You are on page 1of 3

Pertanyaan Prof.

Ridwan

1. Mengapa ada penambahan barang (plat and screw) pada pasien?


2. Apa yang disebut menghormati jenazah?
3. Bagaimana hukumnya jika dokter yang melakukan tindakan amputasi
berbeda jenis kelamin dengan pasien yang akan dilakukan amputasi?

Diskusi

Pemasangan ORIF ditujukan untuk kesembuhan penyakit pasien agar


meningkatkan kualitas hidupnya, sehingga meningkatkan kualitas ibadah juga.
Bila dalam pemasangan ini diniatkan untuk ibadahditerima

Menghormati jenazah dalam artian karena benda yang menempel seperti ORIF
sudah menjadi bagian dari tubuh tersebut, sekalipun terbuat dari tulang babi.
Tidak dicabutnya ORIF pada kasus ini merupakan bentuk untuk menghormati
jenazah.

Yang melakukan amputasi seharusnya adalah dokter yang ahli di bidangnya dan
bersikap profesional. Hal ini terkait aqidah di mana tidak boleh melihat aurat
lawan jenis. Apabila pasien perempuan, dioperasi di bagian tulang kering seperti
dalam kasus (area tulang kering menjadi aurat wanita), namun operasi dilakukan
oleh dokter laki-laki, maka hukumnya boleh. Agama itu mudah, ada hukum illat
yaitu hukum penetapan yang dapat mengubah hukum normal. Normalnya, laki-
laki dan perempuan dilarang memperlihatkan aurat. Namun bila dalam keadaan
darurat atau keadaan terpaksa, seperti pada kasus adalah operasi, maka
diperbolehkan.

Hukum sendiri dibagi menjadi 3, yaitu :

- Hukum adat atau kebiasaan merupakan hukum yang dipakai berdasarkan


kebiasaan masayarakat.
- Hukum akal atau logika yang merupakan hasil dari bacaan, pengalaman,
yang kemudian diuji
- Hukum Syaro’, Allah yang menentukan. Seperti contoh kasus adalah
pasien yang baru 4 bulan dipasang ORIF kemudian meninggal padahal
belum dicabut ORIF nya

JAWABAN LEARNING ISSUES

1. Maqasid Syariah
Maqasid syariah ada 5, yaitu:
1. Hifzh diin (memelihara agama)
2. Hifzh nafs (memelihara jiwa/raga)
3. Hifzh aql (memelihara akal)
4. Hifzh nasl (memelihara keturunan)
5. Hifzh maal (memelihara harta)
Pada kasus ini terdapat hifzh nafs yaitu dalam tindakan amputasi maupun
pemasangan ORIF. Namun, hifzh nafs juga dilandasi hifzh diin. Semua
maqasid syariah ditujukan untuk agama.
Sebelumnya ada tambahan : amputasi merupakan bentuk dharuriyat dan
pemasangan ORIF adalah hijaiyat.
Tingkatan maqasid syariah itu ada 3, yaitu:
1. Dharuriyat dalam keadaan terpaksa, menjadi wajib
2. Hijaiyat  berupa afirmasi atau penguatan, misalnya pemberian
vitamin ke pasien, hanya bersifat untuk memperkuat imun
3. Tahsiniyat  seperti kebutuhan tersier, hukum asalnya mubah bila
niatnya tidak bersinggungan dengan yang haram

Ada 3 hal yang dapat membuat orang celaka, yaitu :


1. Orang yang menurutkan hawa nafsu
2. Su’ul mutho  orang yang taat kepada sifat kikir dan pelit
3. Irjabul mar’i binafsi  Orang yang bangga dengan dirinya sendiri

Maka, diniatkanlah hanya agar bisa beribadah dengan normal/baik

2. Indikasi amputasi  untuk keberlangsungan hidup


3. Indikasi plate and screw  berkaitan dengan keberlangsungan hidup
juga
4. Hukum amputasi  asal hukumnya mubah, namun tujuan nya yang
menjadikan hukumnya berubah (tergantung niat) inna a’malu binniyaat
5 hukum dasar :
- Wajib  keadaan yang dharuriyat, untuk keberlangsungan hidup
- Sunnah
- Makruh
- Haram
- Mubah (hukum asalnya)
5. Hukum penambahan benda dikubur
Tergantung bendanya. Bila pada kasus yang tertanam hanyalah ORIF,
tidak diharuskan untuk diambil kembali karena sudah menjadi bagian dari
jenazah, karena pengambilan barang pada jenazah menjadi ikhtiromul
amwat (mengganggu kehormatan jenazah). Padahal dalam hukumnya,
jenazah harus dipercepat kuburnya, paling tidak maksimal 24 jam atau 1
hari. Hukum memandikan, mengafani, dan menshalatkan adalah fardhu
kifayah
6. Cara penguburan benda yang terpisah
Tubuh yang remuk dan terpisah, misalnya pada kasus seseorang yang
tertabrak kereta, maka jenazahnya tetap disatukan, dimandikan, dan
dikafani. Madhfulun hamayalik  ditanam sesuai keadaannya
7. Edukasi ke keluarga pasien (peran dokter muslim)
Sebagai dokter muslim, sebaiknya menjelaskan bahwa dokter sudah
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Al-kasbu / ikhtiyaa’ ( Usaha/memilih)
2. Tawakkal
3. Taqdiir (Ketentuan Allah)

You might also like