Professional Documents
Culture Documents
Disampaikan oleh :
1.Ahmad Nuridho,SST
2.Basirun,S.Pi
1. Latar belakang
Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama
dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi nelayan, sumber protein hewani dan
sumber devisa.
Dengan 2/3 wilayah Indonesia terdiri dari laut, maka laut Indonesia mempunyai potensi
perikanan sebesar 6,26 juta ton/tahun. Di tahun 2000, total produksi perikanan 5,1 juta ton,
dimana 75 % (3,8 juta ton) berasal dari tangkapan laut. Bila dilihat dari tingkat pemanfaatan,
terutama untuk ikan-ikan non ekonomis belum optimal. Hal ini dikarenakan pemanfaatannya
masih terbatas dalam bentuk olahan tradisional dan konsumsi segar. Dengan keadaan tersebut
ikan-ikan tidak ditangani dengan baik dikapal yang menyebabkan ikan yang didaratkan bermutu
rendah (20 – 30 %).
Dari total produksi tangkapan laut 61,04 % dimanfaatkan dalam bentuk basah, 28,46 %
bentuk olahan tradisional dan 10,33 % bentuk olahan modern. Sedangkan dari ekspor tahun 2000
sebesar 703.155 ton, 80 % didominasi produk olahan modern dan tradisional hanya sekitar 6 %.
Disisi lain ikan hasil tangkapan samping (HTS/by catch) pukat udang dan tuna serta sisa
olahan (by product) industri perikanan belum pula dimanfaatkan secara optimal sehingga ikan
tangkapan samping khususnya ikan-ikan non ekonomis/sisa hasil industri yang tidak
termanfaatkan dibuang kelaut atau ditimbun dengan tanah. Dengan demikian terjadi kehilangan
nilai jual ikan.
Salah satu usaha untuk meningkatkan nilai dan mengoptimalkan pemanfaatan produksi
hasil tangkapan laut adalah dengan pengembangan produk bernilai tambah, baik olahan
tradisional maupun modern. Namun produk bernilai tambah yang diproduksi di Indonesia masih
dari ikan ekonomis seperti tuna/udang kaleng, tuna steak, loin dan lain sebagainya.
Pengembangan surimi menjadi fish jelly productmerupakan suatu alternatif yang tepat
dalam optimasi pemanfaatan produksi ikan di Indonesia. Pada dasarnya hampir semua jenis ikan
dapat diolah menjadi surimi dan produk fish jelly tetapi pada umumnya yang digunakan adalah
dari jenis ikan non ekonomis karena diharapkan akan memberikan nilai tambah terhadap bahan
baku tersebut atau biasa juga digunakan jenis ikan lainnya seperti ikan hasil tangkap samping (by
catch) dari kapal-kapal penangkap udang, hal ini tergantung dimana produk tersebut dibuat
karena masing-masing daerah memiliki potensi jenis ikan yang berbeda.
Bahan baku yang berasal dari jenis ikan damersal secara umum baik untuk dibuat surimi
dan fish jelly produk karena rata-rata jenis ikan ini merupakan ikan berdaging putih. Pada
umumnya ikan berdaging putih mempunyai kemmampuan pembentukan gel yang cukup baik
yang dibutuhkan oleh produk-produk fish jelly, namun demikian saat ini jenis ikan berdaging
merah dan ikan air tawar pun dapat dibuat surimi dan fish jelly produk.
Selain jenis, kesegaran ikanpun sangat berpengaruh terhadap kualitas produk akhir. Jenis-
jenis ikan yang biasa digunakan dalam pembuatan mince surimi untuk produk fish jelly dari ikan
air laut adalah : kurisi (Nemipetrus nematophorus), cunang-cunang (Congresox talabon),
manyung (Arius Thalassinus), pisang-pisang (Oreochromissp.), kuniran (Upeneus sulphureus),
gulama (Pseudociena amoyensis), tiga wajah (Johnius dussmien), beloso (Sauria tumbil), mata
besa/ swangi (Priacanthus tayenus), sedangkan ikan air tawar seperti gabus (Ophiocephalus
sp.)ikan lele, patin (Pangasius- Pangasius sp) nila merah (Tilapia sp.) dan lain-lain. Jenis bahan
baku lain yang dapat dimanfaatkan sebagai surimi dan produk fish jelly adalah sisa hasil
produksi (by process) dari olahan loin/steak tuna dan marlin yaitu berupa tetelan daging ikan.
Produk fish jelly merupakan produk olahan hasil perikanan yang mutunya sangat
ditentukan oleh kekuatan gel (gel strength). Bahan baku yang digunakan untuk pengolahan
produk fish jelly dapat berupa surimi atau mince.
Produk fish jelly dengan bahan baku surimi lebih tepat diterapkan pada pengolahan skala
industri karena surimi telah mengalami daya simpan yang lebih lama, hal ini disebabkan surimi
telah mengalami leaching yang bertujuan untuk menghilangkan darah, kotoran dan protein yang
terlarut dalam air yang mempercepat penurunan mutu produk serta penambahan bahan tambahan
seperti gula dan polyphosphate yang berguna untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan denatirasi
protein.
Produk fish jelly dengan bahan baku mince, dengan pertimbangan untuk efesiensi proses
pengolahan sering digunakan untuk pengolahan skala rumah tanga (home industri). Daya simpan
produk tidak lama, produk yang hasilkan mempunyai kenampakan yang kurang bersih, walaupun
demikian tidak menutup kemungkinan pengolahan produk fish jelly skala rumah tangga dapat
juga menggunakan bahan baku surimi agar diperoleh produk dengan mutu yang lebih baik
Gerakan Percepatan Penganekaragaman
Konsumsi Pangan (P2KP)
Lengkuas 2% 100 g
Sereh 0,8 % 40 g
Ketumbar 2% 100 g
Garam 3% 150 g
Gula 20 % 1000 g
Santan pati 20 % 1000 g
Minyak goreng (ikan: 100 % 5000 g
Minyak goreng= 1:1)
Penyedap rasa 2% 100 g
Prosedur Pengolahan:
a. Ikan disiangi, dicuci bersih dan kemudian potong-potong, direbus/kukus ikan dalam larutan
garam 3% dan sereh. Rebus ikan dengan perbandingan ikan dan air adalah 1:1 selama 20-
40 menit.
b. Lakukan pengepresan dengan membungkus daging ikan dengan kain kasa dan dipres
secara manual/hidrolik agar kadar air ikan berkurang.
c. Penghancuran daging/pencabikan secara manual/mesin.
d. Haluskan bumbu-bumbu (bawang merah, bawang putih, ketumbar) kemudian campurkan
bersama hancuran daging ikan dan tambahkan salam, lengkuas, MSG, gula, santan dan
aduk rata, diamkan sebentar agar bumbu meresap ke dalam daging ikan. Panaskan minyak
goreng kemudian masukkan daging ikan dan goreng sampai masak.
e. Selama penggorengan dilakukan pengadukan secara terus menerus sehingga abon tidak
hangus.
f. Penggorengan selesai apabila sudah benar-benar kering dan dipegang terasa kemerisik
g. Setelah abon ikan masak lalu dipres kembali agar minyak yang terkandung dalam abon
berkurang.
h. Dilakukan pendinginan pada suhu ruang dan pencabikan dengan sendok/garpu.
i. Campurkan abon dengan bawang yang telah digoreng agar terasa harum.
j. Kemas abon dengan menggunakan plastik dan ditutup dengan sealer.
Rolade adalah makanan yang terbuat dari daging sapi atau ayam yang dicampur
dengan bahan-bahan seperti
sayuran yang dibungkus dengan dadar telur. Kemudian cara penyajiannya dapat
dengan cara dikukus atau di goreng, kemudian bisa disiram dengan saus. Rolade
ikan sebagai salah satu produk fish jelly belum banyak dikembangkan.
Prosedur Pengolahan:
a. Ikan Lele disiangi, dicuci bersih dan ditiriskan.
b. Ikan Lele dipotong-potong kemudian dilumatkan di dalam food processor/silent cutter/
mixer.
c. Tambahkan garam diaduk hingga terbentuk adonan yang lengket.
d. Tambahkan bumbu-bumbu lain, diaduk hingga adonan merata dan homogen.
e. Adonan kemudian dicetak dengan bahan pelapis luar kulit telur dadar dan kertas roti.
f. Adonan digulung dan kemudian dikukus selama ± 20 menit atau sampai matang.
g. Dinginkan rolade pada suhu ruang kemudian dipotong-potong bundar atau elips sesuai
selera.
3. Pilus Ikan Lele
Pilus merupakan salah satu jenis produk olahan kering atau “snack” dengan penambahan
lumatan daging ikan Lele yang kaya akan protein tinggi. Produk ini memiliki cita rasa yang
gurih dan tekstur yang renyah. Sangat disukai oleh semua kalangan usia, dari anak-anak,
remaja sampai orang dewasa.
Prosedur Pengolahan:
a. Ikan disiangi, cuci dan ditirskan.
b. Ikan dipotong-potong dan dilumatkan dengan food processor/silent cutter/mixer.
c. Tambahkan garam hingga lumatan daging menjadi lengket.
d. Tambahkan bahan-bahan, diuleni sampai membentuk adonan yang kalis dan bisa
dibentuk.
e. Ambil sejumput adonan. Pilin dengan kedua telapak tangan dan masukkan ke dalam
minyak goreng dingin. Masukkan cetakan stik kira-kira setengah dari minyak yang akan
dipakai untuk menggoreng.
f. Kemudian panaskan wajan yang berisi pilinan/stik dengan api kecil. Goreng sambil
diaduk-aduk, sampai stik mengembang dan putih kekuningan, lalu angkat dan tiriskan.
g. Dinginkan. Kemas stik keju rumput laut yang telah dingin dalam kantong plastik dan
ditutup rapat dengan menggunakan sealer (alat penutup plastik).
ANALISA USAHA PRODUK PILUS IKAN LELE :
Harga Umur Total harga Total
No Uraian Jumlah Satuan
satuan (Rp) Ekonomi (Rp) susut
I Biaya investasi
Peralatan
Meja Kerja 1 unit 2.000.000 48 2.000.000 41.667
Talenan 2 buah 25.000 36 50.000 1.389
Pisau 2 buah 10.000 12 20.000 1.667
Baskom Plastik 2 buah 20.000 36 40.000 1.111
Sendok Plastik 2 buah 5.000 12 10.000 833
Wajan 2 buah 80.000 48 160.000 3.333
Kompor Gas 1 buah 350.000 48 700.000 7.292
Tabung Gas 1 buah 400.000 48 800.000 8.333
Timabangan 1 buah 500.000 48 1.000.000 10.417
Blender 1 buah 450.000 48 900.000 9.375
Sealer 2 unit 300.000 12 600.000 50.000
Jumlah 4.580.000 135.147
Rendemen = 64%
= 250 kg amplang x 100 %
390 kg adonan
= Rp 11.000.000 - Rp 7.694.375
= Rp 3.305.625
Kapasitas produksi kerupuk dari 100 kg ikan lele segar = 250 kg kerupuk
Harga jual untuk 250 kg kerupuk = Rp. 11.000.000
Dengan laba bersih = Rp. 3.262.847
Jadi nilai tambah dari kerupuk = Rp. 3.262.847 – Rp. 200.000 x 100%
Rp.3.262.847
= 93,87 %
5. KAKI NAGA IKAN
Kaki naga ikan adalah salah satu produk diversifikasi yang telah diperdagangkan
secara komeengan variasi menggunakan bahan baku udang atau ikan. Produk ini
bebentuk bulat lonjong ditusuk sebagai pegangan.
Formulasi :
Bahan Baku :
Surimi/lumatan daging 58 % 700 gr
Alat-alat :
Food processor/silent cutter/mixer
Timbangan
Pisau
Blender
Talenan
Set pengukus
Cara Pengolahan :
1. Lumatan daging ikan atau surimi yang telah dipotong-potong kemudian dilumatkan
didalam silent cutter/ food processor/mixer.
2. Tambahkan garam sambil terus diaduk hingga terbentuk adonan yang lengket.
Selanjutnya tambahkan bahan-bahan lain sambil terus diaduk hingga homogen.
3. Adonan dibentuk lonjong/bulat dan ditusukkan pada tusukan yang telah disiapkan.
4. Selanjutnya bulatan adonan yang telah dibentuk dan ditusuk dengan sumpit
kemudian dibalutkan dengan tepung roti.
5. Kukus dalam dandang / pengukus selama 15-20 menit.
Alir Proses Pengolahan KAKI NAGA IKAN
Pelumatan
Pembuatan adonan
(penambahan garam sampai adonan menjadi lengket
kemudian bumbu-bumbu yang lain)
Pengemasan
Jumlah 6.153,775
Total modal :
Biaya investasi + biaya produksi = Rp. 8,843,691.67
Jumlah produksi/bulan 510 bungkus atau 225 kg
harga jual @550 gr = Rp 20.000/bungkus atau Rp. 40.000 /
hasil penjualan :
jumlah produksi x harga jual = Rp, 10,200,000
laba kotor /perbulan :
hasil penjualan – total modal = Rp, 1,356,308
laba bersih :
laba kotor – penyusutan = Rp. 1,212,850
( 11,89%)
Nuget ikan merupakan salah satu produk fish jelly dimana bentuk olahannya
berupa adonan yang dicelupkan ke dalam batter kemudian dilumuri tepung roti (bread
crumb) dan digoreng cepat (flash fry). Bahan baku ikan yang digunakan bisa dari fillet
ikan atau adonan dari lumatan daging ikan (minced fish atau surimi).
Formulasi :
Bahan :
Alat-alat :
Food processor/silent cutter/mixer
Timbangan, Pisau, Blender, Talenan
Set pengukus
Cetakan naget ikan berukuran 4x3x1cm
Baskom/Wadah plastk
Masukkan semua formula, aduk dengan mixer hingga merata sampai kental dan
selanjutnnya untuk pencelupan produk.
Pelumatan
Pembuatan adonan
(penambahan garam sampai adonan menjadi lengket
kemudian bumbu-bumbu yang lain)
Pencetakan
Pembekuan
- Biaya produksi :
Biaya variabel + biaya tetap = Rp.7.706.620
- Total modal
Biaya investasi + biaya produksi = Rp.8.085.203
- Laba kotor/bulan
Hasil penjualan – total modal = Rp, 2,114,797
- Laba bersih
Laba kotor – penyusutan = Rp, 1,950.478
- B/C Ratio
Hasil penjualan/Total biaya Produksi = 1 ( layak)
- BEP ( Rp):
Biaya tetap/(1-(biaya variabel/hasil penjualan)= Rp,2.199.999
- BEP ( unit ) : biaya tetap/(harga jual per unit-harga variabel per unit ) = 239
bungkus
7. TEKNOLOGI PENGOLAHAN BAKSO IKAN
Bakso Ikan
produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku ikan utuh atau lumatan daging ikan
yang mengalami perlakuan sebagai berikut: penerimaan, penyiangan, pencucian,
pengambilan daging, penghancuran daging, pencampuran, pembentukan, perebusan,
pendinginan, sortasi, penimbangan dan pengemasan, pembekuan dengan atau tanpa
penggelasan, pengepakan, pengemasan, penandaan dan penyimpanan.
Bakso merupakan produk yang berbentuk bulat dengan ukuran sedang atau sesuai
selera. Cara penyajian dapat dimasak dengan kuah, digoreng atau sebagai campuran
sayur.
BahanBaku :
Surimi/mince 100% (700 gr)
Alat-Alat :
Food Processor/Silent Cutter/Mixer
Water Bath/kompor dan panci perebusan
Pisau
Talenan
Sendok
Serokan
Cara Pengolahan :
1. Surimi atau mince yang telah dipotong-potong kemudian dilumatkan didalam Silent
cutter/ Food Processor/Mixer.
2. Tambahkan garam sambil terus diaduk hingga terbentuk adonan yang lengket.
Selanjutnya tambahkan bumbu-bumbu lainnya dan campur hingga benar-benar
homogen. Pengadukan dilakukan selama 10-15 menit.
3. Cetak adonan dengan menggunakan alat pencetak bakso atau dicetak secara
manual dengan menggunakan tangan dan sendok.
4. Tampung bakso hasil cetakan pada wadah yang berisi air hangat dengan suhu
40oC, kemudian rebus pada suhu 40 oC selama ±20 menit. Selanjutnya pada suhu
90oC selama ±20 menit atau sampai bakso mengapung.
5. Kemas bakso yang telah dingin dalam kantong plastik dan ditutup rapat dengan
menggunakan sealer (alat penutup plastik). Bakso siap untuk disimpan.
Surimi/ Mince
Pelumatan
Pembuatan adonan
(penambahan garam sampai adonan menjadi lengket
+ bumbu-bumbu yang lain)
Pencetakan
Perebusan
Dilakukan bertahap :
- Pada suhu 40OC selama ±20 menit
- Pada suhu 90OC selama ± 20 menit
Pendinginan
(Pada suhu ruang)
Pengemasan
Analisa usaha
Harga Umur Total harga Total
No uraian Jumlah Satuan
satuan (Rp) Ekonomi (Rp) susut
I Biaya investasi
Peralatan
Meja Kerja 1 unit 2.000.000 48 2.000.000 41.667
Talenan 2 buah 25.000 36 50.000 1.389
Pisau 2 buah 10.000 12 20.000 1.667
Baskom Plastik 2 buah 20.000 36 40.000 1.111
Sendok Plastik 2 buah 5.000 12 10.000 833
Panci kukusan 1 buah 100.000 48 350.000 4.167
Kompor Gas 1 buah 350.000 48 700.000 7.292
Tabung Gas 1 buah 400.000 48 800.000 8.333
Sealer 1 Buah 300.000 12 300.000 25.000
Timabangan 1 buah 500.000 48 1.000.000 10.417
Food processor 1 buah 1.500.000 48 1.500.000 31.250
Jumlah 5.385.000 133.5421