Professional Documents
Culture Documents
Ridwan
Diskusi
Menghormati jenazah dalam artian karena benda yang menempel seperti ORIF
sudah menjadi bagian dari tubuh tersebut, sekalipun terbuat dari tulang babi.
Tidak dicabutnya ORIF pada kasus ini merupakan bentuk untuk menghormati
jenazah.
Yang melakukan amputasi seharusnya adalah dokter yang ahli di bidangnya dan
bersikap profesional. Hal ini terkait aqidah di mana tidak boleh melihat aurat
lawan jenis. Apabila pasien perempuan, dioperasi di bagian tulang kering seperti
dalam kasus (area tulang kering menjadi aurat wanita), namun operasi dilakukan
oleh dokter laki-laki, maka hukumnya boleh. Agama itu mudah, ada hukum illat
yaitu hukum penetapan yang dapat mengubah hukum normal. Normalnya, laki-
laki dan perempuan dilarang memperlihatkan aurat. Namun bila dalam keadaan
darurat atau keadaan terpaksa, seperti pada kasus adalah operasi, maka
diperbolehkan.
1. Maqasid Syariah
Maqasid syariah ada 5, yaitu:
1. Hifzh diin (memelihara agama)
2. Hifzh nafs (memelihara jiwa/raga)
3. Hifzh aql (memelihara akal)
4. Hifzh nasl (memelihara keturunan)
5. Hifzh maal (memelihara harta)
Pada kasus ini terdapat hifzh nafs yaitu dalam tindakan amputasi maupun
pemasangan ORIF. Namun, hifzh nafs juga dilandasi hifzh diin. Semua
maqasid syariah ditujukan untuk agama.
Sebelumnya ada tambahan : amputasi merupakan bentuk dharuriyat dan
pemasangan ORIF adalah hijaiyat.
Tingkatan maqasid syariah itu ada 3, yaitu:
1. Dharuriyat dalam keadaan terpaksa, menjadi wajib
2. Hijaiyat berupa afirmasi atau penguatan, misalnya pemberian
vitamin ke pasien, hanya bersifat untuk memperkuat imun
3. Tahsiniyat seperti kebutuhan tersier, hukum asalnya mubah bila
niatnya tidak bersinggungan dengan yang haram