You are on page 1of 8

PENGARUH PELATIHAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR PADA KETERAMPILAN IBU

DALAM MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT TALI PUSAT


BAYI BARU LAHIR

Isrowiyatun Daiyah*

ABSTRACT

To bathe a newly baby born and to treat his/her umbilical cord carefully and
skillfully is one effort to prevent from infection in order to minimize the sickness and the
death of baby early. These deeds are the stimuli for his/her as a sign of mother’s love to her
baby.Not all mothers are able to do it by self and confidence because they know that they
don’t have skill yet to perform it, especially to bathe a baby and to treat his/her umbilical
cord savely. Many baby lost of his/her life early since untreated fairly and procedurally. So
in the future is better for pregnants woman giving training, manily how to bathe and to
treat the baby’s umbilical cord.
Based on research taken place at Rumah Bersalin Taman Sari Pekanbaru, during
April-July 2010 by using the experimental design as follow up study by assessing the skill
each of mother in bathing her baby and treating his/her umbilical cord two days after they
delivered a baby, and gave training on how to bathe and treat it comparing with mothers
who did not trained. The research using the Wilcoxon rank test analysis and Mann Whitney-
U test.
The skill between the trained mothers and untrained one showed the significant
difference (Mann Whitney-U test, p=0,000) and skill of treating the umbilical cord showed
significant difference (Mann Whitney-U test, p=0,000).
As the conclusion of the research are mothers who under go training is better than
they who not.

Key words: Training of new-born baby care, the mother skill, bathing the baby, treating
umbilical cord

Alamat Korespondensi

Isrowiyatun Daiyah
Poltekkes Kemenkes Riau
Jurusan Kebidanan

1
PENDAHULUAN “Pengaruh pelatihan perawatan bayi
baru lahir pada keterampilan ibu dalam
Infeksi berperan dalam memandikan bayi dan merawat tali
menyumbangkan angka kesakitan dan pusat bayi baru lahir” di Rumah Bersalin
kematian pada bayi baru lahir. (RB) Taman Sari kota Pekanbaru-Riau.
Memandikan bayi dan merawat tali
pusat bayi merupakan salah satu upaya METODE PENELITIAN
mencegah infeksi, namun apabila tidak
dilakukan sesuai prosedur yang aman, Penelitian ini adalah penelitian
maka dapat mengancam keselamatan eksperimental dengan rancangan paralel
bayi seperti hipotermia dan infeksi dan merupakan follow up study.
neonatorum. Salah satu upaya untuk Rancangan penelitian secara
mencegah hal tersebut dapat dilakukan ringkas dapat dilihat pada Gambar di
dengan langkah memberikan pelatihan bawah ini:
perawatan bayi baru lahir. Pelatihan
perawatan bayi baru lahir diharapkan
dapat membantu ibu untuk terampil
dalam memandikan bayi dan merawat
tali pusat bayi sesuai prosedur yang
aman. Memandikan dan merawat tali
pusat dilakukan oleh ibu sendiri dapat
mempererat ikatan batin seorang ibu
dengan anaknya.
Memandikan bayi dan merawat Gambar : Skema Rancangan Paralel
tali pusat bayi merupakan suatu Penelitian Ekperimental
keterampilan yang spesifik dan dapat
diperoleh melalui proses belajar. Untuk menentukan ukuran
Kebutuhan ibu-ibu baru terhadap sampel penelitian dilakukan dengan
penggunaan jasa perawat/baby menggunakan rumus ukuran sampel
sitter/bidan dalam perawatan bayi yang untuk menguji perbedaan dua kelompok
sering terjadi di era sekarang adalah dengan tingkat kemaknaan 5% dan
memandikan bayi dan merawat tali kekuatan uji 80%. Adapun rumusnya
pusat bayi sampai tali pusat ukuran sampel adalah sebagai berikut :
puput/lepas. Sejalan dengan peran
bidan dalam promosi kesehatan yang
tertuang pada langkah ke-V proses
manajeman kebidanan tentang
anticipatory guidance, peneliti
bermaksud melakukan pelatihan
perawatan bayi baru lahir pada ibu n harus disesuaikan dengan power
primigravida aterm guna effisience dan kemungkinan drop out.
mempersiapkan ibu untuk terampil Power effisience adalah 0,95. Perkiraan
dalam melakukan perawatan bayi baru drop out 10%. Dari perhitungan
lahir yang akan dilahirkannya, sesuai diperoleh 26 per kelompok.
prosedur yang aman. Teknik pengambilan sampel
Berdasarkan pada latar belakang yang digunakan dalam penelitian ini
dan tema sentral tersebut peneliti adalah dengan menggunakan cara
berkeinginan untuk menganalisis consecutive sampling, yaitu setiap subjek

2
penelitian yang memenuhi kriteria kriteria inklusi, yaitu terdiri dari 26 orang
penelitian dimasukkan dalam penelitian ibu yang hamil anak pertama yang diberi
sampai kurun waktu tertentu sampai pelatihan cara memandikan bayi dan
banyaknya subjek penelitian yang merawat tali pusat bayi, kemudian 26
diperlukan terpenuhi. Pengumpulan orang ibu yang hamil anak pertama
subjek penelitian dilakukan secara yang tidak diberi pelatihan sebagai
berurutan (staggered recruitmen). Alokasi kontrol.
subjek ke dalam kelompok eksperimen
atau kelompok kontrol dilakukan secara
acak melalui Tabel 5.4 (dilampirkan)
dengan menggunakan baris satu, dua,
dan tiga.
Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lembar
penilaian/ observasi. Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
peralatan untuk memandikan dan
merawat tali pusat bayi baru lahir dan
model anatomik.
Analisis data menggunakan analisis
nonparametrik Wilcoxon signed rank test
dan Mann Whitney-U.38,39
Untuk menguji hipotesis yang diajukan,
dilakukan tahap pengujian hipotesis:

1. Untuk kelompok eksperimen


dilakukan pengujian untuk melihat
apakah ada perubahan skor
keterampilan memandikan bayi dan
merawat tali pusat bayi sebelum
dan sesudah pelatihan, dengan
menggunakan Wilcoxon signed rank
test (Tabel 4.3).

2. Membandingkan penilaian
keterampi-lan memandikan dan
merawat tali pusat di hari kedua
postpartum antara kedua kelompok
menggunakan uji Mann Whitney-U
( Tabel 4.2 ).

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan


periode bulan April sampai dengan Juli
2010. Selama periode tersebut
diperoleh 52 subjek yang memenuhi

3
HASIL DAN PEMBAHASAN ketidaknyamanan bayinya karena
menggunakan model anatomik dari
Dalam penelitian ini skor tingkat akuisisi sampai tingkat
keterampilan ibu dalam memandikan kompeten, serta membuat ibu-ibu
bayi memiliki median 32 dan merawat terampil dalam memandikan dan
tali pusat bayi dengan median 12 lebih merawat tali pusat bayinya nantinya
36
besar di kelompok eksperimen daripada sesuai dengan prosedur yang aman.
kelompok kontrol keterampilan Latihan ada dalam proses
memandikan dengan median 26 dan belajar, latihan adalah penyempurnaan
merawat tali pusat 11. Hasil analisis potensi tenaga yang ada dengan
menunjukkan bahwa didapatkan mengulang-ulang aktivitas tertentu.
perbedaan yang bermakna (p=0,000) Latihan adalah suatu perbuatan pokok
skor keterampilan memandikan dan dalam kegiatan belajar, sama halnya
merawat tali pusat pada kelompok dengan pembiasaan. Belajar sebenarnya
eksperimen dibandingkan dengan merupakan suatu usaha untuk
kelompok kontrol. memperoleh hal-hal baru dalam tingkah
Penggunaan model anatomik laku (pengetahuan, kecakapan,
memberikan kesempatan kepada para keterampilan), belajar menghasilkan
peserta untuk belajar dan melatih perubahan pada diri individu yang
keterampilan baru secara simulasi dari sedang belajar, baik aktual maupun
pada langsung dengan bayinya. Hal ini potensial, perubahan tersebut pada
mengurangi ketegangan para peserta pokoknya didapatkan karena
dan memperkecil risiko luka dan ketidak kemampuan baru yang berlaku untuk
nyamanan bayinya. Dengan demikian waktu relatif lama, perubahan itu terjadi
penggunaan pendekatan pelatihan yang karena usaha bukan karena proses
lebih manusiawi adalah komponen yang kematangan.45
penting dalam memperbaiki kualitas Pendapat ini didukung oleh
pelatihan keterampilan klinik dan Hilgard, yang disarikan oleh Pasaribu,
pengaplikasiannya di kehidupan sehari- dan Simanjuntak, seperti dikutip
hari.36 Notoadmodjo,45 yang menyatakan
Keterampilan memandikan dan bahwa belajar adalah suatu proses
merawat tali pusat bayi baru lahir ini perubahan kegiatan dan reaksi terhadap
merupakan kegiatan yang dapat lingkungan.
dipelajari melalui pelatihan. Pelatihan Peneliti memberikan leaflet cara
sebagai bentuk dari proses pendidikan memandikan dan merawat tali pusat
yang tidak terlepas dari proses belajar. bayi baru lahir pada ibu-ibu yang diberi
Pelatihan membimbing ibu-ibu untuk pelatihan untuk mempermudah
memperoleh keterampilan baru yang penerimaan informasi. Menurut
dapat mengatasi permasalahan ibu penelitian para ahli, indera yang paling
dalam hal memandikan dan merawat tali banyak menyalurkan pengetahuan ke
pusat bayi baru lahir secara aman, serta dalam otak adalah mata. Kurang lebih
mampu meng- aplikasikannya di 75% sampai 87% pengetahuan manusia
kehidupan sehari-hari dalam merawat disalurkan melalui mata, sebesar 13%
bayinya. Pelatihan perawatan bayi baru sampai 25% lainnya tersalur melalui
lahir memberi kesempatan ibu-ibu untuk indera yang lain. Dari sini dapat
melatih keterampilannya secara disimpulkan bahwa alat-alat visual lebih
berulang-ulang tanpa harus mempermudah cara penyampaian dan
mengkhawatirkan risiko luka dan

4
penerimaan informasi atau bahan pergelangan tangan bagian dalam.
36,45
pendidikan. Pemeriksaan suhu air dengan jari tidak
Keterampilan ibu merawat tali disarankan karena jari dapat toleran
pusat saat sebelum dan sesudah terhadap air panas sehingga kurang
pelatihan pada kelompok eksperimen sensitif terhadap panas.24,25
pada kegiatan memastikan tanda-tanda Membersihkan mata menggunakan
infeksi tali pusat, membersihkan tali kapas lembab dan diusapkan dari
pusat, dan melipat popok di bawah tali bagian dalam ke bagian luar sudut
pusat terdapat perbedaan yang matanya dan gunakan kapas hanya
bermakna dengan nilai p<0,05. Hal ini untuk satu kali penyekaan. Membasuh
berkaitan dengan proses belajar, wajah bayi dengan air bersih dan
keterampilan klinik dapat diperoleh menggunakan waslap. Setelah pelatihan
melalui suatu pelatihan yang membantu sebagian besar dapat melakukan
meyakinkan bahwa peserta akan mampu kegiatan dengan benar.
dalam keterampilan klinik yang sedang Keterampilan memandikan dan
dipelajari. Pelatihan mampu untuk merawat tali pusat pada kelompok
membimbing peserta latih menjalani eksperimen sebelum dan sesudah
proses perubahan tingkat keterampilan pelatihan menunjukkan perbedaan yang
dari tingkat akuisisi, kompentensi bermakna, dan nilai sesudah
dengan menggunakan model anatomik. mendapatkan pelatihan menjadi lebih
Peserta mempunyai sumber daya dan tinggi (p<0,05). Pelatihan merupakan
kesempatan untuk menerapkan upaya untuk membimbing ibu-ibu
keterampilan baru yang diperoleh dalam memperoleh keterampilan yang
segera setelah dilatih ke dalam lebih spesifik sesuai dengan prosedur
kehidupan sehari-hari merawat bayi yang aman dalam memandikan dan
yang telah dilahirkannya.36 Newell dkk. merawat tali pusat.
seperti dikutip Taylor dan Johnson,25 Keberhasilan ibu-ibu memiliki
mengemukakan tali pusat merupakan keterampilan tersebut tentunya
tempat potensial terjadinya infeksi, didukung oleh motivasi yang tinggi dan
tempat ideal terjadi kolonisasi dan meyakini bahwa pelatihan perawatan
replikasi organisme. Penatalaksanaan bayi baru lahir (memandikan dan
asuhan untuk bayi yang tidak berisiko merawat tali pusat) ini memiliki relevansi
tinggi mengalami infeksi saat ini dan keterlibatan langsung ibu-ibu dalam
berpusat pada mempertahankan melakukan kegiatan memandikan serta
kebersihan tali pusat, menggunakan air merawat tali pusat sesuai dengan
ketika memandikan dan mengganti prosedur yang aman menggunakan
popok. model anatomik. Orang belajar terbaik
Keterampilan mengecek air adalah dengan mengamati model yang
dalam baskom mandi, membersihkan benar dan prosedur yang merupakan
mata bayi, dan membersihkan wajah dasar menuju proses belajar, terutama
terdapat perbedaan yang bermakna dalam menilai kemajuan dalam
36
karena nilai p<0,05. Ibu primigravida mempelajari keterampilan baru.
sebelum pelatihan mengecek air dalam Peserta mempelajari
baskom mandi sudah dilakukan, tetapi keterampilan baru sangat mudah
belum sesuai prosedur yang aman, ibu apabila mereka termotivasi tinggi untuk
lebih sering menggunakan ujung-ujung belajar dan tidak terlalu terbebani oleh
jari untuk mengecek air mandi bayi, perasaan cemas dan takut.36 Proses
seharusnya menggunakan siku atau belajar berkaitan dengan perhatian dan

5
motivasi. Perhatian mempunyai peranan kesempatan bagi setiap peserta untuk
yang penting dalam kegiatan belajar, melatih dirinya melakukan keterampilan
menurut Gage dan Berliner seperti memandikan dan merawat tali pusat
dikutip Dimyati dan Mujiono,46 bayi dengan berulang-ulang, sehingga
terungkap bahwa tanpa adanya peserta yakin akan keterampilan yang
perhatian tak mungkin terjadi belajar. dimilikinya dan semakin termotivasi
Kesesuaian materi pelatihan yang secara mandiri melakukan perawatan
36,46
dirasakan sebagai sesuatu yang bayi yang akan dilahirkan nantinya.
dibutuhkan para peserta pelatihan, Kegiatan memandikan dan
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, merawat tali pusat bayi baru lahir ini
diperlukan untuk belajar lebih lanjut, merupakan kegiatan yang
akan membangkitkan motivasi untuk membutuhkan keterampilan karena
mempelajarinya. Motivasi adalah tenaga keterampilan ibu-ibu diperoleh dari
yang menggerakkan dan mengarahkan proses latihan. Memandikan dan
aktivitas seseorang. Motivasi dapat merawat tali pusat bayi tersebut dapat
bersifat internal, artinya datang dari dilakukan oleh ibu-ibu di rumah dengan
dirinya sendiri, dapat juga bersifat aman, tidak terkecuali oleh ibu-ibu yang
eksternal, yakni datang dari orang lain. bekerja di luar rumah. Pekerjaan ibu
Belajar tidak dapat dipaksakan kemungkinan dapat mempengaruhi
oleh orang lain. Belajar hanya mungkin waktu untuk memenuhi kebutuhan bayi.
terjadi apabila peserta belajar aktif Menurut Sulastri seperti dikutip
mengalami sendiri. John Dewey seperti Indriani,23 bahwa ibu yang tidak bekerja
dikutip Dimyati dan Mujiono,46 mempunyai waktu yang lebih banyak
mengemukakan, bahwa belajar adalah bersama anak, sehingga mempunyai
menyangkut apa yang harus dikerjakan peluang yang lebih besar untuk
peserta belajar untuk dirinya sendiri, memperhatikan kebutuhan anaknya
maka inisiatif harus datang dari peserta dibandingkan dengan ibu yang bekerja
belajar sendiri. Pelatih, guru sebagai dengan pengasuh tetap.
pembimbing dan pengarah. Menurut
Edgar Dale seperti dikutip Dimyati dan DAFTAR PUSTAKA
Mujiono,46 bahwa belajar yang paling
baik adalah belajar melalui pengalaman 1. Widyastuti Y. Perawatan ibu
langsung. Pentingnya keterlibatan bersalin (asuhan kebidanan pada
langsung dalam belajar dikemukakan ibu bersalin). Yogyakarta: Fitramaya;
oleh John Dewey dengan “learning by 2008.
doing”-nya. 2. Sutcliffe J. Baby bonding,
Berdasarkan pada teori psikologi membentuk ikatan dengan bayi.
daya, belajar adalah melatih daya yang Jakarta: Taramedia dan Restu
ada pada manusia yang terdiri atas daya Agung; 2002.
mengamat, menanggap, mengingat, 3. Elvira SD. Depresi pasca persalinan.
mengkhayal, merasakan, berpikir, dan Jakarta: FKUI; 2006.
sebagainya. Dibutuhkan pengulangan 4. Wolfe M. Healthy newborn baby.
agar daya tersebut dapat berkembang. Dalam: Walsh, Linda V, penyunting.
Seperti halnya pisau yang selalu diasah Midwifery: community-based care
akan menjadi tajam, maka daya-daya during the childbearing year. Edisi
yang dilatih dengan pengulangan akan ke-1. Sanfransisco: WB Sounders;
menjadi sempurna. Pelatihan perawatan 2001. hlm. 357-77.
bayi baru lahir telah memberikan

6
5. Ahira A. Cara memandikan bayi antenatal. Cetakan ke-1. Jakarta:
(diunduh 17 Desember 2010). EGC; 2006.
Tersedia dari : 17. Saifuddin AB, Wiknjosastro GH,
http://www.anneahira.com/perawat Affandi B, Waspodo D. Buku
an- bayi/cara-memandi-kan- panduan praktis pelayanan
bayi.htm kesehatan maternal dan neonatal.
6. Hidayat AAA. Asuhan neonatus, Edisi ke-1. Cetakan ke–4. Jakarta:
bayi dan balita. Buku praktikum Yayasan Bina Pustaka Sarwono
mahasiswa kebidanan. Jakarta: EGC; Prawirihardjo; 2003.
2009. 18. Wong DL, Hockenberry M, Wilson
7. Pasaribu A, Simanungkalit B. Cara ED, Winkelstein ML, Schwartz P.
memandikan dan merawat kulit Buku ajar keperawatan pediatrik.
bayi. Jakarta: Pustaka Mina; 2007. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2008.
8. Johnson R, Taylor W. Skill for 19. Saifuddin Zaenal. Bayi baru lahir
midwifery practice. Edisi ke-2. normal. (diunduh 17 Desember
Edinburg: Elseiver Churchill 2010). Tersedia dari : http://zaenal-
Livingstone; 2006. atiq.blogspot.com/2009/08/bbl.htm
9. Register pemeriksaan kehamilan l.
Rumah Bersalin (RB) Taman Sari 20. Baqui AH, Williams EK, Darmstadt
tahun 2009. Pekanbaru-Riau; 2009. GL, Kumar V, Kirah TU, Panwar D,
10. Lawn JE, Cousens S, Zupan J. 4 dkk. Newborn care in Rural Uttar
million neonatal deaths: when? Pradesh. Indian J pediatr
Where? Why? Lancet. 2005; 2007;74:241-247.
365:891-900. 21. Padiyath MA, Ekambaram M, Bhat
11. Mullany LC, Darmstadt GL, Katz J, V. Knowledge attitude and practice
Khatry SK, LeClerq SC, Adhikari RK, of neonatal care among posnatal
dkk. Risk factors for umbilical cord mother 2010;14(2):147-152.
infection among newborns of 22. Black RE, Morris SS, Bryce J. Where
Southern Nepal. Am J and why are 10 million children
Epidemiology. 2007;165(2):203-211. dying every year? Lancet 2003;
12. Mullany LC, Darmstadt GL, Katz J, 361:2226-2234.
Khatry SK, LeClerq SC, Adhikari RK, 23. Indriani. Studi fenomenologi
dkk. Risk of mortality subsequent to merawat bayi pada ibu primipara.
umbilical cord infection among (Tesis).Jakarta: FIK UI. 2008.
newborns of shoutern Nepal. Nepal 24. Williams F. Baby care; pedoman
J Pediatr 2009;28(1):17-20. lengkap perawatan bayi. Jakarta:
13. Sacharin RM. Prinsip keperawatan Erlangga; 2003.
pediatrik/principles of pediatric 25. Taylor W, Johnson R. Buku ajar
nursing, Edisi ke-2. Jakarta: EGC; praktik kebidanan. Jakarta: EGC;
1995. 2005.
14. Imelda R. Panduan perawatan bayi 26. Rose W. Panduan lengkap
dari A-Z. Surabaya: Victory; 2009: perawatan kehamilan. Jakarta: Dian
141-2 dan 146-7. Rakyat; 2008.
15. Varney H. Varney’s midwifery. Edisi 27. Syafrudin. Kebidanan komunitas.
ke-4. Boston: Jones dan Bartlett; Cetakan ke-1. Jakarta: EGC; 2009.
2004. 28. ____________. Buku Acuan dan
16. Salmah, Rusmiati, Maryanah, Panduan Asuhan Persalinan Normal
Susanti NN. Asuhan kebidanan dan inisiasi menyusu dini. Edisi

7
revisi ke-3. Jakarta: JNPK-KR; 2007: 33. Truelove S. The handbook of
95-9. training and development. Oxford:
29. ____________. Buku acuan asuhan Blackwell Publiser Ltd; 1996.
persalinan normal (APN); asuhan 34. Johnson DW, Johnson,FP. Joining
essensial, pencegahan dan together group theory and group
penanggulangan segera komplikasi skills. Edisi ke-7. Boston: Allyn and
persalinan dan bayi baru lahir. Edisi Bacon; 2000.
revisi ke-5. Jakarta: JNPK-KR; 2008 35. Bobak. Buku ajar keperawatan
30. Hidayat AAA. Metode penelitian maternitas. Edisi ke-4. Jakarta: EGC;
kebidanan dan teknik analisa data. 2004.
Edisi pertama. Jakarta: Salemba 36. Affandi B, Adriaansz G. Pelatihan
Medika; 2007. keterampilan melatih; buku
31. Metha JM. Modul pembelajaran panduan peserta. Edisi ke-2 (revisi).
perawatan bayi baru lahir Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan
(memandikan dan merawat talu Klinik-Kesehatan Reproduksi,
pusat bayi). 2008. Perkumpulan Obstetri Ginekologi
32. Renninger KA. Handbook of child Indonesia (JNPK-KR/POGI) dan
phychology. Edisi ke-5. New York: JHPIEGO Corporation (Sustaining
John Wiley and Sons Inc; 1998. Technical Achievment In
Reproductive Health); 2003.

You might also like