
𝐷𝐶 𝐵𝐷

= √36 70 112
=
𝑃 64
PR = 6 cm
70 ×64
P= = 40 cm
1 112
L𝛥𝑃𝑄𝑅 = 2 𝑎 × t
Jadi jawabannya C
= ½ PQ × 𝑃𝑅
19. Karena segitiga – segitiga tersebut siku – siku, maka
=½8×6
AC2 = BC2 + AB2
= 4 × 6 = 24 cm²
y² = 3² +4² AB = 4, karena AB =
Jadi jawabannya A LS
y² = 9 +16
20 24 24 ×30
17. = = = 36
30 𝑡 20 y² = 25
Lebar bagian bawah = 36 – 2 -30 = 4 cm y = 5 cm
Jadi jawabannya C Jadi jawabannya D
𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐴𝐶 Demikian pula, bangun D dan C kongruen.
20. = = = 1 cm
𝐴𝐷 𝐷𝐶 𝐴𝐶
*Bangun B dan E tidak kongruen karena ukuran dan bentuknya
Jadi jawabannya B tidak tepat sama.
Uji Kompetensi 2 3. a. Faktor skala segi empat TSQR terhadap segi empat LMNO,
1. Diketahui layang – layang ABCD, sehingga adalah :
𝑅𝑇 60 3
AB = BC = =
𝑁𝑀 20 1
AC = CD 3
Jadi, faktor skala segi empat TSQR terhadap segi empat LMNO
1
Akan dibuktikan ΔABD ≅ ΔBCD atau 3
Bukti b. RQ = x QS = y ML = z
Cara 1: Dengan menggunakan tabel 𝑅𝑄 3 𝑄𝑆 3 𝑇𝑆 3
= = =
𝑁𝑂 1 𝑂𝐿 1 𝑀𝐿 1
Perhatikan tabel berikut
𝑋 3 𝑦 3 90 3
Pernyataan Alasan = = =
15 1 25 1 𝑍 1
1. AB = BC Diketahui
3 3 90 ×1
2. AD = CD Diketahui x = × 15 y = × 25 z=
1 1 3
3. BD = BD Berimpit
4. ΔABD ≅ ΔBCD Sifat 1 (s – s – s) = 45 = 75 = 30
Jadi, ΔABD ≅ 𝛥BCD (terbukti)
RQ = 45 cm QS = 75 cm = 30 cm
2. *Bangun A dan F kongruen karena ukuran dan bentuknya tepat
sama. Jadi, panjang RQ = 45 cm, QS = 75 cm, dan ML = 30 cm
4. Karena DC // AB, maka: 6. a. Bukti:

∠𝐸𝐷𝐶 = ∠𝐸𝐴𝐵 (𝑠𝑒ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝) PQ = SR

∠𝐸𝐷𝐶 = ∠𝐸𝐵𝐴 (𝑠𝑒ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝) ∠𝑄𝑃𝑆 = ∠𝑆𝑅𝑄 ΔPQS ≅ ΔRSQ

∠𝐷𝐸𝐶 = ∠𝐴𝐸𝐵 (𝑏𝑒𝑟𝑖𝑚𝑝𝑖𝑡) PS = QR (s – sd – s)

Karena sudut – sudut yang bersesuaian sama besar, maka ΔAEB ~ b. Perbandingan sisi –sisi yang bersesuaian :
ΔDCE
𝑃𝑄 𝑃𝑆 𝑆𝑄
= = =1
b. Perbandingan sisi – sisi yang bersesuaian adalah 𝑆𝑅 𝑄𝑅 𝑆𝑄

𝐸𝐷 𝐸𝐶 𝐷𝐶 𝑃𝑄 𝑃𝑆
= = c. =1 =1
𝐸𝐴 𝐸𝐵 𝐴𝐵 𝑆𝑅 𝑄𝑅

25 𝑃𝑆
5. a. Perhatikan ΔABD dan ΔBCD ⇔ =1 ⇔ =1
𝑆𝑅 20
AB = DC (Sifat sisi jajargenjang) ⇔ SR = 25 cm ⇔ PS = 20 cm
AD = BC (Sifat sisi jajargenjang) 7. Perbandingan sisi yang bersesuaian :
BD = BD (berimpit) 18 12
⇔ =
6 𝐹𝐺
Berdasar sifat 1 (s – s – s), maka ΔABD ≅ ΔBCD
3 12
𝐴𝐵 𝐴𝐷 𝐵𝐷 ⇔ =
b. = = =1 1 𝐹𝐺
𝐷𝐶 𝐵𝐶 𝐵𝐷
⇔ 3FG = 12
12
⇔ FG = =4
4

Jadi, panjang sisi FG adalah 4 cm


8. Bukti : ∠𝐶 = 180° – (90° + 50°) = 40° CD = AB – ( AE + BF)

∠𝑄 = 180° – (90° + 40°) = 50° = 34 – ( 9 + 9)

∠𝐵 = ∠𝑄 = 90° = 34 – 18 = 16

BC = QR = 25 cm Jadi, panjang CD adalah 16 cm

∠𝐶 = ∠𝑅 = 40° 10. a. Bukti : ∠𝐶 = ∠𝐶

Jadi, ΔABC dan ΔPQR kongruen (sd – s – sd) ∠𝐶𝐷𝐸 = ∠𝐶𝐴𝐷 (𝑠𝑒ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝)

9. Lihat ΔAED siku – siku di E ∠𝐶𝐸𝐷 = ∠𝐶𝐵𝐴 (𝑠𝑒ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝)

AE = √𝐴𝐷2 − 𝐷𝐸 2 Jadi, ΔCDE dan ΔCAB sebangun


𝐶𝐷 𝐶𝐸 𝐷𝐸
= √15² − 12² Akibat : = =
𝐶𝐴 𝐶𝐵 𝐴𝐵

= √225 − 144 = √81 = 9 𝐶𝐷 𝐷𝐸 𝐶𝐷 𝐶𝐸


b. = =
𝐶𝐴 𝐴𝐵 𝐶𝐴 𝐶𝐵
Jadi, panjang AE = 9 cm
12 18 12 𝐶𝐸
⇔ = ⇔ =
Dari ΔAED dan ΔBFC, diperoleh : 20 𝐴𝐵 20 10+𝐶𝐸

3 18 3 𝐶𝐸
∠𝐴𝐸𝐷 = ∠𝐵𝐹𝐶 = 90° ⇔ = ⇔ =
5 𝐴𝐵 5 10+𝐶𝐸
DE = CF = 12 cm
⇔ 3AB = 90 ⇔ 5CE = 30 + 3CE
∠𝐴𝐷𝐸 = ∠𝐵𝐶𝐹
⇔ AB = 30 ⇔ 2CE = 30
Maka ΔAED dan ΔBFC kongruen (sd – s – sd)
⇔ CE = 15
Diperoleh BF = AE = 9 cm
Jadi panjang AB = 30 cm dan panjang CE = 15 cm
Biodata Kelompok dan Deskripsi Kerja Kelompok

Eva Aprilianti
Tugas:
Brebes, 27 April 1993
Pencari reperensi buku,Deskrifsi Wondershare Quis Creator,Kata-kata
“mau bisa, pasti bisa, akan bisa” motipasi,penulis.
Tugas: VERA RISA SARI
Cover, materi dan contoh soal, aplikasi dalam kehidupan sehari – hari, Cirebon, 18 Agustus 1992
soal latihan dan pembahasannya, dan Peran Komputer dalam Pembelajaran
“IIIIISTIMEWAAAAA”
Matematika,penulis.
Wondershare quiz creator maker, pencari referensi, motivator
Tatin sriyanti

Kuningan,08 Maret 1993

“Jadikanlah kekecewaan masa lalu


menjadi senjata sukses dimasa .
depan.”
Peran Komputer dalam Pembelajaran Matematika dalam menyeleaikan urusan administrasi tau
mengfungsikan komputer sebagai mesin tik. Padahal
Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki
banyak hal yang dapat dilakukan guru dengan komputer
potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas
dalam pembelajaran matematika. Tentu saja hal ini
pembelajaran khususnya dalam pembelajaran
menuntut kreatifitas guru harus bagaimana
matematika. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang
mempresentasikan matematika dalam kegiatan
sulit dipikirkan siswa, dapat dipresentasikan melalui
pembelajaran.
simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih
menyederhanakan jalan pikir siswa dalam memahami Komputer memberikan kesempatan siswa lebih
matematika. Dengan demikian proses pembelajaran luas dalam meninvestigasi matematika daripada
matematika dapat dilakukan guru dengan kalkulator. Hal ini disebabkan karena kemampuan
memberdayakan komputer. Latihan dan percobaan – memori komputer yang jauh lebih besar dari
percobaan eksplorasi matematik dapat dilakukan siswa kemampuan menampilkan gambar dalam monitor yang
dengan komputer. Selain itu program – program lebih sempurna. Berikut contoh kegiatan matematika
sederhana yang dapat dipelajari siswa dapat digunakan yang dilakukan melalui komputer.
dalam penananman dan penguatan konsep membuat
a. Membuat grafik lurus berbentuk y = mx + c dengan
pemodelan matematika, dan menyusun strategi dalam
Ms Excel. Dengan mengganti persamaannya, maka nilai
memecahkan masalah.
variabel y, akan berganti secara otomatis, dan model
Belakangan ini sudah cukup banyak sekolah dari grafik akan berganti, program ini bertujuan untuk
SD samapai SMA yang memiliki komputer. Sayangnya mendemostrasikan kepada siswa bagaimana kedudukan
komputer ini kebanyakan belum dimanfaatkan dalam titik – titik pada garis y = mx + c.b. Mengamati grafik
pembelajaran, namun baru digunakan sebagai alat bantu suatu persamaan dengan Ms Excel.
Melalui komputer siswa dapat mengamati komputer dalam pembelajaran matematika. Progam –
investigasi sifat – sifat grafik dari suatu program sedergahan dapat dikembangkan misalnya,
persamaan.Misalnya dengan hanya mengubah untuk topik pertumbuhan dan peluruhan, nilai
parameter, pada persamaan siswa dapat memahami maksimum dan minimum, menentukan bilangan prima,
semua tipe dari kurva – kurvanya. Dari gambar siswa deret, logaritma, maupun trogonometri.
dapat menyelidiki grafik dari y = x2, y = x2 – 2 dan y =
(x – 2)².

c. Operasi matriks dengan program maple

d. Pemaparan materi dengan menggunakan program


Ms PowerPoint

Penyajian materi dengan menggunakan


powerpoint , meningkatkan perhatian siswa sehingga
materi yang diberikan dapat diserap dengan baik,
sehingga tujuan yang diharapkan dapat dipenuhi.

Contoh tersebut hanyalah sebagai langkah awal


yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberdayakan
DAFTAR PUSTAKA

http://anrusmath.wordpress.com/2008/07/31/komputer-dalam-
pembelajaran-matematika/

http://hamiduciha2.blogspot.com/2012/03/v-
behaviorurldefaultvmlo.html

http://id.scribd.com/doc/95357119/pendalaman-materi-
kesebangunan-amp/kongruensi

http://agenmatematika3.blogspot.com/p/soal-soal-latihan-
matematika-kelas-9.html

http://www.lpmpjateng.go.id/web/index.php/arsip/tutorial/472-
membuat-quizevaluasi-dengan-wondershare-quiz-creator-3xx

http://agenmatematika.blogspot.com/

http://p4tkmatematika.org/file/Bermutu%202011/SMP/11.PEMBEL
AJARAN%20KESEBANGUNAN%20DI%20SMP.pdf

Djumanta, Wahyudin. 2005. Mari Memahami Konsep Matematika


untuk kelas IX. Jakarta : Grafindo

You might also like