You are on page 1of 3

NAMA : ULFA ZULFITTRI YENTI

NIM : P1337420918142
PRODI : NERS

1. JUDUL JURNAL
“Pengaruh senam asma terhadap fungsi paru (KVP & FEV1) pada wanita
asma”

2. VARIABEL
Independen : Senam asma
Dependen : Fungsi paru (KVP & FEV1)

3. ABSTRAK
Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment. Rancangan penelitian ini adalah
pretest posttest reapted dengan melakukan intervensi 8x. Populasi dalam
penelitian adalah wanita penderita asma sebanyak 35 orang. Sampel penelitian
ini adalah wanita penderita asma sebanyak 33 orang. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Uji statistik yang
digunakan adalah uji t sampel berpasangan (Paired t- test).
Alat ukur : Spirometri dan formulir berisi FEV1 sebelum dan sesudah,
menggunakan alat ukur spirometri.
Instrumen yang digunakan : Formulir berisi data karakteristik responden yang
terdiri atas: umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Formulir berisi
KVP sebelum dan sesudah.

4. HASIL STATISTIK
KVP sebelum dan sesudah senam asma 8x pada responden dengan (p
value = 0,000). FEV1 sebelum dan sesudah senam asma 4x pada dengan
(p value = 0,000).

5. INTERPRETASI
Hasil penelitian diketahui ada perbedaan KVP dan FEV1 sebelum dan
sesudah senam asma 4x dan 8x pada responden . Hasil penelitian
menunjukan nilai rata-rata FEV1 sebelum dan sesudah senam asma
sebanyak 4 kali dan 8 kali menunjukan perbedaan.

6. APLIKASI
Jurnal ini dapat di aplikasikan dalam dunia keperawatan, melalui pemberian
informasi atau pendidikan kesehatan pada klien.
NAMA : ULFA ZULFITTRI YENTI
NIM : P1337420918142
PRODI : NERS

1. JUDUL
“Pengaruh Respiratory Muscles Stretching Terhadap Saturasi Oksigen Pasien
Asma”

2. VARIABEL
Independen : Respiratory muscles stretching
Dependden : Saturasi oksigen pasien asma

3. ABSTRAK
Jenis Penelitian adalah kuantitatif dengan menggunakan desain Quasy
experiment dengan rancangan randomized pretest posttest design without
control. Sampel penelitian ini adalah 15 pasien Asma yang memenuhi kriteria
inklusi:usia 20-60 tahun dengan hemodinamik pasien stabil (tekanan darah
sistolik 90-130 mmHg, nadi 60-100 kali/menit, suhu normal). Teknik
pemilihan sampel menggunakan Purposive Sampling. Analisis menggunakan
uji T paired. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pulse
oxymeter untuk mengukur saturasi oksigen dan lembar observasi saturasi
oksigen. Kemudian elakukan latihan respiratory muscles stretching. Latihan
respiratory muscles stretching yang diberikan meliputiperegangan otot
sternocleidomastoid, otot pectoralis mayor dan trapezius, otot tricep brachiidan
otot serratus anterior selama 10-15 menit (masing-masing 2 x 10 hitungan).
Dilakukan pengukuran saturasi oksigen setelah latihan peregangan otot
pernafasan dengan pulse oximeter.

4. HASIL STATISTIK
Mean rank saturasi oksigen pasien asma sebelum intervensi
adalah 0.00 % dan sesudah intervensi 7.50 % (p value : 0.001)

5. INTERPRETASI
Penelitian menunjukkan ada pengaruh latihan respiratory muscles
stretching terhadap saturasi oksigen pasien asma.

6. APLIKASI
Penelitian ini dapat diaplikasikan dalam dunia keperawatan.
NAMA : ULFA ZULFITTRI YENTI
NIM : P1337420918142
PRODI : NERS

1. JUDUL
“Terapi nebulizer mengurangi sesak nafas pada serangan asma bronkial”

2. VARIABEL
Independen : Terapi Nebulizer
Dependen : Sesak nafas

3. ABSTRAK
Metode ini menggunakan analisa deskriptif terhadap pasien dengan
serangan asma bronkiale. Dilakukan dengan cara memberikan terapi nebulizer
selama 3 hari dengan cara wawancara dan observasi, sedangkan penyajian data
dengan analisis secara deskriptif.

4. HASIL STATISTIK
Terapi nebulizer cukup efektif diberikan pada pasien dengan asma bronkial

5. INTERPRETASI
Untuk mengatasi sesak nafas dilakukan pemberian terapi nebulizer cukup
efektif diberikan pada pasien dengan asma bronkhiale, tetapi terapi
nebulizer dengan obat-obat bronkodilator tersebut bekerja sementara
dikarenakan cara kerjanya yakni mengencerkan dahak pada saluran
pernafasan sehingga hal ini tidak mengakibatkan obstruksi dan sumbatan
jalan nafas. Terapi nebulizer dengan obat bronkodilator diantaranya
bisolvon, combivent dan ventolin berfungsi mengencerkan dahak,
pencegahan bronkospasme dan melonggarkan saluran nafas. Hal yang
harus dihindari agar penyakit asma yang dialami pasien tidak kambuh lagi
diantaranya alergen debu dan polusi udara, rokok dan tembakau, cuaca
yang dingin.

6. APLIKASI
Penelitian ini kurang tepat untuk diaplikasikan pada pasien dan dalam dunia
keperawatan, karena penyakit asma akan kambuh kembali dengan adanya
faktor seperti polusi udara. Terapi nebulizer hanya bersifat sementara untuk
mengurangi sesak pada pasien.

You might also like