You are on page 1of 16

LBM 3 SGD 12

STEP 1
 Metallic sound
 bunyi di dalam perut seperti tumbukan koin
 Bunyi yg terjadi karena adanya obstruksi pada usus
 Bloating
 kembung
 Rasa kembung akibat akumulasi udara di dalam rongga abdomen
 Vomitting
muntah
 Pengeluaran isi lambung karena adanya kontraksi dari dinding
abdomen
 Inguinal mass
 Seperti ada benjolan pada inguinal yang merupakan tanda-tanda dari
penyakit hernia

STEP 2
1. Why the patient get bloating?
2. Why the patient has not flatus and stool?
3. Why the patient vommit has a greenish colour?
4. Why is the corelation between his job as a traditinonal market porker
and the symptom?
5. Why patient having hard small black color stool like goat stool and
blood mucus in his stool?
6. Why the causes of metallic sound?
7. Why does the mass in the inguinal regional extend to his scrotum?
8. Why the masss appeares when the patient is standing possition,
coughing, and strainning?
9. Why hipertimpani percussion?
10. Why the patient feel pain when palpation in his inguinal?
11. Why can the mass disappeares when the patient in the lying position
or it can be pushed back with fingers?
12. Why is the patient ask about the history of cronic cough and has not
undergone the abdominal surgery?
13. What is the corelation between the mass and present symptom?
14. What are the propose diagnostic test?
15. Explain the management of the case and the scenario!

STEP 3
1. Why the patient get bloating?
- Karena adanya akumulasi gas yang berlebih dari bakteri.
- Tidak bisa kentut karena makanan yang dimakan kurang serat
- Gas tertahan karena obstruksi dari ileum
- Adanya gangguan pada gerakan peristaltik

2. Why the patient has not flatus and stool?


Udara masuk  gaster ileum flatus

Tidak bisa flatus karena karbohidrat tidak terabsorbsimasuk k


colonfermentasi oleh bakteri anaerob

3. Why the patient vommit has a greenish colour?


- Obstruksi  makanan tertampung di dalam lumen usus kembung jika
regurgitasi  muntah
- Getah empedudikeluarkan saat adanya lemak, namun jika terjadi
obstruksi maka muntah bisa berwana hijau
- Muntah berwana hijau karena adanya percampuran bilirubin dan biliverdin

4. Why is the corelation between his job as a traditinonal market porker and the
symptom?
Kuli pekerjaan berat terjadi kelemahan otot tekanan intraabdominal

5. Why patient having hard small black color stool like goat stool and blood
mucus in his stool?
Peningkatan amplitudo colonterjadi gerakan maju mundur kontraksi isi
lumen meningkat meningkatkan pengeringan pada tinja konstipasi

6. Why the causes of metallic sound?


Obstruksi usus peningkatan peristaltik metallic sound

7. Why does the mass in the inguinal regional extend to his scrotum?
Masa inguinal  protusi abnormal organ defek fascia dan dinding
abdomen tekanan abdominal meningkat protusi organ  canalis
inguinal masuk ke rongga skrotum

8. Why the masss appeares when the patient is standing possition, coughing,
and strainning?
obstruksi berdiri gaya gravitasi usus turun ke bawah

9. Why hipertimpani percussion?


kembung teregang penimbunan gas hipertimpani

10. Why the patient feel pain when palpation in his inguinal?
pada inguinal terdapat massaterdapat peradangan jika
disentuh/palpasinyeri

11. Why can the mass disappeares when the patient in the lying position or it
can be pushed back with fingers?
relaksasi  canalis inguinal berjalan ventral
kontraksi canalis inguinalis lebih transversal dan anulus inguinalis tertutup
sehingga mencegah usus ke dalam canalis inguinalis

12. Why is the patient ask about the history of cronic cough and has not
undergone the abdominal surgery?
13. What is the corelation between the mass and present symptom?
14. What are the propose diagnostic test?
15. Explain the management of the case and the scenario!
16. What is the anatomy and fisiologi of intraabdominal organ?
17. Explain the etiologi of intestinal basic disorder!
18. What is the patogenesis of hernia and ileus?
19. What is DD and diagnosis the problem based?
20. Explain the complication of hernia and Ileus obstruktif!

STEP 4

HERNIA

Manifestasi klinis :
Faktor resiko : umur ,
Kembung, muntah
pekerjaan, riwayat
berwarna hijau, masa
penyakit
di inguinal

Terjadi Peningkatan
abdominal

STEP 7
1. Why the patient get bloating?
Dindingusus yang terletak di bagianproksimaldarisegmen yang
tersumbatsecaraprogresifakanteregangolehpenimbunancairandan gas
(70% dariudara yang tertelan) dalam lumen.
Distenisberatpadadindingususakanmengurangipengaliran air
dannatriumdari lumen ususkedarah. Sekitar 8 liter
cairandisekresikedalamsalurancernasetiaphari,
sehinggatidakadanyaarbsorbsidapatmenyebabkanpenimbunanintralumend
engancepat. KEMBUNG.

Sumber : Price, Sylvia A & Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi E/6 Vol.
1. Jakarta: EGC (Hal:452)

2. Why the patient has not flatus and stool?


Mekanisme flatus
Gas dapat memasuki traktus gastrointestinal dari tiga sumber yang
berbeda:
 Udara yang ditelan
 Gas yang terbentuk sebagai hasil kerja bakteri
 Gas yang berdifusi dari darahkedalamtraktusgastorintestinal

Kebanyakan gas dalam lambung adalah nitrogen dan oksigen yang


berasal dari udara yang ditelan, dan pada orang normal biasanya
dikeluarka nmelalui sendawa.
Hanya sebagian kecil gas yang biasanya ada dalam usus halus, dan
banyak dari udara ini berjalan dari lambung masuk kedalam traktus
intestinal. Sebagai tambahan, karbondioksida dalam jumlah cukup juga
sering timbul karena reaksi antara cairan lambung yang asam dan
bikarbonat dalam cairan pankreas kadang-kadang terlalu cepat untuk
membebaskan karbondioksida yang diabsorbsi.
Dalam usus besar, bagian terbesar dari gas berasal dari kerja
bakteri, termasuk khususnya karbon dioksida, metana, dan hidrogen. Gas-
gas tersebut terjadi bersamaan dengan jumlah yang bervariasi dari
oksigen dan nitrogen dari udara yang dielan, kadang-kadang terbentuk
campuran yang benar-benar bisa meledak; penggunaan kauter elektrik
selama sigmoidoskopi bisa menyebabkan ledakan kolon, pada keadan
yang jarang.
Makanan tertentu diketahui menyebabkan pengeluaran flatus yang
lebih besar dari usus besar dibandingkan makanan yang lain( kacang-
kacangan, kubis, bawang, kembangkol, jagung, dan makanan tertentu
mengiritasi seperticuka.
Beberapa dari makanan ini bertindak sebagai medium yang baik
untuk bakteri pembentuk gas, terutama karena tipe karbohidrat yang
berfermentasi tak terabsorbsi (sebagai contoh kacang-kacangan
mengandung gula yang tak dpat dicerna yang masuk kedalam kolon dan
merupakan makanan utama bagi bakteri kolon), tetapi pada contoh lain,
gas ledakan yang berlebihan berasal dari iritasi usus besar, yang
mencetuskan ekspulsi cepat dari gas, sebelum gas diabsorbsi.
Fisiologi kedokteran, Guyton & Hall

Tidak bisa buang air besar


Karena adanya suatu obstruksi. Lumen usus yang tersumbat secara
progresif akan teregang oleh cairan dan gas. Akumulasi gas dan cairan
didalam lumen usus sebelah proksimal dari letak obstruksi mengakibatkan
distensi berat pada dinding usus yg akan mengurangi pengaliran air dan
natrium dari lumen usus ke darah dan menyebabkan penimbunan
intralumen dgan cepat dan penurunan absorbsi akibat peregangan usus
sehingga menganggu proses pengeluaran feses.

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi IV

3. Why the patient vommit has a greenish colour?


Muntah merupakan suatu refleks terkoordinasi yang melibatkan pusat persarafan
dan otot-otot abdominal. Refleks muntah distimulasi oleh serat saraf aferen
viscera secara langsung dan chemoreceptor trigger zone secara tidak langsung.
Impuls dari persarafan aferen tersebut dihantarkan ke pusat muntah di sistem
saraf pusat. Muntah diawali dengan meningkatnya proses salivasi dan diikuti
dengan kontraksi otot-otot diafragma dan abdominal yang mendorong isi perut
keluar.
Muntah bisa disebabkan karena adanya obstruksi pada traktus gastrointestinal.
Jika obstruksinya berada pada area duodenum, biasanya muntahnya berwarna
hijau karena adanya unsur empedu pada materi yang dimuntahkan. Namun,
cairan muntah berwarna hijau bukan penanda absolut adanya obstruksi karena
cairan muntah berwarna hijau bisa saja terjadi karena adanya refluks isi
duodenum ke gaster.
Pada obstruksi di area duodenum dan jejunum , gejala yang khas adalah bilious
emesis atau muntah hijau. Biasanya gejala tersebut disertai dengan nyeri, tetapi
nyeri dapat hilang dengan adanya proses muntah. Nyeri biasanya terdapat pada
area epigastrium atau area periumbilikal.
Pada obstruksi, terjadi akumulasi makanan, gas dan sekresi pencernaan di
intestinal yang menyebabkan distensi berlebih dari dinding-dinding intestinal.
Distensi tersebut mengakibatkan proses penyerapan di intestinal terganggua
dan meningkatkan sekresi air dan elektrolit ke dalam lumen, yang dapat berujung
pada hypokalemia. Selain itu, terjadi peningkatan aktivitas kontraktilitas pada
proksimal area obstruksi. Kombinasi dari kedua hal tersebut memicu terjadinya
mual dan muntah.
Referensi : Wyllie R. Intestinal Atresia, Stenosis, and Malrotation. In:
Nelson Textbook of Pediatrics, 18th ed. Elsevier-Saunders, 2007; 327:1558-
62.

4. Why is the corelation between his job as a traditinonal market porker and
the symptom?
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Penyebab
dari hernia adalah adanya peningkatan tekanan intraabdominal akibat
adanya tindakan valsava maneuver seperti batuk, mengejan,mengangkat
benda berat atau menangis.
Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus
vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut dan
kelemahan otot dinding perut karena usia. Tekanan intra abdominal yang
meninggi serta kronik seperti batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan
asites sering disertai hernia inguinalis.

 Pasien memiliki pekerjaan sebagai kuli di pasar, sehingga akan lebih


sering untuk mengangkat beban yang berat. hal itu merupakan salah
satu penyebab terjadinya hernia

Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah .


Edisi
2. Jakarta : EGC.

5. Why patient having hard small black color stool like goat stool and blood
mucus in his stool?
Karena ada obstruksi  feses terlalu lama pada colon sehingga terjadi
penyerapan air yang berlebihan yang mengakibatkan kepadatan feses
meningkat

Sabiston Textbook of Surgery’’; Townsend Jr.,C et al.;2008


6. Why the causes of metallic sound?
Bila terdapat obstruksi usus, peristaltic meningkat disertai rasa sakit
(borborigmi). Bila obstruksi makin berat, abdomen tampak membesar dan
tegang, peristaltic lebih tinggi seperti dentingan keeping uang logam
(metallic-sound).

Suara matallic sound merupakan keadaan khas pada penderita


obstruksi usus (“tinkling”, quiet=late). Suara seperti ini dapat terjadi karena
tumbukan dari udara dan cairan karena adanya sumbatan dan akumulasi
massa berupa feses dalam usus. Suara ini sama seperti suara saat kita
memasukkan air dalam botol, lalu botolnya itu kita balik. Maka akan
terdengar suara gemerincing air dalam botol karena perpindahan dan
tumbukan udara dan air dalam botol.
Bila terjadi peritonitis, peristaltic usus akan melemah, frekuensinya lambat,
bahkan sampai hilang.

Isselbacher, at all.1999. harrison : Prinsip-prinsip ilmu penyakit


dalam. Edisi 13. Jakarta :EGC

7. Why does the mass in the inguinal regional extend to his scrotum?

 Karena terdapat kolon sigmoid, sekum,maupun ureter yang tergelincir


ke kantung indirek sehingga terihat seperti ada masa yang menonjol

Sumber : Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu bedah

8. Why the masss appeares when the patient is standing possition, coughing,
and strainning?
Nyhus LM, Klein MS, Rogers FB. Inguinal hernia. Curr Probl Surg
2004;28(6):401-50

- Berdiri, mengejan: karena terdapat peningkatan tekanan intra


abdominal (karena belum ada perlekatan antara usus dengan kantung
hernia)
- Karena ada kelemahan otot anulus nya terbuka, batuk lama, karena
ada penyakit lain, maupun peningkatan tekanan intraabdomen

Sumber : Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu bedah

9. Why hipertimpani percussion?


Nyeri ketok menunjukkan adanya iritasi pada peritoneum, adanya udara
bebas atau cairan bebas juga dapat ditentukan dengan perkusi melalui
pemeriksaan pekak hati dan shifting dullness. Pada pasien dengan
peritonitis, pekak hepar akan menghilang, dan perkusi abdomen
hipertimpani karena adanya udara bebas tadi. Hipertimpani terjadi karena
adanya udara dalam rongga abdomen -> kembung
Campbell, Brendan. 2007. Abdominal exploration. http://www.TauMed.com
10. Why the patient feel pain when palpation in his inguinal?
Karena ada obstruksi dan inflamasi pada bagian usus atau organ lain pd
abdomen . bisa juga karena nyeri visceral karena regangan mesenterium
sewaktu satu segmen usus halus masuk kedalam kantung hernia akibat
adanya obstruktif atau inflamasi pada usus atau organ lain yang terdapat
pada rongga abdomen sehingga ketika diberi tekanan akan terasa sakit.
Sumber: Isselbacher, et al. 1999. Harrison : Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi 13. Jakarta : EGC

11. Why can the mass disappeares when the patient in the lying position or it
can be pushed back with fingers?
 Karena saat berdiri tekanan intra abodominal menjadi naik, sehingga saat
tiduran masa bisa dimasukkan kembali dengan jari.

Sumber : Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu bedah

12. Why is the patient ask about the history of cronic cough and has not
undergone the abdominal surgery?

Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Penyebab dari
hernia adalah adanya peningkatan tekanan intraabdominal akibat adanya
tindakan valsava maneuver seperti batuk, mengejan,mengangkat benda
berat atau menangis.
Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis
yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut dan kelemahan
otot dinding perut karena usia. Tekanan intra abdominal yang meninggi
serta kronik
seperti batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan asites sering
disertai hernia inguinalis.

Sjamsuhidajat, R. dan De Jong, Wim. 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah .


Edisi
2. Jakarta : EGC.

13. What is the corelation between the mass and present symptom?
 Karena terdapat kolon sigmoid, sekum,maupun ureter yang tergelincir
ke kantung indirek sehingga terihat seperti ada masa yang menonjol

Sumber : Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu bedah

14. What are the propose diagnostic test?

Pemeriksaan Penunjang
1. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/obstruksi
usus.
2. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih
(Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidak seimbangan elektrolit.
Radiologis
Secara klinik obstruksi ileus umumnya mudah ditegakkan. 90% obstruksi ileus
ditegakkan secara tepat hanya dengan berdasarkan gambaran klinisnya saja.
Pada foto polos abdomen, 60-70% dapat dilihat adanya pelebaran usus dan
hanya 40% dapat ditemukan adanya air fluid level. Walaupun pemeriksaan
radiologi hanya sebagai pelengkap saja, namun pemeriksaan sering
diperlukan pada obstruksi ileus yang sulit atau untuk dapat memperkirakan
keadaan obstruksinya pada masa pra-bedah. Beberapa tanda radiologik yang
khas untuk ileus obstruktif adalah :
· Pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar, penebalan valvulae
coniventes yang memberi gambaran fish bone appearance.
· Pengumpulan cairan dengan gambaran khas air-fluid level. Pada obstruksi
yang cukup lama, beberapa air fluid level memberikan gambaran huruf U
terbalik.

Handaya A Yuda.2010.Ileus Obstruktif.


http://dokteryudabedah.com/ileus-obstruktif-limufita/.

15. Explain the management of the case and the scenario!


Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi
danpemakian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi
hernia yang telahdireposisi. Reposisi tidak dilakukan pada hernia
strangulata kecuali pada anak-anak.Reposisi dilakukan secara bimanual
dimana tangan kiri memegang isi hernia denganmembentuk corong dan
tangan kanan mendorong isi hernia ke arah cincin herniadengan sedikit
tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-
anakinkaserasi sering terjadi pada umur kurang dari dua tahun. Reposisi
spontan lebihsering dan sebaliknya gangguan vitalitas isi hernia jarang
terjadi dibanding orangdewasa. Hal ini disebabkan oleh karena cincin
hernia pada anak-anak masih elastis dibanding dewasa. Reposisi
dilakukan dengan cara menidurkan anak dengan pemberian sedativ dan
kompres es di atas hernia. Bila usaha reposisi ini berhasil maka anak akan
dipersiapkan untuk operasi berikutnya. Jika reposisi tidak berhasil dalam
waktu enam jam maka harus dilakukan operasi sesegera mungkin.

Pemakaian bantalan atau penyangga hanya bertujuan agar menahan


hernia yang sudah direposisi dan tidak pernah menyembuh dan harus
dipakai seumur hidup. Cara ini mempunyai komplikasi antara lain merusak
kulit dan tonus otot dinding perut di daerah yang ditekan sedangkan
strangulasi tentang mengacam. Pada anak-anak cara ini dapat
menimbulkan atrofi testis karena tekanan pada tali sperma yang
mengandung pembuluh darah testis.

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia


inguinalis yang rasional.Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis
ditegakkan.Prinsip pengobatan hernia adalah herniotomi dan hernioplasti.
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke
lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada
perlengketan, kemudian direposisi, Kantong hernia dijahit-ikat setinggi
mungkin lalu dipotong.

Pada hernioplastik dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis


internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.Hernioplastik
dalam mencegah residif dibandingkan dengan herniotomi. Dikenalnya
berbagai metode hernioplastik seperti memperkecil anulus inguinalis
internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia
tranversa, dan menjahitkan pertemuan m. tranversus abdominis internus
dan m. internus abdominis yang dikenal dengan cojoint tendon ke
ligamentum inguinal poupart menurut metode basinni atau menjahit fasia
tranversa, m.tranversa abdominis, m.oblikus internus ke ligamentum
cooper pada Mc Vay.

Teknik herniorafi yang dilakukan oleh basinni adalah setelah diseksi


kanalis inguinalis, dilakukan rekontruksi lipat paha dengan cara
mengaproksimasi muskulus oblikus internus, muskulus tranversus
abdominis dan fasia tranversalis dengan traktus iliopubik dan ligamentum
inguinale, teknik ini dapat digunakan pada hernia direk maupun hernia
inderek.
Kelemahan teknik Basinni dan teknik lain yang berupa variasi teknik
herniotomi Bassini adalah terdapatnya regangan berlebihan dari otot yang
dijahit. Untuk mengatasi masalah ini pada tahun delapan puluhan
dipopulerkan pendekatan operasi bebas regangan. Pada teknik itu
digunakan protesis mesh untuk memperkuat fasia tranversalis yang
membentuk dasar kanalis inguinalis tanpa menjahit dasar otototot ke
inguinal.
Gambar 3. Teknik Bassini Plasty

Sjamsuhidayat & Jong.Buku Ajar Ilmu bedah, Edisi Revisi. Jakarta:


EGC .1997.523-538.

16. What is the anatomy and fisiologi of intraabdominal organ?


Anatomi
Fisiologi Pencernaan yang Terjadi di Intestinum Tenue

Mekanisme dasar fisiologi pencernaan terdiri atas empat hal yaitu:


motilitas, sekresi, digesti, dan absorpsi. Keempat mekanisme ini juga
terjadi di intestinum tenue. Berikut pembahasannya.

Motilitas berhubungan dengan gerakan saluran cerna. Terdapat dua jenis


gerakan pada intestinum tenue yaitu segmentasi sebagai gerakan utama
dan peristaltik. Segmentasi merupakan suatu gerakan mencampur yang
terlokalisasi dan tidak mendorong isi usus untuk bergerak lebih jauh.
Gerak ini diinisiasi oleh sel pacemaker intrinsik dalam serat otot sirkular
yang kontraksinya membentuk segmen-segmen usus, kemudian otot di
bagian tengah segmen tersebut berkontraksi dan batas segmen
berelaksasi, dan demikian seterusnya. Gelombang lambat dari sel
pacemaker tadi dapat sampai di otot polos lain karena merambat melalui
nexus. Pada duodenum, kontraksi ini terjadi 12-14 kali/menit, sementara di
ileum 8-9 kali/menit.3,5 Setelah sebagian besar sari makanan telah
diabsorpsi, maka segmentasi berkurang dan peristaltik mulai. Gerakan
peristaltik usus disebut juga MMC (migrating motility complex). MMC
dimulai pada bagian bawah lambung akibat inisiasi dari hormon motilin
yang disekresikan oleh mukosa duodenum. MMC mendorong kimus ke
arah distal hingga akhir dari ileum (katup ileocecal) dan berlangsung
sekitar 90-120 menit dengan kecepatan 0,5 hingga 2 cm/s. Gerak ini
berfungsi untuk membersihkan usus halus dari sisa pencernaan yang tidak
diabsorpsi, bakteri, epitel yang rusak, debris, dll.3,5

Fungsi intestinum tenue kedua adalah sekresi. Intestinum tenue


menyekresikan sekitar 1 hingga 2 liter getah usus, suatu cairan berwarna
kuning jernih dan sedikit basa yang mengandung air, mukus. Sekret ini
dihasilkan oleh kelenjar brunner sebagai respon terhadap stimulus berupa
taktil, vagus, dan hormon sekretin. Sekresi mukus akan dihambat oleh
rangsang simpatis. Mukus ini mengandung ion bikarbonat yang bersifat
basa, dan berfungsi untuk melindungi dinding duodenum. Selain kelenjar
brunner, sel-sel absortif dinding usus juga ikut serta dalam fungsi sekresi
dengan menghasilkan enzim yang diletakkannya di membran sel
bermikrovili sehingga disebut brush-border enzymes. Enzim-enzim ini
nantinya akan berperan dalam proses pencernaan kimiawi dari makanan.
Adapun contoh enzimnya antara lain: peptidase, sukrase, maltase,
laktase, lipase usus, dan enterokinase.3,5

Sebagian besar proses pencernaan terjadi di dalam intestinum


tenue.Pencernaan ini merupakan kelanjutan dari proses yang sudah
terjadi sebelumnya di rongga mulut maupun lambung. Dengan bantuan
dari getah pankreas, cairan empedu, dan sekret usus, pencernaan zat
yang sudah dicerna sebagian tersebut dapat selesai di intestinum tenue.
Pencernaan karbohidrat misalnya, di mulut dan lambung, pati atau amilum
yang merupakan polisakarida telah mulai dipecah oleh amilase menjadi
oligosakarida berupa maltosa, maltotriosa,dan α-dekstrin. Untuk menjadi
bentuk yang dapat diabsorpsi yaitu monosakarida, perlu dilakukan
pemecahan lanjutan oleh enzim α-dekstrinase yang merupakan brush-
border enzyme. Sementara itu, pencernaan protein yang sebelumnya telah
diawali oleh enzim pepsin di lambung, dilanjutkan dengan adanya
protease pankreas (tripsin, chymotrypsin, carboxypeptidase, elastase) dan
enzim brush border yaitu aminopeptidase dan dipeptidase. Berbeda
dengan pencernaan protein yang hanya dibantu enzim, pencernaan lipid
membutuhkan getah empedu untuk emulsifikasi agar luas permukaan lipid
meningkat sehingga pencernaan oleh enzim lipase berlangsung lebih
efektif.3

Setelah suatu zat mengalami proses pencernaan kimiawi, dihasilkan zat


bentuk sederhana yang dapat diabsorpsi. Karbohidrat diabsorpsi oleh sel
absortif dalam bentuk monosakarida melalui difusi terfasilitasi (fruktosa)
atau transpor aktif sekunder (glukosa dan galaktosa). Sementara itu,
absorpsi protein dalam bentuk asam amino/dipeptida/tripeptida dapat
terjadi baik dengan transpor aktif maupun transpor aktif sekunder Na+ atau
H+. Baik monosakarida maupun asam amino akan masuk secara difusi
dari sel epitel absortif menuju kapiler darah. Begitupun asam lemak rantai
pendek yang diabsorpsi secara difusi sederhana. Proses ini berbeda pada
asam lemak rantai sedang, panjang, dan monogliserida yang molekulnya
lebih besar dan hidrofobik. Zat-zat tersebut dalam perjalanannya di
intestinum tenue akan dikelilingi oleh garam empedu yang disebut micele.
Micele akan bergerak ke mikrovili sel absortif dan di sana, zat yang ada di
dalamnya akan berdifusi ke sel absortif, sementara micele tetap tinggal di
lumen usus. Setelah berada di dalam sel absortif, monogliserida dan asam
lemak rantai panjang akan membentuk trigliserida dan beragregasi dengan
fosfolipid, kolesterol, dan protein menjadi strukutr chylomikron.
Chylomikron akan meninggalkan sel absortif secara eksositosis dan masuk
ke pembuluh lacteal untuk selanjutnya ditranspor via pembuluh limfa ke
duktus thoracic dan masuk darah di v. subclavian sinistra.3

Selain menyerap hasil pemecahan makronutrien tubuh, intestinum tenue


juga mengabsorpsi elektrolit, vitamin, dan air. Ion-ion seperti ferrum,
kalium, magnesium, dan fosfat diabsorpsi dengan transpor aktif. Kalsium
juga diserap secara aktif di intestinum tenue dengan bantuan kalsitriol.
Berbeda dengan ion yang dominan diserap secara aktif, sebagian besar
vitamin diserap secara difusi sederhana. Kecuali B12 yang harus
dikombinasikan dengan faktor intrinsik yang dihasilkan oleh lambung untuk
dapat diserap usus dengan mekanisme transpor aktif. Sementara itu untuk
air, akan masuk ke aliran sistemik secara osmosis melalui dinding usus.3
sumber :

1. Marieb EN, Wilhelm PB, Mallatt J. Human anatomy. 6th ed. San
Francisco: Pearson Education Inc; 2012. p. 667-688.

2. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy and


physiology. 9th ed. San Francisco: Pearson Education Inc; 2012. p. 883-
890.

3. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 13th


ed. Asia: John Wiley & Sons; 2011. p. 995-1005.

4. Eroschenko VP. diFiore’s Atlas of histology with functional correlations.


11th ed. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins. p. 291-301.

5. Silverthorn DU. Human physiology: An integrated approach. 5th ed. San


Francisco: Pearson Education Inc; 2010. p. 686-697

17. Explain the etiologi of intestinal basic disorder!

 Perlengketan : Lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh


secara lambat atau pada jaringan parut setelah pembedahan abdomen
 Intusepsi : Salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain
yang ada dibawahnya akibat penyempitan lumen usus. Segmen usus
tertarik kedalam segmen berikutnya oleh gerakan peristaltik yang
memperlakukan segmen itu seperti usus. Paling sering terjadi pada anak-
anak dimana kelenjar limfe mendorong dinding ileum kedalam dan terpijat
disepanjang bagian usus tersebut (ileocaecal) lewat coecum kedalam usus
besar (colon) dan bahkan sampai sejauh rectum dan anus.
 Volvulus : Usus besar yang mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri
dengan demikian menimbulkan penyumbatan dengan menutupnya
gelungan usus yang terjadi amat distensi. Keadaan ini dapat juga terjadi
pada usus halus yang terputar pada mesentriumnya
 Hernia : Protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding
dan otot abdomen
 Tumor : Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau
tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus
 Benda asing, sering terjadi pada bayi.
 Pada anak kelainan konginetal
sumber : Schrock TR. Obstruksi Usus. Dalam Ilmu Bedah (Handbook
of Surgery

18. What is the patogenesis of hernia and ileus?


 Ileus Obstruktif
Ileus obstruktif merupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi
karena adanya daya mekanik yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus
sehingga menyebabkan penyempitan/penyumbatan lumen usus.Hal tersebut
menyebabkan pasase lumen usus terganggu.Akan terjadi pengumpulan isi
lumen usus yang berupa gas dan cairan, pada bagian proximal tempat
penyumbatan, yang menyebabkan pelebaran dinding usus (distensi).
Sumbatan usus dan distensi usus menyebabkan rangsangan terjadinya
hipersekresi kelenjar pencernaan.Dengan demikian akumulasi cairan dan
gas makin bertambah yang menyebabkan distensi usus tidak hanya pada
tempat sumbatan tetapi juga dapat mengenai seluruh panjang usus sebelah
proximal sumbatan.Sumbatan ini menyebabkan gerakan usus yang
meningkat (hiperperistaltik) sebagai usaha alamiah.Sebaliknya juga terjadi
gerakan anti peristaltik.Hal ini menyebabkan terjadi serangan kolik abdomen
dan muntah-muntah.

Mana, Niko M; Kartadinata, H. 1983. Obstruksi Ileus di Cermin Dunia


Kedokteran.Jakarta : EGC.

19. What is DD and diagnosis the problem based?


DIAGNOSIS
Pada anamnesis obstruksi tinggi sering dapat ditemukan penyebab misalnya
berupa adhesi dalam perut karena pernah dioperasi atau terdapat hernia. Gejala
umum berupa syok,oliguri dan gangguan elektrolit. Selanjutnya ditemukan
meteorismus dan kelebihan cairan diusus, hiperperistaltis berkala berupa kolik
yang disertai mual dan muntah. Kolik tersebut terlihat pada inspeksi perut
sebagai gerakan usus atau kejang usus dan pada auskultasi sewaktu serangan
kolik, hiperperistaltis kedengaran jelas sebagai bunyi nada tinggi. Penderita
tampak gelisah dan menggeliat sewaktu kolik dan setelah satu dua kali defekasi
tidak ada lagi flatus atau defekasi. Pemeriksaan dengan meraba dinding perut
bertujuan untuk mencari adanya nyeri tumpul dan pembengkakan atau massa
yang abnormal. Gejala permulaan pada obstruksi kolon adalah perubahan
kebiasaan buang air besar terutama berupa obstipasi dan kembung yang kadang
disertai kolik pada perut bagian bawah. Pada inspeksi diperhatikan pembesaran
perut yang tidak pada tempatnya misalnya pembesaran setempat karena
peristaltis yang hebat sehingga terlihat gelombang usus ataupun kontur usus
pada dinding perut. Biasanya distensi terjadi pada sekum dan kolon bagian
proksimal karena bagian ini mudah membesar. 4,5,6 Dengan stetoskop,
diperiksa suara normal dari usus yang berfungsi (bising usus). Pada penyakit ini,
bising usus mungkin terdengar sangat keras dan bernada tinggi, atau tidak
terdengar sama sekali.

DIAGNOSIS BANDING

Pada ileus paralitik nyeri yang timbul lebih ringan tetapi konstan dan difus, dan

terjadidistensi abdomen. Ileus paralitik, bising usus tidak terdengar dan tidak

terjadi ketegangan dinding perut. Bila ileus disebabkan oleh proses inflamasi

akut, akan ada tanda dan gejala dari penyebab primer tersebut. Gastroenteritis

akut, apendisitis akut, dan pankreatitis akut juga dapat menyerupai obstruksi

usus sederhana.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=82529&val=970

20. Explain the complication of hernia and Ileus obstruktif!


Komplikasi hernia tergatung kepada keadaan yang dialami oleh isi
hernia. Isihernia dapat bertahan dalam kantong hernia pada hernia
ireponibel, ini dapat terjadikalau isi hernia terlalu besar, misalnya terdiri
dari omentum, organ ekstraperitoneal,disini tidak ada keluhan kecuali ada
benjolan. Dapat pula isi hernia terjepit oleh cincinhernia yang akan
menimbulkan hernia strangulata. Jepitan cincin hernia
akanmenyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada permulaan
terjadi bendunganvena sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam
hernia dan terjadi transudasikedalam kantong hernia. Timbulnya udem
akan menambah jepitan pada cincin herniasehingga perfusi jaringan makin
terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantonghernia akan terisi
transudat yang bersifat serosanguinis. Kalau isi hernia terdiri dariusus
maka akan terjadi perforasi yang akhirnya akan menimbulkan abses lokal,
fisteldan peritonitis jika ada hubungan dengan rongga perut.

Gambaran klinis pada hernia inkaserata yang mengandung usus yang


dimulai dengan gambaran obstruksi usus dengan gangguan
keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basah. Bila terjadi strangulasi
akan menyebabkan gangguan vaskularisasi dan akan terjadilah ganggern.
Hernia strangulata adalah keadaan emergensi yang perlu tindakan operatif
secepatnya.

Sjamsuhidayat & Jong.Buku Ajar Ilmu bedah, Edisi Revisi. Jakarta:


EGC .1997.523-538.

You might also like