You are on page 1of 2
Standar Prosedur Operasional Pengerti Tujuan PELAPORAN INSIDEN PATIENT SAFETY No. Dokumen No, Revisi Halaman Spox/pnaKe/oL o 42 Tanggal Terbit 30 Oktober 2012 “dr. H. Purwono, Mes, Pelaporan insiden patient safety adalah suatu system pelaporan keselamatan ppasien yang dllakuken secara internal di rumah sakit dan secara eksternal ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit{KKPRS) Patient safety atau keselamatan pasien adalah pasien bebas dari ceders yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari cidera yang potensial akan terjadi (penyakit, ccedera fisk/sosial/psikolog)s, cacst, kematian, dll), terkait dengan pelayanan kesehatan, KPC atau Kondisi potensial cidera adalsh suetu situasi / kondlsi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cidera, tetapi belum terjadiinsiden, KNC atau kejadian nyaris cidera adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar / terkena pasien KC atau kejadian tidak cidera adalah suatu insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi tidak timbulcidera KTD atau kejadian tidak diharapkan adalah insiden yang mengekibatkan cidera pada pasien. Grading adalah penilaian rsiko suatu insiden yang akan menentukan tindakan yang hharus dilakukan terhadap insiden tersebut Penggerak unit adalah orang-orang yang ditunjuk untuk menjadi penggerak kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di unitnya masing-masing, ‘Menurunkan insiden kejadian KPC, KNC, KTC dan KTD di Rumah Sakit Sebagal koreksi terhadap sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kepuasan pasien. UU. No 29 th 2004 Tentang Praktik Kedokteran (Pasal 2) UU, No aa th 2009 Tentang Fumah Sakit (Pasa 2-3 dyatb, 29 ayat b, 43) PERMENKES Ri Nomor 1691/MENKES/PER/Vit/20L1 ‘QM/KB/POKP/O1/4/2012 tentang Kebijakan Umum Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, aAam2a2zPpawaiat2— RS. ISLAM Standar Prosedur Operasional Prosedur | Unit Terkait Sema unit pelayanan i RS. Islam Klaten PELAPORAN INSIDEN PATIENT SAFETY io. Dokumen No. Revisi Halaman sPor/Puke/o1 0 22 Ditetapkan, “Tanggal Trbit Direktur Utama 30 Oktober 2012 dr. H. Purwono, Mixes. 41, Pada seat terjadiinsiden, dalam waltu 2x24 jam petugas yang mengetahul insiden | tersebut segere membuat laporan insiden dengan cara mengisi formulir pelaporan Insiden internal 2. Petugas menyerahkan formulr yang telah dilengkapl kepada penggerak unit untuk dlilakukan grading atas insiden kejacian tersebut 3. Penggerak unit melakukan pencatatan insiden di buku catatan pelaporan insiden, 4, Penggerak unit menindaklanjut laporan sesuai hasil grading sebagai berikut: 2, Siku : laporan éikembalikan kepada Kepala Instalasi/Kepala Bagian masing- masing, yang selanjutnya bertanggungiawab untuk melakukan investigasi sederhana, dan rekomendasi/problem solving dalam waktu 1 minggu. Hasil diserahkan kembali kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien . Hijau: faporan dikembalikan kepada Kepala Instalasi/Kepala Bagian masing- ‘masing, yang selanjutnya bertanggungjawab untuk melakukan investigasi sederhana, dan rekomendasi/problem solving dalam waktu 2 minggu. Hesi {iserahkan kembali kepada Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien, © Kuning: Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien membentuk tim investigasi untuk melakukan investigas! mendalam, membuat analisa akar masalah, problem solving dan rekomendasi, kemucian melaporkan kepada Management Representative 6. Merah: Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien membentuk tim investigasi Untuk melakulan Investigasi mendalam, membust analisa akar masalah, problem solving dan rekomendasi, kemudian melaporkan kepada Direktur «dengan tembusan kepada Management Representative (MR) Komite Mutu can Keselamatan Pasien membuat laporan insiden yang masuk kepada Dire Apabila digandang perlu, Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien melakukan pelaporan eksternal kepada KKP-RS (Komite Pusat. om27zeprprewdidi2Z2a

You might also like