Professional Documents
Culture Documents
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1.Rancangan Penelitian
Penelitan ini berfokus pada variabel-variabel yang berkaitan dengan judul penelitian,
yakni pengaruh produk tabungan mudharbah,promosi dan lokasi bank terhadap
keputusan nasabah memilih bank syariah mandiri.
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti serta
hubungan antara satu variabel dengan variable lainnya diantaranya variabel yang
diteliti adalah Produk Tabungan Mudharabah (X1), Promosi (X2), Lokasi Bank (X3),
dan keputusan Nasabah Bank Syariah Mandiri (Y).
Studi kasus pada penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah Mandiri yang sedang
atau pernah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri sebagai objek penelitian.
30
31
Tabel 3.1.
Operasional Variabel
3.4.1. Populasi
Populasi yang menjadi obyek penelitian ini adalah nasabah perorangan Bank Syariah
Mandiri. Dengan populasi berjumlah 1.438 Nasabah.
3.4.2. Sampel
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut” (Sugiyono, 2017:81). Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan
adalah Nonprobability Sampling yaitu sampling insidental. Sampling Insidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,
2016:85).
Pada penelitian ini ukuran sample diambil dengan menggunakan rumus slovin
(Sanusi, 2011:101). Rumusnya adalah:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Dimana:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
e : Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
33
Dari 1.438 nasabah, penelitian ini memerlukan 94 nasabah yang akan mewakili
populasi sebanyak 1.438 nasabah. Batas toleransi kesalahan (error tolerance) sebesar
10 %. Perolehan sampel minimum 94 orang dengan perhitungan:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
1.438
𝑛=
1 + (1.438. 0,12 )
1.438
𝑛=
1 + (1.438. 0,012 )
1.438
𝑛=
1 + (14,38)
1.438
𝑛=
15,38
𝑛 = 93.44 𝑎𝑡𝑎𝑢 94
Menurut Sanusi (2011: 105) pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa
cara seperti survei, observasi dan cara dokumentasi. Sedangkan menurut Morissan
(2014: 26) penelitian kualitatif memiliki sejumlah metode pengumpulan data seperti
focus discussion (FGD), Pengamatan lapangan, wawancara mendalam, dan studi
kasus. Yang kita buat selama melakukan pengamatan lapangan, transkrip wawancara,
dokumen, catatan harian (diary), dan jurnal.
34
Pada penelitian kali ini menggunakan metode pengumpulan data dengan cara:
a. Teknik Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya” (Suryani, 2014: 173).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner berupa daftar pernyataan
tertulis yang disebarkan kepada responden. Responden merupakan nasabah PT
Bank Syariah Mandiri Cabang Pulo Brayan.
b. Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2016:240) dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data berupa jumlah
nasabah dan berbagai jenis produk yang ada pada PT Bank Syariah Mandiri
Cabang Pulo Brayan.
c. Studi pustaka merupakan metode yang dilakukan dengan mengumpulkan
bahan-bahan pustaka dengan topik atau masalah yang sedang diteliti dan
informasi dapat diperoleh melalui laporan penelitian, karangan ilmiah,
tesis,dan lain sebagainya
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. “Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari
lapangan oleh peneliti. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru”
(Silaen, 2018:143).
Pada penelitian ini digunakan kuesioner untuk memperoleh data primer yang
diberikan kepada nasabah PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Pulo Brayan
35
b. “Data sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari
hasil penelitian pihak lain. Data ini biasanya dikumpulkan dari pustaka (teks
buku) atau dari laporan penelitian terdahulu” (Silaen, 2018:143).
3.6.Kerangka Pemikiran
Lokasi (X3)
Gambar 3.1
Kerangka Pemikiran
3.7.Metode Pengukuran
“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial telah
36
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel
penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan”
(Sugiyono, 2017:93).
5 = Sangat Setuju
4 = Setuju
3 = Ragu-Ragu
2 = Tidak Setuju
Analisis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda dengan menggunakan program SPSS 22. Analisis regresi linear berganda
digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh kualitas produk dan penerapan nilai-
nilai islam terhadap kepuasan nasabah PT Bank Sumut Kantor Cabang Syariah
Medan.
37
“Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu Kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu” (Ghozali, 2017:47).
“Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Suatu Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut” (Ghozali,
2017:52).
Pengujian yang biasa digunakan untuk validitas adalah korelasi Pearson Product
Moment dimana menggunakan prinsip mengkorelasikan atau menghubungkan antara
38
masing-masing skor item dengan skor total yang diperoleh dalam penelitian. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji validitas Pearson Product Moment adalah:
1. Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, maka kuesioner tersebut
dinyatakan valid.
2. Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, maka kuesioner tersebut
dinyatakan tidak valid (Diakses pada tanggal 15 Juni 2018 pukul 20.08 WIB).
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu
1. Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan
distribusi yang mendekati distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat
dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik
atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan :
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
39
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2017:156)
2. Analisis Statistik
Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan
skewness dari residual. Nilai z statistik untuk skewness dapat dihitung dengan
rumus :
𝑆𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠
𝑍𝑠𝑘𝑒𝑤𝑛𝑒𝑠𝑠 =
√6/𝑁
Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus :
𝐾𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠
𝑍𝑘𝑢𝑟𝑡𝑜𝑠𝑖𝑠 =
√24/𝑁
Dimana N adalah jumlah sampel. Jika nilai Z hitung > Z tabel maka distribusi
tidak normal (Ghozali, 2017:157).
multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10
(Ghozali, 2017:104).
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
1. Grafik Plot
Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu
ZPRED denga residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola pada scatterplot antara
SRESID dan ZPRED (Ghozali, 2017:134).
2. Uji Glejser
Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel
independen dengan persamaan regresi (Gujarati dalam Ghozali, 2017:137) :
|Ut| = α + βXt + vt
Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur nilai koefisien determinasi, nilai statistik
F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila
nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
dimana Ho diterima. (Ghozali, 2017: 95)
3.8.3.2.Koefisien Determinasi
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
42
dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter
(bi) sama dengan nol, atau: (Ghozali, 2017: 97)
Ho : bi = 0
HA : bi ≠ 0
Tidak seperti uji t yang menguji signifikansi koefisien parsial regresi secara
individu dengan uji hipotesis terpisah bahwa setiap koefisien regresi sama dengan
nol. Uji F menguji joint hipotesa bahwa b1, b2 dan b3 secara simultan sama
dengan nol, atau: (Ghozali, 2017: 96)
H0 : bi = b2 =..............= bk = 0
HA : b1 ≠ b2 ≠.............≠ bk = 0