Professional Documents
Culture Documents
Penyumbatan parsial iskemi serebri infark bengkak (edema serebri) CVR (Cerebro
Vaskular Resisten) pembuluh darh mengalami vasoparalisis
Manifestasi klinis
A. Penyumbatan salah satu aliran darah karena vasopasmu, langsung menimbulkan gejala
deficit, sesuai dengan fungsi daerah otak yang terkena penyebabnya hipoksemia.
B. Vasopasmus regional karena melonjaknya tekanan darah sistemik vasokonstriksi.
1
2
Sumber embolisasai dapat terletak di arteri karotis atau vertebralis, akan tetapi dapat juga
di jantung dan sistem vascular sistemik.
a. Embolus yang di lepaskan oleh arteri karotis atau arteri vertebralis, dapat berasal
dari plaque atherosclerotique yang berulserasi atau dari trombus yang melekat
pada intima arteri akibat trauma tumpul pada daerah leher.
b. Embolus kardiogenik dapat terjadi pada :
Penyakit jantung dengan “shunt” yang menghubungkan bagian kanan
dengan bagian kiri atrium atau ventrikel.
Penyakit jantung rematoid akut atau menahun yang meninggalkan
gangguan pada katup mitralis.
Fibrilasi atrium
Infarksia korda akut
Embolus yang berasal dari vena pulmonalis
Kadang – kadang kardiomiopati, fibrosis endokondrial, jantung
miksomatosus, dan lupus eritematosus sistemik.
c. Embolisasi akibat gangguan sistemik dapat terjadi sebagai :
Embolia septik, misalnya dari abses paru atau bronkiektasi
Metastasis neoplasma yang sudah tiba di paru
Embolisasi lemak dan udara atau gas N (penyakit caussen)
2
3
F. Apabila terjadi trombosis pada susunan vena serebral, maka daerah dari otak yang
dialirkan kembali kejantung tersumbat. Penyebab :
Kakeksia
Keadaan post partum
Pemakaian obat anti hamil
Polisitemia
Kelainan jantung bawaan
Dekompensasio kordis
G. Pecahnya arteri serebral infark serebral ( apovleksia serebri atau hemorahagic stroke )
artri yang sering pecah ialah arteri lentikulostriata di wilyah kapsula interna.
H. Perdarahan akibat pecahnya anurisme ekstra serebral. Kongenotal (anurisme sakular
kongenital) tempat anurisme
Pangkal arteri serebri anterior
Pangkal arteri komunikans anterior
Tempat percabangan arteri serebri media bagian depan sulkus lateralis serebri
Anurisme yang paling sering pada sistem vertebrobasilar,
Pangkal arteri basilaris terdepan
Pangkal arteri serebral posterior inferior
3
4
Anurisme dapat juga berkembang akibat trauma, yang biasanya langsung bersambung
dengan vena, sehingga membentuk shunt arteriovenosus.
II. Penyakit spinovaskular
Adalah suatu penyakit yg disebabkan oleh terganggunya aliran vascular pada region
tulang belakang yang menyebabkan defek pada system saraf.
Frekuensi timbulnya penyakit ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan CVD.
Manisfestasi penyakit ini lebih sering ditemukan adalah paraplegia yang selalu disertai gangguan
miksi dan defekasi. Sebaian kecil berupa sindrom Brown Sequard.
4
5
o bisa diakibatkan oleh embolus thrombus yang mungkin bersumber melalui paru,
atrium, ventrikel, ataupun induk arteria radikularis. Bisa juga diakibatkan oleh
aterosklerosis yang menjdi plaque menyumbat induk arteria radikularis. Pada
koarktasio aorta bisa juga menyebabkan terjadinya lesi spinal. Tapi jenis oklusi
yang perlu mendapatkan perhatian ialah oklusi yang disebabkan oleh aneurisme
disektans.
Aterosklerosis atau arteriosclerosis
Aneurisme disektans
Kompresi :
o Tumor dalam canalis vertebralis , pakimeningitis, fraktur kolumna vertebralis
akibat trauma atau spondilitis tuberkulosa dan osteofit tulang belakang bisa
menekan arteri yang memperdarahi medulla spinalis. Tergantung pada lokasi
proses penyebab kompresi, dapat terjadi lesi yang menentukan gambaran klinis.
Perdarahan :
o Perdarahan intraspinal dapat terjadi dipusat substansia grisea. Yang pecah lebih
sering adalah aneurisme congenital. Factor presitifasinya ialah lonjakan tekanan
intralumenal, baik karena mengejan ataupun tekanan darah sistemik yang tiba-tiba
meningkat.
5
6
Gambaran penyakit yang biasanya dinamakan mielitis transversa akut, tidak jarang
terbukti bahwa sebabnya ialah lesi vascular akibat kompresi atau oklusi arteria radikularis.
Adakalanya terdapat masa demam ringan beberapa hari sebelumnya. Atau nyeri tusuk dan pegal
di daerah tulang belakang setinggi lokasi arteri yang terkena seringkali dirasakan, jauh sebelum
paraplegia menjadi suatu kenyataan. Araknoiditis dan pakimeningitis menjirat arteri dari luar,
sedangkan arteritis dan embolus metastatik atau septis merupakan proses oklusif.
STROKE
Definisi
Gangguan neurologic mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran darah
melalui suplai arteri otak.
Epidemiologi
Usia = risiko stroke , 2/3 stroke terjadi pada usia > 65 tahun.
Usia morbiditas di Indonesia 55-64 tahun. Usia mortalitas 61-70 tahun.
Sex, laki-laki > perempuan di Indonesia 61,1 : 38,9.
6
7
Perempuan dapat bertahan hidup lebih lama daripada laki-laki, tetapi perempuan lebih
besar kemungkinannya mengalami kecacatan serius setelah stroke daripada laki-laki.
Catatan : Pada perempuan berusia > 30 tahun yang merokok dan mengonsumsi
kontrasepisi oral dengan kandungan estrogen yang lebih tinggi memiliki risiko stroke 22x
lebih besar dari rata-rata.
Factor Risiko
Dikendalikan :
* Tekanan darah tinggi
* Atrium fibrilasi
* Kolesterol tinggi
* Diabetes
* Penggunaan tembakau dan merokok
* Konsumsi alkohol
* Fisik tidak aktif
* Obesitas
Tak terkendali :
* Umur
* Jenis kelamin
* Ras, kulit hitam > kulit putih
* Riwayat stroke dalam keluarga
* Stroke sebelumnya atau TIA
* Fibromuskular Displasia
Controllable Medical Controllable Lifestyle
Risk Factors Risk Factors
High Blood Pressure TOBACCO USE AND SMOKING
7
8
DIABETES OBESITY
Gambaran Klinis
Hemiparese (kelemahan anggota gerak satu sisi)
Hemiplegi (kelumpuhan anggota gerak sesisi)
Hemiestesi (gangguan rasa sesisi)
Hemianopia (gangguan penglihatan sesisi
Mulut perot, pelo (disartria)
Gangguan kesadaran, nyeri kepala, kejang, muntah
Klasifikasi
4) Epidural
8
9
Etiopatologi
Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi dimana saja di dalam arteri-arteri yang
membentuk sirkulus Willisi : A. karotis interna dan system vertebrobasilar atau semua
cabang-cabangnya.
Apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama 15-20 menit akan terjadi
infark/kelemahan jaringan.
Patologinya berupa :
Keadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri
Contoh : aterosklerosis & thrombosis, robeknya dinding pembuluh darah, atau
peradangan.
Perfusi berkurang akibat gangguan status aliran darah
Contoh : syok atau hiperviskositas darah
Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi yang berasal dari
jantung atau pembuluh ekstrakranium
Rupture vascular di dalam jaringan otak atau ruang subarachnoid
9
10
10
11
STROKE HEMORAGIK
11
12
Klasifikasi :
12
13
Manifestasi klinik :
Menyebabkan deficit neurologic fokal yang cepat dan memburuk
secara progresif dalam beberapa menit s/d < 2 jam.
Hemiparesis pada sisi yang berlawanan dari letak perdarahan.
Keterangan :
Aneurisma : Terbentuk karena adanya dilatasi dinding arteri, vena, atau jantung, sehingga lama-
kelamaan pembuluh mengembang dan pecah sehingga darah sampai ke jaringan otak.
13
14
14
15
15
16
STROKE ISKEMIK
16
17
17
18
PENCEGAHAN STROKE
PRIMER
(SEBELUM STROKE)
GAYA HIDUP SEHAT
• DM
• RIWAYAT STROKE
MINOR
• DISLIPIDEMIA
• FIBRINOGEN
• STRESS
18
19
• HIPERURICEMIA
• OBESITAS
STROKE KRIPTOGENIK
• PROTEIN S
• ANTI TROMBIN III
• HOMOSISTEIN
• PROTEIN C
• ANTIFOSFOLIPID ANTIBODI
1. HIPERTENSI :
• UPAYAKAN S<140 MMHG, D<90 MMHG
• KURANGI GARAM & OBESITAS, OLAH RAGA,
HIDUP RILEK
2. DIABETES MELLITUS :
• KENDALIKAN KADAR GULA DARAH DENGAN
DIET , OBAT DIABET, OLAH RAGA
3. FIBRILASI ATRIUM :
• REKOMENDASI : ASA ATAU ANTIKOAGULAN
4. DISLIPIDEMIA :
• MODIFIKASI DIET DAN OBAT ( STATIN )
19
20
PENGOBATAN
Pengobatan yang cepat dan tepat diharapkan dapat menekan mortalitas dan mengurangi
kecacatan. (Time is Brain). Tujuan utama pengobatan adalah untuk memperbaiki aliran darah ke
otak secepat mungkin dan melindungi neuron dengan memotong kaskade iskemik. Pengelolaan
pasien stroke akut pada dasarnya dapat di bagi dalam :
1. Pengelolaan umum, pedoman 5 B
1.a Breathing
1.b Blood
1.c Brain
1.d Bladder
1.e Bowel
2. Pengelolaan berdasarkan penyebabnya
2.a. Stroke iskemik
2.a.1. Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
2.a.2. Prevensi terjadinya trombosis (antikoagualsi)
2.a.3. Proteksi neuronal/sitoproteksi
2.b. Stroke Hemoragik
2.b.1. Pengelolaan konservatif
2.b.1.a. Perdarahan intra serebral
2.b.1.b. Perdarahan Sub Arachnoid
2.b.2. Pengelolaan operatif
3. Pencegahan serangan ulang
4. Rehabilitasi
20
21
kira 10% penderita pneumonia (radang paru) merupakan merupakan penyebab kematian utama
pada minggu ke 2 – 4 setelah serangan otak. Penderita sebaiknya berbaring dalam posisi miring
kiri-kanan bergantian setiap 2 jam. Dan bila ada radang atau asma cepat diatasi.
1.b Blood : Tekanan darah pada tahap awal tidak boleh segera diturunkan, karena dapat
memperburuk keadaan, kecuali pada tekanan darah sistolik > 220 mmHg dan atau diastolik >
120 mmHg (stroke iskemik), sistolik > 180 mmHg dan atau diastolik > 100 mmHg (stroke
hemoragik). Penurunan tekanan darah maksimal 20 %.
Obat-obat yang dapat dipergunakan Nicardipin (0,5 – 6 mcg/kg/menit infus kontinyu),
Diltiazem (5 – 40 g/Kg/menit drip), nitroprusid (0,25 – 10 g/Kg/menit infus kontinyu),
nitrogliserin (5 – 10 g/menit infus kontinyu), labetolol 20 –80 mg IV bolus tiap 10 menit,
kaptopril 6,25 – 25 mg oral / sub lingual.
Keseimbangan cairan dan elektrolit perlu diawasi
Kadar gula darah (GD) yang terlalu tinggi terbukti memperburuk outcome pasien stroke,
pemberian insulin reguler dengan skala luncur dengan dosis GD > 150 – 200 mg/dL 2 unit, tiap
kenaikan 50 mg/dL dinaikkan dosis 2 unit insulin sampai dengan kadar GD > 400 mg/dL dosis
insulin 12 unit.
1.c Brain : Bila didapatkan kenaikan tekanan intra kranial dengan tanda nyeri kepala,
muntah proyektil dan bradikardi relatif harus di berantas, obat yang biasa dipakai adalah manitol
20% 1 - 1,5 gr/kgBB dilanjutkan dengan 6 x 100 cc (0,5 gr/Kg BB), dalam 15 – 20 menit dengan
pemantauan osmolalitas antara 300 – 320 mOsm, keuntungan lain penggunaan manitol
penghancur radikal bebas.
Peningkatan suhu tubuh harus dihindari karena memperbanyak pelepasan neurotransmiter
eksitatorik, radikal bebas, kerusakan BBB dan merusak pemulihan metabolisme enersi serta
memperbesar inhibisi terhadap protein kinase. Hipotermia ringan 30C atau 33C mempunyai
efek neuroprotektif.
Bila terjadi kejang beri antikonvulsan diazepam i.v karena akan memperburuk perfusi
darah kejaringan otak
21
22
1.d Bladder : Hindari infeksi saluran kemih bila terjadi retensio urine sebaiknya dipasang
kateter intermitten. Bila terjadi inkontinensia urine, pada laki laki pasang kondom kateter, pada
wanita pasang kateter.
1.e Bowel : Kebutuhan cairan dan kalori perlu diperhatikan, hindari obstipasi, Jaga supaya
defekasi teratur, pasang NGT bila didapatkan kesulitan menelan makanan. Kekurangan albumin
perlu diperhatikan karena dapat memperberat edema otak
22
23
cc subkutan monitor trombosit hari ke 1 & 3 (jika jumlah < 100.000 tidak diberikan), Warfarin
dengan dosis hari I = 8 mg, hari II = 6 mg, hari III penyesuaian dosis dengan melihat INR pasien.
Pasien dengan paresis berat yang berbaring lama yang berrisiko terjadi trombosis
vena dalam dan emboli paru untuk prevensi diberikan heparin 2 x 5.000 unit sub cutan atau
LMWH 2 x 0,3 cc selama 7 – 10 hari.
Obat anti agregasi trombosit mempunyai banyak pilihan antara lain aspirin dosis
80 – 1.200 mg/hari mekanisme kerja dengan menghambat jalur siklooksigenase, dipiridamol
dikombinasi dengan aspirin aspirin 25 mg + dipiridamol SR 200 mg dua kali sehari dengan
menghambat jalur siklooksigenase, fosfodiesterase dan ambilan kembali adenosin, cilostazol
dosis 2 x 50 mg mekanisme kerja menghambat aktifitas fosfodiesterase III, ticlopidin dosis 2 x
250 mg dengan menginhibisi reseptor adenosin difosfat dan thyenopyridine dan clopidogrel
dosis 1 x 75 mg dengan menginhibisi reseptor adenosin difosfat dan thyenopyridine.
23
24
arteri ke arteri. Efek “upstream” adalah memperbaiki pengaturan eNOS (endothelial Nitric
Oxide Synthese, mempunyai sifat anti trombus, vasodilatasi dan anti inflamasi), menghambat
iNOS (inducible Nitric Oxide Synthese, sifatnya berlawanan dengan eNOS), anti inflamasi dan
anti oksidan.
Cerebrolisin, suatu protein otak bebas lemak dengan khasiat anti calpain, penghambat
caspase dan sebagai neurotropik dosis 30 – 50 cc selama 21 hari menunjukkan perbaikan fungsi
motorik yang bermakna.
24
25
Rehabilitasi
Tujuan rehabilitasi ialah :
- Memperbaiki fungsi motoris, bicara, dan fungsi lain yang terganggu
- Adaptasi mental; sosial dari penderita strke, sehingga hubungan interpersonal menjadi normal
- Sedapat mungkin harus dapat melakukan aktivitas sehari-hari
…meliputi…
• Contoh :belajar berjalan, berpakaian, atau makan hanya dengan satu tangan,berjalan,
tidur dll.
Rehabilitasi dini harus segera dikerjakan sedini mungkin apabila pasien sudah stabil.
• POSITIONING
Keutamaan
• faktor penting dlm memberikan pasien kesempatan untuk dpt bergerak normal kembali
• Dilakukan 24jam/hari
• mencegah komplikasi, seperti : aspirasi, nyeri punggung, gg. pernafasan
• Posisi tidur
Pada fase akut (0-3 minggu), posisi tidur pasien sangat penting, karena pasien dalam
keadaan lemah dan bila sikap yg dilakukan salah, dapat menjadi kaku yg dapat merugikan u/
penyembuhan.
Di tempat tidur lengan yg sakit harus diluruskan dgn bahu kedepan. Tungkai yg lumpuh
harus dalam posisi sewajar mungkin.
usahakan merubah posisi pasien secara teratur, pada waktu miring ke sisi yg sakit,
usahakan tidak lebih dari 20 menit.
Berbaring terlentang :
posisi kepala, leher dan punggung harus lurus. Letakan bantal dibawah lengan yg
lumpuh secara hati-hati, sehingga bahu terangkat keatas dgn lengan agak ditinggikan dan
25
26
memutar kearah luar, siku dan pergelangan tangan agak ditinggikan. Letakan juga bantal
dibawah paha yg lumpuh dgn posisi agak memutar kearah dalam, lutut agak ditekuk.
Miring kesisi yg sehat :
- bahu yg lumpuh harus menghadap kedepan,
- lengan yg lumpuh memeluk bantal dengan siku diluruskan
- kaki yg lumpuh diletakan didepan, paha dan tungkai yg sehat menyilang di bawah
tungkai yg lumpuh dgn diganjal bantal.
Miring ke sisi yg lumpuh :
- lengan yang lumpuh menghadap ke depan, pastikan bahu tidak memutar secara
berlebihan
- tungkai yg lumpuh agak ditekuk, tungkai yg sehat menyilang di atas tungkai yg
lumpuh dgn diganjal bantal.
• Duduk
Duduk dikursi dengan sandaran yang lurus. Duduk yg lurus dgn sendi-sendi paha dan
lutut tertekuk 90 derajat.
Mendudukan pasien di belakang meja kerja, di mana kedua lengan bisa beristirahat
diatas meja, sebaiknya simetris.
Dengan topangan untuk lengan, bahu jangan terlalu tinggi / terlalu rendah.
Duduk di atas kursi yg keras, untuk mencegah pola duduk yg tidak simetris.
pada saat penderita duduk dikursi bisa dilakukan latihan-latihan untuk keseimbangan,
karena tanpa keseimbangan yg baik tidak mungkin bisa berdiri / berjalan dengan baik.
Bila penderita sudah mampu menjaga keseimbangan waktu duduk, letakan bantal
dibelakang kepala, leher dan bahu yang lumpuh.
• Positioning: Sitting
• Berdiri dan keseimbangan
Dari duduk di kursi ke berdiri, pasien harus :
Berdiri dengan ke dua kaki berdampingan, agak terbuka
Waktu berdiri lengan yg terlipat digerakan ke depan untuk memindahkan titik berat badan
ke depan untuk mempermudah berdiri.
26
27
27
28
28
29
• Cara pengobatan dengan ilmu kedokteran terhadap gangguan mental emosional dengan
mengubah pola pikiran, perasaan, dan perilaku agar terjadi keseimbangan dalam diri
individu tersebut
• Dalam Psikoterapi sangat diperlukan hubungan yg baik antara dokter dan pasien
• Tujuan
• Menguatkan daya tahan mental yg telah dimiliki pasien
• Mengembangkan daya tahan mental yg baru dan yg lebih baik untuk mempertahankan
fungsi pengontrolan diri
• Meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan
• Tipe Psikoterapi
Behaviour Therapy
Cognitive Therapy
Family Therapy
Group Therapy
Interpersonal Therapy
Psychodynamic Therapy
• Behaviour Therapy
• Psikoterapi perilaku dimaksudkan untuk memulihkan gangguan perilaku yang terganggu
menjadi perilaku yang mampu menyesuaikan diri
- Self-Monitoring pasien diminta untuk tetap melakukan kegiatan
sehari2nya. Dari situ, terapis dpt mengetahui apa yg pasien lakukan stp hari.
- Schedule of Weekly Activities pasien & terapis bekerja sama
membuat kegiatan baru yg positif.
- Role Playing mebantu pasien membangun kemampuan baru yg dpt
meningaktkan interaksi sosial.
- Behavior Modification pasien diberi reward jika melakukan kegiatan
positif [memberi motivasi]
• Cognitive Therapy
• Psikologi kognitif, dimaksudkan untuk memulihkan kembali fungsi kognitif (daya pikir
dan daya ingat) rasional sehingga penderita mampu membedakan nilai- nilai moral etika.
• Terapis bekerja dengan pasien menghadapi pikiran yg salah.
29
30
• Dengan menunjukkan jalan alternatif dlm mengamati situasi, pandangan hidup dan mood
pasien akan meningkat.
• Family Therapy
• psikoterapi keluarga dimaksudkan untuk memulihkan penderita dan keluarganya.
• Terapi kognitif, terapi interpersonal, atau terapi perilaku mungkin juga dilakukan dalam
terapi keluarga. Tetapi yg plg sering adalah terapi interpersonal.
- Genogram meneliti hubungan, peristiwa masa lampau yg berdampak pada
emosi pasien.
- Systemic Interpretation
- Communication Training Dysfunctional pola komunikasi di dalam
keluarga dikenali dan dikoreksi. Pasien diajar bagaimana cara mendengarkan,
bertanya dan menjawab secara tidak defensif.
• Group Therapy
• Terapi kelompok menyediakan perawatan psikoterapi dalam suatu format di mana ada
satu therapist dan enam sampai duabelas peserta dengan permasalahan terkait.
• Keuntungan dari terapi kelompok :
- Increased feedback pasien dapt menerima umpan balik dari peserta lain.
- Modeling pasien dpt meniru metode dari peserta lain yg
memiliki permasalahan yg terkait.
- Less expensive
- Improve social skills Pemimpin kelompok (therapist) sering membantu
peserta untuk belajar berkomunikasi dengan jelas dan secara efektif satu sama lain di
dalam kelompok.
• Interpersonal Therapy
• Therapy hubungan antar pribadi memusat pada hubungan antar pribadi dari orang
tertekan. Gagasan untuk therapy hubungan ini adalah tekanan itu dapat ditangani dengan
meningkatkan pola komunikasi dan bagaimana orang tersebut berhubungan dengan (orang)
yang lain.
- Identification of Emotion Membantu orang mengidentifikasi emosi
mereka (berasal dari mana)
- Expression of Emotion membantu menyatakan emosi pasien dgn jalan baik.
30
31
31
32
TERAPI FARMAKOLOGI
• Depresi
• Depresi adalah suatu gangguan yg heterogen
• Depresi terbagi :
- Distimia
- Depresi mayor
- Depresi yang tdk terklasifikasi
• Distimia
• Suatu bntuk gangguan mood depresi yg ditandai dgn ketiadaan kesenangan/ kenikmatan
hidup yg berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 thn.
• Depresi mayor
• Keadaan perasaan sedih, melankolis,/ murung yg berlanjut menggangu kehidupan
sehari² pasien/ fungsi sosial.
• Antidepresi generasi I
• MAO (mono-amin-oksidase) inhibitor
• Antidepresi Trisiklik
• Antidepresi Generasi II
• SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor)
• Indikasi
• Depresi mayor (indikasi tersering)
• Gangguan panik
• Gangguan obsesive kompulsif Kompulsi (impuls yg tdk tertahankan utk
melakukan sejumlah aksi yg bertentangan dgn pertimbangan/ kehendak yg lebih baik) utk
melakukan berulang² tingkah laku tertentu.
• Nyeri kronik
• AntiDepresi Trisiklik
• Imipiramin suatu derivat dibenzazepin
• Amitriptilin derivat dibenzosikloheptadin
32
33
33
34
• Pasien lanjut usia paling sering m’derita pusing, hipotensi postural, sembelit, sukar
b’kemih dan udem juga tremor
• MAO inhibitor
• MAO dlm tubuh berfungsi dlm proses diaminasi oksidatif katekolamin di mitokondria.
Proses ini dihambat oleh penghambat MAO krn terbentuk suatu kompleks antara p’hambat
MAO dan MAO. Akibatnya kadar epinefrin, norepinefrin naik.
• Penghambat MAO tidak hanya m’hambat MAO tetapi jg enzim2 lain krn itu dpt
m’ganggu metabolisme obat di hati.
• Efek antidepresinya br terlihat 2 – 3 mgg
• Indikasi
• MAO inhibitor digunakan u/ mengatasi depresi tetapi pengunaannya sangat toksik.
• Hasil stimulasi psykiatri o/ penghambat MAO tdk selalu baik, byk keadaan depresi yg
tidak dpt diubah sama sekali
• Sediaan
• Isokarboksazid sbg tablet 10 mg, dosis 3x 10 mg/hari, efek terapi baru terlihat stelah 1-4
mgg
• Nialamid tablet 25 & 100mg, sifat obat ini krng toksik dan krng efektif.
• MAO tipe A, moklobemid m’hambat MAO –A secara spesifik & reversibel. Jd
moklobemid m;hambat deaminasi katekolamin
• SSRI
• Golongan obat ini krng m’perlihatkan pengaruh thd sist kolinergik, adrenergik atau
histaminergik sehingga, efek samping lebih ringan.
• Masa kerjanya panjang 15-24 jam
• Obat yg t’masuk gol ini adalah fluoksetin, paroksetin, sentralin, fluvoksamin.
• Interaksi Farmakodinamik
• Interaksi farmakodinamik yg b’bahaya akan t’jd bila SSRI dikombinasikan dgn MAO
inhibitor yaitu akan terjadi peningkatan efek serotonin scr brlebihan yg disebut sindrom
serotonin dgn gejala hipertemia, kekakuan otot, kejang, gang perilaku dan gang tanda vital.
• Fluoksetin
• Merupakan SSRI yg plng luas digunakan krn obat ini krng menyebabkan antikolinergik,
hampir tdk menimbulkan sedasi dan cukup diberikan 1x /hari.
34
35
• Dosis awal 20mg/hari diberika setiapa pagi, bila dk diperoleh ef terapi selama bbrp mgg
dosis dpt ditingkatkan 20 mg / hari hingga 30 mg /hari
• Sertralin
• Suatu SSRI yg bersifat lbh selektif thdp SERT (transporter serotonin) dan kurang selektif
thdp DAT (transporter dopamin).
• Sama dengan fluoksetin dapat meningkatkan benzodiazepin, klozapin & warfarin
• Flufoksamin
• Efek sedasi dan antimuskarinik krng dari fluoksetin.
• Obat ini cenderung meningkatkan metabolik oksidatif benzodiazepin, klozapin, teofilin,
dan warfarin
• Paroksetin
• Obat ini dpt meningkatkan kadar klozapin, teofilin, & warfarin.
• Iritabilitas terjadi pd penghentian obat secara mendadak
35
36
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau
yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar
asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Nikotin
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah,
36
37
37
38
merokok
Perangsangan ss.simpatis o/
nikotin, penggantian o2 di
Monoksida .
Trombosit,
Peningkatan permeabilitas
endotel
arterosklerosis
Infark intreserebrum
Stroke
38
39
Meningkatnya resiko stroke dan penyakit cerebrovascular lainnya berawal dari tekanan darah
115/75mmhg dan meningkat 2 kali lipat setiap peningkatan 20/10mmhg. Dikatakan hipertensi
bila, sistolik lebih dari sama dengan 140mmhg dan diastolik lebih dari sama dengan 90mmhg.
Tekanan darah yang tinggi akan mengakibatkan rusaknya endotel pembuluh darah dengan
memperkeras arteri, dan mendorong terbentuknya trombus dan aneurisma yang akan mengarah
pada stroke. Hipertensi lebih banyak pada wanita.
Gaya hidup :
1. Stress
2. Obesitas
3. Kurang olahraga
4. Merokok
5. Alkoholisme
6. Makan makanan tinggi lemak
Tekanan darah
Tahanan perifer
Tekanan darah
40
41
Hipertensi
Penimbunan plak
41
42
- Suatu stroke mungkin didahului oleh TIA dan semakin sering serangan TIA makin besar
kejadian stoke
- TIA adalah serangan-serangan defisit neurologik yang mendadak dan singkat akibat
iskemi otak fokal yang cenderung membaik dengan kecepatan dan tingkat penyembuhan
bervariasi biasanya 24 jam
- TIA mendahului stroke trombotik sekitar 50%-75% pasien untuk itu memerlukan
pemeriksaan medis yang lengkap untuk mencegah stroke yaitu hitung darah lengkap,
faktor pembekuan, EKG, dan Doppler carotis
- TIA merupakan peringatan dini akan kemungkinan infark serebrum di masa mendatang
- Penyebabnya adalah gangguan vaskular yang sama dengan penyebab stroke
- Serangan ini menimbulkan berbagai macam gejala, bergantung lokasi jaringan otak yang
terkena
Contohnya adalah :
a. Kebutaan salah satu mata dengan atau tanpa kelemahan atau baal kontralateral selalu
mengisyaratkan sistem carotis
b. Meredup atau menghilangnya pengelihatan salah satu mata disebabkan oleh
terhentinya aliran darah di arteri oftalmika cabang dari carotis interna yang
memperdarahi arteri-arteri retina
c. Tanda utama keterlibatan sistem vertebrobasilaris adalah kelemahan bilateral
gangguan penglihatan,pusing bergoyang, jatuh mendadak dan baal
- Salah satu bentuk TIA adalah subclavian steal syndrom adalah bentuk klasik obstruksi di
arteri ekstrakranium yang mengganggu aliran darah melalui sistem arteri
vertebrobasilaris. Apabila arteri subklavia tersumbat dekat pangkalnya aliran darah ke
arteri vertebralis dapat berbalikn arah sehingga darh mengalir menjauhi arteri basilaris
dan sirkulus wilisi untuk memperdarahi lengan dan mengorbankan otak. Tempat tersering
obstruksi disebabkan oleh arterosklerosis adalah di arteri subklavia sinistra, dekat
pangkat arteri vertebralis sinistra. Saat lengan kiri beraktivitas, darah dialirkan dari arteri
vertebralis dekstra ke sinistra sehingga terjadi iskemia serebrum
GANGGUAN AFEKTIF
- Definisi : hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subyektif adanya penderitaan berat
42
43
- Kalisifikasi :
Depresi berat
Gangguan Bipolar I
- Gangguan tambahan :
Dismitik
Siklotimik
- Etiologi : obat-obatan seperti noreepinefrin, serotonin, dan dopamin
- Tanda dan gejala : perubahan tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, pembicaraan dan
fungsi vegetatif
Gagguan Depresi Berat
Epidemiologi :
- gangguan yang paling sering 25 % pada wanita dan usia rata-rata 40 tahun
- Paling sering pada orang yang tidak memiliki hubungan intrapersonal atau cerai
Diagnosis Kriteria :
a. Mood hampir terdispersi sepanjang hari misalnya sedih dan kosong
b. Hilangnya mood atau kesenangan
c. Penurunan berat badan yang bermakna
d. Insomnia atau hipersomnia tiap hari
e. Kelelahan atau hilangnya energi tiap hari
f. Perasaan tidak berharga atau bersalah yang berlebihan dan tidak tepat
g. Penurunan kemampuan berfikir
h. Pikiran akan bunuh diri
Perjalanan penyakit :
Yang tidak diobati berlangsung selama 6-13 bulan dan yang diobati rata-rata selama 3 bulan
Terapi :
Perwatan dirumah sakit
Terapi psikososial
Obat-obatan : trisiklik, monoamine oksidase inhibitor
Gangguan Bipolar I
Epidemiologi
43
44
44
45
Etiologi :
Faktor biologis : kira-kira 30 % dari semua penderita pasien gangguan siklotimik mempunyai
riwayat keluarga dengn gangguan bipolar I
Faktor psikososial
Kriteria diagnostik:
Identik denngan gangguan bipolar 1 namun kurang parah dan durasinya lebih singkat
Terapi :
Terapi biologis : obat antimanik dan litium
Terapi psikososial
MMSE
45
46
RESIDENT NAME
MINI-MENTAL
STATE EXAMINATION
_
DATE: _______________
Ask “What is today’s date?” Then ask specifically for parts omitted; eg. “Can Year
you also tell me what season it is?”
Month
Day (eg.Monday)
Season
Hospital/House No
Ask “ Can you tell me the name of this hospital/house number?”
Ward / Street name
“What ward/street name are we in?”
“ball”
Ask the subject if you may test his/her memory. Then say “ball”, “flag”, “tree”,
clearly and slowly, about one second for each. After you have said all 3 “flag”
words, ask subject to repeat them. This first repetition determines the score
(0-3) but keep saying them (up to 6 trials) until the subject can repeat all 3
“tree”
words, if (s)he does not eventually learn all three, recall cannot be
meaningfully tested. Record number of trials.
/3
“86”
Ask the subject to begin at 100 and count backwards by 7. Stop after 5 “79”
subtractions (93, 86, 79, 72, 65). Score one point for each correct number.
“72”
“65” OR
46
47
If the subject cannot or will not perform this task, ask him/her to spell the
word “world” backwards (D,L,R,O,W). The score is one point for each
correctly placed letter eg. DLROW = 5, DLORW = 3. D L R O W
/5
“flag”
Asks the subject to recall the three words you previously asked him/her to “tree” /3
remember (learned in Registration)
Watch
Naming: Show the subject a wrist watch and ask “What is this?” Repeat
for pencil. Score one point for each item named correctly. Pencil
Repetition: Ask the subject to repeat “No ifs, ands, or buts”. Score one Repetition /3
point for correct repetition.
For the next 3 tasks use the space & diagrams overleaf
Reading: On a blank piece of paper, print the sentence “Close your eyes”
in letters large enough for the subject to see clearly. Ask subject to read it
and do what it says. Closes eyes
Writing: Give the subject a blank piece of paper, ask him/her to write a
sentence. It is to be written spontaneously. It must contain a subject and
verb and make sense. Correct grammar and punctuation are not Writes sentence /1
necessary.
47
48
48
49
49
50
50
51
51