You are on page 1of 7

Nama : Andrew Berkat J Simanjuntak

NIM : 1031511007

MANAJEMEN TAMBANG

Pengertian manajemen
Secara terbatas adalah segala usaha untuk mendaya gunakan faktor-faktor
produksi, meliputi perencanaan, pengorganisasian, actuating dan kontrol di setiap
institusi di lingkungan perusahaan untuk mencapai tujuan. Dalam pengertian
tersebut, mendayagunakan berarti menggunakan sesuatu secara tepat, sesuai dan
hemat.
Fungsi umum dari manajemen adalah :
o Perencanaan atau pengendalian
o Pengorganisasian
o Pengendalian atau pengawasan

1. Manajemen Produksi
Dalam produksi, manajemen diartikan sebagai usaha untuk mengatur dan
mengupayakan agar komoditi yang terdapat dalam suatu usaha produksi
penambangan mempunyai nilai jual lebih, oleh karena itu diperlukan suatu strategi
khusus dalam memproduksi bahan galian tersebut.

Dalam memproduksi bahan galian tambang perlu diperhatikan ketersedian


bahan tambang mengingat bahan tambang merupakan bahan yang tidak dapat di
perbaharui, sehingga dalam produksi pengaturan-pengaturan produksi sangat
diperlukan seperti :
- Pengendalian produksi
- Selective mining
- Pencampuran (Blending Works)

Yang pada akhirnya diharapkan kegiatan-kegiatan tersebut dapat


menambah nilai jual dari bahan tambang di satu sisi dan tidak menyebabkan
pemborosan produk berkualitas di sisi lain.

1.1 Pengendalian Produksi


Pengendalian produksi adalah berkaitan dengan perkiraan atau ramalan
output yang dikehendaki, menentukan input yang diperlukan, perencanaan dan
penjadwalan pengolahan bahan baku melalui pengubahan/konversi dan atau
rangkaian dari urutan pembuatan.
Masalah terpenting dalam pengendalian produksi sangat tergantung kepada
pertimbangan yang diambil baik oleh industri ataupun perusahaan. Pertimbangan
ini akan merupakan data yang tersedia atau yang dapat digunakan dan akan
bervariasi dari suatu keadaan menjadi keadaan lainnya. Data tersebut terdiri dari
tipe data yang diperlukan,
karakteristik pengolahan atau operasi pembuatan/pengerjaan, pelayanan yang
diminta konsumen, karakteristik produksi, dll.

Tujuan utama kegiatan pengendalian produksi adalah :


a) Rancangan produk mempunyai tanggungjawab terhadap pengembangan
produk baru dengan harga yang dapat dijual dan menterjemahkannya ke
dalam uraian produk, gambar produk dan spesifikasi produk. Juga
mengendalikan semua perubahan-peruabahan utama yang ada dalam
produk yang dibuat.

b) Rancangan proses, mempunyai tanggung jawab terhadap pengembangan


proses efisien untuk mengolah atau mengerjakan produk yang
dikembangkan oleh bagian rancangan produk.

c) Rancangan perkakas, mempunyai tanggung jawab untuk dapat


mewujudkan kebutuhan dan kemampuan mesin yang akan digunakan untuk
mengerjakan produk secara efisien.

d) Keteknikan, mempunyai tanggung jawab terhadap lokasi peralatan secara


fisik, rancangan dan pemasangan fasilitas pabrik serta bangunannya serta
memperhatikan masalah K3 terhadap karyawannya.

e) Penaksiran biaya adalah berhubungan dengan biaya-biaya yang mungkin


digunakan dalam mengerjakan produk. Fungsi ini bermanfaat dalam
menaksir biaya untuk penentuan jumlah produk yang akan dibeli oleh
konsumen dan juga untuk menaksir bagian-bagian biaya yang pasti
dikeluarkan.

f) Metode dan standard pengerjaan, mempunyai tanggungjawab terhadap


pembuatan metoda kerja secara rinci dan standard untuk operasi pengerjaan
yang diperlukan dalam membuat barang.

Sedangkan fungsi pengendalian produksi adalah:

a) Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dengan jumlah sebagai


suatu fungsi waktu
b) Memantau permintaan nyata dan membandingkan dengan ramalan
permintaan serta memperbaiki ramalan tersebut jika diperlukan.
c) Membuat jumlah ekonomis untuk pembelian dan pembuatan produk yang
bermutu
d) Membuat sistem pengendalian secara ekonomis
e) Membuat keperluan produksi dan tinggat pengendalian pada batas waktu
tertentu.
f) Memantau tingkat pengendalian dan membandingkannya dengan rencana
pengendalian serta memperbaiki rencana produksi, jika diperlukan
g) Membuat rincian dari jadwal produksi, penugasan kerja, beban mesin dll.
h) Melakukan perencanaan proyek dengan tanpa mengabaikan masalah
lingkungan serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Bentuk proses pengubahan dapat dibuat dengan cara sangat sederhana atau
sangat kompleks. Dalam hal ini, terdapat banyak kombinasi yang dapat dibuat
berdasarkan bahan baku yang akan diolah dalam pabrik. Bagaimanapun suatu
barang pasti dibuat, sehingga beberapa bentuk pengendalian melalui proses
produksi dan ini adalah merupakan tempat untuk pengendalian produksi.

Dalam suatu industri pengolahan akan terdapat beberapa bahan baku yang tidak
disimpan, tetapi barang jadinya dapat disimpan di dalam berbagai gudang
penyimpanan. Dalam keadaan lain bahan baku dapat disimpan dalam jangka waktu
lama, tetapi barang jadinya tidak demikian. Selain itu ada juga bahan baku maupun
barang jadinya dapat disimpan dalam waktu yang lama, misalnya
penambangan batubara dan bijih logam.

Faktor-faktor tersebut di atas, akan merupakan perhatian utama yang harus


ditempatkan pada pengendalian produksi dalam suatu operasi yang
berkesinambungan. Perhatian akan tertuju pada tersedianya jenis dan jumlah bahan
baku yang baik, tepat waktu dan ekonomis, pencegahan adanya kemacetan dalam
jalur produksi dan pemindahan barang jadi dari satu jalur ke jalur lain. Penghentian
atau pengurangan untuk suatu jumlah yang terbatas tidak berarti menghilangkan
aliran masuk ke dalam produksi. Tanggung jawab keseimbangan tersebut terletak
pada bagian perencanaan pengendalian produksi.

1.2 Selective Mining


Di sini akan diberikan gambaran langkah-langkah yang ditempuh oleh PT.
BA dalam memilih strategi produksi dan pemasaran batubara.

Diawali dari hasil kegiatan eksplorasi yang tujuannya untuk mencari dan
menemukan endapan batubara yang bernilai ekonomis dan layak untuk
dieksploitasi. Adapun bentuk kegiatan eksplorasinya adalah dangan rnelakukan
pemboran sehingga mendapatkan core sample yang representatif untuk dianalisa di
laboratorium guna mengetahui kualitas batubara pada deposit endapan batubara
yang ada.

Yang diperlukan adalah pelaksanaan menyangkut analisa keseluruhan data


boring dan kontrol kualitas core sample batubara dari hasil eksplorasi yang telah
dilaksanakan agar tetap terjaga keasliannya, sehingga hasil analisa laboratorium
core sample batubara tersebut akan memberikan kesimpulan kualitas batubara. Hal
ini merupakan dasar dalam penentuan mine brand dari deposit batubara tersebut.

Adapun bentuk hasil dalam melakukan rancangan penambangan "selective


mining" untuk mewujudkan new mine brand ini ada beberapa hal, yaitu sebagai
berikut :
o Tambang-tambang yang sedang berproduksi nantinya mempunyai batas
batas dan limit kedalaman yang tegas yang sesuai dangan new mine brand
bersama sama dangan daerah penambangan berlisensi dan yang beroperasi
menurut sebuah rencana penambangan dan penggelompokan dari tipe new
mine brand yang sesuai dangan spesifikasi dan klasilikasi mutu batubara yang
ditambang.
o Merealisasikan program kerja pada saat penambangan batubara nanti.
o Lokasi tempat pencampuran (blending) di stock pile yang sesuai.

1.3. Pencampuran (Blending Works)


Blending merupakan suatu cara untuk mendapatkan nilai kalori batubara
yang sesuai dangan permintaan konsumen yang dilakukan dangan cara mencampur
tipe jenis batubara yang tidak hanya dari satu jenis tipe saja tetapi dipakai dengan
dua tipe atau lebih agar mendapatkan nilai kalori yang sesuai permintaan pasar
(konsumen).

Produksi atas hasil kerja pencampuran (blending) adalah kunci besar untuk
mencapai jenis mine brand yang baru ini di antaranya :
1) Pencampuran utama ada di lokasi tambang (mine site) atau mine site stock yard.
Batubara mine brand yang merupakan kiriman dari mine site stock yards yang
merupakan perubahan untuk nama market brand.
2) Semua dari material pencampuran pada mine site dan mine site stock yard No.1
atau perbaikan dan stacker (stockyard No. 1 of mine site).
3) Untuk mendapatkan hasil kerja pencampuran yang baik kuncinya adalah metode
pengambilan contoh yang baik dari stock pile tersebut.

Prioritas perhatian untuk melakukan/memutuskan Blending:


Prioritas 1
1. Kemurnian sfesifikasi market brand, tetapi parameter parameter kualitas adalah
CV (AD), dan TS (% AD). Kadar abu hanya untuk rujukan atau referensi.
2. Rencana penjualan yang memuaskan, jangka panjang, menengah, 1 tahun dan 4
bulan rencana pemutaran (Produksi dan Penjualan).
3. Keuntungan dari market brand yang berurutan;
4. Manfaatkan secara optimal semua hasil penambangan.
5. Untuk mendapatkab kondisi pada poin 4 dua merk tambang di campur.

Prioritas 2.
1. Urutan prioritas untuk memilih pasangan blending.
2. Pemikiran tentang karakter pembakaran pada pemakai.
o Tinggi atau rendah (HGI) .... Blending dangan antrasit.
o Bagian Volatile rendah (antrasit).
o Blending dengan pasangan dari nilai kalori terbaik.
3. Memikirkan tentang rantai batubara yang ekonomis seperti metode
blending dan tranportasi.
4. Dalam produksi batubara, pikirkan penggunaan maksimal dari
batubara dengan high sulfur dan Low Sulfur.
5. Periksa penyimpanan mine brand pada masing masing stock yard
untuk pekerjaan blending.
Dalam merealisasikan rencana pekerjaan pencampuran batubara (blending),
terdapat beberapa langkah kerja umum yang harus diperhatikan sebagai penentu
keberhasilan program blending tersebut, di antaranya adalah :

1. Posisi dalam rencana penambangan dan rencana penjualan jangka panjang


Step 1:
Mengkalkulasi rencana penambangan (long middle one year plan) dangan mine
brand yang sesuai dangan karakteristik batubara setiap tambang dari data boring
insitu yang telah dilakukan pada kegiatan eksplorasi.

Step 2:
Membuat rencana produksi yang paling menguntungkan sesuai dengan market
brand yang didasarkan kepada program blending yang dapat dilakukan. Jenis
market brand yang menguntungkan dan diprioritaskan untuk di produksi.

Step 3:
Bandingkan hal di atas (market brand) dangan rencana penjualan.

Step 4:
Membuat strategi pemasaran disesuailkan dangan rencana produksi dan penjualan
yang paling menguntungkan.

Step 5:
Hubungan yang baik di dalam perusahaan antara bagian perencanaan, produksi,
kontrol kualitas dan pemasaran.

2. Dalam melakukan blending perbandingan campuran batubara dan pasangan jenis


dari campuran batubara dikontrol secara komputerisasi mengenai :
a. Dalam hal memasukkan rencana produksi dangan merk tambang,
perusahaan dapat memperoleh keuntungan terbanyak berdasarkan
tonase dengan merk yang diminati pasaran.
b. Dalam hal memasukan pemilihan tonase dengan merk dagang,
komputer mengubah perbandingan campuran dan pasangan
pencampuran dan dari sini akan mengubah permintaan dari rencana
penambangan.

Sebagai contoh perubahan kualitas kelas batubara yang dilakukan PT. BA.
Rencana perubahan kualitas lama ke kualitas baru ini didasarkan kepada
karakteristik kualitas batubara lama yang memiliki sifat sebagai berikut:
1. Adanya Range calorific value (CV) dari satu jenis kualitas batubara (coal brand)
yang terlalu jauh.
2. Adanya calorific value (CV) yang saling tumpang tindih antara satu kualitas
dangen kualitas yang lainnya.
3. Parameter utama yang digunakan yaitu total moisture (TM % AR) dalam
kenyataannya sulit diadakan kontrol kualitas dan sesuai dangan keinginan
pelanggan, karena dalam kenyataannya total moisture kualitasnya mudah sekali
terganggu oleh pengaruh luar terutama pengaruh dari air hujan.
Dangan adanya perubahan kualitas ini (mine brand) yang berbeda akan
banyak mempengaruhi beberapa aspek dalam hal proses pertambangan.
Diharapkan dangan adanya perbedaan antara mine brand baru ini akan memberikan
keuntungan sebesar besarnya bagi perusahaan, diantaranya ;
- Umur tambang akan lebih lama.
- Kontrol kualitas terhadap mine brand dan market brand akan lebih mudah.
- Seluruh jenis batubara yang ada dari setiap pit akan dapat digunakan, tanpa adanya
prioritas penambangan dari satu jenis batubara saja.

Spesifikasi mine brand yang baru ini akan memberikan beberapa


keuntungan diantaranya :
1. Tidak adanya calorific value (CV) yang overlapping seperti pada merk lama.
2. Range calorific value (CV) yang sempit.
3. Adanya garis potong Total Sulfur (TS) dalam setiap kualitas (sebagai parameter
untuk mine brand baru).
4. Tidak ada parameter total moisture seperti pada kualitas yang lama sehingga akan
lebih mudah untuk kontrol terhadap kualitas batubara yang ditambang tersebut.

Dari hasil spesifikasi mine brand ini didapatkan jenis mine brand batubara
yang baru sebagai berikut :
A. Mine brand dangan Total Sulfur (TS) < 1 %
TE 59 LS (Low Sultur), TE 59, TE 63, TE 67, TE 70, TE 73+HV (VM >30%).
B. Mine brand dangan Total Sulfur (TS) > 1 %
TE 59 HS (High Sulfur), TE 59 HS, TE 63 HS, TE 67 HS, TE 70 MS, TE 70 HS,
ANS (VM<30%)¬

2. Manajemen Pemasaran
Menurut “Lingga Purnama (2004)”Pemasaran adalah proses perencanaan
dan pelaksanaan konsep, pemberian harga, promosi, dan pendistribusian ide, barang
dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan konsumen dan tujuan
organisasi.

Agar kegiatan pemasaran produk dapat berjalan dengan baik, maka


kebijakan pemasaran harus disesuaikan dengan visi, misi dan tujuan perusahaan
secara umum seperti disebutkan di atas. Berikut langkah-langkah perencanaan
pemasaran seperti terlihat dalam bagian di bawah ini.

2.1. Desain Strategi Pemasaran (Marketing Strategy Design)


Mendesain strategi pemasaran berarti melaksanakan prosedur tiga langkah
secara sistematis, bermula dari strategi segmentasi pasar (market segmentation
strategy), kemudian strategi penentuan pasar sasaran (market targeting strategy)
dan yang terakhir adalah strategi penentuan posisi pasar (market positioning
strategy).
Segmentasi pasar pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami
struktur pasar dengan cara mengelompokkan pembeli aktual maupun potensial yang
berbeda yang mungkin meminta produk dan atau bauran pemasaran tersendiri.
Kemudian dilakukan penentuan pasar sasaran untuk memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dilayani. Setelah dilakukan penentuan pasar sasaran,
langkah selanjutnya adalah penentuan posisi pasar, yaitu membentuk dan
mengkomunikasikan manfaat utama yang membedakan produk dalam pasar.

2.3 Implementasi, Evaluasi, dan Pengendalian (Implementation, Evaluation,


and Control)
Rencana pemasaran harus secara khusus menyangkut pedoman tindakan
yang akan diimplementasikan, siapa yang melakukan pekerjaan tertentu, tanggal
dan lokasi implementasi, serta bagaimana pelaksanaan tersebut akan dilakukan.
Strategi pemasaran merupakan proses pengambilan keputusan secara terus
menerus, melaksanakannya, dan mengukur efektivitasnya setiap saat. Perencanaan
bukan merupakan kegiatan yang pasti, melainkan fleksibel. Ditinjau dari segi
waktu, evaluasi strategis lebih lama dibandingkan dengan pembuatan rencana.
Evaluasi dan pengendalian berhubungan dengan pengawasan performa dan, jika
perlu, mengubah rencana agar sesuai dengan performa yang telah ditentukan.

Rencana terus dikembangkan, diaplikasikan, dievaluasi, dan disesuaikan


untuk tetap mempertahankan strategi pemasaran yang sesuai dengan sasaran.
Rentang waktu strategi biasanya melebihi satu tahun, oleh sebab itu dalam
pelaksanaannya ditambahkan pengembangan perencanaan tahunan untuk mengatur
kegiatan pemasaran jangka pendek. Biasanya, eksekutif pemasaran bertanggung
jawab mempersiapkan rencana pemasaran. Sebagai contoh, manajer produk akan
menyiapkan rencana sesuai dengan bidang tanggung jawabnya, mengkoordinasikan
dan menerima masukan dari iklan, riset pemasaran, penjualan, dan bagian
pemasaran khusus lainnya.

Manajer kelompok produk akan mengkonsolidasikan semua rencana dari


tiap manajer produk, dan eksekutif kepala pemasaran akan mengkaji ulang serta
menggabungkan rencana dari semua operasional pemasaran, kemudian membuat
rencana induk.

You might also like