You are on page 1of 13

BAB 3

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1.Rancangan Penelitian

Dalam skripsi ini menggunakan penelitian kuantitatif dimana proses penggalian


informasi diwujudkan dalam bentuk angka-angka sebagai alat untuk menemukan
keterangan mengenai apa yang diketahui. Skripsi ini menggunakan penelitian
kuantitatif asosiatif, sebab dalam penelitian ini akan menggali lebih jauh bagaimana
pengaruh keputusan nasabah melalui variabel produk tabungan mudharabah,
promosi, lokasi bank. Maka untuk mendeskripsikannya digunakan beberapa rumus
statistik, sehingga penelitian ini dikenal dengan penelitian kuantitatif.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitan ini berfokus pada variabel-variabel yang berkaitan dengan judul penelitian,
yakni pengaruh produk tabungan mudharbah,promosi dan lokasi bank terhadap
keputusan nasabah memilih bank syariah mandiri.

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan variable lainnya diantaranya variabel yang
diteliti adalah Produk Tabungan Mudharabah (X1), Promosi (X2), Lokasi Bank (X3),
dan keputusan Nasabah Bank Syariah Mandiri (Y).

Studi kasus pada penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah Mandiri yang sedang
atau pernah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri sebagai objek penelitian.

30
31

3.3. Operasional Variabel

Tabel 3.1.

Operasional Variabel

No. Variabel Dimensi Indikator


1. Produk Kesesuaian kualitas 1. Produk sesuai dengan prinsip
Tabungan syariah
Mudharabah 2. Produk bebas dari riba (bunga)
(X1) 3. Produk terjamin keamanannya
Tampilan produk 1. Produk yang ditawarkan menarik
dari segi brosur dan buku tabungan
2. Produk memiliki ciri khas
Kualitas produk 1. Produk yang ditawarkan handal
dan berkualitas
2. Produk yang ditawarkan
bermanfaat
3. Produk sesuai dengan akad
2. Promosi Media yang digunakan 1. Iklan
(X2) 2. Personal selling
3. Hubungan masyarakat
4. Promosi penjualan
Sasaran yang dituju 1. Iklan yang dibuat menarik
2. Pesan iklan mudah dipahami

3. Lokasi Penempatan lokasi 1. Mudah dijangkau


Bank 2. Pusat keramaian
(X3) 3. Lokasi strategis

Persediaan lokasi 1. Transportasi mudah


2. Tempat parker
Ruangan luas, bersih dan rapi
4. Keputusan Kepuasan Nasabah 1. Pengenalan masalah
Pembelian 2. Pencarian informasi
(Y) 3. Evaluasi alternative
4. Kepuasan pelanggan
5. Perilaku pasca pembelian
3.4. Populasi dan Sampel
32

3.4.1. Populasi

“Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang


mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2017:80).

Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah nasabah perorangan Bank Syariah
Mandiri. Dengan populasi berjumlah 1.438 Nasabah.

3.4.2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut” (Sugiyono, 2017:81). Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan
adalah Nonprobability Sampling yaitu sampling insidental. Sampling Insidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,
2016:85).

Pada penelitian ini ukuran sample diambil dengan menggunakan rumus slovin
(Sanusi, 2011:101). Rumusnya adalah:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

Dimana:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
33

Dari 1.438 nasabah, penelitian ini memerlukan 94 nasabah yang akan mewakili
populasi sebanyak 1.438 nasabah. Batas toleransi kesalahan (error tolerance) sebesar
10 %. Perolehan sampel minimum 94 orang dengan perhitungan:

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2

1.438
𝑛=
1 + (1.438. 0,12 )

1.438
𝑛=
1 + (1.438. 0,012 )

1.438
𝑛=
1 + (14,38)

1.438
𝑛=
15,38

𝑛 = 93.44 𝑎𝑡𝑎𝑢 94

3.5.Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sanusi (2011: 105) pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa
cara seperti survei, observasi dan cara dokumentasi. Sedangkan menurut Morissan
(2014: 26) penelitian kualitatif memiliki sejumlah metode pengumpulan data seperti
focus discussion (FGD), Pengamatan lapangan, wawancara mendalam, dan studi
kasus. Yang kita buat selama melakukan pengamatan lapangan, transkrip wawancara,
dokumen, catatan harian (diary), dan jurnal.
34

Pada penelitian kali ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara:
a. Teknik Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya” (Suryani, 2014: 173).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner berupa daftar pernyataan
tertulis yang disebarkan kepada responden. Responden merupakan nasabah PT
Bank Syariah Mandiri Cabang Pulo Brayan.
b. Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2016:240) dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data berupa jumlah
nasabah dan berbagai jenis produk yang ada pada PT Bank Syariah Mandiri
Cabang Pulo Brayan.
c. Studi pustaka merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan
bahan-bahan pustaka dengan topik atau masalah yang sedang diteliti dan
informasi dapat diperoleh melalui laporan penelitian, karangan ilmiah,
tesis,dan lain sebagainya

2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

a. “Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari
lapangan oleh peneliti. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru”
(Silaen, 2018:143).
Pada penelitian ini digunakan kuesioner untuk memperoleh data primer yang
diberikan kepada nasabah PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Pulo Brayan
35

b. “Data sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari
hasil penelitian pihak lain. Data ini biasanya dikumpulkan dari pustaka (teks
buku) atau dari laporan penelitian terdahulu” (Silaen, 2018:143).

3.6.Kerangka Pemikiran

Produk Mudharabah (X1)

Promosi (X2) Keputusan Nasabah (Y)

Lokasi (X3)

Gambar 3.1
Kerangka Pemikiran

3.7.Metode Pengukuran

Dalam penelitian kuantitatif digunakan instrumen untuk mengumpulkan data.


Menurut Sugiyono (2017:92) instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
variabel yang diteliti. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap
instrumen harus mempunyai skala. Dalam penelitian ini menggunakan skala likert.

“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial telah
36

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”
(Sugiyono, 2017:93).

Metode pengukuran untuk masing-masing variabel dinilai dengan lima alternatif


jawaban, maka skala yang digunakan adalah 1 sampai dengan 5 dengan bobot
pemetaan sebagai berikut :

5 = Sangat Setuju

4 = Setuju

3 = Ragu-Ragu

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

3.8.Teknik Analsisa Data

Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda dengan menggunakan program SPSS 22. Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh kualitas produk dan penerapan nilai-
nilai islam terhadap kepuasan nasabah PT Bank Sumut Kantor Cabang Syariah
Medan.
37

3.8.1. Uji Reliabilitas dan Uji Validitas

3.8.1.1. Uji Reliabilitas

“Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu Kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu” (Ghozali, 2017:47).

Pengukuran reliabel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang : Disini seseorang akan disodori


pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah
ia tetap konsisten dengan jawabannya
2. One Shot atau pengukuran sekali saja : Disini pengukurannya hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronboach Alpha (α) variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronboach Alpha > 0,70 (Nunnally
dalam Ghozali, 2017:48).

3.8.1.2. Uji Validitas

“Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut” (Ghozali,
2017:52).

Pengujian yang biasa digunakan untuk validitas adalah korelasi Pearson Product
Moment dimana menggunakan prinsip mengkorelasikan atau menghubungkan antara
38

masing-masing skor item dengan skor total yang diperoleh dalam penelitian. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji validitas Pearson Product Moment adalah:

1. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka kuesioner tersebut
dinyatakan valid.
2. Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka kuesioner tersebut
dinyatakan tidak valid (Diakses pada tanggal 15 Juni 2018 pukul 20.08 WIB).

3.8.2. Uji Asumsi Klasik

3.8.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu

1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
39

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2017:156)

2. Analisis Statistik
Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan
skewness dari residual. Nilai z statistik untuk skewness dapat dihitung dengan
rumus :
𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠
𝑍𝑠𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠 =
√6/𝑁
Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus :
𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑍𝑘𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠 =
√24/𝑁
Dimana N adalah jumlah sampel. Jika nilai Z hitung > Z tabel maka distribusi
tidak normal (Ghozali, 2017:157).

3.8.2.2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan


adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Ghozali, 2017:103).

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dapat menggunakan metode nilai


Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena
VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
40

multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10
(Ghozali, 2017:104).

3.8.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas :

1. Grafik Plot
Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED denga residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola pada scatterplot antara
SRESID dan ZPRED (Ghozali, 2017:134).
2. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen dengan persamaan regresi (Gujarati dalam Ghozali, 2017:137) :

|Ut| = α + βXt + vt

Jika variabel independen signifikan tidak berpengaruh signifikan terhadap


variabel dependen dan nilai probabilitas signifikannya di atas tingkat
kepercayaan 5 %, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung
adanya heteroskedastisitas.
41

3.8.3. Uji Statistik

Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur nilai koefisien determinasi, nilai statistik
F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
dimana Ho diterima. (Ghozali, 2017: 95)

3.8.3.1. Metode Korelasi Berganda

Metode koefisien korelasi ganda ini digunakan untuk menunjukkan seberapa


besar hubungan yang terjadi antara variabel independen secara serentak terhadap
variabel dependen. (Sanusi, 2011: 46)

3.8.3.2.Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinnya mengukur seberapa jauh kemampuan


model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection)
relatif rendan karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya
mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. (Ghozali, 2017: 95)

3.8.3.3.Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
42

dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter
(bi) sama dengan nol, atau: (Ghozali, 2017: 97)

Ho : bi = 0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang


signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter
suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

HA : bi ≠ 0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel


dependen.

3.8.3.4.Uji Signifikansi Keseluruhan dari Regresi Sampel (Uji Statistik F)

Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial regresi secara
individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap koefisien regresi sama dengan
nol. Uji F menguji joint hipotesa bahwa b1, b2 dan b3 secara simultan sama
dengan nol, atau: (Ghozali, 2017: 96)

H0 : bi = b2 =..............= bk = 0

HA : b1 ≠ b2 ≠.............≠ bk = 0

You might also like