You are on page 1of 9

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

PENGEMBANGAN METODE KIT (DERET WARNA


KONSENTRASI PARAQUAT) UNTUK DETEKSI HERBISIDA
PARAQUAT (GRAMOXONE) DALAM TANAMAN
(Developing Kit Method (Paraquat Concentration Colour Chart)
for Paraquat (Gramoxone) Herbicide Detection in Plant)
Yuningsih

Balai Besar Penelitian Veteriner, Jl. RE Martadinata No. 30, Bogor 16114
yuningsih306@yahoo.com

ABSTRACT

Paraquat herbicide (Gramoxone) is still one of the most widely used herbicides in the world, primary is
used in palm oil plantation in South of Asia for control weeds. Paraquat herbicide, a ferocious, is quick-
acting, and toxic to human beings and animals. Rapid method have been improved for determination of
paraquat herbicide residue in plant by colour chart which according to variation of paraquat concentration.
The plant water extract was reduced with glucose in an alkaline medium (NaOH), and blue radical ion
obtained was measured at 600 nm by using spectrofotometer. Validation of improved method was precision
and linearity of 6 type concentration (5; 10; 20; 30; 40 and 50 ppm paraquat) in 5 times from paraquat
standard, respectively. Then validation from colour chart of paraquat concentration were recovery by adding
25; 50; 75 and 100 ppm paraquat in plant sample and both of their precision and linearity. The result of
precision of paraquat standard is relative standard deviation (RSD) with means: 1.0-5.8% and linearity with
means: r2: 0,997-0,999. Then the result of validation from colour chart of paraquat concentration: recoveries
with means: 95.89; 108.18; 101.11 and 100.30% which its in range 70-110% (Validation Acceptance Criteria
for Analysis Pesticide Residues), after adding 25; 50; 75 and 100 ppm paraquat standard, respeetively.
Linearity (correlation coefisient) r2: 0.966-0.999 (good correlation between concentration and absorbance)
and precision with means: 1.21-5.7% (good deviation). According of these validation result, so this improved
method is quite significant, and blue colour chart from 25; 50; 75 and 100 ppm paraquat can be applied to
paraquat concentration colour chart as rapid method for paraquat herbicide residue detection in plant sample.
Key Words: Paraquat Herbicide Residue Detection, Plant Sample, Spectrophotometer, Paraquat Colour
Chart

ABSTRAK

Herbisida paraquat bersifat cukup ganas, cepat reaksinya dan sangat toksik dalam kehidupan manusia dan
hewan. Telah dikembangkan metode cepat untuk analisis residu herbisida paraquat dalam tanaman. Ekstrak
air tanaman direduksi dengan glukosa dalam medium basa (NaOH) dan ion radikal warna biru yang
dihasilkan diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm. Uji validasi dilakukan terhadap
pengembangan metode: presisi dan lineritas dari standar paraquat dengan konsentrasi mulai dari 5, 10, 20, 30,
40 dan 50 ppm masing- masing 5 ulangan. Kemudian uji validasi metoda cepat residu paraquat dalam sampel
tanaman: presisi, linearitas dan uji perolehan kembali dari 4 macam konsentrasi paraquat: 25, 50, 75 dan 100
ppm untuk menentukan konsentrasi deret warna. Hasil uji validasi dari standar paraquat: presisi dengan
relative standard deviation (RSD): 1,0-5,8% (simpangan cukup kecil), kemudian uji linieritas dengan
koefisien korelasi: r2 : ,0,997-0,999 (korelasi konsentrasi dengan absorbansi cukup baik). Hasil uji validasi
metode cepat (deret konsentrasi paraquat 25, 50, 75 dan 100 ppm): rata-rata uji perolehan kembali: 95,89;
108,18;, 101,11 and 100,30% yang masuk kisaran 70-110%. Hasil uji linearitas: rata-rata kofesien korelasi
(r2) 0,966-0,999 dan presisi dengan rat-rata RSD:1,21-5,7%. Berdasarkan hasil keseluruhan uji validasi, maka
pengembangan metode cepat menunjukkan cukup signifikan sehingga intensitas warna biru dari standar
paraquat mulai 25, 50, 75 dan 100 ppm dapat dijadikan sebagai deret warna konsentrasi paraquat dalam
tanaman dan dapat dijadikan sebagai pembanding dalam deteksi residu paraquat dalam tanaman.
Kata Kunci: Deteksi Residu Herbisida Paraquat, Tanaman, Spektrofotometer

500
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

PENDAHULUAN Taylor 1989; Antara News 2009; WIKIPEDIA


2011). Salah satu contoh gejala keracunannya
Untuk mengembangkan produk pertanian terjadi pada pekerja yang sehari-harinya
yang maksimal terutama bahan baku pakan menyemprot pestisida diperkebunan kelapa
ternak diperlukan perhatian terhadap sawit, yaitu terlihat mimisan, iritasi mata,
keberadaan kondisi tanah pertaniannya. Salah infeksi kulit, iritasi kulit, kuku mudah copot
satu penghambat atau dapat mengurangi dan luka daerah perut (Poisoned dan Silenced
produksi pertanian adalah tumbuhnya gulma 2002). Kasus kerusakan kuku (perubahan
(alang-alang) sehingga perlu membasminya warna dan bentuknya) atau pelepasan kuku
dengan cara penyemprotan dengan herbisida. yang terjadi pada 55 dari 296 pekerja
Herbisida paraquat atau dikenal dengan nama penyemprot paraquat. Disamping itu, efek
dagang Gramoxone, Paracol dan Herbatop toksik paraquat juga terlihat pada saluran
merupakan herbisida yang paling toksik reproduksi, misalnya fetal mortality pada tikus
dibandingkan dengan herbisida lain (2,4 D, dan kenaikkan prosentase bentuk telur unggas
atrazine, glyphosate, dicamba dan sebagainya) yang tidak normal (Extoxnet PIP 2011).
(WIKIPEDIA 2011) dan paling banyak Dengan bahayanya efek toksik paraquat
digunakan di dunia terutama di Asia Tenggara tersebut, maka di Indonesia telah ditetapkan
untuk pemusnah gulma di perkebunan kelapa peraturan pemerintah bahwa herbisida paraquat
sawit (Saragih 2005). tidak boleh beredar bebas dan hanya orang-
Bentuk formulasi herbisida paraquat ini orang yang terlatih dan mendapatkan sertifikat
berupa garam diklorida yang stabil dalam yang diizinkan menggunakannya (Saragih
kondisi asam dan kondisi panas serta mudah 2005).
larut dalam air sehingga memudahkan Masih banyak ditemukan para peternak
penyerapannya kedalam daun yang seiring untuk kebutuhan pakan hijauan (tanaman)
dengan tingginya kelembaban dan intensitas untuk ternaknya dengan cara mengembalakan
cahaya. Kemudian penambahan non ionic di sekitar (di bawah) perkebuan kelapa sawit.
adjuvant dalam formulasinya akan menjamin Sementara penyerapan paraquat dalam daun
penyerapannya (membasahi) secara merata cukup kuat karena sifatnya yang mudah larut
setelah penyemprotan (Paraquat Information dalam air dan seiring dengan tingginya
Center 2011). kelembaban yang sesuai dengan kondisi
Paraquat direduksi oleh chloroplast dalam dibawah pohon kelapa sawit, sehingga akan
daun dan menjadi bentuk kation-kation radikal, menaikkan kandungan paraquat dalam daun
kemudian terjadi oksidasi sendiri dari radikal tersebut. Oleh karena itu, perlu monitoring
bebas yang menghasilkan hydrogen peroxide keberadaan kandungan paraquat dalam
dan beberapa radikal oksigen yang bersifat tanaman terutama di lokasi sekitar perkebunan
phytotoxic dan menyebabkan kerusakan kelapa sawit seiring dengan program
chlorophyll dan lipid peroxidation (Ashton dan pemerintah (SISKA, Sisitim Integrasi Kelapa
Crafts 1981). Sementara menurut Cremlyn Sawit). Maka perlu dikembangkan metode
(1978) bahwa bentuk hydrogen peroxide inilah analisisnya yang cepat (metode kit) tanpa
yang bersifat penghancur jaringan tanaman. Di menggunakan instrumen yang cukup mahal.
U.S dan Mexico, herbisida paraquat Seperti analisis paraquat dengan menggunakan
dimanfaatkan untuk memusnahkan tanaman beberapa alat liquid chromatography (Worobey
marijuana (Gilbert dan Steven 2004). 1987), ion-pair chromatography (Kuo 1987)),
Metabolisme paraquat dalam tubuh ELISA (Niewola et al. 1985), flow injection
manusia atau hewan sama seperti pada analysis (Jain et al. 1993) dan
tanaman, yaitu terjadi pembentukan superoxide spectrophotometer (Shivhare dan Gupta 1991).
(peroxide) dan merusak jaringan, seperti
jaringan organ paru-paru, otak, jantung, hati
MATERI DAN METODE
dan ginjal, kemudian kerusakan intensif pada
organ paru-paru yang menyebabkan terjadinya
kematian (sulit bernafas) (Paraquat Data Sheet Sebagai bahan pemeriksaan berupa sampel
2011). Dilaporkan juga paraquat dapat tanaman dilakukan analisis terhadap residu
herbisida paraquat dengan metode residu
menyebabkan Parkinsonism (Simon dan

501
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

paraquat dan hasil pengembangan metode dihitung prosen standar deviasinya (relatif
dibuat menjadi metode kit. standard deviation, RSD).
Tahapan analisis residu paraquat dalam Kesesuaian sistem: dilakukan analisis
tanaman sebagai berikut: setelah penambahan 4 variasi konsentrasi
larutan standar paraquat: 25; 50; 75 dan 100
ppm dalam tanaman dan analisis dilakukan
Pengembangan metode sebanyak 5 ulangan, kemudian dihitung prosen
Dilakukan pengembangan metode analisis standar deviasinya (relatif standard deviation,
herbisida paraquat dalam tanaman dengan cara RSD).
Uji linearitas: dilakukan analisis setelah
modifikasi dari metode menurut Kesari et al.
penambahan 4 variasi konsentrasi larutan
(1997), yaitu 1 g tanaman diekstraksi dengan
standar paraquat: 25; 50; 75 dan 100 ppm
10 ml aquades dengan cara pengocokan selama
dalam tanaman dan hitung koefesien
5 menit (alat vortex) dan tambahkan 2 tetes
EDTA 5%. Kemudian hasil ekstraksi korelasinya (r2).
disentrifus dan saring dengan kertas Whatman Uji perolehan kembali: dilakukan analisis
setelah penambahan 4 variasi konsentrasi
No.41 dan ambil filtratnya sebanyak 2 ml,
larutan standar paraquat: 25; 50; 75 dan 100
kemudian tambahkan 2 ml glukosa 0,5%, 2 ml
ppm dalam tanaman dan tambah 1 blanko (1
NaOH 2 M dan terakan dengan aquades
ulangan) dan analisis dilakukan sebanyak 5
sampai 10 ml dan homogenkan. Setelah
homogen dipanaskan pada water bath (70- ulangan dan hitung prosen perolehan
100°C) selama 2 menit dan ukur absobansinya kembalinya.
pada panjang gelombang 600 nm dan
dilakukan juga metode analisis seperti di atas Pembuatan deret warna konsentrasi
untuk larutan standar paraquat. paraquat dalam sampel tanaman (metode
KIT)
Validasi metode pengembangan analisis Dibuat deret intensitas warna dari
paraquat: konsenrasi: 0; 25; 50; 75 dan 100 ppm
Kesesuaian sistem: dilakukan pengulangan paraquat yang sesuai dengan hasil pengamatan
(5x) absorbansi dari metode hasil intensitas warna dari hasil validasi
pengembangan analisis paraquat dalam sampel
pengembangan analisis paraquat dengan 6
tanaman (metode kit).
variasi konsentrasi larutan standar paraquat: 5,
10, 20, 30, 40 dan 50 ppm, kemudian dihitung
prosen standar deviasinya (relatif standard Aplikasi metode KIT terhadap sampel
deviation, RSD). tanaman asal lapang
Uji linearitas: dilakukan pengukuran
absorbansi dari metode hasil pengembangan Sampel tanaman dikoleksi dari lokasi
metode analisis paraquat dengan 6 variasi sekitar perkebunan kelapa sawit di
konsentrasi larutan standar paraquat mulai 5; Rangkasbitung, Cigudeg dan Cikasungka
10; 20; 30; 40 dan 50 ppm dan hitung (Daerah Banten), kemudian pengambilan di
koefesien korelasinya (r2) dan dilakukan 5 Pameungpeuk dan Cisompet (Daerah Garut).
ulangan dari masing-masing konsentrasi Kemudian analisis paraquat terhadap
keseluruhan sampel tersebut dengan metode
deret warna yang telah dikembangkan diatas.
Validasi metode pengembangan analisis
paraquat dalam sampel tanaman:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesesuaian sistem: dilakukan pengulangan
(5x) analisis setelah penambahan 6 variasi Pengembangan metode
konsentrasi standar paraquat: 5; 10; 20; 30; 40
dan 50 ppm dalam tanaman dan analisis Metode analisis paraquat dalam tanaman
dilakukan sebanyak 5 ulangan, kemudian menurut Kesari et al. (1997), menunjukkan

502
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

waktu yang cukup lama.(kurang efektif).dalam Validasi metode


tahap pemurnian hasil ekstrak dengan
menggunakan kolom silika gel. Maka Validasi pengembangan metode
dilakukan modifikasi metode, yaitu pada tahap
pemurnian ekstrak tidak menggunakan kolom Untuk memperoleh metode analisis
silica tetapi diganti dengan cara dilakukian paraquat yang tepat (valid) maka perlu uji
sentrifus (kecepatan 2500 rpm selama 15 validasi terhadap metode hasil modifikasi
menit) dari hasil ekstraksi. Kemudian (pengembangan) dan telah dilakukan:
pemisahan lapisan jernihnya (lapisan air) Uji kesesuaian sistem:
disaring dengan kertas saring Whatman No.41. Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi 5
dan ternyata hasilnya menunjukkan saringan kali pengulangan dari 6 variasi konsentrasi
yang cukup bersih. Hal ini sesuai menurut standar paraquat menunjukkan hasil rata-rata
Tucker et al. (1969), bahwa paraquat yang standar deviasi (RSD) dari masing-masing
terikat dalam daun menunjukkan mudah lepas konsentrasi yaitu 1,0-5,88% (sekitar 5%) yang
dan bereaksi (terlarut) dalam air, maka tidak membuktikan simpangannya cukup kecil
perlu dilakukan pemurnian dengan cara (baik) (Tabel 1).
pengikatan dalam kolom silika dan elusi
dengan NH4Cl untuk menarik paraquat dalam Uji linearitas
tanaman. Disamping itu, formulasi paraquat
komersial yang diperdagangkan di Indonesia Berdasarkan hasil pengukuran absorbansi
umumnya dalam bentuk garam diklorida yang dari 6 variasi konsentrasi larutan standar
mudah larut dalam air. Kemudian untuk paraquat mulai dari 5, 10, 20, 30, 40 dan 50
penambahan jumlah glukosa dan NaOH masih ppm (masing-masing konsentrasi 5 ulangan)
tetap dalam volume yang sama yaitu masing- diperoleh hasil rata-rata nilai koefisien korelasi
masing sebanyak 2 ml karena berfungsi (r2): 0,997-0,999 (mendekati nilai 1) yang
sebagai pembentukan ion radikal berwarna biru menunjukkan adanya hubungan yang linear
yang intensitasnya sebagai penunjuk antara konsentrasi standar paraquat dengan
konsentrasi paraquat. absorbansinya (lihat Tabel 2.)

Tabel 1. Hasil pengukuran absorbansi dari pengulangan 6 variasi konsentrasi standar paraquat (5 kali)

Konsentrasi paraquat (ppm) Absorbansi rata–rata absorbansi Rata–rata SD Rata–rata % SD


5 0,510 0,003 5,88
10 0,102 0,006 5,88
20 0,200 0,002 1,0
30 0,299 0,005 1,67
40 0,396 0,007 1,77
50 0,496 0,006 1,21

Tabel 2. Hasil pengukuran absorbansi dari uji linearitas pada 6 variasi konsentrasi paraquat (5 ulangan)

Konsentrasi paraquat Absorbansi ulangan


(ppm) yang ditambahkan 1 2 3 4 5
5 0,048 0,052 0,06 0,050 0,048
10 0,119 0,10 0,10 0,098 0,096
20 0,203 0,201 0,198 0,201 0,198
30 0,296 0,295 0,308 0,294 0,302
40 0,38 0,398 0,401 0,402 0,401
50 0,448 0,502 0,492 0,495 0,502
r2: 0,997 2
r : 0,999 2
r : 0,999 2
r : 0,999 2
r : 0,999

503
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

Validasi pengembangan metode analisis Uji perolehan kembali


paraquat dalam sampel tanaman
Berdasarkan hasil uji kesesuaian sistem dan
Untuk memperoleh metode analisis uji linearitas dengan penambahan 4 variasi
paraquat dalam sampel tanaman yang tepat konsentrasi paraquat tersebut cukup baik ,maka
(valid) maka metode pengembangan tersebut dicoba uji perolehan kembalinya. Hasilnya uji
harus divalidasi dan telah dilakukan: perolehan kembali (Tabel 5) menunjukkan rata-
Uji kesesuaian sistem: hasil 5 kali rata: 95,89; 97,76; 108,18 dan 100,30% setelah
pengulangan 6 variasi konsentrasi standar penambahan 25, 50, 75 dan 100 ppm (masing-
paraquat: 5; 10; 20; 30; 40 dan 50 ppm dalam masing 5 ulangan) yang masuk kisaran kriteria
tanaman menunjukkan nilai RSD pada metode residu pestisida yang diterima (70-
konsentrasi 5 sampai 30 ppm lebih besar dari 110%) (Single Laboratory Validation
5%. (tidak beraturan). Maka dicoba lagi uji Acceptance Criteria 2006).
kesesuaian sistem dengan 5 kali pengulangan
dari konsentrasi paraquat: 25; 50; 75 dan 100
ppm dan ternyata hasil rata-rata nilai RSD: Deret warna konsentrasi paraquat dalam
1,21-5,7% (sekitar 5%) yang menunjukkan sampel tanaman (metode kit)
nilai RSD cukup kecil (baik) (Tabel 3).
Berdasarkan pengamatan intensitas warna
biru dari deret konsentrasi paraquat 25,50, 75
Uji linearitas
dan 100 ppm menunjukkan intensitas warna
biru yang stabil yang sesuai dengan hasil uji
Berdasarkan hasil uji kesesuaian sistem
kesesuaian sistem. Kemudian adanya
menunjukkan nilai RSD cukup baik
hubungan yang linear antara absorbansi dengan
(simpangannya cukup kecil) pada pengulangan
konsnetrasi. Begitu juga hasil perolehan
4 variasi konsentrasi paraquat, maka dicoba uji
kembalinya yang masuk kisaran criteria
linearitasnya. Ternyata hasil rata-rata nilai
metode pestisida yang diterima yang
koefisien korelasi (r2): 0,966-0,999 (mendekati
menunjukkan pengembangan metode tersebut
nilai 1) yang membuktikan adanya hubungan
cukup baik (valid). Sesuai dengan hasil uji
yang linear antara konsentrasi paraquat dengan
validasi tersebut, maka keempat variasi
absorbansinya (Tabel 4.)

Tabel 3. Hasil pengukuran absorbansi dari pengulangan (5 kali) 4 variasi konsentrasi standar paraquat dalam
tanaman

Konsentrasi paraquat yang Absorbansi


ditambahkan (ppm) Rata-rata SD RSD (%)
25 0,218 0,009 4,1
50 0,442 0,006 1,35
75 0,700 0,040 5,7
100 0,906 0,011 1,21

Tabel 4. Hasil pengukuran absorbansi dari uji linearitas (5 ulangan) pada 4 variasi konsentrasi paraquat
dalam tanaman

Konsentrasi paraquat Absorbansi ulangan


(ppm) yang ditambahkan 1 2 3 4 5
25 0,22 0,185 0,229 0,233 0,226
50 0,442 0,425 0,443 0,454 0,445
75 0,8 0,644 0,666 0,701 0,69
100 0,923 0,885 0,901 0,914 0,91
r2: 0,966 r2: 0,999 r2: 0,999 r2: 0,999 r2: 0,999

504
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

konsnetrasi paraquat tersebut dapat dijadikan sampai 20% (50.000-20.000 mg/kg), sementara
deret warna konsentrasi paraquat mulai dari 25, keracunan akut pada mamalia jauh lebih
50, 75 dan 100 ppm (metode kit). rendah (Lethal Doses 50, LD50: 50-150 mg/kg).
Maka metode kit dapat digunakan untuk
monitoring keberadaan herbisida paraquat di
Deret warna konsentrasi paraquat lapang dan dapat dipakai sebagai salah satu
(gramoxone) dalam tanaman cara untuk mendiagnosa keracunan dengan
Menurut Hayes (1982), bahwa penggunaan cara analisis kimia yang cukup mudah, cepat
formulasi paraquat untuk pertanian biasanya dan murah.
bervariasi konsentrasi bahan aktifnya mulai 5

Tabel 5. Hasil uji perolehan kembali paraquat dalam sampel tanaman (5 ulangan)

Konsentrasi Hasil uji perolehan kembali (ppm, %) ulangan


paraquat (ppm) Rata-rata
yang ditambahkan 1 2 3 4 5
(%)
24,4 20,55 25,05 24,77 25,11
25 (97,6%) (82,20%) (1(100,2%) (99,08%) (100,4%) 95,89

49,11 47,22 49,22 50,44 49,44


50 (99,8%) (90,44%) (98,0%) (100,8%) (98,88%) 97,76

89,99 71,55 74,0 77,88 77,66


75 (119,98%) (95,40%) (98,16%) (113,84%) (113,55%) 108,18

101,44 98,33 100,12 101,55 100,11


100 (101,44%) (98,33%) (100,12%) (101,55%) (100,11%) 100,30

Blanko 25 50 75 100 ppm paraquat

Gambar 1. Deret warna konsentrasi paraquat (gramoxone) dalam tanaman

505
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

Aplikasi metode cepat terhadap sampel terbawa air hujan (paraquat larut dalam air),
tanaman asal lapang seperti sampel tanaman asal perkebunan kelapa
sawit daerah Garut dan Banten. Sementara
Keseluruhan sampel lapang dilakukan sampel tanaman asal Sukabumi, menurut
analisis paraquat dengan metode cepat yang informasinya bahwa dilakukan penyemprotan
telah dikembangkan dan apabila sampel sekitar 1 minggu yang lalu dan ternyata masih
tanaman mengandung paraquat (positif terdeteksi ammonia, klorida, sifat oksidan dan
paraquat), yaitu menghasilkan warna biru dan nitrat sebagai efek perlakuan herbisida dan
intensitasnya dapat dibandingkan dengan deret hasilnya seperti tertera pada Tabel 7.
warna (Gambar 1) yang diketahui Sampel tanaman asal Cikidang
konsentrasinya. menunjukkan positif tinggi (+++)
Setelah dilakukan pemeriksaan paraquat dibandingkan dengan sampel asal Salabintana
terhadap keseluruhan sampel tanaman asal yang menunjukkan positif sedang (++)
lapang dengan metode cepat ternyata tidak terhadap ammonia, klorida dan sifat oksidan
menunjukkan reaksi warna biru yang (Tabel 7). Positif tinggi dari senyawa toksik ini
membuktikan bahwa keseluruhan sampel disebabkan perlakuan penyemprotan
tersebut negatif (tidak terdeteksi) herbisida perkebunan di Cikidang belum lama (kurang
paraquat (Tabel 6.). Berdasarkan informasi di dari 1 minggu) dan dapat menyebabkan
lapang bahwa penyemprotan dilakukan pada keracunan bagi ternak yang mengkonsumsinya.
musim hujan (awal tahun) kemudian diikuti Sementara sampel asal Salabintana telah
musim kemarau (pertengahan tahun), maka mengalami penyemprotan lebih dari 2 minggu
paraquat dalam sampel tanaman sudah hilang (sesuai informasi petani).

Tabel 6. Hasil analisis residu herbisida paraquat dalam tanaman asal lapang (di sekitar perkebunan kelapa
sawit) (metode deret warna)

Lokasi asal sampel Jumlah sampel Kandungan herbisida paraquat


Cikasungka (Banten) 5 Tt
Cigudeg (Banten) 5 Tt
Rangkasbitung (Banten) 4 Tt
Pameungpeuk (Garut) 10 Tt
Cisompet (Garut) 4 Tt
Cikidang 8 Tt
Salabintana (perkebunan sayuran) 8 Tt

Tt: tidak terdeteksi (negatif)

Tabel 7. Hasil pemeriksaan sampel asal lapang terhadap ammonia, klorida dan sifat oksidan

Lokasi asal sampel Jumlah sampel Ammonia klorida sifat oksidan nitrat
Cikasungka (Banten) 5 - - -
Cigudeg (Banten) 5 - - -
Rangkasbitung (Banten) 4 - - -
Pameungpeuk (Garut) 10 - - -
Cisompet (Garut) 4 - - -
Cikidang (Sukabumi) 8 +++ +++ +++ +++
Salabintana (Sukabumi) 8 ++ ++ ++ +++

+++ : Positif kuat>


++ : Positif sedang

506
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

KESIMPULAN Cremlyn R. 1978. Pesticides. Preparation and Mode


of Action. New York (NY): John Wiley and
Berdasarkan pengamatan dari hasil Sons, Inc. p. 159-162.
pengembangan metode cepat dan aplikasinya Extoxnet PIP. 2011. Paraquat.
terhadap sampel lapang, maka dapat http://extoxnet.orst.edu/pips/paraquat.htm
disimpulkan: [24/1/2011].
Hasil evaluasi dari keseluruhan uji validasi Gilbert, Steven A. 2004. A small dose of toxicology:
metode deret warna dari deret konsentrasi the Health Effects of Common Chemicals.
paraquat: 25; 50; 75 dan 100 ppm, yaitu uji CRC Press. p. 78.
kesesuaian system: 32 simpangannya kecil, uji
Hayes WJ. 1982. Herbicides. In Pesticides Studied
linearitas: ada korelasi yang baik antara
in Man. Baltimore: Williams and Wilkins. p.
absorbansi dan konsentrasi dan uji perolehan 543-562.
kembali: masuk kisaran kriteria uji validasi
analisis pestisida, maka metode deret warna Jain A, Verma KK, Townshend A. 1993.
berdasarkan deret konsentrasi paraquat tersebut Detremination of paraquat by flow injection
spectriphotometry. Anal Chim Acta 284: 275-
cukup signifikan (valid) untuk analisis residu
279.
herbisida paraquat dalam tanaman.
Hasil analisis paraquat terhadap Kesari R, Rai M, Gupta VK. 1997.
keseluruhan sampel asal daerah Banten dan Spectrophotometric Method for Determination
Garut menunjukkan tidak terdeteksi baik of Paraquat in Food and Biological samples. J
AOAC Int 80(2): 388-391.
terhadap paraquat maupun terhadap senyawa
toksik ammonia, klorida, sifat oksidan dan Kuo Tl. 1987. Determination of paraquat in tissue
nitrat sebagai efek herbisida. Sementara sampel using ion pair chromatography in conjucntion
asal Sukabumi tidak terdeteksi terhadap with spectrophotometry. Forensic Sci Int 33:
paraquat dan positif terhadap keempat senyawa 177-185.
sebagai efek herbisida yang belum lama Niewola Z, Hayward C, Symington BA, Rosan RT.
perlakuan penyemprotannya (kurang dari 1 1985. Quantitative estimation of paraquat by
minggu). an Enzyme Linked Immunosorbent Assay
Keberadaan adanya paraquat dan senyawa using Monoclonal Antibody. Clin Chim Acta
toksik dari efek herbisida paraquat dalam 148: 149-156.
sampel tanaman dipengaruhi oleh jangka Paraquat Data Sheet. 2011. Paraquat.
waktu perlakuan penyemprotan. http://wvlc.uwaterloo.ca/biology447/modules/
Sebagai saran sebaiknya dicoba perlakuan intro/assignments/grm.htm. [28/3/2011].
waktu dan dosis peneyemprotan paraquat pada Paraquat Information Center. 2011. The Science of
rumput sehingga diketahui sejauhmana paraquat. http://paraquat.com/english/knowled
residunya masih terdeteksi dengan metode ge-bank/chemistry-and-biochemi. [30/3/2011].
cepat tersebut. Kemudian dideteksi juga
Poisoned, Silenced. 2002. The Study of Pesticides
senyawa toksiknya (ammonia, klorida, nitrat
Poisoning in the Plantations. Pesticide
dan sifat oksidan) dalam rumput sehingga Monitor. Vol.2, No.3/6, July 2002. ISSN:
diketahui sejauhmana keberadaannya setelah 1394-7400.
perlakuan herbisida paraquat tersebut.
Saragih B. 2005. Penggunaan pestisida di
perkebunan kelapa sawit. Down to Earth.
DAFTAR PUSTAKA No.66. Agustus. http://dte.gn.apc.org/66ipes.
htm. [23/03/2011].
Antara News. 2009. Penggunaan Pestisida Dapat
Shivhare P, Gupta VK. 1991. Spectrophotometric
Picu Parkinson. http://www.antaranews.com/
method for determination of paraquat in water,
berita/1253022138/penggunaan-pestisida-
grain and plant material. Analyst. 116: 391-
dapat. [22/3/2011].
393.
Ashton FM, Crafts AS. 1981. Mode of Action of
Simon VA, Taylor A. 1989. High sensitivity HPLC
Herbicides, 2 nd ed. JhonWiley and Sons, Inc.
analysis of diquat and paraquat wirh
New York. p. 166-175.
confirmation. J Chromatogr. 479: 153-158.

507
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2013

Single Laboratory Validation Acceptance Criteria. Wikipedia. 2011. Paraquat. http://en.wikipedia.org/


2006. Method Validation. wiki/Paraquat. [22/03/2011].
http://www.aoac.org/dietsuppl/dietary-supple
ment-web-site/slv-criteria-pdf. Worobey BL. 1987. Determination of diquat and
paraquat in drinking water by Liquid Solid
Tucker BV, Pack DE, Ospenson JN, Omid A, Extraction and High Performance Liquid
Thomas WD. 1969. Praquat Soil Bonding and Chromatography with ultra violet detection.
Plant Response. Weed Science Society of Pestic. Sci. 18:245-257.
America. 17(4):448-451.

508

You might also like